BAB III GAMBARAN UMUM AKUNTAN PUBLIK l.TIMBUL DAN BERKEMBANGNYA PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA Untuk mengetahui bagaimana suatu profesi akuntan publik itu ada, dapat dilihat dari perkembangan perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan di suatu negara. Jika perusahaan-perusahaan yang berkembang dalam suatu negara masih berskala kecil dan masih menggunakan modal pemiliknya sendiri untuk membelanjai usahanya, jasa akuntan publik belum diperlukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Begitu juga jika sebagian besar perusahaan berbadan hukum selain perseroan terbatas (PT) yang bersifat terbuka, di negara tersebut jasa profesi akuntan publik belum diperlukan oleh masyarakat usaha. Dalam perusahaan kecil yang berbentuk perusahaan perorangan, yang pemiliknya merangkap sebagai pemimpin perusahaan, loporan keuangan yang dihasilkannya biasanya digunakan oleh pemilik perusahaan. Laporan keuangan tersebut digunakan untuk mengetahui hasil usaha dan posisi keuangan perusahaannya. Begitu pula dalam perusahaan berbentuk firma, laporan keuangan yang dihasilkanya hanya dimanfaatkan oleh para sekutu, yang sekaligus sebagai pemimpin perusahaan. Selama kedua bentuk perusahaan tersebut hanya menggunakan modal yang berasal dari pemyertaan pemilik yang sekaligus menjadi pemimpin perusahaan, selama itu pula laporan keuangan mereka hanya dibuat untuk memenuhi kepentingan intern saja. Dalam kondisi semacam ini jasa akuntan
20
Embed
BAB III GAMBARAN UMUM AKUNTAN PUBLIK · l.TIMBUL DAN BERKEMBANGNYA PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA Untuk mengetahui bagaimana suatu profesi akuntan publik itu ada, dapat dilihat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IIIGAMBARAN UMUM AKUNTAN PUBLIK
l.TIMBUL DAN BERKEMBANGNYA PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI
INDONESIA
Untuk mengetahui bagaimana suatu profesi akuntan publik itu ada, dapat
dilihat dari perkembangan perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum
perusahaan di suatu negara. Jika perusahaan-perusahaan yang berkembang dalam
suatu negara masih berskala kecil dan masih menggunakan modal pemiliknya
sendiri untuk membelanjai usahanya, jasa akuntan publik belum diperlukan oleh
perusahaan-perusahaan tersebut. Begitu juga jika sebagian besar perusahaan
berbadan hukum selain perseroan terbatas (PT) yang bersifat terbuka, di negara
tersebut jasa profesi akuntan publik belum diperlukan oleh masyarakat usaha.
Dalam perusahaan kecil yang berbentuk perusahaan perorangan, yang
pemiliknya merangkap sebagai pemimpin perusahaan, loporan keuangan yang
dihasilkannya biasanya digunakan oleh pemilik perusahaan. Laporan keuangan
tersebut digunakan untuk mengetahui hasil usaha dan posisi keuangan
perusahaannya. Begitu pula dalam perusahaan berbentuk firma, laporan keuangan
yang dihasilkanya hanya dimanfaatkan oleh para sekutu, yang sekaligus sebagai
pemimpin perusahaan. Selama kedua bentuk perusahaan tersebut hanya
menggunakan modal yang berasal dari pemyertaan pemilik yang sekaligus menjadi
pemimpin perusahaan, selama itu pula laporan keuangan mereka hanya dibuat
untuk memenuhi kepentingan intern saja. Dalam kondisi semacam ini jasa akuntan
Pemeriksaan laporan keuangan adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh
akuntan publik terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Dalam
pemeriksaan laporan keuangan ini, akuntan publik menilai kewajaran laporan
keuangan atas dasar kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang lazim. Hasil
pemeriksaan akuntan terhadap laporan keuangan tersebut disajikan dalam bentuk
tertulis berupa laporan akuntan, Laporan akuntan ini dibagikan kepada pihak luar
perusahaan seperti pemegang saham, kreditur, dan Kant or Pelayanan Pajak.
2. Pemeriksaan Kepatuhan (Compliance Audit)
Pemeriksaan kepatuhan adalah pemeriksaan yang tujuannya untuk
menentukan apakah yang diperiksa sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu
Hasil pemeriksaan kepatuhan umumnya dilaporkan kepada penguasa yang
membuat kriteria. Pemeriksaan kepatuhan banyak dijumpai dalam pemerintahan.
3. Pemeriksaan Operasional (Operational Audit)
Pemeriksaan operasional merupakan penelahaan secara sistematik kegiatan
organisasi, atau bagian darinya, dalam hubungannya dengan tujuan tertentu.
Tujuan pemeriksaan operasional adalah untuk:
1. Menilai prestasi
2. Mengindentifikasi kesempatan untuk perbaikan
3. Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut.
Pihak yang memerlukan pemeriksaan operasional adalah manajemen atau pihak
ketiga. Hasil pemeriksaan operasional diserahkan kepada pihak yang meminta
dilaksanakannya pemeriksaan tersebut.
Bab III Gambaran Umum Akuntan Publik 50
4. LAPORAN AKUNTAN (AUDIT REPORT)
Untuk mempelajari prosedur pemenksaan secara mendalam perlu dipahami
lebih dahulu isi laporan akuntan agar dapat diikuti ke mana pemenksaan akuntan
diarahkan. Isi akuntan bentuk pendek biasa terikat pada bentuk standar yang telah
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Gambar 3.1 menyajikan laporan
tersebut yang akan dipakai untuk menjelaskan makna setiap kalimat yang ada
didalamnya
Tanggallaporan
Alamat
Alinealuaspemenksaan
Alineapcndapat
: Yogyakarta, 20 Maret 19X2
: KepadaYth. Direktur PT XJI. Sawa CT 8/94Yogyakarta
: Kami telah memeriksa ncraca PT X tanggal 31 Desember 19X2 dan 19X1,serta laporan rugi-laba, laporan laba yang ditahan, dan laporan perubahanposisi keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut.Pemeriksaan kami lakukan sesuai dengan norma pemeriksaan akuntan danoleh karenanya meliputi pengujian terhadap catatan akuntansi dan prosedurpemeriksaan lainnya yang kami pandang perlu sesuai dengan keadaan.
: Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menyajikansecara wajar posisi keuangan PTX tanggal 31 Desember 19X2 dan 19X1,serta hasil usaha, perubahan laba yang ditahan, dan perubahan posisikeuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuaidengan prinsip akuntansi Indonesia yang diterapkan secara konsisten.
Akuntan Publik Rimendi dan Rekan
Tanda tanganakuntan
Drs. Rimendi. AkuntanRegister Negara D-643
Gambar 3.1 Laporan Akuntan
Bab III Gambaran Umum Akuntan Publik 51
Laporan akuntan merupakan media yang dipakai oleh akuntan dalam
berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan tersebut akuntan
menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan yang
diperiksanya. Pendapat akuntan tersebut disajikan dalam suatu laporan tertulis
yang umumnya berupa laporan akuntan bentuk pendek (short-form audit report).
Dalam bentuk standar, laporan akuntan bentuk pendek tersebut terdiri dari dua
alinea: alinea luas pemeriksaan (scope paragraph) dan alinea pendapat (opinion
paragraph). Alinea luas pemeriksaan berisi pernyataan ringkas mengenai luas
pemeriksaan yang dilaksanakan oleh akuntan, sedangkan alinea pendapat berisi
pernyataan ringkas mengenai pendapat akuntan tentang kewajaran laporan
keuangan yang diperiksanya.
4.1 Analisis Terhadap Laporan Akuntan
Dalam laporan tersebut terdapat 5 unsur penting: tanggal laporan, alamat,
alinea luas pemeriksaan, alinea pendapat, dan tanda tangan akuntan. Berikut :ni
dijelaskan makna dua unsur penting: alinea luas pemeriksaan dan alinea pendapat
akuntan. Alinea pertama laporan akuntan tersebut merupakan alinea luas
pemeriksaan (scope paragraph). Dalam alinea ini terdapat dua kalimat; kalimat
pertama menjelaskan objek yang menjadi sasaran pemeriksaan akuntan, sedangkan
kalimat kedua menjelaskan bagaimana pemeriksaan akuntan tersebut dilaksanakan.
Kalimat pertama yang berbunyi: "Kami telah memeriksa neraca PT X
tanggal 31 Desember 19X2 dan 19X1 serta laporan rugi-laba, laporan laba yang
Bab III Gambaran Umum Akuntan Publik 52
ditahan, serta laporan pembahan posisi keuangan untuk tahun yang terakhir pada
tanggal-tanggal tersebut" berisi 3 hal penting berikut ini.
1. Akuntan memberikan pendapat atas laporan keuangan setelah ia melakukan
pemeriksaan terhadapnya.
2. Objek yang diperiksa oleh akuntan bukanlah catatan akuntansi melainkan
laporan keuangan kliennya, yang meliputi neraca, laporan rugi-laba, laporan
laba yang ditahan, dan laporan pembahan posisi keuangan.
3. Tanggung jawab atas kewajaran laporan keuangan bukanlah terletak di tangan
akuntan, melainkan ditangan manajemen.
Berikut ini diuraikan maksud tiap-tiap butir makna yang terkandung dalam kalimat
pertama tersebut.
Akuntan memberikan pendapat atas laporan keuangan setelah ia melakukan
pemeriksaan terhadapnya Dalam kalimat pertama tersebut terdapat kata-kata:
"Kami telah memeriksa... dan seterusnya." Pernyataan ini bermaksud, akuntan
tidak melakukan penyusunan laporan keuangan kliennya, tetapi melakukan
pemeriksaan terhadap laporan tersebut, dengan tujuan untuk memberikan pendapat
atas laporan keuangan tersebut. Memang, adakalanya dalam pekerjaannya akuntan
membantu klien menyusun laporan keuangan kliennya, tetapi hams dibedakan
antara tugas penyusunan laporan keuangan kliennya, tetapi hams dibedakan antara
tugas pemeriksaan terhadap laporan keuangan.
Objek yang diperiksa oleh akuntan bukanlah cacatan akuntansi kliennya,
melainkan laporan keuangan perusahaan, yang meliputi neraca, laporan
rugi-laba, laporan laba yang ditahan, serta laporan pembahan posisi
Bab III Gambaran Umum Akuntan Publik 53
keuangan. Akuntan melakukan pemeriksaan terhadap informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan kliennya. la mengumpulkan bukti-bukti tentang kewajaran
inforraasi yang tercantum dalam laporan keuangan dengan cara memeriksa catatan-
catatan akuntansinya. Di samping itu, akuntan juga mengumpulkan secara langsung
bukti dari pihak luar (seperti dari bank, debitur, dan kreditur), dan bukti-bukti fisik,
serta bukti-bukti lainnya. Oleh karena dalam membuktikan kewajaran laporan
keuangan kliennya, akuntan tidak hanya memeriksa catatan akuntansi kliennya,
maka tidaklah benar jika dikatakan bahwa objek pemeriksaan akuntan adalah
cacatan akuntansi kliennya.
Laporan keuangan yang menjadi objek pemeriksaan akuntan tidak hanya
terdiri dari neraca, namun meliputi pula laporan rugi-laba, lapran laba yang ditahan
(misalnya untuk perusahaan berbentuk perseroan terbatas), dan laporan perubahan
posisi keuangan. Pada masa permulaan profesi akuntan publik, laporan akuntan
terutama hanya diperuntukan bagi para kreditur jangka pendek. Ketika itu banyak
perusahaan yang berpendapat bahwa laporan rugi-laba merupakan laporan rahasia
yang tidak diperuntukkan bagi pihak luar perusahaan. Para kreditur dalam masa itu
hanya membatasi analisisnya pada neraca saja. Oleh karena itu, akuntan publik
pada masa itu juga membatasi objek pemeriksaannya pada neraca saja. Pada masa
sekarang investor justru memerlukan informasi laba tahunan dalam
mempertimbangkan penanaman dananya. Perkembangan yang terakhir
menunjukkan bahwa objek pemeriksaan akuntan meliputi laporan posisi keuangan.
Dengan demikian, objek pemeriksaan akuntan publik sekarang ini meliputi.
Bab III Gambaran Umum Akuntan Publik 54
1. Neraca
2. Laporan rugi-laba
3. Laporan laba ditahan
4. Laporan posisi keuangan (statement of changes in financial position).
Tanggung jawab atas kewajaran laporan keuangan terletak ditangan
manajemen, bukan di tangan akuntan. Di atas telah disebutkan bahwa klienlah
yang menyusun laporan keuangan, sedangkan akuntan yang melakukan
pemeriksaan terhadap kewajaran laporan keuangan tersebut. Oleh karena
itu,manajemenlah yang bertanggung jawab atas kewajaran laporan keuangan yang
dibuatnya dan hanya manajemen yang mempunyai wewenang untuk mengubah apa
yang dicantumkan dalam laporan keuangannya
Jika dalam pemeriksaan, akuntan tidak menyetujui penyajian unsur tertentu
yang disajikan dalam laporan keuangan yang material jumlahnya, langkah pertama
yang harus ditempuh oleh akuntan adalah membicarakan hal tersebut dengan
manajemen, disertai penjelasan mengenai dasar pemikiran atau alasan ketidak
setujuan akuntan tehadap penyajian unsur tersebut. Apabila manajemen menyetujui
alasan akuntan,masalah tersebut selesai, dan unsur tersebut disajikan dalam laporan
keuangan sesuai saran akuntan. Jika manajemen tidak setuju, maka akuntan sama
sekali tidak mempunyai wewenang untuk mengubah informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan sesuai dengan pendapatnya, tetapi akuntan mungkin akan
memberikan pengecualian dalam pendapatnya. Dalam laporannya, akuntan
mungkin memberikan pendapat bahwa laporan keuangan yang diperiksanya
menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan, kecuali unsur
Bab III Gambaran Umum Akuntan Publik 55
tertentu yang dikecualikan. Manajemenlah yang bertanggung jawab atas kewajaran
laporan keuangan, sedangkan akuntan bertanggung jawab atas pendapat yang
diberikan terhadap laporan keuangan yang diperiksanya
4.2 Norma Pemeriksaan Akuntan
Kalimat kedua dalam laporan akuntan bentuk pendek berbunyi sebagai
berikut: "Pemeriksaan kami lakukan sesuai dengan norma pemeriksaan
akuntan...dan seterusnya." Dalam kalimat ini akuntan menyatakan bahwa
pemeriksaan yang dilakukan terhadap laporan keuangan bukan sembarang
pemeriksaan, melainkan pemeriksaan yang dilaksanakan sesuai dengan norma-
norma yang berlaku umum dalam pemeriksaan akuntan.
Norma pemeriksaan akuntan dikeluarkan oleh organisasi profesi akuntan Di
Indonesia, norma pemeriksaan akuntan ini dikeluarkan oleh I.A.I. Norma
pemeriksaan akuntan terdiri dari 10 norma yang dibagi dalam tiga kelompok:
1. Norma umum,mengatur syarat-syarat diri akuntan tardiri atas:
1. Pemeriksaan harus dilaksanakan oleh seorang atau beberapa orang akuntan
publik yang memiliki keahlian dalam bidangnya dan telah menjalani latihan
teknis yang cukup.
2. Dalam segala hal yang berhubungan dengan penugasan yang diberikan
kepadanya, akuntan publik harus senantiasa mempertahankan sikap mental
independen.
3. Dalam pelaksanaan pemeriksaan dan penyusunan laporannya, akuntan
Bab III Gambaran Umum Akuntan Publik 56
publik wajib mempergunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat