Landasan Teori II - 1 BAB II Landasan Teori Pada bab ini akan dijelaskan berbagai teori dan tinjauan pustaka yang penulis gunakan dalam penyusunan sistem informasi geografis ini. Selain itu juga dituturkan beberapa perangkat lunak yang menjadi alat pembuatan SIG ini. Untuk menjelaskan pengertian sistem informasi geografis, perlu dipilah terlebih dahulu beberapa istilah didalam SIG. Istilah tersebut yaitu sistem, informasi, geografis, sistem informasi dan sistem informasi geografis. Sebelum memasuki pengertian sistem informasi, penulis akan menelaah terlebih dahulu tentang salah satu komponen sistem informasi yaitu data. 2.1 Data 2.1.1 Pengertian Data Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Selain itu, data juga merupakan representasi dari suatu fakta, yang dimodelkan dalam bentuk gambar, kata atau gambar. Sehingga secara singkat, data adalah suatu kenyataan apa adanya. 2.2 Sistem 2.2.1 Pengertian Sistem Kata sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang berarti kesatuan yaitu keseluruhan dari bagian yang mempunyai hubungan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
30
Embed
Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Landasan Teori II - 1
BAB II
Landasan Teori
Pada bab ini akan dijelaskan berbagai teori dan tinjauan pustaka yang penulis
gunakan dalam penyusunan sistem informasi geografis ini. Selain itu juga
dituturkan beberapa perangkat lunak yang menjadi alat pembuatan SIG ini.
Untuk menjelaskan pengertian sistem informasi geografis, perlu dipilah terlebih
dahulu beberapa istilah didalam SIG. Istilah tersebut yaitu sistem, informasi,
geografis, sistem informasi dan sistem informasi geografis.
Sebelum memasuki pengertian sistem informasi, penulis akan menelaah terlebih
dahulu tentang salah satu komponen sistem informasi yaitu data.
2.1 Data
2.1.1 Pengertian Data
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan
kesatuan yang nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat
tertentu. Selain itu, data juga merupakan representasi dari suatu fakta, yang
dimodelkan dalam bentuk gambar, kata atau gambar. Sehingga secara singkat,
data adalah suatu kenyataan apa adanya.
2.2 Sistem
2.2.1 Pengertian Sistem
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang berarti kesatuan yaitu
keseluruhan dari bagian yang mempunyai hubungan satu sama lain untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Landasan Teori II - 2
Ada beberapa pengertian sistem yang ada, yaitu :
“Sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.” [Jery FitzGerald, Ardra F. FitzGerald, Warren D. Stallings81]
“Sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.” [Davis85]
“Sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.” [Robert G. Murdick93]
“Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. “[McLeod]
“Sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu.” [Lucas89]
Dari berbagai teori diatas, dapat diambil kesimpulan yaitu sistem merupakan
suatu rangkaian jaringan kerja berbagai elemen yang terorganisir, berinteraksi dan
bergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.2.2 Karakteristik Sistem
Sistem itu sendiri mempunyai karakteristik atau sifat tertentu, yaitu :
1. Komponen sistem ( Components ) : Terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu
kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan sistem (Boundary) : Daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan lingkungannya atau dengan sistem lainnya. Batas sistem inilah
yang membuat sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (Environments) : Segala sesuatu yang berada di
luar sistem yang mempengaruhi sistem.
4. Penghubung sistem (Interface) : Media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem lainnya.
Landasan Teori II - 3
5. Masukan sistem (Input) : Sesuatu yang ditetapkan sebagai masukan bagi
sistem agar sistem dapat beroperasi atau mendapat keluaran.
6. Keluaran sistem (Output) : Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang
dikeluarkan ke lingkungan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk
subsistem yang lain.
7. Pengolah sistem (Process) : Bagian dari sistem yang mengubah masukan
(input) menjadi keluaran (output).
8. Sasaran sistem (Objectives) : Yang menyebabkan sistem itu dibuat.
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2.3 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)
• Sistem abstrak adalah sistem yang berupa ide-ide, yang tidak
tampak secara fisik.
• Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik atau terlihat.
2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made
system)
• Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan
tidak dibuat manusia.
• Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh
manusia.
3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic
system)
• Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi sebelumnya.
• Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas atau teori
kemungkinan dalam ilmu statistik.
Landasan Teori II - 4
4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)
• Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan
tidak memepengaruhi lingkungan luarnya.
• Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan
mempengaruhi lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan
dari luar dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau
subsistem-subsistem yang lainnya.
2.3 Informasi
2.3.1 Pengertian Informasi
Dari berbagai literatur, ada berbagai pengertian informasi, yaitu :
“Informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti pada penerimanya.” [John 83]
“Informasi ialah makna atau pengertian yang dapat diambil dari suatu data dengan menggunakan konvensi-konvensi yang umum digunakan dalam representasinya.”[Its86]
“Informasi adalah analisis dan sintesis terhadap data atau data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang.”[Kadir99]
Dapat ditarik kesimpulan yaitu, informasi adalah hasil representasi dari data yang
telah diolah untuk kepentingan seseorang/sekelompok orang sesuai dengan
kebutuhannya. Sedangkan data itu sendiri adalah penggambaran kembali dari
kenyataan yang ada atau terjadi pada suatu waktu dan di suatu tempat yang
didapat dari alat bantu.
2.3.2 Siklus Informasi
Sebelum menghasilkan suatu informasi yang diperlukan, data yang ada harus
diolah terlebih dahulu. Data yang diolah menjadi informasi, penerima kemudian
menerima informasi tersebut, membuat keputusan dan melakukan tindakan yang
lain dan membuat data kembali. Hal itulah yang membuat suatu siklus informasi
Landasan Teori II - 5
terjadi. Siklus informasi (information cycle) menurut John Burch adalah sebagai
berikut :
Gambar 2.1 : Siklus Informasi
2.3.3 Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat berguna dalam pengambilan tindakan yang lain. Kriteria
kualitas informasi adalah :
1. Akurat (accurate) yang berarti informasi tidak boleh menyesatkan dan
bebas dari kesalahan.
2. Tepat waktu (timeliness) yang berarti informasi yang sampai kepada
penerima tidak boleh terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah
karena harus cepatnya informasi tersebut didapatkan, sehingga diperlukan
teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan.
3. Relevan (relevance) yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi
pihak yang menerimanya.
2.4 Geografis
Istilah geografis merupakan bagian dari sudut keruangan atau spasial. Istilah
spasial dan geografis sering tertukar dalam penggunaannya walaupun pengertian
nya sama dalam konteks bidang SIG. Pemakaian istilah geografis harus dilihat
dari pemakaian konsepnya. Istilah geografis disini ditekankan pada unsur sistem
informasi. Geografis mengandung pengertian suatu persoalan mengenai bumi baik
ciri-ciri fisik bumi maupun kehidupan sosial di dalam bumi itu sendiri.
Landasan Teori II - 6
2.5 Sistem Informasi
2.5.1 Pengertian Sistem Informasi
Setiap organisasi maupun jaringan kerjanya, mempunyai sistem informasi. Sistem
informasi dipergunakan untuk mengoptimalkan segala sumber daya yang dimiliki
suatu organisasi untuk mencapai keinginannya.
Beberapa pustaka menyimpulkan sistem informasi sebagai berikut :
“Sistem Informasi adalah suatu sistem manusia-mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam organisasi.”[Budihar95]
“Sistem Informasi ialah sistem di dalam suatu organisasi yang memepertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”[Robert A. Leitech, K. Roscoe Davis]
Dari beberapa definisi diatas, penulis berkesimpulan bahwa sistem informasi
adalah sekumpulan informasi yang terdiri dari berbagai sumber daya organisasi
untuk diatur (manage) yang saling berkaitan dan digunakan secara bersamaan
untuk mencapai tujuan tertentu.
2.5.2 Komponen Sistem Informasi
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, komponen-komponen sistem informasi
disebut dengan istilah blok bangunan yang kemudian dibagi menjadi :
• Blok masukan (input block) : Input mewakili data yang masuk ke dalam
sistem informasi.
• Blok model (model block) : Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur,
logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input.
• Blok keluaran (output block) : Hasil dari sistem informasi adalah keluaran
yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna.
Landasan Teori II - 7
• Blok teknologi (technology block) : Teknologi digunakan untuk menerima
input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan
dan mengirimkan serta bantuan pengendalian dari sistem secara
keseluruhan.
• Blok basis data (data base block) : Basis data merupakan kumpulan dari
data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
Blok kendali (control block) : Controlling perlu dirancang, diterapkan dan
dapat mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan yang dapat langsung
diatasi.
2.6 Sistem Informasi Geografis
2.6.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis
Pemakaian istilah ini merupakan gabungan dari 3 unsur yang telah disebutkan
diatas yaitu sistem, informasi dan geografis. Dari gabungan ketiganya, muncul
istilah yang dipergunakan untuk menggambarkan peta secara digital dalam arti
yang sempit. Walaupun penggunaan istilah SIG tidak hanya menggambarkan peta
dalam komputer tetapi juga mengolah data yang menyertai peta tersebut.
Istilah ‘informasi geografis’ mengandung pengertian tentang informasi yang
menyangkut objek-objek yang terletak di atas permukaan bumi, ilmu pengetahuan
yang menyangkut letak posisi objek di bumi serta informasi tentang atribut yang
dimiliki objek di bumi.
Dari beberapa pengertian sistem informasi dan geografis diatas, dapat diambil
kesimpulan bahwa SIG merupakan sekumpulan informasi yang menyangkut
segala objek-objek beserta atributnya di atas permukaan bumi termasuk sumber
daya fisik maupun kehidupan sosial yang ada di dalamnya. Tetapi pengertian ini
masih sempit karena diambil dari kesimpulan diatas. Penulis menyimpulkan SIG
merupakan sistem yang akan dibuat berupa perangkat lunak serta beberapa fungsi
SIG itu tersendiri . Penulis menyimpulkan bahwa SIG merupakan perangkat lunak
yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, memanipulasi serta
menampilkan informasi beserta atribut yang berhubungan dengan objek-objek
Landasan Teori II - 8
diatas permukaan bumi dan disajikan dalam bentuk grafis dengan memakai media
peta sebagai antarmuka.
2.6.2 Komponen Sistem Informasi Geografis
Komponen kunci dalam GIS adalah sistem komputer, data geospatial (data
atribut) dan user ,yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Sistem Komputer
Data Geospasial Pengguna/User
Gambar 2.2 : Komponen SIG
Sistem komputer diatas terdiri dari :
• perangkat keras (hardware) : digunakan untuk menyimpan, memproses
dan menampilkan data peta digital.
• perangkat lunak (software) : digunakan untuk melakukan semua operasi
yang diharapkan. Perangkat lunak SIG haruslah menyediakan fungsi dan
tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan
menampilkan informasi geografis. Elemen yang harus terdapat dalam
komponen perangkat lunak SIG adalah :
a) Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografis.
b) Sistem Manajemen Basis Data (DBMS).
c) Tool yang mendukung query geografis, analisis data spasial dan
visualisasi peta.
• Geographical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool
geografi.
• pemasukkan data, pengolahan data, analisis data, pemodelan data
(modelling)
• penayangan data geospasial (peta)
Landasan Teori II - 9
Data dalam SIG dibagi menjadi dua bentuk, yaitu :
1. Data Spasial : jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek keruangan
dari fenomena-fenomena yang terdapat di dunia nyata.
2. Data Non Spasial atau Data Attribut adalah gambaran data yang terdiri
atas informasi yang relevan terhadap suatu lokasi, seperti kedalaman,
ketinggian, lokasi penjualan, dan lain-lain.
Data geospasial terdiri dari :
• peta
• foto udara
• foto satelit
• data statistik
• dll
Selain itu, data geospatial dibedakan menjadi:
1. Data grafis/geometris, mempunyai tiga elemen : titik (node), garis (arc)
dan luasan (poligon) dalam bentuk vector ataupun raster yang mewakili
geometri topologi, ukuran, bentuk, posisi dan arah.
2. Data atribut/data tematik
SIG terdiri dari beberapa lapisan atau layer dan relasi. Setiap lapisan atau layer
dalam SIG menggambarkan bahwa data dan informasi tertentu sesuai dengan
letak geografisnya dan relasi yang dibuat.
Landasan Teori II - 10
Gambar 2.3 : Konsep Layer dalam SIG
Menurut Demers, SIG terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu :
• Data Input : mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut
dari berbagai sumber, selain itu juga bertanggung jawab mengkonversikan
format data aslinya ke format yang dapat digunakan dalam SIG
• Data Output : menghasilkan output seluruh maupun sebagian basis data
dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti tabel,
grafik, peta, dll.
• Data Management : mengatur data spasial maupun atribut ke dalam basis
data sehingga mudah dipanggil.
• Data Manipulation : menentukan informasi yang dapat dihasilkan oleh
SIG serta memanipulasi data untuk menghasilkan informasi yang
diinginkan.
Landasan Teori II - 11
2.6.3 Penyimpanan Data SIG
Dalam SIG, penyimpanan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. SIG menggambarkan bumi dalam bentuk layer-layer yang dihubungkan
melalui frame geografi.
2. Setiap fitur pada layer memiliki identifier yang unik sehingga
memungkinkan untuk mengubah informasi relevan yang disimpan pada
database eksternal.
3. Memiliki model abstraksi sederhana, SIG memungkinkan kita untuk
menangkap elemen yang diinginkan. Cara pandangan tampilan yang
berbeda dengan data tentang bumi, seperti jalan, pipa, kabel, perkebunan
dan lainnya bisa didapatkan dan disimpan dalam SIG kedalam variasi
yang berbeda dan juga bagi pengguna yang berbeda pula.
2.6.4 Model Data SIG
Semua fitur pada bumi bisa direpresentasikan hanya oleh tiga identitas sederhana
yaitu garis, titik dan poligon :
• Layer data SIG menggunakan salah satu dari dua model data yang
berbeda, yang dikenal dengan raster dan vector.
• Model raster, suatu penampakan didefinisikan sebagai suatu sel pada grid
memiliki ukuran dan bentuk yang sama dan masing-masing diidentifikasi
oleh koordinat lokasi sebagai nilai dalam model raster, model ini
digunakan untuk pekerjaan dengan bentuk kontinu, seperti tipe kesuburan
tanah.
• Model Vektor, penampakan direpresentasikan sebagai kumpulan dari titik
awal dan titik akhir yang digunakan untuk mendefinisikan suatu titik, garis
dan polygon yang menggambarkan bentuk dan ukuran suatu permukaan.
Model vector digunakan untuk merepresentasikan tipe data diskrit yang
tinggi, seperti jalan, bangunan, batas daerah dan danau.
• SIG vector mampu merespon informasi yang kompleks suatu objek lebih
efektif.
Landasan Teori II - 12
2.6.5 Pengetahuan Peta
Peta yang kita lihat sehari-hari biasanya digambar dalam bidang datar berupa
kertas atau yang lainnya. Dengan semakin berkembangnya ilmu kartografi
(pembuatan peta) maupun teknologi informasi, saat ini peta tidak hanya
digambarkan di atas kertas, tapi sudah masuk ke dalam dunia digital. Peta dapat
digambarkan di komputer serta di manipulasi dengan mudah. Akan tetapi,
pengertian peta tetaplah harus mengacu kepada ilmu yang sudah berkembang
sebelumnya. Pengertian peta secara umumnya yaitu :
”Peta adalah suatu representasi konvensional (miniatur) dari unsur-unsur
(features) fisik (alamiah dan buatan manusia) dari sebagian atau keseluruhan
permukaan bumi diatas media bidang datar dengan skala tertentu”.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu peta sehingga menjadi peta
yang ideal adalah :
• Jarak antara titik-titik yang terletak diatas peta harus sesuai dengan jarak
aslinya dipermukaan bumi dengan memperhatikan faktor skala tertentu.
• Luas suatu unsur yang direpresentasikan diatas peta harus sesuai dengan
luas sebenarnya juga dengan mempertimbangkan skalanya.
• Sudut atau arah suatu garis yang direpresentasikan diatas peta harus sesuai
dengan arah yang sebenarnya (seperti permukaan bumi).
• Bentuk suatu unsur yang direpresentasikan diatas peta harus sesuai dengan
bentuk yang sebenarnya (juga dengan mempertimbangkan faktor skala).
Di bidang kartografi (pemetaan), pengukuran peta bertujuan untuk memindahkan
unsur-unsur berupa titik, garis dan sudut dari permukaan bumi (ellipsolid) ke
bidang datar menggunakan rumus-rumus proyeksi peta sehingga tercapai kondisi
yang diinginkan. Kondisi yang ingin dipertahankan, yaitu :
1. Proyeksi ekuidistan : jarak-jarak diatas peta akan tetap sama
dengan jarak-jarak sebagaimana dipermukaan bumi dengan
memperhatikan faktor skala peta.
2. Proyeksi konform : sudut atau arah diatas peta akan tetap sama
dengan sudut atau arah seperti dipermukaan bumi.
Landasan Teori II - 13
3. Proyeksi ekuivalen : luas unsur diatas peta akan tetap sama dengan
luas unsur sebagaimana dipermukaan bumi (dengan
memperhitungkan faktor skala peta).
2.6.6 Pengetahuan Geologi
Kata geologi berasal dari kata ’geo’ berarti bumi dan ’logos’ berarti ilmu. Geologi
dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
pemahaman tentang bumi. Geologi merupakan ilmu yang mempelajari bumi
sebagai obyek utama, akan tetapi sebagian besar lebih banyak berhubungan
dengan kerak bumi yaitu bagian terluar dari bumi.
Beberapa hal pokok yang menjadi sasaran bagi ahli geologi :
a. Mendeskripsikan dan menafsirkan tentang gambaran fisik
permukaan bumi dan menjelaskan kejadiannya.
b. Menerangkan sejarah evolusi bumi pada perkembangan
sebelumnya yang tercermin dalam sifat-sifat batuan dan proses
yang bekerja didalamnya.
Geologi banyak berhubungan dengan studi tentang mineral, batuan, fosil yang
tidak hanya sebagai obyek tetapi menyangkut penjelasan tentang sejarah
perkembangan kerak bumi dan gambaran fisis dari bumi pada keadaan sekarang.
2.6.6.1 Pengetahuan Mineral
Mineral adalah bahan anorganik yang terbentuk secara alamiah dengan komposisi
bahan kimia yang tetap dan berbentuk struktur kristal yang beraturan. Suatu
campuran dari kumpulan satu atau lebih mineral disebut dengan batuan.
Dewasa ini telah dikenal lebih dari 2000 mineral. Sebagian merupakan mineral-
mineral utama yang membentuk batuan, diantaranya mengandung unsur-unsur
yang menempati bagian terbesar bumi antara lain unsur Oksigen (O), Silikon (Si),