7 BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika SMP Pembelajaran matematika bagi para siswa merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian dalam penalaran suatu hubungan diantara pengertian-pengertian itu. Menurut Erman (2001) pembelajaran matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek. Menurut Depdiknas (2006) bahwa matematika meliputi aspek-aspek bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran serta statistik dan peluang. Menurut pandangan kontruktivis pembelajaran matematika adalah memberikan kesempatan pada siswa untuk mengkontruksikan konsep-konsep matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi. Menurut kamus besar ilmu pengetahuan (Save M Dagun, 2005) matematika adalah (Yun:mathematikos = secara ilmu pasti, dari mathematis atau matheis = Pelajaran, ilmu pengetahuan) Mat ilmu pengetahuan tertua yang berbentukdari penelitian bilangan dan ruangan, berkembang sejak jaman kuno lewat abstraksi dan deduksi bukan melalui pengalaman indrawi; pada awalnya terdiri dari bilangan dan gambar-gambar geometris yang sangat sederhana tapi kemudian berkembang menjadi berbagai cabang yang rumit (program linear, teori permainan, teori informasi dll) menyusul ditemukanya geometri non-Euklidean dan teori himpunan, secara garis besar dapat dipilah jadi tiga bidang: matematika murni, matematika terapan, dan dasar-dasar matematika. Menurut R.Soedjadi (2000) matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan. Sedangkan belajar itu sendiri menurut teori dari R.Gagne (2010) adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Menurut Coob (Erman, 2001) menguraikan bahwa belajar matematika dipandang sebagai proses aktif dan konstruktivis dimana siswa mencoba menyelesaikan masalah yang muncul sebagaimana mereka berpartisipasi secara aktif dalam latihan matematika di kelas. Matematika sekolah menurut Soedjadi (2000) adalah bagian dari matematika yang dipilih berdasarkan dan berorientasi kepada kepentingan kependidikan dan perkembangan IPTEK. Matematika menurut Peraturan Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk semua
12
Embed
BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika SMPrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4975/3/T1_202010033_BAB II… · 12 Tahap eksplorasi merupakan tahap kedua model siklus
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika SMP
Pembelajaran matematika bagi para siswa merupakan pembentukan pola
pikir dalam pemahaman suatu pengertian dalam penalaran suatu hubungan
diantara pengertian-pengertian itu. Menurut Erman (2001) pembelajaran
matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui
pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari
sekumpulan objek.
Menurut Depdiknas (2006) bahwa matematika meliputi aspek-aspek
bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran serta statistik dan peluang. Menurut
pandangan kontruktivis pembelajaran matematika adalah memberikan
kesempatan pada siswa untuk mengkontruksikan konsep-konsep matematika
dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi.
Menurut kamus besar ilmu pengetahuan (Save M Dagun, 2005)
matematika adalah (Yun:mathematikos = secara ilmu pasti, dari mathematis atau
matheis = Pelajaran, ilmu pengetahuan) Mat ilmu pengetahuan tertua yang
berbentukdari penelitian bilangan dan ruangan, berkembang sejak jaman kuno
lewat abstraksi dan deduksi bukan melalui pengalaman indrawi; pada awalnya
terdiri dari bilangan dan gambar-gambar geometris yang sangat sederhana tapi
kemudian berkembang menjadi berbagai cabang yang rumit (program linear, teori
permainan, teori informasi dll) menyusul ditemukanya geometri non-Euklidean
dan teori himpunan, secara garis besar dapat dipilah jadi tiga bidang: matematika
murni, matematika terapan, dan dasar-dasar matematika.
Menurut R.Soedjadi (2000) matematika adalah pengetahuan tentang
penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan. Sedangkan belajar itu sendiri
menurut teori dari R.Gagne (2010) adalah suatu proses untuk memperoleh
motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Menurut
Coob (Erman, 2001) menguraikan bahwa belajar matematika dipandang sebagai
proses aktif dan konstruktivis dimana siswa mencoba menyelesaikan masalah
yang muncul sebagaimana mereka berpartisipasi secara aktif dalam latihan
matematika di kelas.
Matematika sekolah menurut Soedjadi (2000) adalah bagian dari
matematika yang dipilih berdasarkan dan berorientasi kepada kepentingan
kependidikan dan perkembangan IPTEK. Matematika menurut Peraturan
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk semua
8
jenjang pendidikan dasar dan menengah dinyatakan bahwa tujuan mata pelajaran
matematika di sekolah adalah agar siswa mampu:
1. memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat dalam pemecahan masalah;
2. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika;
3. memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh;
4. mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah;
5. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas bahwa pembelajaran matematika
adalah pemberian kesempatan pada siswa untuk mengkontruksikan konsep-
konsep matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi.
B. Hasil Belajar
1. Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar menurut Suprijono (2012) adalah pola-pola perbuatan, nilai-
nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Hasil belajar
menurut Sudjana (2013) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya. Menurut Horwart Kingsley (dalam
Sudjana 2013) membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (a) keterampilan dan
kebiasan; (b) pengetahuan dan pengertian; (3) sikap dan cita-cita. Sedangkan
menurut Gagne (2013) membagi lima kategori hasil belajr, yakni (a) informasi