47 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang terorgansir secara sistematis berdasarkan aturan-aturan baku. Tujuan dari suatu penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya. Menurut Dave Ebbutt dalam Dadang Iskandar (2015, hlm. 1) mengatakan bahwa definisi penelitian tindakan kelas sebagai berikut, “Action reseach is the systematic study of attempts to change and improve educational practice by groups of participants by means of their own practical actions and by means of their own reflections upon the effects of their actions.” Penelitian tindakan kelas merupakan penelitan tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Hasil penelitian kemudian dibuat laporan sesuai dengan kondisi nyata yang dilakukan guru di kelasnya dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dengan metode, strategi atau model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi kelas. Dengan metode penelitian tindakan kelas diharapkan dapat memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga indikator pembelajaran yang di inginkan tercapai. Menurut Arikunto (2011, hlm. 2) dalam bukunya menyatakan bahwa, Penelitian adalah menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodelogi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Menurut Suhardjono (2007, hlm. 58) dalam bukunya yang berjudul Penelitian Tindakan Kelas mengatakan bahwa: Penelitian TK merupakan penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Hasil penelitian kemudian dibuat laporan sesuai dengan kondisi nyata yang dilakukan para guru di kelasnya dalam upaya menigkatkan mutu pembelajaran dengan metode, strategi atau model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi kelas dan karakteristik materi pelajaran.
19
Embed
BAB III METODE PENELITIANrepository.unpas.ac.id/30803/7/16 BAB III.pdf · penelitian kemudian dibuat laporan sesuai ... tes dan non tes. a. Observasi ... Dari pembahasan diatas dapat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang terorgansir
secara sistematis berdasarkan aturan-aturan baku. Tujuan dari suatu penelitian
adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan
sebelumnya. Menurut Dave Ebbutt dalam Dadang Iskandar (2015, hlm. 1)
mengatakan bahwa definisi penelitian tindakan kelas sebagai berikut, “Action
reseach is the systematic study of attempts to change and improve educational
practice by groups of participants by means of their own practical actions and
by means of their own reflections upon the effects of their actions.”
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitan tindakan yang dilakukan
dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Hasil
penelitian kemudian dibuat laporan sesuai dengan kondisi nyata yang dilakukan
guru di kelasnya dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dengan
metode, strategi atau model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi
kelas. Dengan metode penelitian tindakan kelas diharapkan dapat memperbaiki
serta meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga indikator pembelajaran
yang di inginkan tercapai.
Menurut Arikunto (2011, hlm. 2) dalam bukunya menyatakan bahwa,
Penelitian adalah menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan metodelogi tertentu untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik
minat dan penting bagi peneliti.
Menurut Suhardjono (2007, hlm. 58) dalam bukunya yang berjudul
Penelitian Tindakan Kelas mengatakan bahwa:
Penelitian TK merupakan penelitian tindakan yang dilakukan dengan
tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Hasil penelitian
kemudian dibuat laporan sesuai dengan kondisi nyata yang dilakukan
para guru di kelasnya dalam upaya menigkatkan mutu pembelajaran
dengan metode, strategi atau model pembelajaran yang disesuaikan
dengan kondisi kelas dan karakteristik materi pelajaran.
48
Arikunto dalam Dadang Iskandar dan Narsim (2015: 4) dalam bukunya
yang berjudul Penelitian Tindakan Kelas dan Publikasinya mengatakan bahwa:
Tujuan PT adalah untuk menyelesaikan masalah melalui suatu perbuatan
nyata, bukan hanya mencermati fenomena yang bersangkutan. Definisi
diatas dapat dipahami bahwa PTK merupakan penelitian tindakan yang
dilakukan atas dasar persoalan pembelajaran yang muncul di kelas guna
meningkatkan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode
penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilaksanakan melalui perbuatan
nyata untuk memperbaiki masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran di
dalam kelas. Masalah yang terjadi dalam penelitian ini adalah rendahnya sikap
percaya diri dan hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas dalam penelitian
ini adalah tindakan untuk menerapkan model pembelajaran Discovery Learning
untuk melakukan perbaikan terhadap masalah di atas.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang diperlukan
dari perencanaan hingga pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh
Arikunto dalam Dadang dan Narsim (2015, hlm. 23) menjelaskan bahwa “satu
siklus Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengamatan dan Refleksi.” Seperti yang dapat dilihat pada bagan siklus menurut
Arikunto sebagai berikut :
49
Sumber: Dadang dan Narsim (2015, hlm. 23)
Gambar. 3.1
Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas yang Dikembangkan Oleh Arikunto
1. Perencanaan (planning)
Sebelum melakukan PTK, seorang guru hendaknya mempersiapkan
terlebih dahulu konsepnya dengan membuat perencanaan dalam bentuk tulisan.
Menurut Arikunto dalam Dadang dan Narsim (2015 hlm. 23) mengemukakan
bahwa, “perencanaan adalah langkah yang dilakukan oleh guru ketika akan
memulai tindakannya.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tahap ini merupakan pelaksanaan skenario pembelajaran yang telah
dibuat. Seorang guru akan melakukan tindakan harus memahami secara
mendalam tentang scenario pembelajaran beserta dengan langkah-langkah
50
praktisnya. Arikunto dalam Dadang dan Narsim (2015 hlm 25) memaparkan
secara rinci hal-hal yang harus diperhatikan guru antara lain : (a) apakah ada
kesesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan, (b) apakah proses tindakan
yang dilakukan pada siswa cukup lancer, (c) bagaimanakah situasi proses
tindakan, (d) apakah siswa-siswa melaksanakan dengan bersemangat dan (e)
bagaimanakah hasil keseluruhan dari tindakan itu.
3. Pengamatan (Observing)
“Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan”
(Arikunto dalam Dadang dan Narsim , 2015 hlm. 25). Kegiatan ini merupakan
realisasi dari lembar observasi yang telah dibuat pada saat tahap perencanaan.
Artinya setiap kegiatan pengamatan wajib menyertakan lembar observasi
sebagai bukti otentik.
4. Refleksi (Reflecting)
“Refleksi atau dikenal dengan peristiwa perenungan adalah langkah
mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru
maupun siswa”. (Arikunto dalam Dadang dan Narsim, 2015 hlm. 26).
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri Ciateul
dengan alamat Jln. Ibu Inggit Garnasih No. 159 Keluruhan Pungkur Kecamatan
Regol Kota Bandung. Sekolah ini dipimpin oleh Ibu Sri Hendrawati selaku
Kepala Sekolah di SD Negeri Ciateul. Alasan penulis memilih sekolah tersebut
secara subjektif sekolah ini sudah menggunakan kurikulum 2013, dan
dikarenakan masih terdapat kekurangan dalam penggunaan model pembelajaran
yang menyebabkan pemahaman konsep dan hasil belajar siswa masih rendah,
sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan
memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di SD Negeri Ciateul.
Penentuan tempat penelitian ini diharapkan memberi kemudahan khususnya
menyangkut pengenalan lingkungan yang berhubungan dengan siswa sebagai
objek.
51
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada akhir tahun ajaran 2016/2017 yaitu pada
bulan April sebagai awal persiapan dan pelaksanaan tindakan dimulai pada
bulan Mei.
3. Kondisi Peserta Didik
Tabel. 3.1
Daftar Peserta Didik
No Nama Peserta Didik L/P
1 Ahmad Daffa Aficiena L
2 Ahmad Ilham Akbar L
3 Alifah Zachra Syifa Tunnajwa P
4 Andika Pramana Putra L
5 Aprilia Putri Nazahra P
6 Ari Mulyadi L
7 Dian Apriani P
8 Dzikry Haffian L
9 Fahma Dinanda Jaza P
10 Fira Aulia P
11 Fitria Salma Hilmah P
12 Hade Ilayah L
13 Haekal Primahasanuddin . R L
14 Herdi Septriadi L
15 Indah Agustin P
16 Jessen Isak Haumahu L
17 Lingga Adam Ciepa L
18 Mochammad Syafiq Eka L
19 Muhammad Rayhab L
20 Muhammad Yaser L
21 Mutiana Pradita P
22 Naila Tamam P
Sumber : Dwi Handayani (2017, hlm. 52)
4. Gambaran Umum Sekolah (profil)
Nama Sekolah : SD Negeri Ciateul
NPSDN : 20245146
Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar
Status Sekolah : Negeri
Akreditasi : A
Kurikulum : Kurikulum 2013
Alamat Sekolah : Jl. Ibu Inggit Garnasih No. 159 Kelurahan