BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Sungai Logawa Wilayah Kabupaten Banyumas yang ada pada posisi 7 0 20’48 Lintang Selatan dan 109 0 10’58 Bujur Timur dan 7 0 29’16 Lintang Selatan dan 109 0 13’14 Bujur Timur. Sungai Logawa merupakan salah satu sungai di wilayah Kabupaten Banyumas yang bermuara di Sungai Serayu. Gambar lokasi peelitian selengkapnya disajikan pada gambar 3.1.a dan gambar 3.1.b Gambar 3.1. a. Lokasi penelitian keseluruhan 17 PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
45
Embed
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ...repository.ump.ac.id/7514/4/RINES AWDORA ADY .... BAB III.pdf · Seser bentuk segitiga sama sisi pada masing-masing sisi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
17
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Sungai Logawa Wilayah Kabupaten
Banyumas yang ada pada posisi 7020’48 Lintang Selatan dan 1090
10’58 Bujur Timur dan 7029’16 Lintang Selatan dan 109013’14 Bujur
Timur. Sungai Logawa merupakan salah satu sungai di wilayah
Kabupaten Banyumas yang bermuara di Sungai Serayu. Gambar
lokasi peelitian selengkapnya disajikan pada gambar 3.1.a dan gambar
3.1.b
Gambar 3.1. a. Lokasi penelitian keseluruhan
17
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
18
(A)
(B)
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
19
(C)
Gambar 3.1.b. Sungai Logawa lokasi 1 Karanglewas (A), Sungai Logawa lokasi 2 Bendung Kediri (B), dan Sungai Logawa lokasi 3 Patikraja (C).
Sumber : Peta Administrasi Kabupaten Banyumas (BAPPEDA)
Pengambilan sampel ikan dan pengukuran kualitas perairan
Sungai Logawa dilakukan pada tiga lokasi yang berbeda yaitu : lokasi
satu adalah Sungai Logawa yang berada di Desa Pasir Kidul
Kecamatan Karanglewas yang merupakan daerah hulu dengan
karakter memiliki dasar sungai berbatu dan berarus deras, lokasi dua
adalah Sungai Logawa yang berada di Desa Kediri Kecamatan
Karanglewas merupakan daerah pertengahan sungai yang memiliki
karakter dasar sungai berbatu dan sedikit lumpur, lokasi tiga adalah
Sungai Logawa yang berada di Desa Patikraja Kecamatan Patikraja
merupakan daerah hilir yang memiliki karakter dasar sungai lumpur
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
20
berpasir dan memiliki kondisi perairan yang lebih tenang. Pada lokasi
tiga muaranya sudah mendekati Sungai Serayu sehingga di wilayah ini
Sungai Logawa yang akan bermuara sudah terlihat lebih lebar
dibandingkan pada sungai yang berada di lokasi satu dan dua.
3.1.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan selama enam bulan yaitu
(Desember 2015 – Mei 2016). Pengambilan sampel dilakukan
sebanyak enam kali dengan interval watu satu bulan, dengan
mempertimbangkan waktu siang hari (pukul 07.00 – 10.00) dan
malam hari (pukul 19.00 – 22.00).
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini selengkapnya
disajikan pada Tabel 3.1.
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
21
Tabel 3.1 Alat-alat yang digunakan dalam penelitian
No Alat Kegunaan
1. Jala tebar dengan ukuran mata jala 0,5 cm dan jaring dengan
ukuran mata jaring 1 cm.
Alat menangkap ikan
2.
Seser bentuk segitiga sama sisi pada masing-masing sisi
diberi penguat memakai bambu. Masing-masing sisi memiliki panjang 75 cm dan
dengan mata seser berukuran satu mm2.
Alat menangkap ikan
3. Penggaris (mm) Mengukur panjang ikan
4. Timbangan digital ACIS AD-300H (gr)
Menimbang ikan
5. DO Meter Lutron, DO 5510
(ppm) Mengukur Oksigen terlarut
6. pH : Merck kGaA Mengukur pH air
7. Secchi Disk (cm) Mengukur kecerahan air
8. Pelepah pisang Mengukur kecepatan arus
9. Stopwatch Mengukur waktu
10. Termometer (ºC) Mengukur suhu air
11. Label Penanda
12. Ice box Tempat penyimpanan ikan sementara
13. Kantong plastik Tempat ikan
14. Botol flakon Tempat sampel plankton
15. Plankton net no. 25 dan no. 21 Pengambilan plankton
3.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel ikan
yang didapatkan dan contoh air yang terdapat pada tiap lokasi
pengambilan sampel, alkohol 70%, formalin 4%, aquades dan es batu.
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
22
3.3. Metode Pengambilan Sampel
3.3.1. Prosedur Pengukuran Kualitas Fisika Perairan Sungai
a. Suhu (temperatur)
Pengukuran suhu perairan dilakukan menggunakan alat
yang sama untuk mengukur Dissolved oxygen yaitu DO meter
merk Lutron-5510. DO meter dicelupkan kedalam air sungai
selama kurang lebih lima menit hingga angka pada DO meter
menunjukan angka yang konstan kemudian mencatat angka yang
terlihat pada DO meter.
b. Kecepatan Arus
Pengukuran kecepatan arus sungai menggunakan metode
terapung, yaitu dengan cara mengapungkan atau menghanyutkan
pelepah pisang pada badan sungai hingga menempuh jarak 10
meter kemudian mengukur waktu yang dibutuhkan pelepah untuk
menempuh jarak tersebut.
Rumus kecepatan arus :
v =
m/s
keterangan : v = kecepatan arus (meter/sekon)
s = jarak tempuh pelepah pisang (meter) t = waktu tempuh pelepah pisang (sekon)
c. Kecerahan
Pengukuran kecerahan perairan dengan cara
menenggelamkan sechi disk yang telah diikat dengan tali ke
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
23
badan sungai sampai cakram tidak terlihat dan ukur jaraknya,
kemudian angkat sampai batas tepat terlihat dan diukur jaraknya.
K=
cm
Keterangan: K= kecerahan
X= jarak saat cakram sechi masih terlihat oleh mata (cm)
Y= jarak saat cakram sechi tepat tidak terlihat oleh mata (cm)
3.3.2. Prosedur Pengukuran Kualitas Kimia Perairan Sungai
a. pH (Derajat Keasaman)
Pengkuran pH air dilakukan dengan cara mencelupkam
kertas ph merk Merck KgaA kedalam air sungai beberapa menit.
Selanjutnya mencocokkan dengan indikator warna pH standar
serta mencatat hasilnya.
b. DO (Dissolved oxygen)
Pengukuran DO atau oksigen dilakukan menggunakan DO
meter merek Lutron seri 5510 ppm. Dengan cara memasukkan
sensor DO meter ke dalam perairan sungai. Angka skala yang
konstan pada DO meter menunjukan nilai kadar oksigen terlarut
perairan.
3.3.3. Prosedur Pengukuran Kualitas Biologi Perairan Sungai
Kualitas biologi perairan sungai berupa pengambilan sampel
plankton, dilakukan dengan cara menyaring air sungai sebanyak 100
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
24
liter menggunakan plankton-net no. 25 dan no. 21 selanjutnya air yang
tertampung dalam botol flakon dipindahkan ke dalam plastik dan
ditambah alkohol 70 %.
Secara ringkas untuk mengetahui kualitas perairan Sungai
Logawa maka diukur beberapa parameter yaitu parameter fisika, kimia
dan biologi. Parameter yang akan diukur selengkapnya disajikan pada
tabel 3.2.
Tabel 3.2. Faktor Fisika, Kimia dan Biologi yang dianalisis.
Parameter Satuan Alat
Fisika 1. Suhu air 2. Kecepatan arus
3. Kecerahan air Kimia
1. Oksigen terlarut 2. pH
Biologi
Plankton
ºC m/s
cm
ppm 1-14
Spesies
DO meter merk Lutron-5510 Pelepah daun pisang
Sechi disk
DO meter merk Lutron-5510 Ph : merck kGaA
Mikroskop
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode survey dengan
melakukan pengamatan secara sistematik terhadap ikan. Pengambilan sampel
ikan dilakukan dengan teknik purposive random sampling, yaitu pemilihan
sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang
dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat
populasi yang sudah diketahui sebelumnya untuk mencapai tujuan tertentu
(Hadi, 1987).
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
25
Pengambilan sampel ikan dan pengukuran kualitas air berupa
parameter fisika, kimia dan biologi dilakukan disetiap lokasi penelitian.
Dalam penelitian ini ditetapkan tiga lokasi berbeda, yaitu lokasi I Sungai
Logawa yang berada di Karanglewas, lokasi II Sungai Logawa yang berada di
Bendung Kediri dan lokasi III Sungai Logawa yang berada di Patikraja.
Masing-masing lokasi penelitian ditetapkan ke dalam 3 titik sampling yaitu :
(1) titik sampling tepi kanan sungai, (2) titik sampling tengah sungai dan (3)
titik sampling tepi kiri sungai.
Pengambilan sampel ikan dilakukan menggunakan jala dengan ukuran
mata jala 0,5 cm dan jaring dengan ukuran mata jaring 1 cm dan serta seser
bentuk segitiga sama sisi dengan mata seser berukuran 1mm². Sampling ikan
dilakukan dengan menebarkan jala sebanyak 10 kali lemparan dan 10 kali
serok untuk seser pada setiap titik sampling. Sampel ikan yang tertangkap
dengan jala adalah ikan-ikan yang bersifat pelagik (permukaan perairan) dan
demersal (dasar perairan), sedangkan ikan yang tertangkap dengan seser
adalah ikan-ikan yang bersifat perifer (daerah tepi) sungai. Sampel ikan yang
didapatkan segera dimasukkan ke dalam kantong plastik yang diberi penanda
menggunakan label dan disimpan dalam ice box yang sudah diberi es batu
untuk tempat penyimpanan sampel ikan sementara. Selanjutnya dibawa ke
Laboratorium Zoologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto untuk
diidentifikasi dan diawetkan menggunakan formalin 4%.
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
26
3.5. Identifikasi ikan
Sampel ikan yang didapat dari tiap lokasi dikelompokkan
berdasarkann cirri morfologi ikan, meliputi: perbedaan bentuk tubuh, kepala,
Perhitungan fekunditas ikan menggunakan metode volumetri
menurut Effendie (1979) sebagai berikut :
X . x = G . g
Keterangan : X = jumlah telur dalam gonad yang dicari x = jumlah telur dari sampel gonad G = berat seluruh gonad
g = berat telur dari sampel gonad
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
29
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kualitas Perairan Sungai
Hasil analisis mengenai kualitas perairan Sungai Logawa yang
meliputi faktor fisika (suhu, kecepatan arus, intensitas cahaya), faktor kimia
(pH, Dissolved oxygen) dan faktor biologi (jenis-jenis plankton) disajikan
berturut-turut sebagai berikut :
4.1.1 Parameter Fisika Perairan
Kualitas fisika perairan yang dianalisis adalah suhu
(temperatur) perairan, kecepatan arus dan intensitas cahaya
(kecerahan).
a. Suhu (temperatur) perairan
Hasil analisis suhu selama penelitian disajikan pada
gambar 4.1 .
(A)
22
22,5
23
23,5
24
24,5
25
25,5
26
26,5
27
Desember Januari Februari Maret April Mei
23,81
25,69
26,32
25,84
26,97
26,33
23,71
25,23 25,1
24,29 24,53
26,58
Su
hu
(˚C
)
Siang
Malam
29
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
30
(B)
Gambar 4.1 (A) Rata-rata suhu (°C) berdasarkan waktu pengambilan sampel selama penelitian (Desember 2016 – Mei 2017). (B) Rata-rata suhu
(°C) berdasarkan lokasi pengambilan sampel selama penelitian (Desember 2016 – Mei 2017).
Berdasarkan hasil penelitian Fadlilah (2017) tentang Profil
Reproduksi Ikan di Sungai Logawa Wilayah Kabupaten
Banyumas, suhu yang diperoleh berdasarkan waktu pengambilan
sampel berkisar antara 24,8- 29,2°C dengan suhu tertinggi siang
hari terjadi pada bulan Januari (28,4°C) dan suhu terendah terjadi
pada bulan Desember (24,8°C). Suhu tertinggi malam hari terjadi
pada bulan Mei (29,2°C) dan suhu terendah terjadi pada bulan
Desember (26,03°C). Sedangkan analisis suhu berdasarkan lokasi
penelitian berkisar antara 25,3- 28,4°C. Berdasarkan hasil dapat
dikatakan bahwa suhu yang terukur mempunyai kisaran dan rata-
rata yang hampir sama disebabkan karena kondisi lingkungan dari
masing-masing lokasi penelitian yang hampir sama seperti
intensitas cahaya yang diterima dan tumbuhan yang ada disekitar
22
23
24
25
26
27
Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3
24,3
26,07
26,97
24,97 24,74 24,92
Suhu (
˚C)
Siang
Malam
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
31
lingkungan sungai. Menurut Astuti (2011) pengaruh substrat
dasar perairan yang mampu menyerap dan menyimpan panas
cahaya matahari saat siang hari serta mengeluarkannya pada
malam hari sehingga kisaran suhu saat siang dan malam hari
hampir sama atau terkadang lebih tinggi disaat malam hari.
Menurut Subardja (1989) suhu yang aman untuk
kehidupan ikan adalah berkisar antara 25°C sampai 32°C dengan
beda siang dan malam tidak lebih dari 5°C. Kordi (2010)
menambahkan bahwa suhu yang sesuai akan berpengaruh
terhadap pemijahan, pembenihan, aktifitas pertumbuhan dan
perkembangan ikan.
Hasil analisis suhu yang diperoleh berdasarkan waktu
pengambilan sampel suhu tertinggi terjadi pada bulan April
(26,97°C), hal ini diduga disebabkan pada saat pengambilan
sampel sudah memasuki musim kemarau sehingga suhu pada
permukaan tinggi. Suhu terendah berdasarkan waktu pengambilan
sampel terjadi pada bulan Februari (20,0°C) diduga karena curah
hujan yang tinggi pada saat pengambilan sampel, permukaan air
sungai bercampur dengan air hujan sehingga menyebabkan suhu
permukaan perairan sungai rendah. Hasil analisis berdasarkan
lokasi pengambilan sampel suhu tertinggi terjadi pada Lokasi III
(25,94°C), hal ini diduga karena pada Lokasi III pepohonan yang
tumbuh pada pinggiran sungai tidak menutupi permukaan sungai
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
32
sehingga sinar matahari langsung mengenai permukaan sungai.
Hasil analisis berdasarkan lokasi pengambilan sampel suhu
terendah terjadi pada Lokasi I (24,63°C), hal ini diduga karena
pada daerah pinggiran sungai Lokasi I banyak ditumbuhi
pepohonan sehingga dapat menghalangi cahaya matahari jatuh ke
permukaan sungai secara langsung. Berdasarkan analisis suhu
yang diperoleh selama penelitian (Desember 2016 - Mei 2017)
pada setiap waktu dan lokasi, siang maupun malam hari maka
dapat dikatakan bahwa kondisi perairan di Sungai Logawa masih
baik bagi berlangsungnya kehidupan ikan.
b. Kecepatan Arus
Hasil analisis kecepatan arus selama penelitian
berdasarkan waktu dan lokasi pengambilan sampel disajikan pada
gambar 4.2 .
(A)
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
Desember Januari Februari Maret April Mei
1,15
0,57 0,52 0,56
0,48 0,47
0,73 0,78
0,94
1,17
0,58
0,46
Kecepata
n
Aru
s (
m/s
)
Siang
Malam
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
33
(B)
Gambar 4.2 (A) Rata-rata kecepatan arus (m/s) berdasarkan waktu pengambilan sampel selama penelitian (Desember 2016 – Mei 2017). (B) Rata-
rata kecepatan arus (m/s) berdasarkan lokasi pengambilan sampel selama penelitian (Desember 2016 – Mei 2017).
Menurut penelitian Fadlilah (2017) tentang Profil
Reproduksi Ikan di Sungai Logawa Wilayah Kabupaten
Banyumas, didapatkan hasil analisis pengukuran kecepatan arus
berdasarkan waktu pengambilan sampel pada perairan Sungai
Logawa berkisar antara 0,44 - 0,82 m/s dengan kecepatan arus
terendah terjadi pada bulan Maret (0,44 m/s) dan kecepatan arus
tertinggi pada bulan Desember (0,82 m/s). Kecepatan arus
berdasarkan lokasi penelitian berkisar antara 0,38 - 0.92 m/s
dengan kecepatan arus terendah terjadi pada Lokasi III (0,38 m/s)
dan kecepatan arus tertinggi terjadi pada Lokasi II (0,92 m/s).
Menurut Setijanto dan Sulistyo (2008) kisaran nilai
kecepatan arus yang sesuai untuk kehidupan ikan dikelompokkan
menjadi 3 yaitu kecepatan arus antara 0,1 m/s sampai 0,25 m/s
termasuk sungai dengan kecepatan arus lambat, kecepatan arus
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3
0,64
0,81
0,39
0,85
0,61
0,82
Kecepata
n
Aru
s (
m/s
)
Siang
Malam
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
34
antara 0,25 m/s sampai 0,50 m/s termasuk sungai dengan
kecepatan arus sedang, kecepatan arus antara 0,5 m/s sampai 1,0
m/s termasuk sungai dengan kecepatan arus cepat. Djuhanda
(1981) menambahkan bahwa kebanyakan ikan menyukai kondisi
perairan yang memiliki laju arus yang sedang untuk tempat
hidupnya.
Hasil analisis berdasarkan waktu pengambilan sampel
selama penelitian didapatkan arus yang cepat terjadi pada bulan
Maret (1,17 m/s) dan kecepatan arus yang rendah pada bulan Mei
(0,46 m/s). Kecepatan arus yang cepat diduga dipengaruhi oleh
curah hujan yang tinggi pada saat pengambilan sampel dan
kecepatan arus rendah diduga karena pada saat pengambilan
sampel pada bulan Mei sudah memasuki musim kemarau dan
tidak turun hujan. Hasil analisis berdasarkan lokasi pengambilan
sampel selama penelitian didapatkan arus yang cepat terjadi di
Lokasi I (0,85 m/s) dan kecepatan arus terendah terjadi pada
Lokasi III (0,39 m/s). Kecepatan arus yang cepat diduga karena
pada Lokasi I merupakan daerah hulu yang mempunyai karakter
dasar sungai berbatu dan berarus deras sedangkan kecepatan arus
rendah terjadi pada Lokasi III yang merupakan daerah hilir
dengan karakter sungai berlumpur dan berpasir serta tempat
bermuaranya sudah dekat dengan Sungai Serayu.
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh rata-rata
kecepatan arus selama penelitian di Sungai Logawa, maka dapat
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
35
diketahui bahwa perairan sungai memiliki kecepatan arus sedang
hingga arus cepat yang dapat mempengaruhi pergerakan ikan
secara aktif untuk memperoleh nutrisi sehingga perairan
dikatakan masih baik untuk kelangsungan hidup ikan.
c. Intensitas Cahaya (Kecerahan)
Hasil analisis kecerahan selama penelitian berdasarkan
waktu dan lokasi pengambilan sampel disajikan pada gambar 4.3.
(A)
(B)
Gambar 4.3 (A) Rata-rata kecerahan (cm) berdasarkan waktu pengambilan sampel selama penelitian (Desember 2016 – Mei 2017). (B) Rata-rata kecerahan (cm) berdasarkan lokasi pengambilan sampel selama
penelitian (Desember 2016 – Mei 2017).
0
10
20
30
40
50
60
Desember Januari Februari Maret April Mei
50,67 54,56
51,67
37,67
47,89 43,67
Ke
cera
han
(cm
)
0
10
20
30
40
50
60
Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3
50,09 45,88 47,04
Ke
cera
han
(cm
)
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
36
Berdasarkan penelitian Fadlilah (2017) tentang Profil
Reproduksi Ikan di Sungai Logawa Wilayah Kabupaten
Banyumas, pada lokasi yang sama didapatkan nilai intensitas
cahaya pada Lokasi I berkisar antara 30,2 cm sampai 39,5 cm,
pada lokasi II berkisar antara 31,4 cm sampai 34,0 cm, pada
lokasi III berkisar antara 34,0 cm sampai 42,47 cm. Berdasarkan
data tersebut maka nilai kecerahan tertinggi terjadi pada Lokasi
III. Data penelitian tersebut menunjukkan hasil analisis intensitas
cahaya yang lebih rendah dibandingkan dengan data penelitian
kali ini. Hal ini diduga terjadi karena pada saat pengambilan
sampel terjadi hujan.
Akrimi dan Subroto (2002) menyatakan bahwa perairan
sungai yang memiliki nilai kecerahan air berkisar 40 - 85 cm
sehingga masih termasuk dalam kriteria nilai kecerahan yang
kurang dari 100 cm, hal ini menunjukkan nilai tingkat kecerahan
yang rendah. Yustina (2001) menambahkan bahwa kecerahan air
yang cukup baik untuk kehidupan organisme air termasuk ikan
dan plankton adalah sebesar 40 cm.
Hasil analisis kecerahan berdasarkan waktu pengambilan
sampel kecerahan tertinggi terjadi pada bulan Januari (54,56 cm)
dan kecerahan terendah terjadi pada bulan Maret (37,67 cm).
Nilai kecerahan yang tinggi diduga karena pada saat pengambilan
sampel tidak turun hujan sedangkan nilai kecerahan yang rendah
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
37
diduga karena pada saat pengambilan sampel sedang turun hujan
sehingga substrat yang ada di sungai terbawa arus dan
menyebabkan kecerahan air berkurang. Hasil analisis kecerahan
berdasarkan lokasi pengambilan sampel kecerahan tertinggi
terjadi pada Lokasi I (50,09 m/s) dan kecerahan terendah terjadi
pada lokasi II. Kecerahan yang tinggi pada Lokasi I diduga karena
pada lokasi tersebut merupakan daerah hulu yang memiliki
karakter dasar sungai yang berbatu sedangkan kecerahan yang
rendah pada Lokasi II diduga karena pada lokasi tersebut
merupakan daerah hilir yang memiliki karakter dasar sungai
berpasir dan berlumpur.
Berdasarkan hasil analisis kecerahan perairan Sungai
Logawa dapat dikatakan termasuk dalam sungai dengan
kecerahan yang masih layak bagi berlangsungnya kehidupan ikan.
4.1.2. Parameter Kimia Perairan
Parameter kimia perairan yang dianalisis meliputi pH dan
Dissolved Oxygen (oksigen terlarut).
a. pH
Hasil analisis pH berdasarkan waktu dan lokasi
pengambilan sampel selama penelitian disajikan pada gambar 4.4
PROFIL REPRODUKSI IKAN …. RINES AWDORA ADY, FKIP UMP 2018
38
(A)
(B)
Gambar 4.4 (A) Rata-rata pH berdasarkan waktu pengambilan sampel selama
penelitian (Desember 2016 – Mei 2017). (B) Rata-rata pH berdasarkan lokasi pengambilan sampel selama penelitian
(Desember 2016 – Mei 2017).
Berdasarkan penelitian Fadlilah (2017) tentang profil
reproduksi ikan di Sungai Logawa Wilayah Kabupaten Banyumas
didapatkan hasil pengukuran pH selama penelitian pada lokasi
yang sama diketahui bahwa pada lokasi I nilai rata-rata berkisar
antara 6,67 sampai 7, pada lokasi II nilai rata-rata pH berkisar
6,75 sampai 7, pada lokasi III nilai rata-rata pH 6,8 sampai 7.