BAB III : ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktivitas A. Pengelompokan Aktivitas Tabel 3.Pengelompakan Aktivitas No Pelaku Kegiatan Ruang Sifat . 1 Rektor Datang/Pulan Area Parkir Publik g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Ruang Private Rektor Rapat Ruang Rapat Private Mengikuti Lapangan Publik Kegiatan Outdoor Makan Kantin Publik Sholat Mushola Servic e Keperluan Toilet Servic Pribadi e 2 Sekretaris Datang/Pulan Area Parkir Publik Rektor g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Ruang Private Sekretaris Rektor Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Servic Pribadi e Sholat Mushola Servic e 3 Wakil Rektor Datang/Pulan Area Parkir Publik I g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off 64
112
Embed
bab iii : analisa pendekatan program arsitektur - Unika ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB III : ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur
3.1.1 Studi Aktivitas
A. Pengelompokan Aktivitas
Tabel 3.Pengelompakan Aktivitas
No Pelaku Kegiatan Ruang Sifat .
1 Rektor Datang/Pulan Area Parkir Publik g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Ruang Private Rektor Rapat Ruang Rapat Private Mengikuti Lapangan Publik Kegiatan Outdoor Makan Kantin Publik
Sholat Mushola Servic e Keperluan Toilet Servic Pribadi e
2 Sekretaris Datang/Pulan Area Parkir Publik Rektor g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Ruang Private Sekretaris Rektor Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Servic Pribadi e Sholat Mushola Servic e
3 Wakil Rektor Datang/Pulan Area Parkir Publik I g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off
64
Bekerja Ruang Wakil Private Rektor I Rapat Ruang Rapat Private Makan Kantin Publik
Sholat Mushola Servic e Keperluan Toilet Servic Pribadi e
4 Wakil Rektor Datang/Pulan Area Parkir Publik II g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Ruang Wakil Private Rektor II Rapat Ruang Rapat Private
Makan Kantin Publik Sholat Mushola Servic e Keperluan Toilet Servic Pribadi e
5 Kepala Datang/Pulan Area Parkir Publik Perpustakaa g n Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Kantor Private Kepala Melihat Perpustakaa Publik Perpustakaan n
Mengikuti Ruang Rapat Private Rapat Mengikuti Lapangan Publik acara Outdoor Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Servic Pribadi e Sholat Mushola Servic e
6 Kepala Datang/Pulan Area Parkir Publik Bagian g Studio Tari Datang/Pulan Area Drop Publik g Off
Bekerja Kantor Private Kepala
65
Mengontrol Studio Tari Private Studio Tari Mengikuti Ruang Rapat Private Rapat Mengikuti Lapangan Publik acara Outdoor
Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Servic Pribadi e Sholat Mushola Servic e
7 Kepala Datang/Pulan Area Parkir Publik Progdi Seni g Tari Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Kantor Progdi Private Seni Tari Mengikuti Ruang Rapat Private Rapat Mengajar Ruang Kelas Private Kelas Teori Studio Tari Private Asistensi Ruang Dosen Private Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Servic Pribadi e Sholat Mushola Servic e
8 Sekretaris Datang/Pulan Area Parkir Publik Progdi Seni g Tari Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Kantor Progdi Private Seni Tari Mengikuti Ruang Rapat Private Rapat Mengajar Ruang Kelas Private Kelas Teori Studio Tari Private Asistensi Ruang Dosen Private Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Servic Pribadi e Sholat Mushola Servic e
66
9 Kepala BAU Datang/Pulan Area Parkir Publik & BAK g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Bekerja Kantor Private Kepala
Mengontrol Ruang BAU Private BAU & BAK & BAK Mengikuti Ruang Rapat Private Rapat Makan Kantin Publik Mengikuti Lapangan Publik acara Outdoor Keperluan Toilet Servic Pribadi e Sholat Mushola Servic e
10 Senat Datang/Pulan Area Parkir Publik Mahasiswa g Datang/Pulan Area Drop Publik g Off Kegiatan Ruang Senat Private Senat Mengikuti Ruang Rapat Private rapat Mengikuti Lapangan Publik acara Outdoor Makan Kantin Publik Sholat Mushola Servic e
Keperluan Toilet Servic Pribadi e
Tabel 4.Pengelompokan Aktivitas Dosen dan Staff
No Nama Aktvitas Area Sifat Pelaku
1 Dosen Datang/Pulang Area Parkir Publik Datang/Pulang Area Drop Off Publik Bekerja Ruang Dosen Private Mengikuti Ruang Rapat Private rapat
67
Mengajar Ruang Kelas Private Teori Studio Tari Private Asistensi Ruang Dosen Private Mengikuti Lapangan Publik kegiatan Outdoor Makan Kantin Publik Sholat Mushola Service Keperluan Kantin Service Pribadi
2 Staff BAU Datang/Pulang Area Parkir Publik dan BAAK Datang/Pulang Area Drop Off Publik Mengurus Ruang BAAK Private Administrasi Menginventaris Ruang BAU Private Sarana Mengikuti Ruang BAU Private Rapat
Mengikuti Lapangan Publik kegiatan Outdoor Makan Kantin Publik Sholat Mushola Service Keperluan Toilet Service Pribadi
3 Administrasi Datang/Pulang Area Parkir Publik Program Datang/Pulang Area Drop Off Publik Studi Mengurus Ruang Private Keperluan Program Program Studi Studi Mengikuti Ruang rapat Private rapat Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Service Pribadi Sholat Mushola Service
4 Petugas Datang/Pulang Area Parkir Publik Perpustakaan Datang/Pulang Area Drop Off Publik Bekerja Perpustakaan Semi Private Mengikuti Ruang Rapat Private rapat
68
5 Cleaning Service
6 Satpam
Mengikuti Lapangan Publik kegiatan Outdoor Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Service Pribadi Sholat Mushola Service Datang/Pulang Area Parkir Publik Datang/Pulang Area Drop Off Publik Membersihkan Seluruh Service ruangan ruang Menyimpan Gudang Service peralatan Makan Kantin Publik Keperluan Toilet Service Pribadi Sholat Mushola Service
Datang/Pulang Area Parkir Publik Datang/Pulang Area Drop Off Publik Mengecek Ruang CCTV Private CCTV
Menjaga Seluruh Service Keamanan ruang Makan Kantin Publik
Keperluan Toilet Service Pribadi Sholat Mushola Service
Tabel 5.Pengelompokan Aktivitas Mahasiswa dan Pengunjung
No Pelaku Kegiatan Area Sifat
1 Mahasiswa Datang/Pulang Area Parkir Publik Datang/Pulang Area Drop Off Publik Belajar ( teori ) Ruang Kelas Private Teori Belajar ( Studio Tari Private praktik) Asistensi Ruang Dosen Private Mencari Perpustakaan Private referensi buku
69
Mengikuti Lapangan Publik kegiatan Outdoor Makan Kantin Publik Seminar Auditorium Publik
Menonton Auditorium Publik Pertunjukan Keperluan Kooperasi Semi kampus Private Keperluan Toilet Service Pribadi Sholat Mushola Service
2 Pengunjung Datang/Pulang Area Parkir Publik / tamu Datang/Pulang Area Drop Off Publik Berkunjung Institut Seni Private Tari Makan Kantin Publik Bertanya- Ruang Semi tanya Informasi Private Publik Keperluan Toilet Service Pribadi Sholat Mushola Service
70
B. Pola Aktivitas
MAIN ENTRANCE INSTITUT
BERJALAN KAKI
MOTOR MOBIL
MAIN DOOR
BANGUNAN
Skema 5 : Skema Pola Aktivitas Datang
Sumber : Analisis Pribadi
BANGUNAN MAIN DOOR
BERJALAN KAKI
MOTOR MOBIL
TAPAK
Skema 6 : Skema Pola Aktivitas Keluar
Sumber : Analisis Pribadi
71
\\ DATANG BEKERJA
AREA PARKIR MAKAN
DROP OFF BEKERJA
PULANG
AREA PARKIR DROP OFF
EXIT AREA
REKTOR
WAKIL REKTOR
KEPALA PERPUSTAKAAN KEPALA STUDIO
TARI
KETUA DAN SEKRETARIS
PROGDI SENI TARI
KEPALA BAU
KEPALA BAAK
SENAT
Skema 7 : Pola Aktivitas Pimpinan Institusi
Sumber : Analisis Pribadi
72
DATANG BEKERJA
AREA PARKIR MAKAN
DROP OFF BEKERJA
PULANG
AREA PARKIR DROP OFF
EXIT AREA
DOSEN
KOORDINATOR STUDIO TARI
STAFF BAU
STAFF BAAK
STAFF ADMINISTRASI
PROGDI
CLEANING SERVICE
PETUGAS
PERPUSTAKAAN
SATPAM
PETUGAS KLINIK
PETUGAS KANTIN
Skema 8 : Pola Aktivitas Pengelola Institusi
Sumber : Analisis Pribadi
73
DATANG KULIAH
AREA PARKIR MAKAN
DROP OFF KULIAH
PULANG
AREA PARKIR DROP OFF
EXIT AREA
Skema 9 : Pola Aktivitas Mahasiswa
Sumber : Analisis Pribadi
KELAS TEORI
KELAS PRAKTEK
KEGIATAN ORGANISASI
BERLATIH TARI
BELAJAR
BERSAMA
MEMBACA BUKU
74
DATANG
AREA PARKIR BERKUNJUNG PULANG
DROP OFF MAKAN
AREA PARKIR DROP OFF
EXIT AREA
Skema 10 : Pola Aktivitas Pengunjung
Sumber : Analisis Pribadi
Perhitungan Jumlah Pelaku pada Institut Seni Tari
Tabel 6. Jumlah pelaku dalam Institut Seni Tari
no pelaku jumlah 1 rektor 1 2 sekretaris rektor 1 3 wakil rektor I 1 4 wakil rektor II 1 5 kepala studio tari 1 6 kepala perpustakaan 1 7 kepala BAU 1 8 kepala BAAK 1 9 ketua progdi S! Seni tari 1
15 Security 3 16 Cleaning Service 8 17 Pegawai Kantin 3
Tabel 7.Jumlah Peserta dalam Mata Kuliah di Institut Seni Tari
Jumlah Mata kuliah SKS Peserta Kewarganegaraan 2 35 Agama 2 35 Bahasa Inggris 2 35 Seni Pertunjukan Indonesia 2 35 Olah Tubuh I 2 35 Kreativitas Gerak 3 20 Musik Tradisi I 3 20 Tari Yogyakarta Tunggal 3 20 Tari Bali Tunggal 2 35 Filsafat Seni 2 35 Sejarah Tari 2 35 Tata Cahaya 2 35 Dasar – dasar Koreografi 3 35 Tari Yogyakarta Duet 3 20 Tari Surakarta Duet dan Kelompok 3 20 Tekhnik Tari Modern 3 20 Tari Aceh 3 20 Teori Budaya 2 35 Tari Modern 3 35 Tari Kontemporer 3 35 Sosiologi Tari 2 30 Musik Tari 2 30 Produksi Tari 3 25 Tari Yogyakarta Kelompok 3 20 Koreografi Kelompok 3 25 Literatur Tari 3 35 Semiotika 3 25 Etnokoreologi 3 20 Kritik Tari 3 25
76
Proposal Tugas Akhir 2 20 Koreografi Mandiri 3 20 Tari Bali Duet dan Kelompok 3 30 Seminar 2 30
Struktur Organisasi Institut
REKTOR SEKRETARIS REKTOR
WAKIL ALUMNI
REKTOR i
SENAT WAKIL
REKTOR ii BEM
KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA
PROGDI BAU BAAK STUDIO PERPUSTA
TARI KAAN
Skema 11 : Struktur Organisasi Institut Sumber : Analisis Pribadi berdasarkan Struktur Organisasi UNIKA
Pola Hubungan Ruang.
Pola Hubungan Mikro
Unit Service
SHAFT
TOILET GUDANG
MEKANIKAL ELEKTRIKAL
77
Skema 12 : Skema Unit Service Sumber : Analisis Pribadi
Unit Kesehatan ( Klinik )
RUANG
RUANG
TUNGGU PERIKSA
KLINIK
RUANG OBAT
Skema 13 : Skema Hubungan ruang Unit Kesehatan Sumber : Analisis Pribadi
Unit Pengelola
RUANG SEKRETARIS
RUANG
RUANG
REKTOR REKTOR
RAPAT VIP
RUANG WAKIL REKTOR l
RUANG WAKIL
REKTOR lI
Skema 14 : Skema Hubungan Ruang Mikro Unit Pengelola Sumber : Analisis Pribadi
78
Unit Aktivitas
RUANG KELAS
STUDIO TARI TEORI
LAB KOMPUTER AUDITORIUM
PERPUSTAKAAN RUANG BACA
RUANG PENYIMPANAN BUKU
Skema 15 : Hubungan Ruang Mikro Unit Aktivitas Sumber : Analisis Pribadi
Pola Hubungan Makro
PARKIR DROP OFF
LOBBY UNIT KESEHATAN
UNIT
PENGELOLA KANTIN LAPANGAN
UNIT PERPUSTAKAAN
SERVICE
UNIT KEGIATAN
Skema 16 : Pola Hubungan Makro Sumber : Analisis Pribadi
79
3.1.2 Studi Fasilitas
Tabel 7.Kebutuhan Ruang dan Studi Ruang
No Nama Ruang Keterangan Layout Denah
80
1 Ruang Kelas Meja Belajar berukuran 0.8 M x
Teori Kecil 0.8 M x 20 buah = 12,8 m2
Meja Dosen berukuran 1,6 m x
0,8 m x 1 buah = 1,28 m2
Kursi dosen berukuran 0,5 x 0,5
x 1 = 0,25 m2
Kursi berukuran 0.4 m x 0.4 m x
20 buah = 3,2 m2
Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x
1 buah = 1 m2
Total Luasan Perabot = 18,62
m2
Sirkulas 200 % = 37,24 m2 +
18,62 m2 = 55,86 m2
700 Gambar 14: Ruang Kelas Teori Kecil
8 0 0
81
7x 8 m Sumber : Analisis Pribadi
Kapasitas 20 orang
2 Ruang Kelas Meja Belajar berukuran 1,8 m x 800
Teori Sedang 0,6 m x 12 buah = 12,96 m2
Kursi berukuran 0,4 x 0,4 x 36
buah = 5,76 m2
8 Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x 0 1 buah = 1 m2 0
Meja Dosen berukuran 1,6 m x
0,8 m x 1 buah = 1,28 m2
Kursi dosen berukuran 0,5 m x
0,5 m x 1 buah = 0,25 m2 Gambar 15 : Ruang Kelas Teori Sedang
Total Luasan Perabot = 21,25 m2 Sumber : Analisis Pribadi
82
Sirkulasi 200 % = 21,25 + 42,5 =
63,75 m2
8 x 8 m
Kapasitas 36 orang
3 Ruang Kelas Meja Berukuran 0,6 x 0,6 x 45
1400
Teori Besar
buah = 45,36 m2
Meja Dosen berukuran 1,2 m x
0,6 m x 1 buah = 0,72 m2
Kursi berukuran 0,4 m x 0,4 m x 1
2
45 buah = 7,2 m2 0
0 Kursi Dosen berukuran 0,5 x 0,5
x 1 buah = 0,25 m2
83
Lemari berukuran 2 m x 0,5 x
1 buah = 1 m2
Luasan Perabot = 54,53 m2
Sirkulasi 200 % = 54,53 + 109,06
= 163,59 m2
14 x 12 m
Kapasitas 45 orang
Gambar 16 : Ruang Kelas Besar Sumber : Analisis Pribadi
84
4 Ruang Studio Sofa untuk 3 orang berukuran
Tari 1,4 m x 0,6 m x 2 buah = 1,68
m2
Sofa untuk 4 orang berukuran
1,8 m x 0,6 m x 1 buah = 1,08
m2
Meja berukuran 0,6 m x 0,6 m x
1 buah = 0,36 m2
Area Kontrol berukuran 2 m x 1,5
m x 1 = 3 m2
Luas Perabot Ruang Tunggu =
6,36 m2
Sirkulasi Ruang Tunggu = 100%
=6,36+6,36 = 12,72 m2
2300 Gambar 17 : Studio Tari Sumber : Analisis Pribadi
9 0 0
85
Area Tari = 1,6 m x 1,6 m ( 1
orang ) x 25 orang = 64 m2
Sirkulasi area tari = 200 % =
128+64 = 192 m2
Total = 192 + 12,72 = 204,72 m2
23 x 9
Kapasitas 25 orang penari dan
10 orang menunggu di ruang
tunggu
5 Ruang BAU Lemari berukuran 2m x 0,5 x 1
buah ( Kepala BAU ) = 1 m2
Meja Kepala BAU berukuran 1,6
m x 0,6 m x 1 buah = 0,96 m2
86
Kursi Kepala BAU berukuran 0,5
x 0 ,5 x 1 = 0,25 m2
Kursi Tamu Kepala BAU = 0,4 m
x 0,4 m x1 buah = 0,16 m2
Total Luasan Perabot Kepala
BAU = 2,37 m2 + sirkulasi 200
% = 7,11 m2
Ruang Kepala BAU = 3 x 2.5 m
Lemari Ruang Staff BAU = 2 m x
0,5 m x 3 buah = 3 m2
Meja Staff BAU = 0,6 m x 0,6 m
x 3 = 1,08 m2
Meja Panjang berukuran 1,8 m
x 0,6 m x 1 buah = 1,08 m2
300
2 5 0
200 5 5
3 0
0 0
500
Gambar 18 : Ruang BAU
Sumber : Analisis Pribadi
87
Total Luasan Perabot staff BAU =
5,16 m2
Sirkulasi 200 % = 5,16 m2 +
10,32 m2 = 15,48 m2
Luasan staff BAU = 3 x 5 m
Kapasitas 3 staff BAU dan 1
kepala BAU beserta 2 tamu
6 Ruang BAAK Lemari berukuran 2m x 0,5 x 1
buah ( Kepala BAAK ) = 1 m2
Meja Kepala BAAK berukuran 1,6
m x 0,6 m x 1 buah = 0,96 m2
Kursi Kepala BAAK berukuran
0,5 x 0 ,5 x 1 = 0,25 m2
88
Kursi Tamu Kepala BAAK = 0,4
m x 0,4 m x1 buah = 0,16 m2
Total Luasan Perabot Kepala
BAAK = 2,37 m2 + sirkulasi
200 % = 7,11 m2
Ruang Kepala BAAK = 3 x 2.5 m
Lemari Ruang Staff BAAK = 2 m
x 0,5 m x 3 buah = 3 m2
Meja Staff BAAK = 0,6 m x 0,6
m x 3 = 1,08 m2
Meja Panjang berukuran 1,8 m
x 0,6 m x 1 buah = 1,08 m2
Total Luasan Perabot staff
BAAK = 5,16 m2
300
2
5 0
200 5 5 0
3 0 0
500 Gambar 20 : Ruang Kepala BAAK Sumber : Analisis Pribadi
89
Sirkulasi 200 % = 5,16 m2
+ 10,32 m2 = 15,48 m2
Luasan staff BAAK = 3 x 5 m
Kapasitas 3 staff BAAK dan 1
kepala BAAK beserta 2 tamu
7 Kantin Meja untuk 4 orang
berukuran 0,6 m x 0,6 m x 20
buah = 7,2 m2
Meja untuk 6 orang berukuran 0,8
x 1,2 m x 25 buah = 25,96 m2
Kursi berukuran 0,4 x 0,4 m x 230
= 36,8 m2
90
Total luasan Perabot area makan
2000
= 69,96 m2 + sirkulasi 200 % =
209,88 m2
10 tenant dengan ukuran 3 x 3 =
90 m2
Total Luasan 299,88 m2
Luasan 20 x 15 m
Kapasitas 230 orang
Gambar 20 : Kantin
Sumber : Analisis Pribadi
8 Ruang Rektor, Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x 5
Wakil Rektor, ( ruang rektor ) = 5 m2 250 Kursi berukuran 0,5 m x 0,5 m x1
buah = 0,25 m2
1 5 0 0
91
dan Sekretaris Meja rektor berukuran 1,6 m x 0,6
Rektor m x 1 buah = 0,96 m2
Kursi tamu rektor berukuran 0,4
m x0,4 m x 2 = 0,32 m2
Total Luasan perabot ruang
rektor = 6,53 m2 + sirkulasi 300
% = 26, 12 m2
Total Luasan ruang rektor = 6 x 4
Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x 2
( sekretaris rektor ) = 2 m2
Meja Sekretaris rektor berukuran
1 x 0,6 m x 1 buah = 0,6 m
2 0 0
Gambar 21 : Ruang Rektor dan Sekretaris Rektor Sumber : Analisis Pribadi
92
Luasan perabot ruang sekretaris
rektor = 2,6 m2 + sirkulasi 200 %
= 7,8 m2 > 4 x 2 m
Meja wakil rektor = 1 m x 0,6 x 1
= 0,6 m2
Kursi Wakil rektor = 0,4 x 0,4 x
3 buah = 0,48 m2
Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x
2 buah = 2 m2
Total Luasan Perabot Wakil
Rektor = 2,48 m2 + 300% = 9,92
m2 > 2,5 m x 4 m
250 250
250 250 Gambar 23 : Ruang Wakil Rektor Sumber : Analisis Pribadi
93
9 Ruang Dosen Lemari Rak berukuran 2 m x 0,5
x 2 = 2 m2
Kursi berukuran 0,4 m x 0,4 m x
3 = 0,48 m2
Meja Dosen berukuran 1,2 x 0,6
m = 0,72 m2
Total Luasan Perabot = 3,18 m2
+ sirkulasi 200 % = 9,54 m2 x 10
ruangan = 95,4 m2
Luas ruang dosen = 2 x 5
Kapasitas 1 Dosen dan 2 orang
mahasiswa
Gambar 23 : Ruang Dosen Sumber : Analisis Pribadi
94
10 Ruang Lemari karyawan berukuran 1m x
Karyawan 1m x 20 buah = 20 m2
Meja Karyawan berukuran 2 m x
0,8 m x 1 buah = 1,6 m2
Kursi karyawang berukuran 2 m
x 0,4 m x 2 buah = 1,6 m2
Total Luasan = 23,2 m2 + 100%
sirkulasi = 46,4 m2 > 9 x 5
5 0 0
Gambar 24 : Ruang Karyawan Sumber : Analisis Pribadi
95
11 Ruang Ka Lemari berukuran 2 m x 0,5 x 1
Progdi buah = 1m2
Kursi berukuran 0,4 m x 0,4 m x
3 buah = 0,48 m2
Meja Berukuran 1m x 0,6 m x 1
buah = 0,6 m2
Total Luasan Perabot = 2,08m2
+ sirkulasi 200 % = 6,24 m2
300
2 0 0
Gambar 25 : Ruang Ka Progdi Sumber : Analisis Pribadi
96
12 Lab Komputer
Meja Komputer = 0,8 x 0,8 x 10 =
1000
6,4 m2
Kursi = 0,4 x 0,4 x 11 = 1,76 m2 3
Lemari = 2 m x 0,5 m x 4 = 4 m2 8
0
Meja Pengawas = 0,8 x 0,6 x 1
buah = 0,48 m2 1000
Total Luasan = 12,64 m2 +
sirkulasi 200 % = 37,92 m2 Gambar 26 : Lab Komputer
10 m x 3,8 m Sumber : Analisis Pribadi
Kapasitas = 10 orang dan 1
orang pengawas
13 Ruang Senat Meja Komputer = 0,8 x 0,8 x 1 =
0,64 m2
3 8 0
97
Lemari = 2 m x 0,5 x 3 buah =
3 m2
Kursi = 0,4 m x 0,4 m x 10
buah = 1,6 m2
Total Luasan Perabot = 5,24 m2
+ sirkulasi 200 % = 15,72 m2
Luasan = 3 x 5 m
Gambar 27 : Ruang Senat Sumber : Analisis Pribadi
98
14Ruang BEM Area rapat = 1,2 m x 1,2 m x 20
orang = 28,8 m2
Lemari = 2 m x 0,5 m x 3 = 3 m2
Meja Panjang = 2,8 m x 0,5 x 1
buah = 1,4 m2
Total luasan = 33,2 m2 + 200 %
sirkulasi = 99,6 m2 Gambar 28 : Ruang BEM
Sumber : Analisis Pribadi
15 Ruang UKMLemari berukuran 2 m x 0,5 m x 2 = 2 m2
Kursi 0,4 m x 0,4 m x 3 = 0,48 m2
Meja berukuran 1,4 m x 0,5 = 0,7
m2
99
Total Luasan perabot = 3,18 m2 +
Gambar 29 400 : Ruang
200 % sirkulasi = 9,54 m2 UKM
4 m x 2,5 m Sumber :
2 Analisis
Pribadi 5 0
16Ruang Tata Lemari berukuran 2 m x 0,5 m x 3 500
Usaha buah = 3 m2
Meja berukuran 0,8 m x 0,6 m x 4
buah = 1,92 m2
Kursi berukuran 0,4 m x 0,4 m x 4
buah = 0,64 m2 Gambar 30 : Ruang Tata Usaha
Sumber : Analisis Pribadi
100
Total Luasan Perabot = 5,56 m2 +
200 % sirkulasi = 16,68 m2
5 m x 3 m
Kapasitas 4 orang staff
17 Perpustakaan
Rak Buku berukuran 6 m x 0,4 m x
1050
6 buah = 14,4 m2
Meja berukuran 1 x 0,5 m2 x 21
buah = 10,5 m2 8 0 Kursi berukuran 0,4 x 0,4 x 21 = 0
3,36 m2
Total Luasan Perabot = 28,26 m2 Gambar 31 : Perpustakaan
29 Elektrikal ● ● 30 ATM Centre ● ● 31 Dancing Hall ● ●
111
Area Pertunjukan
32 Modern ● ● 33 Pendopo ● ●
Tabel 10. Persyaratan Ruang
No Nama Ruang Kesehatan Radiasi Kelembapan Ruang Kelas Teori 1 Kecil ● Ruang Kelas Teori
2 Sedang ● Ruang Kelas Teori 3 Besar ●
4 Studio Tari Kecil ● 5 Studio Tari Besar ●
6 Lobby ● 7 Lab Komputer ●
8 Ruang BAU ● 9 Ruang BAAK ●
10 Ruang Rapat VIP ● 11 Ruang Rapat ●
12 Ruang Ka’Progdi ●
112
13 Ruang Dosen ● 14 Ruang Senat ● 15 Ruang BEM ● 16 Ruang UKM ●
Ruang Rektor dan 17 Sekretaris Rektor ● 18 Ruang Wakil Rektor ● 19 Ruang Tata Usaha ● 20 Ruang Perpustakaan ●
Ruang Informasi 21 Publik ● 22 Toilet ●
Ruang Karyawan ( 23 Cleaning Service) ● 24 Musholla ● 25 Ruang Pengajaran ● 26 Kantin ● 27 Klinik ●
28 Gudang Ruang
29 Genset,Pompa,AHU ● 30 ATM Centre ● 31 Dancing Hall ● Area Pertunjukan 32 Modern ● 33 Pendopo ●
113
3.1.3 Studi Ruang Khusus
Beberapa ruang membutuhkan perhatian khusus dalam sebuah
bangunan terutama sebuah Institut dibutuhkan penanganan
khusus untuk berbagai ruang dan penataan ruang harus
disesuaikan dengan fungsi dan jenis kegiatan yang dilakukan
antara lain adalah :
Studio tari
Ditinjau dari fungsi dari ruangan tersebut maka ruangan
ini difungsikan sebagai tempat latian tari dan secara tidak
langsung harus memiliki akustik yang baik agar suara
tidak memberikan efek pemantulan dan memiliki lantai
yang tidak licin.
Studio Tari Tradisional
Untuk perancangan studio tari tradisional akan
menggunakan pendopo dikarenakan pada tari tradisional
membutuhkan space yang cukup besar sehingga
dibutuhkan pendopo untuk mencakup semua kebutuhan
tersebut tetapi tetap disediakan studio indoor untuk yang
membutuhkan orang yang tidak terlalu banyak.
114
Gambar 39 : 3D Pendopo Sumber : Analisis Pribadi
Untuk tari tradisional lebih fleksibel dari tari modern
dikarenakan pada tari tradisional sendiri tidak
membutuhkan alas kaki untuk menari sedangkan pada tari
modern membutuhkan alas kaki untuk menari ( Sumber :
wawancara dengan salah satu penari tradisional di Kota
Semarang ) dan banyak yang menggunakan pendopo
dikarenakan pendopo memiliki luasan yang cukup besar
dibanding dengan sanggar tari.
Studio Tari Modern
Untuk studio tari modern disediakan berbagai macam
ukuran dan disesuaikan dengan kebutuhan dalam tari
modern itu sendiri maka hal itu ada 3 macam ukuran
dalam studio tari itu sendiri ada yang kecil, sedang, dan
115
besar dan semua disesuaikan kebutuhan dari seni tari
itu sendiri.
Gambar 40 : 3 D Studio Tari Sumber : Analisis Pribadi
Untuk studio tari modern sendiri akan menggunakan
bentuk tata ruang seperti sanggar tari pada umumnya
dengan menggunakan space ruang yang cukup besar
untuk mengakomodasi gerakan tari di dalamnya dan
untuk desain terhadap studio tari modern adalah
menggunakan :
1. Lantai parket kayu agar tidak licin dan memberikan
kesan hangat dan elegan
2. Kaca pada satu sisi yaitu di bagian depan
116
3. Bentuk ruangan yang memanjang untuk lebih
mengakomodasi banyak orang untuk berlatih
4. Pemberian dinding diberi lapisan karpet dan
kedap suara untuk penanganan terhadap akustik
sehingga suara tidak memantul
Auditorium
Ditinjau dari fungsi dari ruangan tersebut maka ruangan
ini difungsikan untuk tempat performance sebuah tarian
dan tentu saja jika sebuah tempat performance
dibutuhkan penanganan akustik yang lebih karena setiap
orang yang duduk harus bisa menerima kualitas suara
yang sama dan ruangan juga harus memiliki persyaratan
yaitu kedap suara agar kualitas suara tetap terjaga dan
ada penataan terhadap kualitas pencahayaan agar
setiap orang bisa menonton pertunjukan dengan baik.
Area Pertunjukan tradisional
Untuk area pertunjukan tradisional adalah tergantung dari
jenis tarian yang dilakukan dan dimana tarian itu ditarikan;
dan jika tarian yang di tarikan adalah tarian klasik seperti
tari keraton surakarta dan Yogyakarta memiliki peraturan
khusus seperti saat ditarikan di pendopo tidak boleh
melewati 4 pilar utama ( saka guru ) dan harus menari di
117
dalam pilar tersebut tetapi jika menari di tempat selain
pendopo aturan yang harus dipegang adalah tidak boleh
menyalahi filosofi dan gerakan dari tarian klasik tersebut
( Sumber : wawancara dengan Didi Nini Thowok)
Gambar 41 : Soko Guru Sumber : Google Image
Area Pertunjukan Modern
Dalam area pertunjukan modern tidak diperlukan
penanganan khusus hanya saja terdapa pada lantai yang
digunakan dalam area pertunjukan modern haruslah
yang nyaman dalam artian tidak terlalu licin sehingga
memudahkan untuk bergerak dalam menarikan tarian
modern.
Dalam panggung yang digunakan dalam area pertunjukan
tari modern hal utama yang paling dibutuhkan adalah
lantai yang tidak terlalu licin agar terhindar dari
118
kecelakaan saat melakukan tarian modern dan itu berlaku
untuk segala jenis tarian modern.
3.1.4 Studi Besaran Bangunan dan Lahan Parkir
Tabel 11. Studi Besaran Bangunan
Total Besaran Ruang Total
no Nama Ruang Besaran Ruang Jumlah 1 Ruang Kelas Teori Kecil 76,23 4 304,92 2 Ruang Kelas Teori Sedang 125 2 250 3 Ruang Kelas Teori Besar 191,1 1 191,1 4 Studio Tari Besar 120 4 824 5 Lobby 84 1 84 6 Ruang Rektor 80 1 80 7 Ruang Sekretaris Rektor 12 1 12 7 Ruang Program Studi 30 1 30 8 Ruang BAU 30 1 30 9 Ruang BAAK 30 1 30
10 Perpustakaan 168 1 168 11 Musholla 68,9 2 137,8 12 Toilet 25,2 12 302,4 13 Auditorium 375 1 375 14 Ruang Karyawan 27 4 108 15 Kantin 660 1 660 16 ATM Centre 22 1 22 17 Ruang Senat 15 1 15 18 Ruang BEM 50 1 50 19 Ruang UKM 13,5 6 81 20 Ruang Ka'Progdi 12 1 12 21 Lab Komputer 40 1 40 22 Ruang Tata Usaha / Pengajaran 21 1 21 23 Ruang Informasi Publik 14 1 14 24 Klinik 17,12 1 17,12 25 Ruang Genset 24,2 1 24,2 26 Ruang Dosen 57,5 1 57,5 27 Lobby 432 1 432 28 Dancing Hall 86,4 1 86,4
119
30 Pendopo 120 1 120 31 Area Pertunjukan Modern 132 1 132
Total luasan 5022 Sirkulasi 15 % 753 Total Luasan + Sirkulasi 15 % 5776
Kebutuhan Lahan Parkir
Pengelola dan staff institut berjumlah 44
orang Tamu berjumlah kurang lebih 106 orang
Total : 500 orang dari jumlah tamu yang datang dengan
pengelola dan staff yang dihitung berdasarkan rasio yaitu
1 : 15 pada bangunan Institut ini sendiri sedangkan
mahasiswa dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa yang
masuk adalah 75 anak tiap semesternya dan diakumulasi
selama 4 tahun sehingga berjumlah 350 mahasiswa
dengan pola pertumbuhan sebanyak 10
% setiap tahunnya
Asumsi parkir adalah 70 % motor dan 30 % mobil
70% x 500 = 350 parkir motor dengan luasan 2 m2 per
motor ( 1 x 2 m ) dengan total = 700 m2
30 % x 500 = 150 parkir mobil dengan luas 15 m2 per
mobil ( 3 x 5 m ) dengan total = 2250 m2
120
Parkir bus dengan asumsi 40 % total pengunjung dengan
asumsi bus membutuhkan 45 m2 ( 5x9 ) dengan total = 90
m2
Total = 700 + 2250 + 90 = 3040 m2 didapat dari parkiran
motor berjumlah 700 m2 dengan total adalah 350 motor
dan 2.250 m2 untuk parkiran mobil dengan total adalah
150 parkiran mobil ditambah 90 m2 untuk bus dengan
total adalah 2 bus sehingga menghasilkan kebutuhan
luasan parkir sebesar 3040 m2 yang akan dibagi parkiran
outdoor dan indoor
40 % Outdoor 60 % Indoor
o Outdoor 1216 m2
o Indoor 1824 m2
3.2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
3.2.1 Studi Sistem Struktur
Tabel 12. Tabel Studi Sistem Struktur
Sumber : Analisis Pribadi
N Sistem Struktur Karakteristik o
121
1 Struktur Rangka
Gambar 42 : Struktur Rangka
Sumber : http://citrakarismautama.co.id/2017/02/0 8/struktur-bangunan/
Beban disalurkan
secara vertikal
dan horisontal
pada kolom
struktur dan balok
penopang plat
lantai Penggunaan
Material : beton
bertulang, baja,
bambu, dan kayu
( untuk bangunan
yang tidak berat ) Membutuhkan
ketelitian dalam
mendesain
struktur rangka Bukaan
bisa lebar Dinding pengisi
dapat berupa
kaca,beton,batu
122
bata, dan lain-
lain
Sebagai
penerima panas
disesuaikan
penggunaan
material elemen
pengisi
bangunan
2 Plat Dinding sejajar Pembagian
ruang lebih
efisien
Bentang tidak
terbatas jika
menggunakan
struktur plat
dinding sejajar Gambar 43 : Plat Dinding Sejajar
Sumber : Bukaan hanya http://blogs.upnjatim.ac.id/strukturbangu
diperbolehkan 30 nan/files/2007/02/blok1.jpg
%
Lemah terhadap
gaya horizontal
123
yang melawan
arah dinding
sejajar
Penyusunan 1
arah
3 Struktur Dinding Masif Mampu menahan
panas yang
datan dan
memiliki
ketabalan
minimal 20 cm
dengan beton
dan 30 cm dengan batu bata
Gambar 44 : Struktur Dinding Masif
Sumber : Buku PTSB I Penyaluran
beban merata
pada seluruh
bagian
Bukaan hanya
dibolehkan
mencapai 30 %
124
Susunan ruang
membentuk
ruang
Struktur Primer
Setelah melihat struktur yang akan digunakan; maka akan
dipikirkan struktur dari bawah sampai atas dari pondasi, plat
lantai sampai struktur atap
Tabel 13. Studi Sistem Pondasi
Sumber : Analisis Pribadi
No
Sistem Pondasi
Karakteristik
1 Pondasi Footplate Secara
ekonomis
biaya murah
Bangunan 2 –
3 lantai
direkomendasi Gambar 45 : Pondasi Footplat
menggunakan
Sumber : http://duniatekniksipil.web.id/ pondasi ini
Gakuab tabah
hanya pada
125
tempat
meletakkan
pondasi
Perbandingan
pengisian
adalah 1 PC :
3 PS : 5 kerikil
2 Pondasi Mini Pile Pondasi mini
pile adalah
pondasi tiang
yang
berukuran
kecil dan
untuk
bangunan
rendah
Dapat
menahan
beban dari 25
– 50 ton
tergantung
bentuk
126
penampang
tiang pancang
Panjang dari 3
– 12 Meter
Uk 20x20x2
3 Pondasi Sumuran Pondasi
sumuran
adalah
peralihan
antara
pondasi
dangkal dan
tiang
Pondasi
digunakaan
Gambar 46 : Pondasi Sumuran saat tanah
Sumber : dasar terletak http://belajarsipil.blogspot.co.id/2012/06/jenis-
jenis-pondasi.html pada
kedalaman
yang relatif
dalam
127
Menggunakan
batu belah
dan beton
sebagai
pengisinya
Tabel 14. Studi Konstruksi Plat Lantai
No
Konstruksi Plat Lantai
Karakteristik
1 Konstruksi Plat Beton Bertulang Material terbuat
dari beton
bertulang
dengan bidang
horisontal dan
beban tegak
lurus
Gambar 47 : Struktur Plat Beton Bertulang Berfungsi
Sumber : rebanas.com sebagai unsur
pengaku
horizontal yang
bermanfaat
untuk
128
mendukung
balok
Digunakan
untuk lantai
bangunan,
lnatai atap,
lantai jembatan.
2 Konstruksi Plat Lantai Beton Full Precast Fabrikasi
Sumber : https://www.indonetwork.co.id/product/panel- dinding-beton-34precast-ringan34-5287988
3 Partisi Kayu Kesan elegan
dan mewah
Fleksibel
Ringan
Pelaksanaan
cepat
Gambar 52 : Partisi Kayu
Sumber : http://maxximagrosir.blogspot.co.id/2014/02/sekat- ruangan-partisi-pelapis-plafon.html
3 Partisi Gypsum Kesan Mewah
Menyesuaikan
aktivitas
ruangan
Perawatan
mudah
Model
Gambar 53 : Partisi Gypsum bervariasi
Sumber : Tidak tahan http://www.distributorgypsum.com/partisi-
gypsum/partisi-gypsum-2/ air
132
Tabel 16. Studi Sistem penutup lantai
Sumber : Analisis Pribadi
N
Studi Sistem Penutup Lantai
Karakteristik
o 1 Lantai keramik Motif
menyesuaikan
desain dan
layout denah
dari bangunan
Pemasangan Gambar 54 : Lantai Keramik
mudah dan
Sumber : http://mafiaharga.com/620-harga- keramik-lantai-terbaru/ cepat dan ada
berbagai
macam ukuran
Licin jika
basah
Perawatan
mudah
Cukup murah
133
2 Lantai Parquet Kayu Segi biaya
cukup mahal
Bagus untuk
seni
Kesan mewah Gambar 55 : Lantai Parket Kayu
dan elegan Sumber :
http://www.blogrumahminimalis.web.id/2015/12/la Tidak ntai-kayu.html menimbulkan
rasa dingin
Tidak licin
3 Lantai Kaca Memberi
kesan expose
pada lantai
Memberi
kesan artistik
pada ruangan
Mengurangi
privacy pada Gambar 56 : Lantai Kaca
sebuah
Sumber : merdeka.com
ruangan
134
Tabel 17.Studi Sistem Penutup Plafond
No Studi Sistem Plafond Karakteristik 1 Plafond Gypsum Kesan mewah
Perawatan
mudah
Model
vervariasi
Pemasangan
cepat dan rapi
Gambar 57 : Plafond Gypsum
Tidak tahan air
Sumber : http://www.kontraktorproperty.com/category/jasa- pemasangan-plafon-gypsum/ 2 Plafond Kayu Mewah dan
elegan
Natural
Rentan
terhadap
rayap
Gambar 58 : Plafon Kayu
Lebih mahal
Sumber : http://pediskus.blogspot.co.id/2015/02/40-desain- plafon-kayu-minimalis-modern.html 3 Beton Expose Cukup murah
135
Kesan
kontemporer
Penggunaan
semen agar
tidak lembab
Gambar 59 : Plafon Beton Expose
Sumber : http://www.jasasipil.com/2015/10/cara-membuat-plafon-ekspos-dengan-mudah.html
3.2.2 Studi Sistem Pencahayaan dan Penghawaan
Tabel 18.Studi Sistem Pencahayaan Alami dan Buatan
No Studi Sistem Pencahayaan Alami dan Karakteristik
Buatan
Sistem Pencahayaan Alami
1 Penggunaan Skylight Penerangan
alami pada siang
hari dan interior
terlihat lebih
segar dan alami
136
Gambar 60 : Skylight
Sumber : archdaily.com
Alternatif
penghematan
listrik Menurut
penelitian dari
facilitiesnet.com
sinar matahari
akan membuat
produktivitas
meningkat Perawatan harus
sering dilakukan
Perhitungan dan pemasangan
harus dirancang
dengan baik
PENCAHAYAAN BUATAN
1 Direct Lighting Direct Lighting
digunakan pada
ruangan dengan
aktivitas yang tinggi
137
maka diperlukan direct
lighting
2 Lampu TL Hemat energi
Untuk menerangi
ruangan kelas
Daya tahan cukup
lama mencapai
15.000 jam
Relatif lebih terang
dari lampu pijar
Gambar 61 : Lampu TL LED
Sumber : bukalapak.com
3 Lampu Pijar Lampu pijar
digunakan untuk
ruangan yang tidak
membutuhkan
penerangan yang
tinggi
Memiliki durability Gambar 62 : Lampu pijar
cukup lama Sumber : tokopedia.com
138
4 Cove Lighting Cove Lighting
digunakan pada ruang –
ruang private seperti
ruang rapat vip, ruang
rektor dan ruang dimana
pencahayaan tidak
secara langsung dan
tidak terpancar ke mata
Gambar 63 : Cove Lighting
Sumber : pinterest.com
5Lampu Taman Lampu taman
digunakan sebagai
penerangan pada taman
atau tempat outdoor
untuk memberi kesan
mewah dan natural
dalam sebuah taman Gambar 64 : Lampu Taman
139
Sumber : hargajual.com
6 Lampu Sorot Lampu sorot digunakan
sebagai lampu di
auditorium dan
digunakaan saat ada
pertunjukan / pargelaran
seni yang membutuhkan
sebuah lampu sorot
sebagai pendukung
Gambar 65 : Lampu Sorot
sebuah pertunjukan
Sumber : iprice.co.id
Tabel 19. Studi Sistem Penghawaan
Sumber : Analisis Pribadi No Studi Sistem Penghawaan Karakteristik Penghawaan Alami 1 Penggunaan Ventilasi dan bukaan Pergantian udara alami berarti tidak
yang cukup pada area tertentu membutuhkan peralatan mekanis
140
Gambar 66: Pencahayaan alami
Sumber : Academia.edu
Gambar 67 : Pencahayaan Alami
Sumber : Academia.edu
dalam pembuatannya dan dalam
mendesain sebuah penghawaan
alami dibutuhkan :
Tersedia udara luar yang sehat
Suhu udara luar tidak terlalu
tinggi
Tidak banyak bangunan di
sekitar yang menghalangi udara Lingkungan tidak bising
Karakteristik lain dari
penghawaan alami :
Ramah lingkungan
Lebih hemat energi
Suhu,angin,kelembapan,dan
kualitas udara tidak mudah
diatur
Gangguan serangga
Gangguan lingkungan
Penghawaan Buatan
141
1 Air Conditioner ( AC ) Air Conditioner digunakan sebagai
penghasil udara segar dan ditujukan
agar ruangan tidak panas dan
sistem yang digunakan adalah AC
split karena kegiatan dalam ruangan
bersifat beda-beda dan bergantung
dari kebutuhannya
Gambar 68 : AC Split
Sumber : http://pekerja-
jenius.blogspot.co.id/2015/09/cara-
purging-pada-ac-split.html
2 Exhaust Fan Exhaust Fan adalah alat untuk
melancarkan sirkulasi udara dan
menghilangkan udara kotor dalam
bangunan dan menghilangkan
pengap dalam sebuah ruangan
walau tanpa menggunaakn AC
Gambar 69 : Exhaust Fan
Sumber : jveelectric.co.id
142
3.2.3 Studi sistem Utilitas
Perancangan Plumbing dan Sanitasi
Air Bersih
Pada perancangan air bersih dibagi menjadi dua sistem yaitu
sistem air bersih secara upfeed dan sistem air bersih secara
downfeed.
Sistem upfeed adalah air dipompakan dari bawah tanah
menuju ke outlet air sedangkan sistem downfeed adalah air
dipompa dari bawah menuju reservoir atas, lalu disalurkan
menuju ke outlet air secara gravitasi.
Untuk Up Feed System pipa distribusi langsung dari ground
tank dengan pompa langsung disambungkan dengan pipa utama
penyediaan air bersih pada bangunan dan berharap hanya pada
pompa saja dan karena keterbatasan tekanan dalam pipa dan
ukuran maka sistem ini lebih diutamakan pada bangunan kecil
dan perumahan; Pembuatannya relatif murah; tetapi pompa
bekerja terus menerus dan memiliki ketinggian yang terbatas
karena kekuatan pipa yang terbatas
143
Sementara untuk Down Feed System air ditampung di
ground tank lalu dipompa menuju bak reservoir yang berada
diatas bangunan dan setelah itu air didistribusikan menuju
seluruh outlet air di bangunan. Sistem ini cukup efisien karena
saat air digunakan perubahan tekanan terhadap plumbing tidak
memberi dampak apapun, sistem pompa bekerja secara
otomatis dengan cara yang lebih sederhana, tetapi kekurangan
sendiri adalah membutuhkan biaya tambahan untuk tank,
menambah beban struktural bangunan dan biaya pemeliharaan
Untuk sumber air sendiri berasal dari PAM, atau
menggunakan sumur dalam yang nantinya akan ditampung
dalam reservoir atau tanki dan tanki air akan diletakkan diatas
bangunan.
Proses untuk mendapatkan air bersih melalui PDAM dan
penyaringan air hujan dan sistem penyaluran air bersih adalah :
PDAM METERAN BAK RESERVOIR
POMPA BANGUNAN
Skema 19 : Proses Penyaluran Air Bersih
Sumber : Analisis Pribadi
144
Limbah Bangunan
Jaringan air kotor dibedakan menjadi 2 yaitu :
Limbah padat
o Kantin ( makanan, sampah plastik, kertas, dsb)
o Dan lain-lain
Limbah Cair
o Rembesan dan Luapan
o Air Hujan
o Toilet ( BAB)
o Grey Water
Sistem pengolahan limbah ada pada skema di bawah ini :
LIMBAH DARI BANGUNAN
LIMBAH PADAT LIMBAH CAIR
SHAFT SEPTICTANK
SAMPAH
RESAPAN TPA
Skema 20 : Sistem Pengolahan Limbah
Sumber : Analisis Pribadi
Perancangan Aliran Listrik Bangunan
145
Sumber Listrik diperoleh melalui PLN dan genset. Proses
sistem listrik pada skema dibawah ini :
PLN GARDU/TRAFO METERAN
GENSET AUTOMATIC TRANSFER SWITCH
PANEL POMPA
JARINGAN PERALATAN PENERANGAN Skema 21 : Proses Sistem Listrik
Sumber : http://galeriarsitektur.blogspot.co.id/2011/07/blog-post.html
Perancangan Jaringan Komunikasi
Jaringan Komunikasi Internal
Jaringan Komunikasi yang digunakan adalah PABX ( Panel
Automatic Brance Exchange) karena komunikasi internal sangat
diperlukan dan Skema dari sistem PABX ada pada gambar
dibawah ini
146
Gambar 70 : Jaringan PABX
Sumber : http://yayasoraya16.blogspot.co.id/2015/02/penjelasan-pbx-dan-pabx.html
Jaringan Komunikasi Eksternal
Menggunakan sistem kabel telepon biasa yang dapat
menghubungkan dari projek ke masyarakat atau pun sebaliknya
Perancangan Keamanan Bangunan
Sistem keamanan bangunan adalah salah satu yang menjadi
sorortan utama karena pelaku ada bermacam-macam dan
pengembangan di bidang pendidikan. Dengan demikian,
beberapa alternatif dalam pemilihan BWK yang sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan adalah :
Tabel 20. Wilayah Pengembangan
Sumber : Analisis Pribadi
Wilayah Pengembang Kecamata an BWK n Fungsi
BWK Semarang Perkantoran, Perdangangan, dan WP I I Tengah Jasa
Semarang Timur Semarang Selatan BWK Gajah II Mungkur Pendidikan,dan Olahraga Candisari Permukiman,Perdangangan dan BWK Semarang jasa,rekreasi,industri,dan fasilitas III Barat umum Semarang Utara BWK
wp ii IV Genuk Industri dan Transportasi BWK X Ngaliyan Industri dan Rekreasi Tugu BWK Gayam
WP III V Sari Pengembangan Permukiman Pedurung an BWK Tembalan Pendidikan dan Pengembangan VI g Permukiman BWK Banyuman Kawasan khusus militer, rekreasi VII ik dan pengembangan kota
157
BWK Gunung WP IV VIII Pati Pertanian dan Rekreasi BWK Permukiman,Perdagangan,Perkant IX Mijen oran, Industry, rekreasi,Olahraga
BWK II
Gambar 82 : Peta BWK II
Sumber : Tugas Kelompok Mata Kuliah P2P
BWK II meliputi Kecamatan Gajah Mungkur dan
kecamatan Candi sari dan memiliki batas – batas
sebagai berikut :
Utara : Kecamatan Semarang Selatan
158
Selatan : Kecamatan Semarang Barat dan
Ngaliyan
Barat :Kecamatan Banyumanik dan
Gunungpati
Timur : Kecamatan Tembalang
Fungsi Badan Wilayah Kota II ( BWK II )
menurut Peraturan Daerah Kota Semarang No.7
Tahun 2004 tentang RDTRK Kota Semarang BWK II
yaitu :
Permukiman
Perdagangan dan
Jasa Perkantoran
Perguruang Tinggi
Olahraga dan Rekreasi
Potensi yang dimiliki oleh BWK II adalah :
Memiliki jarignan utilitas dan transportasi yang
lengkap
Berada di pusat kota Semarang dengan
aksesbilitas mudah menuju ke pusat kota
Untuk sarana pendidikan bisa mencapai 5
lantai Daerah yang masih hijau
159
Bukan daerah banjir
Banyak fasilitas seperti mall, supermarket,
restoran, cafe, hotel, dan sebagainya
Kendala yang ditemui di BWK II adalah :
Cenderung berkontur
Lebih mudah longsor sehingga pemilihan
struktur harus tepat
Harga tanah relatif mahal
BWK VI ( Tembalang )
BWK VI Tembalang memiliki luas 4.420.057 Ha. Dan
memiliki batas-batas yaitu :
Utara : Kecamatan Pedurungan dan
Gayamsari
Selatan : Kecamatan Ungaran Kabupaten
Semarang
Timur : Kecamatan Mranggen
Kabupaten Demak
Barat : Kecamatan Candisari dan
Kecamatan Banyumanik
160
Fungsi BWK VI menurut Peraturan Daerah Kota
Semarang No. 11 Tahun 2004 tentang RDTRK Kota
Semarang adalah :
Permukiman
Perguruan Tinggi
Perdagangan dan
Jasa Perkantoran
Konservasi
Pemilihan Lokasi Makro
Tabel 21. Pemilihan Lokasi Secara BWK
Sumber : Analisis Pribadi
Kategori Bobot Alternatif I: Alternatif II
BWK II :
BWK VI
Berada pada 25 % 25 25
Kawasan
Fungsi
Pendidikan Adanya 20 % 20 10
fasilitas publik
161
Bebas 10 % 5 5
Bencana Jaringan 25 % 25 20
Utilitas
Lengkap Aksesbilitas 20 % 20 5
Mudah Total 100% 95 65
Jadi lokasi makro yang terpilih adalah BWK II Kota
Semarang yang meliputi kecamatan Candisari dan
gajahmungkur yang terdiri dari 15 kelurahan dengan
luas 1.320.516 Ha.
B. Analisa Pemilihan Lokasi Secara Mikro
Kriteria Pemilihan Lokasi Mikro
Parameter yang digunakan adalah :
Secara iklim diperlukan iklim yang tidak terlalu
lembap ataupun tidak terlalu kering
Secara ekologi membutuhkan bangunan yang bisa
memberikan ketenangan dan masih memiliki
suasana hijau dan memiliki vegetasi
162
Lingkungan sekitar mendukung fungsi bangunan
sebagai bangunan edukasi
Peraturan kota yang mendukung bangunan edukasi
Jaringan utilitas yang mendukung
Fasilitas sekitar yang mendukung bangunan
Alternatif Lokasi Mikro
1. Alternatif 1 : Jalan Sriwijaya
Kelebihan : Memiliki banyak fasilitas umum
seperti pom bensin,pertokoan,mall
Mempunyai jaringan utilitas lengkap seperti
transportasi,jaringan telepon, jaringan listrik, dan
drainase
Aksesbilitas mudah
Dekat dengan Taman Budaya Raden Saleh
yang menjadi sasaran utama dalam Institut ini
Kekurangan :
Kebisingan di jam-jam tertentu
Jalan tidak terlalu lebar dan hanya memiliki
dua jalur
2. Alternatif 2 : Jalan Sisingamangaraja
Kelebihan :
163
Jalan sejuk banyak vegetasi
Lokasi relative tenang
Memiliki 2 jalan terpisah, 1 arah
Potensi view cukup baik
Infrastruktur lengkap
Kekurangan :
Harga tanah cukup tinggi
Aksesbilitas untuk kendaraan umum belum
ada fasilitasnya
Tabel 22. Perbandingan Lokasi
Sumber : Analisis Pribadi
Kategori Bobot Sriwijaya Sisingamaraja Lokasi 35 25 30
Tata Ruang 25 20 15 Kota
Aksesbilitas 20 15 15 Lingkungan 10 7 5 Pendukung
Dan lain lain 10 10 5 Total 100 77 70
Jadi Pemilihan lokasi adalah di Sriwijaya
karena sriwijaya termasuk lokasi yang strategis
dan di satu sisi lokasi yang dipilih bisa menjadi
164
pengembangan dalam sarana edukasi
yang nantinya akan menjadi sebuah Institut
3.3.2 Analisis Pemilihan Tapak
A. Kriteria Pemilihan Tapak
Jalan Sriwijaya menjadi lokasi terpilih dikarenakan memiliki
beberapa tuntutan yaitu :
Secara vegetasi sriwijaya masih tergolong sejuk dan
memiliki banyak vegetasi
Lingkungan sekitar di Jalan Sriwijaya termasuk Jalan
Kolektif Sekunder
KDB 60 % menurut Perda RDTRK mengenai
penentuan KDB Pasal 30
KLB 3,0 maksimal lantai adalah 5 menurut perda
RDTRK mengenai penentuan KLB pasal 33
Memenuhi persyaratan RDTRK BWK II
mengenai fungsi edukasi
Topografi relative datar
Jaringan primer dan sekunder untuk jaringan telepon
seperti tercantum pada Perda tentang RDTRK pasal
24
Jaringan listrik tegangan menengah seperti
tercantum pada Perda tentang RDTRK pasal 25
165
Jalur drainase yaitu saluran tersier seperti tercantum
pada Perda tentang RDTRK pasal 26
Fasilitas :
o TBRS
o Dekat dengan Java Supermall
o Restoran
o Cafe
o Hotel
Kriteria tapak yang dibutuhkan adalah :
Pencapaian mudah
Tapak tidak dalam titik kemacetan
Tidak ada masalah dalam tapak
Jaringan utitlitas lengkap
Alternatif Tapak
Tapak 1
Lokasi : Jalan Sriwijaya no 29, Tegalsari, Candisari,
Tegalsari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50242
166
Peta Google Earth : Lokasi Tapak Alternatif 1
Jalan Kolektif Sekunder :
Jalan Sriwijaya
Gambar 83 : Peta Google Earth Sumber : Analisis Pribadi
Batas – batas Tapak :
Utara : Playground taman Singosari
Selatan : Rumah penduduk
Barat : Rumah Penduduk
Timur : TBRS
Gambaran Kondisi existing tapak :
Gambar 84 : Gambar Kondisi existing tapak
167
Sumber : Google Earth
Gambar 85 : Kondisi Existing Tapak Sumber : Google Earth
Gambar 86 : Tampak Utara Tapak Sumber : Google Earth
168
Gambar 87 : Tampak Timur Tapak ( TBRS ) Sumber : Google Earth
Gambar 88 : Tampak Barat Tapak ( Rumah Penduduk )
Sumber : Google Earth
169
Potensi Tapak :
Dekat dengan jalur transportasi
Arah transportasi 2 jalur
Pencapaian mudah
Dekat dengan pusat Seni yaitu TBRS
Jaringan utilitas dan infrastruktur memadahi
Suasana yang masih rimbun akan vegetasi
Tidak terlalu bising
170
Alternatif Tapak 2
Lokasi : Jalan Sisingamangaraja, Candisari, Kota Semarang, Jawa
Tengah
Peta Google Earth :
Gambar 89 : Peta Google Earth Sumber : Google Earth
Batas – batas Tapak :
Utara : Kantor Pos Semarang
Barat : Grand Candi Hotel
Timur : Cafe
Selatan : Vegetasi
171
Gambaran Kondisi Existing Tapak :
Gambar 90 : Tampak Depan Tapak Sumber : Google Earth
Gambar 91 : Tampak Samping Tapak Sumber : Google Earth
172
Gambar 92 : Tampak Belakang Tapak
Sumber : Google Earth
Gambar 93 : Kondisi Jalan Tapak
Sumber : Google Earth
Potensi Tapak :
Daerah elite
Kebisingan minim
Prasarana dan utilitas lengkap
Masih banyak vegetasi
173
Kriteria Penilaian Lokasi
Berdasarkan kondisi eksisting dan infrastruktur yang ada pada lokasi
tapak, maka kriteria penilaian pada tapak ada pada tabel dibawah ini :
Tabel 23. Kriteria Penilaian Lokasi
Sumber : Analisa Pribadi
Kriteria Penilaian
Tapak 1
Tapak 2
Lokasi Pencapaian 3 2 Sasaran 3 3 Kondisi Lingkungan 2 3
Sekitar Asri, Sejuk, Vegetasi 2 2
memenuhi Fasilitas sekitar 3 3 Kondisi Lahan awal 3 2 (dari segi biaya lebih
mahal karena
memang dalam harga
tanah area di
sisingamararaja cukup
mahal) Permukiman 3 2
Penduduk
174
Akses Jalan 3 3 Total 19 18
Dari Kriteria Penilaian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
tapak yang digunakan adalah tapak pertama yang berada di Sriwijaya
walaupun kedua tapak sama – sama memiliki keunggulan dengan
perbedaan yang minim tetapi lebih memilih tapak pertama karena lebih