112 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Istilah model dapat diartikan sebagai suatu objek atau konsep berupa tampilan grafis, prosedur kerja yang teratur dan sistematis, serta mengandung pemikiran bersifat penjelasan berikut saran yang digunakan untuk mempresentasikan suatu hal. Menurut Bock dalam “Getting It Right : R&D Methods in Science and Engineering” dalam bukunya Nusa Putra menjelaskan pengertian pengembangan: “Development is a process that applies knowledge to create new device on effects”. Model pengembangan merupakan dasar yang digunakan untuk pengembangan produk yang akan dihasilkan. Model pengembangan yang efektif menuntut kesesuaian antara pendekatan yang digunakan dengan produk yang akan dihasilkan. Penelitian pengembangan menurut Van Den Akker (1999) berdasarkan pada dua tujuan, yakni (1) pengembangan untuk mendapatkan prototipe produk, (2) perumusan saran-saran metodologis untuk pendesainan dan evaluasi prototipe tersebut. Sedangkan tujuan dilaksanakannya penelitian ini ialah untuk mengembangkan model pembelajaran POE 2 WE. Pemikiran ini mendasari pemilihan model pengembangan yang akan memudahkan peserta didik dalam memahami mata pelajaran Fisika Konsep Gerak Lurus sehingga dihasilkan produk model pembelajaran berupa Prototype, LKS dan CD pembelajaran Fisika.
22
Embed
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan · darft dasar, (3) perumusan draft halus, dan (4) penetapan draft akhir. ... yaitu dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
112
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Istilah model dapat diartikan sebagai suatu objek atau konsep berupa
tampilan grafis, prosedur kerja yang teratur dan sistematis, serta
mengandung pemikiran bersifat penjelasan berikut saran yang digunakan
untuk mempresentasikan suatu hal. Menurut Bock dalam “Getting It Right
: R&D Methods in Science and Engineering” dalam bukunya Nusa Putra
menjelaskan pengertian pengembangan: “Development is a process that
applies knowledge to create new device on effects”. Model pengembangan
merupakan dasar yang digunakan untuk pengembangan produk yang akan
dihasilkan. Model pengembangan yang efektif menuntut kesesuaian antara
pendekatan yang digunakan dengan produk yang akan dihasilkan.
Penelitian pengembangan menurut Van Den Akker (1999)
berdasarkan pada dua tujuan, yakni (1) pengembangan untuk
mendapatkan prototipe produk, (2) perumusan saran-saran metodologis
untuk pendesainan dan evaluasi prototipe tersebut. Sedangkan tujuan
dilaksanakannya penelitian ini ialah untuk mengembangkan model
pembelajaran POE2WE. Pemikiran ini mendasari pemilihan model
pengembangan yang akan memudahkan peserta didik dalam memahami
mata pelajaran Fisika Konsep Gerak Lurus sehingga dihasilkan produk
model pembelajaran berupa Prototype, LKS dan CD pembelajaran
Fisika.
113
Model pengembangan yang akan direncanakan dalam penelitian ini
mengikuti alur dari Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan
Melvyn I. Semmel (1974. ). Model pengembangan 4-D tahap utama yaitu
Define, Design, Develop, dan Disseminate atau diadaptasikan menjadi
model 4-P, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan
penyebaran. Penerapan langkah utama dalam penelitian tidak hanya
merunut versi asli tetapi disesuaikan dengan karakteristik subjek dan
tempat asal examinee. Di samping itu model yang akan diikuti akan
disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan di lapangan.
Gambar 16.1 Alur model pengembangan 4D Thiagarajan
Define (Pendefinisian)
Design (Perancangan)
Develop (Pengembangan)
Disseminate (Penyebaran)
114
B. Prosedur Pengembangan
1. Studi Pendahuluan
Menurut Borg dan Gall (1983) prosedur yang ditempuh dalam
pengembangan di bidang pendidikan ini memiliki dua tujuan utama, yaitu:
(1) mengembangkan produk dan (2) menguji keefektifan produk. Fungsi
pertama merupakan pengembangan sedangkan fungsi kedua merupakan
validasi. Prosedur pengembangan model Thiagarajan terdiri dari empat
tahap, yaitu tahap define (pendefinisian), tahap design (perancangan),
tahap develop (pengembangan), dan tahap disseminate (penyebaran).
Prosedur dalam penelitian ini mengadaptasi pada pengembangan
model 4-D (four D model). Penelitian pengembangan menurut Trianto
(2010:93) meliputi 4 tahap yaitu tahap pendefinisian (define), tahap
perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap
penyebaran (disseminate). Berikut penjelasan dari masing-masing tahapan:
1. Tahap pendefinisian (define)
Pendefinisian dalam hal ini diantaranya untuk menetapkan dan
mendefinisikan kebutuhan di dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini
peneliti melakukan studi pendahuluan dengan melakukan observasi
terhadap guru di SMA Kabupaten Ciamis melalui wawancara dan
penyebaran angket.
Peserta didik kelas X SMA dilibatkan sebagai informasi kunci
karena paling berkompeten mengungkap kondisi nyata dampak
115
pembelajaran Fisika. Di samping itu, mereka calon pengguna model
pembelajaran Fisika dengan model POE2WE secara langsung.
Guru Fisika di SMA dilibatkan sebagi tim partisipatif karena
menjadi calon pengguna model pembelajaran POE2WE secara langsung.
Dalam pengembangan model pembelajaran Fisika dengan model POE2WE
mereka tidak hanya sebagai informan, tetapi juga berperan sebagai
penelaah dan penilai produk. Di samping itu, guru Fisika dilibatkan
sebagai guru model yang mengimplementasikan pembelajaran Fisika
dengan model POE2WE di lelas X SMA
Ahli, dalam pengembangan produk pembelajaran Fisika, beragam
ahli dilibatkan sebagai anggota tim partisipatif. Mereka terdiri dari atas:
(1) ahli teknologi pembelajaran, (2) ahli pembelajaran Fisika, dan (3) ahli
isi bidang studi Fisika. Sesuai keahlian masing-masing, metreka bersedia
menelaah produk, lalu memberikan saran yang relevan dengan kebutuhan
pengembang. Ketika pengembang mengalami kesulitan, para ahli bersedia
memberikan layanan konsultasi. Dengan proses itu, produk terus
disempurnakan oleh pengembang hingga siap di nilai oleh para ahli,
bahkan uji coba. Dalam proses ini ahli berasal dari beragam perguruan
tinggi.
Pembimbing, sejak perencanaan hingga pelaksanaan penelitian,
pembimbing terus memantau dan memotivasi pengembang agar tetap aktif
menyelesaikan permasalahan pengembangan pembelajaran Fisika yang
tgerus bermunculan. Berkat motivasi pembimbing, pengembang terus
116
berusaha melaksanakan koordinasi, konsultasi, dan konfirmasi dengan
pembimbing Disertasi.
2. Tahap perancangan (design)
Tujuan dari tahap perancangan yaitu untuk merancang perangkat
pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan model pembelajaran
POE2WE yang dilaksanakan dalam pembelajaran. Dalam tahap ini mulai
disusun silabus, RPP, modul, LKS, dan instrumen evaluasi.
Lingkungan pengembangan di fokuskan pada aspek: mata
pelajaran yang dikembangkan, waktu yang diperlukan, sekolah yang
dipersiapkan, kelas dan guru model yang dilibatkan.
Berbekal kelengkapan alat dan kejelasan lingkungan
pengembang, perencanaan produk dilaksanakan. Ada empat tahap yang di