Top Banner
Aceng Kurniawan, 2014 Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh madrasah aliyah swasta terakreditasi B yang ada di wilayah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dan madrasah aliyah terakreditasi B, adalah untuk memperolah data yang dapat digeneralisasikan mengingat madrasah aliyah terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi A maupun predikat akreditasi C. 2. Subjek Penelitian a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002:108). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kepala madrasah, guru, dan komite madrasah aliyah swasta terakreditasi B di Kabupaten Bandung. Pada tahun akademik 2013/2014 banyaknya Madrasah Aliyah Swasta terkareditasi B di Kabupaten Bandung adalah 30 buah. Dengan demikian madrasah aliyah swasta terakreditasi B di Kabupaten Bandung merupakan unit analisis b. Teknik Sampling Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Menurut Sugiyono (2008 : 45) teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang digunakan sangat sedikit. Dalam penelitian ini lembaga
32

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

Mar 11, 2019

Download

Documents

buithien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh madrasah aliyah swasta

terakreditasi B yang ada di wilayah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat.

Penentuan lokasi penelitian dan madrasah aliyah terakreditasi B, adalah untuk

memperolah data yang dapat digeneralisasikan mengingat madrasah aliyah

terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi A maupun

predikat akreditasi C.

2. Subjek Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002:108).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kepala madrasah, guru, dan

komite madrasah aliyah swasta terakreditasi B di Kabupaten Bandung. Pada tahun

akademik 2013/2014 banyaknya Madrasah Aliyah Swasta terkareditasi B di

Kabupaten Bandung adalah 30 buah. Dengan demikian madrasah aliyah swasta

terakreditasi B di Kabupaten Bandung merupakan unit analisis

b. Teknik Sampling

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total

sampling. Menurut Sugiyono (2008 : 45) teknik ini digunakan untuk menentukan

sampel bila objek yang digunakan sangat sedikit. Dalam penelitian ini lembaga

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

115

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang diteliti adalah madrasah aliyah swasta terakreditasi B sebanyak 30 madrasah

aliyah dengan responden masing-masing 1 orang kepala madrasah, 1 orang guru,

dan 1 orang komite madrasah.

c. Sampel

Berdasarkan teknik sampling yang digunakan maka diperoleh banyaknya

sampel adalah 90 orang. Secara proporsional maka ke 90 orang responden

tersebut tersebar di madrasah aliyah swasta terakreditasi B se kabupaten bandung.

Tabel 3.1 Sampel Penelitian

No Nama Madrasah Akr. Jumlah Responden/Sampel

Kepala MA Guru Komite Total

1 MAS AL-IKHLASH B 1 1 1 3

2 MAS HUSAINIYAH B 1 1 1 3

3 MAS WASILATUL HUDA B 1 1 1 3

4 MAS AL-MUSDARIYAH B 1 1 1 3

5 MAS AS-SAWIYAH B 1 1 1 3

6 MAS YAPISA B 1 1 1 3

7 MAS AL-HIJRAH CIMAUNG B 1 1 1 3

8 MAS AL-IHSAN B 1 1 1 3

9 MAS AL-HUDA CIWIDEY B 1 1 1 3

10 MAS PERSIS KATAPANG B 1 1 1 3

11 MAS MATHLA'UL ANWAR B 1 1 1 3

12 MAS AL-AZHAR B 1 1 1 3

13 MAS AL-GHOZALI B 1 1 1 3

14 MAS I'ANATUT THALIBIN B 1 1 1 3

15 MAS AL-FAKHRIYAH B 1 1 1 3

16 MAS AL-IKHLAS B 1 1 1 3

17 MAS AN NUR B 1 1 1 3

18 MAS MANBAUL HUDA B 1 1 1 3

19 MAS NUR MUHAMMAD B 1 1 1 3

20 MAS NURUL HUDA PACET B 1 1 1 3

21 MAS AL-BARKAH PACET B 1 1 1 3

22 MAS PERSIS 3 PAMEUNGPEUK B 1 1 1 3

23 MAS ISHLAHUL AMANAH B 1 1 1 3

24 MAS AL-MUFASSIR B 1 1 1 3

25 MAS PERSIS 24 B 1 1 1 3

26 MAS NURUL FALAAH B 1 1 1 3

27 MAS YUPPI SOREANG B 1 1 1 3

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

116

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28 MAS AL-FITHRI B 1 1 1 3

29 MAS IBNU JABAL B 1 1 1 3

30 MAS ASH-SHOLEH B 1 1 1 3

Jumlah 30 30 30 90

Unit Analisis 30

Setelah semua data terkumpul dari masing-masing responden, maka

langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah menuangkan ke dalam skoring

data. Sekoring data yang tersedia adalah skoring data berdasarkan masing-masing

variabel, yaitu variabel kinerja kepala madrasah, variabel kinerja komite

madrasah, variabel budaya mutu madrasah, variabel kinerja mengajar guru, dan

variabel mutu madrasah. Kemudian data yang telah dituangkan dalam skoring

data dihitung unit analisisnya menjadi 30 unit analisi.

B. Desain Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini dimulai dari proses

penyusunan rencana penelitian, menetapkan variabel penelitian, menyusun kisi-

kisi intrumen penelitian, mendesain instrument penelitian, uji coba instrument

penelitian, analisis uji validitas, analisis uji reliabilitas, penyebaran angket kepada

responden, skoring dan seleksi data, pengolahan data dan analisis variabel,

analisis korelasi dan uji hipotesis, menarik kesimpulan, dan rekomendasi.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survei dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Fraenkel & Wallen (1990:331)

penelitian survei memiliki tiga karakteristik yaitu :

(1)Information is collected from a group of people in order to describe some aspects or characteristics, (2) The main way in which the information is conflected is through asking questions; the answers to these

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

117

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

questions by the members of group constitute the data of the study, (3)

Information is collected from a sample rather than from every member of the population.

Pendapat lain yang dikemukakan oleh Singarimbun dan Sofian

(1989:4) menyatakan bahwa metode penelitian survei adalah penelitian

yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpulan data pokok. Penelitian jenis ini dapat digunakan

untuk maksud :(1) penjajagan (eksploratif), (2) Descriptive explanatory atau

confirmatory, yakni menjelaskan hubungan kausal dan pengajuan hipotesa,

(3) Evaluasi, (4) Prediksi, (5) Penelitian operasional,dan (6) Pengembangan

indikator-indikator sosial. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian

survei adalah :(1)Merumuskan masalah: masalah penelitian dan menentukan

tujuansurvey; (2)Menentukan konsep dan hipotesa serta menggali

kepustakaan,(3) Menentukan sampel, (4) Membuat kuesioner, (5)

Melakukan pekerjaan lapangan, (6) Mengolah data, (7) Analisa dan

pelaporan.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka pemilihan metode ini didasarkan

atas pertimbangan bahwa tujuan penelitian yang diharapkan adalah

diperolehnya informasi yang berkaitan dengan status gejala yang ada dan

mencari keterangan-keterangan secara faktual mengenai, kinerja kepala

madrasah (X1) kinerja komite madrasah (X2), budaya mutu (X3) kinerja mengajar

guru (X4) mutu madrasah aliyah (Y)

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

118

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Operasional

Pengembangan instrumen ditempuh melalui beberapa cara, yaitu (1)

mendefinisi operasional variabel penelitian, (2) menyusun indikator penelitian,

(3) menyusun kisi-kisi instrumen; (4) melakukan uji coba instrumen dan

melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen.

Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan makna variabel yang

sedang diteliti. Masri S. (2003 : 46-47) memberikan pengertian tentang definisi

operasional adalah, “unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara

mengukur suatu variabel, dengan kata lain definisi operasional adalah semacam

petunjuk pelaksanaan bagaimana cara mengukur suatu variabel.”

1. Kinerja Kepala Madrasah (X1)

Kinerja pimpinan adalah kinerja yang dimiliki oleh pimpinan madrasah

aliyah (kepala madrasah, wakil kepala, dan kepala tata usaha) yang

bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan madrasah aliyah (Mulyono,

2010 : 146). Kinerja tersebut meliputi:

a. integritas kepribadian,

b. peranserta,

c. kemampuan mengarahkan sumber daya, dan

d. kemampuan menjalankan fungsi manajemen.

Integritas kepribdian seorang pemimpin madrasah aliyah meliputi

memberi kepercayaan terhadap bawahan yang diberi wewenang dan tugas,

begitu pula ada respek yang tinggi dari bawahan, merespon setiap

permasalahan yang timbul, serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

119

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap berbagai hal yang menyangkut kepada wewenang dan tugas yang

diembannya.

Selain memiliki integritas kepribadian juga harus memiliki sikap

proaktif. Sikap ini ditandai dengan adanya perlakuan memberi inspirasi kepada

bawahan, melakukan inovasi, menumbuhkan motivasi bawahan dalam bekerja,

serta menumbuhkan kreativitas bawahan.

Kinerja lain yang diharapkan dari pimpinan adalah seorang pemimpin

harus dapat mengerahkan sumber daya yang ada. Hal ini ditandai dengan

adanya kunjungan internal dan eksternal ke madrasah, dapat menggerakan

siswa, dapat memaksimalkan kinerja bawahan, aktif sebagai narasumber dalam

berbagai kegiatan kesiswaan dan umum, memiliki jati diri, serta berani

mengambil keputusan.

Kinerja pimpinan yang tidak kalah penting dalam mengelola madrasah

aliyah adalah mampu dalam pengelolaan strategis yaitu selalu berpikir

strategis, strategi bekerja sama, dan mampu menyusun strategi dalam setiap

pekerjaan di madrasah.

2. Kinerja Komite Madrasah ( X2)

Pengukuran kinerja komite madrasah didasarkan kepada kerjasama

dengan orang tua murid umumnya. Didefinisikan sebagai usaha para orang tua

murid untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar di madrasah mencakup

dimensi pemberi pertimbangan (advisory agency), pendukung madrasah

(supporting agency), pengontrol (controling agency), dan sebagai mediator

antara pemerintah dan masyarakat. Adapun indikator pengukuran keempat

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

120

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimensi tersebut adalah :

a. membantu memeriksa pekerjaan rumah,

b. mengajarkan beberapa hal yang belum dimengerti oleh anak-anak;

c. mengawasi anak-anak saat di luar sekolah (bagaimana anak-anak

menghabiskan waktunya di luar sekolah);

d. berkomunikasi mengenai kegiatan anak-anak saat di sekolah

e. menunjukkan perhatian tentang segala hal yang mereka pelajari di sekolah;

f. menghadiri kegiatan-kegiatan madrasah,

g. pertemuan orangtua dan guru,

h. menawarkan diri untuk terlibat dalam acara-acara di sekolah; serta

i. mengadakan kontak dengan staf/guru-guru di sekolah.

3. Budaya Mutu (X3)

Budaya mutu adalah sebuah sistem keyakinan kolektif yang dimiliki

orang dalam organisasi tentang kemampuan mereka bersaing di pasar, dan

bagaimana mereka bertindak dalam sistem keyakinan tersebut untuk

memberikan nilai tambah produk dan jasa di pasar sebagai imbalan atas

penghargaan finansial. Sebagaimana Baron (2003:518); budaya yang

mempunyai nilai-nilai primer:

a. tujuan organisasi sekolah/MA;

b. konsensus dan komitmen terhadap tugas;

c. keunggulan;

d. kesatuan kepentingan;

e. imbalan berdasarkan prestasi;

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

121

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. empiris;

g. keakraban dan integritas.

Sedangkan budaya yang bernilai sekunder meliputi:

a. penerima layanan;

b. pengendalian yang disiplin;

c. kemandirian;

d. pengambilan keputusan yang cepat;

e. visioner; dan

f. Pengembangan.

4. Kinerja Mengajar Guru (X4)

Meskipun dimensi kinerja dari suatu pekerjaan ke pekerjaan yang lain bisa

berbeda-beda, dan tergantung dari uraian pekerjaannya (job description) masing-

masing akan tetapi masih dapat ditentukan dimensi-dimensi umumnya. Maka

kinerja guru dapat dikembangkan menjadi 11 (sebelas) dimensi kinerja yang

biasa dinilai, yaitu : Kesetiaan, Prestasi kerja, Kejujuran, Kedisiplinan, Kreatifitas,

Kerja sama, Kepemimpinan, Kepribadian, Prakarsa, Kecakapan, dan Tanggung

jawab.

Dalam penelitian ini, kinerja guru diarahkan pada kinerja mengajarnya

sehingga ke sebelas dimensi kinerja tersebut diarahkan pada kegiatan mengajar

saja. Sebagaimana Davis, K.Ivor, (2007:233), Sulistiyorini, (2001:231), dan

Danim (2006:43) dimensi mengajar bagi guru terdiri dari :

a. Membuat perencanaan;

b. Penguasaan materi ajar;

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

122

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Penguasaan metode;

d. Penguasaan strategi pembelajaran;

e. Kemampuan memberikan tugas-tugas;

f. Kemampuan mengelola kelas;

g. Melakukan penilaian;

h. Melaksanakan remidial;

i. Melakukan pengayaan;

j. Mengembangkan potensi anak;

k. Bertindak adil kepada siswa.

5. Mutu Madrasah (Y)

Mutu madrasah aliyah harus memperhatikan tiga fungsi, yaitu fungsi MA

(administrasi); fungsi behavioral (psikologis); dan fungsi ekonomi (ekonomis)

(Thomas, J.A, 2010:12-23). MA yang produktif dan efektif mempunyai

beberapa dimensi, yaitu: (1) kinerja kepala MA yang kuat; (2) manajemen MA

(pengelolaan MA); (3) keefektifan budaya MA (iklim MA yang kondusif); (4)

kebermaknaan PBM; serta (5) ketersediaan sarana dan prasarana; (6) Kinerja

Komite Madrasah; (7) kompensasi.

Sedangkan menurut Wayne K. Hoy (2008:130) mengatakan bahwa

dimensi sekolah dalam hal ini madrasah bermutu itu terdiri dari :

a. Fokus kepada pelanggan (client focus);

b. Perbaikan yang berkesinambungan (continous improvment);

c. Kerja sama (team work).

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

123

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Pengembangan alat pengumpul data penelitian berdasarkan pada variabel

yang diteliti. Adapun variabel yang diteliti mencakup kinerja kepala madrasah

kinerja komite madrasah ( ), budaya mutu Kinerja Mengajar Guru

produktivitas madrasah aliyah . Oleh karena itu ditetapkan alat

pengumpul data dikembangkan dengan angket yang berbentuk skala Likert

dengan menggunakan lima alternatif jawaban untuk setiap variabelnya.

Menurut Kaplan dan Saccuzo (1993: 145) format item yang dapat

digunakan dalam penyusunan suatu alat ukur adalah, “(a) format dikotomus, (b)

polikotomus, (c) format likert, (d) skala kategori, dan (e) cheklist dan Q-sort.”

Selanjutnya dalam penelitian ini penulis menggunakan format polikotomus dan

skala likert. 1

Format polikotomus adalah format penulisan item yang memberikan

alternatif pilihan lebih banyak. Format ini berupa pilihan berganda yang paling

banyak digunakan, serta mudah diolah dan kemungkinan untuk mendapatkan nilai

benar lebih rendah daripada format dikotomus. Keuntungan lain dari format ini

adalah alat ukur dapat memuat sejumlah item lebih banyak dalam waktu yang

relatif singkat karena responden tidak harus menjelaskan jawaban dari setiap item.

Format likert adalah format penulisan item yang paling sering digunakan

untuk skala sikap dan kepribadian dimana format seperti ini responden diminta

untuk menunjukkan derajat kesetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap

pernyataan tertentu dengan pilihan jawaban seperti : sangat setuju (SS), setuju (S),

ragu-ragu ( R ), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Hal yang harus

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

124

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperhatikan dalam format penulisan ini adalah menentukan pernyataan alternatif

pilihan sehingga responden dapat menjawab pernyataan sesuai dengan kondisi

yang sebenarnya.

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Penelitian untuk kinerja kepala madrasah kinerja komite

madrasah ( ), budaya mutu kinerja mengajar guru Mutu madrasah

aliyah

Variabel Dimensi Indikator Teknik Pengum-

pulan Data

Sumber Data

Kinerja

kepala madrasah

(X1)

(Mulyono,

2010 : 146)

1. Integritas

kepribadian

a. Kepercayaan yang tinggi dari siswa

Angket Guru

b. Respek yang tinggi dari guru

c. Respek yang tinggi dari siswa.

d. Merespon setiap permasalahan

yang muncul dengan cepat

e. Memiliki rasa tanggung jawab

kepada pekerjaannya

2. Peran serta

a. Memberi inspirasi dalam

memecahkan masalah yang

dihadapi madrasah aliyah

Angket Guru

b. Memberi motivasi kepada

bawahan yang disiplin kerjanya

menurun.

c. Memberi ide-ide baru dalam

upaya meningkatkan kualitas

madrasah aliyah

d. Menumbuhkan kreativitas siswa melalui kegiatan di kampus

e. Memberi keteladanan dalam setiap

kegiatan yang ada di madrasah.

3. Kemampuan

mengerah-kan semua sumber

daya

a. Membangkitkan motivasi siswa

dalam kegiatan di madrasah.

Angket Guru

b. Membangkitkan motivasi guru

dalam pembelajaran.

c. Dapat merancang suatu kegiatan dalam upaya meningkatkan mutu

madrasah aliyah.

d. Sebagai nara sumber di berbagai kegiatan kesiswaan dan umum

e. Berani mengambil keputusan

4. Menjalankan

Fungsi manajemen

a. Mampu membuat visi madrasah.

Angket Guru

b. Mampu membuat misi madrasah.

c. Memimpin rapat madrasah

d. Membuat jadwal pembelajaran.

e. Membuat jaringan kerja dengan

pihak pemerintah

f. Membuat jaringan kerja dengan

madrasah aliyah lain.

g. Membangkitkan motivasi guru

dalam mengajar

h. Melaksanakan pengawasan

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

125

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Dimensi Indikator

Teknik

Pengum-pulan Data

Sumber

Data

pembelajaran

i. Membangkitkan motivasi staf

dalam bekerja.

Kinerja

Komite

Madrasah

(X3) Kep.

Mendiknas No.

044/U/2002

1. Pemberi

Pertimbangan

(Advisory

Agency)

Membantu memeriksa pekerjaan rumah Angket Guru

Mengerjakan beberapa hal yang beum

dimengerti siswa

Mengawasi siswa saat di luar madrasah Angket Guru

Berkomunikasi mengenai kegiatan

siswa ketika di madrasah Angket Guru

Menujukkan perhatian tentang hal hal

yang mereka pelajari di madrasah Angket Guru

Menghadiri kegiatan kegiatan madrasah Angket Guru

Menghadiri pertemuan orangtua dan

guru Angket Guru

Menawarkan diri untuk terlibat dalam

acara acara di madrasah Angket Guru

Mengadakan kontak dengan staff/guru

di madrasah Angket Guru

2. Pendukung

(Supporting

Agency)

Meluangkan waktu berada di madrasah Angket Guru

Memberikan masukan kegiatan terhadap

berbagai pihak di madarasah Angket Guru

3. Pengontrol )Controlling

Agency)

Melakukan ferivikasi dan melaporkan

penggunaan dana komite Angket Guru

Ikut serta dalam mengawasi kerawanan sosial siswa di sekitar madrasah

Angket Guru

Keterlibatan komite dalam mengawasi

jalannya proses pembelajaran dan kebijakan medrasah

Angket Guru

4. Mediator antara

Pemerintah

dengan

masyarakat

Memberikan masukan kepada

pemerintah mengenai kondisi madrasah Angket Guru

Mensosialisasikan program-program

pemerintah di lingkungan madrasah Angket Guru

Budaya

mutu

Budaya yang mempunyai nilai-

nilai primer

tujuan organisasi sekolah/MA Angket Guru konsensus dan komitmen terhadap tugas Angket Guru Keunggulan Angket Guru kesatuan kepentingan Angket Guru imbalan berdasarkan prestasi Angket Guru Empiris Angket Guru Keakraban Angket Guru Integritas Angket Guru

Budaya yang

bernilai sekunder,

yaitu

penerima layanan Angket Guru pengendalian kedisiplinan Angket Guru Kemandirian Angket Guru pengambilan keputusan yang cepat Angket Guru visioner; Angket Guru Pengembangan Angket Guru

Kinerja

Mengajar

Guru

(Davies,

K.Ivor,2007:

233)

(Sulistiyorin

i,2001:231)

a. Mampu

membuat

perencanaan

Kemampuan membuat perencanaan dan

persiapan mengajar Angket

Guru

b. Penguasaan

Materi

Penguasaan materi yang akan diajarkan

kepada siswa Angket

Guru

c. Penguasaan

Metode

Penguasaan metode pembelajaran Angket

Guru

d. Penguasaan Strategi

Penguasaan strategi pembelajaran Angket

Guru

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

126

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Dimensi Indikator

Teknik

Pengum-pulan Data

Sumber

Data

(Danim,200

6:43)

e. Memberikan

tugas-tugas

Kemampuan memberikan tugas-tugas

kepada siswa Angket

Guru

f. Mengelola

Kelas

Kemampuan mengelola kelas Angket

Guru

g. Melakukan

Penilaian

Kemampuan melakukan penilaian dan

evaluasi Angket

Guru

h. Melakukan

Remidial

Kemampuan melakukan remidial

kepada siswa Angket

Guru

i. Melakukan

Pengayaan

Kemampuan melakukan pengayaan dan

pelajaran tampbahan Angket

Guru

j. Mengembangka

n Potensis

Siswa

Kemampuan membantu siswa dalam

mengembangkan potensi akademiknya Angket

Guru

k. Bertindak adil

kepada siswa

Kemampuan memperhatikan peserta

didik dari kelemahan fisik maupun

potensi akademiknya.

Angket

Guru

Mutu

madrasah aliyah (Y)

(Wayne K.

Hoy,

2008:130)

Fokus kepada

pelanggan (client

focus)

kinerja kepala MA yang kuat Angket Guru manajemen MA (pengelolaan MA Angket Guru Iklim MA yang kondusif Angket Guru Pembelajaran yang efektif dan efisien Angket Guru Sarana dan prasarana yang memadai Angket Guru Kompensasi yang memadai Angket Guru

Perbaikian yang

berkesinambungan

(Continuous

improvement)

Pencapaian visi, misi, dan tujuan madrasah

Angket Guru

Menjaga komunikasi yang baik dengan

semua elemen Angket

Guru

Membangun kepercayaan kepada semua

pihak Angket

Guru

Adaptif dengan perubahan Guru Mengikutsertakan guru dalam

pendidikan, pelatihan, workshop,

seminar, MGMP

Angket

Guru

Pengadaan sarana dan prasarana Angket Guru Pembelajaran berbasis ICT Angket Guru Peningkatan grade dalam penerimaan

siswa baru Angket

Guru

Benchmarking madrasah Angket Guru

Kerja sama (teamwork)

Bekerjasama dengan lembaga

pemerintah

Guru

Bekerja sama dengan lembaga swadaya

masyarakat Angket

Guru

Bekerjasama dengan perusahaan Angket Guru Bekerjasama dengan perguruan tinggi

negeri maupun swasta Angket

Guru

Bekerjasama dengan luar negeri Angket Guru

F. Uji Kehandalan Instrumen

Untuk menguji kehandalan instrumen dilakukan dengan uji validitas dan

reliabilitas. Uji validitas dilakukan dengan validitas isi dan konstruksi. Validitas

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

127

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

isi dilakukan melalui bimbingan yang intensif dengan Promotor, Ko-promotor,

serta Anggota dalam penulisan disertasi ini.

Uji validitas konstruksi dilakukan terhadap 91 responden ( siswa dan guru)

dari keempat madrasah aliyah yang dijadikan lokasi penelitian.

1. Uji Validitas

Terdapat dua hal yang diperlukan dalam menguji validitas kontruksi

(construct validity) dan validitas isi ( content validity). Bagozzi,et,al (2010 : 25)

mendevinisikan validitas kontruksi adalah sejauhmana sebuah variabel oprasional

mampu mengukur konsep yang seharusnya di ukur. Untuk mengetahui

ketepatannya butir-butir kuesioner dianalisis dengan analisis validitas.Suharsimi

Arikunto (2009 : 133) menyatakan bahwa ada emat macam validitas, yaitu :

(1) validitas isi (content validity), validitas yang berkaitan dengan

kesahihan instrument dengan materi yang akan ditanyakan baik menurut

setiap butir soal maupunsecara keseluruhan (2) validitas ramal (predictive

validity) yaitu paliditas dengan tingkat ketepatan tes dalam meramalkan

keberhasilan seseorang di masa yang akan datang, (3) validitas dompleng

(concurrent validity) yaitu validitas yang menggunakan instrument yang

telah teruji sebelumnya, dan (4) validitas kontruks (contruct validity) yaitu

derajat instrument dalam mengukur kontruk yang diduga, yaitu prilaku

yang ingin diteliti.

Validitas kontruksi dapat dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan para

ahli (judgment experts). Setelah instrument dikontuksi tentang aspek-aspek yang

akan diukur dengan berlandaskan teori, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan

para ahli atau pembimbing (Sugiyono, 2005:141). Setelah data ditabulasi

pengujian validitas isi dengan menganalisis setiap item dengan skor total. Analisis

faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah sekor masing-masing

faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

128

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ke atas, maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Hal ini sesuai

dengan pendapat Sugiyono (2005 : 142), bahwa, “butir yang baik adalah butir

pernyataan yang memiliki nilai korelasi antara 0,30 – 0,70 dan biasanya dalam

pengembangan dan penyusunan skala psikologi digunakan harga koefisien

minimal sama dengan 0,30”. Hal ini berarti semua item yang memiliki korelasi

kurang dari 0,30 dapat dipisahkan atau diperbaiki, sedangkan item yang memiliki

nilai signifikan yang tinggi akan dipakai sebagai item instrument penelitiaan.

Validitas butir instrument diuji dengan cara menghitung koefisien korelasi

antara skor butir soal dengan sekor total ( ) yang terdapat dalam satu

variabel. Rumus yang digunakan dalam perhitungan untuk menguji validitas

adalah korelasi Pearson Product Moment (Sudjana, 2005:369), yaitu :

Rumus Pearson’s Coefficient of Correlation (Product Moment

Coefficient):

Untuk menghitung nilai validitas digunakan alat bantu program Microsoft

Word SPSS versi 19.00. Hasil uji validitas dari setiap item soal ditetapkan

berdasarkan perbandingan antara dengan kuesioner dinyatakan

valid, jika bdiperoleh Item kuesioner dinyatakan tidak valid jika

Diketahui = untuk jumlah sampel n = 30 pada = 0,05

adalah 0,361. Selanjutnya dapat ditetapkan bahwa item soal dinyatakan valid jika

diperoleh 0,361.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

129

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil dari suatu pengukuran.

Suatu pengukuran yang reliabilitasnya tinggi berarti dapat memberikan hasil ukur

yang konsisten, dan dapat memberikan hasil yang relatif sama jika digunakan

pada waktu berbeda.

Tinggi rendahnya reliabilitas secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka

yang disebut koefisien reliabilitas. Secara teoritis, besarnya koefisien reliabilitas

berkisar antara 0,00 – 1,00 namun pada kenyataannya koefisien 1,00 tidak pernah

tercapai dalam pengukuran. Hal ini disebabkan karena manusia sebagai objek

penguran psikologis merupakan sumber ketidakkonsistenan yang potensial.

Untuk data skala ordinal, uji reliabilitas menggunakan statistik Pearson

Product Moment, yakni metode perhitungan reliabilitas dengan menggunakan

teknik alpha yang dikembangkan oleh Pearson Product Moment. Dengan rumus:

Pengujian internal consistency dilakukan dengan cara mencobakan

instrumen dalam sekali percobaan, kemudian data yang diperoleh dianalisis

dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi

reliabilitas item instrument (Sugiyono, 2005:149). Menurut Kaplan dan Saccuzzo

(1993), reliabilitas minimal besarnya sebesar 0,30. Bila nilai pengukuran kurang

dari 0,30 berarti daftar pernyataan atau kuesioner tersebut tidak reliable atau

tingkat kepercayaannya rendah. Maka kuesioner tersebut perlu diperbaiki atau

dilakukan perubahan.

Sedang untuk menguji reliabilitas untuk seluruh tes digunakan Cronbach's

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

130

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alpha, yaitu :

Selanjutnya untuk mengetahui reliabilitas, maka data dari responden diuji

dengan menggunakan Microsoft Office SPSS versi 20 . Apabila reliabilitas lebih

besar atau sama dengan 0,30 maka data tersebut sudah layak digunakan untuk

penelitian.

Berdasarkan hasil perhitungan Microsoft Office SPSS versi 20 maka

diperoleh validitas dan reliabilitas dari masing-masing variabel :

Tabel 3.3.

Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja Kepala Madrasah Aliyah

No

Validitas Reliabilitas Keterangan

Skor Valid Tidak Valid

Skor Reliabel Tidak

Reliabel Terpakai

Tidak Terpakai

1 0.322 V 0.676 V V 2 0.354 V 0.676 V V 3 0.374

* V 0.674 V V

4 0.354 V 0.683 V V 5 0.333 V 0.69 V V 6 0.311 V 0.677 V V 7 0.433 V 0.669 V V 8 0.324 V 0.677 V V 9 0.333 V 0.68 V V

10 0.384 V 0.678 V V 11 0.333 V 0.68 V V 12 0.4 V 0.673 V V 13 0.353 V 0.677 V V 14 0.391 V 0.674 V V 15 0.349 V 0.676 V V 16 0.461 V 0.67 V V 17 0.62 V 0.665 V V 18 0.376 V 0.683 V V 19 0.558 V 0.667 V V

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

131

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No

Validitas Reliabilitas Keterangan

Skor Valid Tidak Valid

Skor Reliabel Tidak

Reliabel Terpakai

Tidak Terpakai

20 0.405 V 0.674 V V 21 0.705 V 0.66 V V 22 0.313 V 0.694 V V 23 0.662 V 0.663 V V 24 0.154 V 0.683 V V

Pemban ding

0.3 0.651 24

Tabel 3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja Komite Madrasah

No

Validitas Reliabilitas Keterangan

Skor Valid Tidak Valid

Skor Reliabel Tidak

Reliabel Terpakai

Tidak Terpakai

1 0.323 V 0.682 V V 2 0.382 V 0.682 V V 3 0.358 V 0.682 V V 4 0.319 V 0.689 V V 5 0.354 V 0.694 V V 6 0.363 V 0.684 V V 7 0.354 V 0.694 V V 8 0.304 V 0.682 V V 9 0.357 V 0.684 V V

10 0.385 V 0.683 V V 11 0.357 V 0.684 V V 12 0.427 V 0.677 V V 13 0.361 V 0.682 V V 14 0.371 V 0.682 V V 15 0.351 V 0.681 V V 16 0.477 V 0.675 V V 17 0.614 V 0.671 V V 18 0.393 V 0.687 V V 19 0.564 V 0.673 V V 20 0.406 V 0.679 V V 21 0.695 V 0.667 V V 22 0.344 V 0.682 V V 23 0.654 V 0.671 V V

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

132

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No

Validitas Reliabilitas Keterangan

Skor Valid Tidak Valid

Skor Reliabel Tidak

Reliabel Terpakai

Tidak Terpakai

24 0.406 V 0.691 V V 25 0.414 V 0.679 V V 26 0.371 V 0.688 V V

Pemban ding

0.3 0.694 26

Tabel 3.5

Uji Validitas dan Reliabilitas Budaya Mutu

No

Validitas Reliabilitas Keterangan

Skor Valid Tidak

Valid Skor Reliabel

Tidak

Reliabel Terpakai

Tidak

Terpakai

1 0.381 V 0.66 V 2 0.318 V 0.663 V 3 0.382 V 0.66 V 4 0.128 V 0.572 V V 5 0.318 V 0.676 V 6 0.324 V 0.663 V 7 0.318 V 0.676 V 8 0.346 V 0.662 V 9 0.328 V 0.668 V

10 0.353 V 0.666 V 11 0.328 V 0.668 V 12 0.366 V 0.66 V 13 0.382 V 0.662 V 14 0.357 V 0.661 V 15 0.361 V 0.662 V 16 0.437 V 0.656 V 17 0.544 V 0.654 V 18 0.374 V 0.671 V 19 0.475 V 0.657 V 20 0.412 V 0.659 V 21 0.631 V 0.648 V 22 -0.108 V 0.583 V V 23 0.57 V 0.653 V 24 0.379 V 0.67 V 25 0.38 V 0.661 V

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

133

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No

Validitas Reliabilitas Keterangan

Skor Valid Tidak

Valid Skor Reliabel

Tidak

Reliabel Terpakai

Tidak

Terpakai

26 0.316 V 0.678 V 27 0.456 V 0.659 V

Pemban ding

0.3 0.621 25 2

Tabel 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja Mengajar Guru

No

Validitas Reliabilitas Keterangan

Skor Valid Tidak Valid

Skor Reliabel Tidak

Reliabel Terpakai

Tidak Terpakai

1 0.323 V 0.682 V V 2 0.382 V 0.682 V V 3 0.358 V 0.682 V V 4 0.319 V 0.689 V V 5 0.354 V 0.694 V V 6 0.363 V 0.684 V V 7 0.354 V 0.694 V V 8 0.304 V 0.682 V V 9 0.357 V 0.684 V V

10 0.385 V 0.683 V V 11 0.357 V 0.684 V V 12 0.427 V 0.677 V V 13 0.361 V 0.682 V V 14 0.371 V 0.682 V V 15 0.351 V 0.681 V V 16 0.477 V 0.675 V V 17 0.614 V 0.671 V V 18 0.393 V 0.687 V V 19 0.564 V 0.673 V V 20 0.406 V 0.679 V V 21 0.695 V 0.667 V V 22 0.145 V 0.598 V V 23 0.654 V 0.671 V V 24 0.406 V 0.691 V V 25 0.414 V 0.679 V V 26 -0.009 V 0.593 V V

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

134

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No

Validitas Reliabilitas Keterangan

Skor Valid Tidak Valid

Skor Reliabel Tidak

Reliabel Terpakai

Tidak Terpakai

27 0.484 V 0.678 V V 28 0.328 V 0.683 V V 29 0.404

* V 0.68 V V

30 0.371 V 0.688 V V 31 0.344 V 0.682 V V 32 0.384

* V 0.679 V V

Pemban

ding 0.3

0.694

30 2

Tabel 3.7

Uji Validitas dan Reliabilitas Mutu Madrasah Aliyah

No

Validitas Reliabilitas Keterangan

Skor Valid Tidak Valid

Skor Reliabel Tidak

Reliabel Terpakai

Tidak Terpakai

1 0.322 V 0.676 V V 2 0.354 V 0.676 V V 3 0.374

* V 0.674 V V

4 0.354 V 0.683 V V 5 0.333 V 0.69 V V 6 0.311 V 0.677 V V 7 -0.033 V 0.469 V V 8 0.324 V 0.677 V V 9 0.333 V 0.68 V V

10 0.384 V 0.678 V V 11 0.333 V 0.68 V V 12 0.4 V 0.673 V V 13 0.353 V 0.677 V V 14 0.391 V 0.674 V V 15 0.349 V 0.676 V V 16 0.461 V 0.67 V V 17 0.62 V 0.665 V V 18 0.176 V 0.583 V V 19 0.558 V 0.667 V V 20 0.405 V 0.674 V V 21 0.705 V 0.66 V V 22 0.313 V 0.694 V V

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

135

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23 0.662 V 0.663 V V 24 0.154 V 0.583 V V 25 0.383 V 0.675 V V 26 0.345 V 0.687 V V 27 0.455 V 0.673 V V 28 0.332 V 0.68 V V 29 0.335 V 0.677 V V 30 0.396 V 0.682 V V

Pemban ding

0.3 0.651 27 3

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan angket sebagai alat pengumpul data utama gunanya untuk

menghimpun data atau informasi yang berhubungan dengan variabel-variabel

yang akan diteliti (kinerja kepala madrasah, kinerja komite madrasah, budaya

mutu, kompensasi, produktivitas madrasah aliyah). Angket ini diberikan kepada

guru madrasah aliyah. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan

lima alternatif jawaban. Sekala yang digunakan adalah sekala sikap yang

memungkinkan responden melalui self report technique.

H. Analisis Data

Data yang telah terkumpul dianalisis secara kuantitatif dengan

menggunakan path analysis. Selain dideskripsikan berdasarkan hasil yang

diperoleh dari pengolahan data menggunakan path analysis, dilanjutkan pada

pendeskripsian secara kualitatif untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas.

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini meliputi tiga hal yaitu :

1. Analisis Variabel

Untuk menggambarkan hasil penelitian masing-masing variabel perlu

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

136

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diadakan analisis masing-masing variabel. Analisis variabel dilakukan dengan

menggunakan rata-rata hitung (rerata). Hasil statistik deskriptif berdasarkan skor

rerata tiap-tiap variabel penelitian dimaksudkan untuk mengetahui penafsiran

yang paling rendah dari hasil skor rerata tiap-tiap variabel penelitian. Tujuannya

untuk dijadikan rekomendasi atau umpan balik/saran-saran sebagai temuan dalam

penelitian ini.

Teknik yang digunakan yaitu dengan metode Weighted Means Scored

(WMS). Mula-mula peneliti memberikan skor pada setiap alternatif jawaban yang

diberikan oleh responden sesuai dengan bobot yang telah ditetapkan. Setiap

pernyataan pada kelima variabel yaitu kinerja kepala madrasah kinerja

komite madrasah ( ), budaya mutu kompensasi produktivitas

madrasah aliyah yang memiliki 5 kriteria jawaban dengan pemberian skor

dimulai dari 1,2,3,4,dan 5, dengan ketentuan untuk pertanyaan yang dihitung

dengan hasil analisis deskriptif diperoleh dengan menggunakan teknik Weighted

Means Scored (WMS), dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

= Skor rerata yang dicari

= Jumlah skor gabungan (hasil frekuensi dengan bobot nilai untuk

setiap alternatif jawaban)

= Jumlah responden

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

137

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil analisis dijadikan pedoman untuk menentukan gambaran umum

variabel di lapangan dengan cara dikonsultasikan dengan tabel kriteria skor rerata

variabel dan penafsiran sebagai berikut :

Tabel 3.8 Kriteria Skor Rerata Variabel

Rentang Nilai Kriteria Penafsiran

4,01 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Baik 3,01 – 4,00 Tinggi Baik

2,01 – 3,00 Cukup Cukup Baik 1,01 – 2,00 Rendah Kurang Baik

0,01 – 1,00 Sangat rendah Sangat Kurang Baik

2. Uji Persyaratan Pengolahan Data

Persyaratan untuk menguji hipotesis diperlukan serangkaian pengujian

diantaranya adalah:

a. Uji normalitas, dilakukan untuk mengethaui kenormalan data. Uji normalitas

dalam penelitian ini menggunakan uji Smirnov Kolmogorov Test (Sudjana,

2005:466).

b. Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel

terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas

dilakukan dengan uji kelinieran regresi (ANOVA Linearity)

(Sudjana,2005:466).

3. Teknik Pengolahan Data untuk Uji Hipotesis

Teknik pengolahan data untuk uji hipotesis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Model Analisis Jalur (Path Analysis). Skala pengukuran

variabel dalam penelitian ini adalah pengukuran pada slaka interval. Untuk

kepentingan analisis data dengan Model Analisis Jalur (Path Analysis) yang

mensyaratkan tingkat pengukuran variabel sekurang-kurangnya interval, indeks

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

138

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengukuran variabel ini ditingkatkan menjadi data dalam skala interval melalui

Mathod of Successive Intervals (Sudjana, 2005 ; 467). Tujuan penggunaan path

analysis adalah untuk menerangkan akibat langsung maupun tidak langsung

seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab terhadap variabel akibat. Dengan

analisis jalur dapat diketahui besarnya pengaruh masing-masing variabel baik

secara langsung maupun tidak langsung dan dapat digambarkan diagramatik

struktur variabel-variabel penyebab terhadap akibat, yang disebut dengan diagram

jalur (path diagram). Besarnya pengaruh (relatif) dari variabel bebas ke variabel

akibat dinyatakan oleh besarnya bilangan koefisien jalur ( Path Coefficient),

sedangkan besarnya pengaruh nyata dinyatakan oleh besarnya bilangan koefisien

determinasi (Determinant Coefficient), asumsi yang mendasari digunakannya

analisis jalur ini yaitu : (a) hubungan antar variabel haruslah linier dan aditif; (b)

semua variabel residu tidak punya korelasi satu sama lainnya; (c) pola hubungan

antara variabel adalah rekursif (pola yang tidak melibatkan arah pengaruh yang

timbal balik); dan (d) tingkat pengukuran semua variabel sekurang-kurangnya

berskala interval.

Analisis jalur digunakan untuk menguji hipotesis pokok dan hipotesis

penunjang. Struktur hubungan kausal antara variabel penyebab dengan variabel

akibat, dapat digambarkan diagram jalurnya.

Teknik pengolahan data dengan menggunakan model analisis jalur (Path

Analysis) mengikuti langkah kerja sebagai berikut :

1) Menggambar dengan jelas diagram jalur yang mencerminkan proposisi

2) hipotetik yang diajukan, yaitu :

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

139

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 2 : Diagram Jalur Analisis Antar Variabel

3) Menghitung matriks korelasi antar variable

Formula untuk menghitung koefisien korelasi yang dicari adalah

menggunakan Pearson’s Coefficient of Correlation (Product Moment

Coefficient) dari Karl Pearson. Alasan Penggunaan teknik koefisien

korelasi dari Karl Pearson ini adalah karena variabel-variabel yang hendak

dicari korelasinya memiliki skala pengukuran interval.

Mutu Madrasah

Aliyah

(Y)

X1)

X2

X3

X4 X4

ɛ

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

140

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus Pearson’s Coefficient of Correlation (Product Moment Coefficient)

: (Sumber: Sudjana, 2005 : 467)

Peta korelasi antar variabel dapat terlihat pada gambar berikut :

Gambar 3 : Koefisien Korelasi Antar Variabel

Rumus yang digunakan untuk masing-masing jalur adalah :

X1)

X2

X3

X4 Y

ɛ

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

141

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Menghitung matriks korelasi variabel eksogenous

5) Menghitung matriks invers korelasi variabel eksogenous

6) Menghitung semua koefisien jalur dimana i = 1,2,...k melalui rumus

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

142

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7) Menghitung besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung

pengaruh total variabel eksogenous terhadap variabel endogenous secara

parsial, dengan rumus :

a) Besarnya pengaruh langsung variabel eksogenous terhadap variabel

endogenous

b) Besarnya pengaruh tidak langsung variabel eksogenous terhadap variabel

endogenous

c) Besarnya pengaruh total vaiabel eksogenous terhadap variabel

endogenous adalah penjumlahan besarnya pengaruh langsung dengan

besarnya pengaruh tidak langsung

8) Menghitung yaitu koefisien dimensi total

terhadap atau besarnya pengaruh variabel eksogenous secara bersama-

sama (gabungan) terhadap variabel endogenous dengan menggunakan

rumus :

Untuk langkah nomor 5 sampai 7 dapat terlihat pada tabel berikut :

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

143

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Persamaan Struktural Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antar Variabel

Pengaruh Variabel

Pengaruh Kausal

Pengaruh Total Pengaruh langsung

Pengaruh Tidak langsung Melalui X2 X3 X4

X1 terhadap X4

X1 terhadap X4

X1 terhadap X4

X1 terhadap Y

- - -

X1 terhadap Y - -

X1 terhadap Y

-

-

X1 terhadap Y

- -

X1 terhadap Y

-

X1 terhadap Y

-

X2 terhadap X4

X2 terhadap Y

- - -

X2 terhadap Y

- -

X3 terhadap X4

X3 terhadap Y

- - -

X3 terhadap Y

- -

X4 terhadap Y

- - -

X1,X2, X3,

terhadap X4 R x4x1x2x3 - - - R x4x1x2x3

X1,X2, X3, X4

terhadap Y Ryx1x2x3x4 - - - Ryx1x2x3x4

9) Menghitung besarnya variabel residu, yaitu variabel yang mempengaruhi

variabel endogenous di luar variabel eksogenous, dengan rumus:

10) Menguji kebermaknaan (test of significance) setiap koefisien jalur yang

telah dihitung, dengan statistik uji yang digunakan adalah :

Page 31: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

144

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sumber:Sudjana,2005:10).

Dengan :

dengan derajat bebas

(degrees of freedom)

Kriteria pengujian : Ditolak jika nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel

t-student. .

11) Menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur secara

keseluruhan yang telah dihitung, dengan statistik uji yang digunakan adalah

(Sumber: Sitepu, 1994)

Dengan :

i = 1, 2, ... k

k = Banyaknya variabel eksogenous dalam substruktur yang sedang

diuji

F = Mengikuti tabel distribusi F – Snedecor, dengan derajat bebas

(degrees of freedom) k dan n – k – 1

Page 32: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi

145

Aceng Kurniawan, 2014

Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria pengujian : Ditolak jika nilai hitung F lebih besar dari nilai

tabel F.

12) Menguji perbedaan besarnya pengaruh `masing-masing variabel

eksogenous terhadap variabel endogenous, dengan statistik uji yang

digunakan adalah:

(Sumber : Sudjana,2005:469)

Kriteria pengujian : Ditolak jika nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel

t-student. .

13) Menarik kesimpulan berdasarkan hasil uji statistik

Demikianlah langkah-langkah dalam prosedur pengolahan data yang akan

dilaksanakan oleh peneliti. Dengan pengolahan data sebagaimana yang

dimaksud, diharapkan mampu menghasilkan penelitian yang berkualitas

yang ditandai dengan pemecahan masalah dan pencapaian tujuan

penelitian.