12 BAB II TINJAUAN TEORI DAN DATA PUSAT EDUKASI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA DI BANDUNG 2.1. Pengertian Pusat Edukasi Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia online, pusat adalah tempat yang letaknya di bagian tengah; titik yang di tengah-tengah benar (di bulatan bola, lingkaran); pusar; pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan (berbagai-bagai urusan, dan hal); orang yang membawahkan berbagai bagian; orang yang menjadi pumpunan dari bagian-bagian. Sedangkan, pengertian pusat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 1988, pusat adalah pokok pangkal yang jadi pumpunan berbagai urusan, hal dan sebagainya Edukasi atau disebut juga dengan pendidikan merupakan segala usaha yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoadmojo, 2003). Edukasi merupakan proses belajar dari tidak tahu tentang nilai kesehatan menjadi tahu (Suliha, 2002). Tualaka yang merupakan penulis menjelaskan edukasi atau edukatif berarti pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Tualaka menambahkan, pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku
35
Embed
BAB II TINJAUAN TEORI DAN DATA PUSAT EDUKASI PROKLAMASI ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
12
BAB II
TINJAUAN TEORI DAN DATA PUSAT EDUKASI PROKLAMASI
KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA DI BANDUNG
2.1. Pengertian Pusat Edukasi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia online, pusat adalah
tempat yang letaknya di bagian tengah; titik yang di tengah-tengah benar
(di bulatan bola, lingkaran); pusar; pokok pangkal atau yang menjadi
pumpunan (berbagai-bagai urusan, dan hal); orang yang membawahkan
berbagai bagian; orang yang menjadi pumpunan dari bagian-bagian.
Sedangkan, pengertian pusat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Tahun 1988, pusat adalah pokok pangkal yang jadi pumpunan berbagai
urusan, hal dan sebagainya
Edukasi atau disebut juga dengan pendidikan merupakan segala
usaha yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu,
kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang
diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoadmojo, 2003). Edukasi
merupakan proses belajar dari tidak tahu tentang nilai kesehatan menjadi
tahu (Suliha, 2002).
Tualaka yang merupakan penulis menjelaskan edukasi atau edukatif
berarti pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan
adalah proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan
dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan
spesifik. Tualaka menambahkan, pengetahuan tersebut diperoleh secara
formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku
13
sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya. Pendidikan atau
edukasi dibagi menjadi 2 bagian yaitu formal dan non formal.
Edukasi formal adalah kegiatan belajar yang sistematis, bertingkat,
dan berstruktur dimulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, yang
termasuk didalamnya adalah kegiatan studi yang berorientasi umum dan
akademis, program spesialisasi, dan latihan profesional yang
dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus. Pendidikan formal
ialah jalur pendidikan yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi. Edukasi nonformal ialah pendidikan yang
diperoleh seseorang melalui pengalaman sehari-hari secara sadar atau
tidak sadar, sejak ia lahir sampai mati di dalam keluarga atau
pergaulannya sehari-hari. Pendidikan informal ini meliputi pendidikan
secara langsung yang berkaitan dengan pribadi anak itu sendiri dengan
pergaulannya, baik di lingkungannya maupun lingkungan terbuka atau
lingkungan luar.
Jenis edukasi yang digunakan pada perancangan ini adalah edukasi
nonformal. Edukasi ini diaplikasikan ke dalam perancangan melalui
gerakan dalam ruang. Selain itu, penataan ruang juga dapat memancing
pengunjung untuk menggali pengetahuan, terlibat dan memahami isi cerita
yang terdapat pada perancangan ini. Selain itu, penataan objek juga
mempengaruhi pola akses pengunjung di dalam ruang dengan melihat
objek secara berurutan sesuai dengan tema yang ada dalam
perancangan.
14
2.2. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Proklamasi berasal dari bahasa Yunani yaitu proclamation yang
berarti pengumuman kepada seluruh rakyat. Pengumuman yang
dimaksud ditujukan kepada hal-hal yang berhubungan dengan
ketatanegaraan. Sedangkan kata merdeka menurut WJS Poerwadarminta
dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (PN Balai Pustaka, Djakarta,
1966) adalah bebas (dari perhambaan, penjajahan dsb.); berdiri sendiri
(tidak terikat, tidak bergantung pada sesuatu juga lain); lepas (dari
tuntutan). Secara umum kemerdekaan dapat diartikan sebagai sebuah
kebebasan dari belenggu penjajahan atau penindasan dimana untuk
mencapai kebebasan atau kemerdekaan diperlukan usaha yang aktif atau
perjuangan hingga kemerdekaan itu sendiri tercapai. Dari pengertian-
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia secara umum adalah pengumuman kepada
seluruh rakyat bahwa negara Indonesia telah terbebas dari belenggu atau
penindasan yang dilakukan oleh penjajah.
2.3. Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ada dua, yaitu kepada
dunia luar dan bagi bangsa Indonesia sendiri. Berikut adalah penjelasan
dari kedua makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia:
Makna Proklamasi kepada dunia luar:
• Sejak saat itu Bangsa Indonesia telah merdeka
• Bangsa Indonesia sejak saat itu sudah merdeka dan berdaulat
15
• Wajib dihormati oleh negara-negara lain secara layak seabgai
negara dan bangsa yang mempunyai kedudukan sederajat
serta memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan bangsa-
bangsa lain yang telah merdeka dalam pengakuan antar
bangsa di dalam hubungan internasional.
Makna Proklamasi bagi bangsa Indonesia:
• Untuk memberikan dorongan bahwa bangsa Indonesia
mempunyai kedudukan yang sederajat dengan bangsa-
bangsa lain yang sudah merdeka.
• Memiliki hak dan kewajiban untuk mempertahankan
kemerdekaan bangsa yang telah diperoleh dan diperjuangkan.
• Sejak saat itu, Bangsa Indonesia sudah bertekad untuk
menentukan nasib tanah air dalam segala aspek kehidupan.
• Bangsa Indonesia akan menyusun negara sendiri, dan
mengatur dan menentukan aturan sendiri, sehingga pada saat
itu telah berdiri negara baru yaitu negara Indonesia.
• Dengan tercapainya negara baru ini maka negara ini akan
memiliki tata hukum sendiri untuk mengatur segala kehidupan
bernegara di dalam negara baru tersebut.
• Negara merupakan suatu organisasi kemasyarakatan yang
bertujuan dengan kekuasaannya mengatur serta
menyelenggarakan sesuatu masyarakat (Logemann).
16
2.4. Penjajahan yang Pernah Terjadi di Indonesia
Sejarah sebelum Negara Indonesia mencapai kemerdekaan
merupakan masa-masa yang kelam bagi sejarah Indonesia. Hal ini
dikarenakan pada masa tersebutlah bangsat Indonesia mengalami
penjajahan yang dilakukan oleh beberapa negara lain. Negara-negara
yang telah menjajah Indonesia adalah sebagai berikut(Dwi, Gunawan,
Sardiman, and Mesti, 2014):
A. Penjajahan Bangsa Portugis
Tujuan pelayaran Portugis ke Indonesia dikenal dengan 3G,
yaitu Gold, Glory, dan Gospel. Maksud dari tujuan tersebut adalah
sebagai berikut:
Gold(Emas) yaitu memperoleh keuntungan yang besar atau
dilambangkan dengan emas
Glory(Kejayaan) yaitu memperluas wilayah atau dapat
diartikan dengan pencarian daerah jajahan di wilayah Asia
Tenggara yang kaya akan rempah-rempah.
Gospel(Penyebaran Agama) yaitu menyebarkan agama
mereka yang adalah agama Nasrani.
Portugis berjaya menduduki Indonesia dalam beberapa
periode, yaitu:
Periode 1511 - 1526 selama kurang lebih 15 tahun
menguasai sebagian dari Sumatera, Jawa, Banda dan
Maluku.
17
Pada 1511 Portugis mengalahkan dan menguasai wilayah
Malaka.
Pada 1512 Portugis mengadakan perjanjian dagang yang
merupakan monopoli lada pada kerajaan Sunda.
B. Penjajahan Bangsa Spanyol
Keberhasilan Portugis dalam menjajah Indonesia menjadi sebuah
dorongan bagi bangsa-bangsa Eropa lainnya untuk ikut mencari
keuntungan. Berbeda dengan Portugis yang memusatkan perhatian
kepada Ternate, Spanyol lebih memusatkan perhatian kepada Tidore dan
bersekutu dengannya. Hal ini menimbulkan terjadinya persaingan di
antara negara Portugis dan negara Spanyol di kawasan Maluku. Spanyol
yang menyadarai persaingan ini membangun benteng di Tidore. Akhirnya
pada tahun 1527 terjadilah perang antara Ternate dengan bantuan
Portugis melawan Tidore dengan bantuan Spanyol.
Kedua negara ini menyadari kerugian yang ditimbulkan akibat
adanya persaingan tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut keduanya
menyepakati sebuah perjanjian pada tahun 1534, yaitu Perjanjian
Saragosa. Isi perjanjian ini antara lain:
Maluku menjadi daerah pengaruh dan kegiatan Portugis
Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan diri di
Filipina
C. Penjajahan Bangsa Belanda
Perjuangan Bangsa Indonesia melawan penjajahan Portugis berakhir
18
pada tahun 1602. Meskipun begitu hal ini bukanlah akhir dari masa
penjajahan Indonesia. Berakhirnya Penjajahan Portugis menjadi awal
masuknya Belanda ke Indonesia. Belanda yang saat itu dipimpin oleh
Cornelius de Houtman masuk ke Indonesia melalui Banten. Belanda
kemudian mendirikan Verenigde Oostindische Compagnie(VOC) di
Banten dengan tujuan menguasai pasar rempah-rempah di Indonesia.
VOC yang sebelumnya hanya berada dan berkuasa di Banten,
dipindahkan ke Sulawesi Selatan dikarenakan persaingan dagang dengan
Inggris dan Tionghoa.
Di Sulawesi Selatan, VOC mendapatkan perlawanan besar-besaran
dari Sultan Hasanuddin. Setelah berpindah-pindah ke berbagai tempat,
VOC sampai di Yogyakarta. Di sini VOC menyepakati perjanjian Giyanti
yang berisi:
Belanda mengakui Mangkubumi sebagai Sultan
Hamengkubuwono I.
Membagi kerajaan Mataram menjadi Kasultanan Yogyakarta
dan Kasunanan Surakarta.
VOC kemudian dibubarkan setelah Perancis berhasil mengalahkan
Belanda pada tanggal 1 bulan Januari tahun 1800. Meskipun begitu,
penjajahan Belanda tidaklah berhenti. Belanda kemudian memilih
Daendels sebagai Gubernur Jendral Hindia Belanda. Pada masa
pemerintahan Daendels inilah masyarakat Indonesia dipaksa untuk
membuat sendiri jalan raya dari Anyer sampai Panarukan. Meskipun
19
begitu masa pemerintahan Daendels berlangsung singkat. Daendels
kemudian digantikan oleh Johannes Van den Bosch atau yang lebih
dikenal dengan Van den Bosch.
Pada masa pemerintahannya, Van den Bosch menerapkan Sistem
Tanam Paksa(Cultuur Stelsel). Sistem Tanam Paksa ini mewajibkan
setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanami komoditi
ekspor seperti tebu, kopi, nila, dll. Lalu hasil dari tanam paksa tersebut
harus dijual kepada pemerintah Kolonial(Belanda) dengan harga yang
telah ditetapkan(serendah mungkin).
D. Penjajahan Bangsa Jepang
Setelah 3,5 abad Belanda menjajah Indonesia, masa penjajahan
tersebut pun digantikan oleh Jepang setelah Belanda menyerah tanpa
syarat kepada Jepang melalui Perjanjian Kalijati pada 8 Maret 1942.
Jepang berkuasa di Indonesia dimulai pada tahun 1942 hingga
merdekanya Bangsa Indonesia yaitu 17 Agustus 1945.
Pada mulanya kedatangan pasukan Jepang disambut dengan baik
dan ramah oleh bangsa Indonesia dikarenakan Jepang yang menjanjikan
kemerdekaan kepada Indonesia. Ditambah lagi dengan Propaganda
Gerakan 3A yang diutarakan oleh Jepang yang adalah “Nippon Pemimpin
Asia”, “Nippon Pelindung Asia”, dan “Nippon Cahaya Asia”. Meskipun
begitu, sebenarnya tujuan Jepang adalah menguasai segala sumber-
sumber alam, terutama minyak bumi, untuk mendukung potensi perang
Jepang serta mendukung bidang industrinya.
20
Untuk mempengaruhi seluruh masyarakat Indonesia agar mau
membantu Jepang maka Jepang melakukan berbagai cara antara lain
sebagai berikut:
1. Bendera merah putih diberi izin untuk berkibar.
2. Lagu Indonesia Raya diberi izin untuk dinyanyikan.
3. Bahasa Indonesia diberi izin untuk digunakan sebagai bahasa
pengantar.
4. Mendirikan berbagai organisasi.
Organisasi-organisasi yang didirikan oleh Jepang antara lain:
PUTERA(Pusat Tenaga Rakyat)
HEIHO(Pasukan Indonesia Buatan Jepang)
PETA(Pembela Tanah Air)
Jawa Hokokai(Pengganti PUTERA)
Jepang semakin menjadi-jadi menjajah Indonesia setelah sumber-
sumber ekonomi Indonesia yang dikontrol degan ketat oleh pasukan
Jepang. Pengontrolan ini dilakukan untuk mementingkan perang dan
kemajuan industri Jepang. Cara-cara yang mereka lakukan adalah:
1. Mengadakan Romusha. Banyak para pemuda yang ditangkap
dan dipaksa Romusha. Romusha ialah tenaga kerja paksa yang
diambil dari para pemuda dan petani untuk melakukan kerja
paksa. Banyak rakyat indonesia yang meninggal ketika
romusha, karena mereka menderita kelaparan dan mengidap
21
berbagai penyakit.
2. Para petani selalu diawasi secara ketat dan hasil-hasil
pertanian tersebut harus diberikan kepada pemerintah Jepang.
3. Hewan peliharaan penduduk dirampas dan dipotong untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi saat perang.
Meskipung begitu, Jepang tetap meyakinkan Indonesia mengenai
kemerdekaan dengan membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-
Usaha Persiapan Kemerdekaan) atau yang disebut juga Dokuritsu Junbi
Tyosakai. Jepang melantik anggota BPUPKI di Gedung Cuo Sangi Ini pada
28 April 1945 di Jakarta, Pejambon. Saat itu ketua BPUPKI yang ditunjuk
oleh Jepang adalah dr. Rajiman Wedyodiningrat dengan wakil Icibangase
(orang Jepang) dan Sekretaris yaitu R. P. Soeroso. Anggota BPUPKI saat
itu ada 63 orang yang mewakili hampir seluruh wilayah di Indonesia.
BPUPKI dibubarkan oleh Jepang pada 7 Agustus 1945, lalu
dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau
Dokuritsu Junbi Iinkai untuk melanjuti BPUPKI. Anggota PPKI seluruhnya
berjumlah 21 orang yang akan mewakili seluruh lapisan masyarakat
Indonesia. PPKI ini dipimpin oleh Ir. Soekarno dengan wakilnya Drs. Moh.
Hatta dan penasihatnya yaitu Ahmad Subarjo.
Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang telah menyatakan menyerah
kepada Sekutu karena adanya bom atom yang terjadi di kota Hiroshima,
Jepang pada tanggal 6 Agustus 1945 dan di kota Nagasaki pada tanggal 9
Agustus 1945. Setelah terdengar kabar bahwa Jepang telah menyerah,
golongan muda Indonesia langsung mendesak golongan tua untuk
22
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta dibawa ke
Rengasdengklok oleh sejumlah pemuda. Hal ini bertujuan untuk
mendesak mereka agar mempercepat proses Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akhirnya
dibacakan oleh Ir. Soekarno yang didampingi oleh Mohammad Hatta
tanggal 17 Agustus 1945 di kediaman Soekarno.
Gambar 2.1: Teks Proklamasi yang asli dan yang sudah diketik