Top Banner
41 Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Data penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini adalah informasi yang terkait dengan akurasi formulasi rencana stratejik, peran kepemimpinan kepala sekolah, dan pemanfaatan sistem informasi manajemen. Secara umum berdasarkan data yang diperlukan, maka pendekatan yang tepat untuk menemukan pengaruh dua variabel independen terhadap satu variabel dependen digunakan pendekatan kuantitatif (Cohen, et.al, 2007:89). Penelitian kuantitatif menuntut keakuratan, ketelitian, ketekunan dan sikap kritis untuk dapat menjaring data dari sumbernya. Karena data hasil penelitian berupa angka-angka yang harus diolah secara statistik, maka antar variabel -variabel yang dijadikan objek penelitian harus jelas korelasinya sehingga dapat ditentukan pendekatan statistik yang akan digunakan sebagai pengolahan data, yang pada akhirnya hasil penelitian dianalisis dapat dipercaya (reliabilitas dan validitas), dengan demikian mudah untuk digeneralisasikan dan selanjutnya dapat direkomendasikan dengan hasil rujukan yang dapat diyakini kebenarannya. Dalam penelitian ini data dan informasi dikumpulkan dari responden melalui instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Creswell (2008:76) yang menyatakan bahwa desain penelitian survei merupakan prosedur penelitian kuantitatif dimana peneliti mengadakan survei terhadap sampel untuk menggambarkan keadaan populasi. Setelah datanya diperoleh kemudian hasilnya akan dipaparkan secara deskriptif dan pada akhir penelitian akan dianalisis untuk menguji hipotesis yang diajukan pada awal penelitian (Effendi dalam Riduwan, 2008:275). Dengan kata lain, penelitian ini melakukan survei kepada sampel yang telah ditentukan untuk dimintai pendapatnya mengenai akurasi formulasi rencana stratejik, peran kepemimpinan kepala sekolah dan pemanfaatan sistem informasi manajemen.
29

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

May 27, 2019

Download

Documents

lamkhanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

41

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan Penelitian

Data penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

informasi yang terkait dengan akurasi formulasi rencana stratejik, peran

kepemimpinan kepala sekolah, dan pemanfaatan sistem informasi manajemen.

Secara umum berdasarkan data yang diperlukan, maka pendekatan yang tepat

untuk menemukan pengaruh dua variabel independen terhadap satu variabel

dependen digunakan pendekatan kuantitatif (Cohen, et.al, 2007:89).

Penelitian kuantitatif menuntut keakuratan, ketelitian, ketekunan dan

sikap kritis untuk dapat menjaring data dari sumbernya. Karena data hasil

penelitian berupa angka-angka yang harus diolah secara statistik, maka antar

variabel -variabel yang dijadikan objek penelitian harus jelas korelasinya

sehingga dapat ditentukan pendekatan statistik yang akan digunakan sebagai

pengolahan data, yang pada akhirnya hasil penelitian dianalisis dapat

dipercaya (reliabilitas dan validitas), dengan demikian mudah untuk

digeneralisasikan dan selanjutnya dapat direkomendasikan dengan hasil

rujukan yang dapat diyakini kebenarannya. Dalam penelitian ini data dan

informasi dikumpulkan dari responden melalui instrumen penelitian dengan

menggunakan kuesioner. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh

Creswell (2008:76) yang menyatakan bahwa desain penelitian survei

merupakan prosedur penelitian kuantitatif dimana peneliti mengadakan survei

terhadap sampel untuk menggambarkan keadaan populasi. Setelah datanya

diperoleh kemudian hasilnya akan dipaparkan secara deskriptif dan pada

akhir penelitian akan dianalisis untuk menguji hipotesis yang diajukan pada

awal penelitian (Effendi dalam Riduwan, 2008:275).

Dengan kata lain, penelitian ini melakukan survei kepada sampel

yang telah ditentukan untuk dimintai pendapatnya mengenai akurasi

formulasi rencana stratejik, peran kepemimpinan kepala sekolah dan

pemanfaatan sistem informasi manajemen.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

42

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

B. Paradigma Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah penelitian dibagian sebelumnya,

desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Dimana :

X1 = Peran kepemimpinan

Kepala sekolah

X2 = Pemanfaatan Sistem

Informasi Manajemen

Y = Akurasi Formulasi Rencana

Stratejik

Gambar 3.1

Paradigma Penelitian

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:90), Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut McMillan dan Schumacher

(2001:45), populasi merupakan sekelompok orang dengan karakteristik

yang kurang lebih sama. Sedangkan menurut Arikunto (2006:67)

menyatakan bahwa populasi merupakan seluruh subyek penelitian.

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung

ataupun pengukuran, kantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu

mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari

sifat-sifatnya (Sudjana, 1992:6). Suharsimi (2010:173) berpendapat bahwa

populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Ditinjau dari banyaknya

anggota, populasi terdiri dari populasi terbatas (terhingga) dan tidak

terbatas (tak hingga). Dilihat dari sifatnya populasi dapat bersifat homogen

X1

X2

Y

ry1,2

ry2,1 Ry,12

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

43

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dan heterogen. Berdasarkan pendapat ahli diatas, maka faktor yang perlu

diperhatikan dalam populasi adalah elemen atau unsur yang dapat diamati.

Oleh karena itu, penentuan karakteristik populasi yang tepat merupakan

faktor penting dalam suatu penelitian. Pada hakikatnya suatu

permasalahan baru akan memiliki makna apabila dikaitkan dengan

populasi yang relevan. Populasi tidak hanya terfokus pada orang dan

jumlah yang ada pada objek-objek yang diteliti, tetapi meliputi seluruh

karakteristik yang dimiliki oleh objek yang berhubungan dengan

permasalahan.

Data penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

informasi yang berkaitan dengan formulasi rencana stratejik, peran

kepemimpinan kepala sekolah, dan pemanfaatan sistem informasi

manajemen. Dalam konteks penelitian ini, populasi merujuk pada seluruh

kepala SMP Swasta se-Bandung yang jumlahnya 173 kepala sekolah dan

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Kode

Sekolah Nama Sekolah

1 01 – 053 SMP Bala Keselamatan

2 01 – 054 SMP Budi Bhakti

3 01 – 056 SMP Pandu

4 01 – 057 SMP Pasundan 4

5 01 – 058 SMP Putra Pajajaran

6 01 – 059 SMP Waringin

7 01 – 060 SMP Yaqin

8 01 – 061 SMP YKPPK

9 01 – 062 SMP YPI

10 01 – 063 SMPK 1 Bina Bakti

11 01 – 064 SMPK 2 Bina Bakti

12 01 – 065 SMPK BPK PENABUR 1

13 01 – 066 SMPK BPPK

14 01 – 067 SMPK Paulus

15 01 – 068 SMPK Trimulia

16 01 – 069 SMP Advent II

17 01 – 070 SMP Al Husainiyyah

18 01 – 071 SMP Bina Dharma 3

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

44

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No Kode

Sekolah Nama Sekolah

19 01 – 072 SMP Indonesia Raya

20 01 – 073 SMP Kartika XIX – 2

21 01 – 074 SMP Miftahul Iman

22 01 – 075 SMP Muhammadiyah 6

23 01 – 076 SMP Pasundan 3

24 01 – 077 SMP Pasundan 10

25 01 – 078 SMP Pasundan 12

26 01 – 079 SMP PGRI 2

27 01 – 080 SMP PGRI 5

28 01 – 081 SMP Sekolah Laboratorium UPI

29 01 – 083 SMPK Hidup Baru

30 01 – 084 SMP Advent Cimindi

31 01 – 085 SMP Angkasa Lanud Husein S

32 01 – 086 SMP BPMD Taruna

33 01 – 087 SMP Kian Santang

34 01 – 088 SMP LPPN

35 01 – 089 SMP Muhammadiyah 2

36 01 – 090 SMP Muhammadiyah 4

37 01 – 091 SMP Mutiara 1

38 01 – 092 SMP Mutiara 4

39 01 – 093 SMP Pajajaran 1

40 01 – 094 SMP PGRI 4

41 01 – 095 SMP Rajawali

42 01 – 096 SMP YWKA

43 01 – 097 SMPK BPK PENABUR 5

44 01 – 098 SMP Advent

45 01 – 099 SMP BPP

46 01 – 100 SMP Kristen Baptis

47 01 – 101 SMP Pertiwi

48 01 – 102 SMP Santa Angela

49 01 – 103 SMP Santo Aloysius

50 01 – 104 SMP Kartika Siliwangi XIX – 1

51 01 – 105 SMP Pasundan 6

52 01 – 106 SMP PGII – 1

53 01 – 107 SMP Santa Ursula

54 01 – 108 SMP Sumatera 40

55 01 – 109 SMP Taruna Bakti

56 01 – 110 SMPK Yahya

57 01 – 111 SMP Al Falah

58 01 – 112 SMP Bunga Bangsa

59 01 – 113 SMP Darul Hikam

60 01 – 114 SMP Istiqomah

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

45

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No Kode

Sekolah Nama Sekolah

61 01 – 115 SMP Kemah Indonesia 4

62 01 – 116 SMP Nasional

63 01 – 117 SMP Pasundan 8

64 01 – 118 SMP PGII 2

65 01 – 119 SMP PGRI 6

66 01 – 120 SMP Pribadi

67 01 – 121 SMP Salman Al Farisi

68 01 – 122 SMP Kartika X – 1

69 01 – 123 SMP Kemala Bhayangkara

70 01 – 124 SMP Ma’arif

71 01 – 125 SMP Muhammadiyah 1

72 01 – 126 SMP Muslimin 3

73 01 – 127 SMP Pelita

74 01 – 128 SMP PGRI 1

75 01 – 129 SMP PGRI 3

76 01 – 130 SMP Santa Maria

77 01 – 131 SMP Taman Siswa

78 01 – 132 SMP YPU

79 01 – 133 SMPK BPK PENABUR 4

80 01 – 134 SMP Al Hadi

81 01 – 135 SMP Al Islam

82 01 – 136 SMP Plus Baiturrahman

83 01 – 137 SMP Bandung Institut

84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

85 01 – 139 SMP Cendekia Muda

86 01 – 140 SMP Gantra

87 01 – 141 SMP Gema Pancasila

88 01 – 142 SMP Guppi Ujung Berung

89 01 – 143 SMP Karya Pembangunan 10

90 01 – 144 SMP Langlangbuana

91 01 – 145 SMP Muhammadiyah 3

92 01 – 146 SMP Mutiara Bunda

93 01 – 147 SMP PGRI 10

94 01 – 148 SMP PGRI 11

95 01 – 149 SMP Triyasa

96 01 – 150 SMP Yayasan Atikan Sunda

97 01 – 151 SMP Al-Ghifari

98 01 – 152 SMP Al Hasan

99 01 – 153 SMP Ign Slamet Riyadi

100 01 – 154 SMP Madya

101 01 – 155 SMP Muhammadiyah 9

102 01 – 156 SMP Muslimin 5

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

46

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No Kode

Sekolah Nama Sekolah

103 01 – 157 SMP Otista

104 01 – 158 SMP PGRI 7

105 01 – 159 SMP PGRI 9 Gede Bage

106 01 – 160 SMP Thariikul Jannah

107 01 – 161 SMP Tulus Kartika

108 01 – 162 SMP Vijaya Kusuma

109 01 – 163 SMP Bina Dharma 2

110 01 – 164 SMP Bina Harapan

111 01 – 165 SMP Guna Dharma

112 01 – 166 SMP Karya Nusantara

113 01 – 167 SMP Langlangbuana 2

114 01 – 168 SMP Muhammadiyah 5

115 01 – 169 SMP Muhammadiyah 8

116 01 – 170 SMP Muhammadiyah 10

117 01 – 171 SMP Nusantara Raya

118 01 – 172 SMP PGRI 8

119 01 – 173 SMP Santo Yusup

120 01 – 174 SMP Islam Al Washliyah

121 01 – 175 SMP Bintang Mulia

122 01 – 176 SMP BPI 1

123 01 – 177 SMP Budi Istri

124 01 – 178 SMP Nugraha

125 01 – 179 SMP Pahlawan Toha

126 01 – 180 SMP Pelita Bangsa

127 01 – 181 SMP Plus Al Gozali

128 01 – 182 SMP Santo Aloysius 2

129 01 – 183 SMP Sebelas Maret

130 01 – 184 SMP Yami

131 01 – 185 SMP YPS Sejati

132 01 – 186 SMP Yudisthira

133 01 – 187 SMPK Kalam Kudus

134 01 – 188 SMP BPK PENABUR Holis

135 01 – 189 SMP BPPI Bojong

136 01 – 190 SMP Gamaliel

137 01 – 191 SMP Gracia

138 01 – 192 SMP Jendral Sudirman

139 01 – 193 SMP Mutiara 3

140 01 – 194 SMP Pasundan 5

141 01 – 195 SMP Pasundan 7

142 01 – 196 SMP Pasundan 9

143 01 – 197 SMP Plus Sindang Resmi

144 01 – 198 SMP Swadaya 1

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

47

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No Kode

Sekolah Nama Sekolah

145 01 – 199 SMP Swadaya 2

146 01 – 200 SMP YPKKP

147 01 – 201 SMP Assalaam

148 01 – 202 SMP Cokroaminoto

149 01 – 203 SMP Dewi Sartika

150 01 – 204 SMP Ganesha

151 01 – 205 SMP Muhammadiyah 7

152 01 – 206 SMP Nusantara

153 01 – 207 SMP Pasundan 1

154 01 – 208 SMP Pasundan 2

155 01 – 209 SMP Wyata Dharma

156 01 – 210 SMP Yos Sudarso

157 01 – 211 SMPK Rehoboth

158 01 – 213 SMP Plus Temara Ilmu

159 01 – 214 SMP Al Biruni Cerdas Mulia

160 01 – 215 SMP Daarul Qur’an

161 01 – 216 SMP Alfa Centauri

162 01 – 217 SMP Pelita Nusantara

163 01 – 218 SMP Tunas Unggul

164 01 – 219 SMP Juara

165 01 – 220 SMP Hikmah Teladan

166 01 – 221 SMP Islam Terpadu Bina Insan Unggul

167 01 – 222 SMP Bahtera

168 01 – 223 SMP Daarut Tauhiid Boarding School

169 01 – 224 SMP Setia Bhakti

170 01 – 225 SMPK BPK PENABUR Banda

171 01 – 226 SMPK BPK PENABUR Singasana

172 01 – 227 SMP Edu Global

173 01 – 228 SMP Al – Azhar 36

2. Sampel

Karena jumlah populasi yang cukup besar, penelitian ini tidak

menggunakan seluruh subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan

sampel yang mewakili populasi. Hal ini sejalan dengan apa yang

disampaikan oleh Sugiyono (2013:56 ; 2009:37) dan Arikunto (2006:69)

yang menyatakan bahwa jika penelitian tidak dapat dilakukan pada seluruh

populasi, maka peneliti perlu menggunakan sampel yang mewakili

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

48

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

populasi. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2010:174). Dinamakan penelitian sampel apabila kita

bermaksud untuk mengeneralisasikan hasil penelitian sampel. Dengan

demikian, sampel dapat didefinisikan sebagai bagian dari populasi yang

mewakili jumlah dan karakteristik dari seluruh populasi. Pengertian

sampel menurut Riduwan (2007:56) mengatakan bahwa: “Sampel adalah

bagian dari populasi.” Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi

yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.

Karena jumlah populasi yang cukup banyak, penelitian ini tidak

menggunakan seluruh subyek penelitian. Untuk mencapai tujuan yang

dimaksud, peneliti melakukan penarikan sampel yang jumlahnya relatif

sedikit kemudian menemukan karakteristik sampel tersebut untuk

kemudian digeneralisasikan pada populasi yang jumlahnya lebih besar.

Metode penarikan sampel adalah dengan cluster sampling (area sampling),

yakni penarikan sampel berdasarkan daerah, setelah itu dengan

pertimbangan-pertimbangan tertentu menentukan beberapa kepala sekolah

yang berada didaerah tersebut sebagai sampel penelitian. Teknik ini

sejalan dengan pendapat Sugiyono (2012:94) tentang cluster sampling

yang menyatakan bahwa teknik sampling daerah digunakan untuk

menetukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat

luas. teknik ini terbagi menjadi dua tahap, sampling daerah dan sampling

orang-orang yang ada di daerah tersebut. Terkait dengan jumlah sampel

yang digunakan, penelitian ini akan menggunakan rumus yang digunakan

oleh Taro Yamane atau Slovin dalam riduwan (2007:65) sebagai berikut :

Dimana :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

d2 = Presisi (Ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%).

1 2d . N

N n

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

49

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus penetuan

sampel tersebut, penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 64 kepala

SMP swasta yang ada di kota Bandung sebagai lokasi penelitian. Berikut

adalah sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No Kode

Sekolah Nama Sekolah

1 01 – 056 SMP Pandu

2 01 – 057 SMP Pasundan 4

3 01 – 059 SMP Waringin

4 01 – 063 SMPK 1 Bina Bakti

5 01 – 064 SMPK 2 Bina Bakti

6 01 – 065 SMPK BPK PENABUR 1

7 01 – 066 SMPK BPPK

8 01 – 067 SMPK Paulus

9 01 – 068 SMPK Trimulia

10 01 – 073 SMP Kartika XIX – 2

11 01 – 076 SMP Pasundan 3

12 01 – 078 SMP Pasundan 12

13 01 – 080 SMP PGRI 5

14 01 – 081 SMP Sekolah Laboratorium UPI

15 01 – 085 SMP Angkasa Lanud Husein S

16 01 – 091 SMP Mutiara 1

17 01 – 092 SMP Mutiara 4

18 01 – 093 SMP Pajajaran 1

19 01 – 097 SMPK BPK PENABUR 5

20 01 – 100 SMP Kristen Baptis

21 01 – 102 SMP Santa Angela

22 01 – 104 SMP Kartika Siliwangi XIX – 1

23 01 – 105 SMP Pasundan 6

24 01 – 107 SMP Santa Ursula

25 01 – 108 SMP Sumatera 40

1 2d . N

N n

1 2(0.10) x 173

173 n

46 n

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

50

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No Kode

Sekolah Nama Sekolah

26 01 – 110 SMPK Yahya

27 01 – 114 SMP Istiqomah

28 01 – 116 SMP Nasional

29 01 – 117 SMP Pasundan 8

30 01 – 118 SMP PGII 2

31 01 – 122 SMP Kartika X – 1

32 01 – 123 SMP Kemala Bhayangkara

33 01 – 125 SMP Muhammadiyah 1

34 01 – 127 SMP Pelita

35 01 – 128 SMP PGRI 1

36 01 – 130 SMP Santa Maria

37 01 – 131 SMP Taman Siswa

38 01 – 132 SMP YPU

39 01 – 133 SMPK BPK PENABUR 4

40 01 – 150 SMP YAS

41 01 – 175 SMP Bintang Mulia

42 01 – 176 SMP BPI 1

43 01 – 180 SMP Pelita Bangsa

44 01 – 182 SMP Santo Aloysius 2

45 01 – 183 SMP Sebelas Maret

46 01 – 186 SMP Yudisthira

47 01 – 187 SMPK Kalam Kudus

48 01 – 188 SMP BPK PENABUR Holis

49 01 – 189 SMP BPPI Bojong

50 01 – 191 SMP Gracia

51 01 – 194 SMP Pasundan 5

52 01 – 195 SMP Pasundan 7

53 01 – 196 SMP Pasundan 9

54 01 – 198 SMP Swadaya 1

55 01 – 200 SMP YPKKP

56 01 – 201 SMP Assalaam

57 01 – 203 SMP Dewi Sartika

58 01 – 204 SMP Ganesha

59 01 – 206 SMP Nusantara

60 01 – 207 SMP Pasundan 1

61 01 – 210 SMP Yos Sudarso

62 01 – 211 SMPK Rehoboth

63 01 – 220 SMP Hikmah Teladan

64 01 – 225 SMPK BPK PENABUR Banda

65 01 – 226 SMPK BPK PENABUR Singasana

66 01 – 227 SMP Edu Global

67 01 – 228 SMP Al – Azhar 36

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

51

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan hal penting dalam penelitian karena

hal tersebut memberikan kejelasan makna variabel yang sedang diteliti

bagaimana definisi-definisi tersebut digunakan dalam penelitian ini. Masri.S

(2003:46) memberikan pengertian tentang definisi operasional adalah unsur

penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel,

dengan kata lain definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan

bagaimana cara mengukur suatu variabel, Definisi operasional adalah suatu

informasi ilmiah yang amat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan

variabel yang sama.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

definisi operasional itu harus bisa diukur dan spesifik serta bisa dipahami

oleh orang lain, adapun definisi operasional adalah sebagai berikut:

1. Formulasi rencana stratejik adalah suatu langkah awal atau proses yang

ditujukan untuk membuat strategi-strategi pengembangan sekolah dengan

melibatkan stakeholder pendidikan dan dipimpin oleh kepala sekolah

dengan memperhatikan berbagai aspek terkait secara akurat.

2. Peran kepemimpinan kepala sekolah adalah serangkaian peran yang

meliputi kemampuan (memotivasi, menemukan, dan mengembangkan

segenap potensi yang dimiliki oleh sekolah) dan keahlian yang dimiliki

oleh kepala sekolah untuk memformulasikan langkah stratejik yang akan

dituangkan dalam rencana stratejik sekolah.

3. Pemanfaatan sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem yang

dimanfaatkan untuk mengumpulkan, menyimpan dan mengelola data

menjadi informasi yang berkualitas bagi sekolah dan mengeluarkan

informasi tersebut untuk formulasi rencana stratejik sekolah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2012:162) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data

merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu

penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka,

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

52

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan

dengan fokus penelitian yang diteliti. Sehubungan dengan pengertian teknik

pengumpulan data dan wujud data yang akan dikumpulkan, maka penelitian

ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu teknik angket.

Teknik angket diperoleh dari studi lapangan (Field Research), yaitu

data yang diperoleh dari responden, baik yang berkaitan dengan variabel

bebas maupun terikat yang berhubungan dengan penelitian ini. Untuk

mendapatkan data ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada

responden. Teknik pengukuran data dilakukan dengan menggunakan teknik

analisis kuantitatif dengan melalui perhitungan statistik, setiap indikator

diukur hanya sekali saja. Pengukuran indikator dari beberapa variabel

penelitian dilakukan melalui daftar pertanyaan yang dibagikan kepada

responden. Angket/kuesioner dibuat dalam bentuk daftar ceklis menggunakan

skala Likert yang terdiri dari lima opsi jawaban yaitu selalu (SL), sering (SR),

kadang-kadang (KD), pernah (P), dan tidak selalu (TS). Untuk kepentingan

analisis data secara kuantitatif, maka jawaban terhadap pertanyaan atau

pernyataan diberi skor sebagai berikut :

Jawaban selalu (SL) diberi skor 5

Jawaban sering (SR) diberi skor 4

Jawaban kadang-kadang (KD) diberi skor 3

Jawaban pernah (P) diberi skor 2

Jawaban tidak selalu (TS) diberi skor 1

Angket disebarkan pada responden dalam hal ini sebanyak responden.

Pemilihan dengan model angket ini, didasarkan atas alasan bahwa: (a)

responden memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau

pernyataan-pernyataan, (b) setiap responden menghadapi susunan dan cara

pengisian yang sama atas pertanyaan yang diajukan, (c) responden

mempunyai kebebasan memberikan jawaban, dan (d) dapat digunakan untuk

mengumpulkan data atau keterangan dari banyak responden dan dalam waktu

yang singkat . Melalui teknik model angket ini akan dikumpulkan data yang

berupa jawaban tertulis dari responden atas sejumlah pertanyaan yang

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

53

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

diajukan dalam angket tersebut. Indikator- indikator yang merupakan

penjabaran dari kepemimpinan kepala sekolah (X1), sistem informasi

manajemen (X2) terhadap formulasi rencana stratejik (Y) merupakan variabel

pokok yang akan dijadikan sejumlah pertanyaan di dalam angket.

Akdon (2005:131) menyatakan bahwa: angket adalah daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dan mereka bersedia

memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Angket digunakan

oleh peneliti untuk memperoleh data secara langsung dari responden yakni

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepadanya. Data yang diperoleh

dari responden bisa berupa apa yang diketahui, apa yang disukai, apa yang

dirasakan, atau dipikirkan, apa yang diinginkan dan apa yang dibutuhkan.

Penelitian ini merupakan tiga buah instrumen yang berbentuk angket

untuk mengukur masing-masing (1) kepemimpinan kepala sekolah, (2) sistem

informasi manajemen, (3) formulasi rencana stratejik. Setiap varibel diurai

dalam indikator yang dikembangkan menjadi 24 pertanyaan.

F. Proses Penelitian dan Pengumpulan Data

Sebagai suatu rangkaian kegiatan yang bertahap dan saling berkaitan,

proese penelitian ini dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Persiapan

Pada tahapan ini dilakukan beberapa kegiatan, yakni (a) konsultasi

dengan dosen pembimbing, pembuatan kisi-kisi instrumen penelitian dan

desain penelitian, (b) mempersiapkan administrasi berupa catatan-catatan

untuk survei awal penelitian. Berikut adalah tabel pembuatan kisi-kisi

penelitian dengan variabel-variabel terdiri dari formulasi rencana stratejik

sekolah swasta (Y), kepemimpinan kepala sekolah (X1) dan sistem

informasi manajemen (X2).

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

54

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrument penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator Nomor

Angket

Kepemimpinan Kepala Sekolah

(X1)

Analyst

1. Kepala Sekolah mampu melakukan analisis kekuatan dan kelemahan sekolah dengan baik.

2. Kepala Sekolah mampu melakukan analisis peluang dan ancaman bagi sekolah dengan baik.

12, 14, 15, 16

Strategy Expert

1. Kepala Sekolah mampu menemukan keunggulan sekolah dengan baik.

2. Kepala Sekolah mampu menstimulus stakeholders untuk memilih strategi yang sesuai dengan sekolah.

5, 6, 7 17, 18

Guide

1. Kepala Sekolah mampu menghimpun pendapat dari para stakeholders pendidikan.

2. Kepala Sekolah mampu memandu para stakeholders pendidikan untuk memformulasikan Renstra.

1, 2, 13

Strategy Developer

1. Kepala sekolah mampu mendorong stakeholders untuk berkembang untuk melakukan inovasi pendidikan.

2. Kepala Sekolah mampu mengajak stakeholders untuk melakukan inovasi demi pengembangan sekolah.

9, 10

Collaborator

1. Kepala Sekolah mampu berkolaborasi dengan stakeholders dalam memformulasikan Renstra.

2. Kepala Sekolah mampu mempengaruhi stakeholders untuk berpikir, bertindak dan belajar.

3, 4, 21, 22

Manager

1. Kepala Sekolah mampu mengajak stakeholders untuk memanfaatkan sumber daya sekolah dengan baik untuk pertimbangan formulasi Renstra.

2. Kepala Sekolah mampu memilih data informasi yang penting untuk formulasi Renstra.

8, 11

Decision Maker

1. Kepala Sekolah berani mengambil keputusan yang tepat untuk formulasi Renstra.

2. Kepala Sekolah menimbang konsekuensi yang perlu dilakukan sekolah dalam formulasi Renstra.

19,20, 23, 24

Sistem Informasi

Manajemen

Information availabelity

1. Tersedianya informasi untuk pengambilan keputusan dalam formulasi Renstra.

1, 2, 3

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

55

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(X2) 2. Kemudahan akses untuk mendapatkan informasi dalam formulasi Renstra.

Information Relevancy

1. Tersedianya informasi yang sesuai dengan kebutuhan formulasi Renstra.

4

Information Accuracy

1. Informasi yang rinci untuk formulasi Renstra.

2. Informasi yang tepat untuk formulasi Renstra.

3. Konsistensi informasi dari berbagai sumber untuk formulasi Renstra.

4. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terdistorsi oleh kepentingan lain.

5. Adanya kejelasan sumber informasi untuk formulasi Renstra.

6, 7, 9, 10,

11, 12, 17,

Information Completeness

1. Adanya kelengkapan informasi untuk formulasi Renstra

5, 13

Actual Information

1. Informasi yang tersedia untuk formulasi Renstra adalah data yang terbaru atau aktual.

8, 14, 15

Information Management

1. Pengelolaan data menjadi informasi sekolah menggunakan sistem yang sesuai.

2. Adanya proses validasi informasi untuk formulasi Renstra

16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24

Formulasi Rencana Stratejik

(Renstra) (Y)

Core Ideology Involvement

1. Kesejajaran nilai-nilai pancasila dengan formulasi Renstra.

2. Kesejajaran nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam UU SISDIKNAS dengan formulasi Renstra

3. Kesejajaran antara tujuan pendidikan nasional dengan tujuan sekolah dengan formulasi Renstra.

1, 2, 3, 4

Stakeholders Involvement

1. Komite sekolah dilibatkan dalam formulasi Renstra.

2. Guru dilibatkan dalam dalam formulasi Renstra.

3. Perwakilan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dilibatkan dalam formulasi Renstra.

4. Ahli atau konsultan pendidikan dilibatkan dalam formulasi Renstra

5, 6, 16, 24

Internal Environmental Scanning

1. Adanya analisis kekuatan (strengths) sekolah untuk formulasi Renstra.

2. Adanya analisis kelemahan

7, 10,

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

56

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(Weakness) sekolah untuk formulasi Renstra.

External Environmental Scanning

1. Adanya analisis kesempatan (opportunities) untuk formulasi Renstra.

2. Adanya analisis tantangan (threats) untuk formulasi Renstra.

8,

Future Projection

1. Dilibatkannya ahli atau konsultan pendidikan untuk formulasi Renstra.

2. Formulasi Renstra didasarkan pada masa depan

9, 12, 18, 19,

20,

Policy Consideration

1. Kesejajaran antara kebijakan departemen pendidikan nasional dengan formulasi Renstra.

2. Kesejajaran antara kebijakan departemen pendidikan propinsi atau kota/kabupaten (daerah) dengan formulasi Renstra.

14, 15, 17, 21,

22,

Data and Information

1. Formulasi Renstra didasarkan pada data dan informasi yang dikelola oleh sistem informasi manajemen di sekolah.

11, 13, 23

2. Studi awal Penelitian

Dalam tahap ini penulis melakukan observasi pendahuluan dan

konsultasi dengan pihak-pihak, seperti rekan-rekan kepala sekolah yang

akan diteliti, dan pihak lain yang relevan dengan kebutuhan informasi

penelitian. Termasuk dalam tahap ini melakukan proses perizinan.

3. Menyusun Instrumen Penelitian

Pada dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap

fenomena sosial maupun alam dengan menggunakan alat ukur yang baik

yang disebut instrumen penelitian. Semua fenomena ini disebut variabel

penelitian. Sugiyono (2012:119) mengatakan bahwa:

Instrumen-instrumen penelitian sosial memang ada yang sudah tersedia dan teruji validitas dan reliabilitasnya, seperti instrument untuk

mengukur motif berprestasi, (n-ach) untuk mengukur sikap, mengukur IQ, mengukur bakat dan lain-lain.Meskipun telah teruji validitas dan reliabilitasnya, namun tidak digunakan untuk tempat tertentu mungkin

tidak valid dan reliabel lagi.Karena fenomena sosial cepat berubah dan sulit dicari kesamaannya.Untuk itu peneliti dalam bidang sosial sering

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

57

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menyusun sendiri instrumen penelitian yang dipakai termasuk menguji validitas dan reliabilitasnya.

Tahap penyusunan instrument penelitian memuat kegiatan-

kegiatan (a) menyusun kisi-kisi secara sistematis sesuai variabel penelitian,

(b) merumuskan masalah penelitian dengan variabel disertai dengan

indikator yang akan dijadikan pertanyaan-pertanyaan, (c) menyusun

pertanyaan-pertanyaan beserta alternatif jawabannya sesuai dengan

masalah penelitian dan disertai dengan petunjuk pengisian, sehingga jelas

tujuan dan maksudnya oleh responden, (d) konsultasi dengan pembimbing

untuk diujicoba.

Setiap instrumen baik yang sudah dibakukan maupun yang dibuat

oleh peneliti sendiri mempunyai skala pengukuran. Adapun macam skala

pengukuran yaitu nominal, ordinal, interval dan ratio (Sugiyono, 2012:

172) sebagai berikut:

a. Skala Nominal, peneliti tidak melakukan pengukuran tetapi lebih pada

menghitung dan memberi nama objek yang diteliti. Data yang

dihasilkan adalah data nominal atau diskirt.

b. Skala Ordinal adalah skala yang berjenjang dimana sesuatu “lebih”

atau” kurang” dari yang lain. Data yang didapat disebut data ordinal,

yaitu data yang berjenjang jarak antara satu data dengan data yang lain

tidak sama.

c. Skala Interval adalah skala yang jarak antara satu data dengan data

yang lain sama tetapi tidak mempunyai nilai nol.

d. Skala Ratio, untuk mengukur variabel tertentu dan data ratio

merupakan daya yang antara interval satu dengan yang lain

mempunyai jarak sama dan mempunyai nilai nol absolut.

4. Uji Coba Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, pengumpulan data menggunakan instrumen

angket. Menurut Sugiyono (2012:162), angket merupakan alat pengumpul

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

58

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

data yang dibuat dalam bentuk pertanyaan tertulis yang disusun untuk

mendapatkan informasi dari beberapa orang atau responden.

Penggunaan angket sebagai alat pengumpul data dikarenakan

beberapa alasan

1. Indikator pada masing-masing variabel penelitian cukup kompleks

2. Pertanyaan dalam angket disusun standar dan cermat bagi semua

responden berdasarkan permasalahan yang diteliti.

3. Angket dapat disebar dan dijawab responden dalam waktu yang relatif

singkat.

Angket akan dikembangkan dengan menggunakan skala likert

dengan lima pilihan jawaban dan bobot yang berbeda, yaitu sangat sesuai

dengan fakta yang ada (berbobot 5), sesuai fakta yang ada (berbobot 4),

tidak tahu (berbobot 3), tidak sesuai dengan fakta yang ada (berbobot 2)

dan sangat tidak sesuai dengan fakta yang ada (berbobot 1).

Setelah angket disusun, maka perlu uji coba instrumen penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui butir-butir pertanyaan atau pernyataan

yang dapat dipakai, yang harus diperbaiki atau yang tidak dapat diperbaiki,

untuk itu perlu diujicobakan kepada sebagian responden. Setelah angket

diuji coba dan diadakan perbaikan serta siap untuk dipakai, selanjutnya

angket diperbanyak sesuai dengan sampel yang dibutuhkan. Secara

sistematik, langkah-langkah uji coba adalah sebagai berikut:

a. Butir-butir pertanyaan yang telah disusun diteliti kembali kesesuaian

dan cakupannya terhadap variabel yang akan diukur.

b. Butir yang telah diteliti kemudian penulis konsultasikan kepada

pembimbing sehingga butir-butir soal tersebut benar-benar sesuai dan

mencakup variabel yang akan diukur.

c. Uji coba dilaksanakan kepada kelompok guru yang memiliki kesamaan

karakteristik dengan responden yang akan diteliti.

d. Instrumen yang telah diisi dalam uji coba selanjutnya dikumpulkan

dan diolah untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

59

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Uji coba instrumen adalah mengukur validitas dan reliabilitas

instrument penelitian. Sejauh mana ketepatan instrument yang akan

digunakan sehingga instrumen tersebut layak digunakan sebagai alat

pengumpul data.

a. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur

terhadap konsep yang diukur sehingga mengukur apa yang seharusnya

di ukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut

Riduwan (2007:109-110) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat

ukur. Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan

valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Alat ukur

yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Untuk

menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara

bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara

mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang

merupakan jumlah tiap skor butir. Pengujian validitas koefisien relas i

ini dilakukan dengan memakai rumus Pearson Product Moment,

sedangkan untuk signifikansi koefisien dilakukan dengan rumus uji-t.

Untuk uji validitas butir ini dipakai analisis item, yaitu dengan

cara mengkorelasikan skor total untuk mencari hubungan ini

digunakan rumus korelasi Pearson Product Moment:

( Akdon, 2005:144)

2222hitung

YYnXXn

YXXYnr

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

60

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dimana: rhitung = koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total rhitung = besarnya koefisien korelasi

n = jumlah responden

∑X = Jumlah skor dalam sebaran X

∑Y = Jumlah skor dalam sebaran Y

Pengambilan keputusan item yang valid didasarkan pada uji hipotesa

dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r hitung positif, dan r hitung ≥ 0,3, maka butir soal valid

2. Jika r hitung negatif, dan r hitung < 0,3, maka butir soal tidak valid

Menurut Masrun dalam Sugiyono (2008:188-189) menyatakan

bahwa Item yang dipilih (valid) adalah yang memiliki tingkat korelasi

≥ 0,3. Jadi, semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat ukur

tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukkan apa

yang seharusnya diukur.

Untuk lebih jelasnya tetang uji validitas, berikut adalah

rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas data kepemimpinan kepala

sekolah (X1), data sistem informasi manajemen (X2), dan formulasi

rencana stratejik (Y).

Tabel 3.4

Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Data

Variabel No

Pernyataan r

Hitung r Tabel Kriteria

kepemimpinan

kepala sekolah (X1)

1 0.70 0.30 Valid

2 0.69 0.30 Valid

3 0.69 0.30 Valid

4 0.79 0.30 Valid

5 0.89 0.30 Valid

6 0.59 0.30 Valid

7 0.73 0.30 Valid

8 0.84 0.30 Valid

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

61

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Variabel No

Pernyataan

r

Hitung r Tabel Kriteria

9 0.91 0.30 Valid

10 0.88 0.30 Valid

11 0.66 0.30 Valid

12 0.56 0.30 Valid

13 0.71 0.30 Valid

14 0.74 0.30 Valid

15 0.73 0.30 Valid

16 0.73 0.30 Valid

17 0.85 0.30 Valid

18 0.79 0.30 Valid

19 0.82 0.30 Valid

20 0.70 0.30 Valid

21 0.62 0.30 Valid

22 0.71 0.30 Valid

23 0.58 0.30 Valid

24 0.64 0.30 Valid

sistem

informasi manajemen

(X2)

1 0.65 0.30 Valid

2 0.55 0.30 Valid

3 0.61 0.30 Valid

4 0.48 0.30 Valid

5 0.83 0.30 Valid

6 0.65 0.30 Valid

7 0.51 0.30 Valid

8 0.77 0.30 Valid

9 0.40 0.30 Valid

10 0.66 0.30 Valid

11 0.74 0.30 Valid

12 0.69 0.30 Valid

13 0.76 0.30 Valid

14 0.37 0.30 Valid

15 0.42 0.30 Valid

16 0.56 0.30 Valid

17 0.61 0.30 Valid

18 0.90 0.30 Valid

19 0.80 0.30 Valid

20 0.86 0.30 Valid

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

62

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Variabel No

Pernyataan

r

Hitung r Tabel Kriteria

21 0.68 0.30 Valid

22 0.68 0.30 Valid

23 0.31 0.30 Valid

24 0.68 0.30 Valid

formulasi rencana

stratejik (Y)

1 0.67 0.30 Valid

2 0.76 0.30 Valid

3 0.74 0.30 Valid

4 0.16 0.30 Invalid

5 0.62 0.30 Valid

6 0.40 0.30 Valid

7 0.82 0.30 Valid

8 0.77 0.30 Valid

9 0.77 0.30 Valid

10 0.56 0.30 Valid

11 0.82 0.30 Valid

12 0.70 0.30 Valid

13 0.49 0.30 Valid

14 0.38 0.30 Valid

15 0.38 0.30 Valid

16 0.50 0.30 Valid

17 0.33 0.30 Valid

18 0.49 0.30 Valid

19 0.68 0.30 Valid

20 0.46 0.30 Valid

21 0.80 0.30 Valid

22 0.87 0.30 Valid

23 0.56 0.30 Valid

24 0.56 0.30 Valid

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjukan pengertian bahwa instrumen dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena

instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak tendinsius

mengarah untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

63

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

N

N

XX

2

2

2

sudah dapat dipercaya, reliabel akan menghasilkan data yang benar

sesuai dengan kenyataannya, maka beberapa kalipun diambil tetap

akan sama. Reliabel menunjukan pada tingkat keterandalan sesuatu

dan dapat dipercaya, Arikunto (2006:170).

Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha

( ) melalui tahapan sebagai berikut.

Pertama, menghitung nilai reliabilitas atau r hitung (r11) dengan

menggunakan rumus berikut.

2

11 21

1

i

t

nr

n

(Arikunto, 2003:109)

Keterangan :

11r = Reliabilitas tes yang dicari

2

i Jumlah varians skor tiap-tiap item

2

t = Varians total

n = banyaknya soal

Kedua, mencari varians semua item menggunakan rumus berikut.

(Arikunto, 2003:97)

Keterangan :

X = Jumlah Skor

2X = jumlah kuadrat skor

N = banyaknya sampel

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

64

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Titik tolak ukur koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien

korelasi dari Sugiyono (2008:184) yang disajikan pada tabel 3.4

berikut.

Tabel 3.5 Pedoman InterpretasiKoefesien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 - 0,799

0,80 – 1,000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tingi

Proses pengujian reliabilitas dilakukan menggunakan bantuan

perangkat lunak MS Excel 2007. Hasil pengujian didapatkan :

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen Nilai

Reliabilitas Kriteria

Kepemimpinan kepala sekolah (X1) 0,96 Sangat Tinggi

Sistem informasi manajemen (X2) 0,92 Sangat Tinggi

Formulasi rencana stratejik (Y) 0,90 Sangat Tinggi

Merujuk pada pedoman koefisien korelasi dari Sugiyono (2008:184),

dapat ditarik kesimpulan bahwa reliabilitas instrumen pengungkap

pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan sistem informasi

manajemen terhadap formulasi rencana stratejik berada pada kategori

sangat tinggi. Artinya, instrumen tersebut memiliki tingkat reliabilitas

yang sangat tinggi.

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

65

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Untuk pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap

yaitu: tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap persiapan meliputi

kegiatan (a) mempersiapkan lembaran- lembaran angket kepada responden;

(b) mempersiapkan surat izin untuk penelitian dan untuk menentukan hasil

pengambilan data, sedangkan tahap pelaksanaan berlangsung setelah

semua persyaratan dilengkapi dan semua angket telah disiapkan, dan telah

ada persetujuan dari lembaga yang diteliti. Setelah angket disebar,

kemudian dikumpulkan kembali pada waktu yang telah ditentukan.

Setelah data berhasil dikumpulkan, diadakan seleksi data agar dapat diolah

lebih lanjut. Didalamnya dibahas mengenai lengkap tidaknya angket yang

disebar, cara pengisian jawaban dan isi angket. Dari hasil penelitian

diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar angket memenuhi ketentuan

yang telah ditetapkan sehingga dapat diolah lebih lanjut ke tahap

berikutnya.

6. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

a. Deskripsi Variabel

Langkah analisis untuk memperoleh deksrisipsi variabel

dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut.

Tabel 3.7 Kategorisasi Deskripsi Variabel

Interval Kriteria

X > µ +1,5σ Kategori sangat tinggi

µ + 0,5σ < X ≤ µ + 1,5σ Kategori tinggi

µ - 0,5σ < X ≤ µ + 0,5σ Kategori Sedang

µ - 1,5σ < X ≤ µ -0,5σ Kategori rendah

X ≤ µ-1,5σ Kategori sangat rendah

µ = rata-rata ideal (skor tengah = 3 x jumlah pernyataan)

σ = standar deviasi = (rentang/6) rentang = skor maksimal – skor minimal (Azwar, 2010,108-109)

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

66

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Path Analyisis

Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan sistem informasi

manajemen terhadap formulasi rencana stratejik dianalisis dengan

menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis). Karena penelitian ini

bersifat atau berkenaan dengan faktor pengaruh maka analisis statistik

yang dipakai adalah “path analysis” atau analisis jalur. Analisis ini

menghendaki data yang bersifat interval. Data dalam penelitian ini

adalah dalam bentuk ordina l, maka agar terdapat kesetaraan data

untuk dio lah lebih lanjut maka skala tersebut diubah dahulu

menjadi skala interval dengan menggunakan Method Of successive

Interval (MSI). Adapun langkah–langkah melakukan perubahan

data tersebut adalah sebagai berikut (Riduwan, 2007:32).

a. Hasil jawaban untuk setiap pertanyaan dihitung frekuesi setiap

pilihan jawaban

b. Frekuensi yang diperoleh setiap pertanyaan dihitung proporsi

setiap pilihan jawaban.

c. Berdasarkan proporsi untuk setiap pertanyaan tersebut, dihitung

proporsi kumulatif untuk setiap pertanyaan

d. Kemudian ditentukan nilai batas untuk Z bagi setiap pilihan

jawaban dan setiap pertanyaan.

e. Hitung nilai Interval rata–rata untuk setiap pilihan jawaban

dengan persamaan sebagai berikut :

Bawah) Batasbawah di(Daerah - Atas) Batasbawah di(Daerah

Atas) Batas (Kepadatan - Bawah) Batas (Kepadatan Scale

Selanjutnya, data hasil MSI dilakukan analisis data prasyarat dengan

menguji persyaratan analisis, yaitu (1) uji normalitas dan (2) uji

linieritas Riduwan (2010 :184).

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

67

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas masing - masing variabel dilakukan

dengan maksud untuk mengetahui apakah sebaran data tiap

variabel tidak menyimpang dari ciri - ciri data yang akan

berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan

menggunakan program komputer SPSS 17 Uji Kolmogorov-

Smirnov. Dengan kriteria apabila nilai probabilitas atau

signifikansi lebih besar dari 0,05 data berdistribusi normal.

Sebaliknya jika nilai probabilitas atau signifikansi lebih kecil dari

0,05 data tidak berdistribusi normal.

2. Uji Linieritas

Variabel yang akan diuji linieritasnya adalah variabel X1,

X2 atas Y. Perhitungan uji linieritas dilakukan dengan bantuan

komputer program SPSS versi 17. Pedoman yang digunakan

untuk menentukan kelinieran antar variabel adalah dengan

membandingkan nilai probabilitas hitung dengan nilai probabilitas

Tabel pada taraf signifikansi α = 0.05. Kaidah keputusan yang

berlaku adalah sebagai berikut :

1) Nilai sig F atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0.05,

maka distribusi data berpola tidak Linier.

2) Nilai sig F atau signifikansi atau nila i probabilitas ≤ 0.05,

maka distribusi data berpola Linier.

Setelah diketahui data tersebut berdistribusi normal dan

mempunyai distribusi data berpola Linier, maka selanjutnya

dilakukan uji analisis jalur dengan tahapan sebagai berikut.

1. Menghitung matriks korelasi antar variabel yang berbentuk :

X1 X2

X2X2X2X1

X1X2X1X1

2

1

rr

rr

X

X

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

68

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dengan rXiXj adalah koefisien korelasi antara Xi dan Xj,

i ≠ j = 1, 2

2. Menentukan matriks invers korelasi, yaitu :

X1 X2

2221

1211

2

1

CRCR

CRCR

X

X

3. Menghitung koefisien jalur dengan rumus:

2

1jjYXijYXi .rCRp ; i = 1, 2

Dengan :

PYXi adalah koefisien jalur dari variabel Xi terhadap variabel Y

rYXi adalah korelasi sederhana antara variabel Y dan variabel Xj

CRij adalah unsur pada baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks

invers korelasi.

4. Menghitung Koefisien Determinasi

4

1

YXiYXi

2

YX1X2 .rPRi

5. Menghitung koefisien jalur dari variabel residu є digunakan

rumus :

2

YX1X2Yε R1p

6. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

a. Pengaruh langsung : (PYxi) . 100 %

b. Pengaruh tidak langsung : (PYxi . rij . PYxj ) . 100 %

7. Menguji koefisien jalur secara keseluruhan dengan langkah-

langkahnya sebagai berikut :

a. Perumusan Hipotesis

H0 : PYX1 = PYX2 = 0

H1 : Paling sedikit satu PYXi ≠ 0

b. Besaran-besaran yang diperlukan

Menghitung

4

1i

YXiYXi

2

YX1X2 rPR

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan …repository.upi.edu/23038/6/T_ADP_1201913_Chapter3.pdf · 83 01 – 137 SMP Bandung Institut 84 01 – 138 SMP Bina Persada Nusantara

69

Wiyardi, 2015 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Formulasi Rencana Stratejik Smp Swasta Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c. Statistik uji

2

YX1YX2

2

YX1YX2

n 1 .RF

1 R

k

k

d. Kriteria Pengujian

Dengan mengambil taraf nyata α, maka :

H0 ditolak, jika F ≥ Fα;(n - 3,2)

e. Kesimpulan

Penafsiran dari H0 diterima atau ditolak.

8. Menguji koefisien jalur secara individu dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Perumusan Hipotesis

H0 : PYXi = 0

H1 : PYxi > 0, i = 1, 2

b. Besaran-besaran yang diperlukan

Menghitung PYXi, CRii, R2

YX1X2

c. Statistik Uji

YXii

2

YX1X2 ii

Pt

(1 R ).CR

n 1k

d. Kriteria Pengujian

Dengan mengambil taraf nyata α, maka :

H0 ditolak, jika ti ≥ t(1-α); n - 3.

e. Kesimpulan

Penafsiran dari H0 diterima atau ditolak.