Top Banner
Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis terapkan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Guru-guru mengadakan pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam kelas, kepala sekolah mengadakan perbaikan terhadap manajemen di sekolahnya. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan. Penelitian tindakan demikian diklasifikasikan sebagai penelitian tindakan kolaboratif atau collaborative action research (Oja & Sumarjan, 1989, stinger, 1996). Pengertian lain yang diungkapkan oleh David Hopkins (Indri Indriyani, 2011: 40) PTK adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau kelompok guru untuk menguji anggapan-anggapan dari suatu teori pendidikan dalam praktik, atau sebagai arti dari evaluasi dan melaksanakan seluruh prioritas program sekolah. Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran. Peneliti tindakan adalah salah satu stategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang
29

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

May 02, 2019

Download

Documents

dinhngoc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis terapkan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang

diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Guru-guru

mengadakan pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam kelas,

kepala sekolah mengadakan perbaikan terhadap manajemen di sekolahnya.

Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun peningkatan hasil

kegiatan. Penelitian tindakan demikian diklasifikasikan sebagai penelitian

tindakan kolaboratif atau collaborative action research (Oja & Sumarjan, 1989,

stinger, 1996). Pengertian lain yang diungkapkan oleh David Hopkins (Indri

Indriyani, 2011: 40) PTK adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau

kelompok guru untuk menguji anggapan-anggapan dari suatu teori pendidikan

dalam praktik, atau sebagai arti dari evaluasi dan melaksanakan seluruh prioritas

program sekolah.

Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya

partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran.

Peneliti tindakan adalah salah satu stategi pemecahan masalah yang

memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

“dicoba sambil jalan” dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam

prosesnya, pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling

mendukung satu sama lain (Suharsimi Arikunto, 2010:129).

Menurut penjelasan-penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa PTK

adalah dilakukan untuk meningkatkan efektifitas, metode mengajar, pemberian

tugas, penilain, evaluasi dan sebagainya. Peneliti telah mempersiapkan rancangan

penelitian sambil melakukan pengamatan, kemudian melaksanakan refleksi,

peneliti dapat bersama-sama dengan guru dan kepala sekolah sehingga dapat

melakukan pengamatan dan melaksanakan refleksi/evaluasi dalam bentuk diskusi

bersama.

Adapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk

meningkatkan kecerdasan spasial, dan bertujuan untuk meningkatkan hasil dan

proses pembelajaran di dalam kelas khususnya untuk meningkatkan kecerdasan

spasial anak.

2. Desain Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Hopkins (Masnur Muslich, 2009: 8) PTK adalah suatu bentuk

kajian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk

meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam

melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam

praktik pembelajaran.

Pelaksanaan penelitian terdiri atas beberapa siklus, setiap siklus mengikuti

tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang terdiri atas, perencanaan penelitian,

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pelaksanaan penelitian, observasi, dan refleksi. Tahap-tahap tersebut membentuk

spiral. Tindakan penelitian yang bersifat spiral itu dengan jelas digambarkan oleh

Hopkins (1985) sebagai berikut :

plan

Reflective

Action/observation

Revised plan

Reflective

Action/observation

Revised plan

Reflective

Action/observation

Model Penelitian Tindakan Kelas Oleh Hopkins

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan kualtitatif,

pendekatan kualtitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,aktivitas sosial, sikap,

kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok

(Nana Syaodih Sukmadinata, 2008:60).

Loncoln (Nana Syaodih Sukmadinata, 2008:60), melihat penelitian

kualitatif sebagai penelitian yang bersifat naturalistik. Penelitian ini bertolak dari

paradigma naturalistik, bahwa “kenyataan itu berdimensi jamak, peneliti dan yang

diteliti bersifat interaktif, tidak bisa dipisahkan. Para peneliti mencoba memahami

bagaimana individu mempersepsi makna dari dunia sekitarnya. Melalui

pengalaman kita mengkonstruksi pandangan kita tentang dunia sekitar, dan hal ini

menentukan bagaimana kita berbuat.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul

Hikmah yang berlokasi di Jln. Cikutra terusan citra Green Garden No. 20 RT. 03

RW. 05 Kelurahan Neglasari Kecamatan Cibeunying kaler Kota Bandung 40124.

Dengan subjek penelitian siswa Kelompok A sebanyak 16 orang anak.

C. Definisi Operasional Variabel

Untuk membatasi istilah atau Definisi Operasional dalam penelitian yang

dilakukan, maka peneliti memandang perlu untuk memberikan penjelasan yang

terdiri dari Kecerdasan Spasial dan Pembelajaran Seni Tari untuk Anak usia dini.

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kecerdasan Spasial dan (2) Pembelajaran Seni Tari, berikut ini adalah devinisi

operasional tersebut:

1. Kecerdasan spasial

Adalah kemampuan seorang anak untuk memahami secara lebih

mendalam mengenai hubungan antara objek dan ruang, juga dalam

kecerdasan ini anak mampu mengubah bentuk suatu objek menjadi bentuk 3

dimensi yang kompleks dan memvisualisasikan dalam bentuk baru

(Campbell, 1996: 97). Sedangkan, menurut Indra (Musfiroh, 2004:67)

kecerdasan spasial adalah anak mampu memperkirakan jarak dengan benda

dalam spasial yang masih terbatas.

Menurut Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat (2009:39) keterampilan

kerja dari kecerdasan spasial, diantaranya adalah; melukis, menggambar,

membayangkan, menciptakan penyajian visual, merancang, berkhayal,

membuat penemuan, memberi ilustrasi, mewarnai, menggambar mesin,

membuat grafik, membuat peta, berkecimpung dalam fotografi, membuat

dekorasi, membuat film.

Dalam Penelitian ini yang dimaksud dengan kecerdasan spasial adalah

kemampuan seseorang untuk bisa memperkirakan, membaca, melihat

hubungan jauh, dekat, sempit dan luasnya aspek ruang antara keberadaan

dirinya dengan keberadaan teman atau benda lain, menilik ruang yang terkecil

sekalipun, sehingga bisa dikatakan kemampuan untuk melihat ruang dari

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ketepatan mata dan insting yang dapat ditingkatkan melalui pembelajaran seni

tari.

2. Pembelajaran Seni Tari

Seorang pakar pendidikan seni tari Indonesia, Soedarsono (Desfina,

2005:4) menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui

gerakan-gerakan tari yang ritmis dan indah. Sedangkan menurut Enoch

Atmadibrata (Desfina, 2005:4), mengemukakan bahwa tari adalah susunan

sikap tubuh di dalam ruang yang berlandaskan ritme dan gerak. Menurut

Hawkins dalam Setiawati (Wiwiek Waqiah,2011:24) mengungkapkan bahwa

tari adalah ekspresi jiwa manusia yang di ubah oleh imajinasi dan diberi

bentuk gerak yang simbolisasinya sebagai ungkapan yang menciptakan gerak.

Menurut Heni Komalasari (2011:468) mengungkapkan bahwa tari adalah

salah satu ekspresi manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak yang

indah dan memiliki makna tertentu.

Pendidikan Seni tari untuk anak usia dini menurut Desfina (2005:4)

adalah gerak berirama yang ritmis dan indah sesuai dengan karakter

perkembangan anak usia dini. Sedangkan menurut Iyus Rusliana (2008:12)

pembelajaran seni tari untuk anak usia dini adalah mengenalkan tari dan

gerakan yang sesuai dengan kodrati anak-anak atau yang selaras dengan

karakteristik anak-anak baik berkaitan dengan jasamaniah maupun rohaninya.

Adapun tema yang digali dari permainan, alam, binatang, dan lain-lain.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pembelajaran seni tari

adalah penerapan pembelajaran dengan cara mengekspresikan jiwa yang

dapat meningkatkan kecerdasan spasial dengan menumbuhkan kepekaan

unsur gerak tari, yaitu:

a. Volume, yaitu luas atau sempitnya jangkauan ruang penari.

misalnya; jalan luas atau jalan sempit.

b. Level, yaitu tinggi, sedang dan rendahnya sikap penari. Misalnya;

berdiri, berjingjit, dan berjongkok.

c. Pola lantai, yaitu lintasan yang dibentuk saat penari melakukan

gerak. Misalnya; pola zig zag, vertikal, horizontal, maju, mundur,

berputar ke kanan, berputar ke kiri, ke arah kanan dan ke arah kiri.

D. Instrumen Penelitian

Sebuah penelitian membutuhkan alat ukur yang baik, sehingga dalam

penelitian dibutuhkan instrumen sebagai alat ukur tersebut. Menurut Suharsimi

Arikunto (2010:203) Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih lengkap, lebih cermat, sistematis

sehingga lebih mudah diolah.

Berikut ini adalah prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrumen

yang baik (Suharsimi Arikunto, 2010:209) adalah:

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Perencanaan; meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel,

kategorisasi variabel. Untuk tes, langkah ini meliputi perumusan tujuan

dan pembuatan tabel spesifikasi.

2. Penulisan butir soal; atau item kuesioner, penyusunan skala, penyusunan

pedoman wawancara.

3. Penyuntingan; yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman

mengerjakan surat pengantar, kunci jawaban, dan lain-lain yang perlu.

4. Uji coba; baik dalam skala kecil maupun besar.

5. Penganalisaan hasil; analisis item, melihat pola jawaban peninjauan

saran-saran, dan sebagainya.

6. Mengadakan rivisi; terhadap item-item yang dirasa kurang baik, dan

mendasarkan dari pada data yang diperoleh sewaktu uji coba.

Instrumen tes bersifat mengukur, karena berisi pertanyaan atau pernyataan

yang alternatif jawabannya memiliki standar jawaban tertentu, benar-skala

ataupun skala jawaban. Instrumen yang berisi jawaban benar-salah, dapat

berbentuk tes pilihan jamak (multiple choice), benar-salah (true false),

menjodohkan (matching choice), jawaban singkat (short answer) ataupun tes isian

(completion test).

Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen penelitian kecerdasan spasial yang

digunakan dari saat observasi sebelum tindakan (pra siklus), siklus I dan siklus II:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kecerdasan Spasial

Dimensi

(Variabel Kecerdasan

Spasial)

Indikator Pernyataan Item Pernyataan

1. Kemampuan

untuk

mengamati

hubungan posisi

a. Anak memiliki

persepsi

tentang arah

suatu tempat,

1) Anak dapat

menunjuk dan

memberi

keterangan yang

a) Anak dapat

menunjuk dan

memberi

keterangan yang

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

objek dalam

ruang (spasial

relation)

pola lantai,

suatu objek

atau simbol.

berhubungan

dengan arah, yaitu:

kanan dan kiri.

berhubungan

dengan kanan.

b) Anak dapat

menunjuk dan

memberi

keterangan yang

berhubungan

dengan kiri.

2) Anak dapat

melakukan gerakan

angsa sesuai pola

lantai

(yaitu;melingkar

berputar ke kanan

atau ke kiri,

bergerak ke kanan

dan ke kiri, maju

atau mundur)

c) Anak dapat

melakukan

gerakan angsa

terbang sesuai pola

lantai berputar ke

kanan.

d) Anak dapat

melakukan

gerakan angsa

terbang sesuai pola

lantai berputar ke

kiri

e) Anak dapat

melakukan

gerakan angsa

terbang sesuai pola

lantai bergerak ke

kanan.

f) Anak dapat

melakukan

gerakan angsa

terbang sesuai pola

lantai bergerak ke

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kiri.

g) Angsa dapat

melakukan

gerakan angsa

terbang sesuai pola

lantai ke depan

(maju)

h) Anak dapat

melakukan

gerakan angsa

terbang sesuai pola

lantai ke belakang

(mundur)

i) Anak dapat

melakukan

gerakan angsa

berjalan sesuai

pola lantai

berputar ke kanan.

j) Anak dapat

melakukan

gerakan angsa

berjalan sesuai

pola lantai

berputar ke kiri

k) Anak dapat

melakukan

gerakan angsa

berjalan sesuai

pola lantai

bergerak ke kanan.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

l) Anak dapat

melakukan

gerakan angsa

berjalan sesuai

pola lantai

bergerak ke kiri.

m) Anak dapat

melakukan

gerakan angsa

berjalan sesuai

pola lantai ke

depan (maju)

n) Anak dapat

melakukan

gerakan angsa

berjalan sesuai

pola lantai ke

belakang (mundur)

o) Anak dapat

melakukan

gerakan angsa

makan sesuai pola

lantai berputar ke

kanan.

p) Anak dapat

melakukan

gerakan angsa

makan sesuai pola

lantai berputar ke

kiri.

q) Anak dapat

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

melakukan

gerakan angsa

makan sesuai pola

lantai bergerak ke

kanan.

r) Anak dapat

melakukan

gerakan angsa

makan sesuai pola

lantai bergerak ke

kiri

s) Anak dapat

melakukan

gerakan angsa

makan sesuai pola

lantai ke depan

(maju)

t) Anak dapat

melakukan

gerakan angsa

makan sesuai pola

lantai ke arah

belakang

(mundur).

a. Anak dapat

memahami

gambar

berdasarkan

bentuk dan

ukuran (besar,

sedang/kecil

1) Anak dapat

membedakan

gambar angsa

kecil, sedang atau

besar.

u) Anak dapat

membedakan

gambar angsa

yang berukuran

kecil.

v) Anak dapat

membedakan

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan panjang /

pendek)

gambar angsa

yang berukuran

sedang.

w) Anak dapat

membedakan

gambar angsa

yang berukuran

besar.

2) Anak dapat

membedakan

gambar angsa

dengan leher lebih

panjang atau lebih

pendek.

x) Anak dapat

membedakan

gambar angsa

dengan leher lebih

panjang.

y) Anak dapat

membedakan

gambar angsa

dengan leher lebih

pendek.

b. Anak dapat

membedakan

volume gerak

yang luas dan

sempit.

Anak dapat melakukan

volume gerak yang luas

dan sempit.

z) Anak dapat

melakukan volume

gerak yang luas

gerakan angsa

terbang

aa) Anak dapat

melakukan volume

gerak yang sempit

gerakan angsa

terbang

bb) Anak dapat

melakukan volume

gerak yang luas

gerakan angsa

berjalan

cc) Anak dapat

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

melakukan volume

gerak yang sempit

gerakan angsa

berjalan

b. Kemampuan

membedakan

suatu objek dari

objek yang

lainnya

(diskriminasi

visual)

c. Anak dapat

membedakan

gerakan

dengan level

tinggi, sedang

dan rendah,

yaitu

:berjingjit,

berdiri, dan

membungkuk.

Anak dapat melakukan

gerakan dengan level

tinggi, sedang dan rendah,

yaitu :berjingjit, berdiri,

dan membungkuk.

dd) Anak dapat

melakukan gerakan

angsa terbang

dengan level tinggi

(berjingjit)

ee) Anak dapat

melakukan gerakan

angsa terbang

dengan level

sedang (berdiri)

ff) Anak dapat

melakukan gerakan

angsa terbang

dengan level

rendah

(membungkuk)

gg) Anak dapat

melakukan gerakan

angsa berjalan

dengan level tinggi

(berjingjit)

hh) Anak dapat

melakukan gerakan

angsa berjalan

dengan level

sedang (berdiri)

ii) Anak dapat

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

melakukan gerakan

angsa berjalan

dengan level

rendah

(membungkuk)

jj) Anak dapat

melakukan gerakan

angsa makan

dengan level tinggi

(berjingjit)

kk) Anak dapat

melakukan gerakan

angsa makan

dengan level

sedang (berdiri)

ll) Anak dapat

melakukan gerakan

angsa makan

dengan level

rendah

(membungkuk)

Sumber : di adaptasi dari Apriany, dalam Watiah(2011:62) dan BSNP permen

standar PAUD Formal dan Nonformal UU No. 58 tahun 2009 tentang Standar

Pendidikan Anak Usia Dini, disesuaikan dengan penelitian.

Keterangan :

BB : Berkembang Baik (mampu melakukan sendiri)

DP : Dalam Proses (mampu melakukan sendiri dengan bantuan guru)

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PS : Perlu Stimulus (tidak mampu melakukan sendiri dan harus dibantu)

Dibawah ini adalah daftar pedoman observasi yang merupakan penjabaran

dari kisi-kisi instrumen di atas yang digunakan dari saat observasi sebelum

tindakan (pra siklus), siklus I dan siklus II:

Tabel 3.2

Pedoman Observasi

No. Pernyataan Item Pernyataan Nama Anak

BB DP PS

A. Anak dapat menunjuk

dan memberi keterangan

yang berhubungan

dengan arah, yaitu:

kanan dan kiri.

1. Anak dapat menunjuk

dan memberi

keterangan yang

berhubungan dengan

kanan.

2. Anak dapat menunjuk

dan memberi

keterangan yang

berhubungan dengan

kiri.

B. Anak dapat melakukan

gerakan a ngsa sesuai

pola lantai (yaitu;

melingkar berputar ke

kanan atau ke kiri,

bergerak ke kanan,

bergerak ke kiri, maju

atau mundur)

3. Anak dapat melakukan

gerakan angsa terbang

sesuai pola lantai

berputar ke kanan.

4. Anak dapat melakukan

gerakan angsa terbang

sesuai pola lantai

berputar ke kiri

5. Anak dapat melakukan

gerakan angsa terbang

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sesuai pola lantai

bergerak ke kanan.

6. Anak dapat melakukan

gerakan angsa terbang

sesuai pola lantai bergerak

ke kiri.

7. Angsa dapat melakukan

gerakan angsa terbang

sesuai . pola lantai ke

depan (maju)

8. Anak dapat melakukan

gerakan angsa terbang

sesuai pola lantai ke

belakang (mundur)

9. Anak dapat melakukan

gerakan angsa berjalan

sesuai pola lantai

berputar ke kanan.

10. Anak dapat melakukan

gerakan angsa berjalan

sesuai pola lantai

berputar ke kiri

11. Anak dapat melakukan

gerakan angsa berjalan

sesuai pola lantai

bergerak ke kanan.

12. Anak dapat melakukan

gerakan angsa berjalan

sesuai pola lantai

bergerak ke kiri.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

13. Anak dapat melakukan

gerakan angsa berjalan

sesuai pola lantai ke

depan (maju)

14. Anak dapat melakukan

gerakan angsa berjalan

sesuai pola lantai ke

belakang (mundur)

15. Anak dapat melakukan

gerakan angsa makan

sesuai pola lantai

berputar ke kanan.

16. Anak dapat melakukan

gerakan angsa makan

sesuai pola lantai

berputar ke kiri.

17. Anak dapat melakukan

gerakan angsa makan

sesuai pola lantai

bergerak ke kanan.

18. Anak dapat melakukan

gerakan angsa makan

sesuai pola lantai

bergerak ke kiri.

19. Anak dapat melakukan

gerakan angsa makan

sesuai pola lantai ke

depan (maju)

20. Anak dapat

melakukan gerakan

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

angsa makan sesuai

pola lantai ke arah

belakang (mundur).

C. Anak dapat membedakan

gambar angsa kecil,

sedang atau besar.

21. Anak dapat

membedakan gambar

angsa yang berukuran

kecil.

22. Anak dapat

membedakan gambar

angsa yang berukuran

sedang.

23. Anak dapat

membedakan gambar

angsa yang berukuran

besar.

D. Anak dapat membedakan

gambar angsa dengan

leher lebih panjang atau

lebih pendek.

24. Anak dapat

membedakan gambar

angsa dengan leher

lebih panjang.

25. Anak dapat

membedakan gambar

angsa dengan leher

lebih pendek.

E. Anak dapat melakukan

volume gerak yang luas

dan sempit.

26. Anak dapat melakukan

volume gerak yang luas

gerakan angsa terbang

27. Anak dapat melakukan

volume gerak yang

sempit gerakan angsa

terbang

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

28. Anak dapat melakukan

volume gerak yang luas

gerakan angsa berjalan

29. Anak dapat melakukan

volume gerak yang

sempit gerakan angsa

berjalan

F. Anak dapat melakukan

gerakan dengan level

tinggi, sedang dan

rendah, yaitu :berjingjit,

berdiri, dan

membungkuk

30. Anak dapat melakukan

gerakan angsa terbang

dengan level tinggi

(berjingjit)

31. Anak dapat melakukan

gerakan angsa terbang

dengan level sedang

(berdiri)

32. Anak dapat melakukan

gerakan angsa terbang

dengan level rendah

(membungkuk)

33. Anak dapat melakukan

gerakan angsa berjalan

dengan level tinggi

(berjingjit)

34. Anak dapat melakukan

gerakan angsa berjalan

dengan level sedang

(berdiri)

35. Anak dapat melakukan

gerakan angsa berjalan

dengan level rendah

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(membungkuk)

36. Anak dapat melakukan

gerakan angsa makan

dengan level tinggi

(berjingjit)

37. Anak dapat melakukan

gerakan angsa makan

dengan level sedang

(berdiri)

38. Anak dapat melakukan

gerakan angsa makan

dengan level rendah

(membungkuk)

Keterangan :

BB : Berkembang Baik (mampu melakukan sendiri)

DP : Dalam Proses (mampu melakukan sendiri dengan bantuan guru)

PS : Perlu Stimulus (tidak mampu melakukan sendiri dan harus dibantu)

E. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan pengkajian terhadap peristiwa, objek, dan

tindakan yang direkam dalam format tulisan, visual (foto) atau Audio Visual.

Dokumen-dokumen tersebut dikumpulkan dan dianalisis sebagai bahan laporan

penelitian. Data dalam penelitian ini di peroleh melalui kegiatan pembelajaran

meningkatkan kecerdasan spasial melalui pembelajaran seni tari, adapun foto dan

dokumentasi video yang diambil adalah aktivitas yang dilakukan selama

penelitian berlangsung

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis. Di dalam melaksanakan dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda

tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan harian

dan lain sebagainya.

F. Observasi

Observasi adalah teknik pengambilan data yang mengoptimalkan

kemampuan peneliti dari segi motif kepercayaan, perhatian, perilaku tidak sadar,

kebiasaan, dan sebagainya.

Lembar observasi sebagai alat observasi yang digunakan untuk

memperoleh data tentang aktivitas anak selama penelitian berlangsung, serta

sebagai fasilitas dan sumber belajar yang mendukung dalam penerapan

pembelajaran seni tari dengan membubuhkan tanda checklist (√) pada lembar

observasi yang telah disiapkan. Jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah observasi nonpartisipatif yang hanya mengamati dan

mencatat semua perilaku anak dan guru dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran seni tari untuk meningkatkan kecerdasan spasial.

G. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang

banyak digunakan dalam penelitian pada pelaksanaan secara lisan dalam

pertemuan tatap muka secara individual.

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Wawancara di lakukan kepada responden seperti kepala sekolah dan guru

untuk mengetahui kondisi guru serta sekolah, latar belakang siswa dan bagaimana

kemampuan visual spasial anak, program yang digunakan dalam merangsang

kemampuan visual spasial anak, kendala dan upaya yang dihadapi guru dalam

meningkatkan kemampuan visual spasial anak.

Wawancara digunakan untuk mempertegas dan melengkapi data yang

diperoleh melalui observasi dan dokumentasi, melalui wawancara diharapkan data

yang diperoleh benar-benar menggambarkan kejadian sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Harapan lainnya melalui wawancara ini adalah diperolehnya data

yang masih dirasakan kurang lengkap / belum terjaring melalui observasi dan

dokumentasi.

Adapun format wawancara sebelum dan sesudah tindakan adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.3

Format wawancara sebelum tindakan

No Variabel Sub Variabel Pertanyaan

1 Meningkatkan kecerdasan

spasial anak melalui

pembelajaran seni tari

Menurut ibu apa yang

dimaksud dengan

kecerdasan spasial?

Apakah ada indikator

yang dapat meningkatkan

kecerdasan spasial di

dalam kurikulum yang

digunakan?

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menurut ibu

pembelajaran yang

seperti apa yang dapat

meningkatkan

kecerdasan spasial?

Menurut ibu apa yang

dimaksud dengan

pembelajaran seni tari?

Menurut ibu apakah

pembelajaran seni tari

dapat meningkatkan

kecerdasan spasial?

Strategi Strategi apa yang ibu

gunakan untuk

meningkatkan

kecerdasan spasial anak

dalam kegiatan

pembelajaran?

Menurut ibu, apakah

anak senang dengan

strategi yang digunakan

selama ini?

Tercapaikah tujuan ibu

dengan menggunakan

strategi yang ibu gunakan

selama ini?

Tabel 3.4

Format wawancara setelah tindakan

No. Variabel Sub Variabel Pertanyaan

1 Meningkatkan Tanggapan guru Pernahkah ibu

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kecerdasan spasial anak

melalui pembelajaran

seni tari?

terhadap kegiatan

pembelajaran melalui

pembelajaran seni tari

memberikan

pembelajaran seni tari

seperti ini sebelumnya?

Bagaimana tanggapan

ibu terhadap

pembelajaran seni tari

untuk meningkatkan

kecerdasan spasial anak

yang baru dilakukan?

Menurut ibu adakah

kendala-kendala yang

ibu hadapi dalam

meningkatkan

kecerdasan spasial anak

melalui pembelajaran

seni tari yang baru

dilakukan?

Menurut ibu adakah

keunggulan dan

kelemahan dari

pembelajaran seni tari

yang baru dilakukan?

Saran terhadap

pembelajaran seni tari

Bagaimana saran ibu

terhadap meningkatkan

kecerdasan spasial anak

melalui pembelajaran

seni tari?

Pedoman wawancara sebelum dan setelah melakukan tindakan diatas adalah

merupakan uraian beberapa pertanyaan yang akan diberikan pada ibu kepala

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sekolah dan guru kelas kelompok A, dengan tujuan untuk mengetahui pendapat,

tanggapan dan kesan dari pihak pengajar di PAUD Nurul Hikmah tersebut

mengenai penerapan pembelajaran seni tari untuk meningkatkan kecerdasan

spasial anak.

H. Prosedur Penelitian

Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian

tindakan kelas ini, yaitu:

1. Perencanaan Tindakan (plan)

a. Membuat skenario pembelajaran dengan membuat perencanaan

tertulis untuk kegiatan pembelajaran selama penelitian yang berupa

Rencana Kegiatan Harian (RKH) dan Rancangan Perencanaan

Pembelajaran (RPP) pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

kecerdasan spasial anak;

b. Mempersiapkan rangsang visual yang bersumber dari alam, yaitu

gerakan hewan angsa dan rangsang visual melalui gambar yang bisa

dilihat anak, anak akan diberikan gambar angsa yang kecil, sedang

dan besar, selain itu melalui rangsang gagasan atau ide yang diberikan

berupa cerita bergambar “angsa buruk rupa” sebagai apresiasi cerita

sebelum melakukan eksplorasi gerak dari pembelajaran seni tari

terhadap unsur volume, pola lantai dan level untuk meningkatkan

kecerdasan spasial anak;

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Mempersiapkan kisi-kisi instrumen, merekam dan menganalisis data

dari hasil proses dan hasil pelaksanaan;

d. Membuat pedoman observasi untuk mengamati proses dan hasil

tindakan, lembar wawancara untuk Kepala TK dan guru;

e. Melakukan stimulasi gerakan dan tarian angsa terhadap ke tiga unsur

ruang seni tari yaitu; volume, pola lantai dan level untuk

meningkatkan kecerdasan spasial anak.

2. Pelaksanaan Tindakan / Observasi (action/observation)

Pelaksanaan tindakan meliputi skenario tindakan yang telah

direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang

bersamaan, kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi. Pelaksanaan

meliputi:

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

kecerdasan spasial anak.

b. Peneliti mengobservasi selama proses pembelajaran berlangsung.

3. Observasi

Observasi berfungsi untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan

tindakan dengan rencana tindakan dan untuk mengetahui seberapa besar

pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung mulai dari siklus I, siklus II,

dan siklus berikutnya yang dapat menghasilkan perubahan yang diinginkan

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

serta yang terpenting adalah observasi ini diharapkan dapat mengenali dan

merekam dengan lengkap gejala-gejala yang direncanakan ataupun tidak

direncanakan baik itu mendukung maupun menghambat efektifitas tindakan.

4. Refkeksi (Reflective)

Refleksi merupakan kegiatan mengkaji semua informasi yang

diperoleh dari penelitian. Kegiatan refleksi dilaksanakan secara koloboratif

antara peneliti dengan guru untuk mendiskusikan hasil dari kegiatan yang

sudah dilakukan. Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai

proses, masalah dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi

terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah, membuang

dan menggolongkan data. Teknis data dalam penelitian ini berlangsung dari awal

penelitian yaitu mulai dari saat melakukan observasi, perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, sampai refleksi terhadap tindakan. Kegiatan pengumpulan

dan analisis data yang benar serta tepat merupakan jantungnya penelitian.

Analisis dan interpretasi data diperlukan untuk merangkumkan apa yang

telah diperoleh, menilai apakah data tersebut berbasis kenyataan, teliti, ajeg, dan

benar. Analisis data juga diberikan untuk memberikan jawaban terhadap

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1 ...repository.upi.edu/8703/4/s_paud_0804132_chapter3.pdfAdapun PTK dalam kajian ini yaitu melalui pembelajaran seni tari untuk meningkatkan

Desi Mayasari, 2013 Meningkatkan Kecerdasan Spasial Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

J. Validitas Data

Validitas merupakan salah satu syarat penting dalam pelaksanaan seluruh

jenis penelitian termasuk dalam penelitian tindakan kelas. Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuh instrumen

dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabelyang diteliti secara

tepat Partical validity yaitu validitas praktis yang bersyaratkan seluruh anggota

kelompok penelitian tindakan meyakini dan mengakui alat yang digunakan dalam

penelitian tindakan kelas layak digunakan. Hasil dari analisis penelitian data

penelitian divalidasi melalui tekhnik triangulasi dan member – check.

1. Teknik triangulasi yaitu dengan menggunakan berbagai sumber data untuk

mencek kebenaran data yang dianalisis oleh peneliti.

2. Teknik member – check yaitu melakukan pengecekan kembali dari sumber

data. Dengan demikian berarti peneliti melakukan pengumpulan data

ulang, agar hasil yang diperoleh betul-betul mantap dan dapat dipercaya.

Pengumpulan data ulang dapat dilakukan dengan melakukan wawancara

data yang tidak terstruktur agar responden tidak merasa bosan diberikan

pertanyaan lagi.