4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Dari hasil penelitian Heny Subekti (2009) dengan judul skripsi ‖Hubungan antara pengetahuan Ibu Tentang Diare dengan Tindakan penanganan pada Balita Di Rsud Dr. Sayidiman Magetan “ membuktikan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan ibu adalah baik, yaitu sebanyak 13 responden (43,3%). Kemudian tindakan penanganan ibu dalam penanganan balita diare sebagian besar adalah baik, yaitu sebanyak 13 responden (43,33%). Berdasarkan uji Spearman Rank dengan SPSS 12 dengan tingkat signifikan 5%, diperoleh angka korelasi penghitungan sebesar 0,7 yang menunjukkan adanya korelasi . Kemudian angka probabilitas hubungan antar variabel adalah sebesar 0,0, dimana 0,0< 0,05,maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan. Hal ini berarti terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare dengan tindakan penanganan pada balita. Dari hasil penelitian Kiran Kumar et al. (2016) yang dilakukan di kota Kalaburagi India, dengan responden ibu yang memiliki anak balita di daerah tersebut, dengan metode penelitian cross sectional dengan menggunakan kuisioner menyatakan bahwa ada hubungan yang kuat antara status pendidikan dan praktek yang tepat dalam menangani diare (p<0,001). Oleh karena itu pendidikan kesehatan harus digunakan sebagai alat untuk mempromosikan pengetahuan dan praktek yang baik dan mengurangi morbiditas & mortalitas. Hal serupa juga disampaikan dalam penelitian Dr. Omar Yousof (2016) yang melakukan penelitian dikota Shendi India, dengan menggunakan kuisioner terhadap ibu yang memiliki anak balita diwilayah tersebut, membuktikan bahwa jumlah kasus diare yang tinggi HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ...,MARIA SURININGSIH, FARMASI, UMP 2017
24
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4216/3/MARIA SURININGSIH - BAB II.pdf · ‖Hubungan antara pengetahuan Ibu Tentang Diare dengan Tindakan ... sikap
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian Terdahulu
Dari hasil penelitian Heny Subekti (2009) dengan judul skripsi
‖Hubungan antara pengetahuan Ibu Tentang Diare dengan Tindakan
penanganan pada Balita Di Rsud Dr. Sayidiman Magetan “
membuktikan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan ibu adalah
baik, yaitu sebanyak 13 responden (43,3%). Kemudian tindakan
penanganan ibu dalam penanganan balita diare sebagian besar adalah
baik, yaitu sebanyak 13 responden (43,33%). Berdasarkan uji Spearman
Rank dengan SPSS 12 dengan tingkat signifikan 5%, diperoleh angka
korelasi penghitungan sebesar 0,7 yang menunjukkan adanya korelasi .
Kemudian angka probabilitas hubungan antar variabel adalah sebesar 0,0,
dimana 0,0< 0,05,maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan. Hal
ini berarti terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare
dengan tindakan penanganan pada balita.
Dari hasil penelitian Kiran Kumar et al. (2016) yang dilakukan di
kota Kalaburagi India, dengan responden ibu yang memiliki anak balita
di daerah tersebut, dengan metode penelitian cross sectional dengan
menggunakan kuisioner menyatakan bahwa ada hubungan yang kuat
antara status pendidikan dan praktek yang tepat dalam menangani diare
(p<0,001). Oleh karena itu pendidikan kesehatan harus digunakan sebagai
alat untuk mempromosikan pengetahuan dan praktek yang baik dan
mengurangi morbiditas & mortalitas.
Hal serupa juga disampaikan dalam penelitian Dr. Omar Yousof
(2016) yang melakukan penelitian dikota Shendi India, dengan
menggunakan kuisioner terhadap ibu yang memiliki anak balita
diwilayah tersebut, membuktikan bahwa jumlah kasus diare yang tinggi
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ...,MARIA SURININGSIH, FARMASI, UMP 2017
5
pada anak balita hanya dapat dikurangi dengan mengubah pengetahuan,
sikap dan praktek ibu terhadap penyakit diare, hal itu dapat dicapai
melalui program intervensi (pengendalian dan pencegahan).
Yang menjadi perbedaan pada penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah metode penelitian yang digunakan dan tempat
dilakukannnya penelitian. Pada penelitian terdahulu untuk mengumpulkan
data menggunakan alat kuisioner, dengan melakukan intervensi terhadap
responden. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan alat kuisioner
terhadap ibu yang memiliki anak balita di wilayah Kecamatan Kalibagor
tanpa melakukan intervensi apapun, serta melakukan Wawancara singkat,
agar dapat menggali lebih dalam lagi sejauh mana pengetahuan ibu-ibu di
wilayah kecamatan Kalibagor terhadap penyakit diare dan tatalaksana
terapi yang dilakukan di rumah untuk menangani penyakit diare pada
balita.
Sedangkan yang menjadi persamaan pada penelitian terdahulu dengan
penelitian kali ini adalah tujuan dilakukannya penelitian, yaitu untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang
diare dengan tatalaksana terapi diare di rumah yang dilakukan terhadap
balita.
B. Landasan Teori
1. Konsep Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata,
hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu
pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.
Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra
pendengaran yaitu telinga dan indra penglihatan yaitu mata
(Notoatmodjo, 2012).
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ...,MARIA SURININGSIH, FARMASI, UMP 2017
6
Berdasarkan bahasa, pengetahuan merasa,bersikap dan bertindak.
Sikap dan tindakannya bersumber pada pengetahuan yang didapatkan
lewat kegiatan merasa dan berfikir (Notoatmodjo,2009).
Berdasarkan Notoatmodjo (2007) perilaku baru seseorang dapat
terbentuk dimulai dari tahu terlebih dahulu terhadap stimulus yang
berupa materi atau objek disekitarnya sehingga menimbulkan
pengetahuan dan selanjutnya menimbulkan respon lebih lanjut berupa
tindakan atau praktik. Apabila penerimaan perilaku didasari oleh
pengetahuan maka perilaku akan bersifat langgeng (long lasting).
Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi pula tingkat
pengetahuannya dan ini diperoleh dari pengalaman seseorang
(Notoatmodjo,2012).
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2011), pengetahuan adalah
sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses
belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam, seperti motivasi dan
faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia, serta keadaan sosial
budaya. Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui
atau disadari oleh seseorang (Agus, 2013).
b. Jenis Pengetahuan
Pemahaman masyarakat mengenai pengetahuan dalam konteks
kesehatan sangat beraneka ragam. Pengetahuan merupakan bagian
perilaku kesehatan.
Jenis pengetahuan diantaranya sebagai berikut :
1) Pengetahuan implisit
Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih tertanam
dalam bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang
tidak bersifat nyata, seperti keyakinan pribadi, perspektif, dan
prinsip.
2) Pengetahuan eksplisit
Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang telah
didokumentasikan atau disimpan dalam wujud nyata, bisa dalam
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ...,MARIA SURININGSIH, FARMASI, UMP 2017
7
wujud perilaku kesehatan. Pengetahuan nyata diwujudkan dalam
tindakan-tindakan yang berhubungan dengan kesehatan
(Agus,2013).
c. Tingkatan Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan yang dicakup dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa
yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentangobyek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang
telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan. Contoh: menyimpulkan,meramalkan dan sebagainya
terhadap obyek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materiyang telah dipelajari pada situasi dan kondisireal
(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus,metode, prinsip dan sebagainya
dalam konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek kedalam komponen-komponen,tetapi masih
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ...,MARIA SURININGSIH, FARMASI, UMP 2017
8
didalam satu struktur organisasi,danmasihada kaitannya satu sama
lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata
keda, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian untuk melakukan
justification atau penilaian terhadap suatu materi atau objek
penilaian. Penilaian itu didasarkan pada suatu criteria yang
ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah
ada.
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk, melakukan
justification atau penilaian terhadap suatu materi atau
objek. Penelitian-penelitian itu berdasarkan suatu criteria yang
ditentukan sendiri atau menggunakan criteria yang telah ada.
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
1) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan didalam dan diluar sekolah (baik formal maupun
nonformal), berlangsung seumur hidup. Pengetahuan sangat erat
kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan
pendidikan tinggi, orang tersebut akan semakin luas pula
pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang
berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah
pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di
pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada
pendidikan nonformal.
2) Informasi/media massa
Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu teknik untuk