6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Peran Komunikasi Media Massa Media massa mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Peran komunikasi sangat menentukan dalam penyampaian informasi maupun suatu kebijakan pemerintah. Sejalan dengan tingkat perkembangan teknologi komunikasi yang kian pesat, maka metode komunikasi pun mengalami perkembangan yang pesat pula. Namun semua itu, mempunyai aksentuasi sama yakni komunikator menyampaikan pesan, ide, dan gagasan, kepada pihak lain (komunikan). Hanya model yang digunakannya berbeda-beda. Bila dirinci secara lebih kongkrit, metode komunikasi dalam dunia kontemporer saat ini yang merupakan pengembangan dari komunikasi verbal dan non-verbal meliputi banyak bidang, antara lain jurnalistik, hubungan masyarakat, periklanan, pameran/eksposisi, propaganda, dan publikasi. Berdasarkan metode dalam komunikasi seperti tersebut tadi, semakin jelas kiranya, bahwa propaganda menjadi salah satu metode dalam komunikasi. Tentunya, karena propaganda menjadi bagian dari kegiatan komunikasi, maka metode, media, karakteristik unsur komunikasi (komunikator, pesan, media, komunikan) dan pola yang digunakan, sama dengan model-model komunikasi lain. Oleh karena itu, unsur komunikasi secara umum juga berlaku bagi propaganda. Menghadapi pemilu 2004, media massa memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting. Sebagai langkah awal perbaikan politik untuk mencapai keberhasilan pemerintahan yang demokratis, sangat ditentukan peran media massa dalam mempropagandakan pesan-pesan yang penuh harapan kepada masyarakat sebagai upaya pemulihan krisis multidimensional. Apabila pelaksanaan pemilu 2004 mendapat dukungan dari sebagian masyarakat maka akan berdampak pada jalannya pemerintahan selanjutnya.
23
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Repositori Institusi · 2017. 7. 25. · 12 . menjelma sebagai the fourth estate di samping eksekutif, legislatif dan yudikatif. Sistem politik Indonesia
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Peran Komunikasi Media Massa
Media massa mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan
masyarakat. Peran komunikasi sangat menentukan dalam penyampaian
informasi maupun suatu kebijakan pemerintah. Sejalan dengan tingkat
perkembangan teknologi komunikasi yang kian pesat, maka metode
komunikasi pun mengalami perkembangan yang pesat pula. Namun semua itu,
mempunyai aksentuasi sama yakni komunikator menyampaikan pesan, ide,
dan gagasan, kepada pihak lain (komunikan). Hanya model yang
digunakannya berbeda-beda. Bila dirinci secara lebih kongkrit, metode
komunikasi dalam dunia kontemporer saat ini yang merupakan pengembangan
dari komunikasi verbal dan non-verbal meliputi banyak bidang, antara lain
jurnalistik, hubungan masyarakat, periklanan, pameran/eksposisi, propaganda,
dan publikasi. Berdasarkan metode dalam komunikasi seperti tersebut tadi,
semakin jelas kiranya, bahwa propaganda menjadi salah satu metode dalam
komunikasi. Tentunya, karena propaganda menjadi bagian dari kegiatan
komunikasi, maka metode, media, karakteristik unsur komunikasi
(komunikator, pesan, media, komunikan) dan pola yang digunakan, sama
dengan model-model komunikasi lain. Oleh karena itu, unsur komunikasi
secara umum juga berlaku bagi propaganda.
Menghadapi pemilu 2004, media massa memiliki fungsi dan peranan
yang sangat penting. Sebagai langkah awal perbaikan politik untuk mencapai
keberhasilan pemerintahan yang demokratis, sangat ditentukan peran media
massa dalam mempropagandakan pesan-pesan yang penuh harapan kepada
masyarakat sebagai upaya pemulihan krisis multidimensional. Apabila
pelaksanaan pemilu 2004 mendapat dukungan dari sebagian masyarakat maka
akan berdampak pada jalannya pemerintahan selanjutnya.
7
2. Media Massa Dalam Kehidupan Bermasyarakat
Media massa dapat merubah gaya hidup atau budaya lokal setempat,
dengan cara mempengaruhi (persuade) cara berfikir suatu kelompok atau
kalangan masyarakat tertentu agar menyukai atau mengikuti suatu hal yang
baru atau asing bagi mereka. Pengaruh dari media massa tersebut dapat
berdampak positif maupun negatif dan dapat berwujud dalam suatu proses
modernisasi ataupun westernisasi. Menurut McQuail (2000: 102) bahwa, “the
mass media are largely responsible for what we call either mass culture or
popular culture, and they have „colonized‟ other cultural forms in the process”
(media massa bertanggung jawab atau mempunyai peran besar terhadap apa
yang disebut kebudayaan massa atau budaya populer, dan dalam prosesnya
media massa telah „menjajah‟ bentuk budaya lain).
Dengan demikian media massa dapat mensosialisasikan dan
menanamkan budaya populer negara Barat di negara Asia, contohnya:
berbagai produk ataupun gaya hidup Barat dengan mudahnya diterima oleh
masyarakat Asia seperti minuman kaleng Coca Cola, makanan cepat saji
(seperti: McDonald‟s, KFC, Pizza Hut), celana jeans, musik dan para
penyanyi Barat (seperti: Madonna, Justin Timberlake, atau Rihanna). Melalui
televisi dan majalah, penyebarluasan budaya atau gaya hidup yang berlaku di
negara barat dilakukan dengan cara yang sangat menarik di negara-negara
Asia. Ditayangkannya berbagai film barat yang mengangkat gaya hidup Barat
yang bebas dan individualis mampu merubah kelakuan (attitude) dan perilaku
(behavior) masyarakat timur di negara-negara Asia, khususnya para remaja.
Bisa dikatakan, sebagian besar remaja Asia juga menganggap bahwa
kebudayaan asing seperti mengkonsumsi produk Barat atau mengikuti gaya
hidup masyarakat barat adalah sesuatu yang modern dan dapat menambah
wawasan mereka.
Saat ini, gaya hidup masyarakat di Indonesia pun menunjukkan suatu
transisi, karena kebudayaan Timur yang berlaku telah “terjajah” oleh
kebudayaan asing yang dianggap lebih modern, praktis dan bebas. Hal ini
tentunya memberikan dampak negatif bagi perkembangan budaya lokal
8
setempat (budaya timur) yang seharusnya dilestarikan dan diterapkan oleh
remaja Indonesia pada umumnya. Dari cara berpakai, ragamnya restoran
franchise asing, selera musik hingga cara berbahasa di Indonesia sudah banyak
dipengaruhi oleh budaya barat. Sangatlah jelas bahwa proses ini termasuk
dalam unsur westernisasi. Di lain hal, media massa pun mempunyai dampak
yang positif apabila arahnya menuju proses modernisasi, misalnya: sosialisasi
gaya hidup yang positif dan modern yang tidak menimbulkan pengikisan
budaya lokal setempat.
Dalam kehidupan sehari-hari, contoh kongkritnya ialah fungsi media
dalam menginformasikan ilmu pengetahuan, inovasi pendidikan maupun
teknologi terbaru. Perusahaan asing dunia yang bergerak pada bidang
teknologi (misalnya: komputer, peralatan rumah tangga dan kendaraan)
menggunakan media massa untuk memperkenalkan inovasi terbaru dari
produk mereka, baik berbentuk iklan komersil ataupun liputan berita. Secara
tidak langsung, informasi yang ditayangkan memberikan pengetahuan baru
bagi masyarakat luas dan mampu membuat masyarakat luas untuk segera
menggunakan barang-barang tersebut. Masyarakat yang dulunya
membersihkan lantai rumah dengan cara menyapu, sekarang sudah dapat
menggunakan vacuum cleaner. Teknologi komunikasi pun semakin marak
dengan adanya iklan-iklan televisi maupun majalah yang menampilkan
perkembangan inovasi yang dimiliki produk-produk telepon genggam ataupun
internet. Dengan mudahnya masyarakat terpengaruh oleh media massa untuk
menggunakan produk-produk terbaru demi untuk mengikuti perkembangan
teknologi yang semakin hari semakin cepat.
3. Media Massa Sebagai Subsistem Politik
Sebagaimana telah dibahas di atas bahwa begitu besarnya peran media
massa dalam kehidupan masyarakat, yang mampu mempengaruhi dan
merubah cara berpikir suatu kelompok masyarakat. Kekuatan media massa ini
juga digunakan oleh pemerintah maupun suatu kelompok masyarakat tertentu
di suatu pemerintahan untuk mempengaruhi opini publik. Dalam dunia politik
9
pun media massa digunakan sebagai alat penyampaian informasi dan pesan
yang sangat efektif dan efisien. Sebagaimana juga dijelaskan oleh Lasswell
(1972), bahwa “the study of politics is the study of influence and the
influential” (ilmu tentang politk adalah ilmu tentang pengaruh dan kekuatan
pengaruh). Tampilan media massa akan mengemban beberapa fungsi yang
menggambarkan kedemokrasian dalam pemberitaannya. Fungsi-fungsi
tersebut merupakan subsistem dari sistem politik yang ada. Menurut Gurevitch
dan Blumer (1990:270) fungsi-fungsi media massa adalah:
A. Sebagai pengamat lingkungan dari kondisi sosial politik yang ada. Media
massa berfungsi sebagai alat kontrol sosial politik yang dapat memberikan
berbagai informasi mengenai penyimpangan sosial itu sendiri, yang
dilakukan baik oleh pihak pemerintah, swasta, maupun oleh pihak
masyarakat. Contoh penyimpangan-penyimpangan seperti praktik KKN
oleh pemerintah, penjualan pasir ke Singapura yang mengakibatkan tujuh
pulau hilang dan tenggelam (suatu kerugian yang lebih besar dari sekadar
perebutan pulau Sipadan dan Ligitan), perilaku masyarakat yang tidak
tertib hukum/anarkis, polemik Susno-Polri, dan lain-lain. Berbagai
permasalahan sosial tersebut akan membuka mata kita bahwa telah terjadi
sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan yang ada.
B. Sebagai pembentuk agenda (agenda setting) yang penting dalam isi
pemberitaannya. Pembentukan opini dengan cara pembentukan agenda
atau pengkondisian politik sehingga masyarakat terpengaruh untuk
mengikuti dan mendukung rencana-rencana pemerintah. Contohnya:
wacana pembatasan subsidi BBM untuk sepeda motor, SKPP Bibit-
Candra, dan lain-lain.
C. Media massa merupakan platform (batasan) dari mereka yang punya
advokasi dengan bukti-bukti yang jelas bagi para politisi, jurubicara, dan
kelompok kepentingan. Ada pembagian lain dari komunikator politik,
yaitu yang disebut dengan komunikator profesional (Carey, 1969).
Pembagian ini muncul karena kemajuan-kemajuan dalam dunia teknologi
10
komunikasi. Sehingga ada batasan/pembagian tugas dan peranan
penyampaian pesan politik.
D. Media massa mampu menjadi tempat berdialog tentang perbedaan
pandangan yang ada dalam masyarakat atau diantara pemegang kekuasaan
(yang sekarang maupun yang akan datang). Media massa sebagai sarana
untuk menampung berbagai pendapat, pandangan, dan paradigma dari
masyarakat yang ingin ikut andil dalam membangun sistem politik yang
lebih baik.
E. Media massa merupakan bagian dari mekanisme penguasa untuk
mempertahankan kedudukannya melalui keterangan-keterangan yang
diungkapkan dalam media massa. Hal ini kerap terjadi pada masa Orba,
ketika masa Presiden Soeharto berkuasa yang selalu menyampaikan
keberhasilan-keberhasilan dengan maksud agar masyarakat mengetahui
bahwa pemerintahan tersebut harus dipertahankan apabila ingin
mengalami kemajuan yang berkesinambungan.
F. Media massa bisa merupakan insentif untuk publik tentang bagaimana
belajar, memilih, dan menjadi terlibat daripada ikut campur dalam proses
politik. Keikutsertaan masyarakat dalam menentukan kebijakan politik
bisa disampaikan melalui media massa dengan partisipasi dalam poling
jajak pendapat dan dialog interaktif. Hasil dari poling atau jajak pendapat
tersebut akan merefleksikan arah kebijakan para politisi. Seperti hasil
poling akhir-akhir ini dinyatakan bahwa sebagian besar masyarakat
pemilih pada pemilu 2009, mengharapkan pemerintah hasil Pemilu dapat
memprioritaskan perbaikan ekonomi. Hanya sebagian kecil dari
masyarakat yang memilih untuk prioritas pemberantasan korupsi. Hal ini
yang menjadi kekhawatiran para aktivis anti korupsi bahwa hasil itu akan
mempengatuhi arah kebijakan pemerintah sebagai kecenderungan sebagian
besar kelompok masyarakat.
G. Media massa bisa menjadi penentang utama terhadap semua upaya dari
kekuatan-kekuatan yang datang dari luar media massa dan menyusup ke
dalam kebebasannya,integritasnya, dan kemampuannya di dalam melayani
11
masyarakat. Fakta-fakta kebenaran yang diungkapkan oleh media massa
dapat menyadarkan masyarakat tentang adanya kekuatan-kekuatan berupa
terorisme atau premanisme, maupun intimidasi dari pihak-pihak tertentu
yang mencoba mengkaburkan suatu permasalahan.
Media massa punya rasa hormat kepada anggota khalayak masyarakat, sebagai
kelompok yang punya potensi untuk peduli dan membuat sesuatu menjadi
masuk akal dari lingkungan politiknya. Adanya kecenderungan dalam menilai
para politisi, komunikator politik, aktivis adalah sebagai pihak yang selalu
bicara dengan publik. Oleh karena itu Bryce (1900) menyatakan bahwa
khalayak komunikasi (khususnya dalam komunikasi politik) pada umumnya
akan terpusat pada masalah opini publik. Dari gambaran di atas mengenai
fungsi media massa dalam kaitannya sebagai alat politik, maka semakin jelas
bahwa peran media massa sangat besar dalam kekuasaan pemerintahan.
Pendapat ini juga dipertegas dengan pernyataan Harold Lasswell, bahwa
Politik tidak bisa dipisahkan dari pengertian kekuasaan dan manipulasi yang
dilakukan oleh para elit penguasa atau counter elite.
4. Fungsi Media Massa di Indonesia
Pelaksanaan komunikasi politik di Indonesia tentu tidak terlepas dari
kebebasan pers. Di era keterbukaan yang dikenal dengan istilah masa global,
peranan pers sebagai sarana komunikasi politik di Indonesia sangat penting
untuk menyalurkan berbagai kebijakan kepada masyarakat, baik yang datang
dari atas maupun bawah. Setelah berakhirnya Rezim Soeharto, pada tanggal
21 Mei 1998, akibat gerakan mahasiswa yang menuntut reformasi, maka
semasa pemerintahan Presiden B.J Habibie cengkeraman pemerintah terhadap
pers dihapuskan. Namun kebebasan pers digunakan secara berlebihan
sehingga orang mulai bicara tentang kebablasan pers. Meskipun dari pihak