-
SYARAT-SYARAT TES A. OBYEKTIVITAS Menghendaki adanya personal
agreement. Adanya kecocokan skor di antara dua orang yang
memberikan skor dari suatu hasil pengukuran.
B. VALIDITASAdanya kecocokan antara alat pengukur dengan apa
yang akan diukur.
-
PENGELOMPOKAN VALIDITAS Validitas logisValiditas isi (content
validity) / validitas kurikulerMampu mengukur kompetensi
tertentu.b. Validitas konstruksi (construct validity)Mampu mengukur
setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan di dalam indikator
(tujuan pembelajaran)
2. Validitas empiris (empirical validity)Validitas ada sekarang
(concurent validity).Kemampuan suatu instrumen pengukuran untuk
mengukur gejala tertentu pada saat sekarang kemudian dibandingkan
dengan instrumen pengukuran lain untuk konstruk yang sama. b.
Validitas prediksi (predictive validity).Kemampuan suatu instrumen
pengukuran memprediksi secara tepat apa yang akan terjadi di masa
datang.
-
3. Validitas Rupa (Face validity). Adalah validitas yang
menunjukan apakah alat pengukur/instrumen pengukuran dari segi
rupanya nampak mengukur apa yang ingin diukur, validitas ini lebih
mengacu pada bentuk dan penampilan instrumen; seperti pengukuran
kejujuran, kecerdasan, bakat dan keterampilan.
-
PENGUKURAN VALIDITAS
Teknik yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment
dengan persamaan :Rumus angka kasar :
N . XY ( X)( Y)rxy =
----------------------------------------------- {(N. X2) ( X)2}{(N.
Y2)-( Y)2}
Dalam hal ini :rxy : koefisien validitas instrumenX : nilai tes
dari instrumen yang akan dicari validitasnyaY : nilai tes dari
instrumen pembandingN : banyaknya subyek
-
Interpretasi hasil :0,80 < rxy < 1,00 : sangat tinggi
0, 60 < rxy < 0,80 : tinggi
0,40 < rxy < 0,60 : cukup
0,20 < rxy < 0,40 : rendah
0,00 < rxy < 0,20 : sangat rendah
Atau konsultasikan dengan nilai r tabel product moment, jika r
hitung > atau = r tabel maka hasilnya valid.
-
Contoh :
No.
Suby.XYXYX2Y216,56,340,9542,2539,6927,56,856,2546,2451,0017,57,2......276,8......367......466,2......55,55,1......66,56......776,5......865,935,43634,816563,8417,3426410,52
-
10 (417,3) (65)(63,8)rxy =
--------------------------------------------------------------------------------------
{ 10 (426) (65)2 }{ 10 (410,52) (63,8)2}
= 0,745Kesimpulan : validitas instrumen tinggi.Jika
dikonsultasikan dengan r tabel ( untuk N = 8 & t.s. 5% , r
tabel = 0,707), maka instrumen valid karena r hitung > r
tabel.
-
Rumus dengan simpangan :
xyr xy = ------------------ ( x2 ) ( y2 )
Dalam hal ini :r xy : koefisien validitas instrumen _ _x = X X
dan y = Y - Y_ X : rerata dari X_Y : rerata dari Y
-
Contoh :
No.
Suby.XYxyx2y2xy16,56,30-0,10,000,010,027,56,8+0,5+0,40,250,16+0,237,57,2+1,0+0,81,00,64+0,8476,8+0,5+0,40,250,16+0,2567-0,5+0,60,250,36-0,3666,2-0,5-0,20,250,04+0,175,55,1-1,0-1,31,01,69+1,386,560-0,40,00,160,0976,5+0,5+0,10,250,01+0,051065,9-0,5-0,60,250,36-0,36563,83,52,65
-
2,65r xy = ------------ (3,5) (3,59)
= 0,748
Kesimpulan : validitas instrumen tinggi.Jika dikonsultasikan
dengan r tabel (untuk N = 10 pada taraf signifikansi 5%, r tabel =
0,632), maka instrumen tersebut valid.
-
RELIABILITASPrinsip reliabilitas menghendaki unsur keajegan,
yaitu seberapa jauh pengukuran yang dilakukan terhadap sekelompok
subyek yang memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda dapat
memberikan hasil yang relatif tidak mengalami perubahan.
Teknik mencari reliabilitas instrumen tes :1. METODE BENTUK
PARALLEL (EQUIVALENT)Tes equivalent : dua perangkat yang memiliki
kesamaan tujuan (indikator), tingkat kesukaran dan susunan, tetapi
butir soalnya berbeda. Dua perangkat tes tersebut diteskan pada
subyek yang sama, selanjutnya hasilnya dikorelasikan (gunakan rumus
korelasi produk momen).Disebut juga double test double trial
method.Kelebihan : tidak ada faktor spekulasi, karena siswa
dihadapkan pada dua perangkat tes yang berbeda.Kelemahan : tester
harus menyiapkan dua perangkat tes.
-
2. METODE TES ULANG (TES RETEST METHOD)Dalam hal ini satu
perangkat tes diteskan sebanyak dua kali, selanjutnya hasilnya
dikorelasikan (gunakan rumus korelasi produk momen). Disebut juga
single test double trial method.Kelebihan : tester cukup
mempersiapkan satu perangkat tes.Kelemahan : banyak dimungkinkan
faktor spekulasi, terutama jika tenggang waktunya terlalu
berdekatan.
3. METODE BELAH DUA (SPLIT HALF METHOD)Dalam hal ini satu
perangkat tes diteskan pada satu subyek, selanjutnya hasilnya
dibelah dua (awal-akhir atau ganjil- genap), selanjutnya kedua
belahan dikorelasikan (gunakan rumus korelasi produk
momen).Kelebihan : tester cukup mempersiapkan satu perangkat tes,
tidak ada faktor spekulasi.Kelemahan : hasilnya akan baik jika
kedua belahan tes homogen.
-
Hasil korelasi dari kedua belahan tes baru menunjukkan koefisien
reliabilitas separo instrumen tes. Untuk menentukan koefisien
reliabilitas dari seluruh tes digunakan persamaan : 2(r )r11=
--------------- (1 + r )
Untuk instrumen tes dengan skor dikotomi akan lebih tepat jika
digunakan teknik Kuder Richardson 20 dengan persamaan : n S2 - p
qr11= (------) (------------) n 1 S2
dalam hal ini S : standar deviasi ; n : jumlah item tes; p :
proporsi subyek yang menjawab benar pada suatu item; q = 1 - p
-
Rumus untuk mencari S (standar deviasi)
x2S = ------- ; dimana : x = X M N
-
Contoh :n = 40S2 = 39.4969 pq = 7.84877
40 39,4969 7,84877r11 = (--------) (---------------------------)
40 1 39,4969
r11 = 0.82183 Kesimpulan : reliabilitas tes tinggi
-
Reliabilitas instrumen tes bisa bertambah dengan adanya
penambahan item, dirumuskan oleh Spearman Brown : nrrnn =
-------------------- 1 + (n-1) rDalam hal ini :rnn : besarnya
koefisien reliabilitas sesudah tes ditambah butir soal barun :
kelipatan penambahan butir soalr : koefisien reliabilitas
mula-mulaContoh : jika koefisien reliabilitas suatu instrumen tes
dengan 40 butir soal 0,70, kemudian ditambah menjadi 60 butir soal
maka koefisien reliabilitasnya menjadi : 1,5 (0,70)rnn
=------------------------- 1 + (1,5 1) 0,70 = 0,79
-
Tugas III (semi klp): mengkritisi instrument tes mapel Fisika
SM.(uji validitas logis : isi konstruksi).
-
Tugas IV (kelompok) : Uji reliabilitas instrument tes mapel
Fisika S.M.
-
Tugas V (semi klp): rekonstruksi instrument tes mapel Fisika
S.M.
*