20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.1.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dimana metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis (Sugiono, 2009:7). 3.1.2. Jenis Penelitian Dengan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatif studi kasus, yaitu memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai variabel. Penelitian ini sesungguhnya hanya menggunakan kasus tertentu sebagai objek penelitian, atau sebuah wilayah tertentu sebagai objek penelitian, sehingga bersifat kasuistik terhadap objek penelitian tersebut (Bungin, 2014: 44). Menurut Robert K. Yin (2002), studi kasus dapat memberi nilai tambah pada pengetahuan kita secara unik tentang fenomena individual, organisasi, sosial dan politik. Studi kasus adalah suatu inkuri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas, dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan (Yin, 2002:18). Eksplanatif bertujuan untuk memberikan penjelasan yang lebih detail mengenai pengaruh sosial media. Sedangakan studi kasus bertujuan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa sosial media dapat mempengaruhi gaya hidup siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga. Data kuantitatif diperoleh dari kuesioner pengaruh sosial media
22
Embed
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
20
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.1.1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif,
dimana metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif,
terukur, rasional, dan sistematis (Sugiono, 2009:7).
3.1.2. Jenis Penelitian
Dengan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian eksplanatif studi kasus, yaitu memusatkan diri pada
suatu unit tertentu dari berbagai variabel. Penelitian ini sesungguhnya
hanya menggunakan kasus tertentu sebagai objek penelitian, atau
sebuah wilayah tertentu sebagai objek penelitian, sehingga bersifat
kasuistik terhadap objek penelitian tersebut (Bungin, 2014: 44).
Menurut Robert K. Yin (2002), studi kasus dapat memberi nilai tambah
pada pengetahuan kita secara unik tentang fenomena individual,
organisasi, sosial dan politik. Studi kasus adalah suatu inkuri empiris
yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata
bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan
tegas, dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan (Yin, 2002:18).
Eksplanatif bertujuan untuk memberikan penjelasan yang lebih
detail mengenai pengaruh sosial media. Sedangakan studi kasus
bertujuan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa sosial media
dapat mempengaruhi gaya hidup siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga.
Data kuantitatif diperoleh dari kuesioner pengaruh sosial media
21
terhadap gaya hidup konsumtif siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga dan
dideskripsikan berdasarkan presentase.
Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh
sosial media terhadap gaya hidup konsumtif siswa kelas XI SMA N 2
Salatiga. Tentunya gaya hidup ini didukung oleh beberapa indikator
yang ada pada karakteristik responden.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMA N 2 Salatiga, dimana letak
geografis SMA N 2 Salatiga yang terletak di Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan
Argomulyo ini cukup jauh dari pusat kota Salatiga menjadi berbeda dengan
SMA lain yang berada di Salatiga. Selain itu, penelitian ini melanjutkan
penelitian dari para dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi UKSW
tahun 2014 tentang “Kajian Perilaku Remaja Dalam Penggunaan New Media”.
Penelitian dilakukan terhadap siswa yang sedang menempuh pendidikan di
jenjang tersebut, terutama siswa yang memiliki akun sosial media Facebook
dan Instagram.
3.3. Unit Amatan dan Unit Analisis
3.3.1. Unit Amatan
Penentuan unit analisis dan unit amatan sangat penting
dilakukan agar jelas siapa yang hendak diteliti. Perumusan yang jelas
akan mempermudah dalam pengumpulan data. Unit amatan merupakan
satuan penelitian. Satuan penelitian ini dapat berupa sebuah organisasi,
kelompok masyarakat maupun individu. Pada penelitian ini, unit
amatan yang dimaksud adalah siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga yang
mempunyai akun sosial media yang aktif. Peneliti memfokuskan pada
22
siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga karena peneliti melihat bahwa usia
remaja siswa yang duduk di kelas XI SMA sedang dalam masa
peralihan dari remaja menuju dewasa, dimana pada usia mereka
pengaruh lingkungan sangat erat pada perilaku mereka.
3.3.2. Unit Analisis
Unit analisis adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk
memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan
tentang satuan analisis. Dalam penelitian ini yang dijadikan unit analisis
adalah pengaruh sosial media terhadap gaya hidup remaja di Salatiga.
3.4. Penentuan Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi
Merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2009: 80). Populasi yang peneliti gunakan adalah remaja
yang memiliki akun sosial media facebook dan instagram, pada siswa
kelas XI SMA N 2 Salatiga. Dimana jumlah siswa kelas XI SMA N 2
Salatiga berjumlah 311 orang dan siswa yang memiliki akun sosial
media facebook dan instagram berjumlah 270 orang.
3.4.2. Sampel
Teknik penentuan sample ini menggunakan teknik purposive
kuota random sampling dimana teknik ini diambil dengan
pertimbanganan tertentu. Teknik sampling ini digunakan pada
penelitian-penelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian
23
daripada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian (Bungin,
2014:125). Sampel yang dipilih adalah orang-orang yang memiliki
akun sosial media facebook dan instagram.
Untuk menentukan ukuran sampel yang dibutuhkan, maka
digunakan rumus Slovin (Umar, 2005), yaitu sebagai berikut:
n = 𝑁
1+ 𝑁𝑒2
Dimana :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Kelonggaran ketidaktelitian karenakesalahan pengambilan
sampel yang dapat ditoleransi. Konstanta (0.05 atau 5%).
270
1 + 270 * (0,05)2
270
1 + 0,675
: 161,1940 = 161 responden yang dipilih secara acak dari populasi
3.5. Metode Pengumpulan Data
3.5.1. Sumber Data
3.5.1.1. Data Primer
Data ini diperoleh melalui penyebaran kuisioner yang
akan dibagikan kepada siswa yang memiliki akun sosial media
facebook dan instagram di SMA N 2 Salatiga, Jawa Tengah.
3.5.1.2. Data Sekunder
Data ini diperoleh dari buku maupun literatur yang
tersedia, lalu studi pustaka, serta jurnal terkait yang telah di teliti
orang lain sebelumnya untuk mendukung penelitian ini.
24
3.5.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran
kuesioner. Kuesioner atau metode angket merupakan serangkaian atau
daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim
untuk diisi oleh responden setelah diisi angket dikirim kembali atau
dikembalikan kepada petugas atau peneliti (Bungin, 2014:133).
Data penelitian ini didapatkan dari berbagai sumber yaitu para
siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga melalui metode penyebaran kuesioner
untuk memperoleh data mengenai pengaruh sosial media terhadap gaya
hidup siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga. Tujuan peneliti dalam
penyusunan kuesioner untuk memperbaiki bagian-bagian yang
dianggap kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data
terhadap responden.
3.6. Desain Penelitian
Gambar 2
Desain Penelitian
X
Sosial Media Instagram
Y
Gaya Hidup Konsumtif
Variabel
Kontrol
X1 : Jenis Kelamin
X2 : Uang Saku
X3 : Latar Belakang
Pekerjaan Orang Tua
X4 : Perangkat Media
Yang digunakan
25
Keterangan :
Variabel X : Sosial Media
Independent
Variabel Y : Gaya Hidup Konsumtif
Dependent
Variabel kontrol : karakteristik responden
3.7. Identifikasi Variabel dan Indikator Penelitian
3.7.1. Identifikasi Variabel
Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2011:38 ). Variable penelitian terdiri dari:
1) Variable bebas.
Variable bebas (independen) adalah variable yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variable dependen atau terikat (Sugiyono, 2011:
39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sosial media
facebook dan instagram.
2) Variable terikat.
Variable terikat (dependen) adalah variable yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variable bebas (Sugiyono, 2011:40). Variable terikat dalam
penelitian ini adalah gaya hidup siswa kelas XI SMA N 2
Salatiga.
3) Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variable yang dikendalikan
atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable independen
terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
26
tidak diteliti.1 Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah
berdasarkan Karakteristik Responden.
3.7.2. Indikator Penelitian
Indikator variabel bebas X: Indikator sosial media facebook dan
instagram menggunakan indikator variabel X dalam Jurnal milik Fela
Asmaya (2015) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Sosial
Facebook Terhadap Perilaku Prososial Remaja Di Kenagarian Kota
Bangun”, indikator yang terkait adalah:
Frekuensi / intensitas
Durasi
Aktifitas / Attension
Indikator variabel terikat Y: Indikator Gaya Hidup Konsumtif,
dibawah ini dapat mendukung penelitian pada variable terikat yaitu
Gaya Hidup Konsumtif. Indikator perilaku konsumtif yang ditemukan
menurut Sumartono (2002) yaitu:
Membeli produk karena mendapat suatu hadiah
Membeli produk karena kemasan menarik
Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi
Membeli produk atas pertimbangan harga
Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status
Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model
yang mengiklankan
Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga
mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi
Indikator variabel kontrol pengaruh variable independen terhadap
dependen dilihat dari karakteristik responden, yaitu: