BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif Deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam buku Lexy J.Moleong (2006:45) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Ida Bagoes Mantra (2004:38) mengatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau melukiskan realitas sosial yang kompleks yang ada dalam masyarakat. Sedangkan Prof.Dr.Sugiyono (2009:9) mengemukakan bahwa metode kualitatif ialah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik penelitian trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Peneliti menganggap permasalahan yang diteliti cukup kompleks dan dinamis sehingga data yang diperoleh dari para narasumber tersebut dijaring dengan metode yang lebih alamiah yakni interview langsung dengan para narasumber sehingga didapatkan jawaban yang alamiah. Selain itu, peneliti bermaksud untuk memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola dan teori yang sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan. Penelitian kualitatif tidak pernah terlepas dari istilah analisis fenomenologi. Peneliti dalam pandangan fenomenologis berusaha memahami peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi tertentu. 3.2.Tempat dan waktu Penelitian Penelitian Dampak sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMK Diponegoro Salatiga di JL.Kartini no.2 Salatiga. Waktu penelitian mulai berawal dari bulan Juli sampai Desember.
13
Embed
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian orang-orang dan perilaku …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4913/4/T1... · 2015-01-12 · orang-orang dan perilaku yang dapat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif Deskriptif. Menurut Bogdan dan
Taylor dalam buku Lexy J.Moleong (2006:45) mendefinisikan metode kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Ida Bagoes Mantra (2004:38) mengatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk
mendeskripsikan atau melukiskan realitas sosial yang kompleks yang ada dalam masyarakat.
Sedangkan Prof.Dr.Sugiyono (2009:9) mengemukakan bahwa metode kualitatif ialah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik
penelitian trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Peneliti menganggap permasalahan yang diteliti cukup kompleks dan dinamis sehingga
data yang diperoleh dari para narasumber tersebut dijaring dengan metode yang lebih alamiah
yakni interview langsung dengan para narasumber sehingga didapatkan jawaban yang
alamiah. Selain itu, peneliti bermaksud untuk memahami situasi sosial secara mendalam,
menemukan pola dan teori yang sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan. Penelitian
kualitatif tidak pernah terlepas dari istilah analisis fenomenologi. Peneliti dalam pandangan
fenomenologis berusaha memahami peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang yang
berada dalam situasi tertentu.
3.2.Tempat dan waktu Penelitian
Penelitian Dampak sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMK
Diponegoro Salatiga di JL.Kartini no.2 Salatiga. Waktu penelitian mulai berawal dari bulan
Juli sampai Desember.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian Kualitatif, menurut Prof.Dr.Sugiyono (2009:215-242) teknik
pengumpulan data yang utama adalah observasi participant, wawancara mendalam studi
dokumentasi, gabungan ketiganya atau trianggulasi.
Pengumpulan data dengan kuesioner hanya sebagai penguat untuk menentukan ke
validan instrument peneliti dan memperkuat hasil wawancara.
1.Wawancara semi struktur dimana penelitian melakukan komunikasi dua arah dengan
informan berdasarkan acuan daftar pertanyaan tipe terbuka dengan menggunakan
pedoman (interview guide), selanjutnya dengan wawancara lebih mendalam (In depth
interview).Wawancara lebih mendalam digunakan karena pedoman wawancara yang
digunakan belum sepenuhnya dapat merekam pandangan informan yang tidak sepenuhnya
dapat diprediksi sebelumnya. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini untuk
mengetahui tentang dampak sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran Di
SMK Diponegoro Salatiga. Wawancara akan dilakukan kepada Kepala Sekolah, satu Guru
Sertifikasi dan Guru yang belum sertifikasi. Jumlah keselurahan guru di SMK Diponegoro
Salatiga adalah 33 Guru dan yang bersertifikasi 8 guru dan yang belum bersertifikasi 25
orang guru.
2.Observasi peneliti sebagai instrument kunci melakukan pengamatan secara seksama
terhadap Dampak sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMK
Diponegoro Salatiga.
3.Kuesioner yaitu dengan cara membagikan kuesioner yang akan dijawab langsung oleh
Kepala Sekolah, Guru Sertifikasi dan yang belum sertifikasi di SMK Diponegoro Salatiga.
Kuesioner ini dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan modus, ke validan instrument
peneliti dan sebagai alat penunjang penilaian kompetensi pendidik supaya data wawancara
semakin kuat.
4.Trianggulasi sebagai teknik pengumpulan data yang menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada tujuannya untuk mencari kebenaran
tentang beberapa fenomena tetapi lebih meningkatkan pemahaman penelitian terhadap apa
yang telah ditemukan. Trianggulasi Fokus pengamatan pada penelitian ini mengamati
beragam peristiwa yang dibutuhkan informasinya untuk menjawab pertanyaan penelitian
dengan menggunakan teknik Trianggulasi atau gabungan.
Djam’an Satori & Aan Komariah (2011:171) Trianggulasi teknik adalah penggunaan
beragam atau gabungan teknik pengungkapan data yang di lakukan kepada sumber data,
menguji kredibilitas data dengan dengan Trianggulasi yaitu mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda.
Pengamatan ini akan di fokuskan kepada sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu
pembelajaran, melalui empat kompetensi guru bersertifikasi maupun yang belum
bersertifikasi dan Kepala Sekolah di SMK Diponegoro Salatiga.
3.4 Unit pengamatan dan Unit Analisis
3.4.1 Unit Analisis
Djam’an Satori & Aan Komariah (2011:46) Unit Analisis merupakan objek atau
subjek yang berada pada suatu wilayah topik penelitian dan memenuhi syarat- sayarat
tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini adalah
Kepala Sekolah, guru yang sertifikasi dan guru yang belum sertifikasi serta peserta didik
karena sesuai dengan masalah penelitian dan merupakan objek dari Dampak sertifikasi
guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran yang dilihat dari Kompetensi guru.
3.4.2 Unit Pengamataan
Djam’an Satori & Aan Komariah (2011:46) konsep unit pengamatan dalam
penelitian adalah bagian kecil dari anggota unit analisis yang diambil menurut prosedur
tertentu sehingga dapat mewakili unit analisis secara representative. Unit pengamatan
dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Sertifikasi yang berjumlah 8 guru di
antaranya 5 Guru Tetap Yayasan (GTY) dan 3 Guru Tidak Tetap (GTT) serta Guru yang
belum Sertifikasi berjumlah 25 guru di antaranya 20 Guru Tetap Yayasan(GTY) dan 4
Guru Tidak Tetap (GTT), pemilihan unit pengamatan di dasarkan pada pertimbangan
peneliti karena unit analisis tesebut dapat mewakili seluruh unit analisis yang berkaitan
dengan dampak sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMK
Diponegoro Salatiga.
3.5. Instrumen Penelitian
Instrumen utama dalam penelitian kulitatif adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai
instrument penelitian kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus
penelitian, memilih informan Peneliti sebagai instrumen utama untuk mendukung
memperoleh data maka dibuat daftar pertanyaan sebagai berikut:
3.1 TABEL INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN DAMPAK SERTIFIKASI DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK
DIPONEGORO SALATIGA
NO DAFTAR PERTANYAAN SKOR 1. Kompetensi
Pedagogik 1.1. Bagaimana Bapak/Ibu menguasai
karakteristik peserta didik dari aspek , moral,spriritual, sosial,kultural,emosional dan intelektual?
10
1.2. Bapak/Ibu memahami prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik?
1.3. Bagaimana Bapak/Ibu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pembelajaran yang diampu?
1.2. Menyampaikan pembelajaran menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun di lapanagan?
1.3. Bapak/Ibu memanfaatkan teknologi dan komunikasi untuk meningkatkan pembelajaran serta mencapai tujuan dalam pembelajaran yang diampu?
1.4. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya?
1.5. Bagaimana Bapak/Ibu berkomunikasi secara efektif,empatik dan santun dengan peserta didik?
1.6. Bagaimana Bapak/Ibu mengevaluasi hasil belajar siswa?
1.7. Apakah Bapak/Ibu selalu memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran?
1.8. Apakah Bapak/Ibu melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran?
2. Kompetensi kepribadian
1.1. Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia?
5
1.2.Apakah Bapak/Ibu sudah berperilaku sebagai pribadi jujur?
1.3.Apakah Bapak/Ibu sudah berikap disiplin,arif dan berwibawa dilingklungan sekolahmaupun masyarakat?
1.4.Apakah Bapak/Ibu menunjukan etos kerja yang tanggung jawab yang tinggi?
1.5. Bagaimana Bapak/Ibu menjunjung tinggi kode etik profesi guru?
3 Kompetensi sosial 1.1. Apakah Bapak/Ibu bertindak objektif serta tidak diskriminaatif karena pertimbangan jenis kelamin,agama,ras,kondisi fisik,latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi?
4
1.2. Bapak/Ibu mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam menagatasi kesulitan belajar peserta didik?
1.3. Bagaimana Bapak/Ibu me beradaptasi di tempat bertugas di wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya?
1.4. Bapak/Ibu menyadari makhluk sosial dan memahami arti pentingnya berkomunikasi baik secara lisan,tertulis?
4 Kompetensi Profesional
1.1. Apakah Bapak/Ibu Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu?
5
1.2. Apakah Bapak/Ibu Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu?
1.3. Bagaimana Bapak/Ibu Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif?
1.4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif?
1.5. Apakah Bapak/Ibu Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
5 Mutu Pembelajaran
1.1. Apakah Bapak/Ibu memahami kompetensi yang dimiliki akan mempengaruhi baik atau tidaknya mutu pembelajaran?
3
1.2.Apakah setelah ada program sertifikasi
membuat anda untuk meningkatkan mutu pembelajaran?
1.3.Bagaimana anda mewujudkan setiap mata pelajaran yang anda ampu agar menghasilkan mutu pelajaran baik dan berkualitas?
3.6. Teknik Analisis Data
Penelitian kualitatif tidak memiliki rumus atau aturan absolut untuk mengolah dan
menganalisis data. Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif karena
beberapa alasan, Pertama proses induktif dapat lebih bisa menemukan kenyataan-kenyataan
jamak yang terdapat pada data. Kedua, analisis induktif lebih bisa membuat hubungan
peneliti-koresponden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel. Ketiga, analisis
demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-
keputusan tentang dapat atau tidaknya pengalihan suatu latar lainnya. Keempat, analisis
induktif lebih dapat menemukan pegaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan.
Kelima, analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian
dari struktur analitik. Dalam penelitian kualitatif, metode analisis data lebih banyak
dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Menurut Miles dan Huberman (1984:15-
17) analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif melalui tiga alur proses data reduction,
data display, dan verification.
Reduksi Data Kesimpulan penarikan/Verifikasi
Pengumpulan data Penyajian data/ Data Display
Gambar 1.1 Komponen-komponen analisis data model interaktif menurut ( Miles dan
Hubermen)
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan mulai dengan pengumpulan data pada
saat berada di lapangan sampai seluruh data yang diperoleh jenuh dan dapat menjawab
pertanyaan penelitian. Peneliti berada dilapangan untuk melakukan wawancara, mengamati,
mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar yang dipimpin oleh kepala sekolah,Guru
bersertifikasi maupun yang belum bersertifikasi di SMK Diponegoro Salatiga.Data mentah
berupa hasil wawancara, pengamatan, dan dukumentasi yang didapatkan selama proses
penelitian sesegera mungkin akan direduksi. Reduksi data dilakukan dengan merangkum
data, memisahkan data yang penting dari data sampah, memilih data yang sesuai dengan
tujuan penelitian dan membuang data yang tidak diperlukan. Reduksi data harus dilakukan
sesegera mungkin setelah data diperoleh agar setiap tahapan pengumpulan data terpadu oleh
fokus yang jelas, sehingga observasi dan interview selanjutnya semakin terfokus,
menyempit, dan menemui titik jenuh sehingga penelitian dapat segera diakhiri.
Data yang sudah direduksi dapat disajikan dalam data display. Penyajian data dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara membuat bagan serta uraian singkat tentang hubungan
antar kategori. Data display dapat memudahkan peneliti dan pembaca untuk memahami apa
yang terjadi dalam latar penelitian.
Tahap terakhir yang dilakukan dalam analisis data kualitatif menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan (Conclusion: drawing/ verifying). Penarikan
kesimpulan bertujuan untuk menjawab masalah penelitian yang telah ditentukan pada awal
penelitian. Masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan dapat
berkembang setelah penelitian berada dilapangan/ penelitian berakhir. Analisis data
kualitatif merupakan upayah berlanjut berulang dan terus menerus.masalah reduksi data
,penyajian data dan penarikan kesimpulan/vertifikasi menjadi gambaran keberhasilan secara
berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susun menyusun.dengan reduksi
data bentuk analisis yang menajamkan menggolongkan, mengarahkan,membuang yang
tidak perlu mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan dapat
ditarik dan diverifikasikan
3.7. Pengujian Kredibilitas Data
Data perlu dilakukan uji validitas dan reliabiltas data, uji validitas dilakukan untuk menguji
apa data itu benar atau tidak. Data dari narasumber atau informant perlu diuji kevalitan /
keabsahan data, untuk mengetahui keabsahan data yang diberikan, sedangkan reliabilitas
bergunan untuk melihat ketetapan data dari nara sumber, pengujian keabsahan data dilakukan
dengan :
3.7.1. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan dilakukan dari tanggal 13 Desember 2013 ini dilakukan agar
data yang ada dirasa sudah jenuh atau tidak ada lagi data baru yang diperoleh dari
lapangan. peneliti mengamati kembali data yang diperoleh melalui metode wawancara dan
observasi.Peneliti melakukan perpanjangan pengamatan terhadap data yang hanya
berkaitan dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi professional. Dalam perpanjangan
pengamatan ini peneliti menemui lima guru sertifikasi yang belum di wawancara sehinga
semua data dirasakan sudah jenuh dan baik.
3.7.2. Meningkatkan Ketekunan
Peneliti melihat kembali data yang diperoleh dilapangan berguna untuk mengecek
kembali jika ada kesalahan dalam memasukan data. Peneliti mengecek data yang telah
terkumpul dilapangan. Peneliti merasa bahwa data yang terkumpul belum jenuh masih ada
data yang baru berkaitan dengan pertanyaan sebelumnya tentang kompetensi pedagogik
guru dan kompetensi profesional dalam hal metode pembelajaran,pengusaan meteri yang
diajarkan dan penguasaan teknologi sebagai penunjang pembelajaran. Peneliti perlu
mencermati dan bertanya mendalam dengan nara sumber tentang kompetensi yang dimiliki
dan dampak apa yang dirasakan dengan adanya sertifikasi, peneliti mengecek kembali
kebenaran data dilapangan dengan cara datang kembali kepada narasumber dan meminta
nara sumber untuk memberikan informasi dengan jujur. Selain itu yang dilakukan oleh
peneliti adalah dengan bantuan nara sumber yang dianggap tahu yaitu kepada Kepala
Sekolah dan guru.
3.7.3. Teknik Triangulasi
Peneliti melakukan teknik triangulasi, sumber data, dan waktu. metode ini dilakukan
untuk melihat keabsahan data dari nara sumber dalam metode ini peneliti menanyakan hal
pertanyaan yang sama pada nara sumber dengan teknik yang berbeda ketika teknik pertama
wawancara dilakukan dengan cara terstruktur, tetapi pada teknik yang kedua dilakukan
dengan teknik yang wawancara yang tidak terstuktur. Triangulasi sumber data dilakukan
dengan menanyakan tema yang sama dengan nara sumber/informant yang berbeda untuk
mengecek kebenaran data yang diperoleh dari nara sumber sebelumya. Dalam teknik ini
peneliti menanyakan kepada nara sumber dengan pertanyaan yang sama kepada nara
sumber yang berbeda, khususnya data yang berkaitan dengan dampak sertifikasi di SMK
Diponegoro Salatiga peneliti menemukan dengan adanya guru sertifikasi belum mampu
meningkatkan mutu, ini dapat diamati dari jawaban guru berkaitan dengan pemahaman
kompetensi sebagian guru belum maksimal dalam penerapannya. Kompetensi sosial dan
kepribadian dirasakan guru mudah dalam menerapkan tetapi Kompetensi profesional dan
kompetensi pedagogik dalam menerapkkannya belum maksimal karena adanya keterbatasan
fasilitas media seperti LCD sehinggga guru malas bergantian dan menggunakan dalam
pembelajaran serta tindakan reflektif yang belum dilaksanakan secara rutin oleh
guru.pembelajaran yang monoton seperti metode ceramah yang membuat peserta didik
bosan dan triangulasi waktu dilakukan dengan mewancara dengan nara sumber yang sama
tetapi waktu yang berbeda. Dalam teknik ini peneliti menanyakan kembali informasi yang
sama kepada nara sumber diwaktu yang berbeda, pertama peneliti melakukan wawancara
tempat nara sumber yaitu di sekolahan yaitu kepala sekolah,guru sertifikasi dan guru yang
belum sertifikasi tetapi karena wawancara kepada guru belum lengkap sehingga pada tahap
kedua peneliti melakukan wawancara lagi di sekolahan mencari guru yang belum di
wawancarai tempatnya diruang kerja masing-masing. Dari teknik ini peneliti memperolah
data yang sama dari nara sumber tidak ada perbedaan seperti pemahaman empat kompetensi
seluruh guru memahami dan menerapkan dengan baik pada kompetensi kepribadian dan
sosial sedangkan penerapan kompetensi profesional dan pedagogik belum berjalan dengan
baik.Tambahan informasi tidak ada yang baru.Sehingga peneliti menarik kesimpulan bahwa
data yang diperoleh dari narasumber ini sudah jenuh.
3.7.4. Analisis Kasus Negatif
Peneliti di dalam teknik ini memeriksa kembali data-data yang diperoleh dilapangan.
Peneliti mengoreksi kembali data atau informasi untuk melihat apakah ada data yang
berbeda dari data yang telah diperoleh. Peneliti melihat kembali data yang diperoleh
berkaitan dengan dampak sertifikasi guru dalam peningkatan mutu pembelajaran. Berkaitan
dengan hal tersebut terdapat adanya kasus negatif yaitu baik guru yang sertifikasi maupun
yang belum sertifikasi dalam menerapkan pemanfaatan teknologi ke dalam pembelajaran
belum maksimal dapat di buktikan ketika peneliti observasi ke sekolah dari 33 guru hanya
beberapa guru yang menggunakan alat media seperti LCD ketika pembelajaran berlangsung
karena malas bergantian. Pembuatan RPP yang tidak sesuai atau tidak tepat dengan
perencanaan, peneliti mengamati RPP yang di buat para guru yang seharusnya sesuai
dengan perencanaan dan dapat mengembangkan sesuai kurikulum tetapi pada kenyataannya
pembuatan RPP tidak tepat pembelajaran yang harus nya selesai 2 kali pertemuan tetapi
pada kenyataanya selesai 3 hari serta belum maksimalnya guru dalam mengembangkan RPP
dalam pembelajaran .
3.7.5. Melakukan Membercheck
Peneliti melakukan proses pengecekan data yang diperoleh peneliti dari nara sumber.
Peneliti melakukan pengecekan kembali kepada beberapa nara sumber yang datanya masih
diragukan oleh peneliti akan kebenaranaya. Peneliti melakukan membercheck yang paling
banyak adalah terhadap data yang berkaitan dengan Pemanfaatan teknologi dan penguasaan
meteri yang diajarkan oleh guru sertifikasi yang masih sama seperti sebelum menjadi guru
sertifikasi.Peneliti melakukan pengecekan dengan datang langsung ke sekolah dan masuk
kelas yang sedang diajar guru sertifikasi dan memperlihatkan guru tersebut mengajar masih
monoton tanpa alat peraga hanya menjelaskan dan peserta didik mendengarkan,selain itu
peneliti melihat salah satu RPP yang telah dibuat guru yang tidak sesuai dengan
perencanaan disebabkan adanya kegiatan sekolah yang tidak diduga sehingga
memperpanjang waktu pertemuan dalam menyelesaikan materi contohnya harusnya proses
belajar mengajar dua pertemuan selesai tetapi karena adanya kegiatan sekolah yang tidak
diduga pertemuan belajar mengajar menjadi tiga sampai empat pertemuan membaca materi
yang diajarkan,ada juga guru yang menyuruh peserta didiknya untuk mencatat materi di
papan tulis.Tetapi dengan pengecekan kembali dan datang ke lokasi serta ikut melihat
bagaimana situasi proses belajar mengajar di kelas, peneliti mendapat gambaran dari lokasi
yang sesungguhnya.Kegiatan ini dilakukan pada saat peneliti melakukan perpanjangan
pengamatan.
3.7.6.Uji validitas dan reliability instrumen
Instrumen perlu di uji kevaliditasnya, peneliti menggunakan SPSS 16 dan instrumen ini
hanya sebagai alat pelengkap dan penunjang supaya hasil wawancara dalam penelitian
kualitatif ini semakin akurat.
3.2. TABEL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITY DAMPAK SERTIFIKASI DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK
DIPONEGORO SALATIGA NO BUTIRAN PERTANYAAN KEVALIDAN
1 Apakah Bpk/Ibu memahami membuat perencanaan yang sesuai untuk pembelajaran yang akan diajarkan?
Valid
2 Apakah Bpk/Ibu memahami pentingnya membantu peserta didik dalam menyusun kebutuhan belajar beserta hambatan-hambatannya?
Valid
3 Apakah Bpk/Ibu memahami pentingnya memberi penjelasan peserta didik bahwa pembelajaran dirancang berdasarkan kompetensi bukan berdasarkan penilaian subyektif?
Valid
4 Apakah Bpk/ibu memahami seringnya penyusunan RPP akan berdampak baik untuk pembelajaran?
Valid
5 Apakah bpk/ibu memahami Memberi metode dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diajarkan?
Valid
6 Apakah Bpk/Ibu memahami pemanfaataan teknologi dan komunikasi dapat meningkatkan pembelajaran?
Valid
7 Apakah Bpk/Ibu memahami untuk menyediakan kegiatan pembelajaran yang mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal?
Valid
8 Apakah Bpk/Ibu memahami cara menganalisis hasil penilaian dan hasil belajar ?
Valid
9 Apakah Bpk/Ibu memahami menggunakan hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketentuan ketuntasan belajar
Valid
10 Apakah Bpk/Ibu memahami melalui ekskul dapat mengembangkan potensi peserta didik?
Valid
11 Apakah Bpk/Ibu memahami bersikap jujur, tegas dan manusiawai kepada peserta didik dan lingkungan sekolah menjamin meningkatkan mutu pembelajaran?
Valid
12 Apakah bpk/ibu memahami pentingnya Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia ?
dan berwibawa dilingkungan sekolah maupun masyarakat? 14 Apakah bpk/ibu memahami Berperilaku yang dapat diteladani
oleh peserta didik dan anggota masyarakat disekitar? Valid
15 Apakah Bpk/Ibu memahami sebagai seorang penasehat dan orangtua peserta didik?
Valid
16 Apakah Bpk/Ibu memahami sebagai makhluk sosial dan arti pentingnya berkomunikasi?
Valid
17 Apakah Bpk/Ibu memahami dengan mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran akan mengatasi kesulitan belajar peserta didik?
19 Apakah bpk/ibu Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunikasi ilmiah lainnya secara santun, empatik dan efektif?
Valid
20 Apakah bpk/ibu memahami menginterpretasikan meteri, struktur, konsep, dan pola piker ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran yang akan diajarkan?
Valid
21 Apakah Bpk/Ibu memahami standar kompetensi mata pelajaran yang diajarkan?
Valid
22 Apakah Bpk/Ibu Memahami peserta didik harus mengerti tujuan pembelajaran yang akan diajarkan?
Valid
23 Apakah bpk/ibu memahami pemilihan materi pembelajarn yang akan diajarkan agar sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik?
Valid
24 Apakah Bpk/ibu memahami kemampuan mengolah materi pelajaran yang akan diajarkan secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik?
Valid
25 Apakah Bpk/Ibu memahami kompetensi yang dimiliki akan mempengaruhi baik atau tidaknya mutu pembelajaran?
Valid
26 Apakah Bpk Ibu memahami dengan diadakan Sertifikasi menjamin peserta didik akan berkualitas?
Valid
27 Apakah Bpk/Ibu memahami untuk selalu mewujudkan setiap mata pelajaran agar menghasilkan mutu pelajaran baik dan berkualitas?
Valid
Tabel 3.2 Menunjukkan penyebararan angket yang berjumlah 27 pertanyaan yang
berisi tentang pemahaman kompetensi terhadap kepala sekolah, guru sertifikasi dan
guru yang belum sertifikasi dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMK
Diponegoro Salatiga. Peneliti menganalisis hasil angket menggunakan SPSS 16 dari 27
pertanyaan semua menunjukkan instrument valid.
Hasil temuan peneliti dalam tabel uji validitas dan realibility pemahaman
kompetensi pedagogik yang ada dilampiran menunjukkan reability 0,671 menjelaskan
Corrected Item-Total Correlation dari 10 pertanyaan menunjukkan hasil (0,590. 0,306.
0,490. 0,369. 0,494. 0,557. 0,658. 0,347.0,410.0,434). Kompetensi kepribadian yang
ada dilampiran menunjukkan reability 0,820 menjelaskan Corrected Item-Total
Correlation dari 5 pertanyaan menunjukkan hasil (0,690. 0,539. 0,803. 0,588. 0,461).
kompetensi sosial yang ada dilampiran menunjukkan reability 0,615 menjelaskan
Corrected Item-Total Correlation dari 4 pertanyaan menunjukkan hasil
(0,481.0,409.0,319.0,420) dan kompetensi profesional yang ada dilampiran
menunjukkan reability 0,462 menjelaskan Corrected Item-Total Correlation dari 5
pertanyaan menunjukkan hasil (0,576.0,338.0,365.0,345.0,432). Mutu pembelajaran
yang ada dilampiran reability 0,843 menjelaskan Corrected Item-Total Correlation dari
3 pertanyaan menunjukkan hasil (0,686. 0,758. 0,688).