33 BAB III A. Implementasi Teoritis Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin seniman yang diwujudkan melalui proses konseptualisasi dan visualisasi dalam karya. Dalam proses penciptaan karya seni, gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seseorang pencipta karya seni. Subjektifitas dari seorang pencipta karya seni menggambarkan latar belakang yang kompleks. Seperti pengalaman hidup, mimpi-mimpi dalam imajinasi dan pengamatan terhadap suatu objek atau bentuk-bentuk yang dikenalnya. Setiap mahkluk hidup mempunyai keunikan dan keindahan tersendiri, salah satunya kuda yang mempunyai keindahan dan keunikan sendiri dibandingkan dengan hewan lainnya. Hal ini membuat penulis ingin mengangkat keindahan yang terdapat pada kuda. Keindahan kuda dapat dilihat dari bentuk struktur tubuh atau visualisasinya, yang terlihat elegan, tangguh, dan gagah perkasa. Atas dasar kekaguman terhadap keindahan tubuh kuda inilah, penulis tertarik dan menjadikannya sebagai sumber ide dalam karya seni grafis. Kuda merupakan hewan mamalia, kuda merupakan salah satu hewan peliharaan yang penting bagi manusia dari sejak dulu. Peran terpenting yaitu sebagai sarana transportasi, sarana olahraga (balap kuda), pengangkutan orang maupun barang dari duhulu pada jaman kerajaan sampai sekarang. Kuda merupakan hewan herbivora (hewan pemakan tumbuhan, tidak memakan daging).
32
Embed
BAB III A. Implementasi Teoritis - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0608038_bab3.pdf · Setiap mahkluk hidup mempunyai keunikan dan keindahan tersendiri, salah ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
33
BAB III
A. Implementasi Teoritis
Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu
keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin
seniman yang diwujudkan melalui proses konseptualisasi dan visualisasi dalam
karya.
Dalam proses penciptaan karya seni, gagasan atau ide merupakan hal yang
harus dimiliki seseorang pencipta karya seni. Subjektifitas dari seorang pencipta
karya seni menggambarkan latar belakang yang kompleks. Seperti pengalaman
hidup, mimpi-mimpi dalam imajinasi dan pengamatan terhadap suatu objek atau
bentuk-bentuk yang dikenalnya.
Setiap mahkluk hidup mempunyai keunikan dan keindahan tersendiri,
salah satunya kuda yang mempunyai keindahan dan keunikan sendiri
dibandingkan dengan hewan lainnya. Hal ini membuat penulis ingin mengangkat
keindahan yang terdapat pada kuda. Keindahan kuda dapat dilihat dari bentuk
struktur tubuh atau visualisasinya, yang terlihat elegan, tangguh, dan gagah
perkasa. Atas dasar kekaguman terhadap keindahan tubuh kuda inilah, penulis
tertarik dan menjadikannya sebagai sumber ide dalam karya seni grafis.
Kuda merupakan hewan mamalia, kuda merupakan salah satu hewan
peliharaan yang penting bagi manusia dari sejak dulu. Peran terpenting yaitu
sebagai sarana transportasi, sarana olahraga (balap kuda), pengangkutan orang
maupun barang dari duhulu pada jaman kerajaan sampai sekarang. Kuda
merupakan hewan herbivora (hewan pemakan tumbuhan, tidak memakan daging).
34
Penulis tertarik pada visualisasi kuda dalam karya yang akan penulis
ciptakan pada karya Tugas Akhir dalam bentuk karya seni grafis.
B. Implementasi Visual
Pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan konsep bentuk, medium
dan teknik, proses pembuatan serta penyajian dengan rumusan sebagai berikut:
1. Konsep Bentuk
Konsep bentuk yang dimaksudkan dalam karya seni yang penulis ciptakan
adalah hasil dari keseluruhan karya yang nampak secara visual seperti garis,
bidang, warna dan tekstur.
a. Garis
Demi mewujudkan karya seni grafis cukil kayu, penulis menggunakan tiga
garis untuk menciptakan bentuk dan karakter sesuai visualisasi yang penulis
inginkan. Dalam hal ini penulis menggunakan garis semu, garis nyata dan garis
ekspresif. Garis semu yang muncul karena adanya suatu batas bentuk dan warna,
garis nyata yang digunakan untuk membentuk objek-objek visual langsung di
bidang blok cetak, garis ekspresif yang berupa garis yang diciptakan secara
spontan, garis lengkung, garis majemuk atau berombak, serta garis gabungan.
b. Bidang
Jenis bidang yang digunakan penulis dalam karyanya adalah bidang
biomorphic. Bidang biomorphic penulis gunakan dalam membentuk objek-objek
bidang yang bebas, tidak beraturan, dan bentuk yang organik.
c. Warna
Warna yang penulis gunakan adalah warna yang terkesan sejuk, tenang,
dan damai, seperti warna abu-abu, biru, ungu, dan coklat. Penulis juga
35
menggunakan dimensi value dengan susunan warna dari warna terang ke warna
gelap. Melalui kesan gelap terangnya warna tersebut menciptakan kesan ruang
dan menghasilkan dimensi pada karya.
Arti makna warna abu-abu dengan berbagai tingkatan melambangkan
ketenangan, sopan, dan sederhana. Karena itu, warna abu-abu sering
melambangkan orang yang telah berumur dengan kepasifannya, sabar, dan rendah
hati (Sulasmi, 2002: 48).
Arti warna ungu karakter warna ini adalah sejuk, negatif, mundur, hampir
sama dengan warna biru tetapi lebih tenggelam dan khidmat, mempunyai karakter
murung dan menyerah. Arti warna biru mempunyai karakteristik sejuk, pasif,
tenang, dan damai. Biru merupakan warna perspektif, menarik kita kepada
kesendirian, dingin, membuat jarak, dan terpisah. Biru melambangkan kesucian
harapan dan kedamaian (Sulasmi, 2002: 46).
d. Tekstur
Tekstur yang penulis gunakan adalah tekstur nyata. Teksur nyata pada
karya penulis apabila dilihat terasa sedikit kasar seperti tekstur kulit jeruk akibat
dari penumpukan cat yang bertumpuk-tumpuk.
2. Medium dan teknik
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis dan gagasan penciptaan, maka
dalam menciptakan karya tugas akhir ini visualisasi kuda dalam karya seni grafis.
Menggunakan medium cukil kayu hardboard yang tebal 4mm. Penulis memilih
hardboard dengan alasan karena memiliki permukaan yang rata dan tanpa serat
seperti block kayu atau triplek. Penulis memilih menggunakan teknik cetak tinggi
dalam karyanya karena yang dihasilkan dari teknik cetak tinggi lebih unik bahkan
36
dapat menciptakan efek visual yang tidak terduga contohnya seperti efek tekstur
dari penekanan papan plat, dan efeck cukilan yang menghasilkan karakter
tersendiri.
Penulis menciptakan karya cetak cukil kayu hardboard ini dengan
menggunakan cetak reduksi, penulis mencetak bergantian beberapa warna hanya
dengan menggunakan satu hardboard. Proses pencetakan warnanya dimulai dari
warna muda atau warna terang terlebih dahulu hingga ke warna gelap.
Pembuatan karya dengan menggunakan teknik cetak tinggi. Penggunaan
teknik tersebut dengan alasan agar dapat mencapai bentuk sesuai keinginan
penulis pada semua objek dalam karya terutama efek cukilan yang mempunyai
karakter tersendiri dan juga dapat memainkan maupun mengeksplorasinya.
Proses pembuatan karya ini medium yang digunakan adalah hardboard.
Penulis juga menggunakan tinta cetak, alat cukil, brayer roll, amplas, cutter,