Top Banner
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemlik usaha UMKM (termasuk usaha konvensional, Online Shop, Startup) yang berusia kurang dari 8 tahun mengacu pada referensi (Tocher, Oswald, Shook, & Adams, 2012). Klasifikasi UMKM menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2008: - Usaha Mikro adalah usaha dengan kekayaan bersih mencapai lima puluh juta, tidak termasuk bangunan dan tanah. Selain itu, hasil dari penjualan usaha mikro tersebut harus mencapai minimal tiga ratus juta untuk penjualan tahunan. - Usaha Kecil adalah jenis usaha yang mempunyai kekayaan bersih lebih dari lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari tiga ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak dua milyar lima ratus juta rupiah. - Usaha Menengah adalah jenis usaha yang mempunyai kekayaan bersih lebih dari lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari dua milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak lima puluh milyar rupiah.
15

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Objek Penelitian

Oct 03, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Objek Penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Gambaran umum Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Pemlik usaha UMKM (termasuk usaha konvensional,

Online Shop, Startup) yang berusia kurang dari 8 tahun mengacu pada referensi (Tocher, Oswald,

Shook, & Adams, 2012).

Klasifikasi UMKM menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2008:

- Usaha Mikro adalah usaha dengan kekayaan bersih mencapai lima puluh juta, tidak

termasuk bangunan dan tanah. Selain itu, hasil dari penjualan usaha mikro tersebut

harus mencapai minimal tiga ratus juta untuk penjualan tahunan.

- Usaha Kecil adalah jenis usaha yang mempunyai kekayaan bersih lebih dari lima puluh

juta rupiah sampai dengan paling banyak lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah

dan bangunan tempat usaha dan memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari tiga ratus

juta rupiah sampai dengan paling banyak dua milyar lima ratus juta rupiah.

- Usaha Menengah adalah jenis usaha yang mempunyai kekayaan bersih lebih dari lima

ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak sepuluh milyar rupiah tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari dua

milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak lima puluh milyar rupiah.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Objek Penelitian

3.2 Desain Penelitian

Research Design adalah struktur kerja proyek penelitian yang merinci tata cara yang

dibutuhkan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penataan dan penyelesaian masalah

penelitian (Malhotra, 2009).

Gambar 3. 1 Struktur Desain Penelitian

Sumber: (Malhotra, 2009)

Menurut (Malhotra, 2009), terdapat 2 klasifikasi desain penelitian untuk melakukan sebuah

penelitian:

1. Exploratory Research Design

Penelitian eksploratif dipakai saat peneliti dengan tepat harus menetapkan masalah,

mengidentifikasi relevansi sebuah tindakan yang mendapatkan wawasan sebelum

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Objek Penelitian

pengembangan untuk pendekatan. (ex: Personal Interview dengan Industry Expert,

FGD), Sampel penelitian tidak banyak dan nonrepresentatif, analisa data primer secara

kualitatif. Wawasan yang diperoleh dari penelitian eksploratif dapat diverifikasi atau

diukur oleh Conclusive Research Design.

2. Conclusive Research Design

Biasanya lebih resmi dan tertata daripada penelitian eksploratif. Hal ini mengikuti pada

sampel yang banyak dan mewakili, dan data yang diperoleh tunduk pada analisa

kuantitatif. Informasi yang dibutuhkan oleh peneliti sudah ditentukan, Analisis

dilakukan secara kuantitatif. Output dari penelitian digunakan sebagai konsiderasi awal

dalam pengambilan keputusan. Conclusive Research Design dibagi menjadi 2 jenis:

a. Descriptive Research

Maksud dari penelitian deskriptif adalah untuk mendeskripsikan ciri ciri dan

karakteristik atau fungsi pasar. Descriptive Research dibagi 2:

1. Cross-Sectional Design

Menyertakan akumulasi informasi sampel dari elemen populasi yang

diberikan hanya sekali. (bisa single cross-sectional atau multiple cross-

sectional). Dalam Single Cross-Sectional Design, hanya satu sampel

responden yang ditarik dari populasi target, dan informasi diperoleh dari

sampel ini hanya sekali. Sedangkan, dalam Multiple Cross-Sectional

ada dua atau lebih sampel responden dan informasi dari sampel yang

berbeda diperoleh hanya sekali.

2. Longitudinal Design

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Objek Penelitian

Melibatkan sampel dari populasi yang sama untuk diukur tidak hanya

sekali saja melainkan berulang kali. Tujuannya untuk memberikan

gambaran perubahan respon yang terjadi dalam kurun waktu tertentu.

b. Causal Research

Maksud utama dari Causal Research adalah digunakan untuk memperoleh

bukti hubungan sebab-akibat.

Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan Conclusive Design Research dengan jenis

Descriptive Research. Untuk klasifikasi Descriptive Research sendiri, peneliti menggunakan

Cross-Sectional Design dikarenakan informasi yang diperoleh dari sample hanya sekali.

3.3 Research Data

Research Data diklasifikasikan menjadi 2 bagian:

- Data Primer: berasal dari peneliti untuk tujuan khusus mengatasi masalah yang

dihadapi. Mendapatkan data primer bisa membutuhkan biaya yang relatif mahal dan

memakan waktu.

- Data Sekunder: berasal dari perolehan data yang sudah dilengkapi untuk tujuan selain

masalah yang dihadapi. Data-data ini bisa diperoleh cepat dan biasanya murah.

Dalam penelitian ini, sumber data yang dipakai merupakan data primer. Data dikumpulkan

secara langsung oleh peneliti dengan melakukan penyebaran Angket atau Kuesioner kepada

responden yang sesuai dengan target populasi penelitian. Selain data primer, peneliti juga

menggunakan beberapa data sekunder sebagai referensi untuk melengkapi penelitian seperti

Artikel website. Jurnal Ilmiah, Buku teks dan Berita.

3.4 Variabel Penelitian

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Objek Penelitian

Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yakni variabel independen dan variabel dependen.

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Sedangkan variabel

dependen merupakan variabel yang dipengaruhi variabel independen. Variabel dependen yang

diteliti adalah New Venture Performance dan Variabel Independen yang diteliti adalah

Entrepreneur’s Effectuation dan Organizational Entrepreneurial Capability.

3.5 Ruang Lingkup Penelitian

Menurut (Malhotra, 2009), terdapat 5 step dalam melakukan sampling untuk penelitian

yang disebut juga dengan Sampling Design Process. Prosesnya dimulai dari menetapkan target

populasi, menetapkan sampling frame, memilih Teknik sampling, menentukan ukuran sampel, dan

terakhir mengeksekusi proses sampling tersebut.

Gambar 3. 2 Sampling Design Process

Sumber: (Malhotra, 2009)

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Objek Penelitian

3.5.1 Target Populasi

Menurut Margono, populasi adalah setiap data yang diminati peneliti dalam waktu

dan jumlah tertentu. Populasi juga terkait dengan data. Ketika orang memberikan data,

populasi sesuai dengan jumlah orang (MateriBelajar, 2020).

Dalam penelitian ini, target populasi yang ditentukan adalah Pemilik UMKM

(termasuk usaha konvensional, Online Shop dan Startup dengan kategori Firm Age kurang

dari 8 Tahun.

3.5.2 Sampling Frame

Sampling Frame didefinisikan dalam hal siapa responden yang dapat menjawab

pertanyaan yang perlu ditangani (Malhotra, 2009). representasi dari sampling frame adalah

buku telepon, , daftar email, database milik perusahaan dan lainnya. Tidak ada sampling

frame dalam penelitian ini dikarenakan peneliti tidak mempunyai data anggota populasi

dalam penelitian.

3.5.3 Teknik Sampling

Teknik sampling menurut (Malhotra, 2009) terbagi menjadi 2 yakni Probability

Sampling dan Non-Probability Sampling.

1. Probability Sampling

Probability sampling merupakan sebuah Prosedur pengambilan sampel dimana semua

sampel memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden dalam populasi

penelitian

2. Non-Probability Sampling

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Objek Penelitian

Non-Probability Sampling bergantung pada penilaian pribadi peneliti daripada kesempatan

untuk memilih elemen sampel. Non-Probability Sampling sendiri diklasifikasikan lagi

menjadi:

a. Convenience Sampling

Convenience Sampling mencoba untuk mendapatkan sampel elemen yang

nyaman. Pemilihan unit pengambilan sampel diserahkan terutama kepada

pewawancara. Seringkali, responden dipilih karena kebetulan berada di tempat

yang tepat pada waktu yang tepat. Convenience Sampling merupakan Teknik

sampling dengan biaya yang relatif murah dan paling tidak menghabiskan

waktu dari semua teknik pengambilan sampel. Unit pengambilan sampel dapat

diakses, mudah diukur, dan kooperatif.

b. Judgmental Sampling

Judgmental Sampling adalah bentuk pengambilan Convenience Sampling

dimana elemen populasi dipilih berdasarkan penilaian peneliti.

c. Quota Sampling

Teknik pengambilan sampel quota mempunyai dua tahapan. Yang pertama

adalah penentuan kuota untuk setiap elemen. Kemudian menentukan untuk

menggunakan teknik convenience atau judgmental.

d. Snowball Sampling

Dalam Snowball Sampling, sekelompok responden yang ditentukan biasanya

secara random. Setelah diwawancarai, responden ini diminta untuk

mengidentifikasi orang lain yang termasuk dalam target populasi yang diminati.

Responden berikutnya dipilih berdasarkan rujukan. Proses ini dapat dilakukan

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Objek Penelitian

dalam gelombang dengan mendapatkan rujukan dari rujukan, sehingga

memberikan efek Snowball.

Penelitian ini memakai teknik sampling Non-Probability Sampling dikarenakan

tidak semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan responden. Dalam

klasifikasi Teknik Non-Probability Sampling, peneliti memakai Judgmental Sampling

dikarenakan peneliti memiliki kriteria tersendiri yang harus dipenuhi untuk dapat menjadi

sampel dalam penelitian ini.

3.5.4 Sampling Size

Untuk menghitung jumlah responden yang dibutuhkan, peneliti menggunakan

perumusan dari Malhotra. Menurut Malhotra dalam analisis faktor ukuran sampel yang

diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah indikator dengan 5, atau 5 x 23

Indikator (Lihui Xia, Biao Luo, & Ying Sun, 2019) maka hasilnya adalah 115 Responden

minimal.

3.6 Prosedur Peneltian

3.6.1 Periode Penelitian

Penelitian ini berjalan selama kurang lebih 4 bulan (Maret 2020 hingga Juni 2020)

dimulai dari pencarian fenomena, perumusan masalah, pengumpulan data, pengolahan

data, dan pembuatan kesimpulan serta saran.

3.6.2 Pengumpulan Data

Penelitian ini memakai dua jenis data yakni data primer dan data sekunder. Data

primer dalam penelitian ini dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner secara online.

Peneliti menggunakan Google Forms sebagai media untuk melakukan survey. Kuesioner

dapat diakses melalui tautan https://forms.gle/bZwmztCMvCD7kxrE9 Tautan kuesioner

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Objek Penelitian

disebarkan dengan berbagai macam cara yaitu dengan mencantumkan link kuesioner via

Instagram stories, Bio Instagram, personal chat via Line, Whatsapp, dan juga meminta

bantuan secara langsung kepada orang sekitar untuk membantu menyebarkan link

kuesioner tersebut. Untuk data sekunder didapatkan melalui jurnal, artikel, berita, dan

buku-buku terkait.

3.6.3 Proses Penelitian

Berikut adalah beberapa prosedur tahapan pengerjaan proses penelitian:

1. Pencarian fenomena dengan menganalisa permasalahan yang akan diangkat sebagai

topik penelitian

2. Pengumpulan literature, jurnal, dan buku sebagai data sekunder untuk pembuatan

kerangka penelitian dan hipotesis penelitian.

3. Penentuan metode penelitian yang akan digunakan mulai dari penentuan research

design, model penelitian, proses sampling, dan teknik analisis.

4. Menentukan measurement tiap variabel berdasarkan jurnal utama untuk disesuaikan

dengan objek penelitian.

5. Melakukan pre-test dengan responden sebanyak 30 untuk menguji apakah

measurement yang dipilih untuk digunakan sudah sesuai untuk dipakai dalam

penelitian dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas.

6. Melakukan perbaikan terhadap kuesioner apabila responden ternyata memiliki kriteria

yang tidak sesuai dengan kriteria responden yang dijadikan objek penelitian oleh

peneliti.

7. Mengolah data yang sudah didapatkan dengan SPSS 26 (Statistic Product & Service

Solution 26).

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Objek Penelitian

8. Melakukan analisis data penelitian, membuat kesimpulan dari penelitian, serta

pemberian saran.

3.7 Operasionalisasi Tabel Penelitian

Pada penelitian ini, penulis memiliki 3 variabel yaitu Entrepreneur’s Effectuation,

Organizational Entrepreneurial Capability, New Venture Performance. Masing-masing variabel

memiliki indikator yang digunakan sebagai measurement untuk mengukur variabel penelitian.

Definisi variabel didasarkan pada teori dari penelitian-penelitian sebelumnya. Skala pengukuran

yang digunakan adalah 5-point likert scale. Seluruh penelitian diukur dari skala 1 sampai dengan

5. Angka satu menunjukan bahwa responden sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan

dan angka 5 menunjukan bahwa responden sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Objek Penelitian

No Variabel Indikator

Definisi

Operasional

Variabel

Measurement Source

1. Entrepreneur’s

Effectuation

EE1

Mengacu pada

logika

keputusan

strategis, dari

sumber daya

yang tersedia

sebagai titik

awal, lalu

memilih tujuan

yang mungkin

melalui

tindakan dari

pada tujuan

yang telah

ditentukan

sebelumnya

Anda telah mencoba

berbagai produk dan

model bisnis

(Experimentation)

(Lihui

Xia,

Biao

Luo, &

Ying

Sun,

2019)

EE2

Anda menawarkan

produk / layanan

sekarang yang

sangat berbeda dari

ide-ide original

(Experimentation)

EE3

Anda bereksperimen

dengan banyak

pendekatan yang

berbeda sampai

akhirnya

menemukan model

bisnis yang sesuai

(Experimentation)

EE4

Anda berhati-hati

untuk tidak

menginvestasikan

sumber daya lebih

banyak daripada

yang anda mampu

(Affordable loss)

EE5

Anda berhati-hati

untuk tidak

menginvestasikan

uang melebihi nilai

aset perusahan

(affordable Loss)

EE6

Anda telah

mempertimbangkan

resiko kehilangan

uang jika ide awal

bisnis tidak berjalan

(Affordable loss)

EE7

Anda

mengembangkan

bisnis seiring dengan

munculnya peluang

(Flexibility)

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Objek Penelitian

EE8

Anda dapat

mengadaptasi

strategi bisnis sesuai

sumber daya yang

ada (Flexibility)

EE9

Anda Fleksibel dan

dapat

mengeksploitasi

peluang dengan tepat

waktu (Flexibility)

EE10

Anda menghindari

tindakan yang

membatasi

fleksibilitas dan

kemampuan

beradaptasi

(Flexibility)

EE11

Usaha anda

menggunakan cukup

banyak Kerjasama

dengan pelanggan,

supplier, usaha lain

untuk mengurangi

ketidakpastian

(Partnership)

EE12

Usaha anda

menggunakan

Partnership /

Kerjasama dari

supplier dan

pelanggan sesering

mungkin

(Partnership)

2.

Organizational

Entrepreneurial

Capability

OEC1

mengidentifika

si peluang

dengan

memperdalam

pemahaman

lingkungan

eksternal dan

kemudian

mengembangk

an serta

menguraikan

peluang untuk

Anda dapat

mengidentifikasi

barang atau jasa

yang diinginkan

konsumen

(Lihui

Xia,

Biao

Luo, &

Ying

Sun,

2019)

OEC2

Anda bisa

merasakan

kebutuhan konsumen

OEC3

Anda bisa

menangkap peluang

bisnis yang

berkualitas tinggi

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Objek Penelitian

OEC4

ide usaha yang

layak

Anda dapat dengan

cepat mengubah ide

atau teknologi baru

menjadi produk atau

layanan

OEC5

Anda dapat

menawarkan produk

atau layanan dengan

biaya lebih rendah

OEC6

Anda dapat

menyediakan produk

atau layanan

berkualitas tinggi

OEC7

Anda dapat

memenuhi

kebutuhan pasar atau

pelanggan secara

efektif

3. New Venture

Performance

NVP1

Performa

Usaha

dibandingkan

dengan

kompetitor

utama (New

Venture

didefinisikan

sebagai

perusahaan

yang didirikan

kurang dari

delapan tahun)

Usaha anda memiliki

kinerja yang lebih

baik

(Lihui

Xia,

Biao

Luo, &

Ying

Sun,

2019)

NVP2 Usaha anda lebih

menguntungkan

NVP3

Pangsa pasar usaha

anda telah

meningkat lebih

banyak

NVP4 Usaha anda tumbuh

(Grow) lebih cepat

Table 3. 1 Tabel Operasional Penelitian

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Objek Penelitian

3.8 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti mengolah data pre-test dengan menggunakan program IBM

SPSS versi 26 (Statistic Product & Service Solution 26). Analisis data tersebut dilakukan

dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas.

3.8.1 Uji Validitas

Validitas suatu skala dapat dianggap sebagai sejauh mana perbedaan yang diamati skor

skala mencerminkan perbedaan sebenarnya antara objek pada karakteristik yang diukur,

bukan kesalahan sistematis atau acak. Validitas sempurna mensyaratkan tidak ada

kesalahan pengukuran. Peneliti dapat menilai validitas konten, kriteria validitas atau

validitas konstruk (Malhotra, 2009). Berikut adalah ukuran validitas data responden dapat

dinyatakan valid.

Kaiser Meyer-Olkin (KMO) Measure

of Sampling Adequacy

KMO ≥ 0,5

Bartlett’s Test of Sphericity Sig. < 0,05

Anti-image Correlation Matrix

MSA ≥ 0,5

Factor Loadings of Component Matrix

Factors Loading > 0,5

Table 3. 2 Ukuran Validitas

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Objek Penelitian

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menyasarkan pada skala untuk sejauh mana jawaban yang dihasilkan dapat

memberikan output secara konsisten jika pengukuran dilakukan secara berulang (Malhotra,

2009). Pendekatan dalam pengaplikasian uji reliabilitas memiliki 3 jenis yakni test-retest,

alternative-forms, dan internal consistency. Untuk internal consistency reliability, terbagi

dari dua metode yaitu split-half reliability dan coefficient alpha. Ukuran reliabilitas dapat

dinyatakan reliabel dengan dilihat dari Cronbach’s Alpha ≥ 0,6.

3.8.3 Uji Mediasi

Pengertian variabel intervening menurut sugiyono (2007), bahwa variabel intervening

adalah sebuah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas

(independen) dan variabel terkait (dependen) menjadi hubungan yang tidak langsung dan

tidak bisa diukur dan diamati. Variabel intervening merupakan variabel antara/ penyela

yang terletak di antara variabel bebas (independen) dan variabel terkait (dependen),

sehingga variabel independen tidak secara langsung mempengaruhi timbulnya atau

berubahnya variabel dependen (Sugiyono, 2007). Uji Mediasi dalam penelitian ini

menggunakan Sobel Test untuk mengetahui mediasi yang terjadi adalah mediasi sempurna

atau mediasi parsial. Sobel Test dilakukan dengan melakukan 3 kali analisa regresi. Regresi

pertama adalah regresi variabel EE terhadap NVP. Regresi kedua adalah regresi variabel

EE terhadap OEC. Regresi ketiga adalah variabel EE dan OEC terhadap NVP. Setelah

melakukan tiga analisa regresi, perhitungan selanjutnya menggunakan calculator khusus

untuk sobel test.