28 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis data. Semuanya akan dibahas secara rinci sebagai berikut. 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau R&D. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2012:164). Langkah-langkah proses penelitian dan pengembangan menunjukkan suatu siklus yang diawali dengan adanya permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan menggunakan suatu produk tertentu. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa bahan ajar modul pembelajaran berdasarkan pendekatan saintifik untuk pembelajaran tematik integratif pada tema Ekosistem subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem untuk siswa kelas 5 SD. Model untuk menghasilkan bahan ajar modul dalam penelitian ini adalah model desain pembelajaran ADDIE yang merupakan sub dari induk pengembangan menurut Borg and Gall. 3.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru kelas 5 SD Negeri Ledok 02 Salatiga dan siswa kelas 5 SD Negeri Ledok 02 Salatiga. 3.3 Desain Pengembangan Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model desain pembelajaran ADDIE. ADDIE merupakan suatu desain yang dibuat berdasarkan teori pengembangan menurut Borg and Gall. Sukmadinata (2012:169-170) menyatakan bahwa model pengembangan Borg and Gall terdiri dari sepuluh langkah, yaitu (1) penelitian dan pengumpulan data ( research and
22
Embed
BAB III METODE PENELITIAN...28 BAB III METOD E PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
28
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek
penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik dan instrumen
pengumpulan data, serta teknik analisis data. Semuanya akan dibahas secara rinci
sebagai berikut.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau R&D.
Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada
dan dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2012:164). Langkah-langkah
proses penelitian dan pengembangan menunjukkan suatu siklus yang diawali
dengan adanya permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan
menggunakan suatu produk tertentu.
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa bahan ajar modul
pembelajaran berdasarkan pendekatan saintifik untuk pembelajaran tematik
integratif pada tema Ekosistem subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam
Ekosistem untuk siswa kelas 5 SD. Model untuk menghasilkan bahan ajar modul
dalam penelitian ini adalah model desain pembelajaran ADDIE yang merupakan
sub dari induk pengembangan menurut Borg and Gall.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru kelas 5 SD Negeri Ledok 02 Salatiga dan
siswa kelas 5 SD Negeri Ledok 02 Salatiga.
3.3 Desain Pengembangan
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
desain pembelajaran ADDIE. ADDIE merupakan suatu desain yang dibuat
berdasarkan teori pengembangan menurut Borg and Gall. Sukmadinata
(2012:169-170) menyatakan bahwa model pengembangan Borg and Gall terdiri
dari sepuluh langkah, yaitu (1) penelitian dan pengumpulan data (research and
29
information collecting), (2) perencanaan (planning), (3) pengembangan draft
produk (develop preliminary form of product), (4) uji coba lapangan awal
(preliminary field testing), (5) merevisi hasil uji coba (main product revision), (6)
uji coba lapangan (main field testing), (7) penyempurnaan produk hasil uji
lapangan (operasional product revision), (8) uji pelaksanaan lapangan
(operasional field testing), (9) penyempurnaan produk akhir (final product
revision), (10) deseminasi dan implementasi (dissemination and implementation).
Teori pengembangan Borg and Gall menjadi induk bagi desain pengembangan
yang lain diantaranya model desain pembelajaran ADDIE. Prawiradilaga
(2012:203) menyatakan bahwa selama beberapa kurun waktu ADDIE diakui
sebagai inti konsep dari model desain pembelajaran. ADDIE menunjukkan
kegiatan-kegiatan inti yang meliputi beberapa tahapan yaitu Analysis, Design,
Development, Implementation, dan Evaluation. Tahap analysis merupakan tahap
awal dalam mengembangkan sebuah produk dimana peneliti melakukan analisis
terhadap adanya gep atau permasalahan yang terjadi dalam implementasi
kurikulum 2013 khususnya yang berkaitan dengan buku pegangan siswa sebagai
bahan ajar utama yang digunakan. Selanjutnya dilakukan analisis kebutuhan untuk
menemukan solusi yang tepat. Tahap design adalah proses merancang bahan ajar
yang akan digunakan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Dalam hal ini
bahan ajar yang dikembangkan adalah modul pembelajaran. Selanjutnya tahap
development merupakan proses pembuatan atau produksi bahan ajar yang akan
digunakan. Tahap implementation merupakan proses uji coba dan penerapan
bahan ajar dalam proses pembelajaran. Terakhir tahap evaluation merupakan
tahapan untuk mengevaluasi bahan ajar yang telah dibuat dan diimplementasikan.
Model desain pembelajaran ADDIE dapat dilihat dari Gambar 1 berikut.
30
Gambar 1 Tahapan Penelitian dan Pengembangan
ANALISIS
ANALISIS KURIKULUM DAN
MATERI
ANALISIS
KEBUTUHAN
PERANCANGAN
PENYUSUNAN DRAFT
PENGEMBANGAN
MEMBUAT
PRODUK PENYUSUNAN RPP UJI PAKAR DAN
REVISI
IMPLEMENTASI
UJI COBA PRODUK
TERBATAS EVALUASI/REVISI
PRODUK AKHIR
31
Pembuatan bahan ajar berupa modul pembelajaran dilakukan dalan lima
tahap yang akan dijelaskan sebagai berikut.
3.3.1 Tahap Analisis (Analysis)
Langkah analisis terdiri atas dua tahap, yaitu analisis kurikulum dan materi
serta analisis kebutuhan atau need analysis. Tahapan ini dijelaskan secara rinci
sebagai berikut.
a. Analisis Kurikulum dan Materi
Pembuatan modul pembelajaran diawali dengan menganalisis kurikulum.
Kurikulum yang digunakan dalam pembuatan produk adalah Kurikulum 2013.
Dalam kurikulum 2013 pembelajaran dilaksanakan berdasarkan tema yang
kemudian dibagi ke dalam beberapa subtema. Satu subtema dibagi menjadi 6
pembelajaran yang idealnya diimplementasikan selama satu minggu. Tahap
awal dalam analisis kurikulum adalah menentukan KI (Kompetensi Inti).
Kompetensi inti merupakan pengikat kompetensi-kompetensi yang harus
dihasilkan dengan mempelajari setiap mata pelajaran. Kompetensi inti berperan
sebagai integrator antar mata pelajaran. Kompetensi inti dirancang dalam
empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan
(KI 1), sikap sosial (KI 2), pengetahuan (KI 3), dan keterampilan (KI 4).
Langkah selanjutnya adalah menganalisis Kompetensi Dasar dan
indikator. Kompetensi dasar adalah kompetensi (kemampuan) yang terdiri atas
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti
yang harus dikuasai siswa. Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik siswa, mata pelajaran, dan satuan pendidikan serta dirumuskan
dalam kata kerja operasional yang terukur dan dapat diamati. Kompetensi dasar
dan indikator yang telah dirumuskan dijadikan dasar sebagai perumusan materi
dan kegiatan pembelajaran yang terdapat pada modul. Berdasarkan analisis
materi dan kurikulum yang dilakukan, modul disusun berdasarkan materi dan
kompetensi yang ingin dicapai siswa pada subtema hubungan makhluk hidup
dalam ekosistem.
32
b. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan langkah yang diperlukan untuk
menentukan solusi dari permasalahan yang berkaitan dengan buku pegangan
siswa. Banyak ditemukan kasus dimana terjadi ketidaksesuaian antara
kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, serta substansi materi pelajaran
yang kurang mendalam. Permasalahan lain yang ditemukan adalah konsep
tematik terintegrasi yang kurang terlihat sehingga siswa masih belajar secara
parsial. Berdasarkan permasalahan yang ada dibutuhkan suplemen/ tambahan
untuk membantu siswa dalam proses belajar mengajar. Solusi dari
permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan bahan ajar berupa
modul pembelajaran subtema hubungan makhluk hidup dalam ekosistem
sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif.
3.3.2 Tahap Perancangan (Design)
Pada tahap perancangan design disusun modul pembelajaran subtema
Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
3.3.2.1 Penyusunan Modul Pembelajaran
Rancangan penelitian modul pembelajaran dalam pembelajaran tematik
terpadu dengan pendekatan saintifik dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Menentukan judul dan tema modul pembelajaran
Judul dan tema modul ditentukan berdasarkan buku pegangan siswa dan buku
pegangan guru yang digunakan dalam proses pembelajaran kurikulum 2013.
2. Mengumpulkan referensi
Substansi materi yang terdapat dalam modul pembelajaran disusun berdasarkan
beberapa referensi yang digunakan diantaranya buku pegangan guru, buku
pegangan siswa, buku pendukung yang sesuai dengan substansi materi, serta
memanfaatkan akses internet untuk mengumpulkan sumber lainnya.
3. Menyusun kerangka modul pembelajaran
Penyusunan modul pembelajaran diawali dengan menentukan kerangka yang
disesuaikan dengan yang disesuaikan dengan indikator pencapaian dan tujuan
pembelajaran. Modul dibuat untuk mendukung terciptanya konsep
pembelajaran tematik terintegrasi dengan pendekatan saintifik.
33
4. Merancang pembelajaran sesuai tujuan pembuatan modul
Modul pembelajaran yang dikembangkan harus dapat menunjang pembelajaran
berbasis tematik terintegrasi dengan pendekatan saintifik. Pada tiap
pembelajaran dirancang kegiatan yang dapat memfasilitasi siswa untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan.
5. Merancang format penulisan dalam modul pembelajaran
Modul disusun dengan format sedemikian rupa sehingga dapat membantu
siswa dalam mempelajari modul dan mencapai kompetensi yang diharapkan.
Fomat dimulai dari penulisan judul, kata pengantar, prosedur cara penggunaan
modul, pemetaan kompetensi dasar dan indikator, kegiatan pembelajaran yang
harus dilakukan atau substansi materi yang dipelajari, rangkuman materi,
latihan soal, umpan balik dan tindak lanjut, serta daftar pustaka.
6. Merancang tampilan/layout modul pembelajaran
Modul pembelajaran yang telah disusun sesuai kerangka masih belum dapat
digunakan oleh siswa apabila penyusunan gambar dan tata
letak/tampilan/layout kurang menarik. Untuk menarik minat siswa dan untuk
membuat siswa lebih bersemangat untuk belajar harus dilakukan penyesuaian
tampilan gambar dan tata letak modul pembelajaran.