49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian lapangan ( field research), dengan metode penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan mix methods, yaitu metode yang menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif. 1 Metode penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan objektif. Terdapat dua model dalam penelitian mix methods, yaitu sequential (berurutan) dan concurrent (campuran). Model sequential adalah suatu prosedur penelitian dimana peneliti menggabungkan hasil penelitian dari satu metode ke metode yang lain. 2 Penggabungan metode ini dilakukan secara berurutan dalam waktu yang berbeda, sedangkan dalam tipe concurrent penggabungan dengan cara dicampur dalam waktu yang sama. 3 Model mix methods yang digunakan pada penelitian ini yaitu model sequential dengan menggunakan pendekatan explanatory, yaitu data dan analisis kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap ke dua, guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang 1 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), (Bandung : Alfabeta, 2011), h. 397 2 Ibid, h. 408 3 Ibid, h. 411
18
Embed
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian III.pdf · 2019. 10. 31. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... yaitu metode yang menggabungkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
49
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research),
dengan metode penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan mix methods,
yaitu metode yang menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode
kualitatif.1 Metode penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang lebih
komprehensif, valid, reliabel, dan objektif.
Terdapat dua model dalam penelitian mix methods, yaitu sequential
(berurutan) dan concurrent (campuran). Model sequential adalah suatu prosedur
penelitian dimana peneliti menggabungkan hasil penelitian dari satu metode ke
metode yang lain.2 Penggabungan metode ini dilakukan secara berurutan dalam
waktu yang berbeda, sedangkan dalam tipe concurrent penggabungan dengan
cara dicampur dalam waktu yang sama.3
Model mix methods yang digunakan pada penelitian ini yaitu model
sequential dengan menggunakan pendekatan explanatory, yaitu data dan analisis
kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti pengumpulan dan analisis data
kualitatif pada tahap ke dua, guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang
1 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), (Bandung : Alfabeta, 2011), h. 397
2 Ibid, h. 408
3 Ibid, h. 411
50
dilakukan pada tahap pertama.4 Oleh sebab itu, dengan menggunakan jenis
penelitian ini penulis dapat mengetahui tingkat kemampuan siswa dan faktor-
faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca Alquran pada siswa SMPN 31
Banjarmasin.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMPN 31 Banjarmasin sebanyak
178 siswa yang terbagi dalam 6 kelas. Agar dapat memudahkan penulis dalam
melakukan penelitian, maka penulis menggunakan sampel sebagai perwakilan
populasi.
Menurut Suharsimi Arikuto dalam bukunya yang berjudul Prosedur
Penelitian (Suatu Pengantar) dan Evaluasi Belajar, menjelaskan jika jumlah
populasi besar maka bisa diabil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.
Berdasarkan acuan tersebut penulis mengambil sempel lebih dari 25% yaitu 48
orang.
Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian ini adalah
qouta sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel dengan menentukan lebih
dahulu jumlah anggota sampel secara qoutom (jatah). Sampel yang diambil
sebanyak 48 orang tersebut mewakili setiap kelasnya 8 orang.
4 Ibid, h. 409
51
Tabel I Data Siswa SMPN 31 Banjarmasin Tahun Ajaran 2018-2019
No Kelompok Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
1 VII A 13 17 30
2 VII B 14 16 30
3 VII C 14 16 30
4 VII D 14 16 29
5 VII E 15 15 30
6 VII F 14 15 29
Jumlah 84 94 178
Sumber Data: Dokumen SMPN 31 Banjarmasin Pebuari 2019.
C. Data dan Sumber Data
Data yang digali dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dua
macam, yaitu data pokok dan data penunjang.
1. Data
a. Pokok
1) Data yang berkaitan dengan kemampuan membaca ayat Alquran
siswa SMPN 31 Banjarmasin, meliputi :
a) Kemampuan siswa dalam melafalkan makharijul huruf
b) Kemampuan siswa dalam menerapkan bacaan Alquran sesuai
kaidah ilmu tajwid
c) Kemampuan menerapkan bacaan nun mati tanwin, mim mati,
qalqalah, ra, maad, waqaf dengan baik dan benar.
52
2) Data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa
SMPN 31 Banjarmasin dalam membaca Alquran, meliputi faktor
pendorong dan penghambat :
a) Guru
b) Siswa
c) Fasilitas
d) Waktu
e) Lingkungan
b. Data Penunjang
Data penunjang ini dapat digali untuk melengkapi data-data pokok yang
berkenaan dengan gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi :
1) Sejarah singkat berdirinya SMPN 31 Banjarmasin
2) Visi, misi, motto, tujuan, dan indikator SMPN 31 Banjarmasin
3) Keadaan sarana dan prasarana di SMPN 31 Banjarmasin
4) Keadaan guru, karyawan dan staf tata usaha di SMPN 31
Banjarmasin
5) Keadaan siswa tahun ajaran 2018-2019
2. Sumber Data
53
Sumber data menurut Lofland dan Lofland sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata atau tindakan, selebihnya adalah data
tambahan berupa dokumen dan lain-lain.5
Untuk memperoleh data tersebut di atas, maka penulis menggalinya
melalui :
a. Responden, yaitu siswa kelas VII A, VII B, VII C, VII D, VII E dan
VII F di SMPN 31 Banjarmasin yang berjumlah 48 orang mewakili
setiap kelasnya 8 orang.
b. Informan, yaitu dewan guru dan staf tata usaha di SMPN 31
Banjarmasin.
c. Dokumen, yaitu berbagai keterangan atau catatan dan arsip-arsip yang
berhubungan dengan masalah penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa
teknik yang nantinya akan mendukung penulis dalam mengumpulkan data, yaitu:
1. Tes
Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif
sehingga dapat dipergunakan secara meluas, serta dapat betul-betul digunakan
5 Exy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h.
157.
54
untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku
induvidu.6
Tes pada penelitian ini dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa
dalam membaca Alquran secara lisan berdasarkan kaidah ilmu tajwid.
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang akan digali pada
kemampuan siswa SMPN 31 Banjarmasin kelas VII A, VII B, VII C, VII D,
VII E dan VII F yang berjumlah 48 orang.
Pertama, penulis terlebih dahulu merancang instrumen lembar observasi
yang sesuai dengan jenis keterampilan (kemampuan) yang akan diamati dan
situasi yang akan diobservasi. Kemudian di dalam lembar tersebut memuat
beberapa huruf hijaiyah serta ayat Alquran yang telah ditentukan sesuai
dengan materi tes secara tertulis.
Selanjutnya penulis memberikan penilaian yang mengacu kepada desain
pengukuran yang telah ditetapkan. Satu persatu anak akan berhadapan dengan
penulis guna melafalkan beberapa huruf hijaiyyah serta ayat Alquran tersebut.
Penulis mendengarkan pelafalan dengan seksama yang dilakukan oleh siswa
sekaligus mencatat dan melakukan penilaian dengan berpedoman pada lembar
observasi terkait kemampuan dalam membaca Alquran sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan; sangat terampil, terampil dan kurang terampil.
2. Non Test
a. Observasi
6 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 66
55
Observasi merupakan sebuah cara dalam pengumpulan yang
mengharuskan peneliti turun kelapangan untuk mengamati hal-hal yang
berkaitan dengan ruang, waktu, tempat, kegiatan, peristiwa, benda-benda,
tujuan, dan perasaan.7
Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara
langsung kemampuan siswa dalam membaca Alquran. Observasi juga
dilakukan untuk mengetahui keadaan SMPN 31 Banjarmasin secara jelas
yang meliputi keadaan infrastruktur, sarana prasarana, fasilitas, keadaan
guru dan keadaan anak.
b. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mmberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.
Angket pada penelitian ini diberikan kepada siswa untuk
memperoleh data yang berhubungan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi kemampuan siswa dalam membaca Alquran di SMPN 31
Banjarmasin.
c. Wawancara
7 M. Djuani Ghony & Fauzan al-Mansur. Metode Penelitian Kualitatif (Jogjakarta: Ar-Ruzz
media, 2012), h. 224.
56
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan kepada responden atau informan dan mencatat jawabannya.8
Wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang data
dari guru, pengelola sekolah dan siswa-siswi yang mengikuti pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMPN 31 Banjarmasin dan faktor-faktor
yang mempengaruhi siswa dalam membaca Alquran, seperti pengalaman
belajar membaca Alquran dan lain sebagainya.
d. Dokumentasi
Dokumentasi untuk mencari data mengenai hal-hal atau variable
yang berupa budget, iklan, deskripsi kerja, laporan tahunan, memo, arsip