79 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETRAMPILAN BAGI DISABILITAS 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktifitas- Pola Kegiatan –Sifat Kegiatan A. Pengelompokan Aktifitas Sebelum memasuki pola kegiatan dan studi aktivitas kita harus mengklompokkan aktivitas-aktivitas para pelaku yang mana akan mempermudah pendekatan progam pada proyek ini, pengklompokan aktifitas pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas ditunjukan skema 3.1: Skema 3.1, Pengelompokan Aktivitas Sumber: Analisis Pribadi, 2017 ANGGOTA DIDIK PENGUNJUN G PENGELOL A UTAMA PENUNJAN G UTAMA PENUNJAN G UTAMA PENUNJAN G KANTOR PENGELOLAAN PENGELOLAAN MEDIK TEKNISI DAN PERAWATAN PELAYANAN PUBLIK EDUKASI PENDIDIKAN EDUKASI PELATIHAN PELAYANAN ASRAMA PELAYANAN PUBLIK PELAYANAN SERVIS
71
Embed
BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
79
BAB III
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETRAMPILAN BAGI
DISABILITAS
3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur
3.1.1 Studi Aktifitas- Pola Kegiatan –Sifat Kegiatan
A. Pengelompokan Aktifitas
Sebelum memasuki pola kegiatan dan studi aktivitas kita harus
mengklompokkan aktivitas-aktivitas para pelaku yang mana akan
mempermudah pendekatan progam pada proyek ini, pengklompokan
aktifitas pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas
Terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan dalam pusat pendidikan
dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas yang aktivitas-aktivitas itu terdiri
sebagai berikut :
a.1 Aktivitas Utama
Aktivitas utama yang terdapat di pusat pelatihan dan pendidikan bagi
disabilitas adalah
Pembelajaran Kurikulum, Pembelajaran ini diberikan dengan tujuan
agar para penyandang cacat juga mendapatkan ilmu,
Pelatihan kejenjang setelah pendidikan dan pelatihan yaitu pelatihan
pekerjaan.
Pelatihan Keahlian,ketrampilan atau Kesukaan, Pelatihan ini
diberikan dengan tujuan agar para penyandang cacat dapat
menjalakan keahlihannya atau menyalurkan bakatnya sehingga
mereka dapat memiliki hasil kreasi-kreasi yang baik dan dapat
ditujukkan kepada masyarakat luas.
Pelatihan Mental, Pelatihan ini diberikan dengan tujuan agar para
penyandang cacat tidak minder, sehingga mereka dapat bersosial
seperti biasanya.
Pemandirian
.
81
a.2 Aktivitas Pendukung
Aktivitas pendukung merupakan sebagai aktivitas yang menunjang
aktivitas utama yang mana aktivitas utama dalah sebagai penghibur bagi
pelaku :
Rekreasi atau Bermain, Hal ini diberikan dengan tujuan untuk
sekedar memeberikan hiburan atau dan agar mereka dapat saling
mengenal satu sama lain.
Berinteraksi dengan Menjualkan karya yang telah dibuat pada
weekend (sabtu-minggu) di tempat yang telah disediakan
Pembelajaran Agama, Pembelajaran ini deberikan dengan tujuan
agar para penyandang cacat selalu semangat dalam menjalakan
hidupnya dan agar mendapat bimbingan rohani
Olahraga sebagai sumber kesehatan
Hiburan, seperti kunjungan ke tempat unik, liburan, sekedar jalan –
jalan.
Mengunjungi dan menjenguk anggota didik,silaturahmi,mengobrol
dan berkumpul bersama
a.3 Aktivitas Servis
Aktivitas servis ini merupakan aktivitas yang dilakukan dalam
perawatan dan pengelolaan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan
bagi disabilitas
Kegiatan bersih-bersih yang dilakukan bagian kebersihan dan para
disabilitas yang terdapat diasrama.
82
Kegiatan keamanan lingkungan dan penjagaan sekitar pusat
pendidikan dan pelatihan bagi disabilitas
Kegiatan parkir kendaraan, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
para pengelola.
B. Kategori Pelaku
Pengunjung yang berada di pusat pendidikan dan pelatihan
ketrampilan bagi disabilitas sebagai berikut
b.1 Anggota didik( para disabilitas)
Tuna Daksa Wanita dan pria berumur 17-40 th
Tuna Netra Wanita dan pria berumur 17-40 th
Tuna Rungu Wicara wanita dan pria berumur 17-40 th
b.2 Pengunjung
Pengunjung pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas
dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu
Pengunjung Khusus :
Pengunjung khusus adalah orang-orang yang berasal dari instansi
tertentu,pemerintahan ataupun orang-orang ahli .Seperti dinas
sosial,mahasiswa,komunitas dan sebagainya.
Pengunjung anggota didik
Pengunjung anggota didik yang mana para keluarga atau kerabat
anggota yang sedang menjenguk.
83
b.3 Pengelola
Pengelola pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas
terdiri dari;
Dinas Sosial Pemerintah Kota Semarang
Dinas Sosial merupakan yang bertanggung jawab mengenai semua
hal yang ada di bangunan ini dan pemilik utamanya adalah
Pemerintah Kota Semarang.
Kepala pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas
Penanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas
operasional pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi
disabilitas
Bagian tata usaha
Sebagai koordinator mengurusi semua urusan administrasi dari mulai
pendaftaran absen pegawai, keuangan, surat-menyurat dan
mengatur jalanya operasional kantor.
Kelompok jabatan fungsional
betugas sebagai petugas yang langsung turun ke lapangan untuk
memberikan bimbingan dan penyuluhan sekaligus keterampilan
kepada anggota didik.
Sub bagian pendidikan dan pelatihan ketrampilan aparatur
pemerintahan
Bertugas sebagai coordinator bagian pendidikan dan pelatihan
menurut standar pemerintah yang menyajikan sebuah mutu dan
84
beberapa kerjasama dalam sistem pendidikan dan
pelatihan/mengatur sistem modul pembelajaran dan mutu
Sub bagian rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik.
Mengurusi bagian pembinaan secara fisik,mental .rohani bagian
pembinaan psikologi,penyaluran pendidikan dan pengembangan
ketrampilan disabilitas.
b.4 Tim Medis
Psikiater atau ahli psikologi.
Ahli fisioterapi
Perawat
Dokter
Studi aktivitas pada projek pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi
disabilitas ditunjukan pada tabel 3.1:
BA
GIA
N
BID
AN
G
FA
SIL
ITA
S
AKTIVITAS
PELAKU
RUANG
AN
GG
OT
A D
IDIK
PU
SA
T P
EN
DID
IKA
N D
AN
PE
LA
TIH
AN
KE
TR
AM
PIL
AN
UT
AM
A
PUSAT PENDIDIKAN DISABILITAS Anggota didik Tuna daksa
17-40th Tuna netra
17-40th Tuna tuna rungu wicara 17-40th
R.Kelas computer
Belajar ,mendengarkan teori dan materi ,pemahaman kurikulum ,berdiskusi,mengobrol ,membaca,menulis,bercanda,bekerja kelompok,menyalurkan gagasan ide dan pendapat,debat positif
R. Kelas desain grafis
R.kelas bahasa inggris
R.Kelas kewirausahaan
PELATIHAN KETRAMPILAN DISABILITAS
Anggota didik Tuna daksa
17-40th Tuna netra
17-40th
Tuna tuna rungu wicara 17-40
th
R.Pelatihan Seni
Melatih kreatifitas,membuat sebuah karya,mengembangkan inovasi,melatih pola pikir yang kritis terhadapkarya,mengobrol,berdiskusi ,bekerjasama,beristirahat,makan,
R.Pelatihan Menjahit dan Bordir
R.Pelatihan Perbengkelan
R.Pelatihan Seni
Berkumpul,mengikuti acara yang diadakan,menyambut tamu penting,acara bakat/pentas,renungan
Seluruh anggota didik
R Aula / Audotrorium
Tabel 3.1 Studi aktivitas pada projek pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas
85
Merekam music,berkarya dalam music,bernyanyi,memainkan alat music
R.Arsip Meja ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,. Privat Gudang Barang Meja ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,. Privat R.Rapat Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker
penyimpanan,.lcd.komputer
Semi public
R.Informasi Meja, Kursi ,Almari, Rak,
penyimpanan.komputer
Public
R.Tamu sofa ,kursi,vas bunga Public
R .Staff bag pendidikan
Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker
penyimpanan,.lcd.komputer
Privat
SE
RV
IS
R.istirahat staff Tempat tidur ,meja,kursi, Semi public
Pantry Gelas,gallon,meja,kursi Privat
Toilet Closet,tempat sampah Privat
Janitor Alat alat kebersihan Privat
PE
NU
NJA
NG
R.Keamanan Meja,kurs Privat R. ME Stop kontak,lampu Privat R.Genset Lampu Privat R.CCTV Meja ,kursi,computer,rak,almari
Privat
99
C. Hubungan Ruang Dan Pola Ruang
c.1 Hubungan Ruang dan Pola Ruang Makro
Pola ruang makro pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan
bagi disabilitas:
TAMAN
KETERANGAN
Public =
Semi public =
Privat =
Servis =
Diagram 3.7 Pola Ruang Makro
KETERANGAN
= Erat
= Sedang
=Tidak Erat
AULA GALE
RI
MAIN ENTRANCE
DAN PINTU KELUAR
LOBBY
/R.INFORMASI
KANTOR
PENGELOLA
KANTOR MEDIK
FASILITAS
MEDIK
PARKIR
PENGUNJUNG
PARKIR
PENGOLA
PARKIR TAMU
INAP
WISMA TAMU
ASRAMA
KELAS
PENDIDIKAN
KELAS PELATIHAN
KETRAMPILAN
SERVIS
PENGELOL
A
SERVIS PUSAT
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
SERVIS
ASRAMA
SERVIS
PENGELOL
A MEDIK
MASJI
D
100
c.2. Pola ruang mikro
LOBBY
POLIKLINIK
GALERI
KETERANGAN =PENGELOLA =ANGGOTA DIDIK =PENGUNJUNG
Diagram 3.8 Pola Ruang Mikro
R.MAKA
N
KELAS PENDIDIKAN
BAGI DISABILITAS
ASRAMA PELATIHAN
KETRAMPILAN BAGI
DISABILITAS
SERVIS
TAMAN
LOADINGDOCK
AULA/AUDITO
RIUM
ENTRANCE&OUT PARKIR TAMU
INAP
WISMA TAMU
INAP
MASJID
PARKIR
PENGUNJUNG
BAGIAN
PENDIDIKAN
SERVIS
BAGIAN MEDIK
KANTOR
PENGELOLA
BAGIAN RAHAB
SOSIAL
PARKIR
AMBUILAN
POS
PENJAGAAN
RUANG TUNGGU &
TAMU
RUANG
FISIOTERAPI
R.KONSULTASI
PSIKOLOGIS
PARKIR
PENGELOLA
INFORMAS
I
R,MAKA
N
101
D. Studi Ruang Khusus
Studi ruang khusus pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan
bagi disabilitas terbagi menjadi 3 kelompok yaitu sesui dengan Kebutuhan
para pelaku disabilitas yaitu para tuna daksa,tunu netra,tuna runguwicara
yang mana dari segi ruang ketiga pelaku tersebut mememilki karakter
ruang yang khusus terlebih lagi para tuna daksa dan tuna netra
d.1 Studi Ruang Khusus untuk penyandang disabilitas
PERSYARATAN GAMBAR+KETERANGAN
Sirkulasi yang disediakan untuk penyandang disabilitas tuna daksa
Memutar diperlukan space 138 cm min 130 cm
Berjalan memerlukan 65-70 cm untuk satu sirkulasi kursi roda
Ukuran kursi roda disabilitas p .107 l. 65-70 t. 102
Sirkulasi masuk min berukuran 90 cm
Sirkulasi turning
circle menuju1 dan
2 pintu diberikan
ukuran minimal 150
cm
Sirkulasi turning
circle menuju 3
pintu diberikan
ukuran minimal 188
cm
Dimensi sirkulasi ruang
pada tuna daksa ruang
Tabel 3.5 Persyaratan Ruang khusus
102
Sirkulasi
aksesbilitas dengan
perabot ruang
minimal 140 cm
normal space 90cm
Sirkulasi lebar
minimal 90cm
Pada ramp yang
aman untuk tuna
daksa memiliki
kemiringan 6%
dengan diserta
pegangan setinggi
85 cm sepanjang
ram
Space parkir yang
diperlukan untuk
para tuna daksa
memiliki ukuran
lebar 3.80 cm dan
600 cm yang mana
ukuran ini sangat
dianjurkan dalam
pembuatan parkir
atau garasi yang
pelakunya tuna
daksa
s
Gambar 3.1 ,Persyaratan sirkulasi penyandang cacat
sumber. data arsitek jilid 2,3 dan analisa pribadi
103
Pada Tuna Netra sangat perlu diperhatikkanya beberapa konsep
suatu ruang atau bangunan sebagai berikut;
1. Konsep pola Jarak
Menjaga arah berjalannya tetap lurus, memanfaatkan tepi
pengaman dan tekstur permukaan jalan untuk menghadapi jarak tempu yang
jauh.
2. Konsep Material
Penggunaan material yang bervariasi secara jenis dan tekstur
(kasar-halus). Material yang dipakai pada interior bangunan diusahakan dengan
menggunakan material yang memberi kesan alami.
3. Konsep Cahaya
Penggunaan bentuk bukaan yang bervariatif, sehingga bentuk
cahaya yang masuk ke setiap ruangan berbeda-beda. Hal ini dapat memudahkan
penyandang low-vision dalam mengidentifikasikan ruangan. Bentuk bukaan yang
dipakai antara lain adalah bentuk persegi, lingkaran, dan persegi panjang
4. Konsep Keamanan
Gambar 3.2, bukaan yang mempermudah tuna netra low vision dalam pengenalan ruang sumber , http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/viewFile/18603/2983
d.3 Studi Besaran Ruang khusus Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan
Bagi Disabilitas
Kamar tidur anggota didik
Dimensi Luas
10,5 m x 6 m 63 m2
keterangan aktivitas
Ruangan tersebut ditujukkan khusus tuna daksa yang mana kapasitas hanya 4 Disabilitas A= pintu masuk B= pintu menuju kamar mandi C= pintu kamar mandi Sirkulasi yang berada dalam ruangan tersebut disesuaikan oleh kebutuhan pelaku sesuai dengan tingkat kenyamanan pelaku.
Tidur.
Mandi.
Makan.
Minum.
Beristirahat
Mengobrol
Beribadah
Bersantai
Ruang Kelas Seni Lukis
Keterangan
Ruang kelas seni dengan ukuran 12x10m yang mana akan diisi 10 anggota didik yang disusun dengan aksesbilitas tuna daksa sehingga kelas ini sangant fleksible untuk digunakan seluruh disabilitas.Akses masuk menggunakan dua pintu otomatis yang berukuran 220 yang akan mempermudah para disabilitas. Aktivitas
Menggambar & melukis
Belajar
Mengobrol
Berkarya
A B
C
Tabel, 3.6 Studi Besaran Ruang Khusus Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Ketrampilan Bagi Disabilitas
108
Kelas Praktek Komputer
Dimensi Luas
8 m x 8.5 m 68 m2
keterangan aktivitas
Ruangan ini digunakan hanya untuk tuna daksa yang mana berkapasitas maximal 12 yang memiliki sirkulasi yang cukup luas
Belajar
Mendengarkan
materi
Mengobrol
Berdiskusi
Kelas Teori
Dimensi Luas
5 m x 4.5 m 22,5 m2
keterangan aktivitas Ruangan kelas teori merupakan suatu ruang dengan ukuran 5x4,5 m yang digunakan hanya untuk penyampaian teori pada pembelajaran
Belajar
Mendengarkan
materi
Mengobrol
Berdiskusi
Taman
Dimensi Luas
12 m x 10 m 120 m2
keterangan aktivitas
Taman dengan ukuran 10x12 akan digunakan untuk penghuni pusat pendidikan dan peltaihan ketrampiolan bagi disabilitas yang mana pad ataman ini didesain sesui Kebutuhan anggota didik disabilitas
Belajar
Bersantai
Mengobrol
Berdiskusi
Berkumpul dengan
teman
A
B
C
A
B
C
A
B
C
109
Perpustakaan
Dimensi Luas
18 m x 10 m 180m2
keterangan aktivitas
Perpustakaan berukuran 18x10m diperuntukkan bagi anggota didik disabilitas yang mana tersedia beberapa lemari buku dan tempat membaca yang telah diberikan sirkulasi pada disabilitas tuna daksa sehingga akses untuk mencari buku tidak akan saling bertabrakan dan amemberikan kenyamanan dan keselamatan bagi para disabilitas
Membaca buku
Meminjam buku
Mencari buku
Mengembalikan buku
Ruang Kelas Menjahit & Bordir
Keterangan
Ruang kelas menjahit dan bordir dengan ukuran 12x20m yang mana akan diisi 15 anggota didik yang disusun dengan aksesbilitas tuna daksa sehingga kelas ini sangant fleksible untuk digunakan seluruh disabilitas.Akses masuk menggunakan dua pintu otomatis yang berukuran 230 yang akan mempermudah para disabilitas. Aktivitas
Menjahit
Bordir
Belajar
Mengobrol
Berkarya
Berdiskusi
A B
C
110
Kelas Desain Grafis
Dimensi Luas
8 m x 8.5 m 68 m2
keterangan aktivitas
Ruangan ini didesain fdengan sirkulasi tuna daksa yang mana berkapasitas maximal 10 orang yang memiliki sirkulasi yang cukup luas.
Belajar
Mendengark
an materi
Mengobrol
Berdiskusi
Mengaplikasi
kan
komputer
Kelas Perbengkelan
Dimensi Luas
12 m x 10 m 120 m2
keterangan aktivitas Ruangan ini di desain dengan sirkulasi tuna daksa yang mana berkapasitas maximal 10 orang yang memiliki sirkulasi yang cukup luas.
Belajar
Mendengark
an materi
Mengobrol
Berdiskusi
Kelas Bahasa Inggris
Dimensi Luas
5 m x 4,5 m 120 m2
keterangan aktivitas
Ruangan ini di desain dengan sirkulasi tuna daksa yang mana berkapasitas maximal 10
Belajar
Bersantai
Mengobrol
Berdiskusi
A
B
C
A
B
C
A
B
C
111
E. Studi Kebutuhan Luas / Besaran Bangunan dan Lahan
Kebutuhan luas atau besaran ruang dibedakan dari beberapa fasilitas
yang telah dikategorikan yaitu fasilitas utama,penunjang,servis,dan outdoor.
BA
GIA
N
BID
AN
G
FA
SIL
ITA
S
Ruang
Kap
as
ita
s
Bes
ara
n
Ru
an
g
Ju
mla
h
Perabot
AN
GG
OT
A D
IDIK
PU
SA
T P
EN
DID
IKA
N D
AN
PE
LA
TIH
AN
KE
TR
AM
PIL
AN
w3
w2
UT
AM
A
R kelas computer 8X8,5 30% (sirkulas)
68m
2
20,4
Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan, papan tulis.komputer
tuna daksa 10
tuna netra 10
tuna rungu wicara) 10
R. Kelas desain grafis 8X8,5 30% (sirkulas)
68m
2
20,4
Meja, Kursi ,Rak,Loker ,computerpenyimpanan, papan tulis,lcd
tunadaksa 10
tunarungu wicar 10
R.kelas bahasa inggris 5 X4,5 30%
(sirkulas)
22,5m
2
6,75
Meja, Kursi lipat ,Almari, Rak, Loker penyimpanan, papan tulis.lcd
tuna daksa 10
tuna netra 10
tuna rungu wicara 10
R.Kelas kewirausahaan 8X8,5
30% (sirkulasi)
68m
2
20,4
Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan, papan tulis.lcd
tuna daksa 15
tuna netra 15
tuna runguwicara 10
R. kelas Seni
kelas lukis 10 12X10 30% (sirkulasi)
120 m2
36 Standgambar,meja,kursi.almari
kelas tari 15 12x10 30%
(sirkulasi)
120 m2
36 Sound,almari,kaca,alat tari
kelas music dan vokal
15 20x10 30% (sirkulasi)
200 m2
60 Alat music,meja,kursi. sound
R.Pelatihan perbengkelan 10X12 30%
(sirkulasi)
120 m2
36 Peralatan mesin bongkar meja kursi,las
tuna daksa 10
tuna rungu wicara 10
R.Pelatihan Menjahit&border 20X10 30%
(sirkulasi)
200 m
2
60
Mesin jahit.meja.kursi.etalase.manaquin/boneka.almari
tuna daksa 15
tuna runguwicara 15
R Aula / Audotrorium
250
25X25 30%
(sirkulasi)
625m2
187,5 Meja kursi altar pidato,karpet,lcd
R,Studio music
4
4X4 30%
16 m2
4,8 Mic.kursi ,mesin rekaman
Tabel 3.7, Kebutuhan Luas Fasilitas pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas
Total Besaran Ruang Pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan disabilitas: 2531,75+662,4+23,3+3522,1+649,2+148,8+43,2+534,8+50,4+57=8.222,95m
2
115
Besaran ruang area parkir dan taman (outdoor)
Jenis Kps orang Kps kendaran
Besaran
Parkir pengunjung wisma
20 orang Asumsi 80% Motor,15 % Mobil,5% Angkutan umum
3 mobil 8 motor
15x3=45 8x2,2=17,6
Parking pengunjung tamu
100 orang (Asumsi) 10% Angkutan Umum , 50% Motor, 40% Mobil
10 mobil 25 motor
15x10=150 25x2,2=55
Parkir pengelola 87 orang dibagi dengan 2 shift Asumsi 35% Motor,12% Mobil,3% naik angutan umum x2 Sift (total100%)
10 mobil 30motor
15x10=150 30x2,2=66
Jumlah total+150 % 483,6 x 150% =725,4 483,6+725,4 = 1.209 m
2
483,6m2
Taman
10 orang
10x12=120 m2
120x20%(sirkulasi)=24
1.209 m2 + 144 m2= 1.333m2 Total Keseluruhan = 1.353m2
F. Citra Arsitektural
Pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas memiliki gaya
arsitektur modern yang mana arsitektur modern memeiliki gaya dan bentuk yang
sederhana sehingga menciptakan aksesbilitas yang mudah bagi para penyandang
disabilitas dalam aktivitas dan dalam studinya selain aksesbilitas yang sederhana
arsitektur modern merupakan suatu bangunan yang salah satunya berpacu pada
fungsional sehingga bangunan tersebut sangat mencerminkan fungsi dari aktivitas
pelaku dan tujuan diciptakanya bangunan tersebut.
Ciri arsitek modern pada umumnya:
Terinspirasi bentukan alam
Adanya unsur pengulangan
Elastis, lentur, mengikuti aliran
Pendalaman terhadap konsep serta kepuasan dalam ide bentuk
Tabel 3.8,Besaran Ruang Fasilitas Parkir( Outdoor )
116
Unik dan lain dari yang lain
Penuh dengan kejutan dan permainan
Mengkespresikan konsep ide secara kuat
Karakteristik arsitektur modern
Mengenai bentuk ruang lebih menekankan pada fungsi dan kegunaan ruang. Bentuk
bangunan cenderung kubisme, geometris, asimetri dan
Bukan merupakan masa. Sederhana, teratur, seragam, bersih dan anti ornamen.
Konstruksi terekspose baik itu material struktur yang terfabrikasio maupun
konvensional.
Interior dan eksterior terdiri dari garis vertikal,asimetri dan teratur.
Tidak berhubungan dengan sejarah masa lalu, berdiri sendiri sesuaidengan
perkembangan iptek.
Bersifat universal karena adanya industrialisasi, ilmu pengetahuan,teknologi serta
manusianya yang universal.
Secara simplifikasi bentuk seringkali mengikuti fungsi (secara formal simplifikasi
bentuk)
Arsitektur direduksi menjadi suatu image dan komoditi ekonomis.
(Sumber,http://Jurnalelib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-riamaertha-27144-5-unikom_r-3.pdf 27 juli
2017 ,10.43 pm)
3.2 Analisa pendekatan Sistem Bangunan
3.2.1 Studi Sistem Struktur
a) Analisisis tinggi bangunan
Bangunan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas
merupakan bangunan yang akan dibangun secara vertical yang mana akan dibangun
117
2 lantai sehingga bangunan ini merupakan bangunan yang dikategorikan sebagai low-
rise building.
Bangunan ini didesain 2 lantai agar para disabilitas dapat pengalaman dalam
kemandirian mereka yang mana mereka dilatih dapat melakukan apa yang dilakukan
orang normal lainya tanpa mengabaikan kterbatasan mereka sehingga mereka dapat
memiliki kepercayaan diri dalam berbaur masyarakat terbuka.
b) Keamanan Bangunan
Dalam pembangunan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi
disabilitas sangat penting dalam pengoptimalan keamanan dari segi penghuni atau
pelaku memiliki keterbatasan dalam pergerakan yang cepat dan bebas sehingga
pengoptimalan kemanan akan sangat diperhatikkan dalam bangunan ini dengan
tujuan member keselamatan bagi para disabilitas dan menghindari kemungkinan yang
ada.
c) Keseimbangan Bangunan
Pada dasarnya bangunan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi
disabilitas ini merupakan bangunan yang low-rise building yang memiliki tekanan
angin yang rendah sehingga keseimbangan bangunan ini berpacu pada daya dukung
tanah pada bangunan tersebut dan juga gaya gravitasi beban bangunan dan struktur
yang menompang bangunan itu sendiri.
d) Jenis Struktur
Terdapat 3 jenis struktur yang berada pada bangunan pusat pendidikan dan
pelatihan ketrampilan bagi disabilitas yaitu:
struktur bawah
struktur tengah
118
struktur atas
Selain itu faktor-faktor yang digunakan sebagai pertimbangan pemilihan sistem
struktur pada proyek ini antara lain:
Lingkungan
Fungsi Bangunan
Jenis Kegiatan
Kondisi Site
Ketinggian Bangunan
e) Sistem Struktur
Pembagian sistem struktur dibagi atas 3 bagian :
Struktur Rangka
Struktur Masif
Struktur Dinding Sejajar
Pada bangunan yang akan direncanakan akan menggunakansistemstruktur
rangka yang mana berupa kolom-kolom yang memperkuat bangunan dari beban
bangunan itu sendiri.
3.2.1.1. Studi Struktur Sistem Bawah
Struktur sistem bawah merupakan sistem yang menahan beban dari atas
yang mana disalurkan menuju tanah contoh studi struktur bawah adalah pondasi yang
mana dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
a) pondasi dangkal kedalaman 1-2m
b) pondasi dalam kedalaman lebih 2m
a) Pondasi dangkal (shallow foundation)
Disebut Pondasi dangkal karena kedalaman masuknya ke tanah
relatif dangkal, hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah kurang dari 3 m.
119
Pondasi berfungsi sebagai penyalur beban atas menuju ke tanah yang mana
pondasi dangkal merupakan pondasi yang tepat untuk membangun bangunan
sederhana dan tidak bertingkat banyak sehingga pondasi dangkal sering digunakan
untuk membangun rumah,perukoan,dan lain-lain.
Pondasi dangkal memiliki beberapa jenis yang berbeda yaitu sebagai berikut:
Pondasi setempat (single flooting)
Gambar 3.3, pondasi setempat
Sumber,https://www.google.co.id/search?q=
pondasi+setempat&source=lnms&tbm=24 may
2017,14,23PM
Pada pemakaian pondasi setempat ini masih tetap diperlukan adanya pondasimenerus, tetapi fungsinya tidak mendukung beban bangunan melainkan untuk tumpuanmencor balok sloof. Ukuran dan bentuk pondasi menerus dibuat lebih kecil dan letaknyatidak perlu sama dalam dengan pondasi setempat (pondasi utama).
Pondasi cakar ayam
Gambar 3.4, pondasi cakar ayam
Sumber,https://www.google.co.id/search?=
pondasi+cakar ayam&source=lnms&tbm24 may
2017,14,23PM
Pondasi tapak merupakan pondasi yang
banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia
ketika mendirikan sebuah bangunan.
Terutama bangunan bertingkat serta
bangunan yang berdiri di atas tanah lembek.
Pondasi lajur menerus(continuos flooting)
Gambar 3.5 pondasi lajur menerust
Sumber,https://www.google.co.id/search?q=macam+p
ondasi+dangkal&source=lnms&tbm=isch&sa 24 may
2017,14,23PM
Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom dimana penempatan kolom dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan.
Pondasi pelat (plate foundation)
Gambar 3.6 pondasi lajur menerust
Sumber,https://www.google.co.id/search?q=
macam+pondasi+pelat&source=lnms&tbm=isch24
may 2017,14,23PM
Digunakan untuk mendukung beban titik individual seperti kolom struktural. Pondasi pini dapat dibuat dalam bentuk bukatan (melingkar), persegi atau rectangular. Jenis pondasi ini biasanya terdiri dari lapisan beton bertulang dengan ketebalan yang seragam, tetapi pondasi pad dapat juga dibuat dalam bentuk bertingkat atau haunched jika pondasi ini dibutuhkan untuk menyebarkan beban dari kolom berat. Pondasi tapak disamping diterapkan dalam pondasi dangkal dapat juga
Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada
tiga, yaitu
1. Kolom ikat (tie column).
2. Kolom spiral (spiral column).
3. Kolom komposit (composite column).
Gambar 3.7 kolom struktrur sumber,https://www.google.co.id/s
earch?biw=1310&bih =612&tbm=isch&sa=1&q=kolom&o
q=kolom&gs_l 28May2017,08.55Am
Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang,pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral.Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar kokoh
Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud
Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang
b) Balok
Balok adalah bagian dari structural
sebuah bangunan yang kaku dan
dirancang untuk menanggung dan
mentransfer beban menuju elemen-
elemen kolom penopang. Selain itu ring
balok juga berfungsi sebag pengikat
kolom-kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu
padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula. Pola gaya yang tidak
Gambar 3.8 Balok struktrur sumber,http://ariefkurnia97.blogspot.co.id/2016/04/strukt
seragam dapat mengakibatkan balok melengkung atau defleksi yang harus
ditahan oleh kekuatan internal material.Beberapa jenis balok antara lain :
Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung
bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainnya,
nilai dari semua reaksi,pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah
tidak tergantung bentuk penampang dan materialnya.
Kantilever adalah balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya didukung
hanya pada satu ujung tetap
Balok teritisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah satu
kolom tumpuannya.
Balok dengan ujung-ujung tetap menahan translasi dan rotasi
Bentangan tersuspensi adalah balok sederhana yang ditopang oleh teristisan dari
dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol.
Balok terbagi dari beberapa macam, yaitu :
Balok kayu ,Balok kayu menopang papan atau dek structural. Balok dapat
ditopang oleh balok induk, tiang, atau dinding penopang beban.
Balok baja,Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak. Balok
dapat ditopang oleh balok induk ( girder ), kolom, atau dinding penopang beban.
Balok beton, Pelat beton yang dicor di tempat dikategorikan menurut
bentangan dan bentuk cetakannya.
123
c) Dinding
berikut merupakan beberapa material dinding yang biasa digunakan yaitu:
DINDING BETON BATA RINGAN
Kelebihan: • Bata ringan memiliki sifat yang tahan api. bata ringan juga bersifat tahan terhadap cuaca ekstrim • Untuk penggunaan rumah, dinding bata ringan juga bebas lumut, jamur, ngengat, dan tentunya bebas pengeroposan. • Dinding yang terbuat dari bata ringan juga kedap suara, • Dinding beton terbilang berukuran besar, namun membuat bangunan lebih cepat selesai didirikan. kekurangan saat aplikasi plester kadang kala adukan tidak dapat menempel
sempurna Gambar 3.9 dinding beton bata ringan Sumber, : http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html 18july 2017,16.05PM
DINDING BATU BATA
Dinding bata merah terbuat dari tanah liat/ lempung yang dibakarDinding dari pasangan bata dapat dibuat dengan ketebalan 1/2 batu (non struktural) dan min. 1 batu (struktural). Dinding pengisi dari pasangan bata 1/ 2 batu harus diperkuat dengan kolom praktis, sloof/ rollag, dan ringbalk yang berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan menahan/ menyalurkan beban struktural pada bangunan agar tidak mengenai dinding Gambar 3.10 dinding batu bata Sumber, : http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-
dinding.html18july 2017,16.05PM
DINDING BATAKO
Batako merupakan material untuk dinding yang terbuat dari batu buatan/ cetak yang tidak dibakar. Terdiri dari campuran tras, kapur (5 : 1), kadang – kadang ditambah PC. Karena dimensinya lebih besar dari bata merah, penggunaan batako pada bangunan bisa menghemat plesteran 75%, berat tembok 50% – beban pondasi berkurang. Gambar 3.11 dinding batako
Sumber, : http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html18july 2017,16.05PM DINDING KAYU
Kontruksi dinding seperti ini umumnya ditemui pada rumah-rumah tradisional di eropa timur. Terdiri dari susunan batang kayu bulat atau balok. Sistem konstruksi seperti ini tidak memerlukan rangka penguat/ pengikat lagi karena sudah merupakan dinding struktural. Gambar 3.12 dinding kayu
Sumber, : http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html18july 2017,16.05PM DINDING PAPAN Dinding papan biasanya digunakan pada bangunan konstruksi rangka kayu. Papan digunakan untuk dinding eksterior maupun interior, dengan sistem pemasangan horizontal dan vertikal.
DINDING SIRAP Dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang paling baik dalam penyesuaian terhadap susut dan muai. Selain itu juga memberikan perlindungan yang baik terhadap iklim, tahan lama dan tidak membutuhkan perawatan.
DINDING BATU ALAM : Dinding batu alam biasanya terbuat dari batu kali utuh atau pecahan batu cadas. Prinsip pemasangannya hampir sama dengan batu bata, dimana siar vertikal harus dipasang selang-selingDinding dari batu alam umumnya memiliki ketebalan min. 30 cm, sehingga sudah cukup kuat tanpa kolom praktis. Gambar,3.13 Dinding Batu Alam
Sumber: http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html1 august 2017,20.20 pm
DINDING KAMPROT Kamprot pada dasarnya adalah teknik pengaplikasian adukan beton untuk membuat permukaan dinding menjadi bertekstur. Teknik ini sangat bertolak belakang dengan penerapan plesteran dan acian yang notabene bertujuan untuk meratakan dan memperhalus permukaan dinding. Gambar,3.14 Dinding Kamprot
Sumber,https://www.google.co.id/search?q=dinding+kamprot&source=lnms&tbm=isch&sa. 1 august 2017,20.20 pm
d) Plat lantai
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah
langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu
dengan tingkat yang lain. Plat lantai didukung oleh balok-balok yang
bertumpu pada kolom-kolom bangunan.Konstruksi untuk plat lantai dapat
dibuat dari kayu, beton, baja dan yumen (kayu semen).
PPlat Lantai Kayu
Plat lantai kayu umumnya dibuat dari rangkaian papan
kayu yang disatukan menjadi kesatuan yang kuat,
sehingga membentuk bidang injak yang luas.
Keuntungan plat lantai kayu:
Harganya relatif murah,
Mudah dikerjakan
Beratnya ringan, menghemat ukuran pondasi
Gambar, 3.15 Plat Lantai Kayu sumber,http://bebas-unik.blogspot.co.id/2014/05/alternatif-untuk- dak-rumah-bertingkat.html 20 july 2017,11.12am
Kerugian plat lantai kayu:
Hanya boleh untuk konstruksi bangunan sederhana dengan beban ringan
Bukan peredam suara yang baik, suara gaduh atau hentakan kaki dari penghuni atas dapat mengganggu penghuni di lantai bawahnya
Sifat bahan rembes air, jadi tidak dapat dibuat km/wc di lantai atas
Mudah terbakar, jadi tidak boleh membuat dapur diatasnya
Dapat dimakan bubuk/serangga, berarti keawetan bahan terbatas
Mudah rusak oleh pengaruh cuaca yang berubah-rubah (panas dan hujan
Plat Lantai Beton Plat lantai beton bertulang umumnya dicor ditempat,
bersama-sama balok penumpu dan kolom pendukungnya.
Plat lantai dari beton mempunyai keuntungan
Mampu mendukung beban besar
Merupakan isolasi suara yang baik
Tidak dapat terbakar dan kedap air, jadi diatasnya boleh dibuat dapur dan km/wc
Dapat dipasang tegel untuk keindahan lantai
Merupakan bahan yang kuat dan awet, tidak perlu perawatan dan dapat berumum panjang.
Gambar, 3.16 Plat Lantai Beton sumber,https://www.google.co.id/search?biw=1310&bih= 612&tbm=isch&sa=1&q=plat+lantai+beton&oq20 july 2017,11.12am
Plat lantai baja Konstruksi ini biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar komponen-komponen strukturnya terdiri dari material baja. Tangga ini digunakan pada bangunan semi permanen seperti bangunan peruntukan bengkel, bangunan gudang.
Gambar, 3.17 Plat Lantai Baja sumber,https://www.google.co.id/search?biw=1310&bih=612&tbm =isch&sa=1&q=plat+lantai+baja&oq20 july 2017,11.20 am
e ) Lantai
LANTAI
Keramik
Lantai keramik digunakan sebagai salah satu pada ruang-ruang public seperti,lobby,ruang pengelolaan, ruang asrama, dapur, kamar mandi, dan ditunjukan pada gambar 3.18
Kelebihan
Gambar 3.18 Lantai Keramik Sumber,https://www.google.co.id/search?biw= 1310&bih=612&tbm=isch&sa=1&q=keramik&oq= keramik&gs_l20 july2017,12.16pm
Bahan material dapat tahan lama.
Motif dan warna beragam
Tahan api
Tahan zat kimia
Tahan goresan
Perawatan mudah
Kekurangan
Dapat menyerap dingin
Kurang yaman diinjak jika kondisi basah, karena jenis material keras dan licin.
Mudah pecah saat pemasangan dan saat pengangkutan.
Lantai Geranit Digunakan sebagai pilihan pada, lobby / hall, dan ditunjukan pada gambar 3.19
Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam
bangunan dari cuaca yang mana dapat terbuat dari rangkaian kayu,baja ataupun
beton bertulang. Terdapat beberapa atap yang akan diaplikasikan dalam bangunan
pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas sebagai berikut:
Tabel 3.14, jenis-jenis atap
JENIS- JENIS ATAP a) Atap Setengah Bola/ Kubah
Kubah merupakan salah satu unsur arsitektur yang
selalu digunakan. Ia berbentuk seperti separuh bola, atau
seperti kerucut yang permukaannya melengkung keluar.
b) Atap Gergaji Atap gergaji adalah atap yang bentuknya seperti atap
beberapa pelana yang digabung menjadi satu dan berbentuk
seperti gergaji.
Atap Silang
c) Atap silang merupakan gabungan dari beberapa atap pelana yang bebentuk menyilang seperti tanda plus. Atap silang juga dapat menggunakan atap perisai.
d) Atap Gabungan
Atap gabungan merupakan gabungan dari atap-atap
lain. Pada umumnya atap yang digunakan untuk digabungkan
adalah atap perisai dengan pelana. e) Atap Datar(Plat Dak)
Kelebihannya :
Cenderung lebih praktis karena bentuknya dan tidak terlalu
rumit.
Dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan atap sehingga fleksibel
Kekuranganya : Kurang mampu mengalirkan air sehingga menimbulkan
genangan yang memungkinkan terjadinya kebocoran. f) Atap Sengkuap/Sandar
. Pada bentuk atap sandar menggunakan konstruksi setengah kuda – kuda untuk mendukung balok gording. Kemiringan atapnya dapat diambil 30 derajat atau40
o
g) Atap Pelana Atap ini memiliki kemiringan 30
o – 40
o
Kelebihannya :
Kemiringan pada atap menciptakan cukup ruang sehingga menahan radiasi panas matahari.
Hujan yang menerpa atap langsung dapat dialirkan dengan lancar .Kekurangannya :
Bagian gunungan yang terekspos mudah retak akibat terpaan angin, hujan, dan panas matahari yang menimbulkan masalah bocor. h) Atap Tenda/Limas
Atap ini banyak digunakan untuk bangunan kantor, pendopo, dan bangunan untuk tempat tinggal. i) Atap Limas
Kelebihannya :
Memudahkan air hujan mengalir.
Sudut yang ditimbulkan pada atap ini memberikan ruang yang cukup untuk sirkulasi udara sehingga meminalisir panas ruang di bawahnya.
Bentuk atap limas sederhana mudah pemasangan talang. Kekurangannya :
Rangka atap rumit memerlukan biaya besar.
Ruang di bawah atap tidak dapat digunakan untuk fungsi lain, misalnya loteng atau kamar.
Atap jenis ini susah untuk dikombinasikan. j) Atap Mansard k) Atap Piramida l) Atap Menara
Gambar,3.23, jenis-jenis atap
sumber http://rahman-h-syahputra.blogspot.co.id/2014/11/atap.html1 august 2017,20.25pm
sumber http://rahman-h-syahputra.blogspot.co.id/2014/11/atap.html 20 july 2017,03.16PM
b) Bahan Penutup Atap
Tabel 3.15 Jenis Penutup Atap
Keramik
Gambar 3.24 Penutup
Atap Keramik
Jenis kramik ini termasuk perkembangan dari tanah liat yang di-finishing glazur di bagian atasnya. Membuat tampilannya terlihat licin, mengkilap, dan mempunyai banyak pilihan warna. Termasuk juga bahan yang tahan lama, warnanya pun awet jadi tak memerlukan pengecatan ulang. Namun, pemasangan atap ini memerlukan kemiringan 30 derajat supaya air hujan dapat mengalir dengan baik serta tidak mudah lepas ketika diterpa angin.
Metal
Gambar 3.25 Penutup Atap Metal
Atap metal biasanya terbuat dari baja ringan (zincalume steel). dapat di bentuk menyerupai jenis lain, seperti sirap, genteng, ataupun beton. Selain itu, jenis material ini dilengkapi teknologi yang bisa memantulkan panas sehingga terasa sejuk. Atap jenis ini pun ramah lingkungan karena bisa didaur ulang, anti api, karat, dan bebas perawatan.
Tanah Liat
Gambar 3.26 Penutup
Atap Tanah Liat
Jenis material atap ini sudah umum di berbagai kalangan masyarakat., atap berbahan tanah ini kuat terhadap angin ataupun ketika curah hujan tinggi. Walaupun ukuran serta variasinya tak begitu banyak, namun, kelebihannya jenis atap ini lebih murah. Dalam penggunaannya, membutuhkan rangka yang dipasang pada kemiringan tertentu
Beton
Gambar 3.27 Penutup
Atap Tanah Liat
Material atap satu ini mempunyai bobot yang sangat berat, lebih berat dari material tanah liat. Tetapi kelebihan dari bahan ini, yaitu sangat kuat terhadap segala macam cuaca. Dengan diberi campuran semen serta bahan aditif lain, bahan beton ini tahan terhadap api ataupun pelapukan. Bentuknya bisa di desain bergelombang maupun datar, warnanya pun sangat bervariasi sekali . sebanding dengan kualitasnya, harga atap ini cenderung lebih mahal dari bahan lainnya
Sumber,http://fotorumahidaman.com/20-model-dan-jenis-atap-rumah-terpopuler-2017.html 20 july 2017,03.14PM
D. Teknologi Berbasis Braille Siafu "Siafu" juga dapat membuat gambar pada halaman
web dalam tiga dimensi, menjadikan user merasakan
apa yang ada di layar mereka. Teknologi konversi
Gambar, bersama dengan sifat yang menakjubkan
dari Magneclay, memungkinkan gambar yang akan
realistis diterjemahkan menjadi suatu tampilan 3D.
Dan juga "Siafu" dapat mensintesis kata-kata di layar dan membacanya dengan
keras. Dan jika pengguna memilih untuk tidak mengetik, mereka memiliki pilihan untuk
berbicara ke dalam mikrofon komputer, di mana perangkat lunak pengenal suara
menerjemahkan kata yang diucapkan mereka ke kata yang diketik. Siafu salah satu
desain yang paling mutakhir yang pernah ditujukan untuk orang tunanetra dengan
komputasi sederhana
E. Diamond, keyboard ramah difabel
Diamond tersebut dibuat dari kotak kayu dengan tombol yang
dipasang secara melingkar. Tujuannya agar semua tombol itu bisa
dijangkau secara mudah dengan jemari kaki. Bagian atas keyboard
didesain miring hingga 15 derajat.
Jumlah tombol telah disederhanakan jumlahnya. Tombol numerik, simbol dan
fungsi khusus disatukan dengan tombol abjad. Hasil proses penyederhanaan adalah
dalam satu keyboard terdapat 32 tombol.
F. JAWS (Job Access With Speech)
JAWS (Job Access With Speech) adalah software untuk membantu
tuna netra dan low vision dalam menggunakan komputer terutama
Microsoft Windows.
Cara kerja JAWS adalah dengan membaca semua tulisan yang muncul pada layar,
Peneliti dari ITB, memodifikasi JAWS versi 7.10. Pada prototipe ini teks yang dipindai
kemudian dikonversikan oleh openbook, kemudian
gambar 3.35, Teknologi berbasis Braille Siafu Sumber http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu/JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS// 26Augst 2017,16.15 pm
gambar,3.36 Diamond keyboard ramah difabel. Sumber http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu/JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS//26Augst 2017,16.15 pm
gambar 3.37, Teknologi JAWS(Job Access With Speech Sumber http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu/JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS//26Augst 2017,16.15 pm