LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012 Wadja sampai kaputing 26 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga memperhatikan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP Tahun 2012 merupakan Laporan Kinerja Tahun Kedua dari RPJMD 2011- 2015. Laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi tahun sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan pencapaian sasaran. Untuk keutuhan informasi, pada laporan ini juga terlampir Penetapan Kinerja Tahun 2012 dan Pengukuran Kinerja 2012. Pengukuran kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terletak pada seberapa jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu perbandingan antara realisasi tahun berjalan versus realisasi n-1, realisasi tahun berjalan versus target di Renstra, % capaian Versus Standar yang berlaku, termasuk dengan standar nasional yang terkait. Hasil pengukuran kinerja disajikan menurut kelompok Kinerja Utama yang bersifat makro dan capaian sasaran organisasi secara keseluruhan. Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi empat kategori sebagai berikut :
57
Embed
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · PDF filepertumbuhan sebesar ... tumbuh sangat baik disbanding sektor primer dan sekunder. ... dampak buruk dari gerusan budaya-budaya global yang destruktif
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 26
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibuat
sesuai ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dalam penyusunannya berpedoman
pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja
Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan
Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga memperhatikan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah.
LAKIP Tahun 2012 merupakan Laporan Kinerja Tahun Kedua dari RPJMD 2011-
2015. Laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang
ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi
tahun sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan
pencapaian sasaran. Untuk keutuhan informasi, pada laporan ini juga terlampir
Penetapan Kinerja Tahun 2012 dan Pengukuran Kinerja 2012.
Pengukuran kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terletak pada seberapa
jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu
perbandingan antara realisasi tahun berjalan versus realisasi n-1, realisasi tahun
berjalan versus target di Renstra, % capaian Versus Standar yang berlaku, termasuk
dengan standar nasional yang terkait. Hasil pengukuran kinerja disajikan menurut
kelompok Kinerja Utama yang bersifat makro dan capaian sasaran organisasi
secara keseluruhan.
Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Provinsi Kalimantan
Selatan menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata
atas indikator kinerja menjadi empat kategori sebagai berikut :
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 27
Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian
I Lebih dari 100 % Sangat Berhasil
II Diatas 90 % sampai dengan 100 % Berhasil
III Diatas 80 % sampai dengan 90 % Cukup Berhasil
IV Sampai dengan 80 % Kurang Berhasil
Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) terhadap 15 (Lima belas)
sasaran strategis mencakup 79 indikator kinerja utama menunjukan bahwa sebagian
besar capaian kinerja sasaran Berhasil yaitu 92,58%, sedangkan 8 Indikator Utama
menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja Sangat Berhasil yaitu 106,10%.
Capaian ini adalah tidak terlepas dari kontribusi dan komitmen seluruh komponen
dan perangkat daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
Pengungkapan capaian kinerja sasaran dilakukan secara berurutan seperti urutan
pada RPJMD dan RKPD, yaitu mulai dari misi, tujuan, sasaran, dan program
prioritas.
A. Capaian Atas Kinerja Makro
Keberhasilan pencapaian Kinerja utama tahun 2012 diukur melalui 8 (delapan)
indikator makro yang tertuang dalam sasaran “Meningkatnya Kesejahteraan
Masyarakat”, dengan rincian target dan realisasi indikator makro sebagaimana pada
tabel 1.
Tabel 1
Capaian Kinerja Makro 2012
No Indikator Target 2012 Realisasi 2012 % Capaian
1 Pertumbuhan ekonomi 5,68 5,73 100,88
2 PDRB Per Kapita (Adhk) 9,4 9.081.408 96,61
3 Laju Inflasi 5,2 5,96 87,24
4 Indeks GINI 0,21 0,35* 166,66
5 Tingkat pengangguran terbuka 6,60 4,32 152,77
6 Tingkat Kemiskinan 4,15 5,01 82,87
7 Indeks Pembangunan Manusia 70,5 70,44* 99,91
8 Tingkat pertumbuhan penduduk 1,59 2,57 61,86
Rata-rata capaian 106,10
*) data sementara
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 28
Kinerja utama yang diukur melalui 8 indikator bersifat makro telah
merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penghitungan
menurut angka absolute secara umum menunjukkan adanya peningkatan kinerja
pada tahun 2012 di beberapa indikator dan penurunan kinerja di beberapa indikator
sebagaimana tertuang dalam tabel 2.
Perbandingan realisasi Indikator kinerja makro sejak tahun 2011 sampai dengan
tahun 2012 serta perbandinganya dengan target RPJMD disajikan pada Tabel 2
sebagai berikut :
Tabel 2
Realisasi Indikator Kinerja Makro tahun 2011-2012
No Indikator Realisasi 2010
Realisasi 2011
Realisasi 2012
Target RPJMD
2012 2015
1 Pertumbuhan ekonomi 5,9 6,12 5,73 6,04 6,0-6,9
2 PDRB Per Kapita (Adhk) 8.400.000 8.801.291 9.081.408 9,4 9,2-10,6
3 Laju Inflasi 9,06 3,98 5,96 5,2 5,0-7,0
4 Indeks GINI 0,24 0,35 0,35* 0,21 0,22-0,18
5 Tingkat pengangguran
terbuka 6,75 5,62 4,32 6,60 6,62-6,50
6 Tingkat Kemiskinan 5,21 5,35 5,01 4,15 4,25-3,99
7 Indeks Pembangunan
Manusia 69,2 70,44 70,44* 70,5 70-74
8 Tingkat pertumbuhan
penduduk 1,98 1,89 2,57 1,59 1,60-1,40
Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2012 mengalami
pertumbuhan sebesar 5,73% yang diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan
ekonomi masyarakat sebagaimana terlihat pada indikator PDRB Per Kapita yang
meningkat, dan tingkat kemiskinan yang menurun.
Dibandingkan tahun 2011 Nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2012
mencapai Rp 34,42 triliun sedangkan tahun 2011 sebesar Rp 32,55 triliun, bila
dilihat berdasarkan harga berlaku PDRB Kalimantan Selatan tahun 2012 naik sekitar
7,7 triliun rupiah lebih yaitu Rp 68,19 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 75,92 triliun
tahun 2012.
Dengan pertumbuhan tertinggi di sektor bangunan sebesar 9,85% dan terendah di
sektor pertambangan dan penggalian sebesar 2,64%, ditahun 2012 sektor tersier
tumbuh sangat baik disbanding sektor primer dan sekunder.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 29
Besaran PDRB Kalimantan Selatan selama tahun 2012 atas dasar harga berlaku
mencapai Rp 68,23 Triliun, sedangkan atas dasar harga konstan mencapai
Rp 32,55 triliun.
PDRB perkapita atas dasar harga konstan pada tahun 2012 mencapai Rp 8.801.291
sementara PDRB perkapita (adhk) tahun 2011 sebesar Rp 8.801.291,-
Tingkat Inflasi tahun 2012 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011, yaitu :
dari 3,98 di tahun 2011 menjadi 5,96 di tahun 2012, namun hal tersebut masih
dalam koridor target di RPJMD.
Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan dari data Badan Pusat Statistik
pada tahun 2012 yaitu 5,01% jauh mengalami peningkatan yang sangat baik jika
dibanding tahun 2011 yaitu 5,35%, yang secara bertahap terus mengalami
kemajuan dalam pemberantasan kemiskinan, hal ini sesuai dengan kebijakan dari
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tidak ingin secara instan melakukan
penurunan angka kemiskinan, karena dikhawatirkan nantinya ada masyarakat
miskin di Provinsi Kalimantan Selatan yang termarginalkan atau terpinggirkan.
Secara Nasional dilihat dari Persentase Penduduk Miskin, Provinsi Kalimantan
Selatan menduduki posisi ke 2 (dua) terendah dari seluruh Provinsi di
Indonesia setelah DKI Jakarta, dari jumlah penduduk miskin yang ada secara
regional Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan berada di atas Provinsi
Kalimantan Timur dilihat dari sedikitnya jumlah penduduk miskin.
Untuk Indikator Indeks Gini dan Indeks Pembangunan Manusia menggunakan data
capaian sementera dikarenakan BPS Provinsi Kalimantan Selatan belum
mengeluarkan data resmi.
Capaian atas indikator kinerja makro sebagaimana tercantum pada tabel diatas
secara umum menunjukan adanya peningkatan kinerja dari tahun ke tahun.
Penjelasan secara lengkap menyangkut capaian kinerja secara keseluruhan
terhadap sasaran-sasaran organisasi di jelaskan lebih lanjut pada point B berikut ini.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 30
B. Capaian Sasaran Organisasi
MISI PEMBANGUNAN DAERAH
A. MISI I : Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan
Budaya
Untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya
masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu
sasaran pertama adalah “Meningkatkan toleransi antar umat beragama”;
sasaran kedua adalah “Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial
masyarakat”; dan sasaran ketiga adalah “Berkembangnya wisata daerah
yang berbasis budaya dan sumber daya daerah”.
1. Sasaran : Meningkatkan toleransi antar umat beragama
Dalam konteks ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memaknai
perkembangan dan pertumbuhan pemeluk agama maupun ketersediaan
sarana prasarana serta kegiatan sosial keagamaan tidak sekadar
mewujudkan kenyamanan pemeluk dalam menjalankan ibadahnya,
tetapi menjadikan ranah agama sebagai pemahaman penyeimbang
dampak buruk dari gerusan budaya-budaya global yang destruktif dan
demokrasi yang semakin menggeliat.
Keberhasilan capaian kinerja tahun 2012 atas sasaran ”Meningkatkan
toleransi antar umat beragama” diukur melalui 7 indikator dengan
target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :
Tabel 3
Capaian Kinerja Terhadap Target 2012
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti
% 100 100 100,00
2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)
Buah 1 1 100,00
3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif
Buah 1 1 100,00
4 Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan
% 60 60 100,00
5 Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan
% 7,3 NA NA
6 Frekuensi pertemuan antar umat beragama
Kali 1 1 100,00
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 31
7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti
% 60 60 100,00
Rata-rata capaian 85,71
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ”Meningkatkan toleransi antar umat beragama” adalah
sebesar 85,71% yang berarti masuk dalam kategori capaian Cukup
Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2012 yaitu berupa :
Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan
kegiatan utama :
a. Peningkatan pembinaan sosialisasi monitoring dan kerjasama
dengan forum pembauran kebangsaan (FPK) Kabupaten/Kota.
b. Gelar budaya dalam rangka peningkatan wawasan kebangsaan
antar etnis dan suku bangsa se Kalimantan Selatan.
c. Forum komunikasi wawasan kebangsaan dan pembauran
bangsa se Kalimantan Selatan
Program Pemeliharaan Kantrantib-masyarakat dalam pencegahan
tindak kriminal dengan kegiatan utama :
a. Tim pelaksana koordinasi komunitas intelijen daerah (Kominda)
Provinsi Kalimantan Selatan.
b. Peningkatan kemampuan aparatur dalam mendeteksi dini
terhadap ancaman keamanan dan ketentraman di daerah.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun
2011 adalah sebagai berikut :
Tabel 4
Realisasi Kinerja 2011 dan 2012
No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 Kinerja
Naik/Turun
1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti
% 100 100 Tetap
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 32
2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)
Buah 1 1 Tetap
3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif
Buah 1 1 Tetap
4 Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan
% 60 60 Tetap
5 peningkatan lembaga pendidikan keagamaan
% 4,7 NA NA
6 Frekuensi pertemuan antar umat beragama
kali 1 1 Tetap
7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti
% 60 60 Tetap
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 5
Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012
No. Indikator Kinerja Satuan 2010 2011 2012
Target RPJMD
2012 2015
1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti
% 100 100 100 100 100
2
Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)
Buah 1 1 1 NA NA
3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif
Buah 1 1 1 1 1
4
Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan
% 60 60 60 80 100
5 Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan
% 5 4,7 NA 7,3 85
6 Frekuensi pertemuan antar umat beragama
Kali 1 1 1 2 8
7
Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti
% 60 60 60 95 100
2. Sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial
masyarakat
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya kualitas
pelayanan kehidupan sosial masyarakat” diukur melalui 12 indikator
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 33
dengan target, realisasi dan capaiannya sebagaimana pada tabel 6
sebagai berikut :
Tabel 6
Capaian Kinerja Terhadap Target 2012
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
1 Persentase menurunya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial % 1,5 1,5 100,00
2 Persentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik
% 30 30 100,00
3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Nilai 95 95 100,00
4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 3 100,00
5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100 100 100,00
6 Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana
% 28 28 100,00
7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah
% NA NA NA
8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa
% NA NA NA
9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti
% 0.56 0.56 100,00
10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani
% 2.78 2.78 100,00
11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar
Unit 5 5 100,00
12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti
% 97,93 97,93 100,00
Rata-rata capaian 83,33
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ”Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial
masyarakat” adalah sebesar 83,33% yang berarti masuk dalam
kategori capaian Cukup Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2012 yaitu berupa :
Program Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
dengan kegiatan utama :
a. Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja bagi anak
Terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal.
b. Peningkatan kualitas pelayanan saran dan prasarana rehab
kesejahteraan sosial bagi PMKS.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 34
c. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut
tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa.
d. Pelayanan dan rehabilitasi bagi lanjut usia.
Program Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga dengan
kegiatan utama :
a. Kegiatan invitasi olahraga Basket
b. Kegiatan pusat pendidikan dan pelatihan olahraga.
c. Kegiatan pembinaan dan pengembangan BAPOPSI.
Program Tanggap Darurat dengan kegiatan utama :
a. Penanganan Bencana selama tahun 2012
b. Pengarahan tim reaksi cepat pada setiap kejadian dalam rangka
penyelamatan, bantuan darurat pada saat terjadi bencana.
c. Pelaksanaan penyerahan bantuan kepada korban bencana
selama tahun 2012 sebesar Rp. 2.236.947.000,-
Indikator Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin
penyandang masalah sosial pada tahun 2012 terealisasi sebanyak
1.375 keluarga dari keseluruhan remaja keluarga fakir miskin yaitu
91.688 keluarga, dikatakan tercapai target tahunan, sedangkan realisasi
2012 melebihi target RPJMD 2011-2015 yang sebanyak 125 Keluarga
atau 0,13% dari total remaja keluarga fakir miskin.
Indikator Persentase remaja keluarga miskin yang sekolah dan indikator
Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan
beasiswa tidak dapat terpenuhi pencapaiannya disebabkan indikator
baru. Indikator Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti tahun
2012 terealisasi sebesar 0,56 % atau sebanyak 170 lansia terlantar
yang ditampung panti dari total 30.291 lansia terlantar, dikatakan
tercapai target tahun 2012 yang ditetapkan sebesar 0,56 %.
Indikator Persentase fakir miskin penyandang cacat yang tertangani
telah mencapai target tahun 2012 yang ditetapkan sebesar 2,78 %,
terealisasi sebesar 2,78 % atau 545 orang dari total fakir miskin
penyandang cacat sebanyak 19.621 orang.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 35
Program tanggap darurat bencana dengan sasaran pengkajian,
pemantauan, pemberian bantuan dan penyelamatan tanggap darurat
bencana dengan tujuan tertanganinya korban bencana 1x24 jam. Target
tersebut telah diwujudkan dengan tertanganinya korban bencana 1x24
jam, yang diwujudkan dengan :
a. Penanganan bencana selama 2012 yang terdiri dari :
Bencana alam 75 kejadian, terdiri atas banjir/ROB 13 kali, tanah
longsor 2 kali, angin ribut 49 kali dan kekeringan 10 kali.
Jumlah korban 8.403 KK (25.554 jiwa) dengan 10 orang
b. Pengarahan Tim Reaksi Cepat (TRC) pada setiap kejadian dalam
rangka penyelamatan, bantuan darurat pada saat terjadi bencana.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun
2011 adalah sebagai berikut :
Tabel 7
Realisasi Kinerja 2011 dan 2012
No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 Kinerja
Naik/Turun
1 Persentase menurunya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial
% 1,5 1,5 Tetap
2 Prosentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik
% 30 30 Tetap
3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Nilai 95 95 Tetap 4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 3 Tetap 5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100 100 Tetap 6 Persentase meningkatnya peran serta
masyarakat dalam penanggulangan bencana
% 28 28 Tetap
7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah % NA NA NA
8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa
% NA NA NA
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 36
9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti
% 0,56 0,56 Tetap
10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani
% 3,15 2,78 Tetap
11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar
Unit 5 5 Tetap
12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti
% 97,93 97,93 Tetap
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 8
Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012
No. Indikator Kinerja Satuan 2010 2011 2012
Target RPJMD
2012 2015
1 Persentase menurunya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial
% 0 1,5 1,5 0,26 0,65
2 Prosentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik
% NA 30 30 30 NA
3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti
Nilai NA 95 95 95 95
4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga
Buah NA 3 3 3 3
5 Persentase tertanganinya korban bencana
% 100 100 100 100 100
6 Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana
% 20 28 28 30 60
7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah % NA NA NA NA NA
8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa
% NA NA NA NA NA
9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti % 0 0,56 0,56 0,8 2
10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani
% 0 3,15 2,78 0,2 0,5
11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar Unit 0 5 5 5 5
12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti
% 0 97,93 97,93 97,93 98
Dapat dijelaskan untuk indikator persentase menurunya remaja keluarga
fakir miskin penyandang masalah sosial pada tahun 2010 dicanangkan
sebanyak 91.688 keluarga, direncanakan sampai tahun 2015 turun
sebanyak 625, dan Indikator Kinerja ini akan terus berkelanjutan.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 37
Jumlah lansia di Kalimantan Selatan pada tahun 2010 sebanyak 30.291
orang, setiap tahun ditargetkan sebanyak 125 lansia terlantar atau 0,4%
yang dapat ditampung di panti. Di tahun 2012 realisasi sebanyak 170
lansia terlantar yang dapat ditampung panti, sehingga selama kurun
waktu 2 tahun dari 2011 sampai dengan 2012 sebanyak 340 lansia
terlantar yang ditampung panti, melebihi apa yang ditargetkan di RPJMD
Provinsi Kalimantan Selatan.
3. Sasaran : Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya
dan sumber daya daerah
Kalimantan Selatan yang dihuni oleh mayoritas etnis Banjar dan
sebagian etnis Bakumpai dan Dayak sebagai entitas etnis asli memiliki
keragaman seni dan budaya yang saling terintegrasi baik nilai-nilai,
pelaku maupun lokasi/wilayah kebudayaan (tujuan wisata). Seni dan
budaya di Kalimantan Selatan sebagaimana di daerah lain mengalami
perkembangan pasang surut dan pemangku seni budaya dikonstruksi
oleh tiga pilar yakni, (1) pilar nilai-nilai seni budaya yang berlaku di
masyarakat (2) Pilar Kegiatan yang dilakukan dan kokohkan para
pemangku seni budaya (adat) dan yang (3) Pilar Peran dan fasilitasi
pemerintah daerah.
Adalah hal yang menarik ketika terbentuknya
Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan
Banjar (LAKKB) sebagai pilar yang ke-empat
(4) guna membangun interaksi seni-budaya
Banjar dengan keraton sebagaimana kokohnya
kesenian dan kebudayaan di Jawa dan
Sumatera sebagai bagian dari upaya pemerintah bersama stakeholder
memangku seni dan adat daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini
untuk menegaskan dan meletakkan dasar bahwa kesenian dan
kebudayaan Banjar Kalimantan Selatan tidak sekadar sebuah event
atau kegiatan tetapi juga menjadi sebuah bagian dari urat nadi
kehidupan yang didukung oleh institusi keraton sebagai mitra
pemerintah, Itulah sebabnya program pemerintah provinsi dalam rangka
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 38
mendirikan replika Keraton bagian dari upaya mengintegrasikan
kebudayaan Banjar.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Berkembangnya wisata
daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah” diukur melalui
6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :
Tabel 9
Capaian Kinerja Terhadap Target 2012
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
1 Persentase peningkatan Event Budaya Daerah
% 10 10 100,00
2 Persentase peningkatan kunjungan WISMAN
% 3 3 100,00
3 Persentase peningkatan kunjungan WISNUS
% 10 10 100,00
4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 1,9 1,9 100,00
5 Lama Kunjungan WISNUS Hari 3 3 100,00
6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun
% 12 12 100,00
Rata-rata Capaian 100,00
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ” Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan
sumber daya daerah” adalah sebesar 100% yang berarti masuk
dalam kategori capaian Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2012 yaitu berupa :
Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dengan kegiatan utama:
a. Kegiatan Pemberian dukungan penghargaan dan kerjasama
dibidang budaya (pemberian penghargaan bidang budaya).
b. Festival kesenian daerah (wayang gong, musik kintung dan
japin carita).
Meningkatnya peran pariwisata dan budaya dalam pembangunan
daerah pada tahun 2012 menunjukan pencapaian kinerja yang cukup
baik. Hal ini terlihat dari seluruh indikator yang terpenuhi 100 %,
meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara. yang secara langsung
maupun tidak langsung meningkatkan jumlah devisa dan perekonomian
daerah. Peningkatan tersebut merupakan dampak positif atas
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 39
diselenggarakannya event-event budaya pariwisata, festival seni dan
budaya serta dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Untuk bidang kebudayaan dan kesenian, masih fokus pada upaya
pengembangan dan pelestarian serta terpeliharanya seni dan budaya
daerah, terlebih seni dan budaya yang hampir punah. Upaya ini
dilakukan melalui berbagai kegiatan antara lain : aktualisasi, fasilitasi
dan pergelaran seni rupa, lukis, tari, lagu, wayang dan kegiatan lainnya.
Untuk bidang Pariwisata, terus berupaya meningkatkan kunjungan
wisatawan dengan melalui penyelenggaraan event-event pariwisata,
peningkatan pelayanan dan pengelolaan destinasi wisata, serta
peningkatan sadar wisata bagi masyarakat di daerah wisata dan
dukungan pembangunan pariwisata. Kalimantan Selatan patut
bersyukur kawasan wisata Pasar Terapung, wisata Pendulangan Intan
Martapura, dan Wisata Alam Loksado Kandangan masuk dalam event
wisata nasional, dan di tahun 2012 telah selesai dilaksanakan
revitalisasi Museum Waja Sampai Kaputing, pembelian serta rehabilitasi
Penginapan Graha Wisata Amandit yang terletak di Loksado Kabupaten
Hulu Sungai Selatan, yang akan dikelola Dinas Pemuda, Olahraga,
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan secara
profesional sebagai percontohan yang dikelola dengan standar Sapta
Pesona.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2011 dengan tahun 2010
adalah sebagai berikut :
Tabel 10
Realisasi Kinerja Tahun 2011 dan 2012
No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 Kinerja
Naik/Turun
1 Persentase peningkatan Event Budaya Daerah
% 10 10 Tetap
2 Persentase peningkatan kunjungan WISMAN
% 3 3 Tetap
3 Persentase peningkatan kunjungan WISNUS
% 10 10 Tetap
4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 1,9 1,9 Tetap
5 Lama Kunjungan WISNUS Hari 3 3 Tetap
6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun
% 18 12 Turun
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 40
Secara keseluruhan selama 2 (dua) tahun terakhir sejak tahun 2011
sampai dengan 2012, peningkatan peran wisata dan budaya dalam
pembangunan daerah cukup signifikan, namun perlu pengembangan
berkelanjutan atas pariwisata dan budaya yang berbasis budaya dan
sumber daya daerah sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
pembangunan daerah.
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 77
Besaran anggaran pembangunan selama 2 Tahun terakhir terus mengalami
peningkatan, sebagaimana di sajikan pada table di bawah ini :
Tahun Belanja Daerah (Rp . 000 )
Prosentasi
Anggaran Realisasi
2010 2.219.219.502,- 2.320.774.353,- 104,5%
2011 2.730.424.334,- 2.465.633.789,- 90,30%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi belanja daerah terus
mengalami peningkatan, yaitu di tahun 2010 senilai Rp 2.320.744.000.000,- dan
pada tahun 2011 menjadi senilai Rp 2.465.633.798.615,17,-
2. Anggaran dan Realisasi menurut Sasaran dan Program
Misi 1: Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya
No. Sasaran Strategis
PROGRAM PRIORITAS
URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE
Rp Rp %
1 Meningkatkan toleransi antar umat beragama
Program Peningkatan dan Pembinaan Organisasi Kemasyarakatan
750.000.000,00 727.311.800,00 96,97 %
Program Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama
482.000.000,00 462.629.950,00 95,98 %
2 Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat.
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
973.905.000,00 922.086.000,00 94,68 %
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
6.958.060.000,00 4.804.327.950,00 69,04 %
Program Pasca Bencana
181.000.000,00 130.785.800,00 72,25 %
3 Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah
Program Pengembangan Nilai- Nilai Budaya
832.000.000,00 625.002.300,00 75,12 %
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 78
Misi 2 : Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya Saing
No. Sasaran Strategis
PROGRAM PRIORITAS
URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE
Rp Rp % 1 Meningkatkan
Pembangunan Manusia, berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan
Program Pendidikan Dasar 9 Tahun
108.757.569.375,00 106.069.932.800,00 97,53 %
Program Pendidikan Menengah
109.659.317.520,00 105.743.179.808,00 96,43 %
2 Meningkatkan pembangunan manusia, serta masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
13.713.957.500,00 12.194.598.375,00 88,92 %
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
8.849.820.000,00 8.714.560.073,00 98,47 %
3 Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing
Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja
1.163.155.000,00 917.114.800,00 78,84 %
Misi 3 : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi geografis
No SASARAN STRATEGIS
PROGRAM PRIORITAS
URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE
Rp Rp %
1
Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
730.000.000,00 549.102.100,00 75,21 %
Program Peningkatan Pengelolaan Lahan dan Perluasan Areal Pertanian
100.000.000,00 99.070.000,00 99,07 %
2
Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
1.000.000.000,00 944.480.400,00 94,44 %
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
1.107.358.000,00 1.077.652.200,00 97,31 %
3
Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup
Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan
378.150.000,00 335.997.400,00 88,85 %
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
4.235.254.000,00 2.362.423.200,00 55,78 %
Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam
3.255.991.800,00 1.796.094.115,00 55,16 %
Program Peningkatan Pengendalian Polusi
75.000.000,00 73.602.700,00 98,13 %
Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
327.740.000,00 307.410.900,00 93,80 %
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 79
Misi 4 : Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta Aksesibilitas Infrastruktur Wilayah
No Sasaran Strategis
PROGRAM PRIORITAS
URAIAN ANGGARAN REALISASI
PERSENTASE
Rp Rp %
1
Tersedianya infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa.
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
271.125.140.215,00 262.139.888.120,00 96,69 %
Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
2.750.000.000,00 2.555.705.383,00 92,93 %
Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan
130.000.000,00 84.881.800,00 65,30 %
2 Meningkatkan infrastruktur Sumber Daya Air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
24.468.763.000,00 22.541.772.450,00 92,12 %
3 Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi.
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
200.000.000,00 152.864.000,00 76,43 %
4 Meningkatnya infrastruktur publik dan aparatur.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Publik
83.163.317.623,00 66.884.119.473,00 80,42 %
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
100.000.000,00 96.366.000,00 96,36 %
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
250.000.000,00 55.246.400,00 22,10 %
Misi 5 : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Daerah Yang Baik dan Bersih
No Sasaran Strategis
PROGRAM PRIORITAS
URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE
Rp Rp %
1
Tata Kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan Transparan
Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
256.125.000,00 221.452.600,00 86,46 %
Program Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
1.069.045.000,00 945.528.600,00 88,45 %
2 Peningkatan pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
269.780.000,00
203.707.100,00
75,51 %
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012
Wadja sampai kaputing 80
3. Anggaran dan Realisasi menurut Organisasi (SKPD)
TOTAL ANGGARAN REALISASI %
NO UNIT KERJA
1 Biro Pemerintahan 3.179.884.000 2.203.511.950 69,30 %
2 Biro Hukum 2.800.200.000 2.571.511.950 91,83 %
3 Biro Organisasi 2.404.650.000 2.036.772.000 84,70 %