Top Banner
BAB III : ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktivitas A. Pengelompokan Aktivitas Tabel 3.Pengelompakan Aktivitas No Pelaku Kegiatan Ruang Sifat . 1 Rektor Datang/Pulan Area Parkir Publik g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Ruang Private Rektor Rapat Ruang Rapat Private Mengikuti Lapangan Publik Kegiatan Outdoor Makan Kantin Publik Sholat Mushola Servic e Keperluan Toilet Servic Pribadi e 2 Sekretaris Datang/Pulan Area Parkir Publik Rektor g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Ruang Private Sekretaris Rektor Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Servic Pribadi e Sholat Mushola Servic e 3 Wakil Rektor Datang/Pulan Area Parkir Publik I g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off 64
112

bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Feb 27, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

BAB III : ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1 Studi Aktivitas

A. Pengelompokan Aktivitas

Tabel 3.Pengelompakan Aktivitas

No Pelaku Kegiatan Ruang Sifat .

1 Rektor Datang/Pulan Area Parkir Publik g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Ruang Private Rektor Rapat Ruang Rapat Private Mengikuti Lapangan Publik Kegiatan Outdoor Makan Kantin Publik

Sholat Mushola Servic e Keperluan Toilet Servic Pribadi e

2 Sekretaris Datang/Pulan Area Parkir Publik Rektor g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Ruang Private Sekretaris Rektor Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Servic Pribadi e Sholat Mushola Servic e

3 Wakil Rektor Datang/Pulan Area Parkir Publik I g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off

64

Page 2: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Bekerja Ruang Wakil Private Rektor I Rapat Ruang Rapat Private Makan Kantin Publik

Sholat Mushola Servic e Keperluan Toilet Servic Pribadi e

4 Wakil Rektor Datang/Pulan Area Parkir Publik II g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Ruang Wakil Private Rektor II Rapat Ruang Rapat Private

Makan Kantin Publik Sholat Mushola Servic e Keperluan Toilet Servic Pribadi e

5 Kepala Datang/Pulan Area Parkir Publik Perpustakaa g n Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Kantor Private Kepala Melihat Perpustakaa Publik Perpustakaan n

Mengikuti Ruang Rapat Private Rapat Mengikuti Lapangan Publik acara Outdoor Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Servic Pribadi e Sholat Mushola Servic e

6 Kepala Datang/Pulan Area Parkir Publik Bagian g Studio Tari Datang/Pulan Area Drop Publik g Off

Bekerja Kantor Private Kepala

65

Page 3: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Mengontrol Studio Tari Private Studio Tari Mengikuti Ruang Rapat Private Rapat Mengikuti Lapangan Publik acara Outdoor

Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Servic Pribadi e Sholat Mushola Servic e

7 Kepala Datang/Pulan Area Parkir Publik Progdi Seni g Tari Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Kantor Progdi Private Seni Tari Mengikuti Ruang Rapat Private Rapat Mengajar Ruang Kelas Private Kelas Teori Studio Tari Private Asistensi Ruang Dosen Private Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Servic Pribadi e Sholat Mushola Servic e

8 Sekretaris Datang/Pulan Area Parkir Publik Progdi Seni g Tari Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Kantor Progdi Private Seni Tari Mengikuti Ruang Rapat Private Rapat Mengajar Ruang Kelas Private Kelas Teori Studio Tari Private Asistensi Ruang Dosen Private Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Servic Pribadi e Sholat Mushola Servic e

66

Page 4: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

9 Kepala BAU Datang/Pulan Area Parkir Publik & BAK g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Kantor Private Kepala

Mengontrol Ruang BAU Private BAU & BAK & BAK Mengikuti Ruang Rapat Private Rapat Makan Kantin Publik Mengikuti Lapangan Publik acara Outdoor Keperluan Toilet Servic Pribadi e Sholat Mushola Servic e

10 Senat Datang/Pulan Area Parkir Publik Mahasiswa g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Kegiatan Ruang Senat Private Senat Mengikuti Ruang Rapat Private rapat Mengikuti Lapangan Publik acara Outdoor Makan Kantin Publik Sholat Mushola Servic e

Keperluan Toilet Servic Pribadi e

Tabel 4.Pengelompokan Aktivitas Dosen dan Staff

No Nama Aktvitas Area Sifat Pelaku

1 Dosen Datang/Pulang Area Parkir Publik Datang/Pulang Area Drop Off Publik Bekerja Ruang Dosen Private Mengikuti Ruang Rapat Private rapat

67

Page 5: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Mengajar Ruang Kelas Private Teori Studio Tari Private Asistensi Ruang Dosen Private Mengikuti Lapangan Publik kegiatan Outdoor Makan Kantin Publik Sholat Mushola Service Keperluan Kantin Service Pribadi

2 Staff BAU Datang/Pulang Area Parkir Publik dan BAAK Datang/Pulang Area Drop Off Publik Mengurus Ruang BAAK Private Administrasi Menginventaris Ruang BAU Private Sarana Mengikuti Ruang BAU Private Rapat

Mengikuti Lapangan Publik kegiatan Outdoor Makan Kantin Publik Sholat Mushola Service Keperluan Toilet Service Pribadi

3 Administrasi Datang/Pulang Area Parkir Publik Program Datang/Pulang Area Drop Off Publik Studi Mengurus Ruang Private Keperluan Program Program Studi Studi Mengikuti Ruang rapat Private rapat Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Service Pribadi Sholat Mushola Service

4 Petugas Datang/Pulang Area Parkir Publik Perpustakaan Datang/Pulang Area Drop Off Publik Bekerja Perpustakaan Semi Private Mengikuti Ruang Rapat Private rapat

68

Page 6: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

5 Cleaning Service

6 Satpam

Mengikuti Lapangan Publik kegiatan Outdoor Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Service Pribadi Sholat Mushola Service Datang/Pulang Area Parkir Publik Datang/Pulang Area Drop Off Publik Membersihkan Seluruh Service ruangan ruang Menyimpan Gudang Service peralatan Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Service Pribadi Sholat Mushola Service

Datang/Pulang Area Parkir Publik Datang/Pulang Area Drop Off Publik Mengecek Ruang CCTV Private CCTV

Menjaga Seluruh Service Keamanan ruang Makan Kantin Publik

Keperluan Toilet Service Pribadi Sholat Mushola Service

Tabel 5.Pengelompokan Aktivitas Mahasiswa dan Pengunjung

No Pelaku Kegiatan Area Sifat

1 Mahasiswa Datang/Pulang Area Parkir Publik Datang/Pulang Area Drop Off Publik Belajar ( teori ) Ruang Kelas Private Teori Belajar ( Studio Tari Private praktik) Asistensi Ruang Dosen Private Mencari Perpustakaan Private referensi buku

69

Page 7: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Mengikuti Lapangan Publik kegiatan Outdoor Makan Kantin Publik Seminar Auditorium Publik

Menonton Auditorium Publik Pertunjukan Keperluan Kooperasi Semi kampus Private Keperluan Toilet Service Pribadi Sholat Mushola Service

2 Pengunjung Datang/Pulang Area Parkir Publik / tamu Datang/Pulang Area Drop Off Publik Berkunjung Institut Seni Private Tari Makan Kantin Publik Bertanya- Ruang Semi tanya Informasi Private Publik Keperluan Toilet Service Pribadi Sholat Mushola Service

70

Page 8: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

B. Pola Aktivitas

MAIN ENTRANCE INSTITUT

BERJALAN KAKI

MOTOR MOBIL

MAIN DOOR

BANGUNAN

Skema 5 : Skema Pola Aktivitas Datang

Sumber : Analisis Pribadi

BANGUNAN MAIN DOOR

BERJALAN KAKI

MOTOR MOBIL

TAPAK

Skema 6 : Skema Pola Aktivitas Keluar

Sumber : Analisis Pribadi

71

Page 9: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

\\ DATANG BEKERJA

AREA PARKIR MAKAN

DROP OFF BEKERJA

PULANG

AREA PARKIR DROP OFF

EXIT AREA

REKTOR

WAKIL REKTOR

KEPALA PERPUSTAKAAN KEPALA STUDIO

TARI

KETUA DAN SEKRETARIS

PROGDI SENI TARI

KEPALA BAU

KEPALA BAAK

SENAT

Skema 7 : Pola Aktivitas Pimpinan Institusi

Sumber : Analisis Pribadi

72

Page 10: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

DATANG BEKERJA

AREA PARKIR MAKAN

DROP OFF BEKERJA

PULANG

AREA PARKIR DROP OFF

EXIT AREA

DOSEN

KOORDINATOR STUDIO TARI

STAFF BAU

STAFF BAAK

STAFF ADMINISTRASI

PROGDI

CLEANING SERVICE

PETUGAS

PERPUSTAKAAN

SATPAM

PETUGAS KLINIK

PETUGAS KANTIN

Skema 8 : Pola Aktivitas Pengelola Institusi

Sumber : Analisis Pribadi

73

Page 11: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

DATANG KULIAH

AREA PARKIR MAKAN

DROP OFF KULIAH

PULANG

AREA PARKIR DROP OFF

EXIT AREA

Skema 9 : Pola Aktivitas Mahasiswa

Sumber : Analisis Pribadi

KELAS TEORI

KELAS PRAKTEK

KEGIATAN ORGANISASI

BERLATIH TARI

BELAJAR

BERSAMA

MEMBACA BUKU

74

Page 12: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

DATANG

AREA PARKIR BERKUNJUNG PULANG

DROP OFF MAKAN

AREA PARKIR DROP OFF

EXIT AREA

Skema 10 : Pola Aktivitas Pengunjung

Sumber : Analisis Pribadi

Perhitungan Jumlah Pelaku pada Institut Seni Tari

Tabel 6. Jumlah pelaku dalam Institut Seni Tari

no pelaku jumlah 1 rektor 1 2 sekretaris rektor 1 3 wakil rektor I 1 4 wakil rektor II 1 5 kepala studio tari 1 6 kepala perpustakaan 1 7 kepala BAU 1 8 kepala BAAK 1 9 ketua progdi S! Seni tari 1

sekretaris progdi S1 Seni 10 Tari 1 11 Staff BAAK 4 12 Staff BAU 4 13 Petugas Perpustakaan 2 14 Dosen 10

75

Page 13: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

15 Security 3 16 Cleaning Service 8 17 Pegawai Kantin 3

Tabel 7.Jumlah Peserta dalam Mata Kuliah di Institut Seni Tari

Jumlah Mata kuliah SKS Peserta Kewarganegaraan 2 35 Agama 2 35 Bahasa Inggris 2 35 Seni Pertunjukan Indonesia 2 35 Olah Tubuh I 2 35 Kreativitas Gerak 3 20 Musik Tradisi I 3 20 Tari Yogyakarta Tunggal 3 20 Tari Bali Tunggal 2 35 Filsafat Seni 2 35 Sejarah Tari 2 35 Tata Cahaya 2 35 Dasar – dasar Koreografi 3 35 Tari Yogyakarta Duet 3 20 Tari Surakarta Duet dan Kelompok 3 20 Tekhnik Tari Modern 3 20 Tari Aceh 3 20 Teori Budaya 2 35 Tari Modern 3 35 Tari Kontemporer 3 35 Sosiologi Tari 2 30 Musik Tari 2 30 Produksi Tari 3 25 Tari Yogyakarta Kelompok 3 20 Koreografi Kelompok 3 25 Literatur Tari 3 35 Semiotika 3 25 Etnokoreologi 3 20 Kritik Tari 3 25

76

Page 14: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Proposal Tugas Akhir 2 20 Koreografi Mandiri 3 20 Tari Bali Duet dan Kelompok 3 30 Seminar 2 30

Struktur Organisasi Institut

REKTOR SEKRETARIS REKTOR

WAKIL ALUMNI

REKTOR i

SENAT WAKIL

REKTOR ii BEM

KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA

PROGDI BAU BAAK STUDIO PERPUSTA

TARI KAAN

Skema 11 : Struktur Organisasi Institut Sumber : Analisis Pribadi berdasarkan Struktur Organisasi UNIKA

Pola Hubungan Ruang.

Pola Hubungan Mikro

Unit Service

SHAFT

TOILET GUDANG

MEKANIKAL ELEKTRIKAL

77

Page 15: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Skema 12 : Skema Unit Service Sumber : Analisis Pribadi

Unit Kesehatan ( Klinik )

RUANG

RUANG

TUNGGU PERIKSA

KLINIK

RUANG OBAT

Skema 13 : Skema Hubungan ruang Unit Kesehatan Sumber : Analisis Pribadi

Unit Pengelola

RUANG SEKRETARIS

RUANG

RUANG

REKTOR REKTOR

RAPAT VIP

RUANG WAKIL REKTOR l

RUANG WAKIL

REKTOR lI

Skema 14 : Skema Hubungan Ruang Mikro Unit Pengelola Sumber : Analisis Pribadi

78

Page 16: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Unit Aktivitas

RUANG KELAS

STUDIO TARI TEORI

LAB KOMPUTER AUDITORIUM

PERPUSTAKAAN RUANG BACA

RUANG PENYIMPANAN BUKU

Skema 15 : Hubungan Ruang Mikro Unit Aktivitas Sumber : Analisis Pribadi

Pola Hubungan Makro

PARKIR DROP OFF

LOBBY UNIT KESEHATAN

UNIT

PENGELOLA KANTIN LAPANGAN

UNIT PERPUSTAKAAN

SERVICE

UNIT KEGIATAN

Skema 16 : Pola Hubungan Makro Sumber : Analisis Pribadi

79

Page 17: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

3.1.2 Studi Fasilitas

Tabel 7.Kebutuhan Ruang dan Studi Ruang

No Nama Ruang Keterangan Layout Denah

80

Page 18: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

1 Ruang Kelas Meja Belajar berukuran 0.8 M x

Teori Kecil 0.8 M x 20 buah = 12,8 m2

Meja Dosen berukuran 1,6 m x

0,8 m x 1 buah = 1,28 m2

Kursi dosen berukuran 0,5 x 0,5

x 1 = 0,25 m2

Kursi berukuran 0.4 m x 0.4 m x

20 buah = 3,2 m2

Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x

1 buah = 1 m2

Total Luasan Perabot = 18,62

m2

Sirkulas 200 % = 37,24 m2 +

18,62 m2 = 55,86 m2

700 Gambar 14: Ruang Kelas Teori Kecil

8 0 0

81

Page 19: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

7x 8 m Sumber : Analisis Pribadi

Kapasitas 20 orang

2 Ruang Kelas Meja Belajar berukuran 1,8 m x 800

Teori Sedang 0,6 m x 12 buah = 12,96 m2

Kursi berukuran 0,4 x 0,4 x 36

buah = 5,76 m2

8 Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x 0 1 buah = 1 m2 0

Meja Dosen berukuran 1,6 m x

0,8 m x 1 buah = 1,28 m2

Kursi dosen berukuran 0,5 m x

0,5 m x 1 buah = 0,25 m2 Gambar 15 : Ruang Kelas Teori Sedang

Total Luasan Perabot = 21,25 m2 Sumber : Analisis Pribadi

82

Page 20: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Sirkulasi 200 % = 21,25 + 42,5 =

63,75 m2

8 x 8 m

Kapasitas 36 orang

3 Ruang Kelas Meja Berukuran 0,6 x 0,6 x 45

1400

Teori Besar

buah = 45,36 m2

Meja Dosen berukuran 1,2 m x

0,6 m x 1 buah = 0,72 m2

Kursi berukuran 0,4 m x 0,4 m x 1

2

45 buah = 7,2 m2 0

0 Kursi Dosen berukuran 0,5 x 0,5

x 1 buah = 0,25 m2

83

Page 21: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Lemari berukuran 2 m x 0,5 x

1 buah = 1 m2

Luasan Perabot = 54,53 m2

Sirkulasi 200 % = 54,53 + 109,06

= 163,59 m2

14 x 12 m

Kapasitas 45 orang

Gambar 16 : Ruang Kelas Besar Sumber : Analisis Pribadi

84

Page 22: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

4 Ruang Studio Sofa untuk 3 orang berukuran

Tari 1,4 m x 0,6 m x 2 buah = 1,68

m2

Sofa untuk 4 orang berukuran

1,8 m x 0,6 m x 1 buah = 1,08

m2

Meja berukuran 0,6 m x 0,6 m x

1 buah = 0,36 m2

Area Kontrol berukuran 2 m x 1,5

m x 1 = 3 m2

Luas Perabot Ruang Tunggu =

6,36 m2

Sirkulasi Ruang Tunggu = 100%

=6,36+6,36 = 12,72 m2

2300 Gambar 17 : Studio Tari Sumber : Analisis Pribadi

9 0 0

85

Page 23: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Area Tari = 1,6 m x 1,6 m ( 1

orang ) x 25 orang = 64 m2

Sirkulasi area tari = 200 % =

128+64 = 192 m2

Total = 192 + 12,72 = 204,72 m2

23 x 9

Kapasitas 25 orang penari dan

10 orang menunggu di ruang

tunggu

5 Ruang BAU Lemari berukuran 2m x 0,5 x 1

buah ( Kepala BAU ) = 1 m2

Meja Kepala BAU berukuran 1,6

m x 0,6 m x 1 buah = 0,96 m2

86

Page 24: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Kursi Kepala BAU berukuran 0,5

x 0 ,5 x 1 = 0,25 m2

Kursi Tamu Kepala BAU = 0,4 m

x 0,4 m x1 buah = 0,16 m2

Total Luasan Perabot Kepala

BAU = 2,37 m2 + sirkulasi 200

% = 7,11 m2

Ruang Kepala BAU = 3 x 2.5 m

Lemari Ruang Staff BAU = 2 m x

0,5 m x 3 buah = 3 m2

Meja Staff BAU = 0,6 m x 0,6 m

x 3 = 1,08 m2

Meja Panjang berukuran 1,8 m

x 0,6 m x 1 buah = 1,08 m2

300

2 5 0

200 5 5

3 0

0 0

500

Gambar 18 : Ruang BAU

Sumber : Analisis Pribadi

87

Page 25: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Total Luasan Perabot staff BAU =

5,16 m2

Sirkulasi 200 % = 5,16 m2 +

10,32 m2 = 15,48 m2

Luasan staff BAU = 3 x 5 m

Kapasitas 3 staff BAU dan 1

kepala BAU beserta 2 tamu

6 Ruang BAAK Lemari berukuran 2m x 0,5 x 1

buah ( Kepala BAAK ) = 1 m2

Meja Kepala BAAK berukuran 1,6

m x 0,6 m x 1 buah = 0,96 m2

Kursi Kepala BAAK berukuran

0,5 x 0 ,5 x 1 = 0,25 m2

88

Page 26: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Kursi Tamu Kepala BAAK = 0,4

m x 0,4 m x1 buah = 0,16 m2

Total Luasan Perabot Kepala

BAAK = 2,37 m2 + sirkulasi

200 % = 7,11 m2

Ruang Kepala BAAK = 3 x 2.5 m

Lemari Ruang Staff BAAK = 2 m

x 0,5 m x 3 buah = 3 m2

Meja Staff BAAK = 0,6 m x 0,6

m x 3 = 1,08 m2

Meja Panjang berukuran 1,8 m

x 0,6 m x 1 buah = 1,08 m2

Total Luasan Perabot staff

BAAK = 5,16 m2

300

2

5 0

200 5 5 0

3 0 0

500 Gambar 20 : Ruang Kepala BAAK Sumber : Analisis Pribadi

89

Page 27: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Sirkulasi 200 % = 5,16 m2

+ 10,32 m2 = 15,48 m2

Luasan staff BAAK = 3 x 5 m

Kapasitas 3 staff BAAK dan 1

kepala BAAK beserta 2 tamu

7 Kantin Meja untuk 4 orang

berukuran 0,6 m x 0,6 m x 20

buah = 7,2 m2

Meja untuk 6 orang berukuran 0,8

x 1,2 m x 25 buah = 25,96 m2

Kursi berukuran 0,4 x 0,4 m x 230

= 36,8 m2

90

Page 28: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Total luasan Perabot area makan

2000

= 69,96 m2 + sirkulasi 200 % =

209,88 m2

10 tenant dengan ukuran 3 x 3 =

90 m2

Total Luasan 299,88 m2

Luasan 20 x 15 m

Kapasitas 230 orang

Gambar 20 : Kantin

Sumber : Analisis Pribadi

8 Ruang Rektor, Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x 5

Wakil Rektor, ( ruang rektor ) = 5 m2 250 Kursi berukuran 0,5 m x 0,5 m x1

buah = 0,25 m2

1 5 0 0

91

Page 29: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

dan Sekretaris Meja rektor berukuran 1,6 m x 0,6

Rektor m x 1 buah = 0,96 m2

Kursi tamu rektor berukuran 0,4

m x0,4 m x 2 = 0,32 m2

Total Luasan perabot ruang

rektor = 6,53 m2 + sirkulasi 300

% = 26, 12 m2

Total Luasan ruang rektor = 6 x 4

Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x 2

( sekretaris rektor ) = 2 m2

Meja Sekretaris rektor berukuran

1 x 0,6 m x 1 buah = 0,6 m

2 0 0

Gambar 21 : Ruang Rektor dan Sekretaris Rektor Sumber : Analisis Pribadi

92

Page 30: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Luasan perabot ruang sekretaris

rektor = 2,6 m2 + sirkulasi 200 %

= 7,8 m2 > 4 x 2 m

Meja wakil rektor = 1 m x 0,6 x 1

= 0,6 m2

Kursi Wakil rektor = 0,4 x 0,4 x

3 buah = 0,48 m2

Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x

2 buah = 2 m2

Total Luasan Perabot Wakil

Rektor = 2,48 m2 + 300% = 9,92

m2 > 2,5 m x 4 m

250 250

250 250 Gambar 23 : Ruang Wakil Rektor Sumber : Analisis Pribadi

93

Page 31: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

9 Ruang Dosen Lemari Rak berukuran 2 m x 0,5

x 2 = 2 m2

Kursi berukuran 0,4 m x 0,4 m x

3 = 0,48 m2

Meja Dosen berukuran 1,2 x 0,6

m = 0,72 m2

Total Luasan Perabot = 3,18 m2

+ sirkulasi 200 % = 9,54 m2 x 10

ruangan = 95,4 m2

Luas ruang dosen = 2 x 5

Kapasitas 1 Dosen dan 2 orang

mahasiswa

Gambar 23 : Ruang Dosen Sumber : Analisis Pribadi

94

Page 32: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

10 Ruang Lemari karyawan berukuran 1m x

Karyawan 1m x 20 buah = 20 m2

Meja Karyawan berukuran 2 m x

0,8 m x 1 buah = 1,6 m2

Kursi karyawang berukuran 2 m

x 0,4 m x 2 buah = 1,6 m2

Total Luasan = 23,2 m2 + 100%

sirkulasi = 46,4 m2 > 9 x 5

5 0 0

Gambar 24 : Ruang Karyawan Sumber : Analisis Pribadi

95

Page 33: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

11 Ruang Ka Lemari berukuran 2 m x 0,5 x 1

Progdi buah = 1m2

Kursi berukuran 0,4 m x 0,4 m x

3 buah = 0,48 m2

Meja Berukuran 1m x 0,6 m x 1

buah = 0,6 m2

Total Luasan Perabot = 2,08m2

+ sirkulasi 200 % = 6,24 m2

300

2 0 0

Gambar 25 : Ruang Ka Progdi Sumber : Analisis Pribadi

96

Page 34: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

12 Lab Komputer

Meja Komputer = 0,8 x 0,8 x 10 =

1000

6,4 m2

Kursi = 0,4 x 0,4 x 11 = 1,76 m2 3

Lemari = 2 m x 0,5 m x 4 = 4 m2 8

0

Meja Pengawas = 0,8 x 0,6 x 1

buah = 0,48 m2 1000

Total Luasan = 12,64 m2 +

sirkulasi 200 % = 37,92 m2 Gambar 26 : Lab Komputer

10 m x 3,8 m Sumber : Analisis Pribadi

Kapasitas = 10 orang dan 1

orang pengawas

13 Ruang Senat Meja Komputer = 0,8 x 0,8 x 1 =

0,64 m2

3 8 0

97

Page 35: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Lemari = 2 m x 0,5 x 3 buah =

3 m2

Kursi = 0,4 m x 0,4 m x 10

buah = 1,6 m2

Total Luasan Perabot = 5,24 m2

+ sirkulasi 200 % = 15,72 m2

Luasan = 3 x 5 m

Gambar 27 : Ruang Senat Sumber : Analisis Pribadi

98

Page 36: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

14Ruang BEM Area rapat = 1,2 m x 1,2 m x 20

orang = 28,8 m2

Lemari = 2 m x 0,5 m x 3 = 3 m2

Meja Panjang = 2,8 m x 0,5 x 1

buah = 1,4 m2

Total luasan = 33,2 m2 + 200 %

sirkulasi = 99,6 m2 Gambar 28 : Ruang BEM

Sumber : Analisis Pribadi

15 Ruang UKMLemari berukuran 2 m x 0,5 m x 2 = 2 m2

Kursi 0,4 m x 0,4 m x 3 = 0,48 m2

Meja berukuran 1,4 m x 0,5 = 0,7

m2

99

Page 37: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Total Luasan perabot = 3,18 m2 +

Gambar 29 400 : Ruang

200 % sirkulasi = 9,54 m2 UKM

4 m x 2,5 m Sumber :

2 Analisis

Pribadi 5 0

16Ruang Tata Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x 3 500

Usaha buah = 3 m2

Meja berukuran 0,8 m x 0,6 m x 4

buah = 1,92 m2

Kursi berukuran 0,4 m x 0,4 m x 4

buah = 0,64 m2 Gambar 30 : Ruang Tata Usaha

Sumber : Analisis Pribadi

100

Page 38: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Total Luasan Perabot = 5,56 m2 +

200 % sirkulasi = 16,68 m2

5 m x 3 m

Kapasitas 4 orang staff

17 Perpustakaan

Rak Buku berukuran 6 m x 0,4 m x

1050

6 buah = 14,4 m2

Meja berukuran 1 x 0,5 m2 x 21

buah = 10,5 m2 8 0 Kursi berukuran 0,4 x 0,4 x 21 = 0

3,36 m2

Total Luasan Perabot = 28,26 m2 Gambar 31 : Perpustakaan

+ sirkulasi 200 % = 84,78 m2 Sumber : Analisis Pribadi

10,5 m x 8 m

101

Page 39: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

18 Ruang Informasi Meja berukuran 1,6 x 0,6 m x 1

Publik buah = 0.96 m2

Kursi berukuran 0,4 m x 0,4 m x 3

buah = 0,48 m2

Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x 2

buah = 2 m2

Total Luasan Perabot = 3,44 m2 +

200 % sirkulasi = 10,32 m2

3,5 m x 3 m

350

3 3 0 0 0 0

350 Gambar 32 : Ruang Informasi Publik Sumber : Analisis Pribadi

102

Page 40: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

19 Klinik Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x 1

buah = 1 m2

Meja dokter berukuran 1,2 m x 0,5

m x 1 buah = 0,6 m2

Tempat tidur pasien berukuran 2,1

m x 0,9 m x 1 buah = 1,89 m2

Kursi tunggu berukuran 0,4 m x

0,4 m x 10 buah = 1,6 m2 Gambar 33 : Klinik

Meja pengambilan obat berukuran

Sumber : Analisis Pribadi

2m x 0,5 x 1 buah = 1 m2

Kursi berukuran 0,5 m x 0,5 m x 3

buah = 0,75 m2

Total luasan perabot = 5,24 m2+

200% sirkulasi = 15,72 m2

103

Page 41: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Besaran : 3 x 6 M

20 ATM Centre ATM Machine 0,9 x 0,9 x6 = 4,86

300

m2

Sirkulasi 200 % = 14,58 m2 5

3 x 5 m2 0 0

Kapasitas = 6 mesin dengan 4

orang antri tiap mesin

Gambar 34 : ATM Centre

Sumber : Analisis Pribadi

104

Page 42: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

21 Dancing Hall10 pasang dengan perhitungan setiap

pasang 1,8 m x 1,8 m x 10 = 32,4

m2

Sirkulas 200 % = 97,2 m2

Total Luasan = 9,5 x 9,5 m

Kapasitas 10 pasang penari

Gambar 35 : Dancing Hall

Sumber : Analisis Pribadi

22 PendopoArea pertemuan kapasitas 40 orang = 1 m x

1 m x 40 = 40 m2

105

Page 43: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Sirkulasi 200 % = 120 m2

Gambar 36 : 3D Pendopo

Sumber : Analisis Pribadi

Gambar 37 : Layout denah Pendopo

Sumber : Analisis Pribadi

106

Page 44: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

24Area Penari berjumlah 20 orang dengan

1900

Pertunjukan

standar 1,8 m x 1,8 m x 20 : 64,8

1 m

0 Sirkulasi : 200 % = 194,4 m2 0

19 M x 10 M 0

Gambar 38 : Area Pertunjukan Tari Modern

Sumber : Analisa Pribadi

107

Page 45: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Persyaratan Ruang

Tabel 8. Persyaratan Ruang

No Nama Ruang Akustik Pencahayaan Stabil Tenang Alami Buatan Ruang Kelas Teori

1 Kecil ● ● Ruang Kelas Teori

2 Sedang ● ● Ruang Kelas Teori

3 Besar ● ● 4 Studio Tari Kecil ● ● 5 Studio Tari Sedang ● ● 6 Lobby ● ● 7 Lab Komputer ● ● 8 Ruang BAU ● ● 9 Ruang BAAK ● ●

10 Ruang Rapat VIP ● ● 11 Ruang Rapat ● ● 12 Ruang Progdi ● ● 13 Ruang Dosen ● ● 14 Ruang Senat ● ●

108

Page 46: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

15 Ruang BEM ● ● 16 Ruang UKM ● ● Ruang Rektor dan 17 Sekretaris Rektor ● ● 18 Ruang Wakil Rektor ● ● 19 Ruang Tata Usaha ● ● 20 Ruang Perpustakaan ● ● Ruang Informasi 21 Publik ● ● 22 Toilet ● ● Ruang Karyawan ( 23 Cleaning Service) ● ● 24 Musholla ● ● 25 Ruang Pengajaran ● ● 26 Kantin ● ● 27 Klinik ● ● 28 Gudang ● ● Ruang 29 Genset,Pompa,AHU ● ● 30 ATM Centre ● ● 31 Dancing Hall ● ● Area Pertunjukan 32 Modern ● ● 33 Pendopo ● ●

109

Page 47: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Tabel 9. Persyaratan Ruang

No Nama Ruang Penghawaan Keamanan

Alami Buatan Kebakaran Kecelakaan Ruang Kelas

1 Teori Kecil ● ● Ruang Kelas

2 Teori Sedang ● ● Ruang Kelas

3 Teori Besar ● ● 4 Studio Tari Kecil ● ●

Studio Tari 5 Sedang ● ● 6 Lobby ● ● 7 Lab Komputer ● ● 8 Ruang BAU ● ● 9 Ruang BAAK ● ●

Ruang Rapat 10 VIP ● ● 11 Ruang Rapat ● ● 12 Ruang Progdi ● ● 13 Ruang Dosen ● ● 14 Ruang Senat ● ● 15 Ruang BEM ● ● 16 Ruang UKM ● ●

110

Page 48: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Ruang Rektor dan Sekretaris

17 Rektor ● ● Ruang Wakil

18 Rektor ● ● Ruang Tata

19 Usaha ● ● Ruang

20 Perpustakaan ● ● Ruang Informasi

21 Publik ● ● 22 Toilet ● ● ●

Ruang Karyawan ( Cleaning

23 Service) ● ● ● 24 Musholla ● ● ●

Ruang 25 Pengajaran ● ● ● 26 Kantin ● ● ● ● 27 Klinik ● ● 28 Gudang ● ●

Ruang Mekanikal

29 Elektrikal ● ● 30 ATM Centre ● ● 31 Dancing Hall ● ●

111

Page 49: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Area Pertunjukan

32 Modern ● ● 33 Pendopo ● ●

Tabel 10. Persyaratan Ruang

No Nama Ruang Kesehatan Radiasi Kelembapan Ruang Kelas Teori 1 Kecil ● Ruang Kelas Teori

2 Sedang ● Ruang Kelas Teori 3 Besar ●

4 Studio Tari Kecil ● 5 Studio Tari Besar ●

6 Lobby ● 7 Lab Komputer ●

8 Ruang BAU ● 9 Ruang BAAK ●

10 Ruang Rapat VIP ● 11 Ruang Rapat ●

12 Ruang Ka’Progdi ●

112

Page 50: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

13 Ruang Dosen ● 14 Ruang Senat ● 15 Ruang BEM ● 16 Ruang UKM ●

Ruang Rektor dan 17 Sekretaris Rektor ● 18 Ruang Wakil Rektor ● 19 Ruang Tata Usaha ● 20 Ruang Perpustakaan ●

Ruang Informasi 21 Publik ● 22 Toilet ●

Ruang Karyawan ( 23 Cleaning Service) ● 24 Musholla ● 25 Ruang Pengajaran ● 26 Kantin ● 27 Klinik ●

28 Gudang Ruang

29 Genset,Pompa,AHU ● 30 ATM Centre ● 31 Dancing Hall ● Area Pertunjukan 32 Modern ● 33 Pendopo ●

113

Page 51: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

3.1.3 Studi Ruang Khusus

Beberapa ruang membutuhkan perhatian khusus dalam sebuah

bangunan terutama sebuah Institut dibutuhkan penanganan

khusus untuk berbagai ruang dan penataan ruang harus

disesuaikan dengan fungsi dan jenis kegiatan yang dilakukan

antara lain adalah :

Studio tari

Ditinjau dari fungsi dari ruangan tersebut maka ruangan

ini difungsikan sebagai tempat latian tari dan secara tidak

langsung harus memiliki akustik yang baik agar suara

tidak memberikan efek pemantulan dan memiliki lantai

yang tidak licin.

Studio Tari Tradisional

Untuk perancangan studio tari tradisional akan

menggunakan pendopo dikarenakan pada tari tradisional

membutuhkan space yang cukup besar sehingga

dibutuhkan pendopo untuk mencakup semua kebutuhan

tersebut tetapi tetap disediakan studio indoor untuk yang

membutuhkan orang yang tidak terlalu banyak.

114

Page 52: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Gambar 39 : 3D Pendopo Sumber : Analisis Pribadi

Untuk tari tradisional lebih fleksibel dari tari modern

dikarenakan pada tari tradisional sendiri tidak

membutuhkan alas kaki untuk menari sedangkan pada tari

modern membutuhkan alas kaki untuk menari ( Sumber :

wawancara dengan salah satu penari tradisional di Kota

Semarang ) dan banyak yang menggunakan pendopo

dikarenakan pendopo memiliki luasan yang cukup besar

dibanding dengan sanggar tari.

Studio Tari Modern

Untuk studio tari modern disediakan berbagai macam

ukuran dan disesuaikan dengan kebutuhan dalam tari

modern itu sendiri maka hal itu ada 3 macam ukuran

dalam studio tari itu sendiri ada yang kecil, sedang, dan

115

Page 53: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

besar dan semua disesuaikan kebutuhan dari seni tari

itu sendiri.

Gambar 40 : 3 D Studio Tari Sumber : Analisis Pribadi

Untuk studio tari modern sendiri akan menggunakan

bentuk tata ruang seperti sanggar tari pada umumnya

dengan menggunakan space ruang yang cukup besar

untuk mengakomodasi gerakan tari di dalamnya dan

untuk desain terhadap studio tari modern adalah

menggunakan :

1. Lantai parket kayu agar tidak licin dan memberikan

kesan hangat dan elegan

2. Kaca pada satu sisi yaitu di bagian depan

116

Page 54: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

3. Bentuk ruangan yang memanjang untuk lebih

mengakomodasi banyak orang untuk berlatih

4. Pemberian dinding diberi lapisan karpet dan

kedap suara untuk penanganan terhadap akustik

sehingga suara tidak memantul

Auditorium

Ditinjau dari fungsi dari ruangan tersebut maka ruangan

ini difungsikan untuk tempat performance sebuah tarian

dan tentu saja jika sebuah tempat performance

dibutuhkan penanganan akustik yang lebih karena setiap

orang yang duduk harus bisa menerima kualitas suara

yang sama dan ruangan juga harus memiliki persyaratan

yaitu kedap suara agar kualitas suara tetap terjaga dan

ada penataan terhadap kualitas pencahayaan agar

setiap orang bisa menonton pertunjukan dengan baik.

Area Pertunjukan tradisional

Untuk area pertunjukan tradisional adalah tergantung dari

jenis tarian yang dilakukan dan dimana tarian itu ditarikan;

dan jika tarian yang di tarikan adalah tarian klasik seperti

tari keraton surakarta dan Yogyakarta memiliki peraturan

khusus seperti saat ditarikan di pendopo tidak boleh

melewati 4 pilar utama ( saka guru ) dan harus menari di

117

Page 55: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

dalam pilar tersebut tetapi jika menari di tempat selain

pendopo aturan yang harus dipegang adalah tidak boleh

menyalahi filosofi dan gerakan dari tarian klasik tersebut

( Sumber : wawancara dengan Didi Nini Thowok)

Gambar 41 : Soko Guru Sumber : Google Image

Area Pertunjukan Modern

Dalam area pertunjukan modern tidak diperlukan

penanganan khusus hanya saja terdapa pada lantai yang

digunakan dalam area pertunjukan modern haruslah

yang nyaman dalam artian tidak terlalu licin sehingga

memudahkan untuk bergerak dalam menarikan tarian

modern.

Dalam panggung yang digunakan dalam area pertunjukan

tari modern hal utama yang paling dibutuhkan adalah

lantai yang tidak terlalu licin agar terhindar dari

118

Page 56: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

kecelakaan saat melakukan tarian modern dan itu berlaku

untuk segala jenis tarian modern.

3.1.4 Studi Besaran Bangunan dan Lahan Parkir

Tabel 11. Studi Besaran Bangunan

Total Besaran Ruang Total

no Nama Ruang Besaran Ruang Jumlah 1 Ruang Kelas Teori Kecil 76,23 4 304,92 2 Ruang Kelas Teori Sedang 125 2 250 3 Ruang Kelas Teori Besar 191,1 1 191,1 4 Studio Tari Besar 120 4 824 5 Lobby 84 1 84 6 Ruang Rektor 80 1 80 7 Ruang Sekretaris Rektor 12 1 12 7 Ruang Program Studi 30 1 30 8 Ruang BAU 30 1 30 9 Ruang BAAK 30 1 30

10 Perpustakaan 168 1 168 11 Musholla 68,9 2 137,8 12 Toilet 25,2 12 302,4 13 Auditorium 375 1 375 14 Ruang Karyawan 27 4 108 15 Kantin 660 1 660 16 ATM Centre 22 1 22 17 Ruang Senat 15 1 15 18 Ruang BEM 50 1 50 19 Ruang UKM 13,5 6 81 20 Ruang Ka'Progdi 12 1 12 21 Lab Komputer 40 1 40 22 Ruang Tata Usaha / Pengajaran 21 1 21 23 Ruang Informasi Publik 14 1 14 24 Klinik 17,12 1 17,12 25 Ruang Genset 24,2 1 24,2 26 Ruang Dosen 57,5 1 57,5 27 Lobby 432 1 432 28 Dancing Hall 86,4 1 86,4

119

Page 57: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

30 Pendopo 120 1 120 31 Area Pertunjukan Modern 132 1 132

Total luasan 5022 Sirkulasi 15 % 753 Total Luasan + Sirkulasi 15 % 5776

Kebutuhan Lahan Parkir

Pengelola dan staff institut berjumlah 44

orang Tamu berjumlah kurang lebih 106 orang

Total : 500 orang dari jumlah tamu yang datang dengan

pengelola dan staff yang dihitung berdasarkan rasio yaitu

1 : 15 pada bangunan Institut ini sendiri sedangkan

mahasiswa dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa yang

masuk adalah 75 anak tiap semesternya dan diakumulasi

selama 4 tahun sehingga berjumlah 350 mahasiswa

dengan pola pertumbuhan sebanyak 10

% setiap tahunnya

Asumsi parkir adalah 70 % motor dan 30 % mobil

70% x 500 = 350 parkir motor dengan luasan 2 m2 per

motor ( 1 x 2 m ) dengan total = 700 m2

30 % x 500 = 150 parkir mobil dengan luas 15 m2 per

mobil ( 3 x 5 m ) dengan total = 2250 m2

120

Page 58: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Parkir bus dengan asumsi 40 % total pengunjung dengan

asumsi bus membutuhkan 45 m2 ( 5x9 ) dengan total = 90

m2

Total = 700 + 2250 + 90 = 3040 m2 didapat dari parkiran

motor berjumlah 700 m2 dengan total adalah 350 motor

dan 2.250 m2 untuk parkiran mobil dengan total adalah

150 parkiran mobil ditambah 90 m2 untuk bus dengan

total adalah 2 bus sehingga menghasilkan kebutuhan

luasan parkir sebesar 3040 m2 yang akan dibagi parkiran

outdoor dan indoor

40 % Outdoor 60 % Indoor

o Outdoor 1216 m2

o Indoor 1824 m2

3.2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan

3.2.1 Studi Sistem Struktur

Tabel 12. Tabel Studi Sistem Struktur

Sumber : Analisis Pribadi

N Sistem Struktur Karakteristik o

121

Page 59: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

1 Struktur Rangka

Gambar 42 : Struktur Rangka

Sumber : http://citrakarismautama.co.id/2017/02/0 8/struktur-bangunan/

Beban disalurkan

secara vertikal

dan horisontal

pada kolom

struktur dan balok

penopang plat

lantai Penggunaan

Material : beton

bertulang, baja,

bambu, dan kayu

( untuk bangunan

yang tidak berat ) Membutuhkan

ketelitian dalam

mendesain

struktur rangka Bukaan

bisa lebar Dinding pengisi

dapat berupa

kaca,beton,batu

122

Page 60: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

bata, dan lain-

lain

Sebagai

penerima panas

disesuaikan

penggunaan

material elemen

pengisi

bangunan

2 Plat Dinding sejajar Pembagian

ruang lebih

efisien

Bentang tidak

terbatas jika

menggunakan

struktur plat

dinding sejajar Gambar 43 : Plat Dinding Sejajar

Sumber : Bukaan hanya http://blogs.upnjatim.ac.id/strukturbangu

diperbolehkan 30 nan/files/2007/02/blok1.jpg

%

Lemah terhadap

gaya horizontal

123

Page 61: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

yang melawan

arah dinding

sejajar

Penyusunan 1

arah

3 Struktur Dinding Masif Mampu menahan

panas yang

datan dan

memiliki

ketabalan

minimal 20 cm

dengan beton

dan 30 cm dengan batu bata

Gambar 44 : Struktur Dinding Masif

Sumber : Buku PTSB I Penyaluran

beban merata

pada seluruh

bagian

Bukaan hanya

dibolehkan

mencapai 30 %

124

Page 62: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Susunan ruang

membentuk

ruang

Struktur Primer

Setelah melihat struktur yang akan digunakan; maka akan

dipikirkan struktur dari bawah sampai atas dari pondasi, plat

lantai sampai struktur atap

Tabel 13. Studi Sistem Pondasi

Sumber : Analisis Pribadi

No

Sistem Pondasi

Karakteristik

1 Pondasi Footplate Secara

ekonomis

biaya murah

Bangunan 2 –

3 lantai

direkomendasi Gambar 45 : Pondasi Footplat

menggunakan

Sumber : http://duniatekniksipil.web.id/ pondasi ini

Gakuab tabah

hanya pada

125

Page 63: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

tempat

meletakkan

pondasi

Perbandingan

pengisian

adalah 1 PC :

3 PS : 5 kerikil

2 Pondasi Mini Pile Pondasi mini

pile adalah

pondasi tiang

yang

berukuran

kecil dan

untuk

bangunan

rendah

Dapat

menahan

beban dari 25

– 50 ton

tergantung

bentuk

126

Page 64: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

penampang

tiang pancang

Panjang dari 3

– 12 Meter

Uk 20x20x2

3 Pondasi Sumuran Pondasi

sumuran

adalah

peralihan

antara

pondasi

dangkal dan

tiang

Pondasi

digunakaan

Gambar 46 : Pondasi Sumuran saat tanah

Sumber : dasar terletak http://belajarsipil.blogspot.co.id/2012/06/jenis-

jenis-pondasi.html pada

kedalaman

yang relatif

dalam

127

Page 65: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Menggunakan

batu belah

dan beton

sebagai

pengisinya

Tabel 14. Studi Konstruksi Plat Lantai

No

Konstruksi Plat Lantai

Karakteristik

1 Konstruksi Plat Beton Bertulang Material terbuat

dari beton

bertulang

dengan bidang

horisontal dan

beban tegak

lurus

Gambar 47 : Struktur Plat Beton Bertulang Berfungsi

Sumber : rebanas.com sebagai unsur

pengaku

horizontal yang

bermanfaat

untuk

128

Page 66: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

mendukung

balok

Digunakan

untuk lantai

bangunan,

lnatai atap,

lantai jembatan.

2 Konstruksi Plat Lantai Beton Full Precast Fabrikasi

berasal dari

pabrik

Kontrol kualitas

baik

Mutu terjamin

Gambar 48 : Lantai Beton Full Precast Cepat

Sumber : https://panellantaiaac.com Ramah

lingkungan

Butuh biaya

tambahan

untuk

tansportasi

Ada biaya tak

terduga

129

Page 67: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Tabel 15. Studi Sistem Atap Bangunan

No

Studi Sistem Atap

Karakteristik

1 Dak Beton Sifatnya fleksibel

dibentuk sesuai

kebutuhan

Permukaan datar

Gambar 49 : Atap Dak Beton dapat dimanfaatkan

Sumber : rumahidolaku.com untuk hal lain

Perawatan mudah

Mampu meredam

panas

Studi Sistem Enclosure Bangunan

No

Elemen Pengisi Kolom

Karakteristik

130

Page 68: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

1 Dinding Batu Bata Bersifat

Natural dan

alami dan

dapat

diekspose

sesuai

kebutuhan Gambar 50 : Dinding Batu Bata

Sumbe : http://www.bangunrumah.name/tips-jitu- desain

membuat-pasangan-batu-bata-rapi-indah/ Penyelesaian

dapat

difinishing

dengan cat

Tebal 15 cm

Murah

2 Dinding Beton Pelaksanaan

cepat

Begesting

lebih sedikit

Ramah

lingkungan

Gambar 51 : Dinding Beton Tahan api

Mutu terjamin

131

Page 69: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Sumber : https://www.indonetwork.co.id/product/panel- dinding-beton-34precast-ringan34-5287988

3 Partisi Kayu Kesan elegan

dan mewah

Fleksibel

Ringan

Pelaksanaan

cepat

Gambar 52 : Partisi Kayu

Sumber : http://maxximagrosir.blogspot.co.id/2014/02/sekat- ruangan-partisi-pelapis-plafon.html

3 Partisi Gypsum Kesan Mewah

Menyesuaikan

aktivitas

ruangan

Perawatan

mudah

Model

Gambar 53 : Partisi Gypsum bervariasi

Sumber : Tidak tahan http://www.distributorgypsum.com/partisi-

gypsum/partisi-gypsum-2/ air

132

Page 70: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Tabel 16. Studi Sistem penutup lantai

Sumber : Analisis Pribadi

N

Studi Sistem Penutup Lantai

Karakteristik

o 1 Lantai keramik Motif

menyesuaikan

desain dan

layout denah

dari bangunan

Pemasangan Gambar 54 : Lantai Keramik

mudah dan

Sumber : http://mafiaharga.com/620-harga- keramik-lantai-terbaru/ cepat dan ada

berbagai

macam ukuran

Licin jika

basah

Perawatan

mudah

Cukup murah

133

Page 71: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

2 Lantai Parquet Kayu Segi biaya

cukup mahal

Bagus untuk

seni

Kesan mewah Gambar 55 : Lantai Parket Kayu

dan elegan Sumber :

http://www.blogrumahminimalis.web.id/2015/12/la Tidak ntai-kayu.html menimbulkan

rasa dingin

Tidak licin

3 Lantai Kaca Memberi

kesan expose

pada lantai

Memberi

kesan artistik

pada ruangan

Mengurangi

privacy pada Gambar 56 : Lantai Kaca

sebuah

Sumber : merdeka.com

ruangan

134

Page 72: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Tabel 17.Studi Sistem Penutup Plafond

No Studi Sistem Plafond Karakteristik 1 Plafond Gypsum Kesan mewah

Perawatan

mudah

Model

vervariasi

Pemasangan

cepat dan rapi

Gambar 57 : Plafond Gypsum

Tidak tahan air

Sumber : http://www.kontraktorproperty.com/category/jasa- pemasangan-plafon-gypsum/ 2 Plafond Kayu Mewah dan

elegan

Natural

Rentan

terhadap

rayap

Gambar 58 : Plafon Kayu

Lebih mahal

Sumber : http://pediskus.blogspot.co.id/2015/02/40-desain- plafon-kayu-minimalis-modern.html 3 Beton Expose Cukup murah

135

Page 73: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Kesan

kontemporer

Penggunaan

semen agar

tidak lembab

Gambar 59 : Plafon Beton Expose

Sumber : http://www.jasasipil.com/2015/10/cara-membuat-plafon-ekspos-dengan-mudah.html

3.2.2 Studi Sistem Pencahayaan dan Penghawaan

Tabel 18.Studi Sistem Pencahayaan Alami dan Buatan

No Studi Sistem Pencahayaan Alami dan Karakteristik

Buatan

Sistem Pencahayaan Alami

1 Penggunaan Skylight Penerangan

alami pada siang

hari dan interior

terlihat lebih

segar dan alami

136

Page 74: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Gambar 60 : Skylight

Sumber : archdaily.com

Alternatif

penghematan

listrik Menurut

penelitian dari

facilitiesnet.com

sinar matahari

akan membuat

produktivitas

meningkat Perawatan harus

sering dilakukan

Perhitungan dan pemasangan

harus dirancang

dengan baik

PENCAHAYAAN BUATAN

1 Direct Lighting Direct Lighting

digunakan pada

ruangan dengan

aktivitas yang tinggi

137

Page 75: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

maka diperlukan direct

lighting

2 Lampu TL Hemat energi

Untuk menerangi

ruangan kelas

Daya tahan cukup

lama mencapai

15.000 jam

Relatif lebih terang

dari lampu pijar

Gambar 61 : Lampu TL LED

Sumber : bukalapak.com

3 Lampu Pijar Lampu pijar

digunakan untuk

ruangan yang tidak

membutuhkan

penerangan yang

tinggi

Memiliki durability Gambar 62 : Lampu pijar

cukup lama Sumber : tokopedia.com

138

Page 76: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

4 Cove Lighting Cove Lighting

digunakan pada ruang –

ruang private seperti

ruang rapat vip, ruang

rektor dan ruang dimana

pencahayaan tidak

secara langsung dan

tidak terpancar ke mata

Gambar 63 : Cove Lighting

Sumber : pinterest.com

5Lampu Taman Lampu taman

digunakan sebagai

penerangan pada taman

atau tempat outdoor

untuk memberi kesan

mewah dan natural

dalam sebuah taman Gambar 64 : Lampu Taman

139

Page 77: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Sumber : hargajual.com

6 Lampu Sorot Lampu sorot digunakan

sebagai lampu di

auditorium dan

digunakaan saat ada

pertunjukan / pargelaran

seni yang membutuhkan

sebuah lampu sorot

sebagai pendukung

Gambar 65 : Lampu Sorot

sebuah pertunjukan

Sumber : iprice.co.id

Tabel 19. Studi Sistem Penghawaan

Sumber : Analisis Pribadi No Studi Sistem Penghawaan Karakteristik Penghawaan Alami 1 Penggunaan Ventilasi dan bukaan Pergantian udara alami berarti tidak

yang cukup pada area tertentu membutuhkan peralatan mekanis

140

Page 78: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Gambar 66: Pencahayaan alami

Sumber : Academia.edu

Gambar 67 : Pencahayaan Alami

Sumber : Academia.edu

dalam pembuatannya dan dalam

mendesain sebuah penghawaan

alami dibutuhkan :

Tersedia udara luar yang sehat

Suhu udara luar tidak terlalu

tinggi

Tidak banyak bangunan di

sekitar yang menghalangi udara Lingkungan tidak bising

Karakteristik lain dari

penghawaan alami :

Ramah lingkungan

Lebih hemat energi

Suhu,angin,kelembapan,dan

kualitas udara tidak mudah

diatur

Gangguan serangga

Gangguan lingkungan

Penghawaan Buatan

141

Page 79: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

1 Air Conditioner ( AC ) Air Conditioner digunakan sebagai

penghasil udara segar dan ditujukan

agar ruangan tidak panas dan

sistem yang digunakan adalah AC

split karena kegiatan dalam ruangan

bersifat beda-beda dan bergantung

dari kebutuhannya

Gambar 68 : AC Split

Sumber : http://pekerja-

jenius.blogspot.co.id/2015/09/cara-

purging-pada-ac-split.html

2 Exhaust Fan Exhaust Fan adalah alat untuk

melancarkan sirkulasi udara dan

menghilangkan udara kotor dalam

bangunan dan menghilangkan

pengap dalam sebuah ruangan

walau tanpa menggunaakn AC

Gambar 69 : Exhaust Fan

Sumber : jveelectric.co.id

142

Page 80: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

3.2.3 Studi sistem Utilitas

Perancangan Plumbing dan Sanitasi

Air Bersih

Pada perancangan air bersih dibagi menjadi dua sistem yaitu

sistem air bersih secara upfeed dan sistem air bersih secara

downfeed.

Sistem upfeed adalah air dipompakan dari bawah tanah

menuju ke outlet air sedangkan sistem downfeed adalah air

dipompa dari bawah menuju reservoir atas, lalu disalurkan

menuju ke outlet air secara gravitasi.

Untuk Up Feed System pipa distribusi langsung dari ground

tank dengan pompa langsung disambungkan dengan pipa utama

penyediaan air bersih pada bangunan dan berharap hanya pada

pompa saja dan karena keterbatasan tekanan dalam pipa dan

ukuran maka sistem ini lebih diutamakan pada bangunan kecil

dan perumahan; Pembuatannya relatif murah; tetapi pompa

bekerja terus menerus dan memiliki ketinggian yang terbatas

karena kekuatan pipa yang terbatas

143

Page 81: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Sementara untuk Down Feed System air ditampung di

ground tank lalu dipompa menuju bak reservoir yang berada

diatas bangunan dan setelah itu air didistribusikan menuju

seluruh outlet air di bangunan. Sistem ini cukup efisien karena

saat air digunakan perubahan tekanan terhadap plumbing tidak

memberi dampak apapun, sistem pompa bekerja secara

otomatis dengan cara yang lebih sederhana, tetapi kekurangan

sendiri adalah membutuhkan biaya tambahan untuk tank,

menambah beban struktural bangunan dan biaya pemeliharaan

Untuk sumber air sendiri berasal dari PAM, atau

menggunakan sumur dalam yang nantinya akan ditampung

dalam reservoir atau tanki dan tanki air akan diletakkan diatas

bangunan.

Proses untuk mendapatkan air bersih melalui PDAM dan

penyaringan air hujan dan sistem penyaluran air bersih adalah :

PDAM METERAN BAK RESERVOIR

POMPA BANGUNAN

Skema 19 : Proses Penyaluran Air Bersih

Sumber : Analisis Pribadi

144

Page 82: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Limbah Bangunan

Jaringan air kotor dibedakan menjadi 2 yaitu :

Limbah padat

o Kantin ( makanan, sampah plastik, kertas, dsb)

o Dan lain-lain

Limbah Cair

o Rembesan dan Luapan

o Air Hujan

o Toilet ( BAB)

o Grey Water

Sistem pengolahan limbah ada pada skema di bawah ini :

LIMBAH DARI BANGUNAN

LIMBAH PADAT LIMBAH CAIR

SHAFT SEPTICTANK

SAMPAH

RESAPAN TPA

Skema 20 : Sistem Pengolahan Limbah

Sumber : Analisis Pribadi

Perancangan Aliran Listrik Bangunan

145

Page 83: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Sumber Listrik diperoleh melalui PLN dan genset. Proses

sistem listrik pada skema dibawah ini :

PLN GARDU/TRAFO METERAN

GENSET AUTOMATIC TRANSFER SWITCH

PANEL POMPA

JARINGAN PERALATAN PENERANGAN Skema 21 : Proses Sistem Listrik

Sumber : http://galeriarsitektur.blogspot.co.id/2011/07/blog-post.html

Perancangan Jaringan Komunikasi

Jaringan Komunikasi Internal

Jaringan Komunikasi yang digunakan adalah PABX ( Panel

Automatic Brance Exchange) karena komunikasi internal sangat

diperlukan dan Skema dari sistem PABX ada pada gambar

dibawah ini

146

Page 84: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Gambar 70 : Jaringan PABX

Sumber : http://yayasoraya16.blogspot.co.id/2015/02/penjelasan-pbx-dan-pabx.html

Jaringan Komunikasi Eksternal

Menggunakan sistem kabel telepon biasa yang dapat

menghubungkan dari projek ke masyarakat atau pun sebaliknya

Perancangan Keamanan Bangunan

Sistem keamanan bangunan adalah salah satu yang menjadi

sorortan utama karena pelaku ada bermacam-macam dan

147

Page 85: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

memiliki perilaku yang berbeda-beda karena ada berbagai

kalangan umur.

Sistem keamanan diperlukan untuk mencegah hal yang tidak

diinginkan terjadi baik dari tingkat bahaya kecil ataupun yang

sangat berbahaya. Bentuk sistem keamanan bangunan ada

pada tabel dibawah ini :

Sistem Keamanan Pada Bangunan

No Sistem Keamanan Keterangan

1 Pagar Berfungsi sebagai

pembatas dalam sebuah

projek bangunan dan

menjadi pembatas antara

bangunan yang satu

Gambar 71 : Pagar dengan bangunan yang

Sumber : lain selain sebagai

https://hunianmurahsolo.word

press.com/2015/10/12/progre pembatas pagar

s-pemasangan-pagar-

entrance-taman-kuantan- difungsikan sebagai

singopuran/

keamanan

2 Pos Satpam Pos satpam diletakkan di

beberapa sektor yaitu

pada area institut, pintu

148

Page 86: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

masuk, pintu keluar dan

beberapa area yang

membutuhkan penjagaan

lebih di bangunan dan

menggunakan sistem

shift Gambar 72 : Pos Satpam

Sumber :

https://www.goaceh.co/berita/

baca/2015/12/30/ini-yang-

bikin-pos-satpam-pt-perta-

arun-gas-sabet-

penghargaan-pos-satpam-

terbaik

Sistem keamanan pada kebakaran

1 Smoke Detector Smoke Detector adalah

alat peka terhadap asap

bangunan dan sensor

yang dibuat peka

terhadap berbagai

macam asap dan bunyi

yang dihasilkan harus Gambar 73 : Smoke Detector

149

Page 87: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Sumber : keras untuk menunjukan safetycustodian.com adanya bahaya

2 Heat Detector Alat untuk mendeteksi

kenaikan suhu dalam

sebuah ruangan dan

peka terhadap panas

Gambar 74 : Heat Detector

Sumber :

https://www.safelincs.co.uk/a

pollo-xp95-heat-detector/

3 Sprinkler Sistem pemadam

kebakaran otomatis

dengan radius 6 – 9

meter dan aktif pada

suhu 65 derajat Celcius

dengan debit air 4L/menit

Gambar 75 : Sprinkler

150

Page 88: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Sumber : https://www.indiamart.com/pr oddetail/ceiling-fire-sprinkler- 14461863548.html

4 Hydrant Pillar Alat Pemadam

Kebakaran yang dapat

dibawa secara manual

dengan peletakan

maksimal antar Hydrant

Gambar 76 : Hydrant Pillar

adalah 25 M

Sumber :

https://contractorfirehydrant.w

ordpress.com/tag/jual-

hydrant-pillar-box-di-

surabaya-jawa-timur/

5 Fire Hose Reel Sejenis alat pemadam

kebakaran yang terdiri

dari pompa,pipa, supply

air dan hose reels yang

terletak pada lokasi

strategis di bangunan

151

Page 89: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

untuk menangani

kebakaran

Gambar 77 : Fire Hose Reel

Sumber : https://www.wormald.com.au/ product/fire-hose-reels

Perancangan transportasi dalam bangunan

N Studi Perancangan Transportasi Keterangan

o bangunan

1 Tangga Alat Transportasi

Vertikal dari lantai

bawah ke lantai

atas maupun

sebaliknya

dengan

pengaturan lebar

anak tangga

sebesar 25 cm

152

Page 90: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

dan tinggi sebsar

17 cm

Gambar 78 : Tangga

Sumber : http://www.rumahhokie.com/beritaproperti/ menurut-feng-shui-tangga-putar-tak- selamanya-bawa-sial/

2 Escalator Alat transportasi

vertikal otomatis

dari lantai bawah

ke lantai atas

maupun

sebaliknya

Gambar 79 : Escalator

Sumber : https://www.alibaba.com/product- detail/New-promotion-Chinese-production- escalator-in_60660402730.html

153

Page 91: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

3 Lift Alat transportasi

vertikal otomatis

dari lantai ke

lantai dengan

kapasitas yang

Gambar 80 : Lift dirancang 6 – 10

Sumber : http://www.ijandk.com orang dan

bersifat senagai

core bangunan

3.2.4 Studi Pemanfaatan Teknologi

No Studi Pemanfaatan Keterangan

Teknologi

1 Double Skin Facade Double Skin Facade adalah

lapisan yang dipasang di

bagian luar bangunan yang

memiliki rongga udara untuk

mengalirkan udara di

dalamnya untuk menjaga

kenyamanan thermal sebuah

154

Page 92: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

ruangan dan sebagai shading

bangunan dan menjadi

pencahayaan alami

Double Skin Facade

dipasang jarak 20 cm – 200

cn dari dinding terluar

Pemasangan menggunakan

material kaca, besi hollow,

kayu, dan lain lain

3.3 Analisis Konteks Lingkungan

3.3.1 Analisis Pemilihan Lokasi

A. Analisa Pemilihan Lokasi Secara Makro

Dalam pemilihan lokasi secara makro untuk perancangan

projek ini yaitu Institut seni Tari di kota Semarang harus

memenuhi persyaratan dianta lain adalah :

Berada dalam kawasan pengembangan pendidikan

seperti tercantung pada Rencana Tata Ruang Wilayah

Kota Semarang

155

Page 93: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Kemudahan dalam transportasi menuju ke lokasi

ataupun dari lokasi menuju ke lokasi lainnya

Berdekatan dengan fasilitas publik sebagai penunjang

projek

Bebas bencana dalam ( banjir, tanah longsor)

Memiliki jaringan utilitas yang memadai seperti PDAM,

jaringan telepon, jaringan listrik, dan drainase kota

Lokasi yang masih hijau menjadi poin tambahan dalam

pemilihan lokasi

Alternatif Lokasi Makro

Gambar 81 : Peta BWK Kota Semarang

Sumber : http://opendata.semarangkota.go.id

Kriteria utama dalam pemilihan lokasi pada projek

akhir ini adalah yaitu Badan Wilayah Kota ( BWK ) sesuai

156

Page 94: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dalam

pengembangan di bidang pendidikan. Dengan demikian,

beberapa alternatif dalam pemilihan BWK yang sesuai

dengan kriteria yang ditetapkan adalah :

Tabel 20. Wilayah Pengembangan

Sumber : Analisis Pribadi

Wilayah Pengembang Kecamata an BWK n Fungsi

BWK Semarang Perkantoran, Perdangangan, dan WP I I Tengah Jasa

Semarang Timur Semarang Selatan BWK Gajah II Mungkur Pendidikan,dan Olahraga Candisari Permukiman,Perdangangan dan BWK Semarang jasa,rekreasi,industri,dan fasilitas III Barat umum Semarang Utara BWK

wp ii IV Genuk Industri dan Transportasi BWK X Ngaliyan Industri dan Rekreasi Tugu BWK Gayam

WP III V Sari Pengembangan Permukiman Pedurung an BWK Tembalan Pendidikan dan Pengembangan VI g Permukiman BWK Banyuman Kawasan khusus militer, rekreasi VII ik dan pengembangan kota

157

Page 95: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

BWK Gunung WP IV VIII Pati Pertanian dan Rekreasi BWK Permukiman,Perdagangan,Perkant IX Mijen oran, Industry, rekreasi,Olahraga

BWK II

Gambar 82 : Peta BWK II

Sumber : Tugas Kelompok Mata Kuliah P2P

BWK II meliputi Kecamatan Gajah Mungkur dan

kecamatan Candi sari dan memiliki batas – batas

sebagai berikut :

Utara : Kecamatan Semarang Selatan

158

Page 96: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Selatan : Kecamatan Semarang Barat dan

Ngaliyan

Barat :Kecamatan Banyumanik dan

Gunungpati

Timur : Kecamatan Tembalang

Fungsi Badan Wilayah Kota II ( BWK II )

menurut Peraturan Daerah Kota Semarang No.7

Tahun 2004 tentang RDTRK Kota Semarang BWK II

yaitu :

Permukiman

Perdagangan dan

Jasa Perkantoran

Perguruang Tinggi

Olahraga dan Rekreasi

Potensi yang dimiliki oleh BWK II adalah :

Memiliki jarignan utilitas dan transportasi yang

lengkap

Berada di pusat kota Semarang dengan

aksesbilitas mudah menuju ke pusat kota

Untuk sarana pendidikan bisa mencapai 5

lantai Daerah yang masih hijau

159

Page 97: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Bukan daerah banjir

Banyak fasilitas seperti mall, supermarket,

restoran, cafe, hotel, dan sebagainya

Kendala yang ditemui di BWK II adalah :

Cenderung berkontur

Lebih mudah longsor sehingga pemilihan

struktur harus tepat

Harga tanah relatif mahal

BWK VI ( Tembalang )

BWK VI Tembalang memiliki luas 4.420.057 Ha. Dan

memiliki batas-batas yaitu :

Utara : Kecamatan Pedurungan dan

Gayamsari

Selatan : Kecamatan Ungaran Kabupaten

Semarang

Timur : Kecamatan Mranggen

Kabupaten Demak

Barat : Kecamatan Candisari dan

Kecamatan Banyumanik

160

Page 98: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Fungsi BWK VI menurut Peraturan Daerah Kota

Semarang No. 11 Tahun 2004 tentang RDTRK Kota

Semarang adalah :

Permukiman

Perguruan Tinggi

Perdagangan dan

Jasa Perkantoran

Konservasi

Pemilihan Lokasi Makro

Tabel 21. Pemilihan Lokasi Secara BWK

Sumber : Analisis Pribadi

Kategori Bobot Alternatif I: Alternatif II

BWK II :

BWK VI

Berada pada 25 % 25 25

Kawasan

Fungsi

Pendidikan Adanya 20 % 20 10

fasilitas publik

161

Page 99: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Bebas 10 % 5 5

Bencana Jaringan 25 % 25 20

Utilitas

Lengkap Aksesbilitas 20 % 20 5

Mudah Total 100% 95 65

Jadi lokasi makro yang terpilih adalah BWK II Kota

Semarang yang meliputi kecamatan Candisari dan

gajahmungkur yang terdiri dari 15 kelurahan dengan

luas 1.320.516 Ha.

B. Analisa Pemilihan Lokasi Secara Mikro

Kriteria Pemilihan Lokasi Mikro

Parameter yang digunakan adalah :

Secara iklim diperlukan iklim yang tidak terlalu

lembap ataupun tidak terlalu kering

Secara ekologi membutuhkan bangunan yang bisa

memberikan ketenangan dan masih memiliki

suasana hijau dan memiliki vegetasi

162

Page 100: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Lingkungan sekitar mendukung fungsi bangunan

sebagai bangunan edukasi

Peraturan kota yang mendukung bangunan edukasi

Jaringan utilitas yang mendukung

Fasilitas sekitar yang mendukung bangunan

Alternatif Lokasi Mikro

1. Alternatif 1 : Jalan Sriwijaya

Kelebihan : Memiliki banyak fasilitas umum

seperti pom bensin,pertokoan,mall

Mempunyai jaringan utilitas lengkap seperti

transportasi,jaringan telepon, jaringan listrik, dan

drainase

Aksesbilitas mudah

Dekat dengan Taman Budaya Raden Saleh

yang menjadi sasaran utama dalam Institut ini

Kekurangan :

Kebisingan di jam-jam tertentu

Jalan tidak terlalu lebar dan hanya memiliki

dua jalur

2. Alternatif 2 : Jalan Sisingamangaraja

Kelebihan :

163

Page 101: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Jalan sejuk banyak vegetasi

Lokasi relative tenang

Memiliki 2 jalan terpisah, 1 arah

Potensi view cukup baik

Infrastruktur lengkap

Kekurangan :

Harga tanah cukup tinggi

Aksesbilitas untuk kendaraan umum belum

ada fasilitasnya

Tabel 22. Perbandingan Lokasi

Sumber : Analisis Pribadi

Kategori Bobot Sriwijaya Sisingamaraja Lokasi 35 25 30

Tata Ruang 25 20 15 Kota

Aksesbilitas 20 15 15 Lingkungan 10 7 5 Pendukung

Dan lain lain 10 10 5 Total 100 77 70

Jadi Pemilihan lokasi adalah di Sriwijaya

karena sriwijaya termasuk lokasi yang strategis

dan di satu sisi lokasi yang dipilih bisa menjadi

164

Page 102: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

pengembangan dalam sarana edukasi

yang nantinya akan menjadi sebuah Institut

3.3.2 Analisis Pemilihan Tapak

A. Kriteria Pemilihan Tapak

Jalan Sriwijaya menjadi lokasi terpilih dikarenakan memiliki

beberapa tuntutan yaitu :

Secara vegetasi sriwijaya masih tergolong sejuk dan

memiliki banyak vegetasi

Lingkungan sekitar di Jalan Sriwijaya termasuk Jalan

Kolektif Sekunder

KDB 60 % menurut Perda RDTRK mengenai

penentuan KDB Pasal 30

KLB 3,0 maksimal lantai adalah 5 menurut perda

RDTRK mengenai penentuan KLB pasal 33

Memenuhi persyaratan RDTRK BWK II

mengenai fungsi edukasi

Topografi relative datar

Jaringan primer dan sekunder untuk jaringan telepon

seperti tercantum pada Perda tentang RDTRK pasal

24

Jaringan listrik tegangan menengah seperti

tercantum pada Perda tentang RDTRK pasal 25

165

Page 103: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Jalur drainase yaitu saluran tersier seperti tercantum

pada Perda tentang RDTRK pasal 26

Fasilitas :

o TBRS

o Dekat dengan Java Supermall

o Restoran

o Cafe

o Hotel

Kriteria tapak yang dibutuhkan adalah :

Pencapaian mudah

Tapak tidak dalam titik kemacetan

Tidak ada masalah dalam tapak

Jaringan utitlitas lengkap

Alternatif Tapak

Tapak 1

Lokasi : Jalan Sriwijaya no 29, Tegalsari, Candisari,

Tegalsari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50242

166

Page 104: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Peta Google Earth : Lokasi Tapak Alternatif 1

Jalan Kolektif Sekunder :

Jalan Sriwijaya

Gambar 83 : Peta Google Earth Sumber : Analisis Pribadi

Batas – batas Tapak :

Utara : Playground taman Singosari

Selatan : Rumah penduduk

Barat : Rumah Penduduk

Timur : TBRS

Gambaran Kondisi existing tapak :

Gambar 84 : Gambar Kondisi existing tapak

167

Page 105: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Sumber : Google Earth

Gambar 85 : Kondisi Existing Tapak Sumber : Google Earth

Gambar 86 : Tampak Utara Tapak Sumber : Google Earth

168

Page 106: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Gambar 87 : Tampak Timur Tapak ( TBRS ) Sumber : Google Earth

Gambar 88 : Tampak Barat Tapak ( Rumah Penduduk )

Sumber : Google Earth

169

Page 107: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Potensi Tapak :

Dekat dengan jalur transportasi

Arah transportasi 2 jalur

Pencapaian mudah

Dekat dengan pusat Seni yaitu TBRS

Jaringan utilitas dan infrastruktur memadahi

Suasana yang masih rimbun akan vegetasi

Tidak terlalu bising

170

Page 108: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Alternatif Tapak 2

Lokasi : Jalan Sisingamangaraja, Candisari, Kota Semarang, Jawa

Tengah

Peta Google Earth :

Gambar 89 : Peta Google Earth Sumber : Google Earth

Batas – batas Tapak :

Utara : Kantor Pos Semarang

Barat : Grand Candi Hotel

Timur : Cafe

Selatan : Vegetasi

171

Page 109: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Gambaran Kondisi Existing Tapak :

Gambar 90 : Tampak Depan Tapak Sumber : Google Earth

Gambar 91 : Tampak Samping Tapak Sumber : Google Earth

172

Page 110: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Gambar 92 : Tampak Belakang Tapak

Sumber : Google Earth

Gambar 93 : Kondisi Jalan Tapak

Sumber : Google Earth

Potensi Tapak :

Daerah elite

Kebisingan minim

Prasarana dan utilitas lengkap

Masih banyak vegetasi

173

Page 111: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Kriteria Penilaian Lokasi

Berdasarkan kondisi eksisting dan infrastruktur yang ada pada lokasi

tapak, maka kriteria penilaian pada tapak ada pada tabel dibawah ini :

Tabel 23. Kriteria Penilaian Lokasi

Sumber : Analisa Pribadi

Kriteria Penilaian

Tapak 1

Tapak 2

Lokasi Pencapaian 3 2 Sasaran 3 3 Kondisi Lingkungan 2 3

Sekitar Asri, Sejuk, Vegetasi 2 2

memenuhi Fasilitas sekitar 3 3 Kondisi Lahan awal 3 2 (dari segi biaya lebih

mahal karena

memang dalam harga

tanah area di

sisingamararaja cukup

mahal) Permukiman 3 2

Penduduk

174

Page 112: bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...

Akses Jalan 3 3 Total 19 18

Dari Kriteria Penilaian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

tapak yang digunakan adalah tapak pertama yang berada di Sriwijaya

walaupun kedua tapak sama – sama memiliki keunggulan dengan

perbedaan yang minim tetapi lebih memilih tapak pertama karena lebih

cocok untuk dibangun sebuah institut seni.

175