-
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian
Malang merupakan kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur dan
merupakan
kota terbesar ke dua di Provinsi Jawa Timur setelah Surabaya.
Kota Malang
merupakan salah satu kota dengan tingkat konsumsi yang tinggi
terhadap makanan
dan minuman jadi. Menurut data BPS (2018) rata-rata pengeluaran
masyarakat
Kota Malang pada tahun 2017 terhadap makanan dan minuman jadi
dalam sebulan
yaitu sebesar Rp. 256.378,-. Jumlah ini meningkat dari tahun
2016 yang sebesar
Rp. 195.601,-. Berdasarkan tingkat pengeluaran masyarakat Kota
Malang, peneliti
menentukan lokasi penelitian secara sengaja atas pertimbangan
Kota Malang
dianggap lokasi yang cocok dan relevan dengan judul
penelitian.
Lokasi utama pada penelitian ini tepatnya pada Alfamart
tiap-tiap kecamatan
di Kota Malang, atas pertimbangan bahwa PT. Atri Distribusindo
mendistribusikan
Ichitan Thai Milk Tea dalam jumlah terbesar dan konsisten yaitu
pada Alfamart
diseluruh Kota Malang. Selain Alfamart peneliti juga mendatangi
beberapa lokasi
lainnya seperti minimarket dan pusat perbelanjaan yang
menyediakan Ichitan Thai
Milk Tea, serta peneliti mendatangi lokasi responden secara
langsung dan sengaja
dengan persyaratan kriteria responden telah terpenuhi.
Penelitian dilakukan dalam
jangka waktu tiga bulan, yaitu mulai bulan November 2018 hingga
Januari 2019.
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Menurut Winarno (2018) sampling adalah kegiatan menentukan
sampel.
Penelitian tidak perlu melibatkan semua anggota populasi dengan
pertimbangan
akademik dan non akademik populasi dapat diwakili oleh sebagian
dari anggotanya
-
37
yang disebut sampel. Pengambilan sampel pada penelitian ini
dengan menggunakan
metode purposive sampling. Pengambilan sampel dengan metode
purposive
sampling menurut Winarno (2018) merupakan pengambilan sampel
secara sengaja
dengan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Penentuan
kriteria tersebut
dimaksudkan agar reponden yang dituju dapat memberikan informasi
maksimal.
Kriteria responden dalam penelitian ini yaitu:
1. Responden merupakan konsumen Ichitan Thai Milk Tea yang
melakukan
pembelian lebih dari satu kali.
2. Responden merupakan konsumen Ichitan Thai Milk Tea yang
pernah membeli
produk minuman thai tea dengan merek selain Ichitan Thai Milk
Tea.
Penentuan jumlah sampel pada penelitian penelitian ini
menggunakan
pendekatan Tabachic & Fidell yaitu besar sampel ditentukan
sebanyak 25 kali
variabel eksogen (Ferdinand, 2006). Perhitungan besar sampel
sebagai berikut:
n = (25 x variabel eksogen)
n = 25 x 4
n = 100 responden
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh jumlah sampel yang
diambil
yaitu sebanyak 100 responden. Peneliti kemudian membagi
keseluruhan jumlah
sampel tersebut secara merata pada lima kecamatan di Kota
Malang, agar
pengambilan sampel dan penyebaran kuesioner merata pada
keseluruhan wilayah
di Kota Malang yaitu 20 responden pada tiap kecamatan. Karena
keterbatasan
peneliti dan terdapat lokasi yang cukup jauh yaitu pada
Kecamatan Sukun, peneliti
kemudian mengalokasikan sejumlah sampel pada wilayah Kecamatan
Sukun untuk
ditambahkan pada jumlah reponden di Kecamatan Lowokwaru atas
pertimbangan
-
38
data BPS (2018) bahwa Kecamatan Lowokwaru merupakan kecamatan
dengan
jumlah penduduk terbanyak, sehingga penyebaran kuesioner pada
setiap kecamtan
diperoleh dengan pembagian jumlah responden sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jumlah Responden Tiap Kecamatan di Kota Malang
Kecamatan Jumlah Responden (orang)
Lowokwaru 28
Sukun 12
Kedungkandang 20
Blimbing 20
Klojen 20
Total 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2019
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
terdiri dari
kuesioner, wawancara, observasi, dan studi pustaka dengan
penjelasan sebagai
berikut:
1. Metode Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk
memperoleh informasi dari responden tentang sesuatu yang akan
diteliti dan secara
umum angket atau kuesioner digunakan untuk mengungkap data yang
berkaitan
dengan data pribadi responden, pendapat atau informasi lain yang
berkaitan dengan
maslah penelitian (Winarno, 2018). Kuesioner dalam penelitian
ini terdapat 10 butir
pernyataan pada variabel keputusan pembelian, 6 butir pernyataan
pada variabel
produk, 4 butir pernyataan pada variabel harga, 5 butir
pernyataan pada variabel
promosi, dan pada variabel distribusi sebanyak 4 butir
pernyataan.
-
39
2. Metode Wawancara
Metode ini dilakakukan dengan cara mengadakan tanya jawab
secara
langsung kepada pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan
yang
berhubungan dengan penelitian. Penulis melakukan wawancara
secara langsung
dengan konsumen Ichitan Thai Milk Tea dan Distributor Ichitan
Thai Milk Tea di
Kota Malang.
3. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan datang dan melihat secara langsung
pada lokasi
penelitian untuk mengamati konsumen Ichitan Thai Milk Tea di
Kota Malang agar
memperoleh informasi yang diperlukan.
4. Metode Studi Pustaka
Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan
cara
mempelajari literatur yang dapat menunjang serta melengkapi data
yang diperlukan
serta berguna bagi penyusunan penelitian ini (Lembang, 2010).
Studi pustaka yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara mengumpulkan
dan mempelajari
data dari buku, jurnal penelitian, majalah, dan literatur
lainnya yang memiliki
relevansi dengan penelitian.
3.3.1 Jenis Data dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data atau informasi yang yang diperoleh
secara
langsung dan bersumber dari reponden penelitian yaitu konsumen
Ichitan Thai Milk
Tea di Kota Malang.
-
40
2. Data Skunder
Data skunder merupakan data atau informasi yang diperoleh secara
tidak
langsung dari responden penelitian. Data ini yang bersifat
melengkapi, mendukung,
dan memperkuat penelitian yang dapat diperoleh dari data BPS,
perusahaan,
literatur, dan instansti terkait yang memeliki relevansi dengan
penelitian.
3.3.2 Skala Pengukuran Data
Skala pengukuran data yang digunakan pada penelitian ini
yatiu
menggunakan Skala Likert. Skala pengukuran ini digunakan oleh
peneliti untuk
menyatakan tanggapan responden dari setiap pertanyaan yang
diajukan peneliti.
Skala likert merupakan salah satu teknik pengukuran yang sering
digunakan oleh
penelitian dalam riset pemasaran yaitu untuk mengukur sikap,
pendapat, persepsi,
dan lain-lain. Periset dalam pembuatan skala likert menyusun
beberapa pernyataan
yang berhubungan dengan suatu isu atau objek, lalu subjek atau
responden diminta
untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan (Hendri, 2009).
Pengukuran data dilakukan dengan menggunakan skala likert lima
jenjang
dengan menggunakan alternatif jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.2 Skala Likert
Skor Alternatif Jawaban Keterangan
1 Sangat Tidak Setuju Butir penyataan dianggap sangat tidak
sesuai
dengan persepsi dan ekspektasi responden
2 Tidak Setuju Butir penyataan dianggap tidak sesuai dengan
persepsi dan ekspektasi responden
3 Netral Responden memberikan penilaian seimbang atau
dalam keadaan ragu-ragu
4 Setuju Butir pernyataan dianggap sesuai dengan persepsi
dan ekspektasi responden
5 Sangat Setuju Butir pernyataan dianggap sangat sesuai
dengan
persepsi dan lebih dari ekspektasi responden
-
41
3.4 Batasan Istilah dan Pengukuran Variabel
3.4.1 Batasan Istilah
Penulisan batasan istilah pada penelitian ini bertujuan untuk
menghindari
adanya perbedaan pemahaman judul antara penulis dan pembaca,
maka penulis
menyusun batasan istilah sebagai berikut:
1. Konsumen adalah sesorang maupun kelompok yang mengkonsumsi
atau
menggunakan barang dan jasa untuk kepentingan sendiri, keluarga,
maupun
orang lain dan tidak untuk dijual kembali.
2. Keputusan pembelian adalah tindakan seseorang dalam
pengambilan keputusan
untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk yang ditawarkan
oleh
penjual.
3. Minuman teh kemasan ready to drink merupakan salah satu
olahan teh yang
diproduksi dalam bentuk minuman serta dikemas dalam bentuk
sedemikian rupa
sehingga dapat dikonsumsi secara langsung tanpa ada proses
pengolahan lebih
lanjut.
4. Thai tea merupakan salah satu varian minuman teh yang berasal
dari dari Negara
Thailand yang dibuat dengan berbahan dasar Teh hitam dengan
campuran susu
dan rempah lainnya.
5. Merek dagang adalah kata atau simbol yang melambangkan suatu
produk
perusahaan sehingga produk tersebut memiliki ciri khas dan
pembeda antara
produk yang satu dengan produk yang lainnya.
6. Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen kepada
konsumen baik
dalam bentuk barang maupun jasa.
-
42
7. Harga merupakan nilai dari suatu barang atau sejumlah uang
yang harus dibayar
oleh konsumen untuk memperoleh produk baik dalambentuk barang
maupun
jasa tertentu.
8. Promosi adalah segala upaya dan aktivitas yang dilakukan oleh
produsen untuk
memberikan informasi dan menawarkan suatu produk kepada konsumen
dengan
tujuan agar konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut.
9. Distibusi merupakan salah satu kegiatan pemasaran dalam
penyaluran suatu
produk dengan tujuan dapat mempermudah dalam penyampaian produk
yang
ditawarkan produsen kepada konsumen.
3.4.2 Pengukuran Variabel
1. Keputusan Pembelian (Y)
Variabel keputusan pembelian (Y) diukur melalui pendekatan skala
likert
dengan menggunakan indikator sebagai berikut:
a. Tujuan dalam membeli sebuah produk
b. Pemrosesan informasi untuk sampai ke pemilihan merek
c. Kemantapan pada sebuah produk
d. Melakukan pembelian ulang
e. Memberikan rekomendasi kepada orang lain
2. Produk ( X1)
Variabel produk (X1) diukur melalui pendekatan skala likert
dengan
menggunakan indikator sebagai berikut:
a. Kesesuaian dengan kegunaannya
b. Rasa
c. Citra atau image
-
43
d. Kemasan
3. Harga (X2)
Variabel harga (X2) diukur melalui pendekatan skala likert
dengan
menggunakan indikator sebagai berikut:
a. Kesesuaian harga dengan rasa dan citra produk
b. Daya saing harga dengan produk sejenis
c. Kesesuaian harga dengan manfaat
4. Promosi (X3)
Variabel promosi (X3) diukur melalui pendekatan skala likert
dengan
menggunakan indikator sebagai berikut:
a. Kemampuan memperoleh perhatian konsumen
b. Kualitas penyampaian pesan atau mudah tidaknya iklan dibaca
dan dipahami
c. Frekuensi penanyangan iklan pada media promosi baik melalui
sosial media
maupun media elektronik
d. Kemampuan menggugah perasaan atau mendorong minat membeli
melalui
promosi penjualan
5. Distribusi (X4)
Variabel distribusi (X4) diukur melalui pendekatan skala likert
dengan
menggunakan indikator sebagai berikut:
a. Kemudahan konsumen akhir dalam mendapatkan produk di
supermarket,
minimarket, dan toko terdekat lainnya.
b. Ketersediaan produk di tempat pembelian dalam jumlah maupun
waktu.
-
44
3.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu
dengan metode
deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Metode
deskriptif kualitatif pada
penelitian ini yaitu merupakan metode yang digunakan analisis
data terutama untuk
melihat gambaran secara umum penelitian ciri-ciri atau
karakteristik responden dan
variabel serta mendeskripsikan data variabel penelitian. Metode
deksriptif
kuantitatif merupakan pengukuran variabel-variabel penelitian
dengan angka dan
dilanjutkan dengan analisis data melalui prosedur statistik
untuk menguji kebenaran
hipotesis penelitian yang telah diajukan sebelumnya, kemudian
dilengkapi dengan
penjelasan secara deskriptif mengenai fenomena-fenomena yang
terjadi dilapangan
sehingga dapat tercermin keadaan yang sesungguhnya (Wahyono,
2017).
Prosedur statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Analisis jalur
(path analysis). Analisis jalur memerlukan prasyarat analisis
yaitu uji validitas, uji
reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji
multikolenieritas dengan penjelasan sebagai berikut:
3.5.1 Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Menurut Perdana (2016) uji validitas adalah suatu alat pengujian
terhadap
instrument penelitian yang dibentuk dan disusun sedemikian rupa
untuk mengukur
ketepatan, kecermatan dan sah nya suatu instrument penelitian
yang berupa
kuesioner. Uji validitas dengan program SPSS merupakan teknik
pengujian yang
sering digunakan para peneliti yaitu menggunakan Korelasi
Bivariate Pearson
(Produk Momen Pearson). Analisis Bivariate Pearson ini dilakukan
dengan
-
45
mengkorelasikan masing-masing skor butir dengan skor total. Skor
total adalah
akumulasi atau penjumlahan dari keseluruhan butir. Butir-butir
pertanyaan yang
berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan butir-butir
tersebut mampu
memberikan penjelasan terhadap sesuatu yang ingin diungkap. Jika
r hitung lebih
besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir atau
pertanyaan tersebut dikatakan
valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui
sejauh mana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, suatu hasil pengukuran
dapat dipercaya
apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok subyek
yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama
aspek yang diukur
dalam diri subyek memang belum berubah (Matodang, 2004). Menurut
Perdana
(2016) uji reliabilitas merupakan alat untuk menguji atau
mengukur kepercayaan
instrument kuesioner yang merupakan indikator dari variable atau
konstruk untuk
mengetahui konsistensi dari sebuah alat ukur dan konsisten jika
pengukuran
tersebut diulang dari waktu ke waktu. Metode yang sering
digunakan dalam
penelitian yaitu dengan menggunakan nilai Cronbach’s Alpha. Jika
nilai
Cronbach’s Alpha > rtabel , maka butir-butir instrument
penelitian tersebut reliabel
atau dapat dipercaya.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian data untuk melihat apakah nilai
residual
terdistribusi normal atau tidak. Menurut Perdana (2016) uji
normalitas
dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa ada sampel diambil dari
populasi yang
-
46
berdistribusi normal. Teknik yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas,
antara lain Uji Kolgomorov-Smirnov dan dengan grafik. Uji
Kolmogorov-Smirnov
Test melalui program SPSS 21 for windows. Apa bila nilai Asymp.
Sig. suatu
variabel lebih besar dari level of significant 5% (> 0.050)
maka variabel tersebut
berdistribusi normal, sedangkan jika nilai Asymp. Sig. suatu
variabel lebih kecil
dari level of significant 5% (< 0.050) maka variabel tersebut
tidak terdistribusi
normal. Menggunkanan uji grafik yaitu normal tidaknya suatu data
dapat dideteksi
juga lewat plot grafik histogram, jika bulatan pada pp plot
mengikuti garis
kenormalan data dan histogram membentuk kurva landai maka data
berdistribusi
normal.
b. Uji Lineritas
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang
dibangun
mempunyai hubungan linear atau tidak. Menurut Hadis (2015) uji
linearitas data
bertujuan untuk mengetahui linear atau tidaknya masing-masing
variabel bebas
terhadap variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan analisis
regresi linear
menggunakan test of linearity program SPSS. Menurut Wibowo
(2016) untuk
menentukan apakah sebaran skor antara kedua variabel yang kita
uji linier, maka
perlu dilihat nilai p (Sig) dengan p linearity. Jika nilai p
lebih besar dari 0.05
(p>0.05) maka sebaran data dianggap tidak linier, sebaliknya
jika nilai p lebih kecil
dari 0,05 (p Ftabel maka sebaran data dianggap tidak linier.
c. Uji Heteroskedastisitas
-
47
Uji Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama
pada semua
pengamatan di dalam model regresi yang mana regresi yang baik
seharusnya tidak
terjadi heteroskedasitas (Denziana et al, 2014). Pengambilan
keputusan yaitu
dengan cara:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk suatu
pola tertentu yang
teratur (begelombang melebar kemudian menyempit), maka dapat
disimpulkan
bahwa terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik yang
menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Multikolinearitas
Menurut Perdana (2016) uji multikolinearitas merupakan alat uji
model
regresi untuk menemukan adanya korelasi atau hubungan yang kuat
antar variable
bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
yang kuat diantara
variabel bebas. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan uji
regresi,
berdasarkan nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai
Tolerance. Kriteria
yang digunakan adalah:
1. Jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat masalah
multikolinearitas.
2. Jika nilai Tolerance ≥ 0,10, maka maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat
masalah multikolinearitas
3.5.2 Analisis Jalur (Path Analysis)
Menurut Juanim (2004) analisis jalur adalah bagian dari model
regresi yang
dapat digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antar
satu variabel
-
48
dengan variabel lainya. Sistem hubungan sebab akibat tersebut
menyangkut dua
jenis variabel yaitu variabel bebas variabel yang biasa di
simbolkan dengan huruf
X1, X2,…. Xm, dan variabel terikat atau variabel yang
dipengaruhi yaitu variabel
yang biasa disimbolkan dengan huruf Y1, Y2,…. Yn. Pengaruh pada
analisis jalur
yaitu pengaruh eksogen variabel terhadap endogen variabel yang
dapat berupa
pengaruh langsung dan tidak langsung. Model persamaan yang
digunakan dalam
penelitian ini yaitu menggunakan model satu persamaan struktural
(A Single
Equation Path Model /A Single Regression Equation). Model ini
merupakan model
yang mengambarkan hubungan kausal antara X1, X2, X3, X4 terhadap
Y, biasanya
dengan bentuk model ini peneliti hanya ingin melihat pengaruh
variabel eksogen
(X1, X2,X3, X4) terhadap variabel endogen (Y), disamping melihat
pengaruhnya
secara bersama-sama, peneliti juga ingin mengetahui variabel
mana yang memiliki
pengaruh terbesar (Juanim, 2004). Langkah analisis jalur menurut
Sarwono (2011):
1. Membuat diagram jalur atau hubungan struktural antara
variabel eksogen dan
endogen pada penelitian serta persamaan strutruralnya.
2. Menghitung korelasi antar variabel, koefisien jalur serta
koefisien determinasi.
3. Menghitung pengaruh faktor lain Pyε dengan menggunakan
rumus:
ρYXԐ = √(1 − 𝑅2𝑦(𝑥1𝑥2…𝑘
4. Menguji Koefisien Jalur :
a. Melakukan pengujian secara simultan dengan langkah-langkah
sebagai
berikut:
Membuat hipotesis:
H0 = 0
-
49
(Tidak terdapat pengaruh secara simultan atau serempak antara
variabel
bebas terhadap variabel terikat)
H1 = PYXi≠0
(Terdapat pengaruh secara simultan antara variabel bebas
terhadap variabel
terikat)
Syarat Pengambilan Keputusan:
1. Berdasarkan Nilai Probabilitas
Jika Sig > 0,05, maka H0 diterima
Jika Sig < 0,05, maka H0 ditolak
2. Berdasarkan nilai Nilai Fhitung dan Ftabel
Jika Fhitung < Ftabel, , maka H0 diterima
Jika Fhitung > Ftabel, , maka H0 ditolak
b. Melakukan pengujian secara parsial dengan langkah-langkah
sebagai berikut
Membuat hipotesis:
H0 : PYXi = 0 atau koefisien jalur tidak signifikan.
(Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel bebas
terhadap
variabel terikat).
H1 : PYXi ≠ 0 atau koefisien jalur tidak signifikan.
(Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap
variabel
terikat).
Syarat Pengambilan Keputusan:
1. Berdasarkan Nilai Probabilitas
Jika Sig > 0,05, maka H0 diterima
Jika Sig < 0,05, maka H0 ditolak
-
50
5. Melakukan trimming jika diperlukan, apabila terjadi trimming
maka perhitungan
harus diulang dengan menghilangkan jalur yang menurut pengujian
tidak
bermakna (no significant).
6. Menghitung besarnya pengaruh secara proporsional dengan
rumus:
a. Pengaruh langsung = ρyuxi . ρyuxi
b. Pengaruh tidak langsung = ρyuxu . rx1x2 . ρyuxi
c. Pengaruh total = (ρyuxi . ρyuxi) + (ρyuxi . rx1x2 .
ρyuxi)
Berikut ini merupakan hubungan struktural antara variabel
eksogen dan
endogen pada penelitian:
Gambar 3.1 Hubungan Struktural antara X1, X2, X3, X4, dan Y
Berdasarkan Gambar 3.1 bahwa diagram jalur menggunkan model
satu
persamaan struktural hanya terdiri dari sebuah substruktur (yang
juga merupakan
struktur lengkapnya), yang berisi empat buah variabel eksogen
X1, X2, X3, X4dan
2. Berdasarkan nilai Nilai Thitung dan Ttabel
Jika thitung < ttabel, , maka H0 diterima ,
Jika thitung > ttabel, , maka H0 ditolak
-
51
sebuah variabel endogen, yaitu Y, persamaan struktural untuk
diagram jalur
tersebut adalah Y= ρYX1X1+ ρYX2X2+ ρYX3X3 + ρYX4X4+ ε