Aceng Kurniawan, 2014 Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh madrasah aliyah swasta terakreditasi B yang ada di wilayah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dan madrasah aliyah terakreditasi B, adalah untuk memperolah data yang dapat digeneralisasikan mengingat madrasah aliyah terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi A maupun predikat akreditasi C. 2. Subjek Penelitian a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002:108). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kepala madrasah, guru, dan komite madrasah aliyah swasta terakreditasi B di Kabupaten Bandung. Pada tahun akademik 2013/2014 banyaknya Madrasah Aliyah Swasta terkareditasi B di Kabupaten Bandung adalah 30 buah. Dengan demikian madrasah aliyah swasta terakreditasi B di Kabupaten Bandung merupakan unit analisis b. Teknik Sampling Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Menurut Sugiyono (2008 : 45) teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang digunakan sangat sedikit. Dalam penelitian ini lembaga
32
Embed
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - UPIrepository.upi.edu/11378/6/D_ADP_0800782_Chapter3.pdf · terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh madrasah aliyah swasta
terakreditasi B yang ada di wilayah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat.
Penentuan lokasi penelitian dan madrasah aliyah terakreditasi B, adalah untuk
memperolah data yang dapat digeneralisasikan mengingat madrasah aliyah
terkareditasi B paling banyak dibanding dengan predikat akreditasi A maupun
predikat akreditasi C.
2. Subjek Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002:108).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kepala madrasah, guru, dan
komite madrasah aliyah swasta terakreditasi B di Kabupaten Bandung. Pada tahun
akademik 2013/2014 banyaknya Madrasah Aliyah Swasta terkareditasi B di
Kabupaten Bandung adalah 30 buah. Dengan demikian madrasah aliyah swasta
terakreditasi B di Kabupaten Bandung merupakan unit analisis
b. Teknik Sampling
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total
sampling. Menurut Sugiyono (2008 : 45) teknik ini digunakan untuk menentukan
sampel bila objek yang digunakan sangat sedikit. Dalam penelitian ini lembaga
115
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang diteliti adalah madrasah aliyah swasta terakreditasi B sebanyak 30 madrasah
aliyah dengan responden masing-masing 1 orang kepala madrasah, 1 orang guru,
dan 1 orang komite madrasah.
c. Sampel
Berdasarkan teknik sampling yang digunakan maka diperoleh banyaknya
sampel adalah 90 orang. Secara proporsional maka ke 90 orang responden
tersebut tersebar di madrasah aliyah swasta terakreditasi B se kabupaten bandung.
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
No Nama Madrasah Akr. Jumlah Responden/Sampel
Kepala MA Guru Komite Total
1 MAS AL-IKHLASH B 1 1 1 3
2 MAS HUSAINIYAH B 1 1 1 3
3 MAS WASILATUL HUDA B 1 1 1 3
4 MAS AL-MUSDARIYAH B 1 1 1 3
5 MAS AS-SAWIYAH B 1 1 1 3
6 MAS YAPISA B 1 1 1 3
7 MAS AL-HIJRAH CIMAUNG B 1 1 1 3
8 MAS AL-IHSAN B 1 1 1 3
9 MAS AL-HUDA CIWIDEY B 1 1 1 3
10 MAS PERSIS KATAPANG B 1 1 1 3
11 MAS MATHLA'UL ANWAR B 1 1 1 3
12 MAS AL-AZHAR B 1 1 1 3
13 MAS AL-GHOZALI B 1 1 1 3
14 MAS I'ANATUT THALIBIN B 1 1 1 3
15 MAS AL-FAKHRIYAH B 1 1 1 3
16 MAS AL-IKHLAS B 1 1 1 3
17 MAS AN NUR B 1 1 1 3
18 MAS MANBAUL HUDA B 1 1 1 3
19 MAS NUR MUHAMMAD B 1 1 1 3
20 MAS NURUL HUDA PACET B 1 1 1 3
21 MAS AL-BARKAH PACET B 1 1 1 3
22 MAS PERSIS 3 PAMEUNGPEUK B 1 1 1 3
23 MAS ISHLAHUL AMANAH B 1 1 1 3
24 MAS AL-MUFASSIR B 1 1 1 3
25 MAS PERSIS 24 B 1 1 1 3
26 MAS NURUL FALAAH B 1 1 1 3
27 MAS YUPPI SOREANG B 1 1 1 3
116
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28 MAS AL-FITHRI B 1 1 1 3
29 MAS IBNU JABAL B 1 1 1 3
30 MAS ASH-SHOLEH B 1 1 1 3
Jumlah 30 30 30 90
Unit Analisis 30
Setelah semua data terkumpul dari masing-masing responden, maka
langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah menuangkan ke dalam skoring
data. Sekoring data yang tersedia adalah skoring data berdasarkan masing-masing
variabel, yaitu variabel kinerja kepala madrasah, variabel kinerja komite
madrasah, variabel budaya mutu madrasah, variabel kinerja mengajar guru, dan
variabel mutu madrasah. Kemudian data yang telah dituangkan dalam skoring
data dihitung unit analisisnya menjadi 30 unit analisi.
B. Desain Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini dimulai dari proses
penyusunan rencana penelitian, menetapkan variabel penelitian, menyusun kisi-
penelitian, analisis uji validitas, analisis uji reliabilitas, penyebaran angket kepada
responden, skoring dan seleksi data, pengolahan data dan analisis variabel,
analisis korelasi dan uji hipotesis, menarik kesimpulan, dan rekomendasi.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survei dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Fraenkel & Wallen (1990:331)
penelitian survei memiliki tiga karakteristik yaitu :
(1)Information is collected from a group of people in order to describe some aspects or characteristics, (2) The main way in which the information is conflected is through asking questions; the answers to these
117
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
questions by the members of group constitute the data of the study, (3)
Information is collected from a sample rather than from every member of the population.
Pendapat lain yang dikemukakan oleh Singarimbun dan Sofian
(1989:4) menyatakan bahwa metode penelitian survei adalah penelitian
yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data pokok. Penelitian jenis ini dapat digunakan
untuk maksud :(1) penjajagan (eksploratif), (2) Descriptive explanatory atau
confirmatory, yakni menjelaskan hubungan kausal dan pengajuan hipotesa,
(3) Evaluasi, (4) Prediksi, (5) Penelitian operasional,dan (6) Pengembangan
indikator-indikator sosial. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian
survei adalah :(1)Merumuskan masalah: masalah penelitian dan menentukan
tujuansurvey; (2)Menentukan konsep dan hipotesa serta menggali
kepustakaan,(3) Menentukan sampel, (4) Membuat kuesioner, (5)
Melakukan pekerjaan lapangan, (6) Mengolah data, (7) Analisa dan
pelaporan.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka pemilihan metode ini didasarkan
atas pertimbangan bahwa tujuan penelitian yang diharapkan adalah
diperolehnya informasi yang berkaitan dengan status gejala yang ada dan
mencari keterangan-keterangan secara faktual mengenai, kinerja kepala
(supporting agency), pengontrol (controling agency), dan sebagai mediator
antara pemerintah dan masyarakat. Adapun indikator pengukuran keempat
120
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dimensi tersebut adalah :
a. membantu memeriksa pekerjaan rumah,
b. mengajarkan beberapa hal yang belum dimengerti oleh anak-anak;
c. mengawasi anak-anak saat di luar sekolah (bagaimana anak-anak
menghabiskan waktunya di luar sekolah);
d. berkomunikasi mengenai kegiatan anak-anak saat di sekolah
e. menunjukkan perhatian tentang segala hal yang mereka pelajari di sekolah;
f. menghadiri kegiatan-kegiatan madrasah,
g. pertemuan orangtua dan guru,
h. menawarkan diri untuk terlibat dalam acara-acara di sekolah; serta
i. mengadakan kontak dengan staf/guru-guru di sekolah.
3. Budaya Mutu (X3)
Budaya mutu adalah sebuah sistem keyakinan kolektif yang dimiliki
orang dalam organisasi tentang kemampuan mereka bersaing di pasar, dan
bagaimana mereka bertindak dalam sistem keyakinan tersebut untuk
memberikan nilai tambah produk dan jasa di pasar sebagai imbalan atas
penghargaan finansial. Sebagaimana Baron (2003:518); budaya yang
mempunyai nilai-nilai primer:
a. tujuan organisasi sekolah/MA;
b. konsensus dan komitmen terhadap tugas;
c. keunggulan;
d. kesatuan kepentingan;
e. imbalan berdasarkan prestasi;
121
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. empiris;
g. keakraban dan integritas.
Sedangkan budaya yang bernilai sekunder meliputi:
a. penerima layanan;
b. pengendalian yang disiplin;
c. kemandirian;
d. pengambilan keputusan yang cepat;
e. visioner; dan
f. Pengembangan.
4. Kinerja Mengajar Guru (X4)
Meskipun dimensi kinerja dari suatu pekerjaan ke pekerjaan yang lain bisa
berbeda-beda, dan tergantung dari uraian pekerjaannya (job description) masing-
masing akan tetapi masih dapat ditentukan dimensi-dimensi umumnya. Maka
kinerja guru dapat dikembangkan menjadi 11 (sebelas) dimensi kinerja yang
biasa dinilai, yaitu : Kesetiaan, Prestasi kerja, Kejujuran, Kedisiplinan, Kreatifitas,
Kerja sama, Kepemimpinan, Kepribadian, Prakarsa, Kecakapan, dan Tanggung
jawab.
Dalam penelitian ini, kinerja guru diarahkan pada kinerja mengajarnya
sehingga ke sebelas dimensi kinerja tersebut diarahkan pada kegiatan mengajar
saja. Sebagaimana Davis, K.Ivor, (2007:233), Sulistiyorini, (2001:231), dan
Danim (2006:43) dimensi mengajar bagi guru terdiri dari :
a. Membuat perencanaan;
b. Penguasaan materi ajar;
122
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Penguasaan metode;
d. Penguasaan strategi pembelajaran;
e. Kemampuan memberikan tugas-tugas;
f. Kemampuan mengelola kelas;
g. Melakukan penilaian;
h. Melaksanakan remidial;
i. Melakukan pengayaan;
j. Mengembangkan potensi anak;
k. Bertindak adil kepada siswa.
5. Mutu Madrasah (Y)
Mutu madrasah aliyah harus memperhatikan tiga fungsi, yaitu fungsi MA
(administrasi); fungsi behavioral (psikologis); dan fungsi ekonomi (ekonomis)
(Thomas, J.A, 2010:12-23). MA yang produktif dan efektif mempunyai
beberapa dimensi, yaitu: (1) kinerja kepala MA yang kuat; (2) manajemen MA
(pengelolaan MA); (3) keefektifan budaya MA (iklim MA yang kondusif); (4)
kebermaknaan PBM; serta (5) ketersediaan sarana dan prasarana; (6) Kinerja
Komite Madrasah; (7) kompensasi.
Sedangkan menurut Wayne K. Hoy (2008:130) mengatakan bahwa
dimensi sekolah dalam hal ini madrasah bermutu itu terdiri dari :
a. Fokus kepada pelanggan (client focus);
b. Perbaikan yang berkesinambungan (continous improvment);
c. Kerja sama (team work).
123
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian
Pengembangan alat pengumpul data penelitian berdasarkan pada variabel
yang diteliti. Adapun variabel yang diteliti mencakup kinerja kepala madrasah
kinerja komite madrasah ( ), budaya mutu Kinerja Mengajar Guru
produktivitas madrasah aliyah . Oleh karena itu ditetapkan alat
pengumpul data dikembangkan dengan angket yang berbentuk skala Likert
dengan menggunakan lima alternatif jawaban untuk setiap variabelnya.
Menurut Kaplan dan Saccuzo (1993: 145) format item yang dapat
digunakan dalam penyusunan suatu alat ukur adalah, “(a) format dikotomus, (b)
polikotomus, (c) format likert, (d) skala kategori, dan (e) cheklist dan Q-sort.”
Selanjutnya dalam penelitian ini penulis menggunakan format polikotomus dan
skala likert. 1
Format polikotomus adalah format penulisan item yang memberikan
alternatif pilihan lebih banyak. Format ini berupa pilihan berganda yang paling
banyak digunakan, serta mudah diolah dan kemungkinan untuk mendapatkan nilai
benar lebih rendah daripada format dikotomus. Keuntungan lain dari format ini
adalah alat ukur dapat memuat sejumlah item lebih banyak dalam waktu yang
relatif singkat karena responden tidak harus menjelaskan jawaban dari setiap item.
Format likert adalah format penulisan item yang paling sering digunakan
untuk skala sikap dan kepribadian dimana format seperti ini responden diminta
untuk menunjukkan derajat kesetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap
pernyataan tertentu dengan pilihan jawaban seperti : sangat setuju (SS), setuju (S),
ragu-ragu ( R ), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Hal yang harus
124
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperhatikan dalam format penulisan ini adalah menentukan pernyataan alternatif
pilihan sehingga responden dapat menjawab pernyataan sesuai dengan kondisi
yang sebenarnya.
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Penelitian untuk kinerja kepala madrasah kinerja komite
madrasah ( ), budaya mutu kinerja mengajar guru Mutu madrasah
aliyah
Variabel Dimensi Indikator Teknik Pengum-
pulan Data
Sumber Data
Kinerja
kepala madrasah
(X1)
(Mulyono,
2010 : 146)
1. Integritas
kepribadian
a. Kepercayaan yang tinggi dari siswa
Angket Guru
b. Respek yang tinggi dari guru
c. Respek yang tinggi dari siswa.
d. Merespon setiap permasalahan
yang muncul dengan cepat
e. Memiliki rasa tanggung jawab
kepada pekerjaannya
2. Peran serta
a. Memberi inspirasi dalam
memecahkan masalah yang
dihadapi madrasah aliyah
Angket Guru
b. Memberi motivasi kepada
bawahan yang disiplin kerjanya
menurun.
c. Memberi ide-ide baru dalam
upaya meningkatkan kualitas
madrasah aliyah
d. Menumbuhkan kreativitas siswa melalui kegiatan di kampus
e. Memberi keteladanan dalam setiap
kegiatan yang ada di madrasah.
3. Kemampuan
mengerah-kan semua sumber
daya
a. Membangkitkan motivasi siswa
dalam kegiatan di madrasah.
Angket Guru
b. Membangkitkan motivasi guru
dalam pembelajaran.
c. Dapat merancang suatu kegiatan dalam upaya meningkatkan mutu
madrasah aliyah.
d. Sebagai nara sumber di berbagai kegiatan kesiswaan dan umum
e. Berani mengambil keputusan
4. Menjalankan
Fungsi manajemen
a. Mampu membuat visi madrasah.
Angket Guru
b. Mampu membuat misi madrasah.
c. Memimpin rapat madrasah
d. Membuat jadwal pembelajaran.
e. Membuat jaringan kerja dengan
pihak pemerintah
f. Membuat jaringan kerja dengan
madrasah aliyah lain.
g. Membangkitkan motivasi guru
dalam mengajar
h. Melaksanakan pengawasan
125
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Dimensi Indikator
Teknik
Pengum-pulan Data
Sumber
Data
pembelajaran
i. Membangkitkan motivasi staf
dalam bekerja.
Kinerja
Komite
Madrasah
(X3) Kep.
Mendiknas No.
044/U/2002
1. Pemberi
Pertimbangan
(Advisory
Agency)
Membantu memeriksa pekerjaan rumah Angket Guru
Mengerjakan beberapa hal yang beum
dimengerti siswa
Mengawasi siswa saat di luar madrasah Angket Guru
Berkomunikasi mengenai kegiatan
siswa ketika di madrasah Angket Guru
Menujukkan perhatian tentang hal hal
yang mereka pelajari di madrasah Angket Guru
Menghadiri kegiatan kegiatan madrasah Angket Guru
Menghadiri pertemuan orangtua dan
guru Angket Guru
Menawarkan diri untuk terlibat dalam
acara acara di madrasah Angket Guru
Mengadakan kontak dengan staff/guru
di madrasah Angket Guru
2. Pendukung
(Supporting
Agency)
Meluangkan waktu berada di madrasah Angket Guru
Memberikan masukan kegiatan terhadap
berbagai pihak di madarasah Angket Guru
3. Pengontrol )Controlling
Agency)
Melakukan ferivikasi dan melaporkan
penggunaan dana komite Angket Guru
Ikut serta dalam mengawasi kerawanan sosial siswa di sekitar madrasah
Angket Guru
Keterlibatan komite dalam mengawasi
jalannya proses pembelajaran dan kebijakan medrasah
Angket Guru
4. Mediator antara
Pemerintah
dengan
masyarakat
Memberikan masukan kepada
pemerintah mengenai kondisi madrasah Angket Guru
Mensosialisasikan program-program
pemerintah di lingkungan madrasah Angket Guru
Budaya
mutu
Budaya yang mempunyai nilai-
nilai primer
tujuan organisasi sekolah/MA Angket Guru konsensus dan komitmen terhadap tugas Angket Guru Keunggulan Angket Guru kesatuan kepentingan Angket Guru imbalan berdasarkan prestasi Angket Guru Empiris Angket Guru Keakraban Angket Guru Integritas Angket Guru
Budaya yang
bernilai sekunder,
yaitu
penerima layanan Angket Guru pengendalian kedisiplinan Angket Guru Kemandirian Angket Guru pengambilan keputusan yang cepat Angket Guru visioner; Angket Guru Pengembangan Angket Guru
Kinerja
Mengajar
Guru
(Davies,
K.Ivor,2007:
233)
(Sulistiyorin
i,2001:231)
a. Mampu
membuat
perencanaan
Kemampuan membuat perencanaan dan
persiapan mengajar Angket
Guru
b. Penguasaan
Materi
Penguasaan materi yang akan diajarkan
kepada siswa Angket
Guru
c. Penguasaan
Metode
Penguasaan metode pembelajaran Angket
Guru
d. Penguasaan Strategi
Penguasaan strategi pembelajaran Angket
Guru
126
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Dimensi Indikator
Teknik
Pengum-pulan Data
Sumber
Data
(Danim,200
6:43)
e. Memberikan
tugas-tugas
Kemampuan memberikan tugas-tugas
kepada siswa Angket
Guru
f. Mengelola
Kelas
Kemampuan mengelola kelas Angket
Guru
g. Melakukan
Penilaian
Kemampuan melakukan penilaian dan
evaluasi Angket
Guru
h. Melakukan
Remidial
Kemampuan melakukan remidial
kepada siswa Angket
Guru
i. Melakukan
Pengayaan
Kemampuan melakukan pengayaan dan
pelajaran tampbahan Angket
Guru
j. Mengembangka
n Potensis
Siswa
Kemampuan membantu siswa dalam
mengembangkan potensi akademiknya Angket
Guru
k. Bertindak adil
kepada siswa
Kemampuan memperhatikan peserta
didik dari kelemahan fisik maupun
potensi akademiknya.
Angket
Guru
Mutu
madrasah aliyah (Y)
(Wayne K.
Hoy,
2008:130)
Fokus kepada
pelanggan (client
focus)
kinerja kepala MA yang kuat Angket Guru manajemen MA (pengelolaan MA Angket Guru Iklim MA yang kondusif Angket Guru Pembelajaran yang efektif dan efisien Angket Guru Sarana dan prasarana yang memadai Angket Guru Kompensasi yang memadai Angket Guru
Perbaikian yang
berkesinambungan
(Continuous
improvement)
Pencapaian visi, misi, dan tujuan madrasah
Angket Guru
Menjaga komunikasi yang baik dengan
semua elemen Angket
Guru
Membangun kepercayaan kepada semua
pihak Angket
Guru
Adaptif dengan perubahan Guru Mengikutsertakan guru dalam
pendidikan, pelatihan, workshop,
seminar, MGMP
Angket
Guru
Pengadaan sarana dan prasarana Angket Guru Pembelajaran berbasis ICT Angket Guru Peningkatan grade dalam penerimaan
siswa baru Angket
Guru
Benchmarking madrasah Angket Guru
Kerja sama (teamwork)
Bekerjasama dengan lembaga
pemerintah
Guru
Bekerja sama dengan lembaga swadaya
masyarakat Angket
Guru
Bekerjasama dengan perusahaan Angket Guru Bekerjasama dengan perguruan tinggi
negeri maupun swasta Angket
Guru
Bekerjasama dengan luar negeri Angket Guru
F. Uji Kehandalan Instrumen
Untuk menguji kehandalan instrumen dilakukan dengan uji validitas dan
reliabilitas. Uji validitas dilakukan dengan validitas isi dan konstruksi. Validitas
127
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
isi dilakukan melalui bimbingan yang intensif dengan Promotor, Ko-promotor,
serta Anggota dalam penulisan disertasi ini.
Uji validitas konstruksi dilakukan terhadap 91 responden ( siswa dan guru)
dari keempat madrasah aliyah yang dijadikan lokasi penelitian.
1. Uji Validitas
Terdapat dua hal yang diperlukan dalam menguji validitas kontruksi
mendevinisikan validitas kontruksi adalah sejauhmana sebuah variabel oprasional
mampu mengukur konsep yang seharusnya di ukur. Untuk mengetahui
ketepatannya butir-butir kuesioner dianalisis dengan analisis validitas.Suharsimi
Arikunto (2009 : 133) menyatakan bahwa ada emat macam validitas, yaitu :
(1) validitas isi (content validity), validitas yang berkaitan dengan
kesahihan instrument dengan materi yang akan ditanyakan baik menurut
setiap butir soal maupunsecara keseluruhan (2) validitas ramal (predictive
validity) yaitu paliditas dengan tingkat ketepatan tes dalam meramalkan
keberhasilan seseorang di masa yang akan datang, (3) validitas dompleng
(concurrent validity) yaitu validitas yang menggunakan instrument yang
telah teruji sebelumnya, dan (4) validitas kontruks (contruct validity) yaitu
derajat instrument dalam mengukur kontruk yang diduga, yaitu prilaku
yang ingin diteliti.
Validitas kontruksi dapat dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan para
ahli (judgment experts). Setelah instrument dikontuksi tentang aspek-aspek yang
akan diukur dengan berlandaskan teori, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan
para ahli atau pembimbing (Sugiyono, 2005:141). Setelah data ditabulasi
pengujian validitas isi dengan menganalisis setiap item dengan skor total. Analisis
faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah sekor masing-masing
faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3
128
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ke atas, maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Hal ini sesuai
dengan pendapat Sugiyono (2005 : 142), bahwa, “butir yang baik adalah butir
pernyataan yang memiliki nilai korelasi antara 0,30 – 0,70 dan biasanya dalam
pengembangan dan penyusunan skala psikologi digunakan harga koefisien
minimal sama dengan 0,30”. Hal ini berarti semua item yang memiliki korelasi
kurang dari 0,30 dapat dipisahkan atau diperbaiki, sedangkan item yang memiliki
nilai signifikan yang tinggi akan dipakai sebagai item instrument penelitiaan.
Validitas butir instrument diuji dengan cara menghitung koefisien korelasi
antara skor butir soal dengan sekor total ( ) yang terdapat dalam satu
variabel. Rumus yang digunakan dalam perhitungan untuk menguji validitas
adalah korelasi Pearson Product Moment (Sudjana, 2005:369), yaitu :
Rumus Pearson’s Coefficient of Correlation (Product Moment
Coefficient):
Untuk menghitung nilai validitas digunakan alat bantu program Microsoft
Word SPSS versi 19.00. Hasil uji validitas dari setiap item soal ditetapkan
berdasarkan perbandingan antara dengan kuesioner dinyatakan
valid, jika bdiperoleh Item kuesioner dinyatakan tidak valid jika
Diketahui = untuk jumlah sampel n = 30 pada = 0,05
adalah 0,361. Selanjutnya dapat ditetapkan bahwa item soal dinyatakan valid jika
diperoleh 0,361.
129
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil dari suatu pengukuran.
Suatu pengukuran yang reliabilitasnya tinggi berarti dapat memberikan hasil ukur
yang konsisten, dan dapat memberikan hasil yang relatif sama jika digunakan
pada waktu berbeda.
Tinggi rendahnya reliabilitas secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka
yang disebut koefisien reliabilitas. Secara teoritis, besarnya koefisien reliabilitas
berkisar antara 0,00 – 1,00 namun pada kenyataannya koefisien 1,00 tidak pernah
tercapai dalam pengukuran. Hal ini disebabkan karena manusia sebagai objek
penguran psikologis merupakan sumber ketidakkonsistenan yang potensial.
Untuk data skala ordinal, uji reliabilitas menggunakan statistik Pearson
Product Moment, yakni metode perhitungan reliabilitas dengan menggunakan
teknik alpha yang dikembangkan oleh Pearson Product Moment. Dengan rumus:
Pengujian internal consistency dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen dalam sekali percobaan, kemudian data yang diperoleh dianalisis
dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi
reliabilitas item instrument (Sugiyono, 2005:149). Menurut Kaplan dan Saccuzzo
(1993), reliabilitas minimal besarnya sebesar 0,30. Bila nilai pengukuran kurang
dari 0,30 berarti daftar pernyataan atau kuesioner tersebut tidak reliable atau
tingkat kepercayaannya rendah. Maka kuesioner tersebut perlu diperbaiki atau
dilakukan perubahan.
Sedang untuk menguji reliabilitas untuk seluruh tes digunakan Cronbach's
130
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alpha, yaitu :
Selanjutnya untuk mengetahui reliabilitas, maka data dari responden diuji
dengan menggunakan Microsoft Office SPSS versi 20 . Apabila reliabilitas lebih
besar atau sama dengan 0,30 maka data tersebut sudah layak digunakan untuk
penelitian.
Berdasarkan hasil perhitungan Microsoft Office SPSS versi 20 maka
diperoleh validitas dan reliabilitas dari masing-masing variabel :
Tabel 3.3.
Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja Kepala Madrasah Aliyah
No
Validitas Reliabilitas Keterangan
Skor Valid Tidak Valid
Skor Reliabel Tidak
Reliabel Terpakai
Tidak Terpakai
1 0.322 V 0.676 V V 2 0.354 V 0.676 V V 3 0.374
* V 0.674 V V
4 0.354 V 0.683 V V 5 0.333 V 0.69 V V 6 0.311 V 0.677 V V 7 0.433 V 0.669 V V 8 0.324 V 0.677 V V 9 0.333 V 0.68 V V
10 0.384 V 0.678 V V 11 0.333 V 0.68 V V 12 0.4 V 0.673 V V 13 0.353 V 0.677 V V 14 0.391 V 0.674 V V 15 0.349 V 0.676 V V 16 0.461 V 0.67 V V 17 0.62 V 0.665 V V 18 0.376 V 0.683 V V 19 0.558 V 0.667 V V
131
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No
Validitas Reliabilitas Keterangan
Skor Valid Tidak Valid
Skor Reliabel Tidak
Reliabel Terpakai
Tidak Terpakai
20 0.405 V 0.674 V V 21 0.705 V 0.66 V V 22 0.313 V 0.694 V V 23 0.662 V 0.663 V V 24 0.154 V 0.683 V V
Pemban ding
0.3 0.651 24
Tabel 3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja Komite Madrasah
No
Validitas Reliabilitas Keterangan
Skor Valid Tidak Valid
Skor Reliabel Tidak
Reliabel Terpakai
Tidak Terpakai
1 0.323 V 0.682 V V 2 0.382 V 0.682 V V 3 0.358 V 0.682 V V 4 0.319 V 0.689 V V 5 0.354 V 0.694 V V 6 0.363 V 0.684 V V 7 0.354 V 0.694 V V 8 0.304 V 0.682 V V 9 0.357 V 0.684 V V
10 0.385 V 0.683 V V 11 0.357 V 0.684 V V 12 0.427 V 0.677 V V 13 0.361 V 0.682 V V 14 0.371 V 0.682 V V 15 0.351 V 0.681 V V 16 0.477 V 0.675 V V 17 0.614 V 0.671 V V 18 0.393 V 0.687 V V 19 0.564 V 0.673 V V 20 0.406 V 0.679 V V 21 0.695 V 0.667 V V 22 0.344 V 0.682 V V 23 0.654 V 0.671 V V
132
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No
Validitas Reliabilitas Keterangan
Skor Valid Tidak Valid
Skor Reliabel Tidak
Reliabel Terpakai
Tidak Terpakai
24 0.406 V 0.691 V V 25 0.414 V 0.679 V V 26 0.371 V 0.688 V V
Pemban ding
0.3 0.694 26
Tabel 3.5
Uji Validitas dan Reliabilitas Budaya Mutu
No
Validitas Reliabilitas Keterangan
Skor Valid Tidak
Valid Skor Reliabel
Tidak
Reliabel Terpakai
Tidak
Terpakai
1 0.381 V 0.66 V 2 0.318 V 0.663 V 3 0.382 V 0.66 V 4 0.128 V 0.572 V V 5 0.318 V 0.676 V 6 0.324 V 0.663 V 7 0.318 V 0.676 V 8 0.346 V 0.662 V 9 0.328 V 0.668 V
10 0.353 V 0.666 V 11 0.328 V 0.668 V 12 0.366 V 0.66 V 13 0.382 V 0.662 V 14 0.357 V 0.661 V 15 0.361 V 0.662 V 16 0.437 V 0.656 V 17 0.544 V 0.654 V 18 0.374 V 0.671 V 19 0.475 V 0.657 V 20 0.412 V 0.659 V 21 0.631 V 0.648 V 22 -0.108 V 0.583 V V 23 0.57 V 0.653 V 24 0.379 V 0.67 V 25 0.38 V 0.661 V
133
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No
Validitas Reliabilitas Keterangan
Skor Valid Tidak
Valid Skor Reliabel
Tidak
Reliabel Terpakai
Tidak
Terpakai
26 0.316 V 0.678 V 27 0.456 V 0.659 V
Pemban ding
0.3 0.621 25 2
Tabel 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja Mengajar Guru
No
Validitas Reliabilitas Keterangan
Skor Valid Tidak Valid
Skor Reliabel Tidak
Reliabel Terpakai
Tidak Terpakai
1 0.323 V 0.682 V V 2 0.382 V 0.682 V V 3 0.358 V 0.682 V V 4 0.319 V 0.689 V V 5 0.354 V 0.694 V V 6 0.363 V 0.684 V V 7 0.354 V 0.694 V V 8 0.304 V 0.682 V V 9 0.357 V 0.684 V V
10 0.385 V 0.683 V V 11 0.357 V 0.684 V V 12 0.427 V 0.677 V V 13 0.361 V 0.682 V V 14 0.371 V 0.682 V V 15 0.351 V 0.681 V V 16 0.477 V 0.675 V V 17 0.614 V 0.671 V V 18 0.393 V 0.687 V V 19 0.564 V 0.673 V V 20 0.406 V 0.679 V V 21 0.695 V 0.667 V V 22 0.145 V 0.598 V V 23 0.654 V 0.671 V V 24 0.406 V 0.691 V V 25 0.414 V 0.679 V V 26 -0.009 V 0.593 V V
134
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No
Validitas Reliabilitas Keterangan
Skor Valid Tidak Valid
Skor Reliabel Tidak
Reliabel Terpakai
Tidak Terpakai
27 0.484 V 0.678 V V 28 0.328 V 0.683 V V 29 0.404
* V 0.68 V V
30 0.371 V 0.688 V V 31 0.344 V 0.682 V V 32 0.384
* V 0.679 V V
Pemban
ding 0.3
0.694
30 2
Tabel 3.7
Uji Validitas dan Reliabilitas Mutu Madrasah Aliyah
No
Validitas Reliabilitas Keterangan
Skor Valid Tidak Valid
Skor Reliabel Tidak
Reliabel Terpakai
Tidak Terpakai
1 0.322 V 0.676 V V 2 0.354 V 0.676 V V 3 0.374
* V 0.674 V V
4 0.354 V 0.683 V V 5 0.333 V 0.69 V V 6 0.311 V 0.677 V V 7 -0.033 V 0.469 V V 8 0.324 V 0.677 V V 9 0.333 V 0.68 V V
10 0.384 V 0.678 V V 11 0.333 V 0.68 V V 12 0.4 V 0.673 V V 13 0.353 V 0.677 V V 14 0.391 V 0.674 V V 15 0.349 V 0.676 V V 16 0.461 V 0.67 V V 17 0.62 V 0.665 V V 18 0.176 V 0.583 V V 19 0.558 V 0.667 V V 20 0.405 V 0.674 V V 21 0.705 V 0.66 V V 22 0.313 V 0.694 V V
135
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23 0.662 V 0.663 V V 24 0.154 V 0.583 V V 25 0.383 V 0.675 V V 26 0.345 V 0.687 V V 27 0.455 V 0.673 V V 28 0.332 V 0.68 V V 29 0.335 V 0.677 V V 30 0.396 V 0.682 V V
Pemban ding
0.3 0.651 27 3
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan angket sebagai alat pengumpul data utama gunanya untuk
menghimpun data atau informasi yang berhubungan dengan variabel-variabel
yang akan diteliti (kinerja kepala madrasah, kinerja komite madrasah, budaya
mutu, kompensasi, produktivitas madrasah aliyah). Angket ini diberikan kepada
guru madrasah aliyah. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan
lima alternatif jawaban. Sekala yang digunakan adalah sekala sikap yang
memungkinkan responden melalui self report technique.
H. Analisis Data
Data yang telah terkumpul dianalisis secara kuantitatif dengan
menggunakan path analysis. Selain dideskripsikan berdasarkan hasil yang
diperoleh dari pengolahan data menggunakan path analysis, dilanjutkan pada
pendeskripsian secara kualitatif untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas.
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini meliputi tiga hal yaitu :
1. Analisis Variabel
Untuk menggambarkan hasil penelitian masing-masing variabel perlu
136
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diadakan analisis masing-masing variabel. Analisis variabel dilakukan dengan
menggunakan rata-rata hitung (rerata). Hasil statistik deskriptif berdasarkan skor
rerata tiap-tiap variabel penelitian dimaksudkan untuk mengetahui penafsiran
yang paling rendah dari hasil skor rerata tiap-tiap variabel penelitian. Tujuannya
untuk dijadikan rekomendasi atau umpan balik/saran-saran sebagai temuan dalam
penelitian ini.
Teknik yang digunakan yaitu dengan metode Weighted Means Scored
(WMS). Mula-mula peneliti memberikan skor pada setiap alternatif jawaban yang
diberikan oleh responden sesuai dengan bobot yang telah ditetapkan. Setiap
pernyataan pada kelima variabel yaitu kinerja kepala madrasah kinerja
komite madrasah ( ), budaya mutu kompensasi produktivitas
madrasah aliyah yang memiliki 5 kriteria jawaban dengan pemberian skor
dimulai dari 1,2,3,4,dan 5, dengan ketentuan untuk pertanyaan yang dihitung
dengan hasil analisis deskriptif diperoleh dengan menggunakan teknik Weighted
Means Scored (WMS), dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
= Skor rerata yang dicari
= Jumlah skor gabungan (hasil frekuensi dengan bobot nilai untuk
setiap alternatif jawaban)
= Jumlah responden
137
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil analisis dijadikan pedoman untuk menentukan gambaran umum
variabel di lapangan dengan cara dikonsultasikan dengan tabel kriteria skor rerata
variabel dan penafsiran sebagai berikut :
Tabel 3.8 Kriteria Skor Rerata Variabel
Rentang Nilai Kriteria Penafsiran
4,01 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Baik 3,01 – 4,00 Tinggi Baik
2,01 – 3,00 Cukup Cukup Baik 1,01 – 2,00 Rendah Kurang Baik
0,01 – 1,00 Sangat rendah Sangat Kurang Baik
2. Uji Persyaratan Pengolahan Data
Persyaratan untuk menguji hipotesis diperlukan serangkaian pengujian
diantaranya adalah:
a. Uji normalitas, dilakukan untuk mengethaui kenormalan data. Uji normalitas
dalam penelitian ini menggunakan uji Smirnov Kolmogorov Test (Sudjana,
2005:466).
b. Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel
terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas
dilakukan dengan uji kelinieran regresi (ANOVA Linearity)
(Sudjana,2005:466).
3. Teknik Pengolahan Data untuk Uji Hipotesis
Teknik pengolahan data untuk uji hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Model Analisis Jalur (Path Analysis). Skala pengukuran
variabel dalam penelitian ini adalah pengukuran pada slaka interval. Untuk
kepentingan analisis data dengan Model Analisis Jalur (Path Analysis) yang
mensyaratkan tingkat pengukuran variabel sekurang-kurangnya interval, indeks
138
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengukuran variabel ini ditingkatkan menjadi data dalam skala interval melalui
Mathod of Successive Intervals (Sudjana, 2005 ; 467). Tujuan penggunaan path
analysis adalah untuk menerangkan akibat langsung maupun tidak langsung
seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab terhadap variabel akibat. Dengan
analisis jalur dapat diketahui besarnya pengaruh masing-masing variabel baik
secara langsung maupun tidak langsung dan dapat digambarkan diagramatik
struktur variabel-variabel penyebab terhadap akibat, yang disebut dengan diagram
jalur (path diagram). Besarnya pengaruh (relatif) dari variabel bebas ke variabel
akibat dinyatakan oleh besarnya bilangan koefisien jalur ( Path Coefficient),
sedangkan besarnya pengaruh nyata dinyatakan oleh besarnya bilangan koefisien
determinasi (Determinant Coefficient), asumsi yang mendasari digunakannya
analisis jalur ini yaitu : (a) hubungan antar variabel haruslah linier dan aditif; (b)
semua variabel residu tidak punya korelasi satu sama lainnya; (c) pola hubungan
antara variabel adalah rekursif (pola yang tidak melibatkan arah pengaruh yang
timbal balik); dan (d) tingkat pengukuran semua variabel sekurang-kurangnya
berskala interval.
Analisis jalur digunakan untuk menguji hipotesis pokok dan hipotesis
penunjang. Struktur hubungan kausal antara variabel penyebab dengan variabel
akibat, dapat digambarkan diagram jalurnya.
Teknik pengolahan data dengan menggunakan model analisis jalur (Path
Analysis) mengikuti langkah kerja sebagai berikut :
1) Menggambar dengan jelas diagram jalur yang mencerminkan proposisi
2) hipotetik yang diajukan, yaitu :
139
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 2 : Diagram Jalur Analisis Antar Variabel
3) Menghitung matriks korelasi antar variable
Formula untuk menghitung koefisien korelasi yang dicari adalah
menggunakan Pearson’s Coefficient of Correlation (Product Moment
Coefficient) dari Karl Pearson. Alasan Penggunaan teknik koefisien
korelasi dari Karl Pearson ini adalah karena variabel-variabel yang hendak
dicari korelasinya memiliki skala pengukuran interval.
Mutu Madrasah
Aliyah
(Y)
X1)
X2
X3
X4 X4
ɛ
140
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rumus Pearson’s Coefficient of Correlation (Product Moment Coefficient)
: (Sumber: Sudjana, 2005 : 467)
Peta korelasi antar variabel dapat terlihat pada gambar berikut :
Gambar 3 : Koefisien Korelasi Antar Variabel
Rumus yang digunakan untuk masing-masing jalur adalah :
X1)
X2
X3
X4 Y
ɛ
141
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Menghitung matriks korelasi variabel eksogenous
5) Menghitung matriks invers korelasi variabel eksogenous
6) Menghitung semua koefisien jalur dimana i = 1,2,...k melalui rumus
142
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7) Menghitung besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung
pengaruh total variabel eksogenous terhadap variabel endogenous secara
parsial, dengan rumus :
a) Besarnya pengaruh langsung variabel eksogenous terhadap variabel
endogenous
b) Besarnya pengaruh tidak langsung variabel eksogenous terhadap variabel
endogenous
c) Besarnya pengaruh total vaiabel eksogenous terhadap variabel
endogenous adalah penjumlahan besarnya pengaruh langsung dengan
besarnya pengaruh tidak langsung
8) Menghitung yaitu koefisien dimensi total
terhadap atau besarnya pengaruh variabel eksogenous secara bersama-
sama (gabungan) terhadap variabel endogenous dengan menggunakan
rumus :
Untuk langkah nomor 5 sampai 7 dapat terlihat pada tabel berikut :
143
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9
Persamaan Struktural Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antar Variabel
Pengaruh Variabel
Pengaruh Kausal
Pengaruh Total Pengaruh langsung
Pengaruh Tidak langsung Melalui X2 X3 X4
X1 terhadap X4
X1 terhadap X4
X1 terhadap X4
X1 terhadap Y
- - -
X1 terhadap Y - -
X1 terhadap Y
-
-
X1 terhadap Y
- -
X1 terhadap Y
-
X1 terhadap Y
-
X2 terhadap X4
X2 terhadap Y
- - -
X2 terhadap Y
- -
X3 terhadap X4
X3 terhadap Y
- - -
X3 terhadap Y
- -
X4 terhadap Y
- - -
X1,X2, X3,
terhadap X4 R x4x1x2x3 - - - R x4x1x2x3
X1,X2, X3, X4
terhadap Y Ryx1x2x3x4 - - - Ryx1x2x3x4
9) Menghitung besarnya variabel residu, yaitu variabel yang mempengaruhi
variabel endogenous di luar variabel eksogenous, dengan rumus:
10) Menguji kebermaknaan (test of significance) setiap koefisien jalur yang
telah dihitung, dengan statistik uji yang digunakan adalah :
144
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sumber:Sudjana,2005:10).
Dengan :
dengan derajat bebas
(degrees of freedom)
Kriteria pengujian : Ditolak jika nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel
t-student. .
11) Menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur secara
keseluruhan yang telah dihitung, dengan statistik uji yang digunakan adalah
(Sumber: Sitepu, 1994)
Dengan :
i = 1, 2, ... k
k = Banyaknya variabel eksogenous dalam substruktur yang sedang
diuji
F = Mengikuti tabel distribusi F – Snedecor, dengan derajat bebas
(degrees of freedom) k dan n – k – 1
145
Aceng Kurniawan, 2014
Faktor Diterminan Mutu Madrasah Aliyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kriteria pengujian : Ditolak jika nilai hitung F lebih besar dari nilai
tabel F.
12) Menguji perbedaan besarnya pengaruh `masing-masing variabel
eksogenous terhadap variabel endogenous, dengan statistik uji yang
digunakan adalah:
(Sumber : Sudjana,2005:469)
Kriteria pengujian : Ditolak jika nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel
t-student. .
13) Menarik kesimpulan berdasarkan hasil uji statistik
Demikianlah langkah-langkah dalam prosedur pengolahan data yang akan
dilaksanakan oleh peneliti. Dengan pengolahan data sebagaimana yang
dimaksud, diharapkan mampu menghasilkan penelitian yang berkualitas
yang ditandai dengan pemecahan masalah dan pencapaian tujuan