BAB III HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA SERTA SINTESA PERMASALAHAN MANAJEMEN KEPERAWATAN 3.1 HASIL PENGKAJIAN 1. 5M a. Man A. Jumlah Tenaga Kualifikasi tenaga keperawatan di Unit Perinatologi Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen berjumlah 18 orang dengan rincian sebagai berikut : a. Tenaga Keperawatan Tabel 3.1 Kualifikasi Tenaga Keperawatan Unit Perinatologi Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen No. Kualifikasi Jumlah Prosentas e 1. S1 Keperawatan 2 11% 2. DIII Keperawatan 14 78 % 3. DI Keperawatan 2 11% Berdasarkan tabel diatas diinterpretasikan bahwa perawat di Unit Perinatologi yaitu 11% berpendidikan S1 Keperawatan, 78% DIII Keperawatan, dan 11% adalah DI Keperawatan, sehingga perlu ditingkatkan untuk bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sedangkan untuk rekruitmen pegawai dan kriteria masuk RS Wava Husada unit Perinatologi tidak ada spesifikasi khusus, namun akan dilakukan pelatihan resusitasi bagi perawat yang baru. b. Tenaga Non Keperawatan Tabel 3.2 Tenaga Non Keperawatan Unit Perinatologi Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen No . Kualifikasi Jumlah Prosentas e
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IIIHASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA SERTA SINTESA
PERMASALAHAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
3.1 HASIL PENGKAJIAN1. 5M
a. ManA. Jumlah Tenaga
Kualifikasi tenaga keperawatan di Unit Perinatologi Rumah Sakit Wava Husada
Kepanjen berjumlah 18 orang dengan rincian sebagai berikut :
a. Tenaga Keperawatan
Tabel 3.1 Kualifikasi Tenaga Keperawatan Unit Perinatologi Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen
No. Kualifikasi Jumlah Prosentase
1. S1 Keperawatan 2 11%
2. DIII Keperawatan 14 78 %
3. DI Keperawatan 2 11%
Berdasarkan tabel diatas diinterpretasikan bahwa perawat di Unit Perinatologi yaitu 11%
berpendidikan S1 Keperawatan, 78% DIII Keperawatan, dan 11% adalah DI Keperawatan,
sehingga perlu ditingkatkan untuk bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Sedangkan untuk rekruitmen pegawai dan kriteria masuk RS Wava Husada unit Perinatologi
tidak ada spesifikasi khusus, namun akan dilakukan pelatihan resusitasi bagi perawat yang
baru.
b. Tenaga Non Keperawatan Tabel 3.2 Tenaga Non Keperawatan Unit Perinatologi Rumah Sakit Wava Husada
Kepanjen
No. Kualifikasi Jumlah Prosentase
1. House Keeping Verbed dan Keamanan 0 0%
2. Helper 0 0%
3. Outshorshing/ CS perlantai 3 100%
Total 100%
Berdasarkan tabel di atas diinterpretasikan bahwa sebagian besar yaitu 100%
tenaga non keperawatan di Unit Perinatologi adalah tenaga cleaning service.
B. Kualitas TenagaBerdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan didapatkan kualifikasi tenaga
perawat di Unit Perinatologi sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kualitas Tenaga Keperawatan Unit Perinatologi Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen
No.Nama Usia Status
pegawaiMasa kerja
Jabatan Pendidikan Sertifikat
1. IKA T. Amd.Kep
34th Tetap 8th Pjs.Kanit DIII Keperawatan
a Pelatihan NICU
b Resusitasi Neonatus
2. Ivah Erani,Amd.Kep
32 Th Tetap 8 Th PJ Shift D III Keperawatan
a. Pelatihan NICU
3. Afrid N.,Amd.Kep
28 Th Tetap 4 Th PJ Shift D III Keperawatan
a Pelatihan NICU
b Management laktasi
4. Masruroh,Amd.Kep
26 Th Tetap 3,5 Th
PJ Shift D III Keperawatan
Resusitasi Neonatus
5. Heni W, Amd.Kep
24 Th Tetap 3 Th PJ Shift D III Keperawatan
Belum pernah
6. Diah.P,Amd.Kep
25 Th Tetap 3,5 Th
Perawat Medior
D III Keperawatan
Belum pernah
7. Arina M,Amd.Kep
24 Th Kontrak 2 Th Perawat Medior
D III Keperawatan
Belum pernah
8. Desta A,Amd.Kep
28 Th Kontrak 2,5 Th
Perawat Medior
D III Keperawatan
Belum pernah
9. Risa,Amd.Kep
24 Th Kontrak 1,5 Th
Perawat Medior
D III Keperawatan
Belum pernah
10. Febriana.Amd.Kep
28 Th Kontrak 1,5 th Perawat Medior
D III Keperawatan
Belum pernah
11. Winda,R S.Kep.Ners
24Th Kontrak 4 bln Perawat junior
S1 Keperawatan
Belum pernah
12. Deni .Amd.Kep
23Th Magang 3 bln Perawat junior
DIII Keperawatan
Belum pernah
13. Fatimatul Amd.Kep
29th Magang 2 bln Perawat junior
DIII Keperawatan
Belum pernah
14. Arik.S.Kep.Ners
24th Magang 2 bln Perawat junior
S1 Keperawatan
Belum pernah
15. Roselia. S.Kep.Ners
24th Magang 2 bln Perawat junior
S1 Keperawatan
Belum pernah
16. Devy Tri Lestari
24 th kontrak 7 bln Perawat junior
DIII Keperawatan
Belum pernah
17. Nurul Retno.W.
30 Th Tetap 8 Th Asisten Perawat
D I Keperawatan
Belum pernah
18. Devi Suci Rahayu
28Th Tetap 4 Th Asisten Perawat
D I Keperawatan
Belum pernah
Berdasarkan tabel diatas diinterpretasikan bahwa sebanyak 22% perawat yang
bekerja di Unit Perinatologi pernah mengikuti pelatihan atau kegiatan untuk meningkatkan
skill dan kemampuan dalam bidang medis. Sedangkan sisanya belum pernah mengikuti
pelatihan, namun pada bulan Sepetember 2 orang perawat di Unit Perinatologi
direncanakan untuk mengikuti pelatihan NICU di RSSA Malang dan pelatihan tersebut
berlangsung ± 2 bulan. Perawat yang ditunjuk untuk pelatihan diatur oleh manajemen rumah
sakit.
C. Kebutuhan Tenaga Perawata. Skor Ketergantungan Pasien
Jumlah pasien, diagnosa medis, serta tingkat ketergantungan pasien di Unit
Perinatologi Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen pada tahap pengkajian yakni tanggal 27-
29 Juli 2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4. Diagnosa dan Skor Ketergantungan Pasien di Unit Perinatologi Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen pada tanggal 27 Juli 2015
No. Level Nama Diagnosa Medis Tingkat Ketergantungan
By. Ny. Erna PRM > 24 jam Total16. By. Ny. Widarti Premature Total17. By. Ny. Yusi PEB, APB Total18. By. Ny. Dewi BBLR,Premature Total
Keterangan: T:Total care; P: Partial care; M: Minimal care
Berdasarkan tabel di atas diinterpretasikan bahwa pada tanggal 29 Juli 2015
terdapat 18 pasien antara lain: 12 pasien berada di level I dengan presentase 66.66%,
kemudian di level II sebanyak 2 pasien dengan prosentase 11.11% dan di level III terdapat 4
pasien yang diprosentasikan menjadi 22.22%. Pasien yang menempati Level tersebut (I, II,
dan III) memiliki ketergantungan total.
b. Kebutuhan Tenaga Keperawatan Berdasarkan Metode GilliesTanggal 27 Juli 2015Kebutuhan Perawat
Tindakan keperawatan langsung
Jumlah pasien x Rata-rata jam perawatan/hari/pasien
= 28 x 4,5 jam = 126 jam
Keperawatan tidak langsung
28 x 1 jam = 28 jam
Penyuluhan
28 x 15 menit = 420 menit = 7 jam
Total waktu keperawatan
Keperawatan langsung + keperawatan tidak langsung + penyuluhan=
126 jam + 28 jam + 7 jam = 161 jam
Jumlah kebutuhan perawat per hari hari ( 6 hari jam kerja = 7 jam / hari )
Total waktu keperawatan= 161 jam = 23 orang
Waktu kerja efektif 7 jam
Jumlah kebutuhan per shift
Pagi = 47% x 23 = 10.81 = 11 orang
Sore = 35% x 23 = 8.05 = 8 orang
Malam = 17% x 23 = 3.91 = 4 orang
Berdasarkan rumus Gillies didapatkan hasil perhitungan rata-rata jumlah perawat perhari adalah 23 orang, yaitu 11 perawat dinas pagi, 8 perawat dinas sore dan 4 perawat dinas malam.
Tanggal 28 Juli 2015Kebutuhan Perawat
Tindakan keperawatan langsung
Jumlah pasien x Rata-rata jam perawatan/hari/pasien
= 26 x 4,5 jam = 117 jam
Keperawatan tidak langsung
26 x 1 jam = 26 jam
Penyuluhan
26 x 15 menit = 390 menit = 6.5 jam
Total waktu keperawatan
Keperawatan langsung + keperawatan tidak langsung + penyuluhan=
117 jam + 26 jam + 6.5 jam = 149.5 jam
Jumlah kebutuhan perawat per hari hari ( 6 hari jam kerja = 7 jam / hari )
Total waktu keperawatan= 149.5 jam= 21.3 = 21 orang
Waktu kerja efektif 7 jam
Jumlah kebutuhan per shift
Pagi = 47% x 21 = 9.87 = 10 orang
Sore = 35% x 21 = 7.35 = 7 orang
Malam = 17% x 21 = 3.57 = 4 orang
Berdasarkan rumus Gillies didapatkan hasil perhitungan rata-rata jumlah perawat perhari adalah 21 orang, yaitu 10 perawat dinas pagi, 7 perawat dinas sore dan 4 perawat dinas malam.
Tanggal 29 Juli 2015Kebutuhan Perawat
Tindakan Keperawatan Langsung
Jumlah pasien x Rata-rata jam perawatan/hari/pasien
= 18 x 4,5 jam = 81 jam
Keperawatan tidak langsung
18 x 1 jam = 18 jam
Penyuluhan
18 x 15 menit = 270 menit = 4.5 jam
Total waktu keperawatan
Keperawatan langsung + keperawatan tidak langsung + penyuluhan=
81 jam + 18 jam + 4.5 jam = 103.5 jam
Jumlah kebutuhan perawat per hari hari ( 6 hari jam kerja = 7 jam / hari )
Total waktu keperawatan= 103.5 jam = 14.7 = 15 orang
Waktu kerja efektif 7 jam
Jumlah kebutuhan per shift
Pagi = 47% x 15 = 7.05 = 7 orang
Sore = 35% x 15 = 5.25 = 5 orang
Malam = 17% x 15 = 2.55 = 3 orang
Berdasarkan rumus Gillies didapatkan hasil perhitungan rata-rata jumlah perawat perhari adalah 19 orang, yaitu 7 perawat dinas pagi, 5 perawat dinas sore dan 3 perawat dinas malam.
c. Sistem Perhitungan Tenaga KeperawatanSistem perhitungan tenaga keperawatan dalam unit Perinatologi mengunakan peritungan
dengan metode yang ditentukan Depkes.
Jumlah perawat tersedia di Perinatal adalah:Jumlah jam Perawatan : Jam Efektif setiap perawat
81 : 7 = 11,5
Perhitungan Rumus Loss day
Jml hari minggu dlm 1 thn + Cuti + Hari besar
Jml hari kerja efektif
X Jml Perawat tersedia
48 + 0 + 16 x 12
297
768 = 2,56
297
A. Faktor koreksi;
(Jumlah Perawat tersedia + loss Day)x 25%
(11+3)x25%
= 3,5
Jadi Jumlah Kebutuhan Perawat di Perinatal Adalah :
Perawat 11 + 3 + 3,5 = 17,5 orang ( dibulatkan menjadi 18 )
Jadi total Kebutuhan 18 + 1 ( Kanit ) = 19 Perawat
Sistem perhitungan berdasarkan metode Gillies Tindakan keperawatan langsung
Jumlah pasien x Rata-rata jam perawatan/hari/pasien
= 24 x 4,5 jam = 108 jam
Tindakan keperawatan tidak langsung
Total pasien x 1 jam = 24 x 1 jam = 24 jam
Pendidikan kesehatan
Total pasien x 0,25 jam = 24 x 0,25 = 6 jam
Total jam perawatan
Tindakan keperawatan langsung + tindakan keperawatan tidak langsung +
pendidikan kesehatan = 108 + 24 +6 = 138 jam
Jumlah kebutuhan perawat per Unit ( 6 hari jam kerja = 7 jam / hari )
A x 365 = 138 jam x 365 = 50370 = 24,8 = 25 orang
(365 - C) x 7 287 x 7 2023
Dari hasil penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan berdasarkan rumus depkes,
didapatkan hasil bahwa jumlah perawat yang dibutuhkan di unit perinatologi berjumlah 19
orang, sedangkan berdasarkan rumus Gillies jumlah perawat yang dibutuhkan adalah 25
orang. Jumlah perawat yang terdapat di unit perinatologi saat ini adalah 18 orang, hal ini
menunjukkan bahwa jumlah perawat yang berada di perinatologi kurang. Meskipun jumlah
perawat kurang, pelaksanaan asuhan keperawatan di unit perinatologi dapat berjalan
dengan baik.
b. Material dan MachineDalam melaksanakan asuhan keperawatan di Unit Perinatologi RS. Wava Husada,
tentunya harus didukung dengan alat-alat medis maupun non medis. Adapun alat-alat yang
dimiliki oleh Unit Perinatologi RS. Wava Husada baik alat medis maupun non medis adalah
sebagai berikut:
Peralatan dan Fasilitas Rumah Tangga1) Fasilitas untuk pasien
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara selama 3 hari, Unit Perinatologi RS.
Wava Husada memiliki inventaris peralatan untuk pasien tercantum dalam tabel sebagai
berikut :
Tabel 3.7. Fasilitas Untuk Pasien dan keluarga yang Tersedia Unit Perinatologi RS.Wava Husada
dibantu oleh perawat medior dan perawat junior yang jumlahnya disesuaikan dengan
ketersediaan tenaga keperawatan di unit Perinatalogi. Perawat senior merupakan orang
yang sudah lama bekerja di rumah sakit, dan diletakkan di unit level 3. Perawat medior
diletakkan di unit level 2. Sedangkan perawat junior diletakkan di unit level 1 karena masih
beberapa bulan bekerja.
2) Tindakan Keperawatan di Unit Perinatologi Wava Husada OperanTabel 3.11. Tindakan Keperawatan
No. PROSEDUR OPERAN 27/7 28/7 29/7P S P S P S
Persiapan Alat dan Ruangan1.1. Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap2.2. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku
catatan Sesi 1: Di Nurse Station
1.1. PJ shift sebelumnya menyiapkan status pasien yang menjadi tanggung jawabnya
2. Kanit/PJ membuka operan jaga dengan doa3. Kanit/PJ mempersilahkan Katim yang memiliki pasien
untuk melaporkan pasien4. Katim/PJ melaporkan pasien yang menjadi tanggung
jawabnya:a. Identitas pasien dan diagnosa medisb. Masalah keperawatan saat jaga dan diagnosa
keperawatan yang kemungkinan akan atau masih muncul
c. Intervensi kolaboratifd. Rencana umum misalnya masalah DP, Adm
asuransi pasien yang komplain atau pasien yang membutuhkan perhatian khusus
5. Katim/PJ bersama PJ sebelumnya untuk validasi kondisi ke pasien Sesi II: Di Kamar/Bed Pasien
1.1. Yang masuk ke dalam kamar Katim/PJ/PP sebelumnya dan perawat yang dinas selanjutnya
2.2. Katim/PJ/PA melakukan identifikasi pasien dan pemeriksaan fisik
3.3. Katim/PJ/PA yang jaga sebelumnya menyampaikan tindakan-tindakan yang telah dilakukan dan menyampaikan rencana tindakan selanjutnya serta hal-hal penting yang perlu diperhatikan terkait kondisi pasien kepada perawat yang berdinas selanjutnyaSesi III: Di Nurse Station
1. Melakukan ritual kerja bersama: Doa sebelum bekerja, Visi Misi rumah sakit dan Yel-yel.
2. Kanit memberi informasi atau pengumuman dan evaluasi dari operan bedside
3.1. Kanit memberi kesempatan kepada Katim/PJ/PP untuk menanyakan kembali temuan selama di pasien ke katim/PJ/PP sebelumnya.
4.2. Kepala unit/katim/PJ memberi semangat dan pujian kepada katim/PJ/PA jaga sebelumnya.
5.3. Mempersilahkan perawat jaga malam pulang terlebih dahulu
6.4. Kepala unit/katim/PJ menutup operan dengan mengucapkan salam.Total:Presentase: 60% 60% 60% 60% 60% 60%
Keterangan : Dilakukan
: Tidak Dilakukan
P : Operan Malam ke Pagi
S : Operan Pagi ke Sore
Operan merupakan suatu timbang terima tugas dari shift satu ke shift lain dengan
waktu, isi dan strategi yang telah ditentukan. Operan mengkomunikasikan secara tertulis
dan lisan pada staf keperawatan dan tim kesehatan lain yang memerlukan data klien secara
teratur. Evaluasi proses operan pada Unit Perinatologi RS. Wava Husada berdasarkan tabel
diatas menunjukkan operan dilaksanakan cukup baik ditunjukkan dengan rata-rata
presentase 60%.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan agar operan efektif adalah yang
pertama operan dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang telah disepakati,
operan diipimpin oleh kanit/katim, operan diikuti dan didengarkan secara seksama oleh
semua perawat yang akan dan telah selesai berdinas. Selama 3 hari pengamatan pada
tanggal 27-29 Juli 2015 operan dilaksanakan tepat waktu, yaitu pada operan pagi
dilaksanakan tepat pukul 07.00 dan operan siang dilaksanakan tepat pukul 14.00. Operan di
nurse station dipimpin oleh PJ shift. Operan diikuti oleh semua perawat, akan tetapi sekitar
3-4 perawat tidak mendengarkan dengan seksama ketika perawat yang bertugas di shift
sebelumnya membacakan asuhan keperawatan.
3) PreconferenceTabel 3.12. Kegiatan Preconference Saat Pengkajian
No. Langkah-langkahTanggal
27/7 28/7 29/7D T D T D T
1. Kepala unit/ Ketua Tim memberi salam
- √ - √ - √
2. Jelaskan tujuan konferens awal - √ - √ - √3. Berikan pengarahan kepada
anggota tim tentang rencana kegiatan pada shift pagi.
- √ - √ - √
4. Lakukan pembagian tugas kepada tim
- √ - √ - √
5. Berikan kesempatan pada masing – masing ketua tim untuk menjelaskan pasien kelolaannya serta membagi tugas kepada anggota tim
- √ - √ - √
6. Memberikan kesempatan kepada Tim untuk mempresentasikan kasus special yang menjadi prioritas, meliputi : Identifikasi Klien: nama, umur, no
register Diagnosa medis. Diagnosa keperawatan dan data
focus yang menunjang diagnosa. Tindakan keperawatan yang
sudah di lakukan dan hasilnya. Rencana tindak lanjut Masalah yang di hadapi
- √ - √ - √
7. Berikan kesempatan kepada Tim yang lain untuk mendiskusikan/ bertanya/ menanggapi, memberikan masukan.
- √ - √ - √
8. Kanit / Katim mencatat hasil diskusi anggota Tim.
- √ - √ - √
9. Kanit memberikan kesimpulan dari diskusi yang telah di lakukan.
- √ - √ - √
10
11
Kanit memberikan penekanan pada hal-hal yang perlu di perhatikan atau
- √ - √ - √
Membacakan SOP untuk pelaksanaan tindakan.
- √ - √ - √
12 Tanyakan kesiapan anggota tim untuk melakukan kegiatan pelayanan keperawatan.
- √ - √ - √
13 Sampaikan kontrak waktu untuk pelaksanaan middle konferens
BIDANG KEPERAWATANBIDANG PENUNJANG (SARANA DAN PRASARANA)
BIDANG PELAYANAN MEDIS
DIREKTUR
DEWAN PERENCANAAN
SISTEM INFORMASI MANAGEMEN
SATUAN PEMERIKSAAN INTERNAL
INSTALASI FARMASI
UNIT LABORATORIUM
UNIT RADIOLOGI
UNIT GIZI
UNIT REKAM MEDIS
UNIT FISIOTERAPI
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
UNIT FISIOTERAPI
UNIT ADMINISTRASI BILLING
UNIT KEUANGAN DAN PERPAJAKAN
UNIT AKUNTANSI DAN PENGELOLAAN ASET
UNIT PEMBELIAN
UNIT PSDM & KESEKRETARIATAN
UNIT UMUM & RUMAH TANGGA
KOMITE MEDIK
KOMITE ETIK DAN HUKUM
KOMITE KEPERAWATAN
KOMITE KESELAMATAN PASIEN, RESIKO MANAGEMEN &IC3
KOMITE PENGENDALIAN MUTU RUMAH SAKIT & CASE MANAGER
b) Struktur Organisasi Keperawatan
Gambar. Struktur Organisasi Keperawatan Unit Perinatologi
Catatan
- Untuk Penanggung Jawab Shift sudah program dari unit rawat Perinatologi ditentukan
berdasarkan kemampuan dan pengalaman kerja. Hal ini dikarenakan PJ shift diharapkan
adalah perawat yang benar-benar memahami tentang tindakan keperawatan yang harus
dilakukan sehingga dapat memberikan pendampingan dan bimbingan pada perawat
pelaksana ang bertugas pada shift tersebut.
e. Uraian Tugas- Kepala Unit Keperawatan Unit Perinatologi
Tabel 3.22. Hasil Pengkajian Tugas Kepala Unit/Kepala Ruang
Uraian Tugas Dilakukan Tidak Dilakukan
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :a. Merencanakan dan membuat prosedur kerja unitb. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan
serta tenaga lain sesuai kebutuhanc. Merencanakan jumlah dan jenis alat medis dan
penunjang medis keperawatan sesuai kebutuhand. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/asuhan
keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai visi dan misi rumah sakit
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi :a. Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan
pelayanan.b. Menyusun dan mengatur jadwal dinas tenaga perawat
dan tenaga lain di unit sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawat baru atau tenaga lain yang akan bekerja di unit.
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
√√
√
√
√
√
√
√
Kepala Unit Ika Trisnani Amd.Kep.
Pj ShiftIvah Erani Amd.
Kep.
Pj ShiftAfrid Nur Amd. Kep.
Pj ShiftMasruroh Amd. Kep.
Pj ShiftHeni Amd. Kep.
sesuai standart.e. Melakukan koordinasi seluruh kegiatan yang ada
dengan cara bekerjasama dengan berbagai pihak/unit yang berkaitan dengan pelayanan di unit rawat Perinatologi.
f. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga lain yang ada di wilayah tanggung jawab.
g. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan antara lain melalui pertemuan ilmiah.
h. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat kesehatan, obat dan bahan lain yang diperlukan dalam proses asuhan keperawatan.
i. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatan di unit perawatan menurut tingkat kegawatan, infeksi non infeksi sesuai kebijakan Rumah Sakit untuk memudahkan dalam memberikan asuhan keperawatan.
j. Mengadakan pendekatan terhadap pasien yang dirawat untuk mengetahui keluhan serta membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.
k. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala unit keperawatan yang lain, kepala fungsional keperawatan, kepala bagian dan yang lainnya.
l. Menciptakan dan memelihara suasana kerja unit yang baik sehingga mendukung terlaksananya staff dalam memberikan pelayanan keperawatan.
m. Memotivasi tenaga non keperawatan dalam memelihara kebersihan unit dan lingkungannya.
n. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di unit.
o. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan serta meneliti ulang pada saat dibagikan kepada pasien apakah sudah sesuai dengan dietnya.
p. Memelihara buku register dan berkas catatan medik.q. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai
pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan serta kegiatan lain di unit dan selanjutnya menyampaikannya kepada kepala fungsional keperawatan/kepala bagian pelayanan.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian, meliputi :a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah ditentukan.b. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan
pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatanc. Mengawasi peserta didik dari institusi pendidikan untuk
memperoleh pengalaman belajar, sesuai dengan tujuan program pendidikan yang telah ditentukan oleh institusi.
d. Melaksanakan penilaian dan mencantumkannya ke dalam daftar penilaian bagi pelaksana dan tenaga lainnya di bawah tanggung jawabnya untuk berbagai kepentingan seperti perubahan status karyawan,
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√√
√
√
√
√
√
kenaikan golongan, dan atau melanjutkan pendidikan.e. Mengawasi dan mengendalikan perdayagunaan
peralatan perawatan, alat kesehatan dan obat-obatan secara efektif dan efisien.
f. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di unit.
√
√
Total 25 2Presentase 92,6% 7,4%
Berdasarkan tabel diatas menginterpretasikan pelaksanaan tugas dan peran kepala
unit dalam menjalankan fungsi manajemen keperawatan yang telah dilakuakan 92,6%
sehingga peran fungsi kepala unit sudah banyak yang tercapai dan bisa ditingkatkan. Tugas
dan peran yang belum maksimal tercapai ialah memberi pengarahan dan motivasi kepada
tenaga perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standart. Hal ini
dikarenakan kaNit baru menjabat selama 4 bulan, sehingga masih mencari metode yang
tepat untuk memberikan motivasi pada perawat. Selain itu juga masih belum ada program
peningkatan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan seperti pertemuan
ilmiah.
- Penanggung Jawab Shift Keperawatan
Tabel 3.24. Hasil Pengkajian Tugas Penanggung Jawab Shift
Uraian Tugas PJ 1 PJ 2 PJ 3 PJ 4Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Bertanggung jawab kepada kepala unit.
2. Melaksanakan operan langsung dengan PJS sebelum dan sesudah shift, yang diikuti oleh anggota tim (shift tersebut).
3. Mengatur dan mengkoordinasi kegiatan pelayanan keperawatan dalam shift tersebut.
4. Mengontrol dan memberi bimbingan kepada perawat (anggota tim) yang bertugas dalam shift tersebut.
5. Menerima pasien baru sekaligus melakukan orientasi kepada pasien keluarganya.
6. Mengkaji ulang kebutuhan pasien.
7. Membuat rencana asuhan keperawatan dan mendelegasikan kepada anggota timnya.
8. Menerima laporan dari perawat
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
yang bertugas tentang maslaah pasien/maslah lain.
9. Mengontrol perkembagan kesehatan semua pasien diunit kerjanya.
10. Mengontrol kesiapan peralatan atau instrumen kesehatan.
11. Mengontrol kesiapan obat-obatan unit dan pasien.
12. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan berdasarkan laporan dari anggota timnya.
dalam membuat laporan didokumentasikan langsung pada status pasien.
b. Bila ada hal-hal yang khusus tetap ditulis distatus pasien dan bila dimungkinkan lupa tidak dilaksanakan bisa ditulis pada buku khusus (buku komunikasi) di masing-masing unit.
c. Mencatat laporan dari anggota tim ke dalam status pasien
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Total 18 0 18 0 18 0 18 0
Prosentase 100% 0% 100%
0% 100%
0% 100%
0%
Berdasarkan tabel diatas menginterpretasikan penanggung jawab shift dalam
menjalankan fungsi manajemen keperawatan sudah dilakukan 100%. Hal ini harus tetap
dipertahankan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di unit perinatologi. Akan tetapi
meskipun PJ shift sudah menjalankan fungsi manajemennya sebesar 100%, dari 2 PJ shift
yang diwawancarai mengatakan tidak mengetahui secara rinci uraian tugas sebagai PJ
Shift.
- Pelaksana Perawatan
Tabel 3.25. Hasil Pengkajian Tugas Pelaksana Keperawatan
P1 P2 P3 P4 P5
Uraian Tugas Ya Tidak Ya Tida
k Ya Tidak Ya Tida
k Ya Tidak
1. Memelihara dan mengawasi kebersihan unit perawatan dan lingkungannya.
2. Menerima pasien baru sesuai SOP.
3. Memelihara peralatan medis/perawatan dalam keadaan siap pakai, dengan cara : Membersihkan dan
menyimpan alat-alat yang telah digunakan.
Menyiapkan alat secara lengkap dalam keadaan siap pakai.
4. Merawat dan meneliti bayi baru lahir, mencatat identitasnya, antara lain: Memberi label (nama ibu,
nomor register ibu, dan cap ibu jari tangan kanan ibu serta cap jari kiri dan kanan bayi)
Nilai APGAR5. Memberitahukan kepada ibu/
keluarganya dengan mempertimbangkan aspek psikologis, mengenai keadaan bayi, khususnya bila ada kelainan/ cacat.
6. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien sesuai batas kemampuannya, dengan cara : Mengamati keadaan pasien
(tanda-tanda vital, kesadaran, keadaan mental, keluhan utama)
Melaksanakan anamnesa sesuai batas kemampuan dan kewenangannya
7. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya
8. Melaksanakan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan batas kemampuannya, antara lain: Melaksanakan tindakan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
pengobatan sesuai program pengobatan
Memberi penyuluhan kesehatan kepada ibu dan keluarganya mengenai cara merawat bayi dan menyusui yang benar dan atau penyakitnya.
9. Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan atau institusi pelayanan kesehatan lain yang lebih mampu, untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang tidak dapat ditanggulangi.
10. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat secara tepat dan benar sesuai kebutuhan serta SOP yang berlaku. Selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah dilakukan, kepada dokter unit rawat/ dokter penanggung jawab unit.
11. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya
12. Memantau dan menilai kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang tepat berdasarkan hasil pemantauan tersebut, sesuai batas kemampuannya
13. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan upaya meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
14. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir sesuai jadwal dinas.
15. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antar pasien dan keluarga sehingga tercipta ketenangan.
16. Mengikuti pertemuan berkala yang disediakan oleh kepala unit rawat Perinatologi
17. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan, antara lain melalui pertemuan ilmiah, work shop, pelatihan,dan lain-lain.
18. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat dan benar, sehingga tercipta
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
sistem informasi Rumah Sakit yang dapat dipercaya (akurat).
19. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun tertulis, pada saat pergantian shift.
20. Menyiapkan pasien yang akan pulang, meliputi :a. Menyediakan formulir untuk
penyelesaian administratif, seperti :- Surat keterangan
istirahat sakit.- Petunjuk diet.- Surat kontrol.- Hasil pemeriksaan dan
foto.- Surat rujukan (untuk
pasien yang alih rawat atau dirujuk).
- Bukti lunas pembayaran dan lain-lain.
- Foto bayib. Memberi penyuluhan
kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan keadaan dan kebutuhan pasien, mengenai :- Cara meneteki yang
benar- Cara merawat tali pusat- ASI eksklusif- Imunisasi sesuai jadwal- Merawat payudara dll
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Total 24 1 24 1 24 1 24 1 24 1
Prosentase 96%
4% 96%
4% 96%
4% 96%
4% 96%
4%
Berdasarkan tabel diatas menginterpretasikan perawat pelaksana dalam
menjalankan fungsi manajemen keperawatan dilakukan 96% sudah baik namun harus tetap
ditingkatkan. Keikutsertaan perawat pelaksana dalam peningkatan pengetahuan melalui
pelatihan juga masih terbatas bagi perawat pelaksana, karena pelatihan sejauh ini lebih
diutamakan diikuti oleh perawat senior. Akan tetapi meskipun perawat pelaksana sudah
menjalankan fungsi manajemennya sebesar 100%, dari 5 perawat pelaksana yang
diwawancarai mengatakan tidak mengetahui secara rinci uraian tugas sebagai Perawat
pelaksana.
- Asisten Perawat
Tabel 3.26. Hasil Pengkajian Asisten Perawat
Uraian Tugas AP 1 AP 2Ya Tidak Ya Tidak
1. Memelihara kerapian dan kebersihan alat medis dan keperawatan.
2. Menyiapkan dan mengatur tempat tidur.3. Menolong pasien BAB/ BAK4. Memelihara kebersihan lingkungan.5. Melaksanakan tindakan keperawatan dasar
untuk pasien dalam kondisi sadar dan tidak emergency
6. Mengantar bahan pemeriksaan ke laboratorium.
7. Mengantar pasien radiologi atau pemeriksaan diagnostic lainnya
8. Membantu perawat menyiapkan dan mengantar pasien ke kamar operasi
9. Menurunkan resep serta mengambil pengembalian obat/ alkes.
10. Membantu pelaksanaan administrasi biling pasien.
11. Mengantar pasien pulang sampai kendaraan penjemputan dibantu oleh petugas helper.
√
√√√√
√
√
√
√
√
√
√
√√√√
√
√
√
√
√
√
Total 10 1 10 1
Prosentase 90,9% 9,09% 90,9% 9,09%
Berdasarkan tabel diatas menginterpretasikan 2 perawat asisten dalam
menjalankan fungsi manajemen keperawatan sudah dilakukan 90,9%. Sehingga peran
fungsi sudah baik dan harus ditingkatkan lagi. Dari 2 asisten perawat yang diwawancarai
mengatakan tidak mengetahui secara rinci uraian tugas sebagai asisten perawat.
Meskipun dari seluruh wawancara yang dilakukan kepada perawat di unit
perinatologi mengatakan tidak mengetahui uraian tugasnya masing-masing secara rinci,
perawat tetap dapat melaksanakan tugasnya dengan saling membantu antar perawat.
f. Pengorganisasian Perawatan PasienUnit Rawat Perinatologi struktur organisasi yang diterapkan adalah metode
keperawatan tim dengan rincian sebagai berikut
Kepala Unit : Ika Trisnani Amd. Kep.
Penanggung Jawab Shift : Ivah Erani Amd. Kep.
Afrid Nur Amd. Kep.
Masruroh Amd. Kep.
Heni Amd. Kep.
Gambar 3.1. Pembagian Tim
Dalam pelaksanaannya, metode penugasan dalam unit Perinatologi masih belum
jelas. Metode yang digunakan yaitu sesuai dengan level (tingkat kegawatan pasien). Dalam
pelaksanaannya perawat dapat mejalankan tugasnya dengan baik meskipun perawat belum
mengetahui uraian tugasnya masing-masing.
g. Klasifikasi PasienPasien yang berada dalam unit keperawatan Perinatologi diklasifikasikan
berdasarkan kondisi penyakit dan keparahan. Pasien diklasifikasikan menjadi 3, yaitu pasien
h. Pendokumentasian Proses KeperawatanPendokumentasian : berdasarkan observasi pendokumentasian asuhan keperawatan di Unit Perinatologi sudah lengkap dan
sesuai dengan standar prosedur yang telah ditentukan oleh Rumah Sakit, dimana semua skornya adalah 100%.
i. Jadwal Dinasa) Penangggung Jawab Shift
Penanggung jawab shift yang ditentukan di Unit rawat unit Perinatologi,
sebagai berikut:
Penanggung Jawab Shift : Ivah Erani Amd. Kep.
Afrid Nur Amd. Kep.
Masruroh Amd. Kep.
Heni Amd.Kep
b) Pendistribusian Tenaga Setiap ShiftTabel 3.27. Distribusi dan Analisa Tenaga di Unit Rawat Perinatologi
NO NAMA SHIFT
KODE SHIFT HARI JAM KERJA JUMLAH
JAMJUMLAH
SDM
A. KANIT
1 Pagi kantor KT Senin-Jum’at 07.00-15.00 8 1
2 Pagi tengah TK Sabtu 07.00-12.00 5 1
3 Libur - Minggu 07.00-07.00 24 1
B. PJ Shift
1 Pagi PG Senin-Sabtu 07.00 - 14.00 7 1
2 Sore SG Senin-Sabtu 14.00-21.00 7 1
3 Malam ML Senin-Sabtu 21.00-0700 10 1
4 Libur - Senin-Sabtu 07.00-07.00 24 1
C. Perawat Pelaksana
1 Pagi PG Senin-Sabtu 07.00 - 14.00 7 4
2 Sore SG Senin-Sabtu 14.00 - 21.00 7 3
3 Malam ML Senin-Sabtu 21.00-07.00 10 2
4 Libur - Senin-Sabtu 07.00-07.00 24 1
E. Asisten Perawat
1 Pagi PG Senin-Minggu 07.00-14.00 7 1
2 Sore SG Senin-Minggu 14.00-21.00 7 1
3 Libur - Senin-Sabtu 07.00-07.00 24 1/-
Dari data diatas pendistribusian dari jumlah perawat yang ada masih bisa diatur
untuk memberikan pelayanan keperawatan yang ada di unit rawat Perinatologi dengan baik
sehingga ada beberapa pengkondisian shift jaga, yaitu:
Dalam pengaturan shift yang ada, apabila ada perawat yang cuti (melahirkan, tahunan,
menikah) dan ijin (sakit) maka disetiap pembuatan jadwal bulanan diberlakukan sistem
On Call apabila unit memerlukan tambahan tenaga maka dapat memanggil perawat
yang sudah terjadwal untuk On Call pada hari itu dan nantinya akan di hitung sebagai
lembur karyawan untuk memberikan reward kepada perawat yang On Call.
Tenaga di unit Rawat Perinatologi yang dikategorikan perawat senior ada 4 orang,
medior 5 orang, dan yunior 5 orang perawat dan 2 orang asisten perawat sehingga
pembagian dalam setiap shiftnya 1 orang perawat senior, 2 orang perawat medior dan
1 orang perawat yunior.
c) Keterlibatan Perawat Pelaksana Dalam Pembuatan JadwalPembuatan jadwal dilakukan secara langsung oleh kepala unit rawat Perinatologi.
Perawat pelaksana dapat mengajukan perubahan jadwal dengan tetap memenuhi peraturan
pengkondisian shift jaga yang telah ditentukan di unit rawat Perinatologi sesuai penjelasan
di sesi sebelumnya.
j. Ketenagaana) Rencana Kebutuhan Tenaga
Rencana kebutuhan tenaga yang diperhitungkan oleh kepala unit Perinatal seperti
tabel dibawah ini yang menjelaskan jumlah dan kualifikasi tenaga di Unit Perinatal yang
diharapkan dan dalam pelaksanaannya rencana ini telah terpenuhi dengan 18 tenaga meski
rencana yang dilaksanakan ini tidak sesuai dengan standar sejumlah 25 tenaga yang
diperhitungkan berdasarkan metode yang disarankan Gillies.
Tabel 3.28. Standar Jumlah dan Kualifikasi Pendidikan & Pelatihan Tenaga Rawat Perinatologi
NO BAGIAN STANDAR JUMLAH STANDAR PENDIDIKAN & PELATIHAN
1 Kepala Unit 1 a. Berijazah pendidikan formal di bidang Keperawatan/Kebidanan, minimal Diploma 3/S1
b. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan sertifikat manajemen Bangsal Keperawatan
c. Berpengalaman sebagai pelaksana Perawatan 3-5 tahun
d. Sehat jasmani dan rohanie. Mempunyai sertifikat pelatihan atau seminar di
bidang keperawatan (sertifikat NICU)f. Servis Excellent
2 Katim 2 a. Berijazah pendidikan formal di bidang Keperawatan/Kebidanan, minimal Diploma 3/S1
b. Berpengalaman sebagai pelaksana Perawatan 2-3 tahun
c. Sehat jasmani dan rohanid. Mempunyai sertifikat pelatihan atau seminar
Kepanjen, 01 April 2011
keperawatane. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan sertifikat
managemen Bangsal Keperawatan.f. Servis Excellent
3 PJ Shift 4 a. Berijazah pendidikan formal di bidang Keperawatan/Kebidanan, minimal Diploma 3/S1
b. Berpengalaman sebagai pelaksana Perawatan 1-2 tahun
c. Sehat jasmani dan rohanid. Mempunyai sertifikat pelatihan atau seminar
keperawatan (NICU)e. Servis Excellent
4 Perawat pelaksana
11 a. Berijazah pendidikan formal di bidang Keperawatan dari semua jenjang yang disahkan oleh pemerintah atau yang berwenang.
b. Mempunyai sertifikat pelatihan atau seminar di bidang keperawatan (NICU)
c. Sehat jasmani dan rohanid. Servis Excellent.
6. Asisten Perawat
2 a. Pendidikan Memiliki pendidikan SMK Asisten
Keperawatan dan atau D1 Asisten Perawat Mampu mengoperasionalkan computer
minimal Microsoft officeb. Kondisi fisik
Sehat jasmani dan rohanic. Kemampuan
Memiliki kepribadian yang baik dan berdedikasi tinggi
Mampu berkomunikasi dengan baik Mampu bekerja sama dengan tim
Keperawatand. Memiliki tanggung jawab, jujur dan dapat di
percaya.b) Penerimaan Pegawai Baru, SIstem Seleksi dan Orientasi
Peserta awalnya mengikuti seleksi berkas terlebih dahulu, kemudian mengikuti ujian tulis,
praktek/skill, computer, psikologi dasar dan wawancara. Jika lolos perawat dikontrak selama
3 bulan di awal untuk diorientasi dan dievaluasi kinerjanya. Lalu dinilai secara redensial
untuk melanjutkan kontrak kembali. Setelah 2 tahun kerja, perawat dilakukan redensial
kembali untuk mengetahui apakah perawat akan melanjutkan kontrak atau keluar.
c) PenempatanUntuk penempatan calon perawat di perinatologi tergantung ketentuan yang ditetapkan oleh
Rumah Sakit
d) Pengembangan Staf- Pendidikan
Untuk pendidikan di unit rawat Perinatologi diutamakan untuk KaNitnya. RS Wava
telah mengusahakan kerjasama dengan institusi pendidikan, seperti: Universitas
Brawijaya, UMM, STIKES Kendedes dan institusi lainnya di Mojokerto. Bila ada
pegawai yang ingin melanjutkan pendidikan, maka diijinkan oleh RS Wava selama
tidak mengganggu kinerja.
- PelatihanUntuk pelatihan dipilih perawat yang sudah sering atau terbiasa melakukan tindakan
sesuai pelatihan (NICU). Selain itu diutamakan untuk perawat yang senior untuk
mengikuti pelatihan. Pelatihan yang sudah pernah dilakukan yaitu pelatihan NICU
yang diikuti oleh 3 orang perawat, pelatihan resusitasi yang diikuti oleh 2 orang
perawat, dan pelatihan manajemen laktasi yang diikuti oleh 1 orang perawat.
Kemudian terdapat beberapa pelatihan yang akan dilakukan di waktu yang akan
datang, diantaranya pelatihan NICU RSSA ± 2 bulan yang akan diikuti oleh 2 orang
perawat, pelatihan tentang ASI, dan cara cuci tangan metode baru di Semarang
yang akan diikuti oleh 2 orang perawat, Pelatihan ponek di Surabaya yang akan
diikuti oleh 1 orang perawat.
e) Jenjang KarirRS Wava Husada memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai secara rata untuk
memperoleh posisi dalam struktur organisasi keperawatan atau fungsional sehingga
penilaian yang diutamakan adalah kinerja
c. Pengarahan dan Pengawasan1) Komunikasi
a) Arah komunikasi
Dari hasil wawancara dengan kepala unit, komunikasi terkait informasi di Unit
Perinatologi dapat dilakukan dari atasan ke bawahan dan bawahan ke atasan.
Komunikasi antar atasan dan bawahan bersifat sangat terbuka untuk saling
melengkapi dalam kinerja. Hal tersebut terlihat ketika ada pengumumam terkait
lingkup unit seperti modifikasi saran-prasarana, kepala unit memberikan
pengumuman tersebut kepada perawat yang lain ketika semua perawat berkumpul
dan melalui jaringan sosial.
b) Jadwal pertemuan/rapat
Jadwal pertemuan/rapat dilakukan 1x/bulan pada tanggal 15
c) Faktor penghambat komunikasi
Dari hasil wawancara, faktor penghambat komunikasi kepala unit dengan staf perawat
adalah kepala unit baru menjabat selama 4 bulan.
2) Motivasi
a) Cara memotivasi individu/kelompok
Saat ini Kepala Unit Perinatologi memotivasi anggota stafnya dengan
menyesuaikan kepribadian masing-masing individu dan dilakukan secara personal
b) Sistem Reward atau Punishment
Saat ini Kepala Unit Perinatologi belum memberikan reward atas prestasi yang
dilakukan oleh staf, hanya saja bagi perawat yang berprestasi dalam kinerja akan
mempengaruhi gajinya yang diatur oleh bagian keuangan. Pemberian teguran atas
pelanggaran yang dilakukan oleh perawat, Kepala Unit memberikan peringatan secara
langsung dan personal. Dan mulai dari tanggal 1 Agustus 2015 akan dimulai untuk
menerapkan sistem denda bagi perawat yang datang terlambat.
3) Supervisi
a) Mekanisme
Dari hasil wawancara kepada kepala unit dalam pelaksanaan supervisi, PJ shift
bertanggungjawab kepada junior dan mediornya. Dari hasil observasi selama 3 hari (27-
29 Juli 2015) mekanisme pelaksanaan supervise perawat di Unit Perinatologi tidak
selalu dilakukan secara formal. Hal tersebut terlihat ketika perawat akan melakukan
tindakan invasif kemudian di supervise dan motivasi oleh PJ Shift
b) Faktor penghambat
Dari hasil wawancara kepada Kanit Dalam pelaksanaan terdapat penghambat
seperti penilaian perawat yang perlu disupervisi belum objektif sehingga pelaksanaan
supervisi pun belum maksimal.
4) Pendelegasian
Dalam pengaturan shift yang ada, apabila ada perawat yang cuti (melahirkan,
tahunan, menikah) dan ijin (sakit) maka disetiap pembuatan jadwal bulanan diberlakukan
sistem On Call apabila unit memerlukan tambahan tenaga maka dapat memanggil
perawat yang sudah terjadwal untuk On Call pada hari itu dan nantinya akan di hitung
sebagai lembur karyawan untuk memberikan reward kepada perawat yang On Call.
Sistem untuk pengajuan cuti tahunan tidak diperbolehkan dalam sehari lebih dari 2
orang perawat dikarenakan tenaga yang ada dipersiapkan untuk penjadwalan On Call.
3) Alat Penilaian Kinerja PerawatTingkat Kepuasan PasienKepuasan pasien, meliputi:
Tangibility (bukti fisik) : Unit rawat inap tertata rapi , bersih dan unit rawat inap
yang nyaman. Alat makan dan minum bersih dan baik
Reliability (Handal): Perawat sigap dan tanggap saat merawat pasien, perawat
melaporkan secara rinci perubahan pasien kepada dokter sewaktu melakukan
kunjungan ke pasien, perawat memberikan obat sesuai jadwal, perawat
memperhatikan keluhan keluarga pasien.
Assurance (Jaminan): Perawat terdidik dan mampu melayani pasien, perawat
memberikan perawatan tepat sesuai dengan masalah yang saya hadapi.
Empathy (Perhatian): Perawat meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan
pasien, perawat selalu mengingatkan keamanan akan menyimpan barang
berharga pasien dan keluarganya, perawat memberikan dorongan/motivasi
kepada pasien supaya cepat sembuh dan mendoakan mereka.
Tingkat Kelelahan Kerja PerawatUntuk alat ukur penilaian kelelahan kerja perawat menggunakan (KAUPK2) yang
berisikan tentang kemampuan berkonsentrasi, ketenangan dalam bekerja, kelelahan
dalam bekerja, cepat tanggap dalam bekerja, penggajian daya pikir.
Tingkat Kepuasan Kerja PerawatUntuk alat ukur penilaian kepuasan kerja perawat menggunakan kuesioner yang
berisikan tanggapan terhadap beban kerja, komunikasi antar tenaga kesehatan
dalam 1 unit, peraturan kepegawaian bagi tenaga perawat, waktu untuk beristirahat,
kompemsasi balas jasa yang diterima selama bekerja, kesempatan untuk
berkembang dan tugas atau kewajiban yang diberikan kepada dirinya.
Tingkat Produktivitas PerawatUntuk alat ukur penilaian produktivitas perawat menggunakan kuesioner yang
berisikan tanggapan terhadap pencapaian target selama bekerja, penyelesaian tugas
yang tepat waktu, pengevaluasian perawat terhadap pekerjaannya sendiri, keinginan
diri untuk menjadi lebih baik, kesalahan- kesalahan yang dilakukan selama bekerja
dan kemampuan bekerja dengan rekan kerja.
4) Hasil Penilaian Kinerja Langkah pertama adalah mengetahui berapa pasien yang dapat dimasukkan dalam
penilaian tingkat kepuasan. Syaratnya antara lain dirawat selama 2 hari, tidak pulang
paksa, dan pulang hidup.
Langkah kedua dilakukan komunikasi dengan pasien dan keluarga untuk memperoleh
jawaban atas kesediaan mengisi kuesioner. Jika pasien atau keluarga setuju, maka
diberi kuesioner untuk diisi.
Langkah ketiga adalah memberikan kuesioner yang harus diisi.
Langkah keempat, melakukan penilaian/scoring sesuai panduan penilaian kuesioner
dan memasukkan dalam kategori yang sesuai.
Berdasarkan kuesioner yang di berikan kepada keluarga klien dan perawat di
dapatkan hasil sebagai berikut:
Kuesioner tingkat kepuasan pasien
Pengukuran tingkat kepuasan pasien menggunakan kuesioner dengan jumlah
pertanyaan sebanyak 15 pertanyaan. Setelah kuesioner dibagikan kepada 7 keluarga
pasien di perinatologi didapatkan hasil bahwa 100% keluarga pasien puas terhadap
pelayanan yang diberikan oleh perawat
Gambar 3.1. Kepuasan Pasien Terhadap Perawatan di Perinatologi
Kuesioner tingkat kelelahan kerja perawat
Pengukuran tingkat kelelahan kerja perawat menggunakan kuesioner dengan jumlah
pertanyaan sebanyak 13 pertanyaan. Setelah kuesioner dibagikan kepada 11 perawat
perinatologi didapatkan 9% perawat mengalami kelelahan kerja dan 91% perawat
tidak mengalami kelelahan.
Gambar 3.2. Kelelahan Kerja Perawat
Tingkat kepuasan kerja perawatPengukuran tingkat kepuasan kerja perawat menggunakan kuesioner dengan jumlah
pertanyaan sebanyak 24 pertanyaan. Setelah kuesioner dibagikan kepada 11 perawat
perinatologi didapatkan didapatkan 64% perawat merasa puas terhadap pekerjaannya
dan 36% perawat merasa tidak puas dengan pekerjaannya.
Gambar 3.3. Tingkat Kepuasan Kerja Perawat
Tingkat produktivitas kinerja perawat
Pengukuran tingkat produktivitas kinerja perawat menggunakan kuesioner dengan
jumlah pertanyaan sebanyak 11 pertanyaan. Setelah kuesioner dibagikan kepada atasan
perawat untuk menilai kinerja perawat dibawahnya, hasilnya didapatkan data 6 dari 7
perawat atau 86% perawat dikatakan memiliki kinerja yang baik.
Keberhasilan pengendalian mutu Dokumentasi yang dilakukan sudah lengkap
Program Pasien safety sebagian besar sudah terlaksana
3) Pengembangan StandarUnit Perinatologi telah memiliki SAK mengenai masalah keperawatan yang
sering terjadi di Unit Perinatologi. Pedoman standart asuhan keperawatan yang ada di
Rumah Sakit Wava Husada terakhir kali dikembangkan pada tahun 2012 saat akreditasi
rumah sakit.
a) Standar asuhan keperawatanUnit Perinatologi telah memiliki SAK mengenai masalah keperawatan yang sering
terjadi di unit. Pedoman standart askep masih dalam proses revisi sampai sekarang ini.
b) Standar kinerjaStandar kinerja perawat unit Perinatologi mengikuti standar yang diberlakukan
oleh RS Wava Husada. Dalam bekerja, perawat unit perinatologi sangat
mengutamakan keselamatan pasiennya. Hal ini dapat dinilai dengan merujuk pada
indikator keselamatan pasien yang dibuat oleh Accreditation of health organizations,
Illinois USA, dimana terdiri dari 7 poin antara lain memperhatikan hak pasien, mendidik
pasien dan keluarga, keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan, penggunaan
metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program keselamatan
pasien, peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien, mendidik staf
tentang keselamatan pasien, dan komunikasi antar staf untuk mencapai keselamatan
pasien. Terlihat dari pengamatan yang dilakukan pada 10 perawat, semua perawat
melaksanakan ketujuh poin diatas dengan baik.
3.2 ANALISA SWOT
STRENGTH P K P x K Bobot Rating B x R1. Jumlah perawat kurang berdasarkan penghitungan rumus Depkes dan Gillies,
namun pelaksanaan asuhan keperawatan di Unit Perinatologi berjalan baik 2 4 8 0,02 2 0,04
2. Fasilitas yang tersedia untuk pasien berfungsi dengan baik dan memenuhi standar kemenkes RI tahun 2012 mengenai peralatan yang harus ada di unit Perinatologi
14 56 0,13 4 0,52
3. Media informasi sudah tersedia di unit yaitu poster untuk informasi mengenai cucitangan 6 langkah dan cara menyusui yang benar, kemudian leaflet untuk perawatan bayi di rumah
10 40 0,1 4 0,3
4. Perawat melakukan orientasi kepada semua pasien yang baru masuk 11 44 0,1 3 0,35. PJ Obat sudah ada dan pengaturan obat disesuaikan berdasarkan nama bayi 9 36 0,09 3 0,276. Pemberian obat oleh perawat berdasarkan prinsip 6 benar 13 52 0,12 4 0,487. ALOS 6 bulan terakhir 3 hari 8 32 0,08 3 0,248. Tugas, peran dan tanggung jawab kepala unit telah dilaksanakan dan beberapa
didelegasikan kepada penanggung jawab shift, dan tenaga lainnya (92,6%) 3 12 0,03 2 0,06
9. PJ shift, PP, Asisten Perawat sudah menjalankan fungsi manajemennya masing-masing sebesar 100% 4 16 0,64 4 2,56
10. Pendokumentasian asuhan keperawatan klien yang dilakukan perawat lengkap, yaitu 100% 5 20 0,05 4 0,2
11. Adanya system On Call dan pembatasan cuti di hari yang bersamaan 1 4 0,01 2 0,0212. Supervisi terhadap perawat yang junior didelegasikan kepada PJ Shift 7 28 0,07 3 0,2113. Jika ada masalah di unit, manajemen konflik dengan diskusi bersama 6 24 0,06 3 0,1814. Keselamatan pasien diperhatikan terlihat dari setiap tindakan, perawat melakukan
identifikasi pasien, selain itu kejadian infeksi dan jatuh tidak ada 12 48 0,11 4 0,44
Jumlah A=420 S=5,82
WEAKNESS P K P x K Bobot Rating B x R1. Perawat yang pernah mengikuti pelatihan atau kegiatan untuk meningkatkan skill
dan kemampuan medis hanya sebanyak 22%13 4 52 0,08 4 0,32
2. Kualitas pegawai berdasarkan tingkat pendidikan S1 11%, DIII 78%, dan DI 11% 14 56 0,09 3 0,273. Jumlah perawat berdasarkan penghitungan rumus Depkes kurang 1 orang dan
berdasarkan rumus Gillies kurang 7 orang.12 48 0,08 2 0,16
4. Fasilitas untuk perawat masih kurang karena tidak adanya kamar mandi untuk perawat, unit diskusi perawat yang sempit
1 4 0,01 3 0,03
5. PJ obat sudah ada, namun ada obat yang tetap berada di penyimpanan obat padahal sudah kadaluarsa
8 32 0,05 3 0,15
6. Tidak tersedia tisu di 4 tempat untuk cucitangan 9 36 0,06 4 0,247. Metode penugasan yang digunakan di unit belum jelas apakah metode tim,
kasus, atau fungsional17 68 0,11 4 0,44
8. Pre-conference dan post-conference tidak dilaksanakan di unit 15 60 0,1 4 0,49. Ronde keperawatan tidak pernah dilakukan dan 6 perawat tidak mengetahui apa
yang dimaksud dengan ronde keperawatan7 28 0,05 3 0,15
10. Dari 10 penkes untuk orangtua bayi semua tidak maksimal karena dilakukan hanya ketika bayi akan pulang, terbatasnya media yang digunakan, dan disampaikan dengan terburu-buru
6 24 0,04 3 0,12
11. Penkes dan pendampingan pada 4 ibu ketika menyusui tidak maksimal 5 20 0,03 3 0,0912. 10 keluarga yang menjenguk bayinya tidak diberikan penkes terkait cuci tangan 4 16 0,03 2 0,0613. Perawat tidak mengetahui uraian tugasnya masing-masing secara rinci 16 64 0,01 4 0,0414. Dokumentasi KRS di buku statistik hanya 30% 2 8 0,01 2 0,0215. Dari 7 perawat, penerapan cuci tangan 5 moment tidak maksimal hanya setelah
kontak dengan pasien11 44 0,07 4 0,28
16. Dari 7 perawat, penerapan 6 langkah cuci tangan tidak maksimal yaitu 2 langkah tidak dilaksanakan (gosok sela-sela jari dan menggosok ujung jari)
10 40 0,07 3 0,21
17. Penggunaan APD hanya ketika memandikan bayi dan menerima bayi baru masuk 3 12 0,02 2 0,04Jumlah C=612 W=3,02
OPPORTUNITY P K P x K Bobot Rating B x R1. Perawat memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan tindakan
yang sering dilakukan10 4 40 0,18 4 0,72
2. Perawat memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan 9 36 0,16 4 0,643. Pendapatan gaji pegawai berdasarkan level golongan perawat dan kompetensi
perawat5 20 0,09 3 0,27
4. Remunerisasi tergantung jumlah kunjungan pasien 8 32 0,15 3 0,455. Adanya tunjangan pegawai berupa asuransi kesehatan 7 28 0,13 3 0,396. Sebagian besar pasien berasal dari daerah kabupaten Malang dan sekitarnya 1 4 0,02 3 0,067. Unit Perinatologi RS Wava Husada cukup diminati terlihat dari rata-rata BOR
dan TOInya yang sesuai standar6 24 0,11 2 0,22
8. Tuntutan masyarakat terhadap tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang untuk pelayanan pasien
2 8 0,04 2 0,08
9. Adanya penerimaan pegawai baru tiap tahunnya dengan seleksi ujian dan orientasi yang baik
4 16 0,06 3 0,18
10. Kebijakan berupa denda bagi perawat yang terlambat akan dimulai pada tanggal 1 Agustus 2015
3 12 0,05 3 0,15
Jumlah B=220 O=3,01
THREAT P K P x K Bobot Rating B x R1. 100% pasien memiliki tingkat ketergantungan total 2 4 8 0,2 3 0,62. Sebagian pasien menggunakan pembayaran umum sehingga pihak RS harus
menekankan dan memotivasi keluarga untuk mempersiapkan dana 1 4 0,1 3 0,3
3. Banyak terdapat RS baik negeri ataupun swasta di kabupaten Malang 3 12 0,3 4 0,124. Terdapat pelayanan kesehatan yang berada tidak jauh dari RS. Wava Husada 4 16 0,4 4 0,16
Jumlah D=40 T=1,18
Perhitungan Analisa SWOTA + C = 420 + 612 = 1032S – W = 5,82– 3,02 = 2,8 (x)B + D = 220 + 40 = 260O – T = 3,01 - 1,18 = 1,83 (y)
KETERANGAN:Kuadran 1 Progresif
Hal ini menggambarkan bahwa situasi yang sangat baik karena ada kekuatan yang dimanfaatkan untuk meraih peluang yang
menguntungkan. Untuk itu dapat digunakan alternative strategi 1 yakni pengembangan (strategi agresif).