BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apa-apa yang akan terjadi bila variabel- variabel tertentu dikontrol atau dimanipulasi secara tertentu. Fokus penelitian pada ukuran antar variabel.Penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian pengujian hipotesa yang menguji hubungan sebab akibat antara variabel yang diteliti. 1 Penelitian dirancang dengan perlakuan pada proses pembuatan tempe yang berasal dari biji kacang kedelai yaitu perlakuan pada perendaman biji kedelai dengan media perasan kulit nanas. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah biji tanaman kacang kedelai (Soja max) varietas Arjuna yang diperoleh dari salah satu pabrik tempe di kota Palangka Raya dan kulit nanas (Ananas comosus) sebagai perendaman biji kedelai untuk mempercepat proses pembuatan tempe. 2. Sampel Penelitian 1 Liqa Mawaddah. “Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan Terhadap Kualitas Fisik dan Organoleptik Tempe Kedelai”,Skripsi, Palangka Raya. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, 2011, h. 36. t.d. 40
13
Embed
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/132/4/BAB III (AR).pdf · Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen, ... pada
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen,
yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)
terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian. Penelitian ini
bertujuan untuk menjelaskan apa-apa yang akan terjadi bila variabel-
variabel tertentu dikontrol atau dimanipulasi secara tertentu. Fokus
penelitian pada ukuran antar variabel.Penelitian ini dapat dikatakan
sebagai penelitian pengujian hipotesa yang menguji hubungan sebab
akibat antara variabel yang diteliti.1 Penelitian dirancang dengan perlakuan
pada proses pembuatan tempe yang berasal dari biji kacang kedelai yaitu
perlakuan pada perendaman biji kedelai dengan media perasan kulit nanas.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah biji tanaman kacang kedelai
(Soja max) varietas Arjuna yang diperoleh dari salah satu pabrik tempe di
kota Palangka Raya dan kulit nanas (Ananas comosus) sebagai
perendaman biji kedelai untuk mempercepat proses pembuatan tempe.
2. Sampel Penelitian
1Liqa Mawaddah. “Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan Terhadap Kualitas
Fisik dan Organoleptik Tempe Kedelai”,Skripsi, Palangka Raya. Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri, 2011, h. 36. t.d.
40
41
Sampel penelitiannya adalah 4000 gram atau 4 kg biji kedelai (Soja
max) yang digunakan dalam pembuatan tempe dan 450 ml air perasan kulit
nanas (Ananas comosus).
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Instrumen untuk Pembuatan Tempe
Tabel 3.1 Alat Yang Digunakan
No Alat Jumlah
1 Panci 2 buah
2 Sendok 3 buah
3 Baskom 3 buah
4 Tirisan 1 buah
5 Gunting 2 buah
6 Timbangan 1 buah
7 Neraca 1 buah
8 Blender 1 buah
9 Gelas Ukur 1 buah
Tabel 3.2 Bahan Yang Digunakan
No Bahan Jumlah
1 Kacang Kedelai 4000 kg
2 Air Kulit Nanas 3600 ml
3 Ragi Tempe 4 gram
4 Kantong Plastik 48 bungkus
5 Air Bersih Secukupnya
2. Instrumen untuk Uji Organoleptik Fisik Tempe
Instrumen penelitian yangdigunakan untuk mengetahui kualitas
fisik dan organoleptik tempe adalah lembar kuesioner uji kualitas fisik
dan organoleptik (warna, tekstur, rasa dan aroma) tempe, yang berisi
tentang uji skoring organoleptik oleh 17 orang panelis sesuai skala
mutu yang sudah baku. Panelis yang dapat diminta menilai contoh
42
yang diuji dengan kriteria yang diminta harus panelis yang telah
mengenal contoh uji.2
D. Variabel penelitian
Variabel bebas pada penelitian ini adalah perlakuan perendaman
biji kedelai dan lama fermentasi, sedangkan variabel terikatnya adalah
kualitas fisik tempe dengan parameter meliputi warna, tekstur, cita rasa,
dan aroma tempe.
Gambar 3.1 Skema Perlakuan
Keterangan:
X1 = Lama perendaman
X2 = Lama fermentasi
Y = Kwalitas fisik tempe
E. Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan ini menggunakan Rancangan Acak
Kelompok Faktorial (RAKF)3 dan faktor-faktor kondisi lingkungan dapat
dikendalikan homogen4. Taraf perlakuan pengaruh media perasan kulit
2Ibid.,h. 37.
3Kemas Ali Hanafiah. Rancangan Percobaan dan Teori Aplikasi. Palembang:
USP, 2001. h. 119 4Liqa Mawaddah. “Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan Terhadap Kualitas
Fisik dan Organoleptik Tempe Kedelai”,Skripsi, Palangka Raya. Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri, 2011, h. 38. t.d.
X1
X2
Y
43
nanas dan lama fermentasi mengacu pada penelitian terdahulu yaitu waktu
fermentasi biji kacang kedelai hingga menjadi tempe yang berkualitas
memerlukan waktu 24 jam dengan lama perendaman selama 6 jam.
Selanjutnya pada penelitian rentangan perlakuan disusun menjadi 12 taraf
perlakuan, yaitu:
Tabel 3.1Desain Penelitian
Taraf Waktu Perendaman Waktu Fermentasi
W1
Lama waktu perendaman 6 jam
Lama fermentasi 18 jam. 100 g
Lama fermentasi 24 jam. 100 g
Lama fermentasi 30 jam. 100 g
Lama fermentasi 36 jam. 100 g
W2
Lama waktu perendaman 7 jam
Lama fermentasi 18 jam. 100 g
Lama fermentasi 24 jam. 100 g
Lama fermentasi 30 jam. 100 g
Lama fermentasi 36 jam. 100 g
W3 Lama waktu perendaman 8 jam
Lama fermentasi 18 jam. 100 g
Lama fermentasi 24 jam. 100 g
Lama fermentasi 30 jam. 100 g
Lama fermentasi 36 jam. 100 g
Jumlah ulangan adalah 2 kali. Total unit penelitian adalah 12 taraf
x 2 ulangan = 24 unit.
Jumlah ulangan ditentukan berdasarkan rumus Federner yaitu:
Keterangan : t = jumlah perlakuan
r = jumlah ulangan
Dimana : (t-1) (r-1)≥ 15
(12-1) (r-1) ≥ 15
11 (r-1) ≥ 15
( t-1) (r-1) ≥ 15
44
11r-11≥ 15
11r ≥ 15+11
11r ≥26
r ≥26/11 =2,36 = 2
r ≥2
F. Prosedur Penelitian
Proses penelitian dilakukan dalam 3 tahapan, meliputi tahapan
persiapan, tahapan perlakuan, dan tahapan pengujian kualitas fisik dengan
langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan ini meliputi persiapan alat dan bahan
pembuatan tempe yang digunakan dalam penelitian.
a. Penyiapan Biji Kacang Kedelai
1) Mencuci 4000 gram biji kacang kedelai sampai bersih lalu
direbus selama 1,5 jam.
2) Mengambil biji kacang kedelai tersebut, kemudian membilas
dengan air yang bersih.
2. Tahap Perlakuan (Treatment)
Tahap perlakuan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Merendam biji kacang kedelai selama 6 jam, 7 jam dan 8 jam ke
dalam air bersih yang sudah dihomogenkan dengan ekstrak kulit
nanas sebanyak 900 ml/taraf perlakuan.
45
b. Mengupas biji kacang kedelai dan membersihkan dari kepingan
biji kacang kedelai tersebut atau digiling dengan menggunakan
mesin penggiling.
c. Meniriskan biji kacang kedelai
d. Menebarkan biji-biji kacang kedelai di atas lembaran alas (kantong
plastik ukuran besar) yang bersih, agar air pada biji menguap
sehingga biji cukup kering.
e. Menambakan ragi tempe sebanyak 4 gram, dan mencampurkan
sampai merata pada biji kacang kedelai.
f. Memasukan biji kacang kedelai ke dalam kantong plastik
berlubang (dengan jarak 5-10 mm), masing-masing kantong plastik
berisi 100 gram kedelai.
g. Mengemas masing-masing kantong dengan kerapatan yang cukup
padat5.
h. Menyimpan untuk proses fermentasi pada suhu kamar 27oC selama
18 jam, 24 jam, 30 jam, dan 36 jam.
3. Tahap Uji Fisik
Untuk melihat kualitas fisik tempe pada waktu perendaman dan
waktu fermentasi dilakukan uji fisik tempe oleh 17 orang panelis. Uji
5Ibid.,h. 39-40.
46
fisik tempe mengharuskan panelis untuk menyatakan kesukaannya
pada sampel sesuai dengan kriteria yang diminta responnya ditulis
lembaran data isian.
G. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan untuk varibel kualitas fisik tempe meliputi
4 parameter, yaitu warna, tekstur, cita rasa dan aroma. Data dikumpulkan
untuk setiap parameter merupakan data skor yang oleh 17 orang panelis
(terlatih) berdasarkan kriteria kualitas fisik tempe, sebagaimana terlihat
pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Skor Kualitas Fisik Tempe:
No. Kualitas Fisik Indikator Skor
1. Warna 4 = putih cerah
3 = putih kekuningan
2 = putih kecoklatan
1 = putih kehitaman
2. Tekstur 4 = tidak keras dan tidak juga terlalu lunak
3 = terlalu keras seperti belum masak ketika direbus
2 = terlalu lunak
1 = lembek
3. Cita Rasa 4 = rasa sangat enak, gurih dan menimbulkan selera makan
3 = rasa enak, gurih, tetapi masih terasa kedelainya
2 = rasa hambar
1 = rasa tidak enak
4. Aroma 4 = aroma sangat harum, khas tempe
3 = aroma enak, tetapi masih ada aroma kedelai
2 = tidak beraroma
1 = aroma tidak enak dan busuk6
H. Teknik Analisis Data
6Liqa Mawaddah. “Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan Terhadap Kualitas
Fisik dan Organoleptik Tempe Kedelai”,Skripsi, Palangka Raya. Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri, 2011, h. 39. t.d.
47
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis
adalah analisis varians (Anava). Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut7:
Menghitung Faktor Korelasi (FK) :
Faktor Korelasi (FK) = (∑X total)2
N
Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) :
JK Total = ( X total2)-FK
JK
Perlakuan =
P0 2 P1 2+ P2 2+ P3 2
N Ulangan- FK
JK Galat = JK Total - JK Perlakuan
Menghitung Derajat Bebas (db)
db Perlakuan = (t - 1)
db Galat = t (r - 1)
db Total = (t . r) – 1
Menghitung Kuadrat Tengah (KT) :
KT Perlakuan = JK Perlakuan
db Perlakuan
KT Galat = JK Galat
Db Galat
Menghitung harga F hitung :
F hitung = KT Perlakuan
KT Galat
Menghitung Koefisien Keragaman (KK) :
Koefisien keragaman (KK) bertujuan untuk mengukur besarnya variasi
data yang dinyatakan dalam satuan persen (%). Makin besar harga KK,