43 BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM KOTA SOLO Kota Surakarta secara geografis terletak antara 110 o 45’15” dan 110 o 45’35“ Bujur Timur dan antara 7 o 36’ dan 7 o 56’ Lintang Selatan. Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di Jawa Tengah yang menunjang kota-kota lainnya seperti Semarang maupun Yogyakarta. Kota Surakarta atau lebih dikenal dengan ”Kota Solo” merupakan dataran rendah dengan ketinggian + 92 meter dari permukaan laut. Adapun Batas Administrasi Kota Surakarta adalah sebagai berikut: 1. Batas Utara : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali 2. Batas Selatan : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar 3. Batas Timur : Kabupaten Sukoharjo 4. Batas Barat : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar Kota Surakarta terdiri dari 5 kecamatan, yaitu : Kecamatan Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon, Jebres dan Banjarsari, yang terdiri dari 51 kelurahan yang mencakup 592 RW, 2.645 RT dan 129.380 KK. Sebagian besar lahan dipakai sebagai permukiman sebesar 65%. Sedangkan untuk kegiatan ekonomi memakan ruang yang cukup besar pula yakni berkisar antara 16% dari luas lahan yang ada. Peta administrasi dapat dilihat di bawah ini. Gambar 3. 1. Peta Administrasi Sumber : Bappeda Surakarta 2014 A. Kondisi Topografi Kota Surakarta
26
Embed
BAB III KAJIAN LAPANGAN - abstrak.uns.ac.id · 47 B. TINJAUAN KHUSUS RADEN UMAR SAID ANIMATION STUDIO 1. Sejarah singkat Sejarah berdirinya SMK Raden Umar Said Kudus yang lebih di
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
43
BAB III
KAJIAN LAPANGAN
A. TINJAUAN UMUM KOTA SOLO
Kota Surakarta secara geografis terletak antara 110o 45’15” dan 110
o 45’35“ Bujur
Timur dan antara 7o 36’ dan 7
o 56’ Lintang Selatan. Kota Surakarta merupakan salah satu
kota besar di Jawa Tengah yang menunjang kota-kota lainnya seperti Semarang maupun
Yogyakarta. Kota Surakarta atau lebih dikenal dengan ”Kota Solo” merupakan dataran
rendah dengan ketinggian + 92 meter dari permukaan laut. Adapun Batas Administrasi Kota
Surakarta adalah sebagai berikut:
1. Batas Utara : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali
2. Batas Selatan : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar
3. Batas Timur : Kabupaten Sukoharjo
4. Batas Barat : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar
Kota Surakarta terdiri dari 5 kecamatan, yaitu : Kecamatan Laweyan, Serengan, Pasar
Kliwon, Jebres dan Banjarsari, yang terdiri dari 51 kelurahan yang mencakup 592 RW, 2.645
RT dan 129.380 KK. Sebagian besar lahan dipakai sebagai permukiman sebesar 65%.
Sedangkan untuk kegiatan ekonomi memakan ruang yang cukup besar pula yakni berkisar
antara 16% dari luas lahan yang ada. Peta administrasi dapat dilihat di bawah ini.
Gambar 3. 1. Peta Administrasi
Sumber : Bappeda Surakarta 2014
A. Kondisi Topografi Kota Surakarta
44
Topografi Kota Surakarta terletak di dataran rendah di ketinggian antara 80 – 130 meter
diatas permukaan laut, kemiringan lahan antara 0% sampai 15%. Surakarta berada disekitar
65 km timur laut Yogyakarta dan 100 km tenggara Semarang serta dikelilingi oleh Gunung
Merbabu dan Merapi (ketinggian 3115 meter) dibagian barat, Gunung Lawu (tinggi 2806
meter) dibagian timur dan selatan Pegunungan Sewu. Kota Surakarta tergolong wilayah yang
memiliki topografi yang relatif datar. Hal ini terlihat dari Tabel berikut yang menunjukkan
kemiringan lahan tiap-tiap kecamatan yang terdapat di Kota Surakarta.
B. Kondisi Klimatologi Kota Surakarta
Potret iklim Kota Surakarta adalah sebagai berikut :
Kota Surakarta beriklim tropis dengan suhu rata-rata 24,8°C sampai 18,1°C.
Kelembaban udara berkisar antara 66-84%.
Penyinaran matahari tertinggi terjadi pada bulan Agustus atau September
dengan radiasi matahari antara 80 – 84%, sementara penyinaran terendah terjadi
pada bulan Desember atau Januari dengan radiasi matahari sekitar 48 – 50%.
Tekanan udara antara 1.007-1011 atmosfir, rata-rata sebesar 1.010 atmosfir.
Curah hujan pada tahun 2011 sebesar 2.548,50 mm/th, yang lebih kecil
dibandingkan tahun 2010 sebesar 3.408 mm/thn dan tahun 2009 sebesar 2.332,5
mm/th.
Banyaknya hari hujan mencapai 163 hari.
Jumlah bulan kering mencapai 5 bulan (Mei sampai September) dan bulan
basah sebanyak 7 bulan (Oktober sampai April) dengan suhu rata-rata 24,8°C
sampai 18,1°C.
45
Penyinaran matahari tertinggi terjadi pada bulan Agustus atau September
dengan radiasi matahari 84%, sementara penyinaran terendah terjadi pada bulan
Desember atau Januari.
Kecepatan angin tertinggi 8 knot terjadi pada bulan September dan bulan Oktober
Tekanan udara tertinggi 1011,3 atmosfir pada bulan September, rata-rata
sebesar 1.008,8 atmosfir.
C. Kebijakan Tata Guna Lahan
Tata Guna Lahan Luas wilayah Kota Surakarta mencapai 44,06 Km2 yang terbagi dalam
5 kecamatan yaitu Kecamatan Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon, Jebres dan Banjarsari.
Kecamatan yang memiliki lahan terluas adalah Kecamatan Banjarsari yaitu seluas 1.481,10
ha, sedangkan kecamatan yang memliki lahan paling sedikit adalah Kecamatan Serengan
yaitu seluas 319,40 ha. Penggunaan lahan di Kota Surakarta pada tahun 2011 paling banyak
digunakan untuk lahan permukiman yaitu seluas 2.841,36 ha, penggunaan lahan dengan
peruntukan jasa seluas 365,46 ha, sedangkan penggunaan lahan untuk sawah hanya seluas
101,95 ha. Penggunaan lahan sawah ini hanya terdapat di 3 (tiga) kecamatan saja yaitu
Kecamatan Laweyan seluas 22,45 ha, Kecamatan Jebres seluas 17.10 ha dan Kecamatan
Banjarsari seluas 62.40 ha. Penggunaan lahan di Kota Surakarta paling sedikit adalah lahan
dengan peruntukan sebagai taman kota yaitu seluas 12,59 ha yang berada di Kecamatan
Laweyan seluas 0,25 ha, Kecamatan Jebres seluas 8,85 ha dan Kecamatan Banjarsari seluas
3,49 ha.
D. Rencana Struktur Ruang Kota Surakarta
Kota Surakarta terdiri dari satu PPK (Pusat Pelayanan Kota) yang membawahi beberapa
Sub Pusat Pelayanan Kota. Berkenaan dengan sub pusat kota, fungsi dan cakupan wilayah
pelayanannya dikemukakan sebagai berikut :
- Sub pusat pelayanan kota I di Kelurahan Kemlayan melayani kawasan I meliputi
sebagian Kecamatan Jebres, sebagian Kecamatan Pasarkliwon, sebagian Kecamatan
Serengan dan sebagian Kecamatan Laweyan. Kawasan I diarahkan dan ditetapkan
dengan fungsi utama untuk kegiatan pariwisata, budaya, perdagangan, jasa dan olah
raga sebagai pusat pariwisata (budaya), perdagangan dan jasa, olah raga serta industri
kreatif.
46
- Sub pusat pelayanan kota II di Kelurahan Purwosari melayani kawasan II meliputi
sebagian Kecamatan Laweyan dan sebagian Kecamatan Banjarsari. Kawasan II
diarahkan dan ditetapkan dengan fungsi utama untuk kegiatan pariwisata, olah raga
dan perdagangan/jasa sebagai pusat pariwisata, olah raga dan industri kreatif
- Sub pusat pelayanan kota III di Kelurahan Nusukan melayani kawasan III, meliputi:
sebagian Kecamatan Banjarsari. Kawasan III diarahkan dan ditetapkan dengan fungsi
utama untuk permukiman perdagangan dan jasa sebagai pusat permukiman dan
perdagangan dan jasa.
- Sub pusat pelayanan kota IV di Kelurahan Mojosongo melayani kawasan IV,
meliputi: sebagian Kecamatan Jebres dan sebagian Kecamatan Banjarsari. Kawasan
IV diarahkan dan ditetapkan dengan fungsi utama untuk permukiman, perdagangan
dan jasa, industri kecil dan industri ringan.
- Sub pusat pelayanan Kota V di Kelurahan Jebres melayani kawasan V meliputi
sebagian Kecamatan Jebres dan sebagian Kecamatan Banjarsari. Kawasan V
diarahkan dan ditetapkan dengan fungsi utama untuk kegiatan pariwisata, pendidikan
tinggi dan industri kreatif.
- Sub pusat pelayanan Kota VI di Kelurahan Stabelan melayani kawasan VI meliputi
sebagian Kecamatan Jebres, sebagian Kecamatan Banjarsari, sebagian Kecamatan
Laweyan dan sebagian Kecamatan Pasarkliwon. Kawasan V diarahkan dan ditetapkan
dengan fungsi utama untuk kegiatan pemerintahan, pariwisata budaya, perdagangan
dan jasa.
47
B. TINJAUAN KHUSUS RADEN UMAR SAID ANIMATION STUDIO
1. Sejarah singkat
Sejarah berdirinya SMK Raden Umar Said Kudus yang lebih di kenal dengan nama
SMK GRAFIKA tidak terlepas dari keberadaan Fakultas Agama Islam Undaris Kudus
yang berdiri pada Tahun Akademik 1986/1987. Perkembangan selanjutnya, berdasar
Surat Edaran Menteri Agama pada tahun 1996, bahwa semua fakultas yang berada di luar
wilayah kabupaten perguruan tinggi agar ditarik ke induknya. Dengan adanya edaran
tersebut, mengharuskan Fakultas Agama Islam Undaris Kudus untuk direlokasi ( passing
out ) ke Undaris induk di Ungaran Semarang pada tahun 1997 dan proses relokasi selesai
pada tahun 2000. Dengan selesainya proses relokasi, muncul keprihatinan dari para
mantan pimpinan Fakultas Agama Islam Undaris Kudus tentang mandegnya proses
pembelajaran dan visi untuk memberi pembelajaran pada masyarakat padahal inventaris
berupa 2 unit gedung, bangku pembelajaran dan alat – alat lain sangat layak untuk proses
pembelajaran.
Pada tahun 2004, para mantan pimpinan Fakultas Agama Islam Undaris Kudus dan
Dewan Pembina melakukan uji kelayakan tentang kemungkinan mendirikan yayasan dan
sekolah dan ditindaklanjuti dengan membentuk panitia pendiri yang terdiri dari ;
H. Moersyidi M. Hasan
Drs. H. Saifuddin Bachri, M.Ag
Drs. H. Chamdziq ZU
Drs. H. Abdul Hamid, M.Pd.
H. Andy Arifin, SH,Sp.N
H. Muchlis,BA.
H. A. Faiq, BA.
2. Proses berdirinya SMK
Yayasan Pendidikan Islam Raden Umar Said didirikan Berdasar Akta Notaris Nomor
14 tanggal 9 Maret 2005 dengan susunan pengurus yayasan yang terdiri dari Dewan
Pembina : Drs. H. Abdul Hamid, M.Pd. (Ketua), H. Rindho Wartono, Dr. H.
Masyharuddin,M.Ag.(Alm.), dan H. Moersyidi M. Hasan (masing – masing sebagai
anggota). Dewan pengawas terdiri dari : Drs. H. Chamdziq ZU (ketua), H. Nooryanto dan
H. Muchlis, BA. (masing – masing sebagai anggota) serta jajaran Pengurus terdiri dari
48
Ketua Umum Drs. H. Saifuddin Bachri, M.Ag, Ketua H. Andy Arifin, SH. Sp.N,
Sekretaris Umum Drs AH. Kahar Utsman, M.Pd. Sekretaris H. MT. Kamal, S.Ag,
Bendahara Umum H. A. Faiq, BA, Bendahara Dra. Hj. Sayyidah dan Anggota Drs. H. A.
Mifdloli. Begitupun dengan aset dan sarana yang dimiliki Fakultas Agama Islam Undaris
Kudus diserahterimakan kepada Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Raden Umar Said.
Setelah melalui uji kelayakan, Pengurus Yayasan mengirim proposal Nomor
01/YAPISUS/2004 tanggal 1 Oktober 2004 perihal pendirian SMK Raden Umar Said
Bidang Grafika, Program Keahlian Persiapan Grafika dan Produksi Grafika. Tim Dinas
Pendidikan Kabupaten Kudus dengan surat nomor 421.5/1381 14.03/2005 tanggal 26 Mei
2005 yang ditujukan Kepada Ketua Yayasan Pendidikan Islam Raden Umar Said
memberikan izin operasional SMK “Raden Umar Said” Bidang Keahlian Grafika dengan
Program Keahlian : 1). Persiapan Grafika dan 2). Produksi Grafika mulai Tahun
Pelajaran 2005 – 2006.
Kemudian, bersamaan dengan keluarnya izin operasional SMK, yayasan juga
melengkapi perlengkapan administrasi yayasan dengan membuat Nomor Pokok Wajib
Pajak dengan nomor 02.377.917.6-506.000. Berdasar permohonan Notaris Lianty
Achwas, SH, tanggal 1 Desember 2005 Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum menerbitkan
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor C-
1877.HT.01.02.TH.2005 tentang Pengesahan Akta Yayasan Pendidikan Islam Raden
Umar Said. Dengan dasar keluarnya izin operasional SMK Raden Umar Said, pada bulan
Maret s. d. Juni 2005 Yayasan kemudian melengkapi persyaratan diantaranya;
mengangkat dan menetapkan H. Nur Afif Fanany, S.Ag. sebagai Kepala Sekolah,
merekrut dewan guru dan staf tata usaha, mengadakan kurikulum, melengkapi struktur
SMK, serta mengadakan persiapan penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran
2005/2006. Setelah melalui proses panjang dan ditandai dengan dimulainya proses
pembelajaran pertama kali tanggal 17 Juli 2005, SMK Raden Umar Said Bidang Grafika
dengan jumlah peserta didik 72 siswa, sempurnalah SMK Raden Umar Said Kudus
berdiri dan bernaung dibawah bendera Yayasan Pendidikan Islam Raden Umar Said.
SMK Raden Umar Said Kudus adalah salah satu sekolah menengah kejuruan yang
masuk dalam Kelompok Teknologi dan Rekayasa, Program Studi Keahlian Teknik
49
Grafika, kompetensi keahlian Persiapan Grafika dan Produksi Grafika yang meluluskan
siswa-siswinya yang kompeten di bidang grafika untuk memenuhi kebutuhan tenaga
kerja bagi Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) percetakan. Selain itu lulusannya juga
memiliki kesempatan untuk berwirausaha dengan membuka usaha percetakan, sablon,
advertising, layouter, jasa setting, foto copy dan penjilidan, dan lain sebagainya. SMK
Raden Umar Said Kudus mulai beroperasi menerima siswa baru`pada tahun 2005 dengan
membuka dua kompetensi keahlian, yaitu persiapan grafika dan produksi grafika. SMK
Raden Umar Said didirikan oleh Yayasan Pendidikan Islam Raden Umar Said Kudus
pada tanggal 26 Mei 2005 dan mendapatkan ijin operasional dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Kudus No:421.5 / 1381 14.03 / 2005. Pada tanggal 07 Oktober 2008 SMK
Raden Umar Said mendapatkan Ijin Pendirian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus
dengan Nomor : 050 / 2766.1 / 14.03 / 2008. Pada tahun 2008 juga, SMK Raden Umar
dapat mengikuti Akreditasi Sekolah dan mendapatkan peringkat B berdasarkan
Keputusan Rapat Badan Akrteditasi Sekolah/Madrasah Provinsi Jawa Tengah pada
tanggal 07 Nopember 2008.
3. Raden Umar Said Animation Studio
Inovasi dan perkembangan demi perkembangan terus dilakukan SMK Raden Umar
Said guna menahbiskan diri sebagai Sekolah Menengah yang kompeten. Baru-baru ini,
jurusan baru telah dibukan di sekolah yang berdiri di bawah Yayasan Pendidikan Islam
Raden Umar Said. Pada Senin 7 Maret 2016, telah resmi berdiri Raden Umar Said
Animation Studio, dimana berkonsentrasi pada jurusan animasi. Menariknya, jurusan
baru ini didukung penuh oleh Djarum Foundation, dimana segala inventaris hingga
bangunan dan tenaga pengajar dibiayai penuh guna memperlancar terlaksananya jurusan
animasi di Kota Kudus. Dengan dukungan penuh dari Djarum Foundation, jurusan ini
dilengkapi dengan fasilitas lengkap dan canggih, dari ruang animasi, ruang recording &
sound editing, ruang color grading, mini teater, dan lain sebagainya. Atmosfer di dalam
ruangan pun begitu berbeda dibanding ruang kelas pada sekolah menengah umumnya.
Suasananya sengaja dirancang santai, jauh dari kata konvensional, sehingga membuat
siswa yang belajar disini menjadi lebih bebas mengekspresikan kreatifitasnya. Tak pelak,
dengan ruang kelas yg didesain diluar kelaziman sebuah ruang kelas, lebih mirip sebuah
50
longue sebuah hotel yg nyaman. Tak hanya sampai disitu, Raden Umar Said (RUS) juga
memiliki tenaga pengajar bersertifikasi Autodesk.
Berikut dokumentasi dari survey yang dilakukan di Raden Umar Said Animation
Studio :
Gambar 3. 2. Ruang santai 1 Gambar 3. 3. Ruang Santai 2
(Sumber : Dokumen pribadi, 29 Maret 2016)
Gambar 3. 4. Selasar
(Sumber : Dokumen pribadi, 29 Maret 2016)
51
Gambar 3. 5. Area gambar Gambar 3. 6. Area gambar
(Sumber : Dokumen pribadi, 29 Maret 2016)
Gambar 3. 7. Area animasi (komputer) Gambar 3. 8. Area animasi (komputer)
(Sumber : Dokumen pribadi, 29 Maret 2016)
Gambar 3. 9. Mini teater
(Sumber : Dokumen pribadi, 29 Maret 2016)
52
Gambar 3. 10. Ruang produksi 1 Gambar 3. 11. Ruang produksi 2
(Sumber : Dokumen pribadi, 29 Maret 2016)
Gambar 3. 13. Ruang santai dalam ruang produksi
(Sumber : Dokumen pribadi, 29 Maret 2016)
53
C. TINJAUAN KHUSUS SEMARANG CONTEMPORARY ART
GALLERY
1. Sejarah singkat
Kawasan kota lama Semarang adalah salah satu kawasan bersejarah yang mempunyai
ruh bangunan bangsa Eropa di kota Semarang. Seni mengalami perubahan pola yang
secara kontekstual cenderung bebas dalam berekspresi. Sehingga dinamika tersebut
terbentuk dalam format karya seni kontemporer atau kekinian yang senada dengan derap
kehidupan aktual masyarakat Indonesia. Semangat pembaharuan sejalan dengan
semangat seniman – seniman muda Semarang untuk berkembang di tengah ketiadaan
area berekspresi yang dapat dipublikasikan secara luas ke masyarakat awam untuk
mendukung perkembangan kawasan kota lama Semarang. Dalam hal ini, museum
sebagai generator dan fasilitator dalam usaha-usaha pelestarian kesenian dan sejarah kota
lama Semarang dapat menjadi salah satu alternatif bagi usaha peningkatan citra kota
Semarang khususnya pada kawasan kota lama Semarang. Meskipun museum lazimnya
hanya dikenal sebagai tempat penyimpanan artefak-artefak yang bersifat konkrit dan
tangible, bukan tidak mungkin museum juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana
penyimpanan sebuah karya atau ekspresi manusia dan warisan-warisan sejarah yang
bersifat intangible. Dengan keunikan sifat ini, museum seni kontemporer dapat menjadi
sarana untuk mengenalkan seni yang kekinian (update). Dengan demikian, diharapkan
kegiatan seni masyarakat dapat diwadahi lebih dari sekedar sarana komunikasi semata.
Didirikan pada tahun 2001, Semarang Contemporary Art Gallery merupakn sebuah
galeri seni mini yang terletak di pusat kota Semarang, Indonesia. Dengan komitmen
untuk mendedikasikan galeri ini sebagai media pengenalan untuk karya-karya seni dari
seniman Asia kontemporer, terutama yang berasal dari Indonesia. Galeri ini terkenal
sebagai galeri yang telah berhasil mempromosikan seniman muda berbakat dengan
adanya pameran dan event seni yang diadakan di tempat ini. Awalnya galeri yang
dimiliki oleh Chris Darmawan, kolektor karya seni, terletak di Jalan dr. Cipto. Namun,
pada tahun 2008, Galeri Semarang pindah ke lokasi baru, yaitu di Taman Srigunting yang
berada di area warisan budaya di Kota Lama Semarang. Pada wilayah yang kental
karakteristik arsitektur kolonialisme Belanda ini, tentunya sangat ideal untuk