BAB III KONSEP MANAJEMEN QOLBU AA GYM Tidak dapat kita pungkiri bahwa adanya krisis multidimensi yang melanda Indonesia beberapa tahun terakhir dan sampai saat ini belum terselesaikan, telah membawa dampak negatif yang luar biasa terhadap masyarakat. Pengangguran, harga-harga yang tidak terjangkau, sampai pada tindak kriminal yang bermotif ekonomi menjadi berita yang sudah biasa kita dengar. Yang lebih memprihatinkan lagi ketika pengaruh globalisasi informasi dan budaya turut pula menambah pelik masalah hidup. Gaya hidup materialis, konsumeris yang mengarah pada gaya hidup hedonis telah pula mengajak banyak orang menempuh jalan pintas dengan menganiaya bahkan membunuh demi uang. Tidak hanya itu, banyaknya kasus-kasus amoral seperti perkosaan, maraknya prostitusi yang tidak hanya dilakukan orang dewasa tapi juga oleh anak-anak sekolah akibat tayangan-tayangan yang tidak mendidik, juga semakin melengkapi krisis akhlak di negeri ini. Belum lagi kasus para koruptor yang seolah tidak ada ujung pangkalnya. Semua itu terjadi karena akhlak bangsa ini yang mulai pudar dan iman yang tidak lagi dipegang. Tidak sabar menghadapi musibah, tidak sabar dalam berusaha. Iman yang lemah yang akhirnya terbujuk menempuh jalan pintas, lemahnya iman sehingga tidak mampu mengendalikan syahwat, dan hati serta keinginan yang selalu tertambat pada hal-hal yang bersifat duniawi belaka. Yang lebih memprihatinkan lagi semua ini dilakukan oleh bangsa yang mayoritas penduduknya adalah umat Islam, yang sangat memperhatikan akhlak dan cara hidup yang mulia dengan jalan yang halal sesuai dengan tuntunan Allah. Semua ini juga menjadi bukti bahwa masyarakat telah jauh dari nilai-nilai Islam dan jauh dari melaksanakan perintah Allah. Dengan menyadari semua ini sudah seharusnya bangsa ini bangkit dari keterpurukan dengan terus menerus melakukan perbaikan diri, agar hidup ini tidak sia-sia dan lebih bermakna. Inilah yang ingin diwujudkan oleh K.H. Abdullah Gymnastiar dengan dakwahnya Manajemen Qolbu
23
Embed
BAB III KONSEP MANAJEMEN QOLBU AA GYMlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2005... · mengambil Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP). Kemudian ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB III
KONSEP MANAJEMEN QOLBU AA GYM
Tidak dapat kita pungkiri bahwa adanya krisis multidimensi yang melanda
Indonesia beberapa tahun terakhir dan sampai saat ini belum terselesaikan, telah
membawa dampak negatif yang luar biasa terhadap masyarakat. Pengangguran,
harga-harga yang tidak terjangkau, sampai pada tindak kriminal yang bermotif
ekonomi menjadi berita yang sudah biasa kita dengar. Yang lebih memprihatinkan
lagi ketika pengaruh globalisasi informasi dan budaya turut pula menambah pelik
masalah hidup. Gaya hidup materialis, konsumeris yang mengarah pada gaya hidup
hedonis telah pula mengajak banyak orang menempuh jalan pintas dengan
menganiaya bahkan membunuh demi uang. Tidak hanya itu, banyaknya kasus-kasus
amoral seperti perkosaan, maraknya prostitusi yang tidak hanya dilakukan orang
dewasa tapi juga oleh anak-anak sekolah akibat tayangan-tayangan yang tidak
mendidik, juga semakin melengkapi krisis akhlak di negeri ini. Belum lagi kasus para
koruptor yang seolah tidak ada ujung pangkalnya.
Semua itu terjadi karena akhlak bangsa ini yang mulai pudar dan iman yang
tidak lagi dipegang. Tidak sabar menghadapi musibah, tidak sabar dalam berusaha.
Iman yang lemah yang akhirnya terbujuk menempuh jalan pintas, lemahnya iman
sehingga tidak mampu mengendalikan syahwat, dan hati serta keinginan yang selalu
tertambat pada hal-hal yang bersifat duniawi belaka. Yang lebih memprihatinkan lagi
semua ini dilakukan oleh bangsa yang mayoritas penduduknya adalah umat Islam,
yang sangat memperhatikan akhlak dan cara hidup yang mulia dengan jalan yang
halal sesuai dengan tuntunan Allah.
Semua ini juga menjadi bukti bahwa masyarakat telah jauh dari nilai-nilai
Islam dan jauh dari melaksanakan perintah Allah. Dengan menyadari semua ini sudah
seharusnya bangsa ini bangkit dari keterpurukan dengan terus menerus melakukan
perbaikan diri, agar hidup ini tidak sia-sia dan lebih bermakna. Inilah yang ingin
diwujudkan oleh K.H. Abdullah Gymnastiar dengan dakwahnya Manajemen Qolbu
28
(MQ). Manajemen Qolbu mengajak untuk selalu sadar akan makna hidup dan tujuan
hidup ini, dan apa yang seharusnya dilakukan dalam mengisi hidup ini. Meskipun
MQ belum menjadi solusi bagi masalah negeri ini, namun kehadirannya telah
manjadi angin segar di tengah hiruk-pikuknya masalah yang dihadapi masyarakat
Islam khususnya. Hal ini terbukti dengan antusiasnya masyarakat umun, pemerintah,
pengusaha, karyawan, tentara dan berbagai kalangan untuk mengikuti pengajian rutin
yang diadakan oleh MQ dan pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh K.H.
Abdullah Gymnastiar.
Manajemen Qolbu yang mengutamakan kebersihan hati sebagai dasar setiap
tindakan yang dilakukan setiap individu mencakup setiap sisi kehidupan. Namun
dalam penelitian ini akan difokuskan pada bidang pengajaran PAI di sekolah.
Bagaimana Manajemen Qolbu dapat menjadi bagian dari solusi untuk meningkatkan
kualitas guru PAI. Dan untuk mengetahui siapa K.H. Abdullah Gymnastiar dan apa
serta bagaimana konsep Manajemen Qolbu, akan peneliti uraikan dalam bab berikut.
A. Biografi Aa Gym
K.H. Abdullah Gymnastiar, atau yang akrab dipanggil Aa Gym lahir di
Bandung, 29 Januari 1962. Nama lahirnya adalah Yan Gymnastiar, Yan diambil
dari Januari sebagai bulan kelahirannya. Nama belakang Gymnastiar yang unik
diambil dari kata gymnastic (senam) sebab ayah beliau kala itu senang olahraga
ini. Kemudian panggilan akrab Aa dalam bahasa Sunda artinya kakak, karena
kebanyakan jamaah beliau adalah kawula muda, dan Aa Gym senang dipanggil
Aa agar terkesan akrab.
Aa Gym adalah anak pertama dari empat bersaudara, ayahnya bernama H.
Engkus Kuswara seorang perwira menengah Angkatan Udara, dan ibunya
bernama Hj. Yetty Rohayati. Bersama dengan ketiga saudaranya Aa dididik di
29
keluarga yang cukup religius, dan ayahnya yang seorang militer mendidik anak-
anaknya dengan gaya militer, disiplin tinggi namun tetap demokratis.1
Sosok Aa Gym terkenal sebagai seorang yang ulet, suka bekerja keras dan
tidak suka mengerjakan sesuatu dengan setengah-setengah. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya prestasi yang beliau raih mulai SD sampai Perguruan Tinggi. Dan
satu hal kebiasaan yang sekarang membawanya sukses adalah kegemarannya
berdagang sejak kecil.
Pendidikan formal Aa Gym dimulai dari TK, kemuadian masuk SD
Sukarasa 3 dengan prestasi cukup membanggakan dengan menjadi siswa terbaik
kedua. Dan bakatnya dalam bidang seni mulai kelihatan yaitu menggambar, dan
bernyanyi serta aktif dalam gerakan Pramuka. Sekolah Menengah Pertama 12
Bandung kemudian menjadi tempat belajarnya setelah SD. Di SMP ini gelar
siswa terbaik berhasil diraihnya, yang kemudian memudahkannya masuk ke SMA
5 Bandung yang merupakan salah satu SMA favorit di Bandung.
Masa kuliah Aa Gym dimulai di kampus Universitas Padjadjaran dengan
mengambil Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP). Kemudian
dilanjutkan ke Akademi Teknik Jendral Ahmad Yani (ATA, sekarang UNJANI).
Berbagai prestas pernah diraihnya tetap di bidang seni, bernyanyi, menggambar
dan pidato dan pernah menjabat sebagai senat dan komandan Resimen Mahasiswa
(Menwa). Ditengah-tengah kesibukan kuliah dan prestasi yang Aa Gym raih
kebiasaan berdagang masih tetap dilakukan bahkan kuliahnya hampir gagal
karena lebih sibuk berdagang.
Aa Gym yang dikenal banyak orang saat ini adalah seorang suami dari Hj.
Ninih Muthmainnah putri kyai dari Cijulang Tasikmalaya, dan ayah ketujuh
putra-putrinya, yaitu Ghaida Tsuraya, Ghazi al-Ghifari, Ghina Roudhotul Jannah,
1 Abdullah Gymnastiar, Aa Gym Apa Adanya; Sebuah Qolbugrafi, (Bandung: MQ Publishing,
2003). hlm. 2-6.
30
Ghaitsa Zahira Shofa, Ghefira Nur Fatimah, M. Ghaza al-Ghazali, dan Gheriya
Rahima.2
Beliau adalah pimpinan dari pondok pesantren Daarut Tauhiid dan
seorang yang dikenal karena gagasan yang ditemukannya yaitu Manajemen
Qolbu, yang sangat khas karena disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan
dekat dengan realitas kehidupan sehari-hari. Kehadiran Aa Gym di dunia dakwah
dengan konsep yang diusungnya Manajemen Qolbu, menjadikan Aa Gym dikenal
sebagai dai yang ramah dan menjadikan dakwah sebagai gerakan bersama untuk
membangun diri dan bangsa dengan kemuliaan Islam sebagai agama yang
rahmatan lil alamin.
Tentang ilmu keagamaan yang dimilikinya saat ini banyak dari kalangan
ulama yang mengatakan sebagai ilmu laduni, yaitu ilmu yang diberikan oleh
Allah kepada hamba yang dikehendaki-Nya dengan proses yang tidak biasa
seperti orang pada umumnya. Kaitannya dengan hal ini Aa Gym mengakui ada
hal-hal yang tidak biasa dalam perjalanan hidupnya, yang secara syariat memang
sulit bagaimana beliau bisa menjadi seperti sekarang ini. Karena memang beliau
tidak pernah belajar secara khusus sebelumnya. Keluarganya meskipun cukup
religius namun pendidikan agama yang diajarkan sama dengan keluarga lain.
Ayahnya juga bukan seorang kyai atau ustadz, juga Aa Gym tidak pernah nyantri
sampai beberapa tahun layaknya ahli agama lainnya. Dalam perjalanan
spiritualnya beliau hanya mendapat bimbingan dari beberapa guru, yaitu, K. H.
Tasdikhin, K.H. Djunaidi dari Garut, dan K.H. Choer Affandi dari Manonjaya
Tasikmalaya.
Pengalaman spiritual Aa Gym, sebagaimana dituturkannya berawal dari
kehidupan yang dilaluinya bersama adiknya yang ketiga, Agung Gunmartin yang
memiliki tubuh lemah dan cacat, bahkan lumpuh karena pernah diambil sumsum
tulang belakangnya. Saat SMA tubuh adiknya mulai kaku, namun tetap gigih
2 Abdullah Gymnastiar, Aa Gym Apa Adanya.....Op. Cit., hlm. 12-16.
31
sekolah bahkan saat kuliah ia harus digendong karena sudah tidak mampu
berjalan bahkan kemampuan pendengaran dan penglihatannya juga semakin
berkurang, namun keadaan fisiknya tidak pernah menyurutkan kegigihan dan
kesabarannya untuk terus belajar dan tidak pernah lepas dari ketaatan, tahajud dan
shaum tidak pernah ditinggalkan dengan tanpa mengeluh. Sampai akhirnya adik
ketiga Aa Gym, Agung Gunmartin yang biasa dipanggil Aa Gung ini meninggal
dipangkuan Aa Gym.
Satu hal, dari pengalaman hidup bersama adiknya yang sampai saat ini
terus diingat dan menjadi semangat hidup Aa Gym adalah pesan sang adik saat
sebelum meninggal. “Aa tidak pernah bahagia kecuali Aa mengenal dan
mencintai Allah. Dan Aa tidak akan pernah mencapai kemuliaan yang hakiki,
kecuali Aa mengenal dan meniru Rasulullah.”3 Kegigihan dan kesabaran adik
yang lemah dan banyak memiliki kekurangan inilah yang menjadi titik balik
perjalanan hidup Aa Gym sebagai seorang muslim.
Hidup bersama sang adik membawa banyak perubahan hidup Aa Gym
sebagai muslim, dan ditengah-tengah pencarian jati dirinya ini Aa Gym banyak
menemui beberapa peristiwa “aneh” yang hanya bisa disimak lewat pendekatan
imani, yaitu mimpi bertemu Rasulullah.
Bermula dari sebuah pengalaman langka: nyaris sekeluarga pada suatu ketika secara bergiliran bermimpi bertemu Rasulullah SAW. Sang ibu bermimpi bertemu Rasulullah sedang mencari-cari seseorang. Pada malam lain, giliran salah seorang adiknya bermimipi Rasulullah mendatangi rumah mereka. Ketika itu ayahnya langsung menyuruh Gymnastiar, “Gym, ayolah temani Rasul.” Ketika ditemui, ternyata Rasul menyuruh Gymnastiar untuk menyeru orang mendirikan shalat. Beberapa malam setelah itu Aa memimpikan hal yang sama. Dalam mimpinya ini dia sempat ikut berjamaah dengan Rasulullah dan empat sahabat. Sementara sebelum mimpi ini terlebih dahulu ia bermimpi didatangi seorang tua berjubah putih bersih yang kemudian mencuci mukanya dengan ekor bulu merak yang disaputi madu. Setelah itu, orang tua tersebut berkata bahwa, insya Allah kelak ia akan menjadi orang mulia.
3 Abdullah Gymnastiar, Aa Gym dan Fenomena Daarut Tauhiid Memperbaiki Diri Lewat
Setelah peristiwa mimpi itu Aa Gym merasakan guncangan batin, rasa
takutnya akan perbuatan dosa membuatnya berperilaku aneh di hadapan orang
lain, seperti menangis ketika disebut nama Allah, dan kata Bismillah dan
Alhamdulillah yang tidak pernah lepas dari bibirnya. Perubahan aneh pada diri
Aa Gym inilah yang membawanya pada beberapa ulama untuk menanyakan
perihal apa yang terjadi pada dirinya. Seorang ulama mengatakan bahwa dirinya
telah dikaruniai tanazzul oleh Allah, yakni secara langsung dibukakan hati untuk
mengenal Allah, tanpa melalu proses riyadhah. Sementara K.H. Choer Affandi,
ulama tasawuf terkenal pimpinan pondok pesantren Miftahul Huda, Manonjaya,
mengatakan dirinya telah dikaruniai ma’rifatullah.4 Dari sinilah seorang Aa Gym
benar-benar memulai kehidupan baru dengan terus menerus memperbaiki diri
sampai ditemukannya konsep populer Manajemen Qolbu.
B. Latar Belakang Pemikiran
Konsep Manajemen Qolbu atau yang dikenal dengan MQ adalah sebuah
konsep format dakwah yang membawa nama Aa Gym berkibar di dunia dakwah.
Konsep ini ditemukannya bersama perjalanan hidupnya melalu proses introspeksi
diri yang dilakukannya, baik bersama seluruh santri, keluarga, dan para sahabat
maupun dengan dirinya sendiri. Istilah MQ kali pertama dikembangkan oleh Aa
Gym di lingkungan Daarut Tauhiid yang dipimpinnya setelah terbukti ada
manfaatnya kemudian mulai tahun 1998 dikembangkan kebeberapa lembaga di
luar pesantren.
Sebenarnya isi dari MQ bukanlah sesuatu yang baru dalam Islam. Konsep
ini hanyalah sebuah konsep yang bersumber dari al-Quran dan hadits. Hanya inti
dari pembahasannya lebih diperdalam pada masalah pengelolaan hati (qolbu).
Mengelola hati atau membersihan hati untuk kemudian mampu mengendalikan
4 Abdullah Gymnastiar, Aa Gym dan Fenomena .....Op. Cit., hlm. 23-24.
33
dan memperbaiki diri bukanlah bukan sesuatu yang baru, al-Ghazali juga
membahas hal yang sama, demikian pula dalam tasawuf karena memang
membersihkan hati merupakan inti dari ajaran Islam yang kemudian dengan hati
yang dibuat bersih seseorang dapat mengenal dan dekat dengan Allah.
Aa Gym juga mengakui bahwa referensi yang digunakan kebanyakan dari
buku-buku karya imam al-Ghazali. Yang menjadikan konsep ini sebagai konsep
Aa Gym adalah beliau mengemas apa yang tertuang dalam al-Quran maupun
hadits dengan bahasa yang lebih aktual, dan telah melalui proses perenungan dan
telah diterapkannya dalam kehidupannya sendiri sehingga memunculkan rumus-
rumus hidup, seperti langkah-langkah MQ, 5S, 7T dan sebagainya. Disinilah letak
keaslian konsep Manajemen Qolbu sebagai konsep yang ditemukan oleh Aa
Gym.
C. Pengertian Manajemen Qolbu.
Dalam MQ diyakini bahwa hati atau qolbulah yang mampu membuat kita
berprestasi semata demi Allah. Apabila hati bersih, bening dan jernih, tampaknya
seluruh perilaku kita juga akan menampakkan kebersihan, kebeningan dan
kejernihan. Penampilan setiap insan merupakan refleksi dari hatinya sendiri.5
Pandangan ini berdasar pada firman Allah dalam surat asy- Syams ayat 9-10:
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (Q.S. asy-Syams: 9-10).6
5 Abdullah Gymnastiar, Aa Gym dan Fenomena.....Op. Cit., .hlm. 25. 6 R.H.A. Soenarjo, Al-Quran dan Terjemahnya, (Semarang: CV. Toha Putra, 1989), hlm 1064.
34
Dan hadits rasulullah saw:
’’Ketahuilah bahwa dalam tubuh manusia ada sepotong organ, yang apabila organ itu sehat maka seluruh tubuh juga sehat. Tetapi jika ia sakit, maka seluruh tubuhnya juga akan sakit, ketahuilah organ itu adalah qolbu.” (H.R. Bukhori).7 Menyimak dari hadits dan ayat tersebut kemudian Aa Gym mengemasnya
dalam bahasa yang aktual yaitu Manajemen Qolbu. Yang artinya, mengelola hati
supaya potensi positifnya bisa berkembang maksimal mengiringi kemampuan
berpikir dan bertindak sehingga sekujur sikapnya jadi positif, dan potensi
negatifnya segera terdeteksi dan dikendalikan sehingga tidak menjadi tindakan
yang negatif.8
Manusia yang diciptakan Allah sebagai khalifah di bumi telah
dipersiapkan oleh Allah dengan seperangkat potensi untuk dapat melaksanakan
tugasnya. Namun potensi itu tidak sendirinya “siap pakai”, melainkan harus ada
usaha dari setiap individu agar potensi-potensi tersebut dapat berkembang
maksimal. Secara sederhana manusia diciptakan dengan tiga potensi, yaitu potensi
jasad, akal, dan qolbu.
Jasad adalah potensi luar biasa yang dikaruniakan Allah, karena jasadlah
manusia itu dianggap ada dan dijadikan dalam bentuk yang paling sempurna
pembeda dengan makhluk Allah yang lain. Dengan kerja tenaga jasad atau fisik
manusia, apa yang ada dalam pikiran bisa terwujud, berbagai keahlian, kreatifitas
manusia nampak dari apa yang dilakukan jasad. Namun fisik tidak dapat
mengambil keputusan, fisik hanya menyalurkan proses akal.