Top Banner
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang terorgansir secara sistematis berdasarkan aturan-aturan baku. Tujuan dari suatu penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya. Menurut Dave Ebbutt dalam Dadang Iskandar (2015, hlm. 1) mengatakan bahwa definisi penelitian tindakan kelas sebagai berikut, Action reseach is the systematic study of attempts to change and improve educational practice by groups of participants by means of their own practical actions and by means of their own reflections upon the effects of their actions.” Penelitian tindakan kelas merupakan penelitan tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Hasil penelitian kemudian dibuat laporan sesuai dengan kondisi nyata yang dilakukan guru di kelasnya dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dengan metode, strategi atau model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi kelas. Dengan metode penelitian tindakan kelas diharapkan dapat memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga indikator pembelajaran yang di inginkan tercapai. Menurut Arikunto (2011, hlm. 2) dalam bukunya menyatakan bahwa, Penelitian adalah menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodelogi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Menurut Suhardjono (2007, hlm. 58) dalam bukunya yang berjudul Penelitian Tindakan Kelas mengatakan bahwa: Penelitian TK merupakan penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Hasil penelitian kemudian dibuat laporan sesuai dengan kondisi nyata yang dilakukan para guru di kelasnya dalam upaya menigkatkan mutu pembelajaran dengan metode, strategi atau model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi kelas dan karakteristik materi pelajaran.
19

BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

May 17, 2019

Download

Documents

trankiet
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang terorgansir

secara sistematis berdasarkan aturan-aturan baku. Tujuan dari suatu penelitian

adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan

sebelumnya. Menurut Dave Ebbutt dalam Dadang Iskandar (2015, hlm. 1)

mengatakan bahwa definisi penelitian tindakan kelas sebagai berikut, “Action

reseach is the systematic study of attempts to change and improve educational

practice by groups of participants by means of their own practical actions and

by means of their own reflections upon the effects of their actions.”

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitan tindakan yang dilakukan

dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Hasil

penelitian kemudian dibuat laporan sesuai dengan kondisi nyata yang dilakukan

guru di kelasnya dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dengan

metode, strategi atau model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi

kelas. Dengan metode penelitian tindakan kelas diharapkan dapat memperbaiki

serta meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga indikator pembelajaran

yang di inginkan tercapai.

Menurut Arikunto (2011, hlm. 2) dalam bukunya menyatakan bahwa,

Penelitian adalah menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan

menggunakan cara dan aturan metodelogi tertentu untuk memperoleh data atau

informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik

minat dan penting bagi peneliti.

Menurut Suhardjono (2007, hlm. 58) dalam bukunya yang berjudul

Penelitian Tindakan Kelas mengatakan bahwa:

Penelitian TK merupakan penelitian tindakan yang dilakukan dengan

tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Hasil penelitian

kemudian dibuat laporan sesuai dengan kondisi nyata yang dilakukan

para guru di kelasnya dalam upaya menigkatkan mutu pembelajaran

dengan metode, strategi atau model pembelajaran yang disesuaikan

dengan kondisi kelas dan karakteristik materi pelajaran.

Page 2: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

48

Arikunto dalam Dadang Iskandar dan Narsim (2015: 4) dalam bukunya

yang berjudul Penelitian Tindakan Kelas dan Publikasinya mengatakan bahwa:

Tujuan PT adalah untuk menyelesaikan masalah melalui suatu perbuatan

nyata, bukan hanya mencermati fenomena yang bersangkutan. Definisi

diatas dapat dipahami bahwa PTK merupakan penelitian tindakan yang

dilakukan atas dasar persoalan pembelajaran yang muncul di kelas guna

meningkatkan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode

penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilaksanakan melalui perbuatan

nyata untuk memperbaiki masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran di

dalam kelas. Masalah yang terjadi dalam penelitian ini adalah rendahnya sikap

percaya diri dan hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas dalam penelitian

ini adalah tindakan untuk menerapkan model pembelajaran Discovery Learning

untuk melakukan perbaikan terhadap masalah di atas.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang diperlukan

dari perencanaan hingga pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh

Arikunto dalam Dadang dan Narsim (2015, hlm. 23) menjelaskan bahwa “satu

siklus Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan,

Pengamatan dan Refleksi.” Seperti yang dapat dilihat pada bagan siklus menurut

Arikunto sebagai berikut :

Page 3: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

49

Sumber: Dadang dan Narsim (2015, hlm. 23)

Gambar. 3.1

Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas yang Dikembangkan Oleh Arikunto

1. Perencanaan (planning)

Sebelum melakukan PTK, seorang guru hendaknya mempersiapkan

terlebih dahulu konsepnya dengan membuat perencanaan dalam bentuk tulisan.

Menurut Arikunto dalam Dadang dan Narsim (2015 hlm. 23) mengemukakan

bahwa, “perencanaan adalah langkah yang dilakukan oleh guru ketika akan

memulai tindakannya.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahap ini merupakan pelaksanaan skenario pembelajaran yang telah

dibuat. Seorang guru akan melakukan tindakan harus memahami secara

mendalam tentang scenario pembelajaran beserta dengan langkah-langkah

Page 4: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

50

praktisnya. Arikunto dalam Dadang dan Narsim (2015 hlm 25) memaparkan

secara rinci hal-hal yang harus diperhatikan guru antara lain : (a) apakah ada

kesesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan, (b) apakah proses tindakan

yang dilakukan pada siswa cukup lancer, (c) bagaimanakah situasi proses

tindakan, (d) apakah siswa-siswa melaksanakan dengan bersemangat dan (e)

bagaimanakah hasil keseluruhan dari tindakan itu.

3. Pengamatan (Observing)

“Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan”

(Arikunto dalam Dadang dan Narsim , 2015 hlm. 25). Kegiatan ini merupakan

realisasi dari lembar observasi yang telah dibuat pada saat tahap perencanaan.

Artinya setiap kegiatan pengamatan wajib menyertakan lembar observasi

sebagai bukti otentik.

4. Refleksi (Reflecting)

“Refleksi atau dikenal dengan peristiwa perenungan adalah langkah

mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru

maupun siswa”. (Arikunto dalam Dadang dan Narsim, 2015 hlm. 26).

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri Ciateul

dengan alamat Jln. Ibu Inggit Garnasih No. 159 Keluruhan Pungkur Kecamatan

Regol Kota Bandung. Sekolah ini dipimpin oleh Ibu Sri Hendrawati selaku

Kepala Sekolah di SD Negeri Ciateul. Alasan penulis memilih sekolah tersebut

secara subjektif sekolah ini sudah menggunakan kurikulum 2013, dan

dikarenakan masih terdapat kekurangan dalam penggunaan model pembelajaran

yang menyebabkan pemahaman konsep dan hasil belajar siswa masih rendah,

sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan

memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di SD Negeri Ciateul.

Penentuan tempat penelitian ini diharapkan memberi kemudahan khususnya

menyangkut pengenalan lingkungan yang berhubungan dengan siswa sebagai

objek.

Page 5: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

51

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada akhir tahun ajaran 2016/2017 yaitu pada

bulan April sebagai awal persiapan dan pelaksanaan tindakan dimulai pada

bulan Mei.

3. Kondisi Peserta Didik

Tabel. 3.1

Daftar Peserta Didik

No Nama Peserta Didik L/P

1 Ahmad Daffa Aficiena L

2 Ahmad Ilham Akbar L

3 Alifah Zachra Syifa Tunnajwa P

4 Andika Pramana Putra L

5 Aprilia Putri Nazahra P

6 Ari Mulyadi L

7 Dian Apriani P

8 Dzikry Haffian L

9 Fahma Dinanda Jaza P

10 Fira Aulia P

11 Fitria Salma Hilmah P

12 Hade Ilayah L

13 Haekal Primahasanuddin . R L

14 Herdi Septriadi L

15 Indah Agustin P

16 Jessen Isak Haumahu L

17 Lingga Adam Ciepa L

18 Mochammad Syafiq Eka L

19 Muhammad Rayhab L

20 Muhammad Yaser L

21 Mutiana Pradita P

22 Naila Tamam P

Sumber : Dwi Handayani (2017, hlm. 52)

4. Gambaran Umum Sekolah (profil)

Nama Sekolah : SD Negeri Ciateul

NPSDN : 20245146

Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar

Status Sekolah : Negeri

Akreditasi : A

Kurikulum : Kurikulum 2013

Alamat Sekolah : Jl. Ibu Inggit Garnasih No. 159 Kelurahan

Pungkur Kecamatan Regol Kota Bandung

Page 6: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

52

Kode Pos 40252

No. Telf : 022-5211958

Email : [email protected]

Website : http://sdnciateulbandung.mysch.id

D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang penting dalam sebuah

penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik

pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang

memenuhi standar data yang diperlukan, untuk itu peneliti membuat

rancangan pengumpulan data untuk memenuhi data yang peneliti butuhkan

dalam penelitian tindakan kelas di kelas V SD Negeri Ciateul Kota Bandung.

Adapun dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data melalui observasi,

dokumentasi, tes dan non tes.

a. Observasi

Menurut Arikunto dalam Dadang dan Narsim (2015 hlm. 49)

observasi sebagai sutau aktivitas yang sempit yakni memperhatikan sesutu

dengan mata. Di dalam pengertian psikologik, observasi atau disebut pula

pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek

dengan menggunakan seluruh alat indera.

Nana Sudjana dalam Dadang dan Narsim (2015 hlm. 50) observasi atau

pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah

laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik

dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi dalam

penelitian tindakan kelas hendaknya dilakukan secara langsung oleh peneliti dan

observer dalam kegiatan pembelajaran.

Margono dalam Dadang dan Narsim (2015 hlm. 50) menyatakan bahwa

pada dasarnya teknik observasi digunakan untuk melihat dan mengamati

perubahan fenomena-fenomena social yang tumbuh dan berkembang yang

kemudian dapat dilakukan perubahan atas penilaian tersebut, bagi pelaksana

Page 7: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

53

observer untuk melihat objek moment tertentu, sehingga mampu memisahkan

antara yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan.

Menurut Sukmadinata, Nana Syaodih (2007 hlm. 220) menyatakan

bahwa Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau

caramengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan

cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang memberikan

pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang rapat, dsb.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa observasi adalah suatu

tindakan mengamati dengan alat indera yang digunakan sebagai alat penilaian

untuk mengukur proses keberhasilan suatu tindakan penelitian tindakan kelas.

b. Dokumentasi

Nawawi dalam Dadang dan Narsim (2015 hlm. 50) menyatakan bahwa

studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis

terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku mengenai pendapat, dalil

yang berhubungan dengan masalah penyelidikan.

Menurut Sukmadinata (2007 hlm. 221) dalam bukunya menyatakan

bahwa, “studi documenter (documentary study) merupakan suatu teknik

pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,

baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.”

Sementara menurut Sugiyono dalam Dadang dan Narsim (2015 hlm. 51),

dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Dokumentasi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan dengan

mengumpulkan dokumen yang berasal dari arsip-arsip baik itu berupa tulisan,

gambar, ataupun elektronik yang merupakan suatu produk yang dihasilakan oleh

peneliti maupun subjek dan objek penelitian selama proses penelitian tindakan

kelas berlangsung.

c. Tes dan Nontes

Menurut Sudjiono dalam Dadang dan Narsim (2015 hlm. 48), tes adalah

(cara yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam

Page 8: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

54

rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk

pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan

(yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang hasrus dikerjakan) oleh

testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut)

dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku prestasi testee; nilai

mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai tertentu.

Arikunto dalam Dadang dan Narsim (2015 hlm. 48) menyatakan bahwa

tes yaitu serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan pengetahuan atau kelompok. Dengan kata lain tes

merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pengetahuan dan kemampuan

individu atau kelompok.

Syaodih (2007 hlm. 223) menyatakan bahwa Tes umumnya bersifat

mengukur, walaupun beberapa bentuk tes psikologis terutama tes kepribadian

banyak yang bersifat deskriptif, tetapi deskriptifnya mengarah kepada

karakteristik atau kualifikasi tertentu sehingga mirip dengan interpretasi dari

hasil pengukuran. Tes yang digunakan dalam pendidikan biasa dibedakan antara

tes hasil belajar dan tes psikologis.

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengumpulan data

dengan menggunakan teknik tes maupun non tes merupakan serangkaian

pertanyaan yang di dilakukan peneliti untuk mengetahui hasil dari suatu

perubahan proses penelitian tindakan kelas.

d. Angket

Angket atau kuesioner merupakan instrumen di dalam teknik

komunikasi tidak langsung. Dengan instrumen atau alat ini data yang dapat

dihimpun bersifat informatif dengan atau tanpa penjelasan atau interpretasi

berupa pendapat, buah pikiran, penilaian, ungkapan perasaan, dan lain-lain.

Dalam realitasnya angket merupakan instrumen penelitian yang paling

efektif untuk memperoleh data atau informasi dari responden tentang suatu

masalah atau topik penelitian. Kuesioner atau angket yang diisi oleh responden

merupakan instrumen yang dapat dipergunakan dalam penelitian didasarkan

pada beberapa asumsi.

Page 9: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

55

Menurut Kunandar dalam Skripsi Nisa Risydiani (2016 hlm. 52)

mengatakan bahwa:

a) Responden merupakan sumber data yang paling mengetahui tentang

dirinya sendiri atau sesuatu yang ada hubungannya dengan dirinya.

b) Responden adalah manusia yang dapat diyakini dan diyakinkan agar

bersedia memberikan informasi secara jujur.

c) Responden adalah manusia yang mampu berpikir untuk menafsirkan

pertanyaan-pertanyaan dalam rangka memahami maksud peneliti.

Berbeda dengan instrumen wawancara atau observasi, dalam

mempergunakan kuesioner atau angket apabila tidak diperlukan lagi keterangan-

keterangan lisan dari responden, peneliti tidak perlu bertemu muka secara

langsung dengan responden. Oleh karena itu, kuesioner atau angket boleh

diserahkan kepada orang lain untuk membagikannya dan kemudian

mengumpulkannya kembali setelah diisi.

2. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto dalam skripsi Risydiani (2016, hlm. 52) mengatakan

bahwa, pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah olehnya.

a. Instrumen Utama (Kuantitatif)

1) RPP

Pelaksanaan pembelajaran dapat dikatakan sebagai pengembangan

pembelajaran yang merupakan sistem yang terintegrasi dan terdiri beberapa

unsur yang saling berinteraksi. Melalui pelaksanaan sudah menerapkan konsep

belajar siswa aktif atau mengembangkan pendekatan keterampilan proses.

Banghart dan Trull dalam skripsi Lidya (2015, hlm. 59), menyatakan bahwa

perencanaan pembelajaran adalah sebagai proses penyusunan materi pelajaran,

penggunaan media pembelajaran, dalam suatu alokasi waktu yang akan

dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan

yang ditentukan.

2) Tes (Pretest dan Posttest) Hasil Belajar

Instrumen tes dikembangkan untuk menjawab pertanyaan input dan

output yakni penyiapan perangkat test sebelum dan setelah siswa mengikuti

Page 10: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

56

pembelajaran (pretest dan posttest). Perangkat tes yang dikembangkan dalam

bentuk soal Pilihan Ganda dan Jawaban Singkat.

3) Non tes

Instrumen nontes adalah instrumen yang dikembangkan untuk

menjawab pertanyaan proses, yakni pertanyaan tentang bagaimana anak belajar

dan bagaimana guru mengajar. Bagaimana anak belajar dapat dilihat dari sikap

dan aktivitasnya, bagaimana guru mengajar dapat dilihat dari cara guru

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih.

Instrumen nontest yang harus dikembangkan untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan tersebut dapat berupa wawancara, observasi, skala sikap dll.

b. Instrumen Pendukung

Instrumen pendukung yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:

1) Lembar Observasi

Menurut Zainal Arifin dalam skripsi Anisa Lidya (2015. hlm 60)

observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis,

logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi

yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.

a) Observasi Perencanaan dan Aktivitas Guru

Lembar observasi perencanaan guru merupakan lembar pengamatan

yang digunakan oleh guru kelas yang bertugas sebagai observer untuk melihat

kesesuaian perencanaan (RPP) yang telah dibuat oleh penulis dengan

pelaksanaanya.

Lembar observasi aktivitas guru merupakan lembar pengamatan yang

digunakan oleh guru kelas yang bertugas sebagai observer untuk melihat

bagaimana kesesuaian penulis ketika mengajar materi pembelajaran dengan

perencanaan (RPP) yang telah dibuat.

b) Observasi Sikap Percaya Diri

Lembar observasi sikap percaya diri merupakan lembar pengamatan

yang digunakan oleh peneliti beserta guru kelas yang bertugas sebagai observer

untuk melihat ketercapaian sikap percaya diri peserta didik pada saat

pembelajaran berlangsung.

Page 11: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

57

2) Dokumentasi

Dalam penelitian ini mengggunakan dokumentasi foto yang terdiri dari

foto – foto kegiatan siklus I dan siklus II serta hasil karya siswa dalam

pembelajaran subtema manusia dan lingkungan.

3) Angket

Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui tentang sikap percaya

diri siswa dalam pembelajaran yang dilaksankan pada subtema pengalaman

bersama teman dengan menggunakan penerapan model Discovery Learning.

E. Teknik Analisis Data

1. Menganalisis Observasi Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tabel 3.2

Lembar Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

No. Aspek yang dinilai Skor Catatan

1. Perumusan Indikator pembelajaran *)

Perumusan tujuam pembelajaran

pembelajaran *)

1 2 3 4 5

2. Perumusan dan pengorganisasian materi ajar 1 2 3 4 5

3. Penetapan sumber/media pembelajaran 1 2 3 4 5

4. Penilaian kegiatan pembelajaran 1 2 3 4 5

5. Penilaian proses pembelajaran 1 2 3 4 5

6. Penilaian hasil belajar 1 2 3 4 5

Jumlah Skor

Nilai = ∑ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟

∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (30) x 4 = ............

Sumber: Buku Panduan Praktik Pengalaman Lapangan (2017)

2. Menganalisis Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Tabel.3.3

Lembar Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

No. Aspek yang dinilai Skor Catatan

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Menyiapkan fisik & psikis peserta didik

dalam mengawali kegiatan pembelajaran

1 2 3 4 5

2. Mengaitkan materi pembelajaran sekolah

dengan pengalaman peserta didik

1 2 3 4 5

3. Menyampaikan kompetensi, tujuan dan

rencana kegiatan

1 2 3 4 5

B. Kegiatan Inti

1. Melakukan free test 1 2 3 4 5

Page 12: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

58

2. Materi pembelajaran sesuai indikatir materi

3. Menyiapkan strategi pembelajaran yang

mendidik

1 2 3 4 5

4. Menerapkan pembekalan pembelajaran

saintifik *)

Menerapkan pembeljaran eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi *)

1 2 3 4 5

5. Memanfaatkan sumber/media

pembelajaran

1 2 3 4 5

6. Melibatkan peserta didik dalam proses

pembelajaran

1 2 3 4 5

7. Menggunakan bahasa yang benar dan tepat 1 2 3 4 5

8. Berperilaku sopan dan santun 1 2 3 4 5

C. Kegiatan Penutup

1. Membuat kesimpulan dengan melibatkan

peserta didik

1 2 3 4 5

2. Melakukan post test 1 2 3 4 5

3. Melakukan refleksi 1 2 3 4 5

4. Membei tugas sebagai bentuk tindak lanjut 1 2 3 4 5

Jumlah Skor

Nilai = ∑ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟

∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (75) x (4) = ............

Sumber: Buku Panduan Praktik Pengalaman Lapangan (2017)

3. Menganalisis Sikap Percaya Diri Siswa

Tabel.3.4

Lembar Observasi Sikap Percaya Diri

No Nama

Indikator Sikap Percaya Diri

Sk

or

Nil

ai

Berani

Berpendapat,

Bertanya,

Menjawab dan

Melakukan

kegiatan tanpa

ragu-ragu.

Berani

presentasi di

depan kelas

Tidak mudah

putus asa

S

M

4

M

B

3

M

T

2

B

T

1

S

M

4

M

B

3

M

T

2

B

T

1

S

M

4

M

B

3

M

T

2

B

T

1

1

2

3

4 Dst..

Jumlah

Rata-Rata

Presentase Ketuntasan

Sumber: Dwi Handayani (2017, hlm.60)

Page 13: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

59

Keterangan:

1 BT = Belum Terlihat,

2 MT = Mulai terlihat,

3 MB = Mulai Membudaya,

4 SM = Sudah Membudaya

a. Belum terlihat

Apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku

yang dinyatakan dalam indikator karena belum memahami makna dari nilai itu

(Tahap Anomi).

b. Mulai terlihat

Apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten karena

sudah ada pemahaman dan mendapat penguatan lingkungan terdekat (Tahap

Heteronomi).

c. Mulai berkembang

Apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku

yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten, karena selain sudah ada

pemahaman dan kesadaran juga mendapat penguatan lingkungan terdekat dan

lingkungan yang lebih luas (Tahap Sosionomi).

d. Sudah Membudaya

Apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang

dinyatakan dalam indikator secara konsisten karena selain sudah ada

pemahaman dan kesadaran dan mendapat penguatan lingkungan terdekat dan

lingkungan yang lebih luas sudah tumbuh kematangan moral (Tahap Autonomi).

Tabel. 3.5

Presentase Nilai dan Kategori Sikap Percaya Diri Peserta Didik

Sumber : Febriani (2016, hlm 61)

No Presentase Kategori

1 90-100 Sangat Baik

2 79-89 Baik

3 68-78 Cukup

4 57-67 Kurang

5 46-56 Sangat Kurang

Page 14: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

60

4. Analisis Tes Hasil Belajar

Data yang dikumpulkan baik melalui observasi maupun teknik lain,

perlu dianalisis agar data tersebut bermakna sebagai dasar untuk pengambilan

kesimpulan. Berikut peneliti jelaskan rancangan data yang peneliti gunakan

dalam penelitian tindakan kelas ini :

a) Menganalisis Lembar Observasi RPP

Analisis lembar observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini

menggunakan skala penilaian 1,2,3,4 dan 5. Adapun kriteria penilaian observasi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah sebagai berikut :

Sumber: Buku Panduan Praktik Pengalaman Lapangan (2017)

Gambar 3. 2

Rumus Penilaian Observasi RPP

Adapun pedoman penafsiran nilai hasil lembar observasi RPP adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.6

Pedoman Penafsiran Observasi Rencana Pelaksaan Pembelajaran

Rentang Skor Kategori

3,50 – 4,00 Sangat Baik

2,75 – 3,49 Baik

2,00 – 2,74 Cukup

<2,00 Kurang Sumber : Buku Panduan Praktik Pengalaman Lapangan (2017)

b) Menganalisis Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Pada lembar aktivitas guru berisi tentang uraian kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan skala penilaian 1,2,3,4 dan 5. Adapun kriteria penilaian

observasi pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:

Sumber: Buku Panduan Praktik Pengalaman Lapangan (2017)

Gambar 3. 3

Rumus Penilaian Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Nilai RPP = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ( …..) 𝑥 4

Nilai = ∑ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟

∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (75) x (4) =

Page 15: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

61

Adapun pedoman penilaian observasi Pelaksanaan Pembelajaran adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.7

Pedoman Penafsiran Observasi Pelaksaan Pembelajaran

Rentang Skor Kategori

3,50 – 4,00 Sangat Baik

2,75 – 3,49 Baik

2,00 – 2,74 Cukup

<2,00 Kurang Sumber : Buku Panduan Praktik Pengalaman Lapangan (2017)

c) Menganalisis Lembar Observasi Rasa Percaya Diri

Penilaian sikap percaya diri peserta didik digunakan untuk menilai

sikap percaya diri peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran. Dalam

penelitian ini menggunakan analisis lembar observasi rasa percaya diri,

menggunakan daftar ceklis dengan memberikan tanda ceklis (√) pada aspek

penskoran yang sesuai dengan kemampuan rasa percata diri siswa. Kriteria

tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8

Kriteria Penilaian Observasi Rasa Percaya Diri

No Indikator aspek yang

diamati

Skor

SM

4

MB

3

MT

2

BT

1

1 Berani Berpendapat,

Bertanya, Menjawab dan

Melakukan kegiatan tanpa

ragu-ragu.

2 Berani presentasi di depan

kelas

3 Tidak mudah putus asa

Sumber: Dwi Handayani (2017, hlm. 63)

Keterangan:

1 BT = Belum Terlihat,

2 MT = Mulai terlihat,

3 MB = Mulai Membudaya,

4 SM = Sudah Membudaya

Page 16: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

62

Adapun rumus untuk menghitung sikap percaya diri siswa dengan

menggunakan lembar observasi sikap percaya diri adalah sebagai berikut:

Sumber: Febriani (2016, hlm. 60)

Gambar 3.4

Rumus Observasi Sikap Percaya Diri

Keterangan :

NP= Nilai Rasa Percaya Diri

R= Skor mentah yang diperoleh siswa

SM= Skor maksimal Ideal dari tes yang bersangkutan

4=Bilangan tetap

Adapun pedoman penafsiran observasi rasa percaya diri siswa

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.9

Pedoman Penafsiran Rata – rata Rasa Percaya Diri Siswa

No Rata-Rata Kategori

1 3,3 – 4 Sangat Baik

2 2,8 – 3,16 Baik

3 2,4 – 2,76 Sedang

4 2 – 2,36 Kurang

5 < 1,96 Sangat Kurang

Sumber : Febriani (2016, hlm. 61)

d) Menganalisis Hasil Belajar Siswa

Untuk menilai hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran subtema

manusia dan lingkungan maka dilakukan penilaian berupa tes yang

dilakukan di akhir pembelajaran. Setiap post test terdiri dari 5 sampai dengan 10

soal dimanasetiap soal akan diberi nilai 20 atau 10 sehingga jika peserta didik

dapat menjawab semua soal dengan benar maka skor ideal yang diperoleh adalah

100. Rata-rata Pretest dan Postest menurut Sudijono (2008, hlm. 43) dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Page 17: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

63

Sumber: Febriani (2016, hlm.61 )

Gambar 3.5

Rumus Observasi Hasil Belajar Siswa

F. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan oleh

peneliti pada kelas V SD Negeri Ciateul Kota Bandung subtema manusia dan

lingkungan adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Tahap pelaksanaan ini dilaksanakan secara berkesinambungan mulai

dari siklus I, kemudian siklus II. Rencana dalam tindakan kels ini dilaksanakan

dalam dua siklus. Rencana tindakannya adalah sebagai berikut:

a. Membuat surat penelitian yang akan diserahkan kepada pihak sekolah

b. Menemui pihak sekolah dan meminta izin untuk melaksanakan penelitian serta

menemukan kelas yang akan dijadikan objek penelitian.

c. Menemui guru kelas V dan berbincang terkait kendala yang dihadapi pada

pembelajaran tematik, selanjutnya meminta daftar murid kelas V.

d. Melakukan observasi ke kelas guna menemukan kendala yang terkait dengan

pembelajaran tematik.

e. Menentukan jadwal penelitian bersama guru kelas V yang bersangkutan.

f. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau skenario pembelajaran

untuk meningkatkan sikap percaya diri dan hasil belajar siswa

g. Mempersiapkan media pembelajaran

h. Mempersiapkan tes berupa soal isian yang dibuat untuk mengetahaui hasil

belajar siswa

i. Membuat instrumen penilaian untuk penelitian sikap percaya diri dan hasil

belajar siswa.

Page 18: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

64

2. Pelaksanaan (action)

a. Siklus I

Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran yang

telah dibuaut. Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi fasilitator selama

pembelajaran, peserta didik dibimbing untuk belajar dengan model discovery

learning dengan langkah-langkah yang dilakukan sesuai dengan skenario

pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.

b. Siklus II

Melanjutkan siklus I apabila siklus I belum berhasil, maka siklus II

akan dilaksanakan dengan menggunakan model dan skenario pembelajaran

yang sama tetapi pada pembelajaran yang berbeda.

3. Pengamatan (observing)

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan

pengamatan dilakukan oleh observer pada setiap pertemuan.

a. Situasi kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari 3 komponen yaitu siswa

senang belajar, siswa bisa melakukan intruksi guru dan siswa bisa

menyimpulkan hasil penemuannya.

b. Sikap Percaya diri siswa terdiri atas 3 komponen, diantaranya : (1) peserta didik

Berani Berpendapat, Bertanya, Menjawab dan Melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu.

(2) Berani presentasi didepan kelas, (3) Tidak mudah putus asa.

c. Kemampuan siswa dalam pembelaajaran yang terdiri dari 3 komponen yaitu

tugas selesai tepat waktu, keikutsertaan seluruh siswa dan penguasaan materi.

4. Refleksi (Reflecing)

Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan dan kelebihan

proses belajar mengajar pada siklus I. Kekurangan dapat diperbaiki pada siklus

berikutnnya. Apabila pada siklus II belum juga mengarah pada perubahan proses

pembelajaran dan hasil belajar maka dapat dilakukan siklus III. Siklus dapat

dihenntikan jika sikap tanggung jawab dan hasil belajar sudah mencapai

indikator keberhasilan. Refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan

Page 19: BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat

65

tindakan, kemudian refleksi pada siklus II dapat dilakukan atas hasil dari siklus

I dan begitu juga dengan siklus selanjutnya.

G. Indikator Penelitian

Indikator keberhasilan terdiri atas input dan output antara lain :

1. RPP penelitian ini dikatakan berhasil apabila sesuai dengan pembelajan

subtema pengalaman bersama teman dengan kriteria tertentu yaitu dengan

rentan skor 2,75 – 3,49 dan nilai kategori baik.

2. Pelaksanaan Pembelajaran pada penelitian ini dikatakan berhasil apabila

mencapai skor 2,75 – 3,49 dengan nilai kategori terlaksana baik.

3. Penilaian rasa percaya diri siswa pada penelitian ini dikatakan berhasil

apabila mencapai skor 2,8 – 3,16 dengan nilai kategori baik.

4. Pada penelitian ini hasil belajar siswa dikatakan berhasil apabila mencapai

nilai KKM yang telah sekolah dengan rentan skor 2,4 – 2,76 dengan nilai

kategori sedang.

5. Angket pada penelitian ini dikatakan berhasil apabila mencapai P%= 50

artinya kategori angket setengah dari kondisi siswa di dalam kelas.