BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Permasalahan utama yang dihadapi CV. Jaya Tama adalah untuk menentukan stok minimum,menentukan jumlah pemesanan barang serta menentukan waktu pemesanan barang kembali, hal itu berakibat sering kehabisan barang pada saat ada pesanan dari konsumen, pembelian barang yang berlebihan juga sering terjadi sehingga terjadi penumpukan barang, waktu pemesanan barang juga belum terjadwal. Berdasarkanhasilwawancara yang dilakukan dengan pihak perusahaan, bagian pembelian barang pada CV. Jaya Tama sering merasa kesulitan dalam menentukan stok minimum suatu barang yang harus dipenuhi, bagian pembelian juga memiliki masalah dalam menentukan berapa jumlah pesanan barang yang optimal untuk penjualan periode berikutnya, bagian pembelian kesulitan kapan harus menentukan waktu pemesanan barang kembali. Berdasarkan permasalahan di atas maka dibuat sebuah sistem Pembelian dan Perencanaan Persediaan Barang untuk menentukan stok minimum barang, untuk menentukan waktu pemesanan barang kembali, meramalkan penjualan barang periode berikutnya serta melakukan perhitungan pembelian barang dengan metode EOQ. Penggunaan tiga metode peramalan yang berbeda digunakan yaitu single moving average, double moving average, serta exponential smoothing, pemilihan ketiga metode tersebut dikarenakan pola barang yang ada pada CV. Jaya Tama
38
Embed
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis ...repository.dinamika.ac.id/1193/6/BAB_III.pdf · menggambarkan proses dari rancang bangun sistem persediaan barang. Adapun secara
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Permasalahan
Permasalahan utama yang dihadapi CV. Jaya Tama adalah untuk
menentukan stok minimum,menentukan jumlah pemesanan barang serta
menentukan waktu pemesanan barang kembali, hal itu berakibat sering kehabisan
barang pada saat ada pesanan dari konsumen, pembelian barang yang berlebihan
juga sering terjadi sehingga terjadi penumpukan barang, waktu pemesanan barang
juga belum terjadwal.
Berdasarkanhasilwawancara yang dilakukan dengan pihak perusahaan,
bagian pembelian barang pada CV. Jaya Tama sering merasa kesulitan dalam
menentukan stok minimum suatu barang yang harus dipenuhi, bagian pembelian
juga memiliki masalah dalam menentukan berapa jumlah pesanan barang yang
optimal untuk penjualan periode berikutnya, bagian pembelian kesulitan kapan
harus menentukan waktu pemesanan barang kembali.
Berdasarkan permasalahan di atas maka dibuat sebuah sistem Pembelian
dan Perencanaan Persediaan Barang untuk menentukan stok minimum barang,
untuk menentukan waktu pemesanan barang kembali, meramalkan penjualan
barang periode berikutnya serta melakukan perhitungan pembelian barang dengan
metode EOQ.
Penggunaan tiga metode peramalan yang berbeda digunakan yaitu single
moving average, double moving average, serta exponential smoothing, pemilihan
ketiga metode tersebut dikarenakan pola barang yang ada pada CV. Jaya Tama
bersifat siklus yang berulang secara periodik, ketiga jenis peramalan tersebut juga
bisa meramalkan pola barang yang jenisnya musiman ataupun trend.
Berikut adalah gambar dari flowchart sistem perencanaan dan persediaan
barang.
Gambar 3.1 Flowchart Sistem Persediaan Barang
Pada Gambar 3.1, Dijelaskan bagaimana alur dari peramalan hingga ke
perhitungan EOQ, Peramalan yang dipakai adalah data penjualan barang periode
tahun 2010.Semua data penjualan mengalami proses peramalan dengan
menggunakan metodeSingle moving average, Double moving averages,
Exponential smoothing. Menentukan stock minimum dan titik pesan kembali
adalah dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity).
3.1.1 Hasil Wawancara
Berdasarkan wawancara dengan bagian Pembelian didapatkan fakta-fakta
berikut:
1. Menentukan stock barang masih berdasarkan barang yang paling sering
terjual,sehingga apabila terjadi pembelian dari customer dalam jumlah
banyak,bisa menyebabkan kehabisan stock barang.
2. Sering terjadi keterlambatan melakukan pemesanan barang kembali,karena
belum bisa menentukan kapan harus melakukan pemesanan barang,kecuali
barang itu stocknya tinggal sedikit.
3. Pembelian barang terkadang berlebihan,sehingga terjadi penumpukan barang
digudang yang menyebabkan penambahan biaya penyimpanan.
3.1.2 Hasil Observasi
Berdasarkan observasi, didapatkan hasil bahwa proses yang ada saat ini,
seperti proses penghitungan dan proses pembelian masih menggunakan
pencatatan manual. Tentunya hal ini cukup menyita waktu dan tenaga sehingga
dapat dikatakan tidak efisien.
3.1.3Dokumen Flow Pembelian
Pada dokumen flow pembelian barang dijelaskan bahwa bagian
pembelian melakukan pengecekan barang dan hasilnya dilaporkan kepada
manajer perusahaan. Hasil realisasi dari pengajuan tersebut akan dikirim ke pihak
supplier untuk pemenuhan kebutuhan barang, selain itu hasil realisasi pengajuan
juga digunakan bagian pembelian untuk melihat perkembangan kinerja
perusahaannya. Dokumen flow lama pembelian ditunjukkan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Dokumen Flow Pembelian Barang
Bagian Pembelian Manajer Supplier
Start
Cek Stock
Stock Ada
Ya
End
Data barang yg
habis dan prediksi
jumlah untuk
periode depan
Tidak
Data Barang
ACC
Kebutuhan
Target
Barang
Data Target
barang
Pemenuhan
Data Pesanan
Data Pesanan
Data pesan =
Data Target
Ya
Tidak
21
Data Barang
21
Data Target
Barang
32
1
Data Target
Barang
2
1
Data Pesanan
Mengecek
Data
Pesanan
Minyimpan
Stock
Rekap Ulang
Data Target
Barang
Data Target
Barang
Melakukan
Pengecekan
Stock
N
NN
3.1.4 Dokumen Flow Permintaan
Pada dokumen flow permintaan barang dijelaskan bahwa bagian
pembelian melakukan pengecekan barang dari permintaan konsumen. Apabila
barang ada dibuatkan surat jalan dan bila persediaan tidak ada bagian
pembelianmenginformasikan kepada konsumen. Selain itu data barang yang habis
dilaporkan kepada manajer perusahaan untuk mendapat persetujuan untuk barang
yang diorder ulang. Adapun penjelasan dokumen flow lama permintaan
ditunjukkan Gambar 3.3.
Konsumen Bagian Pembelian Manajer
Start
End
Melakukan
Permintaan
Barang
Melakukan
Pengecekan
Surat Jalan
Data Permintaan
Tidak ada
Merencanakan
Order Barang
Pertimbangan
Data Order
ACC Data
Order
Membuat
Surat
Jalan
Barang =
Permintaan
Rekap
Permintaan
Tidak ada
Ya
Tidak
2
1
Data Permintan
Tidak Ada
21
Rencana Data
Order
Rencana Data
Order
Data Order =
Sesuai
ACC
semestara
Data Order
Pembatal
an Data
Order
Tidak
2
1
ACC Data Order
Ya
Pembatalan Data
Order
Data Perminaan
barang
N
N
N
Gambar 3.3 Dokumen Flow Permintaan Barang
3.1.5 Dokumen Flow Persediaan Barang
Dokumen flow rancang bangun sistem persediaan barang ditentukan dari
ada tidaknya stock barang yang ada pada CV.Jaya Tama. Apabila terjadi
kehabisan stock maka bagian pembelian menyerahkan data barang yang dibeli
kepada manajer perusahaan untuk mendapat persetujuan terlebih dahulu.
Sedangkan prediksi penentuan stock minimum periode berikutnya masih belum
ada kepastian yang jelas. Sehingga untuk planing bulan berikutnya, didasarkan
atas data barang yang habis dari bagian pembelian yang disetujui oleh manajer
perusahaan. Dokumen flow lama persediaan barang ditunjukkan oleh Gambar 3.4.
Konsumen Bagian Pembelian Manajer
Start
Melakukan
Pengecekan
Stock
Jumlah
PermintaanStock >
Permintaan
Penambahan
Stock Tetap
Order
Penambahan
Stock 2 kali
stock Awal
Ya
Tidak
2
2
1
Rekap
Penambahan
Stock Tetap
1
Data Order
ACC Data Order
Data Order ACC
End
Data Order
Rekap
Penambahan
Stock Tetap
N
N
Gambar 3.4 Dokumen Flow Persediaan Barang
3.2 Analisa dan Perencanaan Sistem
Dalam pembuatan perancangan dan desain digunakan model – model
yang telah ada. Model – model tersebut antara lain dokumen flow, sistem flow
ataupun perancangan hubungan relasi antara tabel. Tahap – tahap yang dilakukan
dalam merancang sistem persediaan barang dengan menggunakan Single moving
average, Double moving averages, Exponential smoothingdan economic order
quantity ini adalah:
1. Membuat sistem flow peramalan dan persediaan barang dengan menggunakan
metode Single moving average, Double moving averages, Exponential
smoothing dan economic order quantity.
2. Membuat data flow diagram dan diagram berjenjang.
3. Membuat rancangan hubungan relasional antara entitas atau ERD (Entity
Relationship Diagram).
3.2.1 Sistem Flow Pembelian
Proses sistem flow pembelian barang dimulai dari bagian pembelian yang
melakukan penentuan stock dan jumlah barang yang diorder. Semua data yang
berkaitan digunakan untuk penentuan persediaan barang yang dibeli. bagian
pembelian juga melaporkan data persediaan yang dibeli kepada manajer
perusahaan, untuk mendapatkan persetujuan. Setelah itu manajer perusahaan
menentukan target bulan berikutnya berdasarkan data dari bagian pembelian.
Data target barang yang telah dibuat oleh manajer perusahaan diserahkan
kepada supplier. Sebaliknya supplier memberikan output berupa konfirmasi
mengenai data target barang yang diperoleh dari manajer perusahaan. Adapun
penjelasannya dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Bagian Pembelian Manajer Supplier
Start
Input Peramalan
Periode
Input Jumlah
Stock Barang
Penentuan Stock
Penentuan
Persediaan
2
Data Persediaan
Barang
Penentuan Rencana
Persediaan Bulan
Depan
Penentuan Target Barang
Persedian Bulan
Depan
Data Target
Barang
Data Pesan
Barang
Data Pesan
Barang
End
Perode
Jumlah
Stock
Data Stock
2
1
Target Barang
2
1
Data Barang yg
Dipesan
32
1
Data Pesan
Barang
Data Stock
1
DataPersediaan
Barang
N
N
N
N
Gambar 3.5 Sistem Flow Pembelian
3.2.2 Sistem Flow Permintaan Barang
Pada sistem flow terkomputerisasi permintaan barang dijelaskan bahwa
bagian pembelian melakukan pengecekan barang dari permintaan konsumen.
Apabila barang ada dibuatkan surat jalan dan bila persediaan tidak ada bagian
pembelian menginformasikan kepada konsumen. Bagian pembelian juga
melakukan rekap order pembelian dari data permintaan barang. Adapun
penjelasan sistem flow permintaan ditunjukkan Gambar 3.6.
Konsumen Bagian Pembelian Manajer
Start
Permintaan
Barang
Melakukan
Pengecekan
Barang
Barang =
Permintaan
Cetak surat Jalan
Surat Jalan
Surat Jalan
Tidak
Data Permintaan
Tidak ada
Metencanakan
Order Barang
Rekap
RencanaOrder
Pembelian
2
Pemrosesan Data
Order
2
Hasil Rencana
Data Order
End
Rekap
Permintaan tidak
ada
Ya
21
Data Permintaan
Tidak Ada
1
Rencana Data
Order
Rencana Data
Order
1
Hasli data Order
N
N
Gambar 3.6 Sistem Flow Permintaan Barang
3.2.3 Sistem Flow Persediaaan Barang
Sistem flow persediaan barang dimulai dari memasukkan jumlah stock
barang pada periode sebelumnya. Kemudian dilakukan peramalan menggunakan
Single moving average, Double moving averages, Exponential smoothing, hasil
dari peramalan tersebut dimasukkan kedalam EOQ (economic order quantity),
hasil dari perhitungan EOQ dilaporkan kepada manajer perusahaan yang
digunakan untuk menentukan stock minimum dan titik pemesanan kembali pada
bulan berikutnya. Sistem flow terkomputerisasi untuk sistem persediaan barang
ditunjukkan oleh Gambar 3.7.
Gambar 3.7 Sistem Flow Persediaan Barang
Konsumen Bagian Pembelian Manajer
Start
Permintaan
Barang
Melakukan
Pengecekan
Barang
Barang >
Permintaan
Ya Tidak
Menentukan
Jumlah Stock Menentukan
Jumlah
Permintaan
Peramalan
Menggunakan
Single moving
average
Menentukan
Persediaan
dengan EOQ dari
Peramalan
Penentusn
Persedian Bulan
Berikutnya
2
Cetak Rekap Data
Barang
Rekap Data
Barang
End
1
Penentuan
Persediaan Bulan
Berikutnya
Penentuan
Persediaan Bulan
Berikutnya
N
Jumlah Stock
3.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu alat yang digunakan untuk
pemodelan atau menggambarkan sistem yang dibuat sekarang. Peracangan sistem
dengan menggunakan DFD diawali dengan arus data yang masuk ke dalam proses
dan menghasilkan arus data yang keluar dari proses. Setiap proses dilengkapi
dengan penjelasan yang lengkap mengenai identifikasi proses dan nama proses.
Adapun penjelasan mengenai DFD adalah sebagai berikut:
3.3.1 Context Diagram
Context Diagram merupakan diagram pertama dalam pembuatan
rangkaian suatu DFD yang menggambarkan entitas – entitas yang berhubungan
dengan sistem. Context Diagram untuk rancang bangun sistem persediaan barang
dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8Context Diagram Rancang Bangun Sistem Persediaan Barang
List Barang ACC
Laporan Stock Barang
Laporan EOQ
Laporan Peramalan
Laporan Penjualan
Laporan Pembelian
Stock Barang
Hasil EOQ
Hasil Peramalan
List Permintaan Barang
List Permintaan Barang Masuk
Barang Permintaan
Data Permintaan Barang
Nota Peng iriman
Data Order Barang
Data Barang Supplier
Data Supplier
0
Rancang Bang un Sistem
Pembelian & Perencanaan
Persediaan Barang
+Konsumen
Supplier
Manajer
Bag ian
Pembelian
Pada Context Diagram rancang bangun sistem persediaan barang
terdapat 4 external entity yaitu supplier, konsumen, bagian pembelian dan
Manajer. Masing – masing dari entity memberikan input dan oleh sistem diberikan
output yang berupa laporan atau data yang diperlukan. Pada proses persediaan
barang dimulai dari penentuan peramalan dan stock barang sehingga didapatkan
stock minimum bagi perusahaan.
3.3.2 DFD Level 0 Rancang Bangun Sistem Persediaan Barang
DFD level 0 adalah decompose dari context diagram. DFD level 0
menggambarkan tiap – tiap proses yang terdapat dalam rancang bangun sistem
persediaan barang. DFD level 0 membentuk semua aliran proses input dan
outputyang ada pada context diagram sebelumnya. Tiap – tiap proses tersebut
membuat hubungan yang saling terkait sehingga membentuk aliran proses yang
menggambarkan proses dari rancang bangun sistem persediaan barang. Adapun
secara garis besar, DFD level 0 rancang bangun sistem persediaan barang dapat
dilihat pada Gambar 3.9.
Pada DFD level 0 terdapat 4 proses utama yaitu : proses penjualan,
proses analisa persediaan barang, proses pembelian dan proses pembuatan
laporan. Proses penjualan dimulai dari data permintaan oleh konsumen dan stock
barang yang keluar dari bagian pembelian. Proses selanjutnya memasukkan data
ramalan permintaan barang pada sistem, yang mana hasilnya disimpan dan
digunakan sebagai masukkan dalam proses selanjutnya.
Proses analisa persediaan barang dimulai dari membaca file tersimpan
dari proses penjualan. File ini digunakan untuk penentuan persediaan barang pada
bulan selanjutnya. Peramalan dan persediaan barang pada sistem ini menggunakan
metode Single moving average, Double moving averages, Exponential
smoothingdan EOQ (economic order quantity). Hasil dari penentuan persedian
barang tersebut dilaporkan kepada manajer perusahaan, dan digunakan untuk
penentuan persediaan barang pada bulan berikutnya.
Proses pembuatan laporan dimulai dari memasukkan data tersimpan dari
proses sebelumnya, seperti data pembelian, penjualan, supplier, hasil peramalan
dan stock barang. Hasil dari pembacaan file tersebut diproses untuk menghasilkan
laporan yang digunakan manajer perusahaan dalam penentuan kebijakan pada
perusahaannya. Semua proses tersebut tergambar jelas pada Gambar 3.9.
Gambar 3.9 DFD Level 0 Rancang Bangun Sistem Persediaan Barang
3.3.3 DFD Level 1 Proses Penjualan
DFD level 1 proses penjualan menggambarkan proses cek barang,
maintenance penjualan dan rekap penjualan. Proses ini dilakukan dengan input
data barang yang diminta oleh konsumen pada periode waktu tertentu. Sedangkan
untuk menentukan analisa permintaan dilakukan dengan input data tersimpan
Data Penjualan
Data Peramalan
Data Perhitung an
Pembelian
Stock Barang
List Barang ACCData Stock
Laporan Stock Barang
Laporan EOQ
Laporan Penjualan
Laporan Peramalan
Data Supplier
Detail Supplier
Data Pembelian
Laporan Pembelian
Data Permintaan
Order Barang
Nota Peng iriman
Data Order Barang
Data Barang Supplier
Data Supplier
List Permintaan Barang M asuk
Data Barang
Detail EOQ
Detail Peramalan
Stock Barang
Hasil EOQ
Hasil Peramalan
Data Penjualan
Rekap Penjualan
Data Permintaan ada
List Permintaan Barang
Barang Permintaan
Data Permintaan Barang
Supplier
Konsumen
Bag ian
Pembelian
Bag ian
Pembeli
an
Manajer
1
Penjualan
+1 Data_Barang
2 Data Penjualan
2
Analisa
Persediaan
Barang
+
3 Peramalan
4 EOQ
5 Data Order Barang
3
Pembelian
+
4
Laporan
+
6 Data Pembelian
7 Supplier
8Data Stock
Barang
permintaan konsumen dan data stock barang yang keluar. Semua proses tersebut
dapat dilihat pada Gambar 3.10.
Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses 1Penjualan
3.3.4 DFD Level 1 Proses Analisa Persediaan
DFD level 1 proses analisa persediaan menggambarkan proses dari
peramalan penjualan dan perhitungan persediaan. Proses peramalan penjualan
dimulai dari membaca file tersimpan dari data penjualan. Hasil dari peramalan
disimpan oleh bagian pembelian. Sedangkan proses perhitungan persediaan
dimulai dari input stock barang dan peramalan penjualan. Output dari proses
perhitungan persediaan berupa data economic order quantity dan data order
barang. Proses rekap persediaan dimulai dari membaca file terseimpan data
economic order quantity. Data dari proses rekap persediaan digunakan sebagai
pembanding data peramalan pada periode berikutnya. DFD level 1 proses analisa
persediaan dapat dilihat pada Gambar 3.11.
Rekap Data Penjualan
Baca Data Penjualan
Rekap Detail Penjualan
Baca Data Barang
[Rekap Penjualan]
[List Permintaan Barang]
[Data Permintaan ada]
[Barang Permintaan]
[Data Permintaan Barang ]Konsumen
Bag ian
Pembelia
n
1 Data_Barang
2 Data Penjualan
1.1
Cek Barang
1.2
Maintenence
Penjualan9 Detail Penjualan
1.3
Rekap Detil
Penjualan
Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses 2Analisa Persediaan
3.3.5 DFD Level 1 Proses Pembelian
DFD level 1 proses pembelian menggambarkan proses dari
maintenance,order pembelian dan analisa target barang. Proses maintenance
digunakan untuk menyimpan barang yang dimiliki supplier. Sedangkan proses
order pembelian dimulai dari input data file tersimpan dari proses analisa
persediaan. Proses analisa target barang dimulai dari input file tersimpan
permintaan barang dan List barang dari bagian pembelian. Proses analisa target
barang memiliki output data stock barang yang digunakan untuk acuan proses
order pembelian. DFD level 1 proses analisa persediaan dapat dilihat pada
Gambar 3.12.
Rekap Persediaan
Data Barang
File EOQ
[Data Barang ]
[Detail EOQ]
Hasil Peramalan
[Stock Barang ]
[Hasil EOQ]
[Detail Peramalan]
[Hasil Peramalan]
[Data Penjualan]
Bag ian
Pembelian
2 Data Penjualan
3 Peramalan
4 EOQ
5 Data Order Barang
2.1
Meramalan
Penjualan
2.2
Meng hitung
persediaan
2.3
Merekap
Persediaan
Barang
Gambar 3.12 DFD Level 1 Proses 3 Pembelian
3.3.6 DFD Level 1 Proses Laporan
DFD level 1 proses laporan adalah hasil yang diperoleh dari proses
penjualan, analisa persediaan barang dan pembelian. Laporan – laporan yang
dihasilkan berupa laporan pembelian, penjualan, peramalan, economic order
quantity dan stock barang. Hasil laporan disampaikan kepada manajer perusahaan,
yang mana digunakan untuk pemantauan perkembangan perusahaannya pada
periode selanjutnya. Laporan yang dihasilkan sistem memberikan gambaran
secara umum kondisi perusahaan, sehingga membantu bagian pembelian melihat
tingkat pembelian ataupun penjualan. Penjelasan mengenai proses laporan dapat
dilihat pada Gambar 3.13.
File Detail Pembelian
Detail Pembelian
Maintence Pembelian
Stock Barang
[List Barang ACC]
[Data Stock]
[Data Permintaan]
[Data Pembelian]
[Nota Peng iriman]
[Data Order Barang ]
[Data Barang Supplier]
[List Permintaan Barang Masuk]
[Pemesanan Barang ]
[Detail Supplier]
[Data Supplier]Supplier
Manajer
5 Data Order Barang
1 Data_Barang
6 Data Pembelian
7 Supplier
8Data Stock
Barang
3.1
Maintenence
3.2
Order
Pembelian
3.3
Analisa Targ et
Barang
10Detail
Pembelian
Gambar 3.13 DFD Level 1 Proses 4 Laporan
3.3.6 Diagram Berjenjang
Diagram berjenjang merupakan alat perancangan sistem yang dapat
menampilkan seluruh proses yang terdapat pada suatu aplikasi tertentu dengan
jelas dan terstruktur. Pada rancang bangun sistem persediaan barang terdiri dari 4
proses utama yaitu proses penjualan, analisa persediaan barang, pembelian dan
proses pembuatan laporan. Masing – masing dari proses utama tersebut dijabarkan
kembali kedalam sub proses. Diagram berjenjang berikut ini terlihat dengan jelas
masing – masing sub level dari Data Flow Diagram (DFD). Adapun penjelasan
gambar diagram berjejang dapat dilihat pada Gambar 3.14.
[Stock Barang ][Laporan Stock Barang]
[Laporan Peramalan]
[Laporan EOQ]
[Laporan Penjualan][Data Penjualan]
[Data Perhitung an]
[Data Peramalan]
[Pembelian]
[Laporan Pembelian]
[Data Supplier]Manajer
7 Supplier
8Data Stock
Barang
6 Data Pembelian
4 EOQ
3 Peramalan
2 Data Penjualan
4.1
Membuat
Laporan
Pembelian
4.2
Membuat
Laporan
Peramalan
4.3
Membuat
Laporan EOQ
4.4
Membuat
Laporan
Penjualan
4.5
Membuat
Laporan Stock
Barang
Gambar 3.14 Diagram Berjenjang Sistem Persediaan Barang
3.4 Pemodelan Basis Data
3.4.1 Conceptual Data Model
Conceptual Data Model (CDM) menggambarkan secara keseluruhan
konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu program atau aplikasi. Pada
CDM masih belum tergambar dengan jelas bentuk tabel – tabel penyusun basis
data beserta field – field yang terdapat pada setiap tabel. Tabel – tabel penyusun
tersebut sudah mengalami relationship atau sebuah hubungan, tetapi hubungan
tersebut tidak terlihat pada kolom antar tabel tersebut. Pada sebuah Conceptual
Data Model sudah didefinisikan kolom mana yang menjadi kunci atau yang
Maintenance
Penjulan
0
Rancang Bangun
SistemPersediaan
Barang
1.21.1
Menjual BarangAnalisa
Persediaan
barang
Membeli Barang Membuat Laporan
2.1
2.3
3.1 3.2 3.3 4.1 4.2 4.3 4.4
1 2 3 4
Rekap PenjualanMeramal
Penjualan
Mengitung
Persediaan
Maintenance
Pembelian
Order
PembelianAnalisa
Target Barang
Membuat Laporan
Pembelian
Membuat Laporan
Peramalan
Membuat Laporan
EOQ
Membuat Laporan
Penjualan
2.2
Merekap Persediaan
BarangMembuat Laporan
Stock Barang
4.5
disebut sebagai primery key. Adapun CDM yang dirancang untuk aplikasi dapat
dilihat pada Gambar 3.15.
Gambar 3.15 Conceptual Data Model
3.4.2 Physical Data Model
Sebuah Physical Data Model (PDM) menggambarkan secara detil konsep
rancangan struktur basis data yang dirancang untuk suatu program. Aplikasi
Physical Data Model sendiri merupakan hasil generate dari Conceptual Data
Model. Pada Physical Data Model tergambar jelas tabel – tabel penyusun basis
Menghasilkan
Menghitung
Meramalkan
Membeli
Memiliki
Menghasilkan
Menyimpan
Menjual
Memiliki
Data_Barang
Kode_Barang
Nama_Barang
Harga_Jual
Harga_Beli
Biaya_Simpan
Biaya_Pesan
Lead_Time
Periode
Data Penjualan
Id_Penjualan
No_Nota_Jual
Jumlah_Total
Peramalan
Id_Peramalan
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
EOQ
Id_EOQ
Bulan_Ramalan
Permintaan
EOQ
Reorder_Point
Total_Cost
Data Order Barang
Id_OrderBarang
Nota_Order
Data Pembelian
Id_Pembelian
NoNota
Jumlah_Total_Beli
Supplier
Id_supplier
Nama_Supplier
A lamat
Kota
Provinsi
Kode_Area
No_Telp
No_Hp
Data Stock Barang
Id_Stock
Start_Stock
Stock_In
Stock_Out
Stock_End
Detail Penjualan
Id_DetilPenjualan
Kode_Barang
Harga
Jumlah
Total
Detail Pembelian
Id_DetilPembelian
Jumlah_Beli
Total_Beli
data besertafield – fieldyang terdapat pada setiap tabel. Adapun Physical Data
Model untuk aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 3.16.
Gambar 3.16 Physical Data Model
3.4.3 Struktur Database
Struktur Database dalam aplikasi ini adalah:
1. Tabel Supplier
Primary key : Id_Supplier
Foreign key : -
Fungsi : Untuk Menyimpan data supplier.
Tabel 3.1 Tabel Supplier
No Field Data Type Length Description
1 Id_Supplier Varchar 5 Identitas Supplier
2 Nama_Supplier Varchar 20 Nama Supplier
3 Alamat Varchar 40 Tempat Tujuan
4 Kode_Area Varchar 4 Wilayah
5 No.Telpon Integer - Komunikasi
6 No.HP Integer - Komunikasi
7 Kota Varchar 10 Kota Asal
8 Provinsi Varchar 15 Provinsi
2. Tabel Data Stock Barang
Primary key : Id_Stock
Foreign key : Id_Barang
Fungsi : Untuk menyimpan data stock barang.
Tabel 3.2 Tabel Stock Barang
No Field Data Type Length Description
1 Id_Stock Varchar 5 Identitas Stock
2 Start Stock Integer - Stock Awal
3 Stock IN Integer - Stock Masuk
4 Stock OUT Integer - Stock Keluar
5 Stock END Integer - Stock Terakhir
3. Tabel Data Barang
Primary key : Id_Barang
Foreign key : -
Fungsi : Untuk Menyimpan Data barang.
Tabel 3.3 Tabel DataBarang
No Field Data Type Length Description
1 Kode_Barang Varchar 5 Identitas Barang
2 Nama_Barang Varchar 15 Nama Barang
3 Satuan Varchar 10 Ukuran Barang
4 Harga_Jual Integer - Harga Jual Barang
5 Harga_Beli Integer - Harga Beli Barang
No Field Data Type Length Description
6 Biaya Simpan Integer - Biaya Penyimpanan
7 Biaya Pesan Integer - Biaya Pemesanan
8 Lead Time Integer - Waktu Tunggu
9 Periode Integer - Banyaknya Permintaan
4. Tabel Pembelian
Primary key : Id_Pembelian
Foreign key : Supplier
Fungsi : Untuk menyimpan semua pembelian kepada supplier.
Tabel 3.4 Tabel Pembelian
No Field Data Type Length Description
1 Id_Pembelian Varchar 10 Identitas Pembelian
2 No Nota Integer - Nomer Nota
3 Jumlah Beli Integer - Jumlah Barang
5. Tabel Order Barang
Primary key : Id_Order
Foreign key :
Fungsi : Untuk menyimpan semua transaksi order barang.
Tabel 3.5 Tabel Order Barang
No Field Data Type Length Description
1 Id_Order Varchar 10 Identitas Order
2 Nota_Barang Varchar 10 Nota
6. Tabel EOQ
Primary key : Id_EOQ
Foreign key : Barang
Fungsi : Untuk menyinpan perhitungan EOQ
Tabel 3.6 Tabel EOQ
No Field Data Type Length Description
1 Id_EOQ Varchar 10 IdentitasTarget
2 Bulan_Ramalan Date - Tanggal Perhitungan
3 Reorder_point Integer - Order point
4 Permintaan Integer - Banyak Permintaan
5 EOQ Varchar 10 Hasil EOQ
6 Total_Cost Integer - Total cost
7. Tabel Peramalan
Primary key : Id_Peramalan
Foreign key :
Fungsi : Untuk menyimpan semua data .peramalan.
Tabel 3.7 Tabel Peramalan
No Field Data Type Length Description
1 Id_Peramalan Varchar 10 Identitas Peramalan
2 Kode_Barang Varchar 5 Kode Barang
3 Bulan ke 1 Integer - Jumlah Ramalan
4 Bulan ke 2 Integer - Jumlah Ramalan
5 Bulan ke 3 Integer - Jumlah Ramalan
6 Bulan ke 4 Integer - Jumlah Ramalan
7 Bulan ke 5 Integer - Jumlah Ramalan
8 Bulan ke 6 Integer - Jumlah Ramalan
9 Bulan ke 7 Integer - Jumlah Ramalan
10 Bulan ke 8 Integer - Jumlah Ramalan
11 Bulan ke 9 Integer - Jumlah Ramalan
12 Bulan ke 10 Integer - Jumlah Ramalan
13 Bulan ke 11 Integer - Jumlah Ramalan
14 Bulan ke 12 Integer - Jumlah Ramalan
8. Tabel Penjualan
Primary key : Id_Penjualan
Foreign key : Barang
Fungsi : Untuk menyimpan transaksi penjualan.
Tabel 3.8 Tabel Penjualan
No Field Data Type Length Description
1 Id_Penjualan Varchar 10 Identitas Penjualan
2 No_Nota_Jual Varchar 5 Nomer Nota
3 Jumlah Total Integer - Total Jual
9. Tabel Detail Penjualan
Primary key : Id_Detail Penjualan
Foreign key :
Fungsi : Untuk menyimpan semua detail transaksi penjualan.