39 BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan 1. Sejarah Singkat PT Pertamina (Persero) PT Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan BUMN yang bergerak dibidang eksplorasi dan pengolahan minyak serta gas bumi menjadi berbagai jenis bahan bakar dan petrokimia. Sejarah berdirinya PT Pertamina (Persero) dimulai pada tahun 1871, Ketika Jhon Reenik melakukan eksplorasi sumber minyak bumi pertama kali di Indonesia, tepatnya di kaki Gunung Cermai. Usaha eksplorasi yang dilakukan oleh Reenik ini mengalami kegagalan. Lalu pada tanggal 15 Juni 1885, Aleko Jan Zooen Zjikler berhasil melakukan proses pengeboran di Pangkalan Brandan dan menjadikan sumur minyak tersebut sebagai sumur minyak komersial pertama di Indonesia. Sejak keberhasilan Zjikler itulah usaha-usaha pengeboran minyak di berbagai daerah di Indonesia mulai dilakukan. Beberapa usaha pengeboran minyak yang dilakukan antara lain di Telaga Said (Sumatera Utara) pada tahun 1885, Krika (Jawa Timur) pada tahun 1887, Ledok (Cepu) pada tahun 1901, dan Talang Akar (Pendopo) tahun 1921. Hal ini mendorong tumbuhnya perusahan-perusahaan minyak asing pada abad ke-19 antara lain: a. AS (Andrian Stoop) pada tahun 1887. b. KNPC (Klininklijke Nederlandscape Petroleum Company), pada tahun 1894.
26
Embed
BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
39
BAB III
Deskripsi Wilayah Penelitian
A. Profil Perusahaan
1. Sejarah Singkat PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan BUMN yang bergerak
dibidang eksplorasi dan pengolahan minyak serta gas bumi menjadi berbagai jenis
bahan bakar dan petrokimia. Sejarah berdirinya PT Pertamina (Persero) dimulai pada
tahun 1871, Ketika Jhon Reenik melakukan eksplorasi sumber minyak bumi pertama
kali di Indonesia, tepatnya di kaki Gunung Cermai. Usaha eksplorasi yang dilakukan
oleh Reenik ini mengalami kegagalan. Lalu pada tanggal 15 Juni 1885, Aleko Jan
Zooen Zjikler berhasil melakukan proses pengeboran di Pangkalan Brandan dan
menjadikan sumur minyak tersebut sebagai sumur minyak komersial pertama di
Indonesia.
Sejak keberhasilan Zjikler itulah usaha-usaha pengeboran minyak di berbagai
daerah di Indonesia mulai dilakukan. Beberapa usaha pengeboran minyak yang
dilakukan antara lain di Telaga Said (Sumatera Utara) pada tahun 1885, Krika (Jawa
Timur) pada tahun 1887, Ledok (Cepu) pada tahun 1901, dan Talang Akar (Pendopo)
tahun 1921. Hal ini mendorong tumbuhnya perusahan-perusahaan minyak asing pada
abad ke-19 antara lain:
a. AS (Andrian Stoop) pada tahun 1887.
b. KNPC (Klininklijke Nederlandscape Petroleum Company), pada tahun 1894.
40
c. STTC (Shell Transport and Trading Company), pada tahun 1894
d. TKSG (The Kloninklijke Shell Group), pada tahun 1894.
e. BPM (Bataafche Petroleum Company), pada tahun 1894.
f. DPC (Dortsche Petroleum Company), pada tahun 1894.
g. NKPM (Nederlandsche Koloniale Petroleum Maatschappij), pada tahun 1894.
h. NPPM (Nederlandsche Pasific Petroleum Maatschappij), pada tahun 1894.
i. STANVAC (Standard Vacuum Oil), pada tahun 1933.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, berbagai upaya
dilakukan untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan asing yang menguasai
minyak dan gas di Indonesia. Pada tahun 1951, perusahaan minyak nasional pertama
di Indonesia didirikan dengan nama Perusahaan Tambang Minyak Negara Republik
Indonesia (PTMR). Lalu pada tanggal perubahan nama menjadi PN PEMINA, dan
tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahirnya PT PERTAMINA (PERSERO). Pada
tahun 1961, pemerintah mengeluarkan UU No. 44 tahun 1961 yang menyatakan
pembentukan tiga perusahaan Negara di bidang minyak dan gas yaitu:
a. PN PERTAMIN didirikan berdasarkan PP No.3/1961
b. PN PERMINA didirikan berdasarkan PP No.199/1961
c. PN PERMIGAN didirikan berdasarkan PP No.199/1961
Pada tahun 1965, PN PERMIGAN dibubarkan dan semua kekayaan, yaitu
sumur minyak dan penyulingan di Cepu, diserahkan kepada Lemigas, sedangkan
fasilitas produksinya diserahkan kepada PN PERMINA dan fasilitas pemasarannya
diserahkan kepada PN PERTAMIN. Pada tahun 1968, berdasarkan PP No. 27/1968,
41
PN PERTAMIN dan PERMINA digabung menjadi satu perusahaan yang menjadi
pengelola tunggal dibidang industri minyak dan gas bumi di Indonesia dan diberi
nama Perusahaan Negara Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional
(PERTAMINA). Tugas utama PT. PERTAMINA diatur dalam UU No. 8 Tahun
1971, yaitu sebagai berikut :
1. Eksplorasi dan Produksi
Kegiatan ini mencakup upaya pencarian lokasi yang memiliki potensi
ketersediaan minyak dan gas bumi, kemungkinan penambangannya, serta
proses produksi menjadi bahan baku untuk proses Pengolahan.
2. Pengolahaan
Kegiatan ini tersusun dari proses-proses pemisahan dan pemurnian untuk
mengolah minyak dan gas mentah menjadi produk yang diinginkan seperti
premium, solar, kerosin, petrokimia, dan lain-lain.
3. Pembekalan dan Pendistribusian
Kegiatan ini meliputi penampungan, penyimpanan, serta pendistribusian bahan
baku ataupun produk akhir yang siap dikirim.
4. Penunjang
Kegiatan penunjang mencakup segala kegiatan yang dapat menunjang
terselenggaranya kegiatan-kegiatan eksploasi, produksi, pengolahan, pembekalan dan
42
pendestribusian. Kegiatan penunjang ini diantaranya pengadaan penyukuhan
keselamatan kerja dan lain-lain.72
2. Profil PT. PERTAMINA (Persero) Marketing Operation Region (MOR) II
Di seluruh Indonesia, PT. PERTAMINA (Persero) memiliki delapan wilayah
pemasaran atau sering disebut dengan Marketing Operation Region (MOR),
yaitu:
1. Region Pemasaran I
PERTAMINA MOR I–Medan Sumatra Utara
2. Region Pemasaran II
PERTAMINA MOR II–Palembang
3. Region Pemasaran III
PERTAMINA MOR III–Jakarta Pusat
4. Region Pemasaran IV
PERTAMINA MOR IV–Semarang
5. Region Pemasaran V
PERTAMINA MOR V–Surabaya
6. Region Pemasaran VI
PERTAMINA MOR VI–Balikpapan
7. Region Pemasaran VII
PERTAMINA MOR VII–Makasar
8. Region Pemasaran VIII
PERTAMINA MOR VIII–Ambon–Maluku
PT. PERTAMINA (Persero) Marketing Operation Region II merupakan salah
satu wilayah pemasaran PT. PERTAMINA (Persero) yang berada di Area Sumatra
72 Dokumen Sejarah PT. Pertamina (Persero).
43
Bagian Selatan atau sering disebut Area SBS. Pada PT. PERTAMINA (Persero)
Marketing Operation Region II memiliki satu Kantor Region di Palembang.
3. Lokasi PT. PERTAMINA (Persero) MOR II
Penelitian dilaksanakan di PT. PERTAMINA (Persero) MOR II di Public
Relations atau Comunication & Relations.
Alamat: Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 1247, 14 Ulu, Seberang Ulu I, Kota
Palembang, Sumatra Selatan 30252
Telp : (0711) 513311
Fax : (0711) 511756
Berikut adalah gambaran lokasi Perusahaan bila dilihat dari peta dan
satelit :
Sumber: Google Maps
Gambar 1.1Lokasi PT. PERTAMINA (Persero) MOR II dilihat dari peta
44
Gambar 1.2Lokasi PT. PERTAMINA (Persero) MOR II Palembang Tampak Depan
Gambar 1.3Lokasi PT. PERTAMINA (Persero) MOR II Palembang Tampak dari Depan
Gerbang Masuk
45
Berikut ini beberapa produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang:
Tabel 1.1Produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang :
BBM (Bahan Bakar Minyak) BBK (Bahan Bakar Khusus) NBBM (Non Bahan Bakar Minyak)
PREMIUM
M. TANAH
M.SOLAR
M. DIESEL
M. BAKAR
AVGAS
AVTUR
PERTAMAX
PELUMAS
ELPIJI
ASPAL
PTA
Dari tabel tersebut dapat dilihat produk yang diproduksi oleh
Pertamina.Dalam hal ini beberapa produk yang mengalami kelangkaan adalah,
premium dan solar. Dua produk ini merupakan bahan bakar bersubsidi yang masih
ditanggung pemerintah.
a. Premium : Pada umumnya dapat digunakan untuk bahan bakar
kendaraan bermesin bensin seperti, mobil dan sepeda motor.
b. Minyak Tanah : Digunakan selama bertahun-tahun sebagai alat bantu
penerangan, memasak dan umumnya merupakan pemakaian domestik
(rumahan), usaha kecil.
c. Minyak Solar : Jenis BBM ini umumnya digunakan untuk mesin
transportasi mesin diesel yang umum dipakai dengan sistem injeksi pompa
45
Berikut ini beberapa produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang:
Tabel 1.1Produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang :
BBM (Bahan Bakar Minyak) BBK (Bahan Bakar Khusus) NBBM (Non Bahan Bakar Minyak)
PREMIUM
M. TANAH
M.SOLAR
M. DIESEL
M. BAKAR
AVGAS
AVTUR
PERTAMAX
PELUMAS
ELPIJI
ASPAL
PTA
Dari tabel tersebut dapat dilihat produk yang diproduksi oleh
Pertamina.Dalam hal ini beberapa produk yang mengalami kelangkaan adalah,
premium dan solar. Dua produk ini merupakan bahan bakar bersubsidi yang masih
ditanggung pemerintah.
a. Premium : Pada umumnya dapat digunakan untuk bahan bakar
kendaraan bermesin bensin seperti, mobil dan sepeda motor.
b. Minyak Tanah : Digunakan selama bertahun-tahun sebagai alat bantu
penerangan, memasak dan umumnya merupakan pemakaian domestik
(rumahan), usaha kecil.
c. Minyak Solar : Jenis BBM ini umumnya digunakan untuk mesin
transportasi mesin diesel yang umum dipakai dengan sistem injeksi pompa
45
Berikut ini beberapa produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang:
Tabel 1.1Produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang :
BBM (Bahan Bakar Minyak) BBK (Bahan Bakar Khusus) NBBM (Non Bahan Bakar Minyak)
PREMIUM
M. TANAH
M.SOLAR
M. DIESEL
M. BAKAR
AVGAS
AVTUR
PERTAMAX
PELUMAS
ELPIJI
ASPAL
PTA
Dari tabel tersebut dapat dilihat produk yang diproduksi oleh
Pertamina.Dalam hal ini beberapa produk yang mengalami kelangkaan adalah,
premium dan solar. Dua produk ini merupakan bahan bakar bersubsidi yang masih
ditanggung pemerintah.
a. Premium : Pada umumnya dapat digunakan untuk bahan bakar
kendaraan bermesin bensin seperti, mobil dan sepeda motor.
b. Minyak Tanah : Digunakan selama bertahun-tahun sebagai alat bantu
penerangan, memasak dan umumnya merupakan pemakaian domestik
(rumahan), usaha kecil.
c. Minyak Solar : Jenis BBM ini umumnya digunakan untuk mesin
transportasi mesin diesel yang umum dipakai dengan sistem injeksi pompa
46
mekanik dan elektronik injection, jenis BBM ini diperuntukkan untuk jenis
kendaraan bermotor transportasi dan mesin industri.
d. Minyak Diesel : Digunakan dalam mesin diesel (mobil, kapal, sepeda
motor), sejenis mesin pembakaran dalam.
B. Visi dan Misi PT Pertamina (Persero) MOR II Palembang
a. Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang
pendistribusian minyak dan gas merupakan tantangan tersendiri bagi PT Pertamina
untuk dapat memberikan kontribusi yang positif bagi negara Indonesia. Menurut
Jazinta (2007:79) visi adalah kondisi ideal yang ingin diwujudkan oleh perusahaan
maupun stakeholder pada masa yang akan datang. Berkaitan dengan hal tersebut visi
dari PT Pertamina adalah ”Menjadi perusahaan minyak nasional kelas dunia”.
Visi ini dibangun untuk dapat memotivasi setiap anggota perusahaan yang berada
diseluruh penjuru Indonesia untuk dapat memberikan performa terbaik dalam
menjalankan tugasnya sebagai karyawan yang mampu berkompetisi dalam lingkup
internasional.
b. Misi Perusahaan
Seperti yang telah dipahami bersama bahwa PT Pertamina merupakan
perusahaan yang produk utama yang dijual adalah minyak dan gas. Hal ini tentunya
47
menuntut perusahaan untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah
ditetapkan pemerintah secara efektif. Jazinta (2007:79) mengungkapkan, misi adalah
pertanyaan tentang cara bagaimana perusahaan dapat mewujudkan visi yang telah
ditetapkan. Demi mencapai keberhasilan dalam setiap kondisi yang dihadapi
perusahaan, PT. Pertamina memiliki misi 54 untuk “Menjalankan usaha inti
minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-
prinsip komersial yang kuat”.
C. Arti Logo PT Pertamina
Gambar 1.4Sejarah Logo PERTAMINA
Pertamina (Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional) adalah satu-satunya
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas mengelola penambangan minyak
dan gas bumi di Indonesia. Perusahaan ini terbentuk pada tahun 1968 hasil gabungan
47
menuntut perusahaan untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah
ditetapkan pemerintah secara efektif. Jazinta (2007:79) mengungkapkan, misi adalah
pertanyaan tentang cara bagaimana perusahaan dapat mewujudkan visi yang telah
ditetapkan. Demi mencapai keberhasilan dalam setiap kondisi yang dihadapi
perusahaan, PT. Pertamina memiliki misi 54 untuk “Menjalankan usaha inti
minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-
prinsip komersial yang kuat”.
C. Arti Logo PT Pertamina
Gambar 1.4Sejarah Logo PERTAMINA
Pertamina (Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional) adalah satu-satunya
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas mengelola penambangan minyak
dan gas bumi di Indonesia. Perusahaan ini terbentuk pada tahun 1968 hasil gabungan
47
menuntut perusahaan untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah
ditetapkan pemerintah secara efektif. Jazinta (2007:79) mengungkapkan, misi adalah
pertanyaan tentang cara bagaimana perusahaan dapat mewujudkan visi yang telah
ditetapkan. Demi mencapai keberhasilan dalam setiap kondisi yang dihadapi
perusahaan, PT. Pertamina memiliki misi 54 untuk “Menjalankan usaha inti
minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-
prinsip komersial yang kuat”.
C. Arti Logo PT Pertamina
Gambar 1.4Sejarah Logo PERTAMINA
Pertamina (Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional) adalah satu-satunya
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas mengelola penambangan minyak
dan gas bumi di Indonesia. Perusahaan ini terbentuk pada tahun 1968 hasil gabungan
48
dari perusahaan PERTAMIN yang bergerak dibidang pemasaran dengan PERMINA
yang bergerak di bidang produksi.
Penyatuan dua perusahaan ini bertujuan untuk menyatukan tenaga modal dan
sumber daya yang ada saat itu, hal itu diatur melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.
27 tahun 1868 yang dikeluarkan Presiden pada 20 Agustus 1968.
Gambar 1.5
Sejak disatukannya PN Pertamin dan PN Permina, maka secara otomatis
berbagai atribut yang melekat pada kedua perusahaan tersebut juga disatukan,
termasuk logo/lambang dari keduanya.
Logo PN Permina dibuat dengan menggabungkan unsur yang terdapat dalam
dua logo perusahaan sebelumnya. Logo Permina yang terdiri dari gambar dua kuda
laut, Bintang dan Pita tetap dipertahankan dengan menambahkan warna biru yang
terdapat dalam logo Pertamin sebagai latar belakang logo Peruahaan yang baru.
49
Gambar 1.6
Dalam keputusan direksi Pertamin No.914/kpts/dr/du/1971 secara resmi
memberlakukan logo baru tersebut sebagai simbol PT.Pertamina. Dalam keputusan
tersebut ditetapkan beberapa hal tentang lambang PT. Pertamina yakni:
1. Bentuk lambang adalah simetris berisi-empat-lengkung;
2. Bintang bersudut lima berwarna kuning emas;
3. Bintang diapit oleh dua ekor kuda laut berwarna merah yang saling
berhadapan;
4. Ekor kuda laut dihubungkan dengan pita berwarna kuning;
5. Pita kuning bertuliskan Pertamina dengan warna merah;
6. Dasar lambang berwarna biru;
7. Garis-garis hitam dalam bintang harus lebih tipis dari countur bintang;
8. Bintang bersudut lima: Tenaga (kekuatan) pendorong dalam melaksanakan
suatu tugas untuk mencapai cita-cita Nasional;
50
9. Kuda Laut: Fosil-fosil yang mengandung minyak dan mempunyai daya
hidup yang besar;
10. Pita (banner): Ikatan penggalang persatuan dan kebulatan tekad;
11. Warna merah : Keuletan, Ketegasan dan Keberanian dalam menghadapi
berbagai kesulitan;
12. Warna kuning: Keagungan cita-cita yang hendak dicapai dalam ketekunan
dan penuh keyakinan;
13. Warna biru: Kesetiaan kepada tanah air, dasar negara Pancasila dan dasar
(lambang) UUD 1945.
Seiring dengan kemajuan zaman yang berkembang di berbagai bidang,
pewajahan logo PT. Pertamina-pun juga tidak mau ketinggalan dengan para
kompetiter asing yang siap menyerang Indonesia. Pada tahun 2005 PT Pertamina
mengganti logonya dengan bentuk yang lebih sederhana guna menyesuaikan
perkembangan trend desain promosi saat ini, yakni simpel, mudah diingat, tapi
elegan.
Gambar 1.7
Logo PT. Pertamina (Persero) yang baru membentuk huruf “P” yang terdiri dari
tiga bidang belah ketupat yang berwarna biru, hijau, dan merah. Adapun filosofi yang
terkandung dalam logo PT. Pertamina yang baru ini diantaranya adalah:
50
9. Kuda Laut: Fosil-fosil yang mengandung minyak dan mempunyai daya
hidup yang besar;
10. Pita (banner): Ikatan penggalang persatuan dan kebulatan tekad;
11. Warna merah : Keuletan, Ketegasan dan Keberanian dalam menghadapi
berbagai kesulitan;
12. Warna kuning: Keagungan cita-cita yang hendak dicapai dalam ketekunan
dan penuh keyakinan;
13. Warna biru: Kesetiaan kepada tanah air, dasar negara Pancasila dan dasar
(lambang) UUD 1945.
Seiring dengan kemajuan zaman yang berkembang di berbagai bidang,
pewajahan logo PT. Pertamina-pun juga tidak mau ketinggalan dengan para
kompetiter asing yang siap menyerang Indonesia. Pada tahun 2005 PT Pertamina
mengganti logonya dengan bentuk yang lebih sederhana guna menyesuaikan
perkembangan trend desain promosi saat ini, yakni simpel, mudah diingat, tapi
elegan.
Gambar 1.7
Logo PT. Pertamina (Persero) yang baru membentuk huruf “P” yang terdiri dari
tiga bidang belah ketupat yang berwarna biru, hijau, dan merah. Adapun filosofi yang
terkandung dalam logo PT. Pertamina yang baru ini diantaranya adalah:
50
9. Kuda Laut: Fosil-fosil yang mengandung minyak dan mempunyai daya
hidup yang besar;
10. Pita (banner): Ikatan penggalang persatuan dan kebulatan tekad;
11. Warna merah : Keuletan, Ketegasan dan Keberanian dalam menghadapi
berbagai kesulitan;
12. Warna kuning: Keagungan cita-cita yang hendak dicapai dalam ketekunan
dan penuh keyakinan;
13. Warna biru: Kesetiaan kepada tanah air, dasar negara Pancasila dan dasar
(lambang) UUD 1945.
Seiring dengan kemajuan zaman yang berkembang di berbagai bidang,
pewajahan logo PT. Pertamina-pun juga tidak mau ketinggalan dengan para
kompetiter asing yang siap menyerang Indonesia. Pada tahun 2005 PT Pertamina
mengganti logonya dengan bentuk yang lebih sederhana guna menyesuaikan
perkembangan trend desain promosi saat ini, yakni simpel, mudah diingat, tapi
elegan.
Gambar 1.7
Logo PT. Pertamina (Persero) yang baru membentuk huruf “P” yang terdiri dari
tiga bidang belah ketupat yang berwarna biru, hijau, dan merah. Adapun filosofi yang
terkandung dalam logo PT. Pertamina yang baru ini diantaranya adalah:
51
1. Biru mencerminkan: Andal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab;
2. Hijau mencerminkan: Sumber daya energi yang berwawasan lingkungan;
3. Merah mencerminkan: Keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam
menghadapi berbagai macam kesulitan.
D. Tata Nilai PT Pertamina (Persero) MOR II Palembang
Tata nilai bertujuan untuk menggambarkan setiap potensi yang harus dimiliki
setiap anggota peruasahaan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam
perusahaan. PT Pertamina dalam hal ini memiliki enam tata nilai yang harus dimiliki
oleh setiap anggota perusahaan, diantaranya yaitu:
a. Clean (Bersih)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak
menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas.
b. Competitive (Kompetitif)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional,
mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya
dan menghargai kinerja.
c. Confident (Percaya Diri)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam
reformasi BUMN dan membangun kebangsaan bangsa.
52
d. Costumer Focus (Fokus pada Pelanggan)
Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
e. Commercial (Komersial)
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil
keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
f. Capable (Berkemampuan)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang professional dan memiliki talenta
dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan
riset dan pengembangan.
E. Struktur Perusahaan dan Job Description Tim Manajemen Isu PT Pertamina
Persero Marketing Operation Region II Palembang.
Pada umumnya setiap perusahaan dalam mencapai tujuannya harus memiliki
pembagian tugas dan wewenang yang jelas antara pemimpin dan bawahan. Struktur
perusahaan merupakan fungsi-fungsi suatu perusahaan yang disusun sedemikian rupa
sehingga menunjukkan hubungan diantara bagian-bagian atau bidang-bidang kerja
maupun orang-orang yang diletakkan pada kedudukannya, wewenang serta tanggung
jawab masingmasing dalam bentuk yang teratur untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam suatu perusahaan.
PT Pertamina Pemasaran Region II Palembang dalam melaksanakan kegiatan
operasional dan penunjang dipimpin oleh GM (General Manager) dengan
53
membawahi 14 Manager, 8 Operation Head (OH) dan 4 OH DPPU (Depot Pengisian
Pesawat Udara). Salah satu fungsi penunjang yang mengelola SDM adalah fungsi HR
Area Manager Sumbagsel yang dipimpin oleh seorang manajer dan membawahi 4
kepala bagian, keempat bagian itu adalah Section Head People Development