Top Banner
PELINGKUPAN 2.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH Pelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotesis) yang terkait dengan rencana kegiatan. Proses pelingkupan dilaksanakan melalui proses/tahapan berikut : 1.Identifikasi dampak, 2.Evaluasi dampak Hipotetik dan 3.Klasifikasi dan prioritas. 2.1.1. Identifikasi Dampak Potensial Pada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari rencana kegiatan penambangan batubara PT GBPC. Identifikasi dampak potensial ini merupakan serangkaian hasil dari observasi lapangan, diskusi dengan masyarakat sekitar lokasi rencana kegiatan, diskusi dengan instansi pemerintah, serta hasil dari konsultasi dan diskusi dengan para pakar. Pada tahap identifikasi dampak potensial ini hanya diiventarisasi dampak potensial yang mungkin akan timbul tanpa memperhatika n besar/kecilnya dampak, atau penting tidaknya dampak. Untuk melakukan identifikasi dampak yang mungkin akan timbul, metode yang digunakan adalah matrik sederhana (simple matrik), yaitu dengan melihat interaksi antara komponen rencana kegiatan dengan komponen lingkungan yang akan terkena dampak baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun hasil identifikasi dampak potensial dari rencana kegiatan penambangan PT GBPC dapat dilihat pada gambar 2.1. berikut. 1
33

BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

Apr 29, 2018

Download

Documents

dangquynh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

PELINGKUPAN2.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAHPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotesis) yang terkait dengan rencana kegiatan.

Proses pelingkupan dilaksanakan melalui proses/tahapan berikut :

1. Identifikasi dampak,

2. Evaluasi dampak Hipotetik dan

3. Klasifikasi dan prioritas.

2.1.1. Identifikasi Dampak PotensialPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari rencana kegiatan penambangan batubara PT GBPC. Identifikasi dampak potensial ini merupakan serangkaian hasil dari observasi lapangan, diskusi dengan masyarakat sekitar lokasi rencana kegiatan, diskusi dengan instansi pemerintah, serta hasil dari konsultasi dan diskusi dengan para pakar.

Pada tahap identifikasi dampak potensial ini hanya diiventarisasi dampak potensial yang mungkin akan timbul tanpa memperhatika

n besar/kecilnya dampak, atau penting tidaknya dampak.

Untuk melakukan identifikasi dampak yang mungkin akan timbul, metode yang digunakan adalah matrik sederhana (simple matrik), yaitu dengan melihat interaksi antara komponen rencana kegiatan dengan komponen lingkungan yang akan terkena dampak baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun hasil identifikasi dampak potensial dari rencana kegiatan penambangan PT GBPC dapat dilihat pada gambar 2.1. berikut.

1

Page 2: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

4.1. Bagan Alir Identifikasi

2

Page 3: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

A. Tahap Prakonstruksi1. Pembebasan LahanDampak yang diprakirakan muncul dari kegiatan ini adalah munculnya perubahan sikap dan persepsi masyarakat kemudian akan berlanjut menjadi konflik sosial terkait kompensasi pembebasan lahan dan akibat adanya kemungkinan tumpang tindih kepemilikan/penguasaan lahan yang akan dibebaskan. Akibat adanya rencana kegiatan penambangan pada areal lahan akan menimbulkan dampak berubahnya fungsi lahan. Selain itu, berimplikasi terhadap hilangnya lapangan usaha masyarakat setempat yang terkena lokasi penambangan.

2. Penerimaan Tenaga KerjaDampak yang diprakirakan terjadi adalah terbukanya lapangan kerja bagi penduduk setempat, hal ini berkaitan dengan adanya prioritas bagi penduduk setempat dalam penerimaan tenaga kerja. Dengan semakin bertambahnya jumlah tenaga kerja yang direkrut menimbulkan adanya lapangan usaha baru akan pemenuhan kebutuhan karyawan. Dengan adanya peluang lapangan kerja dan lapangan usaha tersebut akan berimplikasi terhadap tingkat pendapatan masyarakat.

B. Tahap Konstruksi1. Pembangunan Jalan Angkut BatubaraDampak yang diprakirakan muncul dari kegiatan ini adalah hilangnya vegetasi sebagai penutup lahan yang menimbulkan dampak lanjutan seperti erosi, kualitas air, biota perairan, sedimentasi serta akan terjadi migrasi terhadap satwa liar. Pada tahap ini juga akan terjadi perubahan terhadap stabilitas lahan akibat pembukaan lahan dan adanya tekanan tanah urug. Selain itu, terjadi perubahan tata aliran permukaan alami akibat proses cut and fill pada pembuatan jalan tambang yang akan memotong alur-alur makro dan mikro alami dipermukaan tanah sehingga terbentuk genangan akibat munculnya aliran baru. Akibat terjadinya penurunan kualitas air akan menimbulkan dampak lanjutan terhadap tingkat kesehatan masyarakat dan berimplikasi terhadap perubahan sikap dan persepsi masyarakat. Pada rencana lokasi pembangunan jalan angkut akan terjadi perpotongan dengan jalan umum, hal ini berdampak terhadap gangguan lalu lintas darat.

2. Pembangunan Fasilitas PenunjangDampak yang diprakirakan timbul pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang adalah terbukanya lapangan usaha dalam bidang jasa pertukangan dan penyediaan bahan-bahan bangunan. Selain itu, hilangnya vegetasi sebagai penutup lahan akan menimbulkan dampak lanjutan seperti erosi, kualitas air, sedimentasi dan biota perairan serta akan terjadi migrasi terhadap satwa liar.

C. Tahap Operasi1. Pengupasan Tanah PucukDampak yang diprakirakan muncul dari kegiatan ini adalah hilangnya vegetasi sebagai penutup lahan yang menimbulkan dampak lanjutan seperti iklim mikro, erosi, kualitas air, sedimentasi dan biota perairan serta akan terjadi migrasi terhadap satwa liar. Kemudian akibat pengupasan tanah lapisan atas, kesuburan tanah akan hilang. Selain itu, akibat adanya resuspensi partikel-partikel debu dari jalan yang dilalui oleh kendaraan berat dan truk menyebabkan terjadinya sebaran debu yang berimplikasi terhadap kesehatan masyarakat serta terjadi perubahan sikap dan persepsi masyarakat.

3

Page 4: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

2. Pengupasan Tanah Penutupa. BlastingDampak yang diprakirakan terjadi adalah getaran dan kebisingan keselamatan masyarakat diprakirakan terjadi akibat dari kegiatan blasting yang berasal dari bahan peledak. Kemudian berimplikasi terhadap perubahan sikap dan persepsi masyarakat.

b. Penggalian OBDampak yang diprakirakan terjadi adalah gangguan stabilitas lahan akibat adanya pembukaan pada bidang lahan yang mengakibatkan perubahan bentang alam. Selain itu, peningkatan erosi akan menimbulkan dampak lanjutan seperti sedimentasi, kualitas air permukaan. Disamping itu akan terjadi penurunan kualitas udara akibat sebaran debu yang berasal dari gesekan ban truck pengangkut dengan permukaan jalan yang mengakibatkan kebisingan, sehingga berimplikasi terhadap kesehatan masyarakat.

3. Penggalian BatubaraDampak yang diprakirakan timbul adalah gangguan stabilitas lahan akibat adanya pembukaan pada bidang lahan serta terjadinya penurunan kualitas air permukaan. Kegiatan penggalian batubara diprakirakan akan menimbulkan dampak yaitu adanya fenomena acid mine drainage dari terdadahnya mineral pirit pada lapisan batubara yang akan berdampak pada penurunan kualitas air permukaan.

4. Operasional ROM StockpileBongkahan batubara yang dihasilkan dari penggalian selanjutnya ditimbun pada lokasi ROM stockpile sebelum diangkut ke MCCP. Pada kegiatan ini diprakirakan menimbulkan dampak lingkungan hidup terhadap kualitas udara, kualitas air permukaan dan sedimentasi.

5. Pengangkutan BatubaraKegiatan ini diprakirakan akan menimbulkan dampak terhadap kualitas udara karena peningkatan debu yang diakibatkan oleh adanya operasional truck pengangkut. Selain itu akan muncul dampak peningkatan kebisingan di sekitar jalan angkut. Lokasi jalan haulling yang berpotongan dengan jalan umum akan menyebabkan gangguan terhadap lalu lintas umum yang berimplikasi terhadap keselamatan masyarakat. Akibat adanya sebaran debu yang meluas hingga ke pemukiman akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat sekitar dan berdampak lanjutan terhadap perubahan sikap dan persepsi masyarakat.

6. Aktifitas Bengkel dan GensetPada kegiatan ini dampak yang diprakirakan timbul yaitu penurunan kualitas air akibat ceceran olie dan minyak serta air bekas cucian pada aktifitas perbengkelan, kemudian akan berimplikasi terhadap biota perairan serta kesehatan masyarakat. Selain itu, terjadi penurunan kualitas udara akibat adanya penggunaan bahan bakar pada generator set dan terjadi peningkatan kebisingan.

7. Reklamasi LahanKegiatan reklamasi dan revegetasi diprakirakan akan timbul dampak berupa perubahan fungsi lahan yang semula tidak dapat digunakan untuk budidaya menjadi dapat digunakan, sehingga terjadinya pemulihan bentang alam yang mendekati ke kondisi semula. Tumbuhnya vegetasi pada permukaan lahan akan terjadi perbaikan keadaan iklim mikro pada daerah setempat, dengan adanya kegiatan revegetasi akan berpengaruh pada perbaikan tingkat kesuburan tanah akibat adanya kegiatan pengelolaan lahan reklamasi baik itu berupa pemberian

4

Page 5: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

kapur dan pemupukan, kemudian erosi tanah akan berkurang akibat adanya pembuatan teras siring untuk mencegah terjadinya longsor yang berimplikasi terhadap stabilitas lahan. Dikarenakan tingkat erosi yang berkurang maka tingkat sedimentasi, kualitas air serta biota perairan akan ikut membaik secara perlahan. Bagi masyarakat kegiatan ini akan berdampak terbukanya lapangan usaha dalam bidang penyediaan bibit, penyediaan pupuk, penanaman serta perawatan tanaman.

8. Corporate Social Responsibility (CSR)Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) akan menimbulkan dampak bagi masyarakat mengingat kontribusi yang akan diberikan dari program ini bersifat membangun baik untuk penyediaan sarana dan prasarana di daerah (fasilitas umum) dan bantuan peningkatan sumber daya manusia di bidang pendidikan, sosial maupun ekonomi masyarakat berpengaruh pada sikap dan persepsi masyarakat sekitar.

D. Tahap Pasca Operasi1. Rasionalisasi Tenaga KerjaDengan telah habisnya cadangan batubara maka kegiatan penambangan berhenti diikuti pemberhentian seluruh para pekerja yang dilakukan dengan pemberian uang pesangon sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Kegiatan pemutusan hubungan kerja diprakirakan menimbulkan dampak berupa hilangnya lapangan kerja kemudian berimplikasi terhadap lapangan usaha yang telah ada. Selain itu, akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan masyarakat lokal.

2. Demobilisasi PeralatanDampak yang diprakirakan timbul dari kegiatan demobilisasi peralatan adalah terjadi gangguan lalu lintas darat karena kegiatan demobilisasi dengan menggunakan truck trailer lowboy dilakukan melalui jalan umum sebagai sarana transportasinya. Adanya penggunaan bahan bakar pada truck pengangkut akan menimbulkan dampak emisi gas dan sebaran debu dari gesekan roda dengan permukaan jalan sehingga berdampak terhadap kualitas udara ambien. Pada jalur jalan yang dilalui truck pengangkut akan melewati titik perpotongan dengan jalan umum yang digunakan oleh masyarakat, hal ini menyebabkan gangguan terhadap keselamatan masyarakat.

3. Pengembalian LahanKegiatan pengembalian lahan diprakirakan akan menimbulkan dampak berupa perubahan fungsi lahan yang semula tidak dapat digunakan untuk budidaya menjadi dapat digunakan. Selain itu, muncul peningkatan fasilitas umum akibat adanya pengembalian fasilitas tambang kepada pemerintah.

5

Page 6: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

Tabel Matriks Dampak Penting Hipotetik Pertambangan Batubara PT. GBPC

NO. KOMPONEN KEGIATANA B C D kETERANGAN

1 2 3 4 5 6a 6b 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16Komponen Fisik Kimia A. TAHAP PRAKONSTRUKSI

1 Iklim Mikro √ √ 1. Pembebasan Lahan2 Bentang Alam √ √ 2. Penerimaan Tenaga Kerja3 Tata Aliran Permukaan √ B. TAHAP KONSTRUKSI4 Laju Erosi √ √ √ √ √ 3. Pembangunan Jalan Tambang5 Kualitas Air Permukaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Pembangunan Fasilitas Penunjang6 Kualitas Udara √ √ √ √ √ √ √ C. TAHAP OPERASI7 Kebisingan √ √ √ √ 5. Pembersihan Lahan & Pengupasan 8 Sedimentasi √ √ √ √ √ √ Tanah Pucuk9 Getaran √ 6. Pengupasan dan Penimbunan Tanah 10 Kesuburan Tanah √ √ Penutup11 Stabilitas Lahan √ √ √ √ a. Blasting

Komponen Biologi b. Pengupasan OB11 Vegetasi √ √ √ √ 7. Penggalian Batubara12 Biota perairan √ √ √ √ √ 8. Pengangkutan Batubara13 Migrasi Satwa liar √ √ √ 9. Pengolahan dan Penimbunan Batubara

Komponen Sosekbukesmas 10. Pengapalan Batubara14 Sikap dan Persepsi Masy. √ √ √ √ √ √ 11. Aktifitas Bengkel dan Genset15 Konflik Sosial √ 12. Reklamasi dan Revegetasi lahan16 Lapangan Usaha Masyarakat √ √ √ √ 13. Corporete Social Responsibility (CSR)17 Lapangan Pekerjaan √ √ D. TAHAPAN PASCA OPERASI18 Pendapatan Masyarakat √ √ 14. Rasionalisasi Tenaga Kerja19 Kesehatan Masyarakat √ √ √ √ √ 15. Demobilisasi Peralatan20 Keselamatan Masyarakat √ √ √ 16. Pengembalian21 Fungsi Lahan √ √ √22 Fasilitas Umum √ √23 Kes. & kesehatan kerja24 Gang. lalu lintas darat √ √ √25 Gang lalulintas perairan √26 Sumber Daya Manusia √

Sumber : Tim Studi AMDAL PT Gunungbayan Pratamacoal, 2010

6

Page 7: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

4.1.2. Evaluasi Dampak PotensialEvaluasi dampak potensial ini dilakukan untuk menghilangkan/meniadakan dampak yang dianggap tidak relevan atau tidak penting, sehingga diperoleh daftar dampak penting hipotesis yang dipandang perlu dan relevan ditelaah dalam studi ANDAL.

Metode yang digunakan untuk melakukan evaluasi dampak ini adalah interaksi kelompok dalam Tim Studi AMDAL/Konsultan, penelaahan pustaka, dengan mempertimbangkan hasil konsultasi dan diskusi dengan para pakar, instansi yang bertanggung jawab serta masyarakat yang berkepentingan.

A. Tahap Prakonstruksi1. Pembebasan Lahan

a. Sikap dan Persepsi masyarakat

Munculnya dampak sikap dan persepsi masyarakat timbul akibat adanya pembebasan lahan, apakah perubahan sikap dan persepsi masyarakat mengarah ke arah positif atau negatif tergantung dari proses kegiatan pembebasan lahan. Oleh sebab itu dampak sikap dan persepsi masyarakat pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

b. Konflik sosial

Pada pelaksanaan kegiatan pembebasan lahan apabila dampak sikap dan persepsi masyarakat mengarah ke arah negatif akan menyebabakan potensi terjadinya konflik sosial, kemungkinan konflik terjadi antara masyarakat dengan masyarakat maupun masyarakat dengan PT GBPC. Sehingga dampak terjadinya konflik sosial pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

c. Lapangan usaha

Pada lokasi rencana penambangan blok Susubang-Uko terdapat usaha perkebunan milik masyarakat. Oleh sebab itu, kegiatan penambangan yang akan direncanakan pada lokasi tersebut berdampak pada hilangnya lapangan usaha masyarakat. Sehingga dampak terhadap lapangan usaha pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

d. Fungsi lahan

Penggunaaan lahan pertanian pada wilayah studi pada umumnya jenis perkebunan lahan kering dan semak belukar yang diolah oleh masyarakat, sehingga dampak perubahan fungsi lahan pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

2. Penerimaan Tenaga Kerjaa. Lapangan kerja

Pada tahapan ini dampak adanya lapangan kerja akibat dari penerimaan tenaga kerja yang memprioritaskan tenaga kerja lokal merupakan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Sehingga dampak lapangan kerja pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

b. Lapangan usaha

Dengan semakin bertambahnya jumlah tenaga kerja yang direkrut menimbulkan dampak adanya lapangan usaha baru akan pemenuhan kebutuhan karyawan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar lokasi kegiatan

7

Page 8: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

pertambangan. Oleh sebab itu dampak lapangan usaha pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

c. Pendapatan Masyarakat

Dengan adanya peluang lapangan kerja dan usaha akan berimplikasi terhadap peningkatan tingkat pendapatan baik bagi para pekerja maupun masyarakat pada lokasi pertambangan. Sehingga dampak terhadap tingkat pendapatan pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

B. Tahap KonstruksiKomponen kegiatan pada tahapan konstruksi meliputi pembangunan jalan tambang dan pemabngunan fasilitas penunjang.

1. Pembangunan Jalan Angkut Batubaraa. Vegetasi

Dampak terjadinya degradasi terhadap vegetasi penutup lahan merupakan dampak primer akibat adanya kegiatan land clearing yang berpotensi menimbulkan dampak turunan yang begitu beragam. Sehingga dampak vegetasi pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

b. Erosi

Pada lokasi penyiapan lahan akan terjadi erosi pada permukaan tanah akibat air hujan dapat langsung memukul permukaan tanah, sehingga terjadi pelepasan partikel-partikel tanah yang menyebabkan peningkatan erosi. Sehingga dampak terjadinya erosi pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

c. Kualitas air permukaan

Penurunan kualitas air permukaan merupakan dampak lanjutan dari terjadinya erosi. Parameter kualitas air yang menjadi dampak dari turunnya kualitas air adalah TSS yaitu tingkat kekeruhan. Sehingga dampak terhadap kualitas air pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

d. Sedimentasi

Implikasi dari terjadinya peningkatan erosi tanah adalah terjadinya peningkatan sedimentasai pada badan-badan perairaan di areal kerja. Sehingga dampak sedimentasi pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

e. Biota perairan

Implikasi dari terjadinya penurunan kualitas air maka akan terjadi dampak turunan yaitu terganggunya habitat hidup biota air pada badan sungai di lokasi areal kerja. Oleh sebab itu dampak terhadap biota perairan pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

f. Satwa liar

Pada kegiatan ini vegetasi alami akan terganggu yang menyebabkan terganggunya habitat satwa liar, tetapi pada areal studi tidak terdapat jenis satwa yang dilindungi. Disamping itu satwa liar yang ada akan bermigrasi ke daerah lain yang vegetasinya lebih baik. Sehingga dampak terhadap satwa liar tidak ditelaah lebih lanjut.

g. Stabilitas lahan

Terjadinya dampak perubahan terhadap stabilitas lahan akibat adanya kegiatan pengupasan pada bidang lahan yang beresiko menyebabkan terjadinya longsor. Oleh sebab itu dampak terhadap stabilitas lahan pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

8

Page 9: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

h. Tata aliran permukaan

Terjadinya perubahan tata aliran permukaan alami terjadi akibat proses cut and fill pada pembuatan jalan yang akan memotong alur-alur makro dan mikro alami di permukaan tanah sehingga terbentuk genangan akibat munculnya aliran baru. Oleh sebab itu dampak terhadap tata aliran permukaan pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

i. Kualitas udara

Emisi gas yang dihasilkan dari operasional alat berat tidak bersifat continue dan akan menyebar pada kolom udara yang tak terbatas. Sehingga dampak terhadap kualitas udara pada kegiatan ini tidak ditelaah lebih jauh.

j. Kesehatan masyarakat

Akibat munculnya dampak terhadap penurunan kualitas air dan kualitas udara dapat berpotensi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Sehingga dampak penurunan kesehatan masyarakat pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

k. Gangguan lalu lintas darat

Pada rencana lokasi pembangunan jalan angkut akan terjadi perpotongan dengan jalan umum yang digunakan oleh masyarakat, hal ini menimbulkan potensi terjadinya gangguan lalu lintas darat. Oleh sebab itu dampak gangguan lalu lintas darat pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

l. Sikap dan persepsi masyarakat

Akibat adanya gangguan terhadap lalu lintas dan terjadi penurunan kesehatan masyarakat akan menimbulkan dampak lanjutan munculnya sikap dan persepsi negatif masyarakat terhadap kegiatan penambangan. Sehingga dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

2. Pembangunan Fasilitas Penunjanga. Vegetasi

Dampak terjadinya degradasi terhadap vegetasi penutup lahan merupakan dampak primer akibat adanya kegiatan land clearing yang berpotensi menimbulkan dampak turunan yang begitu beragam. Sehingga dampak vegetasi pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

b. Satwa liar

Pada kegiatan ini vegetasi alami akan terganggu yang menyebabkan terganggunya habitat satwa liar, tetapi pada areal studi tidak terdapat jenis satwa yang dilindungi. Disamping itu satwa liar yang ada akan bermigrasi ke daerah lain yang vegetasinya lebih baik. Sehingga dampak terhadap satwa liar tidak ditelaah lebih lanjut.

c. Erosi

Pada lokasi penyiapan lahan akan terjadi erosi pada permukaan tanah akibat air hujan dapat langsung memukul permukaan tanah, sehingga terjadi pelepasan partikel-partikel tanah yang menyebabkan peningkatan erosi. Sehingga dampak terjadinya erosi pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

d. Kualitas air permukaan

Penurunan kualitas air merupakan dampak lanjutan dari terjadinya erosi. Parameter kualitas air yang menjadi dampak dari turunnya kualitas air adalah

9

Page 10: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

TSS yaitu tingkat kekeruhan. Sehingga dampak terhadap kualitas air pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

e. Sedimentasi

Implikasi dari terjadinya peningkatan erosi tanah adalah terjadinya peningkatan sedimentasai pada badan-badan perairaan di areal kerja. Sehingga dampak sedimentasi pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

f. Biota perairan

Berdasarkan pengamatan dan informasi di lapangan bahwa di lokasi studi keberadaan biota perairan tergolong minim karena penurunan kualitas air yang sudah lama terjadi. Sehingga dampak terhadap biota perairan tidak ditelaah lebih jauh.

g. Kesehatan masyarakat

Akibat munculnya dampak terhadap penurunan kualitas air dapat berpotensi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Sehingga dampak penurunan kesehatan masyarakat pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

i. Lapangan usaha

Akibat adanya kegiatan ini akan membuat adanya peluang usaha di masyarakat berupa penyediaan jasa pertukangan dan penyediaan material. Sehingga dampak lapangan usaha pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

C. TAHAP OPERASI1. Pembersihan Lahan dan Pengupasan Tanah Pucuk

a. Kesuburan tanah

Top soil merupakan lapisan tanah permukaan yang menjadi media tumbuh vegetasi alami. Dengan adanya kegiatan ini maka kesuburan alami tanah akan menghilang. Sehingga dampak kesuburan tanah pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih jauh.

b. Vegetasi

Dampak terjadinya degradasi terhadap vegetasi penutup lahan merupakan dampak primer akibat adanya kegiatan land clearing yang berpotensi menimbulkan dampak turunan yang begitu beragam. Sehingga dampak vegetasi pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

c. Satwa liar

Pada kegiatan ini vegetasi alami akan terganggu yang menyebabkan terganggunya habitat satwa liar, tetapi pada areal studi tidak terdapat jenis satwa yang dilindungi. Disamping itu satwa liar yang ada akan bermigrasi ke daerah lain yang vegetasinya lebih baik. Sehingga dampak terhadap satwa liar tidak ditelaah lebih lanjut.

d. Erosi

Pada lokasi bukaan lahan akan terjadi erosi pada permukaan tanah akibat air hujan dapat langsung memukul permukaan tanah, sehingga terjadi pelepasan partikel-partikel tanah yang menyebabkan peningkatan erosi. Sehingga dampak terjadinya erosi pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

e. Kualitas air permukaan

Penurunan kualitas air merupakan dampak lanjutan dari terjadinya erosi. Parameter kualitas air yang menjadi dampak dari turunnya kualitas air adalah

10

Page 11: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

TSS yaitu tingkat kekeruhan. Sehingga dampak terhadap kualitas air pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

f. Sedimentasi

Implikasi dari terjadinya peningkatan erosi tanah adalah terjadinya peningkatan sedimentasai pada badan-badan perairaan di areal kerja. Sehingga dampak sedimentasi pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

g. Biota perairan

Berdasarkan pengamatan dan informasi di lapangan bahwa di lokasi studi keberadaan biota perairan tergolong minim karena penurunan kualitas air yang sudah lama terjadi. Sehingga dampak terhadap biota perairan tidak ditelaah lebih jauh.

h. Kesehatan masyarakat

Akibat munculnya dampak terhadap penurunan kualitas air dapat berpotensi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Sehingga dampak penurunan kesehatan masyarakat pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

i. Kualitas udara

Debu yang dihasilkan oleh kegiatan pemindahan tanah pucuk berdampak terhadap kualitas udara yang berasal dari pergerakan alat angkut dari tempat penggalian ke disposal area akan berpotensi menimbulkan debu yang dapat mencemari udara. Oleh sebab itu dampak terhadap kualitas udara pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

j. Sikap dan persepsi masyarakat

Akibat terjadinya penurunan kualitas udara dan kesehatan masyarakat akan menimbulkan dampak lanjutan munculnya sikap dan persepsi negatif masyarakat terhadap kegiatan penambangan. Sehingga dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

K. Iklim mikro

Sebagai implikasi terjadinya pembukaan lahan akan menimbulkan dampak lanjutan munculnya perubahan iklim mikro terhadap lingkungan. Sehingga dampak terhadap perubahan iklim mikro pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

2. Pengupasan Tanah PenutupA. Blastinga. Kebisingan

Tingkat kebisingan yang dihasilkan dari adanya ledakan dari bahan peledak menimbulkan peningkatan kebisingan yang dapat mencapai pemukiman terdekat. Sehingga dampak kebisingan pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih lanjut.

b. Getaran

Akibat adanya peledakan yang akan dilakukan memakai bahan peledak pada kegiatan pengupasan tanah penutup menyebabkan munculnya dampak getaran yang diprakirakan dapat menyebar hingga ke pemukiman penduduk terdekat. Sehingga dampak getaran pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

c. Keselamatan masyarakat

11

Page 12: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

Akibat adanya peledakan yang akan dilakukan memakai bahan peledak pada kegiatan pengupasan tanah penutup menyebabkan munculnya dampak yang diprakirakan dapat mengganggu keselamatan masyarakat yang tinggal dekat dengan area tambang.

d. Sikap dan persepsi masyarakat

Sebagai implikasi terjadinya penurunan kesehatan masyarakat akan menimbulkan dampak lanjutan munculnya sikap dan persepsi negatif masyarakat terhadap kegiatan penambangan. Sehingga dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

B. Penggalian OBa. Stabilitas lahan

Terjadinya dampak perubahan terhadap stabilitas lahan akibat adanya kegiatan pengupasan pada bidang lahan yang beresiko menyebabkan terjadinya longsor. Oleh sebab itu dampak terhadap stabilitas lahan pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

b. Bentang alam

Sebagai implikasi terjadinya pembukaan lahan akan menimbulkan dampak lanjutan munculnya perubahan bentang alam terhadap kegiatan penambangan. Sehingga dampak terhadap perubahan bentang alam pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

c. Erosi

Pada lokasi bukaan lahan akan terjadi erosi pada permukaan tanah akibat air hujan dapat langsung memukul permukaan tanah, sehingga terjadi pelepasan partikel-partikel tanah yang menyebabkan peningkatan erosi. Sehingga dampak terjadinya erosi pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

d. Kualitas Air Permukaan

Penurunan kualitas air merupakan dampak lanjutan dari terjadinya erosi. Parameter kualitas air yang menjadi dampak dari turunnya kualitas air adalah TSS yaitu tingkat kekeruhan. Sehingga dampak terhadap kualitas air pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

e. Biota perairan

Berdasarkan pengamatan dan informasi di lapangan bahwa di lokasi studi keberadaan biota perairan tergolong minim karena penurunan kualitas air yang sudah lama terjadi. Sehingga dampak terhadap biota perairan ditelaah lebih jauh.

f. Sedimentasi

Implikasi dari terjadinya peningkatan erosi tanah adalah terjadinya peningkatan sedimentasai pada badan-badan perairaan di areal kerja. Sehingga dampak sedimentasi pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

g. Kualitas udara

Debu yang dihasilkan oleh kegiatan pemindahan tanah penutup berdampak terhadap kualitas udara yang berasal dari pergerakan alat angkut dari tempat penggalian ke disposal area akan berpotensi menimbulkan debu yang dapat mencemari udara. Oleh sebab itu dampak terhadap kualitas udara pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

h. Kebisingan

12

Page 13: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

Tingkat kebisingan yang dihasilkan dari adanya ledakan dari bahan peledak menimbulkan peningkatan kebisingan yang dapat mencapai pemukiman terdekat. Sehingga dampak kebisingan pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih lanjut.

i. Kesehatan masyarakat

Akibat munculnya dampak terhadap penurunan kualitas air dan kualitas udara dapat berpotensi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Sehingga dampak penurunan kesehatan masyarakat pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

3. Penggalian Batubaraa. Kualitas air permukaan

Terdadahnya mineral pirit yang terdapat pada lapisan batubara menyebabkan munculnya air asam tambang. Air asam tambang tersebut berpotensi akan mencemari kualitas air permukaan. Sehingga dampak terhadap kualitas air pada kegiatan ini perlu ditelaah.

b. Stabilitas lahan

Terjadinya dampak perubahan terhadap stabilitas lahan akibat adanya kegiatan pengupasan pada bidang lahan yang beresiko menyebabkan terjadinya longsor. Oleh sebab itu dampak terhadap stabilitas lahan pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

4. Pengangkutan Batubaraa. Kualitas udara

Lapisan tanah pada permukaan jalan terjadi rapuh akibat gilasan yang berulang-ulang, kondisi menyebabkan rapuhan tersebut menjadi partikel debu yang dapat mencemari kualitas udara. Sehingga dampak terhadap kualitas udara pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih lanjut.

b. Kebisingan

Tingkat kebisingan yang dihasilkan dari operasional dump truck pengangkut batubara menimbulkan peningkatan kebisingan yang dapat mencapai pemukiman terdekat. Sehingga dampak kebisingan pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih lanjut.

c. Kesehatan masyarakat

Akibat munculnya dampak terhadap penurunan kualitas udara dapat berpotensi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Sehingga dampak penurunan kesehatan masyarakat pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

d. Gangguan lalu lintas darat

Lokasi jalan angkut yang berpotongan dengan jalan umum berpotensi menimbulkan terjadinya gangguan lalu lintas darat akibat adanya aktifitas pengangkutan batubara. Oleh sebab itu dampak gangguan lalu lintas darat pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

e. Keselamatan masyarakat

Timbulnya dampak gangguan lalu lintas umum akan berimplikasi terhadap keselamatan masyarakat pengguna jalan umum. Sehingga dampak terhadap keselamatan masyarakat pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

f. Sikap dan persepsi masyarakat

13

Page 14: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

Akibat terjadinya penurunan kualitas udara dan gangguan lalu lintas darat akan menimbulkan dampak lanjutan munculnya sikap dan persepsi negatif masyarakat terhadap kegiatan penambangan. Sehingga dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

5. Pengolahan dan Penimbunan Batubaraa. Kualitas udara

Dampak lingkungan terhadap kualitas udara yang terjadi pada kegiatan operasional ROM stockpile adalah terjadinya penurunan kualitas udara ambient di sekitar lokasi proyek. Sumber dampak utama terhadap kualitas udara adalah tingginya kandungan debu udara yang dihasilkan dari aktivitas alat angkutan bongkahan batubara dari lokasi tambang. Dampak ini dinilai perlu untuk ditelaah lebih lanjut karena penyebarannya berpotensi tidak terkendali melalui media udara.

b. Kualitas air permukaan

Dampak lingkungan terhadap kualitas air permukaan akibat dari operasional ROM stockpile adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan yang berasal dari bukaan lahan ROM stockpile. Di samping itu, butiran halus batubara dan butiran tanah dari bukaan lahan ROM stockpile berpotensi meningkatkan kandungan TDS pada aliran permukaan yang terdapat di sekitarnya.

c. Sedimentasi

Dampak lingkungan hidup terhadap sedimentasi akibat operasional ROM stockpile adalah terjadinya peningkatan beban sedimentasi yang berpotensi pada badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek. Sumber dampak utama terhadap sedimentasi pada kegiatan ini adalah butiran halus batubara (fine coal) dan partikel kasar dari butiran penyusun tanah (pasir dan kerikil). Apabila aliran air limpasan dari bukaan ROM stockpile memasuki badan perairan setempat (sungai) maka akan terjadi peningkatan beban sedimentasi. Dampak ini dinilai perlu untuk ditelaah lebih lanjut karena dampak akan berlangsung lama (selama berlangsungnya aktivitas penambangan) serta memiliki kecenderungan bersifat irreversible

6. Pengapalan Batubaraa. Kualitas Air Permukaan

Dampak terhadap kualitas air akibat kegiatan pengapalan batubara adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan di sekitar lokasi pelabuhan batubara PT GBPC. Sumber dampak

b. Ganguan Lalulintas Perairan

7. Aktifitas Bengkel dan Genseta. Kualitas air permukaan

Perawatan dan perbaikan peralatan dalam aktifitas bengkel menghasilkan limbah B3 berupa limbah oli bekas yang berpotensi dapat mencemari air permukaan. Sehingga dampak terhadap kualitas air dalam kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

b. Biota perairan

Berdasarkan pengamatan dan informasi di lapangan bahwa di lokasi studi keberadaan biota perairan tergolong minim karena penurunan kualitas air

14

Page 15: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

yang sudah lama terjadi. Sehingga dampak terhadap biota perairan tidak ditelaah lebih jauh.

c. Kesehatan masyarakat

Akibat munculnya dampak terhadap penurunan kualitas air dapat berpotensi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Sehingga dampak penurunan kesehatan masyarakat pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

d. Kualitas udara

Penggunaan bahan bakar pada generator set menimbulkan emisi gas yang dapat mempengaruhi kualitas udara. Sehingga dampak terhadap kualitas udara pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

e. Kebisingan

Tingkat kebisingan yang dihasilkan dari operasional generator set menimbulkan peningkatan kebisingan yang dapat mempengaruhi kesehatan pendengaran. Sehingga dampak kebisingan pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih lanjut.

8. Reklamasi dan Revegetasi lahana. Vegetasi

Dengan adanya kegiatan ini akan berdampak secara signifikan terhadap peningkatan populasi dan struktur vegetasi yang akan berimplikasi menimbulkan dampak lanjutan yang bersifat positif. Sehingga dampak vegetasi pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih jauh.

b. Kesuburan tanah

Pada kegiatan ini lapisan tanah yang akan menjadi media tanam akan diberikan perlakuan yang berdampak terhadap peningkatan kesuburan tanah. Sehingga dampak kesuburan tanah pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih jauh.

c. Stabilitas lahan

Terjadinya dampak perubahan terhadap stabilitas lahan akibat adanya kegiatan perbaikan morfologi wilayah dan pengikatan partikel tanah akibat adanya tanaman penutup lahan. Oleh sebab itu dampak terhadap stabilitas lahan pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

d. Lapangan usaha

Beberapa komponen kegiatan dalam reklamasi lahan merupakan aktifitas yang akan berpotensi memberikan peluang usaha masyarakat setempat terutama yang berkaitan dengan masalah revegetasi, seperti: pengadaan bibit, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan. Sehingga dampak lapangan usaha pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih jauh.

e. Erosi

Adanya perbaikan morfologi lereng lahan dan penutupan kembali oleh vegetasi reklamasi akan berimplikasi pada penurunan intensitas erosi permukaan. Sehingga dampak erosi pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih jauh.

f. Sedimentasi

Dampak lanjutan dari penurunan intensitas erosi tanah yaitu penurunan tingkat sedimentasi yang bersifat positif terhadap lingkungan. Sehingga dampak sedimentasi pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih jauh.

15

Page 16: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

g. Kualitas air permukaan

Akibat munculnya dampak penurunan tingkat sedimentasi pada kegiatan ini akan berdampak pula pada perbaikan kualitas air. Sehingga dampak kualitas air pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih jauh.

h. Fungsi lahan

Komponen pada kegiatan ini yaitu perbaikan morfologi, penghamparan topsoil, perlakuan terhadap tanah topsoil, dan penanaman vegetasi. Semua komponen kegiatan tersebut dapat diharapkan terjadinya pemulihan fungsi lahan yang semula tidak dapat digunakan untuk produksi biomassa (budidaya) menjadi lahan dengan kondisi yang dapat digunakan untuk budidaya tanaman. Sehingga dampak perubahan fungsi lahan pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih lanjut.

i. Bentang alam

Sebagai implikasi terjadinya pembukaan lahan akan menimbulkan dampak lanjutan munculnya perubahan bentang alam terhadap kegiatan penambangan. Sehingga dampak terhadap perubahan bentang alam pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

j. Iklim mikro

Sebagai implikasi terjadinya pembukaan lahan akan menimbulkan dampak lanjutan munculnya perubahan iklim mikro terhadap lingkungan. Sehingga dampak terhadap perubahan iklim mikro pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

9. Corporate Social Responsibility (CSR)a. Fasilitas umum

Dampak terhadap peningkatan fasilitas umum khususnya di Kecamatan Batu Sopang dan Muara Komam merupakan dampak primer akibat adanya keberadaan PT GBPC. Oleh sebab itu dampak terhadap fasilitas umum pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih lanjut.

b. Sikap dan persepsi masyarakat

Adanya perbaikan terhadap kualitas hidup masyarakat sekitar lokasi penambangan akan menimbulkan dampak lanjutan munculnya sikap dan persepsi positif masyarakat terhadap kegiatan penambangan. Sehingga dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

c. Sumber Daya Manusia

D. Tahap Pasca Operasi1. Rasionalisasi Tenaga Kerja

a. Lapangan kerja

Berakhirnya masa operasional PT GBPC akan terjadi pemutusan hubungan kerja pada seluruh karyawan, yang berimplikasi hilangnya lapangan kerja masyarakat sekitar. Sehingga dampak lapangan kerja pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih lanjut.

b. Lapangan usaha

16

Page 17: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

Dengan terjadinya PHK terhadap seluruh tenaga kerja menimbulkan dampak lanjutan hilangnya lapangan usaha yang dilakukan oleh masyarakat sekitar lokasi kegiatan pertambangan. Oleh sebab itu dampak lapangan usaha pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

c. Tingkat pendapatan

Dengan hilangnya lapangan kerja dan usaha akan berimplikasi terhadap perubahan terhadap tingkat pendapatan baik bagi para pekerja maupun masyarakat pada lokasi pertambangan. Sehingga dampak terhadap tingkat pendapatan pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

2. Demobilisasi Peralatana. Kualitas udara

Debu dan emisi gas yang dihasilkan dari operasional truck pengangkut tidak bersifat continue dan akan menyebar pada kolom udara yang tak terbatas. Sehingga dampak terhadap kualitas udara pada kegiatan ini tidak ditelaah lebih jauh.

b. Gangguan lalu lintas darat

Kegiatan demobilisasi dengan menggunakan truck trailer lowboy dilakukan melalui jalan angkut batubara yang berpotongan dengan jalan umum, hal ini dapat menyebabkan gangguan terhadap lalu lintas darat. Oleh sebab itu dampak gangguan lalu lintas darat pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

c. Keselamatan masyarakat

Timbulnya dampak gangguan lalu lintas umum akan berimplikasi terhadap keselamatan masyarakat pengguna jalan umum. Sehingga dampak terhadap keselamatan masyarakat pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

3. Pengembalian lahana. Fungsi lahan

Pada pelaksanaan pengembalian lahan terjadi pemulihan fungsi lahan yang semula tidak dapat digunakan untuk produksi biomassa (budidaya) menjadi lahan dengan kondisi yang dapat digunakan untuk budidaya tanaman. Sehingga dampak perubahan fungsi lahan pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih lanjut.

b. Fasilitas umum

Dampak terhadap peningkatan fasilitas umum khususnya di Kecamatan Batu Sopang dan Muara Komam merupakan dampak primer akibat adanya keberadaan PT GBPC. Oleh sebab itu dampak terhadap fasilitas umum pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih lanjut.

4.1.3. Klasifikasi dan Prioritas Dampak PentingSebagai langkah akhir dari proses pelingkupan adalah klasifikasi dan prioritas dampak penting. Pada tahap ini bertujuan untuk mengelompokan atau mengorganisir dampak penting yang telah dirumuskan dari tahap sebelumnya dengan maksud agar diperoleh klasifikasi dan prioritas dampak penting hipotetik yang dikaji dalam dokumen ANDAL.

Sebagai langkah akhir dari proses pelingkupan adalah klasifikasi dan prioritas dampak penting. Pada tahap ini bertujuan untuk mengelompokan atau mengorganisir dampak penting yang telah dirumuskan dari tahap sebelumnya

17

Page 18: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

dengan maksud agar diperoleh klasifikasi dan prioritas dampak penting hipotetik yang akan dikaji lebih lanjut.

A. Pengelompokan Dampak Penting Berdasarkan KeterkaitannyaKelompok dampak penting yang bersifat langsung terhadap komponen sosial:

1. Lapangan kerja

2. Lapangan usaha

3. Fasilitas umum

4. Gangguan lalu lintas darat

5. Gangguan lalu lintas air

6. Sikap dan persepsi masyarakat

7. Konflik sosial

8. Fungsi lahan

Kelompok dampak penting yang bersifat langsung terhadap komponen Fisika-Kimia, kemudian menimbulkan dampak lanjutan terhadap komponen kesehatan :

1. Penurunan kualitas udara akan menimbulkan dampak lanjutan terhadap tingkat kesehatan masyarakat.

2. Peningkatan kebisingan akan menimbulkan dampak lanjutan terhadap tingkat kesehatan masyarakat.

3. Peningkatan getaran akan menimbulkan dampak lanjutan terhadap tingkat kesehatan masyarakat.

4. Penurunan kualitas air permukaan akan menimbulkan dampak lanjutan terhadap tingkat kesehatan masyarakat.

Kelompok dampak yang bersifat langsung terhadap komponen fisik–kimia :

1. Terjadinya tata aliran permukaan

2. Terjadinya penurunan kestabilan lahan

3. Terjadinya perubahan iklim mikro

4. Terjadinya perubahan bentang alam

Kelompok dampak penting yang bersifat langsung terhadap komponen biologi, kemudian menimbulkan dampak lanjutan terhadap komponen Fisika Kimia :

1. Terjadinya degradasi vegetasi penutup lahan akan menimbulkan dampak lanjutan terhadap tingkat erosi yang selanjutnya akan berdampak terhadap sedimentasi dan kualitas air.

Kelompok dampak penting yang bersifat langsung terhadap komponen sosial, kemudian menimbulkan dampak lanjutan terhadap komponen sosial itu sendiri :

1. Terbukanya lapangan kerja akan menimbulkan dampak lanjutan berupa perubahan tingkat pendapatan masyarakat.

2. Terbukanya lapangan usaha akan menimbulkan dampak lanjutan berupa perubahan tingkat pendapatan masyarakat

3. Terbukanya lapangan berusaha akan menimbulkan dampak lanjutan berupa munculnya perubahan sikap dan persepsi masyarakat.

18

Page 19: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

4. Hilangnya lapangan kerja akan menimbulkan dampak lanjutan berupa perubahan tingkat pendapatan masyarakat.

5. Hilangnya lapangan usaha akan menimbulkan dampak lanjutan berupa perubahan tingkat pendapatan masyarakat.

Kelompok dampak penting yang bersifat langsung terhadap komponen kesehatan :

1. Terjadinya resiko terhadap keselamatan masyarakat.

B. Pengelompokan Dampak Penting Berdasarkan Kepentingannya1. Lapangan kerja

2. Lapangan usaha

3. Tingkat pendapatan

4. Fasilitas umum

5. Gangguan lalu lintas darat

6. Gangguan lalu lintas air

7. Sikap dan persepsi masyarakat

8. Konflik sosial

9. Fungsi lahan

10. Kualitas udara

11. Kebisingan

12. Getaran

13. Kesuburan tanah

14. Bentang alam

15. Iklim mikro

16. Erosi

17. Sedimentasi

18. Kualitas air permukaan

19. Biota Perairan

20. Stabilitas lahan

21. Tata aliran permukaan

22. Vegetasi penutup

23. Kesehatan masyarakat

24. Keselamatan masyarakat

19

Page 20: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

Tabel 4.1. Matrik Dampak Hipotetik Rencana Kegiatan Penambangan Batubara PT GBPC

20

Page 21: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

21

Page 22: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

Gambar 4.2. Bagan Alir Pelingkupan

C. Hasil Proses PelingkupanAdapun dampak penting hipotetik sebagai hasil dari proses pelingkupan adalah:

1. Komponen Sosiala. Lapangan kerja

b. Lapangan usaha

c. Tingkat pendapatan

d. Fasilitas umum

e. Gangguan lalu lintas darat

f. Gangguan lalu lintas air

g. Sikap dan persepsi masyarakat

h. Konflik sosial

i. Fungsi lahan

2. Komponen Fisik Kimiaa. Kualitas udara

b. Kebisingan

c. Getaran

d. Kesuburan tanah

e. Bentang alam

f. Iklim mikro

g. Erosi

h. Sedimentasi

i. Kualitas air permukaan

j. Stabilitas lahan

k. Tata aliran permukaan

22

Page 23: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

3. Komponen Biologia. Vegetasi penutup

b. Biota Perairan

4. Komponen Kesehatana. Kesehatan masyarakat

b. Keselamatan masyarakat

4.2. LINGKUP WILAYAH STUDI DAN BATAS WAKTU KAJIANPenetapan lingkup wilayah studi dimaksudkan untuk membatasi luas wilayah studi ANDAL sesuai dengan hasil pelingkupan yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya. Sedangkan penetapan batas waktu kajian merupakan batas waktu yang akan digunakan dalam melakukan prakiraan dan evaluasi dampak akibat kegiatan penambangan. Lingkup wilayah studi bertitik tolak pada ruang dimana rencana kegitan pembangunan akan berlangsung yang diperluas ke ruang ekosistem, ruang sosial dan ruang administrasi yang lebih luas. Dengan memperhatikan batasan-batasan diatas serta keterbatasan lain yang dijadikan bahan pertimbangan, ruang lingkup wilayah studi ANDAL kegiatan penambangan batubara PT GBPC adalah sebagai berikut:

4.2.1. Lingkup Wilayah StudiA. Batas Proyek

Batas proyek merupakan wilayah tapak proyek yang akan direncanakan untuk kegiatan penambangan batubara PT GBPC dengan batas koordinat sebagai berikut :

Tabel 4.2. Batas Proyek Tambang Batubara PT GBPCNo. Bujur Timur (BT) Lintang Selatan (LS)1. 115o 47’ 06,09” 1o 41’ 42,39”2. 115o 47’ 06,55” 1o 44’ 43,95”3. 115o 51’ 10,54” 1o 44’ 44,21”4. 115o 51’ 11,00” 1o 39’ 51,80”5. 115o 52’ 12,75” 1o 39’ 51,74”6. 115o 52’ 12,75” 1o 36’ 36,48”7. 115o 49’ 06,12” 1o 36’ 36,88”8. 115o 49’ 06,12” 1o 41’ 42,31”

Sumber : SK. KP. Eksploitasi PKP2B DU 1588/Kaltim, 1995.

B. Batas EkologisBatas ekologi adalah berupa ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha atau kegiatan menurut media transportasi limbah (air, udara) dimana proses alam

23

Page 24: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan yang mendasar. Dalam hal ini, batas ekologis akan ditentukan berdasarkan kondisi hidrologi dan arah dan kecepatan angin di sekitar lokasi kegiatan. Sebagai batas ekologis untuk media udara adalah rencana lokasi tambang dan jalan angkut batubara PT GBPC dan sekitarnya. Sedangkan sebagai batas ekologi untuk media air adalah Sungai Kandilo, Uko, Suru dan Busui.

C. Batas SosialBatas sosial adalah ruang di sekitar rencana kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial kelompok masyarakat yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat rencana pertambangan batubara ini. Daerah-daerah yang diperkirakan terkena dampak adalah Dusun/Desa Uko, Batu butok yang terletak di Kecamatan Muara Komam, serta Dusun/Desa Busui dan Batu Kajang yang terletak di Kecamatan Batu Sopang Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur.

D. Batas AdministratifBatas administrasi yang dimaksud adalah batas wilayah menurut kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat, yang ditentukan berdasarkan satuan pemerintah desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten dan Provinsi di wilayah kegiatan proyek tersebut yang berkaitan dengan batas proyek, batas ekologis dan batas sosial. Secara administrasi wilayah penambangan termasuk Kecamatan Muara Komam dan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.

4.2.2. Lingkup Batas Waktu KajianBatasan waktu kajian merupakan batas waktu kajian yang akan digunakan dalam melakukan prakiraan dan evaluasi dampak dalam kajian ANDAL kegiatan penambangan batubara PT GBPC.

Batas waktu kajian tersebut disesuaikan seiring dengan rangkaian kegiatan penambangan batubara yang akan ditelaah, yaitu berdasarkan umur kegiatan rencana penambangan PT GBPC yaitu mulai dari tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi adalah selama ± 10 tahun dan waktu pasca tambang selama ± 3 tahun.

24

Page 25: BAB II · Web viewPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari

4.1. PETA BATAS WILAYAH STUDI

25