11 Gifanni Yossam Permadi, 2015 PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MENGENAI LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 1.1.Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan lingkungan alam sekitar sebagai cara pendekatan, karena cukup relevan dengan materi pemahaman materi yang akan di ajarkan. Dalam penelitian ini bermaksud untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa kelas III sekolah dasar mengenai lingkungan sehat dan tidak sehat. Dalam pelaksanaanya melakukan pendekatan lingkungan alam sekitar dapat memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah seperti taman, halaman , kebun, tanah lapang dan sebagainya. Dengan melakukan pemanfaatan tersebut di harapkan mampu membantu meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi lingkungan sehat dan tidak sehat. Untuk evaluasi akan di lakukan dengan tes tertulis. 1.2.Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Arikunto, (dalam Ikhwannudin: hlm 5). Model Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 4 langkah kegiatan yaitu: (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan diuraikan langkah-langkah penelitian tindakan kelas sebagai berikut: 1. Perencanaan Tindakan Rencana tindakan disusun berdasarkan pada identifikasi masalah yang dilakukan pada tahapan Pra Penelitian Tindakan Kelas Hal ini dimaksudkan untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan. Pada tahap ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci yaitu mencakup segala keperluan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang meliputi: materi atau bahan ajar,
16
Embed
BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/18363/6/S_IPA_KDSERANG_1102155_Chapter3.pdftahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana ... Gambar 3.1. Desain Penelitian Tindakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
11 Gifanni Yossam Permadi, 2015
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MENGENAI LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1.Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan lingkungan alam sekitar
sebagai cara pendekatan, karena cukup relevan dengan materi pemahaman materi yang
akan di ajarkan. Dalam penelitian ini bermaksud untuk membantu meningkatkan
pemahaman siswa kelas III sekolah dasar mengenai lingkungan sehat dan tidak sehat.
Dalam pelaksanaanya melakukan pendekatan lingkungan alam sekitar dapat
memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah seperti taman, halaman , kebun, tanah lapang
dan sebagainya. Dengan melakukan pemanfaatan tersebut di harapkan mampu membantu
meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi lingkungan sehat dan tidak sehat.
Untuk evaluasi akan di lakukan dengan tes tertulis.
1.2.Metode Penelitian
Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) suatu kegiatan
mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal
yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Arikunto, (dalam Ikhwannudin: hlm 5).
Model Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus yang
setiap siklusnya terdiri dari 4 langkah kegiatan yaitu: (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3)
Observasi, dan (4) Refleksi.
Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan diuraikan langkah-langkah penelitian
tindakan kelas sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan
Rencana tindakan disusun berdasarkan pada identifikasi masalah yang dilakukan pada
tahapan Pra Penelitian Tindakan Kelas Hal ini dimaksudkan untuk menguji secara
empiris hipotesis tindakan yang ditentukan.
Pada tahap ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci yaitu mencakup segala
keperluan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang meliputi: materi atau bahan ajar,
12
Gifanni Yossam Permadi, 2015
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MENGENAI LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rencana pelajaran (metode / teknik mengajar ) serta teknik dan instrumen observasi
maupun evaluasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu
mengenakan tindakan kelas. Pelaksanaannya berlangsung di dalam kelas yang merupakan
realisasi dari segala teori pendidikan dan model pembelajaran yang sudah dipersiapkan
sebelumnya, dalam penelitian ini akan dilaksanakkan model Pendekatan Inkuiri.
3. Pengamatan Tindakan
Kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat data yang dikumpulkan pada
tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang telah dibuat serta
dampaknya terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu
instrumen penelitian yang telah disiapkan sebelumnya.
4. Refleksi
Refleksi merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat pada saat dilakukan
pengamatan. Data yang dibuat kemudian dihipotesa dan dicari eksplanasinya, dianalisis
serta disintesis.
Dalam proses refleksi ini segala pengalaman, pengetahuan, dan teori instruksional
yang dikuasai dan relevan dengan tindakan kelas yang dilaksanakan sebelumnya, menjadi
bahan pertimbangan dan perbandingan sehingga ditarik suatu kesimpulan yang mantap.
Dari hasil proses refleksi ini akan didapat suatu masukan yang sangat akurat untuk
menentukan langkah tindakan selanjutnya.
Demikianlah secara keseluruhan keempat tahapan yang akan penulis lakukan
dalam penelitian ini membentuk suatu siklus. Untuk lebih jelasnya pola rangkaian
kegiatan penelitian tindakan yang dilakukan dapat digambarkan dengan bagan sebagai
berikut:
13
Gifanni Yossam Permadi, 2015
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MENGENAI LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1. Desain Penelitian Tindakan Kelas
Alur PTK dalam pembelajaran lingkungan sehat dan tidak sehat dalam menggunakan
pendekatan lingkungan alam sekitar.
(Dan Seterusnya)
Sumber : kemmis dan MC. Taggart (dalam Ikhwanudin, 2014, hlm. 17)
1.3. Pelaksanaan Tindakan
Observasi
Mengamati KBM yang dilakukan
oleh guru kelas sesuai aslinya
Refleksi
1. Peneliti menganalisis dengan guru
kelas hasil temuan dalam KBM
2. Merumusan masalah tindakan untuk
siklus I
Rencana
Membuat RPP pada materi lingkungan
sehat dan tidak sehat dengan pendekatan
lingkungan alam sekitar
Tindakan
Peneiti sebagai model dalam
pembelajaran dengan menggunakan
penerapan dengan pendekatan
lingkungan alam sekitar
Observasi
Peneliti bekerja sama dengan guru kelas
sebagai observer untuk mengamati
kegiatan pembelajaran
Refleksi
Peneliti dan guru menganalisis
kemajuan hasil tindakan yang telah
dilakukan, jika hasil tindakan belum
maksimal maka dilanjutkan ke siklus
selanjutnya
Pra Siklus
Siklus I
14
Gifanni Yossam Permadi, 2015
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MENGENAI LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini menggunakan Pra siklus dan Siklus tindakan. Setiap siklus
terdiri dari empat tahap yaitu : Tahap Perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Sedangkan Pra siklus terdiri dari dua tahap, yaitu : Observasi dan refleksi
a. Pelaksanaan Tahap Pra Siklus
Proses ini merupakan langkah awal dari rangkaian siklus tindakan, yaitu sebagai berikut :
1) Observasi
Kegiatan ini dimaksudkan mengamati kegiatan pembelajaran IPA yang dilakukan
oleh guru berdasarkan kondisi nyata.
2) Refleksi
Kegiatan ini dimaksudkan peneliti dan guru mengadakan diskusi dan
permasalahan yang dihadapi guru dan siswa melalui observasi. Selanjutnya memberikan
refleksi, serta mengajukan Pemanfaatan lingkngan sekitar sekolah, sebagai sumber
belajar bahan rancangan kegiatan pemecahan masalah berdasarkan hasil diskusi dan
evaluasi untuk merumuskan siklus tindakan I.
b. Pelaksanaan Siklus I.
1) Perencanaan
Kegiatan ini dimaksudkan peneliti dan guru merancang kegiatan pembelajaran
IPA pada konsep Lingkungan sehat dan Tidak sehat dengan menggunakan pendekatan
lingkungan alam Sekitar.
2) Tindakan
Kegiatan ini dimaksudkan melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan
refleksi pada pra siklus. Untuk menanamkan materi pada konsep lingkungan sehat dan
tidak sehat dengan menggunakan pendekatan lingkungan alam sekitar untuk memberikan
pemahaman kepada siswa.
3) Observasi
Kegiatan ini dimaksudkan peneliti dan guru mengadakan pengamatan atas
tindakan yang telah dilakukan pada perencanaan dan tindakan apakah yang sesuai dengan
15
Gifanni Yossam Permadi, 2015
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MENGENAI LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
apa yang direncanakan atau keluar dari yang direncanakan atau ada permasalahan baru
yang timbul pada tindakan sebagai untuk refleksi atas permasalahan.
4) Refleksi
Pada refleksi peneliti menganalisis dan mengadakan evaluasi hasil dari siklus I
yang merupakan kekurangan yang ditemukan kemudian mengadakan revisi kegiatan
yang dilaksanakan pada siklus II.
c. Pelaksanaan Siklus II.
1) Perencanaan
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai tindakan revisi tentang rancangan
pembelajaran IPA pada konsep lingkungan sehat dan tidak sehat dengan menggunakan
pendekatan lingkungan sehat dan tidak sehat yang ada pada siklus I.
2) Tindakan
Kegiatan ini dimaksudkan melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA tentang
konsep lingkungan sehat dan tidak sehat dengan menggunakan pendekatan linkungan
alam sekitar dan meneliti proses pembelajaran belajar mengajar dengan mengidentifikasi
kesiapan awal siswa belajar dengan memberikan beberapa pertanyan tentang
pembelajaran yang akan dibahas seperti melakuakan kegiatan brainstorming, yang akan
di arahkan ke pemecahan masalah, serta di gunakanya metode mix and match untuk
mengevaluasi pemahaman siswa
3) Observasi
Pada kegiatan observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan-pengamatan proses
pelaksanaan kegiatan belajar siswa pada pendekatan lingkungan alam sekitar tentang
konsep lingkungan sehat dan tidak sehat. Alat pengamatan menggunakan lebar observasi
yang kemudian di analisis dan di evaluasi.
4) Refleksi
Pada refleski peneliti mengadakan analisis dan melaksanakan evaluasi dengan guru
untuk memperbaiki permasalahan yang muncul terhadap proses pembelajaran yang telah
berlangsung.
16
Gifanni Yossam Permadi, 2015
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MENGENAI LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Pelaksanaan Siklus III.
1) Perencanaan
Pada pelaksanaan siklus III mengacu kepada perencanaan yang telah dibuat pada
akhir siklus II.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan pada tahap ini merupakan tindakan yang menjadi penentu dari tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini, sehingga segala bentuk temuan yang didapatkan
dari siklus sebelumnya menjadi bahan acuan untuk setiap tindakan yang dilaksanakan
dalam pelaksanaan tindakan tahap ini.
3) Refleksi
Pada refleski peneliti mengadakan analisis dan melaksanakan evaluasi dengan
guru untuk memperbaiki permasalahan yang muncul terhadap proses pembelajaran yang
telah berlangsung. Dengan menggunakan pendekatan inkuiri tercapailah siklus I sampai
II
1.4. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah alat bantu atau fasilitas yang mampu tepat mengukur
apa yang harus di ukur. Arikunto (dalam Halim, 2014, hlm 17)
Dalam penelitian ini menggunakan instrument penelitian sebagai berikut ;
1. Obsevasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengambilan data untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Arikunto (dalam Ikhwanudin, 2014,
hal 22). Dalam penelitian ini peneliti juga melakukan observasi terhadap guru yang
dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar adapun langkah – langkah pedoman
observasi dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini ;
17
Gifanni Yossam Permadi, 2015
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MENGENAI LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1.
Lembar Observasi Proses Pengajaran IPA di Kelas III Pada Materi
Lingkungan Sehat dan Tidak Sehat Dengan Pendekatan Lingkungan Alam
Sekitar
No Aspek Indikator Indikator
yang muncul
Nilai
1 Persiapan
Menetukan tujuan
Pembelajaran
Menyiapkan tempat untuk di
laksanakanya Pendekatan
Lingkungan Alam Sekitar
Membagi siswa kedalam
beberapa kelompok
2 Pelaksanaan
Memberi penjelasan tentang
langkah – langkah
pembelajaran
Mengamati proses
pembelajaran
Melakukan Tanya jawab
mengenai hasil pembelajaran
3 Tindak
Lanjut
Mendiskusikan masalah –
masalah yang di temukan
selama di lakuakanya teknik
pendekatan lingkungan alam
sekitar
Memberikan evaluasi
Jumlah
Persentase
18
Gifanni Yossam Permadi, 2015
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MENGENAI LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan ;
1. Setiap aspek di nilai bedasarkan indicator yang muncul
2. Nilai Akhir = Jumlah indikator yang muncul
jumlah indikator𝑥 100
Kriteria Penilaian / Presentase :
90 – 100 = Istimewa 30 – 40 = Cukup
70 – 80 = Sangat baik 10 – 20 = Kurang
50 – 60 = Baik
Selain melakukan penelitian proses pengajaran, dalam hal ini peneliti juga
melakukan observasi aktifitas siswa pada proses pembelajaran, adapun
langkah – langkah pedoman observasi dapat di lihat seperti pada tabel di
bawah ini.
Tabel 3.2.
Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Proses Pembelajaran dengan
pendekatan lingkungan sekitar dalam materi lingkungan sehat dan tidak sehat
No Aspek yang di amati Indikator Jumlah Indikator
yang muncul
1 Persiapan
Keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran
Kemampuan siswa dalam
beradaptasi dengan
lingkungan sekitar
Kemampuan siswa
memperhatikan guru
2 Pelaksanaan
Keaktifan siswa dalam
mengamati penjelasan guru
Keaktivan siswa dalam
mengajukan pertanyaan
Keaktifan dan ketepatan
dalam menjawab
pertanyaan
3 Tindak Lanjut Menyimpulkan hasil
percobaan
19
Gifanni Yossam Permadi, 2015
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MENGENAI LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mempresentasikan hasil percobaan
Jumlah
Presentase
Keterangan ;
3. Setiap aspek di nilai bedasarkan indikator yang muncul
4. Nilai Akhir = Jumlah indikator yang muncul
jumlah indikator𝑥 100
Kriteria Penilaian / Presentase :
90 – 100 = Istimewa 30 – 40 = Cukup
70 – 80 = Sangat baik 10 – 20 = Kurang
50 – 60 = Baik
2. Wawancara
Arikunto (dalam Halim, 2014, hal 32) menyatakan bahwa „‟Wawancara atau
interview merupakan suatu yang digunakan untuk mendapat jawaban dari responden
dengan cara Tanya jawab sepihak karena responden tidak diberi kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan‟‟.
Tabel 3.3.
Pedoman Wawancara dengan Guru
No Pertanyaan Deskripsi Jawaban
1 Bagaimana cara ibu mengajarkan IPA di
kelas III ?
2 Metode apa yang sering digunakan dalam
proses pembelajaran IPA ?
3 Apakah ibu pernah mengajar menggunakan
pendekatan lingkungan alam sekitar?
4
Bagaimana tanggapan ibu dengan
pembelajaran menggunakan pendekatan
lingkungan alam sekitar ?
20
Gifanni Yossam Permadi, 2015
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MENGENAI LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5 Bagaimana hasil belajar IPA siswa kelas III?
Tabel 3.4.
Pedoman Wawancara dengan Siswa
No Pertanyaan
Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah kamu suka pelajaran IPA ?
2 Apakah suasana IPA itu menyenangkan ?
3 Apakah kamu mengerti apa yang di
jelaskan guu pada pembelajaran IPA?
4
Apakah dalam penjelasan pembelajaran
guru memberi contoh yang dihubungkan
dengan kehidupan sehari - hari?
5 Apakah guru membantu menjelaskan cara
mengerjakan soal ?
3. Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk menegtahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan – aturan yang sudah di
tentukan. Arikunto (dalam Ikhwanudin, 2014, hal 25). Instrumen tes digunakan untuk
mengevaluasi pembelajaran lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat.
Nilai tes di ambil dari ;
1. Nilai pre test yaitu nilai yang diperoleh dari siswa sebelum di adakanya
pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang
dimiliki siswa sebelum KBM. Dalam tes ini akan mengungkap dan menggali
21
Gifanni Yossam Permadi, 2015
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MENGENAI LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa tentang materi lingkungan sehat dan tidak
sehat.
2. Nilai post test yaitu nilai yang diperoleh setelah diadakanya pembelajaran yang
bertujuan mengetahui sejauh mana perubahan hasil belajar yang diperoleh siswa
setaah mengikuti KBM. Dalam tes ini akan mengungkap pemahaman siswa
tentang materi lingkungan sehat dan tidak sehat.
Bentuk tes dalam penelitian ini adalah soal ilihan ganda dan essay, sebanyak
10 soal, 5 pilihan gandadan 5 essay, dan di lakuakan dalam pre test dan post
test. Adapun lembar penilaian tes dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3.5.
Format Peniaian Tes Pada Materi Lingkungan Sehat dan Tidak Sehat dengan
menggunakan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar
No Nama L/P Nilai
1
2
3
dst
jumlah
Rata - rata
4. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa LKS adalah lembaran kertas yang berisi informasi dan
instruksi dari guru kepada siswa agar dapat sendiri suatu kegiatan belajar melalui
prktek atau mengerjakan tugas dan latihan yang berkaitan dengan materi yang di
ajarkan untuk mencapai tujuan pengajaran, dari LkS siswa akan mendapatkan uraian
materi, tugas, dan latihan yang berkaitan dengan materi yang sudah di berikan LKS
ini diberikan pada saat melakukan pembelajaran
22
Gifanni Yossam Permadi, 2015
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MENGENAI LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Analisis Data
Menurut Bogdan dan Biken (dalam Hendrawan, 2013, hlm 113) analisis data
adalah „‟Proses yang dilakukan secara sistematis untuk mencari dan menemukan serta
menyusun transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan bahan yang telah di
kumpulkan oleh peneliti.‟‟
Dengan cara tersebut di harapkan peneliti dapat menigkatkan pemahamanya
tentang data yang terkumpul dan memungkinkanya menyajikan data secara sistematis
guna mengimprestasikan dan menarik kuesimpulan.miles dan Huberman
mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitataif di lakukansecara
interaktif dan berlangsung seara terus- menerus sampai tuntas hingga datanya jenuh
Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi dataatau
informasi baru. Aktifitas dalam analisis meliputi reduksi data, penyajian data, serta
penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Data data yang terkumpul di analisis dalam empat tahapan yaitu ;
1. Reduksi data diartikan secara khusus sebagaii proses pengurangan data, namun
dalam arti yang lebih luas adlah proses penyempurnaan data, baik pengurangan
terhadap data yang kurang perlu dan tidak relevan, maupun penambahan terhadap
data yang di rasa masih kurang.
2. Penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi yang disusun bedasar
kategori atau pengelompokan – pengelompokan yang diperlukan
3. Interprestasi data merupakan proses pemahaman makna dari serangkaian data
yang telah tersaji, dalam bentuk yang tidak sekedar melihat apa yang tersurat,
namu lebih pada memahami atau menafsirkan mengenai apa yang tersirat didalam
data yang telah disajikan
23
Gifanni Yossam Permadi, 2015
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MENGENAI LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan proses perumusan makna dari
hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat padat dan mudah
dipahami, serta dilakukan dengan cara berulang kali melakukan peninjauan
mengenai kebenaran dari penyimpulan itu, khususnya berkaitan dengan relevansi
dan konsistensinya terhadap judul, tujuan, dan perumusan masalah yang ada.
Nilai Rata − rata =jumlah skor yang diperoleh
jumlah siswa
Kriteria Penilaian / Presentase :
90 – 100 = Istimewa 30 – 40 = Cukup
70 – 80 = Sangat baik 10 – 20 = Kurang
50 – 60 = Baik < 10 = Sangat Kurang
1.5. Analisis Data Penelitian Tindakan Kelas
1.5.1. Analisis Data
Pengolahan dan analisis data rangka refleksi setelah implementasi suatu tindakan
perbaikan, mencakup proses dan dampak seperangkat tindakan perbaikan dalam siklus
PTK sebagai keseluruhan. Menurut Bogdan (dalam Sugiyono, 2005: hlm 88) menyatakan
Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan,
mengabstarksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional untuk
menampilkan bahan-bahan yang dapat di gunakan untuk menyusun jawaban
terhadap tujuan PTK‟.
Analisis data di lakukan melalui tiga tahap, yaitu reduction, data display, dan