21 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Peralatan Radiologi 3.1.1 Nama Alat AUTOMATIC PROCESSING FILM Nama alat : Automatic Processing Film Merk : Fuji film Model : fpm 100a Power : 210/220/230/240 v 50 Hz Gambar 3.1 : APF 3.1.2 Prinsip kerja alat Fungsi alat APF berfungsi untuk mencuci film secara otomatis dari hasil foto rontgen konvesional Prinsip Kerja APF terbagi atas beberapa bagian antara lain: Motor Servo Roller Chamber cairan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
21
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Peralatan Radiologi
3.1.1 Nama Alat
AUTOMATIC PROCESSING FILM
Nama alat : Automatic Processing Film
Merk : Fuji film
Model : fpm 100a
Power : 210/220/230/240 v 50 Hz
Gambar 3.1 : APF
3.1.2 Prinsip kerja alat
Fungsi alat
APF berfungsi untuk mencuci film secara otomatis dari hasil foto
rontgen konvesional
Prinsip Kerja
APF terbagi atas beberapa bagian antara lain:
Motor Servo
Roller
Chamber cairan
22
Heater
Sesuai dengan namanya Automatic Processing Film yang artinya
adalah proses pencucian film yang dilakukan secara otomatis dengan
menggunakan media motor sebagai penggerak.
Komponen Elektronika yang dibuat hanya minim sekali karena
hanya menggunakan rangkaian pengendali motor servo dan pemanas
heater. Motor berfungsi untuk menjalankan film dari satu larutan ke larutan
berikutnya. Sedangkan heater digunakan untuk pemanas cairan kimia,
panas ini sangat berpengaruh pada proses kimia yang terjadi pada film.
Suhu mempengaruhi cepat lambatnya proses pencucian film yang terjadi.
Prosesnya film masuk ke cairan Developer digerakkan oleh roller
didalam cairan ini terjadi proses perontokan materi hitam pada film dan
bagian film yang terkena bayangan akan tercipta gambar tampak. film akan
terus berjalan menuju cairan Fixer pada cairan ini bayangan tampak tadi
diperjelas yang kemudian akan dibilas dan dibersihkan oleh air yang
kemudian akan dipanasi untuk mengeringkan film oleh pemanas dan
proses pencucian film pun selesai.
Dalam proses pencucian ini tetap berada pada ruangan yang gelap
total hanya diterangi oleh lampu berwarna merah sekitar 5 watt. Kenapa
menggunakan lampu berwarna merah? Jawabannya ini dikarenakan
panjang gelombang dari cahaya warna merah pendek dan tidak merusak
atau membakar film yang akan dicuci.
23
Untuk pengaturan cairan dilakukan dengan cara otomatis
maksudnya cairan developer dan Fixer dari jerigent akan disalurkan ke
chamber dengan selang-selang. Untuk mengirimnya digunakan pompa
piston sebagai pemompa larutan menuju chamber. Sedangkan air diambil
langsung dari kran air yang mengalir sehingga hasil pencucian film benar-
benar bersih.
Apabila terjadi Overload cairan maka secara otomatis solenoid
valve akan terbuka dan akan mengalirkan cairan sisa tadi kembali ke
jerigent/tempat penampungan.
3.1.3 Blok Diagram Alat
Gambar 3.2 : Blok Diagram APF
3.1.4 Cara Kerja Blok Diagram
Film dimasukkan ke dalam APF dengan bantuan roller film
dilewatkan melalui developer. Didalam developer bagian film yang tak
terkena radiasi sinar-X di hitamkan sedangkan yang terkena X-ray menjadi
24
bayangan tampak.Roller menggerakkan film menuju ke fixer, pada cairan
ini hasil bayangan tampak tadi diperjelas sehingga terbentuklah gambar
dari bayangan itu tadi.Film menuju ke air di dalam air ini film dibersihkan.
Kondisi air dalam keadaan selalu mengalir karena bertujuan untuk
menghilangkan sisa-sisa cairan kimia tadi sehingga film yang keluar benar-
benar dalam kondisi bersih.Sebelum keluar film terlebih dahulu di
keringkan oleh heater.Film dalam kondisi bersih pun selesai dicuci.
Catatan:
Seperti layaknya bahan-bahan kimia yang lainnya cairan developer
dan fixer mempunyai life time atau biasa dikatakan usia masih baik atau
tidaknya cairan ini digunakan. Tanpa menggunakan alat indikasi usia
cairan yang canggih kita juga masih bisa menilainya sendiri caranya.
Bisa kita lihat dari hasil pencuciannya misal pada kondisi yang
normal proses pencucian dilakukan dalam waktu 10 menit dan hasil
pencucian yang didapat bagus dan gambarnya jelas. Namun pada kondisi
cairan yang sudah jelek atau bisa dikatakan rusak. Dalam kondisi waktu
yang normal hasil poto atau gambar yang tampak sama sekali tidak jelas
dan masih terlihat beberapa bagian gambar yang belum terlarut maka ini
adalah indikasi bahwa cairan yang digunakan ini dalam kondisi sudah tak
layak pakai dan sebaiknya segera diganti dengan cairan yang baru.
25
Apabila cairan tidak diganti sebenarnya masih ada alternative lain
yaitu memperpanjang waktu proses pencucian film ini. Misalnya dalam
kondisi normal proses pencucian film dapat dilakukan selama 10 menit
Dalam kondisi ini kita tambahkan waktunya menjadi sekitar 20 menit.
Namun walaupun begitu hasil poto atau gambar yang didapat masi tetap
kurang memuaskan. Jadi apabila menemukan gejala-gejala diatas
sebaiknya segera mengganti cairan developer dan fixer secepatnya supaya
proses pelayanan tidak terganggu
26
3.2 Peralatan Laboratorium
3.2.1 Nama Alat
Mikroskop
Nama Alat : Mikroskop
Merk : Olimpus
Power : 220 AC
Frekuensi : 50-60 Hz
Kelembaban : 50-80 % dengan rentang
suhu 31 - 40
k
Gambar 3.3 : Mikroskop
3.2.2 Prinsip Kerja Alat
Funsi Mikroskop : Milihat benda/bagian benda yang sangat kecil
yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Prinsip kerja : Mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang
dua lensa obyektif sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan
diperbesar. Lensa okuler mempunyai peran seperti lup, sehingga
pengamat dapat melakukan dua jenis pengamatan yaitu dengan mata tak
berakomodasi atau dengan mata berakomodasi maksimum. Pilihan jenis
pengamatan ini dapat dilakukan dengan cara menggeser jarak benda
terhadap lensa obyektif yang dilakukan dengan tombol soft adjustment
(tombol halus yang digunakan untuk menemukan fokus). Kegiatan
27
berikut ini akan memperlihatkan pembentukan bayangan pada
mikroskop.
Gambar 3.4 : Pembentukan bayangan pada mikroskop
3.2.3 Struktur Bagian Mikoskope
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa
okuler.
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop,
diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek,
dan sumber cahaya.
3.2.4 Bagian-Bagian Mikroskope
1. LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa
ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari
lensa objektif.
28
Gambar 3.5 : Lensa okuler
2. LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati,
lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa
ini diatur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
Gambar 3.6 : Lensa objektif
3. TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur
fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
4. MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk
menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
5. MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk
menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih