58 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Jenis penelitian ini dipilih karena situasi kelas sebagai tempat mengkondisi perlakuan tidak memungkinkan pengontrolan yang demikian ketat seperti dalam eksperimen yang sebenarnya (Sudjana dan Ibrahim, 1989:44). Hal ini dikarenakan, faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil penelitian tidak dapat dikontrol secara penuh. Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent comparison-group design (Burke and Larry, 2014:358). Pada desain ini dua kelompok yang ada masing-masing diberi pretest, dua kelompok tersebut masing-masing diberi perlakuan yang berbeda, kemudian diberi posttest. Untuk lebih jelasnya, desain penelitian tersebut dapat dilihat pada Gambar 3. Kelompok Pretest Perlakuan Posttest KE1 O1 X1 O2 KE2 O1 X2 O2 Gambar 3. Desain Penelitian Keterangan: KE1 : kelas eksperimen 1 KE2 : kelas eksperimen 2 X1 : pembelajaran dengan pendekatan SETS X2 : pembelajaran dengan pendekatan CTL O1 : tes awal (pretest) O2 : tes akhir (posttest)
18
Embed
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitianeprints.uny.ac.id/37738/4/BAB 3.pdf · Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP 1 Sewon. ... homogenitas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
58
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment).
Jenis penelitian ini dipilih karena situasi kelas sebagai tempat mengkondisi
perlakuan tidak memungkinkan pengontrolan yang demikian ketat seperti
dalam eksperimen yang sebenarnya (Sudjana dan Ibrahim, 1989:44). Hal ini
dikarenakan, faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil penelitian tidak dapat
dikontrol secara penuh. Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah
nonequivalent comparison-group design (Burke and Larry, 2014:358). Pada
desain ini dua kelompok yang ada masing-masing diberi pretest, dua kelompok
tersebut masing-masing diberi perlakuan yang berbeda, kemudian diberi
posttest. Untuk lebih jelasnya, desain penelitian tersebut dapat dilihat pada
Gambar 3.
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
KE1 O1 X1 O2
KE2 O1 X2 O2
Gambar 3. Desain Penelitian
Keterangan:
KE1 : kelas eksperimen 1
KE2 : kelas eksperimen 2
X1 : pembelajaran dengan pendekatan SETS
X2 : pembelajaran dengan pendekatan CTL
O1 : tes awal (pretest)
O2 : tes akhir (posttest)
59
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2007: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII
SMP 1 Sewon.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2007: 118). Sampel dalam penelitian ini yaitu
siswa kelas VIII X dan VIII Y SMP 1 Sewon.
3. Teknik Sampling
Bambang dan Lina (2013:132) menyatakan bahwa ada dua jenis
teknik penarikan sampel acak berkelompok, yaitu teknik penarikan sampel
kelompok satu tahap (a stage cluster random sampling atau lebih dikenal
dengan cluster random sampling) dan banyak tahap (multistages cluster
random sampling). Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik
penarikan sampel kelompok satu tahap atau cluster random sampling.
Teknik penarikan sampel kelompok satu tahap digunakan jika
sifat/karakteristik kelompok adalah homogen. Cara penentuan sampelnya
hanya perlu membuat undian nama-nama populasi, kemudian memilihnya
secara acak.
60
Untuk dapat menggunakan teknik sampling ini, peneliti menguji
homogenitas nilai UTS semester ganjil Tahun ajaran 2015/ 2016 kelas VIII
SMP N 1 Sewon dan didapatkan hasilnya homegen sehingga teknik cluster
random sampling bisa dilakukan. Pengambilan sampel seperti pada yang
telah dijelaskan di atas, diambil dua gulungan kertas karena pada penelitian
ini akan digunakan dua kelas eksperimen. Kelas yang tertulis pada kertas
yang keluar dijadikan sebagai kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2. Sampel
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B dan VIII G SMP N 1 Sewon.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Sewon yang beralamat di Jalan
Parangtritis Km 7, Panggungharjo, Sewon, Bantul.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016
pada tanggal 9-21 November 2015.
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (Independent
variable), variabel kontrol (Control variable) dan variabel terikat (Dependen
variable). Menurut Jonathan Sarwono (2006:54) variabel bebas merupakan
variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain, variabel
kontrol adalah variabel yang pengaruhnya akan dihilnagkan dan variabel terikat
adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan
variabel bebas.
61
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas :
2. Variabel Terikat :
3. Variabel Kontrol :
pembelajaran IPA menggunakan pendekatan SETS
dan CTL
keterampilan proses siswa SMP
guru yang mengajar, materi pokok, alokasi waktu
pembelajaran, rentang waktu penelitian, alat dan
bahan praktikum.
E. Definisi Operasional Variabel
Terdapat beberapa istilah terkait dengan masalah yang akan diteliti, yaitu
sebagai berikut:
1. Pendekatan Science Environment Technology and Society (SETS) adalah
suatu pendekatan yang mengkaitkan unsur sains, lingkungan, teknologi dan
masyarakat. Keterkaitannya adalah pengetahuan sains dan teknologi
dibelajarkan dengan aplikasi prinsip-prinsip sains, teknologi serta
dampaknya pada masyarakat dan lingkungan. Proses pembelajaran dengan
pendekatan SETS dimulai dengan memunculkan isu-isu sains dan teknologi
dalam masyarakat. Dalam pembelajaran dengan pendekatan SETS, ada 5
tahapan yang harus dilewati yaitu tahap apersepsi/ inisiasi/ invitasi/
eksplorasi, tahap pembentukan konsep, tahap aplikasi konsep, tahap
pemantapan konsep dan tahap evaluasi.
2. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu proses
pembelajaran yang menghubungkan antara suasana atau kejadian tertentu
62
yang dekat dengan siswa dengan materi yang akan disampaikan. Pada
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL, ada 7 komponen
yang harus dipenuhi yaitu: constructivism (kontruktivisme, membangun,