Top Banner
7 BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Keaktifan a. Pengertian Keaktifan Perilaku siswa dalam proses pembelajaran menunjukan aktif tidaknya siswa di dalam kelas, dengan siswa yang aktif maka tercapailah tujuan pembelajaran. Karena belajar tidak hanya guru saja yang aktif namun siswa juga harus aktif dan terlibat didalamnya. Siswa aktif bermanfaat untuk siswa itu sendiri karena untuk mendapatkan pengetahuan, mengembangkan keterampilan dan pengalaman. Sebagai “primus motor” dalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan belajar, siswa dituntut untuk selalu aktif memproses dan mengolah perolehan belajarnya. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan belajar secara efektif siswa harus aktif secara fisik, intelektual dan emosional menurut Dimyati dan Mudjiono (2010: 51), menurut Aunurrahman (2010: 119) Keaktifan siswa dalam belajar merupakan persoalan penting dan mendasar yang harus dipahami, disadari dan dikembangkan oleh setiap guru di dalam proses pembelajaran harus dapat diterapkan oleh siswa dalam bentuk kegiatan belajar. Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional dan fisik jika dibutuhkan. 7 Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017
19

BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

May 27, 2019

Download

Documents

duongngoc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

7

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Keaktifan

a. Pengertian Keaktifan

Perilaku siswa dalam proses pembelajaran menunjukan aktif

tidaknya siswa di dalam kelas, dengan siswa yang aktif maka

tercapailah tujuan pembelajaran. Karena belajar tidak hanya guru saja

yang aktif namun siswa juga harus aktif dan terlibat didalamnya. Siswa

aktif bermanfaat untuk siswa itu sendiri karena untuk mendapatkan

pengetahuan, mengembangkan keterampilan dan pengalaman.

Sebagai “primus motor” dalam kegiatan pembelajaran maupun

kegiatan belajar, siswa dituntut untuk selalu aktif memproses dan

mengolah perolehan belajarnya. Untuk dapat memproses dan

mengolah perolehan belajar secara efektif siswa harus aktif secara

fisik, intelektual dan emosional menurut Dimyati dan Mudjiono

(2010: 51), menurut Aunurrahman (2010: 119) Keaktifan siswa dalam

belajar merupakan persoalan penting dan mendasar yang harus

dipahami, disadari dan dikembangkan oleh setiap guru di dalam proses

pembelajaran harus dapat diterapkan oleh siswa dalam bentuk kegiatan

belajar. Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara

optimal, baik intelektual, emosional dan fisik jika dibutuhkan.

7

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

8

Beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan

merupakan hal yang dilakukan oleh siswa dan diperlukan untuk siswa

dan terjadi perubahan, dengan siswa aktif dalam pembelajaran dapat

menambah pengetahuan, pengalaman, sikap, keterampilan dan nilai

untuk siswa itu sendiri. Dalam keaktifan dapat dilihat pada saat

penerapan model think pair share, apakah siswa aktif dalam

berdiskusi, mengutarakan pendapatnya dan memberi tanggapan.

b. Indikator Keaktifan

Indikator keaktifan dijabarkan oleh Sudjana (2001: 61)

berpendapat bahwa kriteria yang digunakan dalam menilai proses

belajar mengajar, antara lain :

1) Turut serta dalam melakukan proses belajar

2) Terlibat dalam pemecahan masalah

3) Bertanya pada siswa lain atau pada guru apabila tidak memahami

persoalan yang dihadapinya

4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlakukan untuk

pemecahan masalah

5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petujuk guru

6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya

7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenis

8) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah

diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang

dihadapinya.

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

9

Dalam penelitian ini, indikator keaktifan yang dikemukakan

oleh Sudjana peneliti hanya mengambil indikator berikut dan

diterapkan pada model think pair share :

1) Berusaha mencari berbagi informasi yang diperlukan untuk

memecahkan masalah :

a) Memperhatikan penjelasan guru

b) Siswa menanyakan hal yang kurang dimengerti dan merespon

pertanyaan yang diberikan guru

2) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru

a) Siswa aktif saat berdiskusi dengan pasangannya

b) Siswa saling menghargai pendapat jika berbeda pendapat

3) Melatih diri dalam mengerjakan soal :

a) Berfikir dan berusaha mengerjakan soal yang diberikan guru

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi

Hasil dari belajar yaitu prestasi belajar yang digunakan untuk

mengukur seberapa banyak kemampuan siswa yang diperoleh dalam

suatu pembelajaran. Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu

prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang

berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi belajar” (achievement) berbeda

dengan hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar pada

umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan. Arifin juga

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

10

menjelaskan bahwa prestasi belajar merupakan suatu masalah yang

bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang

rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut

bidang dan kemampuan masing-masing Arifin (2013: 12).

Prestasi didefinisikan oleh Hamdani (2011: 137) sebagai hasil

dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara

individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan

selama manusia tidak melakukan kegiatan. Menurut Mulyasa (2013:

189) Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah

menempuh kegiatan belajar, sedangkan belajar pada hakekatnya

merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memenuhi

kebutuhannya.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan atau dilakukan oleh siswa

kemudian mendapatkan hasil yang berasal dari kemampuan akademik

siswa lalu dihitung skor atau nilai yang didapatkan oleh siswa. Setelah

itu dapat diketahui nilai yang diperoleh siswa dan dapat di ketahui

siswa sudah mencapai ketuntasan dengan predikat sangat baik, baik,

cukup atau kurang sekali.

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

11

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat

digolongkan menjadi 2 bagian, faktor dalam (internal) dan faktor luar

(eksternal) dijabarkan menurut Hamdani (2011: 139-146) sebagai

berikut :

1) Faktor Internal

a) Kecerdasan (inteligensi)

Kecerdasan adalah kemamapuan belajar disertasi kecakapan

untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.

b) Faktor Jasmaniah atau psikologis

Pada umumnya kondisi jasmaniah atau psikologis sangat

berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang.

c) Sikap

Yaitu kecenderungan untuk merekasi terhadap suatu hal, orang

atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh tak acuh.

d) Minat

Minat ini erat kaitannya dengan perasaan, terutama perasaan

senang. Dapat dikatakan minat itu terajadi karena perasaan

senang pada sesuatu.

e) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seeorang

untuk mencapai kebebasan pada masa yang akan datang.

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

12

f) Motivasi

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu.

2) Faktor Eksternal

a) Keadaan Keluarga

Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan

utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pedidikan

kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar, yaitu

pendidikan bangsa, negara dan dunia.

b) Keadaan sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal

pertama yang sangat penting menentukan keberhasilan belajar

siswa. Oleh karena itu, lingkungan sekolah yang baik dapat

mendorong siswa untuk belajar lebih giat.

c) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh terhadap

perkembangan pribadi siswa sebab dalam kehidupan sehari-

hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat

berada. Penjelasan di atas mengenal faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa meliputi 2 faktor, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal keduanya berpengaruh

besar dalam hasil prestasi belajar siswa.

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

13

3. IPS

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia mulai

dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas

akademik dan secara formal mulai digunakan sebagai sistem

pendidikan kurikulum nasional dan kurikulum 1975. Dalam dokumen

kurikulum tersebut IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran yang

diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata

pelajaran IPS sebuah integrasi dari mata pelajaram Sejarah, Geografi,

Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya Sapriya (2011: 7).

IPS adalah mata pelajaran untuk mengembangkan konsep

pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di

lingkungan siswa. Sehingga dengan memberikan pendidikan IPS

diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik dan bertanggung

jawab terhadap bangsa dan negaranya serta adanya peningkatan

sumber daya manusia dan berpikir kritis Susanto (2013: 138).

Pelajaran IPS merupakan pembahasan mengenai hubungan

antar manusia dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat dimana

siswa tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat,

diharapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di

lingkungan sekitarnya. Pendidikan IPS berusaha membantu siswa

dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga

menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial

masyarakatnya Kosasih dalam (Solihatin, 2009: 14-15).

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

14

Dari beberapa pengertian mengenai IPS di atas dapat

disimpulkan bahwa IPS merupakan pelajaran yang erat kaitannya

dengan masyarakat dan menghubungkan dengan lingkungannya.

Dengan mempelajari IPS maka siswa akan mengetahui bagaimana

berada dalam masyarakat serta lingkungannya dan dapat menjadi

manfaat serta pengalaman untuk siswa.

b. Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan utama pelajaran IPS adalah menggembangkan potensi

siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat.

Rumusan tersebut dirinci sebagai berikut menurut Mutakin dalam

(Susanto,2013: 145) :

1) Memiliki kesadaran dan keperdulian terhadap masyarakat melalui

penanaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan

masyarakat.

2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu

menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial dan

dapat memecahkan masalah sosial.

3) Memampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta

membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang

ada di masyarakat.

4) Menaruh perhatian terhadap isu dan masalah sosial serta mampu

membuat analisis yang kritis dan mengambil tindakan yang tepat.

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

15

5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

membangun diri sendiri agar survive dan bertanggung jawab dalam

masyarakat.

c. Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar serta Indikator

a. Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dalam

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

b. Kompetensi Dasar : 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh

dalam mempertahankan kemerdekaan.

c. Indikator :

1) Siswa dapat menceritakan upaya mempertahankan

kemerdekaan di berbagai wilayah

2) Siswa dapat menjelaskan usaha-usaha pengakuan kedaulatan

Indonesia

3) Siswa dapat menjelaskan upaya diplomasi di Indonesia

4) Siswa dapat menceritakan tokoh-tokoh yang berperan

mempertahankan kemerdekaan

4. Think Pair Share

a. Pengertian Think Pair Share

Seperti namanya “thinking”, pembelajaran ini diawali dengan

guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk

dipikirkan oleh siswa. Guru memberi kesempatan pada mereka

memikirkan jawabannya, selanjutnya “pairing” pada tahap ini guru

meminta siswa berpasangan untuk berdiskusi. Diharapkan diskusi ini

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

16

dapat memperdalam makna dari jawaban yang telah dipikirkannya.

Hasil diskusi tiap pasangan dibicarakan dengan pasangan diseluruh

kelas “sharing” Suprijono (2013: 91).

Pembelajaran menggunakan metode think pair share

merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi siswa. Strategi think pair share ini

berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu.

Pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman dan koleganya di

Universitas Maryland sesuai yang dikutip Arends (1997), menyatakan

bahwa think pair share merupakan suatu cara yang efektif untuk

membuat variasi suasana pola diskusi kelas Trianto (2012: 81)

Penjelasan di atas mengenai think pair share dapat disimpulkan

bahwa, pembelajaran menggunakan model ini baik digunakan karena

membuat siswa aktif dalam pembelajaran, siswa belajar berpikir kritis,

berdiskusi dengan temannya mengenai jawabannya dan tampil di

depan kelas untuk mempresentasikan pendapatnya. Cara ini sangat

efektif dalam proses pembelajaran dan membuat siswa semakin

memahami mengenai materi yang sudah diajarkan.

b. Tahap-tahap penggunaan model Think Pair Share

Terdapat 3 tahapan penggunaan model think pair share menurut

Barkley (2016: 156) sebagai berikut :

1) Mengajukan pertanyaan yang sudah dibuat di dalam kelas, beri

waktu beberapa menit pada siswa untuk memikirkan pertanyaan

yang diajukan dan memberikan tanggapan individual.

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

17

2) Meminta siswa membentuk pasangan dengan siswa yang ada

disebelahnya.

3) Minta siswa A untuk membahas tanggapannya bersama dengan

siswa B, kemudian siswa B membahas gagasannya dengan siswa A.

Ingatkan jika kedua siswa tersebut memiliki tanggapan yang

berbeda, mereka harus mengklarifikasi dan siswa siap menjelaskan

bagaimana dan mengapa berbeda pendapat.

Cara penggunaan model think pair share berbantu media

kantong pintar :

1) Guru membuat lintingan dari angka 1-6

2) Guru meminta siswa untuk maju dan mengambil lintingan

3) Siswa memilih lintingan, jika yang keluar angka 2 maka siswa

mengambil isi dari kantong nomor 2

4) Kemudian siswa membaca materi

5) Guru membacakan ulang materi dan menjelaskan materi secara

luas

6) Setelah guru menjelaskan materi menggunakan media kantong

pintar, guru membagikan LKS

7) Guru meminta siswa untuk berfkir mengenai jawaban dari soal

tersebut diberi 2-3 menit (think)

8) Siswa berpasangan dengan teman sebangkunya (pair)

9) Siswa dan temannya saling berbagi jawaban dan saling memberi

tanggapan (share)

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

18

10) Siswa dan pasangan menuliskan jawabannya pada LKS

11) Setelah beberapa siswa dengan pasangannya maju dan saling

memberi tanggapan bila perlu untuk mempresentasikannya

didepan kelas.

c. Kelebihan dan Kekurangan

Terdapat kelebihan dan kekurangan pada model think pair share

menurut Lie (2010: 46) berikut penjabarannya :

Kelebihan model think pair share

1) Meningkatkan partisipasi siswa

2) Cocok untuk tugas sederhana

3) Lebih banyak kesempatan untuk kontribusi masing-masing anggota

kelompok

4) Interaksi lebih mudah

5) Lebih mudah dan cepat membentuknya

Kekurangan model think pair share

1) Banyak kelompok yang melapor dan perlu monitor

2) Lebih sedikit ide yang muncul

3) Jika ada perselisihan tidak ada penengah

Pada kekurangan model think pair share disini peneliti memiliki

cara untuk mengatasinya yaitu :

1) Banyak kelompok yang melapor dan perlu monitor

Yaitu pada setiap pertemuan untuk berdiskusi guru lebih fokus

pada 2 baris tempat duduk siswa dari sebelah kiri, kemudian

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

19

pada petemuan berikutnya 2 baris tempat duduk dari sebelah

kanan. Untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

guru meminta siswa yang sudah maju untuk memberi

kesempatan pada siswa yang belum maju.

2) Lebih sedikit ide yang muncul

Yaitu dengan cara saat guru menjelaskan materi, guru

menjelaskannya secara lebih luas dan bahasanya mudah

dimengerti siswa, ketika siswa berdiskusi dengan pasangannya

guru memberi penekanan kembali mengenai materi agar ide-ide

siswa bermunculan.

3) Jika ada perselisihan tidak ada penengah

Yaitu dengan cara saat siswa berdiskusi guru berkeliling untuk

melihat siswanya berdiskusi, jika ada yang berselisih maka guru

akan langsung menjadi penengah.

5. Media Pembelajaran Kantong Pintar

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan alat bantu untuk guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran, pengertian media pembelajaran

menurut Arsyad (2007: 3) kata media bersal dari bahasa latin yaitu

medis yang secara harfiah berarti “tengah” perantara, atau “pengantar”.

Gerlach dan Ely (1971) dalam (Arsyad,2007: 3) mengatakan bahwa

media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau

kejadian yang membangun kondisi membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

20

Pendapat Smaldino (2005) dalam (Anitah,2008: 1) mengatakan

bahwa media adalah sesuatu alat komunikasi dan sumber informasi.

Berasal dari bahasa latin “medium” yang berarti “antara”, media

menunjuk pada segala sesuatu tersebut membawakan pesan untuk

suatu tujuan pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah perantara dalam proses pembelajaran untuk

memudahkan dan membantu guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran. Media pembelajaran juga membuat siswa perhatian dan

antusias karena media merupakan sarana yang menarik bagi siswa.

b. Pengertian Kantong Pintar

Papan flanel sering disebut juga sebagai visual board, papan

tersebut dilapisi kain flanel atau kain yang berbulu di mana diletakkan

potongan gambar-gambar atau simbol-simbol. Gambar-gambar atau

simbol-simbol tersebut biasanya disebut item papan flanel. Kegunaan

papan flanel adalah dapat dipakai untuk jenis pelajaran apa saja, dapat

menerangkan perbandingan dan persamaan secara sistematis, dapat

memupuk untuk siswa belajar aktif Daryanto (2015: 22) disini peneliti

memiliki ide lain membedakan papan flanel dengan yang lainnya,

yaitu peneliti membuat media dengan menggunakan kain flanel,

terdapat 6 buah kantong kemudian menempelkan flanel tersebut pada

papan tulis dan peneliti memberi nama media tersebut kantong pintar

karena didalam kantong terdapat materi untuk siswa. Siswa akan

penasaran dengan isi materi yang ada dikantong pintar, guru akan

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

21

meminta siswa untuk maju mengambil lintingan nomor kemudian

mengambil materi dam siswa membacakan materi. Untuk lebih

memberjelas materi guru menjelaskan kembali materi pelajaran secara

luas.

Proses pembelajaran yang menyenangkan, menarik dan

bermutu dipengaruhi beberapa unsur antara lain, guru yang memahami

secara utuh hakikat karakteristik siswa, sarana belajar yang memadai

dan tersedianya sarana belajar yang menarik. Untuk itu peran media

dalam pembelajaran sangat penting artinya untuk perkembangan

siswa maka dari itu peneliti membuat media kantong pintar karena

mudah digunakan, walaupun tanpa pantauan dari guru karena siswa

bisa menggunakannya setiap saat. Media kantong pintar ini sangat cocok

untuk anak SD karena sangat menarik dan membuat anak jadi

penasaran untuk mencari materi yang ada di dalam kantongnya.

c. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian

yang dilakukan oleh Aryani Ayu Nyoman, dkk (2014) dengan judul

Pengaruh Model think pair share terhadap Prestasi Belajar dan

Pembelajaran IPS, dapat disimpulkan bahwa metode Think Pair

Share (TPS) bermanfaat bagi siswa untuk memberikan pengalaman

belajar yang lebih bermakna sehingga siswa tidak hanya belajar

dengan cara menghafal materi saja tetapi memahami materi

pelajaran karena siswa sendiri yang menemukan jawabannya

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

22

sendiri sehingga ingatan siswa akan dapat bertahan lebih lama,

yang nantinya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Penelitian relevan yang berikutnya dilakukan oleh Mahmud

Alpusari dan Riki Apriyandi (2015) dengan judul The Appication of

Cooperative Learning Think Pair Share (TPS) Model to Increase the

Process Science Skills in Class IV Elemtary School Number 81

Pekanbaru City, dapat disimpulkan bahwa : Terjadi kenaikan tinggi

dalam aspek "aplikasi" kategori yang berdasarkan analisis dari nilai N-

gain (0.50) karena model pembelajaran kooperatif TPS dapat

melibatkan siswa aktif, sehingga pembelajaran menjadi bermakna.

TPS pembelajaran kooperatif memberikan banyak peluang bagi siswa

untuk berpikir dan berbagi, karena itu mereka mendapatkan konsep

dapat diterapkan. Penerapan konsep dapat dilakukan melalui proses

pengajaran / berbagi pengetahuan atau konsep dengan siswa lain.

Penelitian relevan yang berikutnya dilakukan oleh Kwok

Andrew P dan Alexandria Lau (2015) dengan judul An Exploratory

Study on Using the Think Pair Share Cooperative Learning Strategy,

dapat disimpulkan bahwa: Masalah matematika dalam Tantangan

Bulanan Pertanyaan dijelaskan oleh peningkatan interaksi, Umpan

balik korektif, motivasi tinggi, dan Meningkatkan rasa percaya diri.

Pembelajaran kooperatif Strategi "Think Pair Share" memupuk kelas

lingkungan belajar dengan pengaruh yang lebih baik antar siswa

Kelompok. Terjadi peningkatan interaksi dan motivasi berprestasi

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

23

untuk mencapai tujuan. Strategi ini juga Meningkatkan proses

pembelajaran kognitif, siswa memiliki lebih banyak waktu belajar

akademik yang dihabiskan dalam diskusi, meningkatkan proses

berpikir mereka dari koreksi rekan umpan balik dan refleksi diri untuk

lebih dalam dan lebih pemahaman menyeluruh.

Penelitian relevan yang berikutnya dilakukan oleh Siburian

Tiur Asih (2013) dengan judul Improving Student’s Achievement on

Writing Descriptive Text Through Think Pair Share dapat disimpulkan

bahwa, Think pair share adalah salah satu metode pembelajaran

kooperatif yang terdapat tantangan atau pertanyaan terbuka serta

memberikan siswa waktu setengah sampai satu menit untuk berfikir

tentang pertanyaan. Siswa kemudian memasangkan dengan anggota

kelompok kolaboratif atau teman sebangku dan mendiskusikan ide-ide

tentang pertanyaan selama beberapa menit. Struktur think pair share

memberikan semua siswa kesempatan untuk mendiskusikan ide-ide

mereka.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang mempunyai

perbedaan dan persamaan yang telah dilaksanakan terdahulu.

Perbedaannya adalah peneliti sekarang meneliti bagaimana

penggunaan model think pair share dengan berbantu media kantong

pintar dapat meningkatkan keaktifan siswa dan prestasi belajar,

kemudian persamaanya adalah sama menggunakan model think pair

share.

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

24

B. Kerangka Pikir

Meningkatkan keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa dapat

dilakukan dengan menggunakan model, metode dan cara guru untuk

melakukan proses pembelajaran. Banyak model dan metode yang dapat

digunakan untuk proses pembelajaran namun guru kurang memahami

bagaimana cara penggunaannya dan bingung untuk menerapkan model atau

metode mana yang sesuai.

Memberikan ketertarikan, pemahaman siswa dalam proses

pembelajaran memberikan pembelajaran yang beda dari sebelumnya. Maka

dari itu menggunakan model think pair share untuk meningkatkan keaktifan

siswa dan prestasi belajar siswa. Untuk lebih jelasnya dibuat bagan kerangka

berfikir sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Kondisi Awal Keaktifan dan

prestasi belajar

siswa rendah

Dalam pembelajaran

guru menggunakan

model think pair share

dan media kantong pintar

Siklus 1

Dalam pembelajaran IPS

menggunakan model

think pair share dan

media kantong pintar

Keaktifan siswa dan

preastasi belajar IPS

meningkat

Siklus 2

Dalam pembelajaran IPS

menggunakan model

think pair share dan

media kantong pintar

Tindakan

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/3104/3/BAB II.pdfKemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi

25

C. Hipotesis Tindakan

Untuk mengatasi masalah diatas dapat dirumuskan hipotesesis

penelitian sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan menggunakan model think pair share dapat

meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran IPS kelas V SD Negeri

Karangmanggu Kecamatan Baturraden.

2. Pembelajaran dengan menggunakan model think pair share dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS kelas V SD Negeri

Karangmanggu Kecamatan Baturraden.

Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Inggri Vidiani, FKIP, UMP, 2017