27 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan analisa statistik deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memaparkan dan mendeskripsikan (menggambarkan) data yang telah terkumpul secara sederhana sehingga dapat dibaca dan dianalisa secara sederhana juga (Riwidikdo, 2007). Pada penelitian ini yang menjadi aspek yang akan dipaparkan dan dijelaskan adalah gangguan tidur pada perawat pekerja shift. B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainya bervariasi antara satu objek ke objek lainnya dan terukur (Riyanto, 2011). Adapun variabel penelitian dalam penelitian ini adalah gangguan tidur dan perawat pekerja shift. C. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Gangguan Tidur Gangguan tidur adalah ketidakmampuan tidur secara baik yang disebabkan karena tidur yang kurang dan tidak teratur,
16
Embed
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2741/4/T1_462007045_BAB III... · fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan analisa statistik deskriptif kualitatif
yang bertujuan untuk memaparkan dan mendeskripsikan
(menggambarkan) data yang telah terkumpul secara sederhana
sehingga dapat dibaca dan dianalisa secara sederhana juga
(Riwidikdo, 2007). Pada penelitian ini yang menjadi aspek yang
akan dipaparkan dan dijelaskan adalah gangguan tidur pada
perawat pekerja shift.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu sifat yang akan diukur atau
diamati yang nilainya bervariasi antara satu objek ke objek lainnya
dan terukur (Riyanto, 2011). Adapun variabel penelitian dalam
penelitian ini adalah gangguan tidur dan perawat pekerja shift.
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Gangguan Tidur
Gangguan tidur adalah ketidakmampuan tidur secara baik
yang disebabkan karena tidur yang kurang dan tidak teratur,
28
penyakit dan keadaan psikologis yang tidak stabil, serta kondisi
lingkungan yang bising.
Variabel ini diungkap dengan melihat jumlah terbanyak ada
keluhan tidur dan tidak ada keluhan tidur, dan menganalisa
faktor-faktor predisposisi terjadinya gangguan tidur pada
responden.
2. Perawat
Perawat adalah tenaga kesehatan yang memiliki tugas dan
fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien
secara profesional.
3. Shift Kerja
Shift kerja adalah jadwal kerja yag dilakukan secara bergilir
untuk memenuhi jadwal 24 jam/hari. Penggunaan sistem shift
berbeda antara instansi yang satu dengan yang lainnya. Ada
yang menerapkan sistem shift rotasi dan adapula yang
menerapkan sistem permanen atau menetap. Panjang dan lama
waktu shift juga berbeda-beda pada setiap tempat kerja.
D. Ruang Lingkup Penelitian
1. Lingkup Waktu
Penelitian dilaksanakan pada bulan november 2011 sampai
september 2012.
29
2. Lingkup Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di ruang-ruang rawat inap RS
DKT Dr. Asmir Salatiga, RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga,
RS Panti Wilasa Citarum-Semarang dan Poliklinik RS Panti
Wilasa Citarum-Semarang.
3. Lingkup Materi
Materi dalam penelitian ini dibatasi pada tidur dan gangguan
tidur, shift kerja dan dampak dari shift kerja, dan karakteristik
perawat.
E. Karakteristik Responden Penelitian
1. Perawat pelaksana RS yang bekerja shift dengan masa
kerja minimal 0- 2 tahun ke atas, 10 tahun dan yang sudah
pensiun.
2. Tidak pernah bekerja di manajemen rumah sakit. Karena
orang-orang bekerja di manajemen biasanya tidak bekerja
shift tapi reguler.
3. Bersedia menjadi Responden
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
30
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Sedangkan menurut
Riyanto (2011), populasi adalah selur subjek (manusia,
binatang, percobaan, data laboratorium, dll) yang akan diteliti
dan memenuhi karakteristik yang ditentukan. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua perawat pelaksana yang bekerja
shift di rumah sakit.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Oleh karenanya sampel yang
dipalajari, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif atau mewakili (Sugiyono, 2011). Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik total
sampling sehingga semua perawat pelaksana yang bekerja shift
dijadikan sebagai responden.
Proporsi jumlah sampel di masing-masing bangsal di setiap
rumah sakit adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2: Proporsi jumlah sampel di masing-masing bangsal pada setiap rumah sakit
No. Rumah
Sakit Bangsal Populasi Sampel
1. RS DKT Dr. Utama 17 orang 16 orang
31
Asmir
Salatiga
Dahlia 12 orang 11 orang
Operasi 7 orang 7 orang
IGD 9 orang 9 orang
2
RS Paru dr.
Ario Wirawan
Salatiga
Flamboyan Atas 12 orang 10 orang
Flamboyan Bawah 12 orang 10 orang
Mawar 14 orang 12 orang
Dahlia Bawah 18 orang 16 orang
Dahlia Atas 13 orang 11 orang
Kepodang 11 orang 9 orang
IGD 13 orang 11 orang
ICU Dalam 13 orang 11 orang
3
RS Panti
Wilasa
Citarum-
Semarang
Anggrek 18 orang 17 orang
Operasi 14 orang 13 orang
IGD 12 orang 11 orang
Dahlia 13 orang 12 orang
HCU 14 orang 13 orang
Bougenvil 15 orang 14 orang
Peristi 6 orang 5 orang
ICU 12 orang 11 orang
Cempaka 18 orang 17 orang
Poliklinik 14 orang 13 orang
Jumlah 287 orang 259 orang
Pada rumah sakit DKT Dr. Asmir Salatiga Untuk bangsal
Operasi dan IGD diambil total populasinya karena kepala ruang
32
kedua ruangan tersebut juga mengikuti shift kerja secara bergilir.
Sedangkan untuk RS Panti Wilasa Citarum Semarang, peneliti
mengambil poliklinik sebagai tempat meneliti karena poliklinik RS ini
juga melaksanakan shift kerja. RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
memiliki dua koordinator dalam setiap bangsal perawatan yaitu
kepala ruang dan wakil kepala ruang sedangkan untuk RS DKT Dr.
Asmir Salatiga dan RS Panti Wilasa Citarum-Semarang hanya
memiliki koordinator ruangan atau kepala ruang tanpa wakil kepala
ruang.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh lewat
data primer dan data sekunder, yaitu:
1. Data primer
adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui
pengisian kuesioner gangguan tidur pada perawat pekerja shift.
Kuesioner dirancang sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada
teori-teori tentang gangguan tidur dan shift kerja. Berdasarkan
acuan tersebut maka peneliti dapat menyusun kuesioner menjadi
dua kuesioner, yaitu: kuesioner untuk perawat aktif dan perawat
pensiun.
Peneliti membuat dua jenis kuesioner karena item pertanyaan
yang akan ditanyakan kepada perawat yang masih kerja berbeda
33
dengan yang ditanyakan kepada perawat pensiun. Pada perawat
yang masih bekerja menanyakan tentang pola kerja shift saat
sekarang dan pada perawat pensiun menanyakan tentang pola
kerja shift di masa lalu. Ini semua untuk mengetahui efek jangka
panjang dari kerja shift.
Jumlah item pertanyaan untuk perawat pelaksana berjumlah 44
item soal yang terdiri dari no. 1-4 adalah pertanyaan informasi diri,
no. 5-9 adalah pertanyaan tentang informasi pekerjaan, no. 10-22
ada pertanyaan tentang shift kerja, no. 23-33 adalah pertanyaan
tentang kualitas tidur, no. 34-40 adalah pertanyaan tentang
gangguan tidur dan no. 41-44 adalah pertanyaan tentang gangguan
kesehatan, serta tersedia 1 lembar pendapat bebas tentang shift
kerja.
Jumlah item pertanyaan untuk pensiunan perawat pelaksana
berjumlah 45 item soal yang terdiri dari no. 1-4 pertanyaan tentang
data diri, no. 5-13 adalah pertanyaan tentang informasi pekerjaan,
no. 14-24 adalah pertanyaan tentang shift kerja saat kerja, no. 25-
35 adalah pertanyaan tentang kualitas tidur, no. 36-41 adalah
pertanyaan tentang gangguan tidur dan no. 42-45 adalah
pertanyaan tentang ganggaun kesehatan. Dan tersedia 1 lembar
pendapat bebas mengenai kerja shift. Adapun konstruk alat ukur