Top Banner
Muhamad Ade Jaenudin, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Ali (2011, hlm. 18) metode “pada dasarnya merupakan proses melahirkan pemikiran secara tidak langsung, yakni menggunakan proposisi yang diajukan, kemudian dicari hubungannya dan diambil kesimpulannya”. Terdapat beberapa metode yang bisa dipergunakan dalam suatu penelitian diantaranya historis, deskriptif, dan eksperimen. Berdasarkan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen. Fraenkel (2011, hlm. 265) menyatakan: The experiment is the best way to establish cause-and-effect relationships among variables”. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian The Randomized Pretest-Posttest Control Group design Fraenkel (2011, hlm. 272) seperti pada Gambar 3.1. Treatment Group R O X O Control Group R O C O Gambar 3.1. Desain Eksperimen The Randomized Pre-test and Post-test Control Group Designt Ket: R = Random O = Test terdiri dari lempar target, lempar tangkap, memukul bola kasti dan lari X = Pembelajaran kasti modifikasi C = Pembelajaran kasti konvensional B. Partisipan
31

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

Jan 03, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Menurut Ali (2011, hlm. 18) metode “pada dasarnya merupakan proses

melahirkan pemikiran secara tidak langsung, yakni menggunakan proposisi yang

diajukan, kemudian dicari hubungannya dan diambil kesimpulannya”. Terdapat

beberapa metode yang bisa dipergunakan dalam suatu penelitian diantaranya historis,

deskriptif, dan eksperimen. Berdasarkan masalah yang akan dikaji dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan metode eksperimen. Fraenkel (2011, hlm. 265)

menyatakan: “The experiment is the best way to establish cause-and-effect relationships

among variables”. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain

penelitian The Randomized Pretest-Posttest Control Group design Fraenkel (2011, hlm.

272) seperti pada Gambar 3.1.

Treatment Group R O X O

Control Group R O C O

Gambar 3.1.

Desain Eksperimen The Randomized Pre-test and Post-test Control Group Designt

Ket:

R = Random

O = Test terdiri dari lempar target, lempar tangkap, memukul bola kasti dan lari

X = Pembelajaran kasti modifikasi

C = Pembelajaran kasti konvensional

B. Partisipan

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

71

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini yang menjadi partisipan adalah siswa kelas rendah yaitu

kelas satu, dua, dan tiga Sekolah Dasar Negeri Karyajaya. Jumlah siswa sebanyak 99

orang dengan usia mulai dari tujuh sampai sembilan tahun.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Maksum (2012, hlm. 53) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan

individu atau objek yang dimaksudkan untuk diteliti, yang nantinya akan dikenai

generalisasi. Populasi adalah objek penelitian atau yang dijadikan sumber data dari

suatu penelitian. Populasi memegang peranan penting dalam suatu penelitian, sebab

populasi merupakan objek yang akan dipergunakan sebagai bahan penelitian. Populasi

dalam penelitian ini adalah siswa laki-laki Sekolah Dasar Negeri Karyajaya dari kelas

satu sampai dengan kelas tiga yang berjumlah 99 orang. Jika dirinci populasi penelitian

ini terdiri dari 30 orang siswa dari kelas satu, 34 orang siswa dari kelas dua, dan 35

siswa dari kelas tiga. Alasannya karena pada usia ini anak-anak sudah mencapai

kematangan dan bisa mengontrol keseimbangan. Hal ini sebagaimana yang dikatakan

Rismayanthi (2011, hlm. 2) bahwa:

Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD biasanya

pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah dapat melompat

dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua, dapat

menangkap bola dan telah berkembang koordinasi tangan dan mata untuk dapat

memegang pensil maupun memegang gunting.

Selain itu juga secara emosi anak kelas satu, dua dan tiga Sekolah Dasar sudah

bisa mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, mengontrol emosi dan mandiri.

Rismayanthi (2011, hlm. 2) mengatakan:

Perkembangan anak usia 6-8 tahun dari sisi emosi antara lain anak telah dapat

mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol emosi,

sudah mampu berpisah dengan orang tua dan telah mulai belajar tentang konsep

nilai misalnya benar dan salah.

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa perkembangan anak pada siswa kelas

rendah telah mampu melakukan gerak dan melakukan penilaian terhadap sesuatu yang

benar dan yang salah. Oleh karena itu pengembanagn nilai kerjasama dan kemampuan

gerak dasar dapat dilaksanakan pada siswa kelas rendah.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

72

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah wakil populasi yang diteliti. Fraenkel (2011, hlm. 93)

menjelaskan pengertian sampel sebagai berikut: “A sample in a research study is the

group on which information is obtained”. Sampel penelitian merupakan kelompok

dimana data diperoleh. Pendapat senada dikemukakan Sugiyono (2011, hlm. 297)

bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Menurut penjelasan tersebut penulis memilih dan menentukan sebagian

populasi untuk dijadikan sampel penelitian.

Adapun sampel dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik Proportional

Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan karena populasinya tidak homogen,

mengacu pada pendapat Sugiono (2011. hlm, 82) bahwa, “Stratified Random Sampling

digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan

berstrata secara proposional”. Strata yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kelas

satu, kelas dua, dan kelas tiga siswa Sekolah Dasar Negeri Karyajaya Kecamatan

Bojongpicung.

Jumlah sampel total ditentukan dengan menggunakan rumus perhitungan Taro

Yamane dan Slovin. Hal ini mengacu kepada pendapat Riduwan dan Engkos (2011,

hlm. 49) bahwa “teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Yamane dan Slovin

apabila populasi sudah diketahui”. Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut:

Dimana

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Popusai

d2= Presisi

Presisi yang ditetapkan 10% maka:

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

73

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Jumlah sampel bertingkat dilakukan dengan cara pengambilan sampel secara Stratified

Random Sampling yaitu menggunakan rumus alokasi sebagai berikut:

Dimana :

ni = Jumlah anggota sampel menurut strata

n = Jumlah anggota sampel seluruhnya

Ni = Jumlah anggota sampel menurut strata

N = Jumlah anggota populasi seluruhnya

Maka jumlah anggota sampel berdasarkan pembelajaran kasti adalah:

Kelas satu

= 15

Kelas dua

= 17

Kelas tiga

= 18

Penentuan sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan secara

acak (Random) yaitu dengan cara mengundi. Menurut Sudjana (2005, hlm. 171),

langkah-langkah pengambilan sampel secara acak (Random Assesment) dapat

dideskripsikan sebagai berikut:

1. Persiapkan 50 helai kertas yang diberi nomor 1 sampai 50.

2. Gulung seluruh helaian kertas tersebut dan masukan kedalam sebuah kotak.

3. Setelah diaduk kemudian tiap siswa dari masing-masing tingkatan mengambil

satu gulungan kertas.

4. Siswa yang mendapat nomor ganjil menjadi kelompok eksperimen dan siswa

yang mendapat nomor genap menjadi kelompok kontrol.

Maka akan terdapat dua kelompok yaitu untuk nomor ganjil termasuk ke dalam

kelas eksperimen dan nomor genap termasuk ke dalam kelas kontrol. Dengan demikian

sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 siswa, terdiri dari 25 siswa kelas kontrol dan

25 siswa kelas eksperimen.

D. Definisi Operasional

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

74

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan dua variabel terikat. Dua

variabel bebas adalah 1) Pembelajaran kasti modifikasi 2) Pembelajaran kasti

konvensional. Dua variabel terikat yaitu, 1) Nilai kerjasama dan 2) Kemampuan Gerak

dasar.

Pada penelitian ini variabel nilai kerjasama dilihat dari dua sisi yaitu kerjasama

dalam permainan dan kerjasama dalam satu tim. Kerjasama dalam permainan dilihat

dari ketaatan, kepatuhan, dan keinginan untuk mengikuti aturan resmi dengan peraturan

permainan. Kerjasama dengan tim ditunjukkan pada tingkat kesalahan dalam mengikuti

aturan dan peraturan kasti modifikasi.

Pada penelitian ini variabel gerak dasar dilihat dari keterampilan gerak inti

dalam permainan bola kasti. Gerak dasar yang terlibat dalam permainan bola kasti

mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

dan gerak dasar ekstremitas bawah seperti berlari. Penelitian ini akan menilai

kemampuan gerak dasar yang terdiri dari kemampuan gerak, melempar, menangkap,

memukul dan berlari. Variabel-variabel tersebut didefinisikan sebagai berikut:

1. Pengaruh. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997, hlm. 747),

kata pengaruh yakni “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda)

yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang”.

Poerwardaminta (2007, hlm. 731) berpendapat bahwa pengaruh adalah daya yang

ada atau timbul dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang

berkuasa atau yang berkekuatan dan berpengaruh terhadap orang lain.

2. Pembelajaran. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan

Nasional Pasal 1 Ayat 20 adalah “proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Selanjutnya Sudjana (2008,

hlm. 8) mendefinisikan pembelajaran sebagai berikut: “Pembelajaran dapat diberi

arti sebagai upaya yang sistematis dan disengaja oleh pendidik untuk

menciptakan kondisi-kondisi agar peserta didik melakukan kegiatan belajar.

Dalam kegiatan ini terjadi interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara

peserta didik (siswa, peserta didik. Pelatihan, dll) yang melakukan kegiatan

belajar dengan pendidik (guru, tutor, pelatih dll) yang melakukan kegiatan

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

75

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

membelajarkan”. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa pembelajaraan proses belajar yang dibangun dengan cara menciptakan

interaksi antara guru dan siswa agar dapat mengembangkan kreativitas berpikir,

meningkatkan penguasaan pengetahuan baru, sebagai upaya meningkatkan

penguasaan terhadap materi pelajaran yang diberikan guru.

3. Modifikasi. Menurut Suherman (2000, hlm. 1) esensi modifikasi adalah

menganalisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara

menentukannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial sehingga dapat

mempelancar siswa dalam belajarnya, modifikasi pembelajaran pendidikan

jasmani dianggap penting untuk diketahui oleh para guru pendidikan jasmani.

4. Permainan tradisional kasti. Menurut Ridwan dan Sulaeman (2008, hlm. 12),

“Kasti merupakan salah satu jenis permainan bola kecil. Permainan kasti

termasuk permainan beregu. Permainan ini mengutamakan kegembiraan dan

ketangkasan para pemainnya. Untuk dapat memenangkan permainan, satu regu

dituntut untuk bekerja sama dengan baik”.

5. Kerjasama. Menurut Husdarta (2010, hlm. 121) kerjasama adalah gejala saling

mendekati untuk mengurus kepentingan bersama dan tujuan bersama. Jadi

kerjasama merupakan usaha yang dilakukan oleh anggota tim atau beberapa

orang untuk mencapai tujuan bersama yang diobservasi dengan pedoman

observasi.

6. Keterampilan gerak dasar. Menurut Leah E Robinson, Jacqueline D Goodway,

(2009), adalah gerak yang terdiri dari “...basic movement skills (i.e., throwing,

kicking, catching, running, jumping, and hopping).

7. Kelas rendah. Menurut Supandi (1992. hlm, 44) Kelas rendah terdiri dari kelas

satu, dua, dan tiga, sedangkan kelas tinggi terdiri dari kelas empat, lima, dan

enam.

E. Instrumen Penelitian

Untuk mengukur kerjasama dan keterampilan gerak dasar dalam penelitian ini

diperlukan instrumen yang valid dan reliabel, supaya dapat informasi yang diharapkan.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

76

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari tes dan non-tes. Instrumen jenis tes adalah

instrumen untuk mengukur keterampilan gerak dasar. Sedangkan instrumen non-tes

adalah skala sikap siswa dan lembar observasi untuk mengukur kerjasama.

Instrumen kerjasama dari instrumen pengamatan terhadap pemahaman konsep

bermain, Metzler (2000, hlm. 361), menyebutkan bahwa “Tujuan utama pembelajaran

dengan menggunakan model permainan taktis adalah agar siswa dapat membuat

keputusan taktis dalam permainan dan menganggap permainan itu seperti halnya

aktifitas pembelajaran biasa”. Jadi diharapkan setelah permainan tersebut siswa bisa

mempunyai kemampuan untuk membuat keputusan taktis jika dihadapkan dengan

permasalahan yang terjadi dalam suatu permainan ataupun dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa akan mengetahui tentang “apa yang harus dilakukan?” dan “bagaimana

caranya?”.

Untuk memperoleh hasil yang maksimal sesuai tujuan, seorang guru harus

mempunyai metode dan teknik tertentu. Dalam hal ini yaitu permainan. Siswa

cenderung menyukai permainan. Akan tetapi, jika permainan itu sudah mereka kenal

sejak lama, maka siswa akan bosan dengan permainan tersebut. Lagi pula untuk

melaksanakan permainan tersebut dibutuhkan fasilitas dan alat. Kadang fasilitas dan

alat yang dimiliki oleh sekolah kurang memadai bahkan tidak ada sama sekali. Oleh

karena itu dibutuhkan suatu modifikasi permainan agar tujuan pembelajaran bisa tetap

tercapai. Dalam hal ini peneliti juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi

permainan bola kasti terhadap nilai kerjasama. Diharapkan dengan memodifikasi sesuai

kebutuhan untuk melakukan pengamatan terhadap kemampuan kerjasama, tujuan

pembelajaranpun tercapai. Berdasarkan pada variabel penelitian, untuk mengukur

variabel tersebut dibutuhkan instrumen penelitian sebagai berikut:

1. Instrumen untuk Mengukur Kerjasama

Cung et al., (1999) memberikan pemaparan tentang enam kemampuan dengan

indikator. Beberapa diantaranya terdapat observasi yang mengamati bagaimana enam

kemampuan pemain mempengaruhi sebuah kerja tim. Adapun keenam kemampuan

siswa tersebut sebagai berikut:

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

77

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Adaptability

Adaptability adalah kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri dengan

situasi/lingkungan yang berbeda (Dictionare. reference. com/brows/adaptability).

Adapun definisi adaptability dalam konteks tim olahraga adalah sebagai berikut:

“Adaptability diartikan sebagai kemampuan tim untuk memantau sumber dan

karakteristik masalah melalui kesadaran tentang aktifitas tim dan faktor yang

menghambat pelaksanaan tugas anggota tim.“ (O’Neil et al.,1997, hlm. 413). Jadi

adaptability adalah kemampuan anggota tim untuk menyesuaikan diri dengan cara

memahami masalah bagaimana bertahan dan menyerang dalam permainan.

b. Koordinasi

Dalam suatu permainan, dibutuhkan adanya koordinasi yang baik antara sesama

anggota tim dalam permainan. Koordinasi didefinisikan sebagai proses tim untuk

mengatur sumber daya, kegiatan, dan respon tim untuk memastikan bahwa tugas

terintegrasi, sinkron, dan lengkap dengan kendala temporal yang terbentuk. (O’Neil et

al., (1997), hlm. 413)

Sedangkan lebih spesifik dijelaskan oleh Rusli Lutan, dkk (2000, hlm. 77),

“Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dengan berbagai tingkat

kesukaran dengan cepat dan efisien dan penuh ketepatan”. Koordinasi diperlukan

hampir di semua cabang olahraga yang melibatkan kegiatan fisik, koordinasi juga

penting bila berada dalam situasi dan lingkungan yang asing. Jadi, koordinasi adalah

kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan dalam bertahan dan menyerang secara

tepat dan efisien sehingga bisa melakukan tugas tim yang terintegrasi, sinkron dan

lengkap.

c. Pengambilan Keputusan

Menurut Toner (2010) Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara

berbagai alternative. (http:// ahmad sudrajat.wordpress.com/2010/05/16). Sedangkan

menurut O’Neil et al., (1997, hlm. 413) menyatakan bahwa: “Pengambilan keputusan

didefinisikan sebagai kemampuan tim untuk mengintegrasikan informasi,

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

78

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menggunakan logika dan dan suara penilaian, mengenali alternatif lain, memilih solusi

terbaik dan mengevaluasi konsekuensi dari keputusan tersebut”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah

kemampuan anggota tim untuk memutuskan pilihan dalam bertahan dan menyerang

sebagai solusi terbaik bagi masalah yang dihadapi tim

d. Interpersonal

Kemampuan interpersonal merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki

anggota tim. Kemampuan interpersonal adalah: “kemampuan untuk mengamati dan

mengerti maksud motivasi dan perasaan orang lain” (belajarpsikologi.com/pengertian-

kecerdasan-interpersonal-menurut-paraahli). Kemampuan interpersonal bisa

didefinisikan sebagai kemampuan untuk meningkatkan kualitas interaksi anggota tim

melalui pemecahan masalah tentang perbedaan pendapat anggota tim atau penggunaan

kerjasama. Dari kedua definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa interpersonal

adalah kemampuan anggota tim untuk mengerti dan memahami perbedaan hasil sebuah

akibat keputusan terhadap permasalahan bertahan dan menyerang berdasarkan keadaan

situasional.

e. Kepemimpinan

Dalam sebuah tim yang tangguh selalu terdapat kepemimpinan yang baik.

Menurut Davis dalam Kepemimpinan-fisipuh.blogspot.com/2009/03, menyebutkan

bahwa kepemimpinan adalah: “Sebagai kekuatan dinamika yang mendorong,

memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam mencapai tujuan”.

Kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan mengarahkan dan

mengkoordinasi kegiatan anggota tim lainnya, menilai penampilan tim, memberi tugas,

rencana dan mengorganisir, serta membangun atmosfir yang positif. O’Neil et al.,

(1997, hlm. 417). Jadi, kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi atau

menggerakan anggota tim untuk bertahan dan menyerang.

f. Komunikasi

Menurut Effendy (2001, hlm. 13) mengatakan bahwa:

komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi

kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

79

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seseorang atau sejumlah orang

sehingga ada efek tertentu yang diharapkan.

Sementara menurut Colin Cherry dalam (Definisi.org/pengertian-komunikasi-

menurut-para-ahli.), “komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling

menggunakan informasi untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan

kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan

balasan”. Hal senada juga dikatakan oleh O’Neil et al., (1997, hlm. 417) “Komunikasi

didefinisikan sebagai proses dimana informasi berubah secara jelas dan akurat diantara

dua anggota tim atau lebih menggunakan pemilihan kata yang tepat dan

mengklarifikasi respon dari informasi yang diterima”. Jadi, komunikasi adalah

kemampuan untuk merespon timbal balik informasi sebagai rangsangan yang diterima

untuk bertahan dan menyerang dalam permainan sebagai pencapaian tujuan bersama.

Dari enam definisi kemampuan yang menjadi butir instrument penelitian ini, peneliti

merumuskan indikator-indikator yang dipakai dalam instrument sebagai berikut:

Tabel 3.1 Indikator Kerjasama

Aspek yang

Dinilai

Skor Skala Penilaian (rubrik)

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

80

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Adaptability

(kesesuaian)

5 4 3 2 1

Selalu menyesuaikan diri berdasarkan perubahan situasional dalam bertahan dan

menyerang. Sering menyesuaikan diri berdasarkan perubahan situasional dalam bertahan dan

menyerang. Kadang-kadang menyesuaikan diri berdasarkan perubahan situasional dalam

bertahan dan menyerang. Telat/lambat menyesuaikan diri berdasarkan perubahan situasional dalam bertahan

dan menyerang. Tidak memahami/tidak bisa menyesuaikan diri berdasarkan perubahan situasional

dalam bertahan dan menyerang.

Koordinasi 5 4

3

2 1

Selalu bergerak sambil dapat menerima pesan untuk menutup atau membuka posisi. Sering bergerak sambil dapat menerima pesan untuk menutup atau membuka

posisi. Kadang-kadang bergerak sambil dapat menerima pesan untuk menutup atau

membuka posisi. Bergerak tetapi tidak mampu memberikan pesan kepada anggota tim. Tidak bergerak atau tidak mampu memberikan pesan kepada anggota tim.

Pengambilan

Keputusan

5

4

3

2

1

Selalu memutuskan pilihan yang tepat sebagai solusi terbaik bagi masalah (bertahan

dan menyerang) yang dihadapi tim. Sering memutuskan pilihan yang tepat sebagai solusi terbaik bagi masalah

(bertahan dan menyerang) yang dihadapi tim. Kadang-kadang memutuskan pilihan yang tepat sebagai solusi terbaik bagi

masalah (bertahan dan menyerang) yang dihadapi tim. Jarang memutuskan dalam bertahan dan menyerang yang tepat sebagai solusi

terbaik bagi masalah yang dihadapi tim. Tidak pernah memutuskan pilihan dalam bertahan dan menyerang

Leadership

(Kepemimpinan)

5

4

3

2

1

Selalu bereaksi terhadap rangsangan (kode regu) dan mempengaruhi anggota tim

lain untuk bertahan dan menyerang. Sering bereaksi terhadap rangsangan (kode regu) dan mempengaruhi anggota tim

lain untuk bertahan dan menyerang. Kadang-kadang bereaksi terhadap rangsangan (kode regu) dan mempengaruhi

anggota tim lain untuk bertahan dan menyerang. Jarang melakukan reaksi tetapi kurang mempengaruhi anggota tim untuk bertahan

dan menyerang. Tidak pernah memutuskan pilihan yang tepat sebagai solusi masalah yang dihadapi

tim. Komunikasi 5

4

3

2

1

Selalu merespon informasi sebagai rangsangan yang diterima untuk bertahan dan

menyerang dalam mencapai tujuan bersama. Sering merespon informasi sebagai rangsangan yang diterima untuk bertahan dan

menyerang dalam mencapai tujuan bersama. Kadang-kadang merespon informasi sebagai rangsangan yang diterima untuk

bertahan dan menyerang dalam mencapai tujuan bersama. Jarang merespon informasi sebagai rangsangan yang diterima untuk bertahan dan

menyerang dalammencapai tujuan bersama. Gagal merespon informasi sebagai rangsangan yang diterima untuk bertahan dan

menyerang dalam mencapai tujuan bersama.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

81

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

5.

4.

3

2

1

= Sangat efektif

= Efektif

= Cukup efektif

= Kurang efektf

= Tidak efektif

Tabel 3.2. Instrumen Lembar Observasi Kerjasama

No Nama Adaptasi Koordinasi Pengambilan

Keputusan

Kepemimpinan Komunikasi Interpesonal

1 SE

E CE

KE

TE

SE

E CE

KE

TE

SE

E CE

KE

TE

SE

E CE

KE

TE

SE

E CE

KE

TE

SE

E CE

KE

TE

2

3

4

5

6

Keterangan

S : Sangat efektif E : Efektif C : Cukup efektif

K : Kurang efektif T : Tidak efektif

Interpersonal 5

4

3

2

1

Selalu menunjukan sikap mendukung terhadap langkah/gerak yang dilakukan regu

satu team. Sering menunjukan sikap mendukung terhadap langka/gerak yang dilakukan regu

satu team. Kadang-kadang menunjukan sikap mendukung terhadap langka/gerak yang

dilakukan regu satu team. Jarang menunjukan positif/kurang mendukung terhadap langkah/gerak yang

dilakukan oleh regu satu team. Tidak mendukung terhadap langkah/gerak yang dilakukan regu satu team.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

82

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Observasi dilakukan secara langsung pada saat pelaksanaan pembelajaran

dengan tujuan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas kerjasama siswa dengan

cara mengisi lembar observasi pada saat pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan

observasi dilakukan oleh tiga orang yaitu peneliti meminta bantuan teman sejawat,

untuk mengisi format yang sama, jika hasilnya jauh berbeda perlu adanya dua observer.

Tapi apabila hasilnya hampir sama penilaian kerjasama dalam permainan kasti bisa

dilakukan oleh satu observer.

Terdapat dua model modifikasi permainan yang dapat dilakukan pada permainan

bola kecil yaitu modifikasi pada elemen permainan (bentuk lapangan, ukuran lapangan,

ukuran bola, berat bola, bahan pemukul, diameter pemukul, jumlah pemain, aturan skor,

hak pemain untuk memukul, skor jika menempuh satu putaran, atau waktu permainan)

dan modifikasi berdasarkan target kecakapan (melempar, menjaga, memukul, dan lari).

2. Instrumen Tes Gerak Dasar

Berdasarkan pembahasan dalam kajian teori telah dinyatakan bahwa siswa dapat

bermain kasti ketika memiliki kemampuan berlari, melempar, menangkap dan

memukul. Menurut Supriyanto (2008, hlm. 77) menangkap, melambung, melempar,

memukul bola dan berlari. Griffin dkk, (1997, hlm. 171-172) menyatakan bahwa

kebutuhan gerak untuk olahraga field game adalah bagaimana memperoleh bola,

perpindahan pelari, menuju ke base selanjutnya, bagaimana mempertahankan daerah

dalam dan luar, pertahanan daerah dan team komunikasi. Keterampilan yang dibutuhkan

untuk melaksanakan berbagai situasi tersebut sama karakteristiknya dengan kasti.

Sehingga secara analisis penggunaan gerak dasar dapat diringkas dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.3. Analisis Kegunaan Gerak Dasar

Variabel

Dependen

Materi gerak Fungsi Tes

Gerak

Dasar

Gerak Lari Lari menuju base

Lari antar base

Lari mengejar untuk

mematikan lawan

Tes lari

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

83

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Gerak Melempar Memulai permainan

Kerjasama mematikan lawan

Tes melempar

Gerak Menangkap Penjagaan bertahan Tes lempar tangkap

Gerak Memukul Memulai permainan Tes memukul

1. Tes Lari

Lari 50 meter

Gambar 3.2. Lari Star 50 meter

a. Tujuan: Mengukur kecepatan

b. Alat

1. Lintasan lari / lapangan yang datar dan tidak licin

2. Stopwatch

3. Bendera start

4. Tiang pancang

5. Formulir tes

6. Peluit

7. Alat tulis dll

c. Pelaksanaan

1. Siswa dibariskan empat orang

2. Siswa berdiri dibelakang garis start

3. Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari

4. Pada aba- aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish

d. Skor

1. Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat sampai pelari

melintasi garis Finish

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

84

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak

50 meter dalam satuan detik

Tabel 3.4. Lembar Tes Gerak Dasar Lari

No Nama Hasil waktu

Tes 1

Hasil waktu

Tes 2

Hasil waktu

Tes 3

1

2

3

4

Dst

2. Tes Melempar

Gambar 3.3. Melempar Bola

a. Tujuan: Untuk mengetahui ketepatan siswa dalam melempar

b. Alat Bola tenis, kapur atau pita untuk membuat batas, sasaran berbentuk lingkaran

diletakan pada dinding setinggi 1 m. Pada sasaran dibuat 4 lingkaran yang terbuat

dari karton dengan jarak 7,5 cm, 27,5 cm, 52,5 cm dan 82,5 cm dengan urutan skor

dari tiap lingkaran sebagai berikut 4, 3, 2, dan 1.

c. Pelaksanaan peserta berdiri di belakang garis dengan jarak 7 m dari sasaran

kemudian peserta melemparkan bola ke sasaran.

d. Skor: Skor yang dihitung adalah lemparan yang sah, yaitu lemparan yang mengenai

lingkaran tengah nilai 4, mengenai lingkaran kedua nilai 3, mengenai lingkaran

ketiga nilai 2, dan mengenai lingkaran keempat nilai 1

1 2 3 4

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

85

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5. Lembar Tes Gerak Dasar Lempar

No Nama Tes 1 Tes 2 Tes 3

1

2

3

4

dst

3. Tes lempar tangkap

Gambar 3.4. Lempar Tangkap

a. Tujuan: Mengukur koordinasi mata-tangan. Alat atau fasilitas: Bola tenis, kapur

atau pita untuk membuat batas, sasarannya adalah tembok.

b. Pelakanaan: Peserta berdiri di belakang garis yang dibuat dengan jarak 2 m dari

dinding sambil memegang bola. Peserta melemparkan bola ke dinding di atas garis

setinggi 1,5 m dari lantai, dan menangkap bola tersebut dan kemudian

melemparkan kembali ke dinding selama 30 detik.

c. Skor: Skor yang dihitung adalah banyaknya lemparan bola yang benar selama 30

detik.

Tabel 3.6. Lembar Tes Gerak Dasar Menangkap

No Nama Tes 1 Tes 2 Tes 3

1

2

3

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

86

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4

Dst

4. Tes Memukul Bola Kasti

Gambar 3.5. Memukul Bola

a. Tujuan: Memukul bola sejauh-jauhnya agar regu penjaga sulit atau tidak bisa

menangkap bola.

b. Alat: Bola tenis, Pemukul kasti, alat tulis, formulir, meteran, bendera dan lapangan.

c. Pelaksanaan: Siswa disuruh memukul bola di atas tee untuk memudahkan siswa

memukul bola. Pukulah bola sekuat-kuatnya ke lapangan kasti dengan

mengayunkan pemukul secara mendatar.

d. Skor: Skor dihitung dengan menggunakan meteran Skroll, setiap siswa diberi

kesempatan tiga kali pukulan dengan mencoba dua kali.

Tabel 3.7. Lembar Tes Gerak Dasar Memukul

No Nama Tes 1 Tes 2 Tes 3

1

2

3

4

Dst

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Penelitian ini menggunakan dua insrtrumen penelitian, pertama pengukuran

terhadap kemampuan kerjasama, kedua pengukuran terhadap kemampuan gerak dasar.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

87

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Agar instrument instrument ini valid dan reliable maka diperlukan uji coba instrumen.

Langkah selanjutnya adalah menghitung validitas dan reliabilitas instrument.

1. Validitas instrumen

Instrument penilaian kerjasama adalah pedoman observasi. Sehingga untuk

menilai validitas instrument adalah dengan menggunakan kesepakatan judge

yang terdiri dari 2 orang rater (judge). Instrument kedua adalah untuk mengukur

kemampuan gerak dasar. Berdasarkan beberapa tes yang ada. Tes kemampuan

gerak dasar yang terdiri dari tes 1, tes 2 tes 3 dst. Validitas dari perangkat

instrument ini dihitung dengan korelasi product moment.

Rumus product moment

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑

}{ ∑ ∑

}

Dengan nilai adalah 0,279 dengan N= 50 pada taraf signifikan 5 %

Sesuai dengan hasil penelitian pada sampel dengan menggunakan program

SPSS diperoleh nilai

a. Test Kerjasama

Tabel 3.8. Hasil Analisi Validitas Kerjasama

Jenis test Keterangan

Penyesuaian 0.548 0,279 Valid

Koordinasi 0.397 0,279 Valid

Keputusan 0.536 0,279 Valid

Kepemimpinan 0.466 0,279 Valid

Komunikasi 0.604 0,279 Valid

Interpersonal 0.472 0,279 Valid

Penyesuaian2 0.555 0,279 Valid

Koordinasi2 0.538 0,279 Valid

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

88

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keputusan2 0.730 0,279 Valid

Kepemimpinan2 0,574 0,279 Valid

Komunikasi2 0,781 0,279 Valid

Interpersonal2 0,641 0,279 Valid

b. Test Gerak Dasar

Tabel 3.9. Hasil Analisi Validitas Gerak dasar

2. Reliabilitas Instrumen

Instrument penilaian kerjasama ataupun gerak dasar keduanya reliabilitas

dihitung dengan menggunakan teknik test-re-test. Instrument diujicobakan dua

kali dan hasil skor dari dua kali percobaan ini kemudian dikorelasikan untuk

melihat tingkat konsistensi dari kedua tes tersebut. Realibiltas untuk gerak dasar

SPSS sebagai berikut:

a. Reliabilitas Kerjasama

Tabel 3.10. Hasil Analisi Reliabilitas Kerjasama

Reliability Statistics

Jenis test

keterangan

Target 0.596 0.279 valid

Lempar 0.917 0.279 valid

Mukul 0.585 0.279 valid

Lari 0.292 0.279 valid

Target2 0.637 0.279 valid

Lempar2 0.902 0.279 valid

Mukul2 0.652 0.279 valid

Lari2 0.297 0.279 valid

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

89

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,529 ,533 12

b. Reliabiltas Gerak dasar

Tabel 3.11. Hasil Analisis Reliabilitas Gerak dasar

Jenis Tes Cronbach’s alpa Keterangan

Lempar Tangkap 0.896 Reliabel

Lempar Target 0.886 Reliabel

Memukul Bola 0.818 Reliabel

Lari 50 m 0.733 Reliabel

G. Kerangka Treatment Penelitian

Treatmen penelitian ini adalah pembelajaran kasti modifikasi permainan

tradisional kasti dan pembelajaran kasti konvensional. Adapun ringkasan program

treatment dalam Tabel 3.12.

Tabel 3.12. Program Treatment Dua Pembelajaran

Pertemuan Materi Pembelajaran

Kasti Modifikasi Kasti Konvensional

1 Gerak Dasar Lari Permainan

Permainan hitam-hijau

Lari menuju setiap tiang/base

Dril

Lari bolak-balik

Lari zigzag

2 Gerak dasar lempar

tangkap

Permainan

Boyboyan

Melempar sejauh-jaunya dan

lari menuju setiap tiang/base

Lempar tangkap bola antar

tiang/base

Dril

Lempar tangkap

bola dengan teman

Lempar tangkap

bola berkelompok

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

90

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pertemuan Materi Pembelajaran

Kasti Modifikasi Kasti Konvensional

3,4 Gerak dasar memukul

bola

Permainan

Memukul bola diatas tea

sejauh-jauhnya dan lari

menuju setiap base

Menangkap bola dan

melempar bola ke setiap base

Dril

Memukul bola

yang dilemparkan

teman

Berlari menuju

batas

Menangkap dan

melempar bola

kembali pelambung

5-8 Mencetak skor dan

latihan kerjasama

Permainan

Berlari ke tiang 1, tiang 2, tiang,

tiang 4, dan home

Dril

Berlari ke tiang 1, tiang

2, tiang, dan home

9-12 Mencegah skor dan

latihan kerjasama

Permainan

Menangkap dan melempar bola

ke tiang 1, tiang 2, tiang 3, tiang

4, dan ke home

Dril

Menangkap dan

melempar bola ke tiang

1, tiang 2-3, dan ke

home

13-16 Bermain Bermain dengan dua kali

modifikasi permainan kasti

Bermain dengan dua kali

permainan konvensional kasti

Bermain dengan

konvensional

Kasti

17 Tes Bermain kerjasama modifikasi

kasti

Bermain kerjasama

konvensional kasti

Setelah merumuskan program treatment yang menggunakan dua model

pembelajaran, dalam hal ini model yang di maksud adalah kasti modifikasi dan kasti

konvensional, maka selanjutnya program treatment tersebut bisa dijabarkan ke dalam

kerangka pembelajaran yang telah disusun kemudian dijabarkan dalam rencana

pembelajaran, terlampir halaman 84 untuk pembelajaran kasti modifikasi dan 133 untuk

permainan kasti konvensional. Durasi waktu pembelajaran 70 menit per kali pertemuan

selama 16 kali. Adapun kerangka pembelajaran seperti pada Tabel 3.13.

H. Kerangka Pembelajaran

Tabel 3.13. Kerangka Pembelajaran

Pertemuan Aktifitas Pembelajaran Kasti

Modifikasi

Aktifitas Pembelajaran Kasti

Konvensional

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

91

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pertemuan Aktifitas Pembelajaran Kasti

Modifikasi

Aktifitas Pembelajaran Kasti

Konvensional

1 Gerak Dasar Lari

Permainan:

Hitam Hijau

Reaksi lari ke tiap

base/tiang dengan intruksi

guru

Lari menuju setiap ase/tiang

Pemain Menyerang

Berlari menuju base/tiang yang

disediakan agar tidak

tertangkap lawan

Pemain Bertahan

Menangkap team berlari yang

menuju base/tiang

Kerjasama

Lari untuk mencapai base/tiang

secara bersama-sama tanpa

disentuh lawan

Bermain Kasti Modifikasi

Penutup:

Gerak Dasar Lari

Dril:

Lari bolak-balik

Lari zigzag

Pemain Menyerang

Mengejar team lawan dan

menyentuhnya

Pemain Bertahan

Berlari sampai garis batas tanpa

tersentuh oleh regu lawan

Kerjasama

Lari bersama sama menuju batas

Bermain kasti konvensional

Penutup:

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

92

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pertemuan Aktifitas Pembelajaran Kasti

Modifikasi

Aktifitas Pembelajaran Kasti

Konvensional

Memperbaiki kesalahan pada

gerakan dan teknik permainan

Memperbaiki kesalahan pada gerakan

dan teknik permainan

2 Gerak Dasar lempar tangkap

Permainan:

Melempar burung

Melempar bola sejauh-

jauhnya

Berlari bersama-sama ke

setiap base/tiang yang

disediakan

Bertahan

Menguasai bola, melempar,

dan menangkap bola

Menyerang

Melempar dan berlari ke setiap

base/tiang yang disediakan

Kerjasama

Kode/Instruksi pada teman

agar tidak terkena/di tik lawan

Bermain

Gerak dasar lempar tangkap

Dril:

Lempar tangkap dengan teman

Bertahan

Menghindari bola

Menyerang

Melempar dan menangkap bola untuk

mematikan lawan

Kerjasama

Kode atau instruksi pada teman

Bermain

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

93

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pertemuan Aktifitas Pembelajaran Kasti

Modifikasi

Aktifitas Pembelajaran Kasti

Konvensional

3-4 Gerak dasar memukul bola,

lari, lempar tangkap

Permainan:

Galasin

Memukul bola sejauh-

jaunya

Berlari bersama-sama ke

base/tiang yang disediakan

Bertahan

Menguasai bola, melempar,

dan menangkap bola

Menyerang

Memukul bola dan berlari ke

tiap base/tiang hinggap yang di

sediakan agar tidak terkena/di

tik lawan

Kerjasama

Kode atau instruksi pada teman

Berlari ke tiap base/tiang

Gerak dasar memukul bola, lari,

lempar tangkap

Dril:

Memukul bola sejauh-jauhnya

Berlari meuju base/tiang

Bertahan

Menghindari dan menangkap bola

Menyerang

Memukul bola yang di lambungkan

sendiri/oleh temanya kearah lawan

Kerjasama

Kode atau instruksi pada teman

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

94

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pertemuan Aktifitas Pembelajaran Kasti

Modifikasi

Aktifitas Pembelajaran Kasti

Konvensional

hinggap

Bermain

Penutup

Review

Bermain

Penutup

Review

5-8 Mencetak skor

Menyerang

Memukul bola dan berlari ke

tiap base/tiang hinggap

Bertahan

Menguasai, melempar, dan

menangkap bola antar base

Kerjasama

Kode atau instruksi pada teman

untuk berlari dari base ke agar

mendapatkan skor

Bermain

Mencetak skor

Menyerang

Mencetak skor sebanyak-banyaknya

Bertahan

Mencegah jangan sampai terjadi skor

Kerjasama

Kode atau instruksi pada teman

Bermain

9-12 Mencegah skor

Bertahan

Menguasai bola, melempar,

dan menangkap bola dari base

Mencegah skor

Bertahan

Mencegah jangan sampai terjadi skor

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

95

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pertemuan Aktifitas Pembelajaran Kasti

Modifikasi

Aktifitas Pembelajaran Kasti

Konvensional

ke base

Menyerang

Berlari dan memukul bola

untuk mendapatkan skor

sebanyak-banyaknya

Kerjasama

Kode atau instruksi pada teman

untuk melakukan lempar

tangkap agar regu lawan tidak

mendapatkan skor

Bermain Kasti Modifikasi

Penutup

Review

Menyerang

Memukul bola dan berlari ke tiap base

Kerjasama

Kode atau instruksi pada teman

Bermain Kasti Konvensional

Penutup

Review

13-16 Bermain

Bertahan

Bagaiman mencegah terjadinya

skor

Menyerang

Bagaimana mencetak skor

Bermain

Bertahan

Mencegah jangan sampai terjadi skor

Menyerang

Mencetak skor sebanyak-banyaknya

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

96

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pertemuan Aktifitas Pembelajaran Kasti

Modifikasi

Aktifitas Pembelajaran Kasti

Konvensional

sebanyak-banyaknya

Kerjasama

Kode atau instruksi pada teman

untuk berlari dari base ke base

agar mendapatkan skor. Regu

menjaga agar tidak terjadi skor

Bermain

Penutup

Review

Kerjasama

Kode atau instruksi pada teman

Bermain

Penutup

Review

17 Tes Tes

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Penyusunan program pembelajaran kasti modifikasi. Dalam tahap ini dipilih

permainan yang akan dipergunakan untuk pengembangan keterampilan gerak dasar.

Lampiran 16 hal 138 adalah sejumlah peraturan yang merupakan hasil modifikasi.

Penelitian ini menggunakan modifikasi pada ukuran lapangan, aturan bermain, dan

jumlah pemain. Hal ini menurut peneliti adalah yang paling relevan dengan situasi

pendidikan di Sekolah Dasar yang memiliki lapangan berukuran terbatas dan

jumlah pelajar dalam satu kelas yang bervariasi dan tidak dapat dipastikan sesuai

dengan jumlah pemain dalam permainan bola kecil.

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

97

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Uji coba dan validasi program pembelajaran dan permainan. Setelah permainan

dan kasti modifikasi tersusun, kemudian dilakukan validasi ke ahli dan validasi

lapangan.

3. Penyusunan program pembelajaran untuk eksperimen dan validasi. Tahap ini

dilakukan untuk penyusunan program pembelajaran untuk eksperimen. Program

pembelajaran permainan modifikasi dan program pembelajaran tradisional yang

telah divalidasi, selanjutnya dipergunakan untuk treatment.

4. Pembagian kelompok eksperimen (pemilihan sampel penelitian). Dalam penelitian

ini kelompok di bagi atas pembelajaran kasti modifikasi dan kasti konvensional.

5. Eksperimen. Pemberian treatment dilakukan untuk melihat pengaruh treatment

yang telah dirancangkan. Rencana treatment akan dilakukan sebanyak 1 kali

pertemuan dalam seminggu. Juliantine, dkk (2007, hlm. 2) berpendapat bahwa

percobaan untuk mendapatkan hasil yang baik bisa dilaksanakan dalam frekuensi

latihan 3 kali/minggu, sedangkan lamanya latihan paling sedikit 4-6 minggu. Oleh

karena itu peneliti melakukan petemuan sebanyak 1 kali dalam seminggu selama

tiga bulan.

J. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang digunakan oleh

peneliti untuk pengumpulan data. Pengumpulan data merupakan hal yang bersifat

essensial dan krusial. Hal ini disebabkan karena tujuan utama dari penelitian ini adalah

untuk mendapatkan data.

Selanjutnya jika dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka

teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi. Menurut Sukmadinata

(2009, hlm. 220) menyatakan observasi adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan

data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berangsung.

Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia

kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Dalam hal ini peneliti menggunakan data

primer, yaitu siswa kelas 1, 2, dan 3 atau bisa juga disebut kelas rendah dan teknik

untuk mengumpulkan data yaitu dengan menggunakan teknik observasi dan Test.

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

98

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

K. Teknik Analisis Data

Dalam mengolah data, analisis data sangat dibutuhkan. Dalam hal ini

peneliti menggunakan teknis analisis MANOVA (Multivariate Analysis of Variance).

Manova adalah uji statistik yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel

independen yang berskala kategorik terhadap beberapa variabel dependen

sekaligus yang berskala data metrik (Santoso 2015, hlm. 225).

Manova merupakan singkatan dari Multivariate Analysis of Variance,

artinya merupakan bentuk multivariate dari Analysis of Variance (ANOVA). Bentuk

multivariate maksudnya adalah terdapat lebih dari satu variabel terikat. Menurut

Santoso (2015, hlm. 6), “Secara umum Analisis Multivariat atau Metode

Multivariat berhubungan dengan statistik secara bersama-sama (simultan)

melakukan analisis terhadap lebih dari dua variable pada setiap objek atau

orang. Sehingga uji manova digunakan untuk mengukur pengaruh variabel

independen terhadap beberapa variabel dependen secara simultan atau

sekaligus. Uji ini mirip sekali dengan uji Hotelling’s T2. Letak perbedaannya

adalah jika uji hotelling’s T2 digunakan apabila hanya terdapat 1 variabel

independen dengan 2 kategori saja. Sedangkan manova dapat digunakan pada

lebih dari 1 variabel independen dan/atau kategori dua atau lebih. Jadi,

MANOVA adalah bentuk multivariat dari ANOVA sedangkan Hotelling's T2

adalah bentuk multivariat dari independen t test.

Manova dapat dikatakan kebalikan dari analisis diskriminan, karena pada

analisis diskriminan variabel dependen yang berskala kategorik dan variabel

independen yang berskala kuantitatif. Kedua uji ini mempunyai kesamaan

dalam cara menentukan nilai variate dan menguji signifikansi statistic antar

kelompok.

Menurut Santoso (2015, hlm. 6) bahwa keunggulan dari Manova adalah

mampu digunakan untuk menganalisis pengaruh setiap variabel independen

yang berskala kategorik terhadap masing-masing variabel dependen secara

terpisah, dimana variabel dependen berskala kuantitatif. Dalam

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

99

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

penggunaannya, manova membutuhkan asumsi, yaitu ukuran sampel yang

lebih besar dari pada univariat ANOVA, dimana dalam manova ada batasan

khusus dalam setiap sel (kelompok), minimal sebanyak 20 observasi. Dan

jumlah sampel di setiap sel harus lebih besar dari jumlah variabel dependen.

Tahapan analisis statistik untuk membandingkan pendekatan permainan dan

kelompok kontrol. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memperoleh

informasi mengenai distribusi kenormalan data. Selain itu, uji normalitas data juga akan

menentukan langkah yang harus ditempuh selanjutnya, yaitu analisis statistik apa yang

harus digunakan, apakah statistik parametrik atau non-parametrik. Langkah yang

dilakukan adalah dengan menginput dan menganalisa menggunakan deskripsi explore

data pada menu SPSS Serie 21.

Uji normalitas dari output yang dihasilkan program SPSS 21 terdapat lima uji

analisis normalitas data, yaitu kolmogorov smirnov, Shapiro-wilk, QQ Plots, Detrended

normal QQ Plots, dan Spread V.S Level Plot. Kelima uji analisis ini sebenarnya saling

mendukung satu sama lainnya. Untuk uji normalitas, peneliti mengacu pada analisis

kolmogorov smirnov. Peneliti memiliki anggapan bahwa untuk jumlah sampel kurang

atau dibawah 30 orang atau termasuk pada kategori kelompok sampel kecil, maka

pengujian dengan kolmogorov smirnov sangat relevan. Dengan pengujian kolmogorov

smirnov, untuk jumlah sampel dibawah 30 orang atau sampel kecil memiliki derajat

yang tinggi.

b. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas data dilaksanakan setelah uji normalitas data. Tujuan uji

homogenitas data adalah untuk mengetahui apakah data tersebut berasal dari sampel

atau populasi yang homogen atau tidak. Selain itu juga untuk menentukan jenis analisis

statistik apa yang selanjutnya digunakan dalam uji hipotesis data. Karena syarat dari uji

satistik parametrik, data penelitian harus berdistribusi normal dan homogen.

Page 31: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/23300/6/D_POR_1007380_Chapter3.pdf · mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,

100

Muhamad Ade Jaenudin, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Uji homogenitas data menggunakan program software SPSS Serie 21 adalah

sama dengan uji normalitas data. Output yang dihasilkan dari descriptive explore data

tersebut sekaligus menghasilkan dua analisis, yaitu normalitas dan homogenitas data.

Untuk uji homogenitas data mengacu pada penghitungan Lavene Statistik hasil output

dari SPSS.

c. Uji Hipotesis

Data yang berhasil terkumpul, kemudian dilakukan analisis data menggunakan

metode statistik. Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian

persyaratan analisis yang meliputi pengujian normalitas distribusi skor dengan

menggunakan kolmogorov-smirnov dan pengujian homogenitas varian dengan

menggunakan uji Lavene. Teknik pengolahan analisis data menggunakan Manova yaitu

suatu teknik statistik yang digunakan untuk menghitung pengujian signifikasi perbedaan

rata-rata secara bersamaan antar kelompok, unutk dua atau lebih variabel terikat dalam

bentuk data skala interval atau rasio (Ghozali, 2009,hlm. 79)

Hipotesis statistik yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran kasti modifikasi terhadap nilai

kerjasama.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran kasti modifikasi terhadap nilai

kemampuan gerak dasar.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran kasti konvensional terhadap

nilai kerjasama.

4. Terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran kasti konvensional terhadap

gerak dasar.

5. Terdapat perbedaan antara pembelajaran kasti modifikasi dan kasti konvensional

terhadap nilai kerjasama.

6 Terdapat perbedaan antara pembelajaran kasti modifikasi dan kasti konvensional

terhadap gerak dasar.