1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Menurut undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal, yang dimaksud dengan pasar modal adalah segala kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan melalui mekanisme pengumpulan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Secara formal pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah, public authorities, maupun swasta (Suad Husnan dan Eny Pudjiastuti, 2002).
38
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut undang-undang No. 8 tahun ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1920/2/BAB II.pdf · Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Menurut undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal,
yang dimaksud dengan pasar modal adalah segala kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal dipandang sebagai salah
satu sarana untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan
pembangunan melalui mekanisme pengumpulan dana dari masyarakat dan
menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor yang produktif.
Secara formal pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk
berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual
belikan dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan
pemerintah, public authorities, maupun swasta (Suad Husnan dan Eny
Pudjiastuti, 2002).
2
Menurut Eduardus Tandelilin (2001), beberapa sekuritas yang umumnya
diperdagangkan di pasar modal antara lain:
1. Saham, merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang
menerbitkan saham
2. Obligasi merupakan sekuritas yang memberikan pendapatan dalam jumlah
tetap kepada pemiliknya
3. Reksadana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa
pemiliknya menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksadana, untuk
digunakan sebagai modal berinvestasi baik di pasar modal maupun pasar
uang
4. Instrument derivative adalah sekuritas yang nilainya merupakan turunan
dari sekuritas lain, sehingga nilai instrumentderivative sangat bergantung
dari harga sekuritas lain yang ditetapkan sebagai patokan. Berbagai macam
instrument derivative adalah :
a. Waran
Opsi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membeli saham dalam
jumlah dan harga yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu
b. Right Issue
Turunan dari saham yang memberikan hak bagi pemiliknya untuk
membeli sejumlah saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan
dengan harga tertentu
3
c. Opsi
Hak untuk menjual atau membeli sejumlah saham tertentu pada harga
yang telah ditentukan
d. Saham bonus
Perusahaan menerbitkan saham bonus yang akan dibagikan kepada
pemegang saham lama
Definisi lain dari pasar modal menurut Jogiyanto (2010)
merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan resiko
untung dan rugi. Kebutuhan dana jangka pendek umumnya diperoleh di
pasar uang (misalnya bank komersil). Pasar modal merupakan sarana
perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan
menjual saham atau mengeluarkan obligasi.
Sementara itu Ahmad (1996:18) dalam Mushawir (2017:7)
menyebutkan tiga pengertian tentang pasar modal sebagai berikut :
1. Definisi yang luas
Pasar modal adalah kebutuhan sistem keuangan yang terorganisasi,
termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang
keuangan, serta surat-surat berharga, jangka panjang dan jangka pendek,
primer dan yang tidak langsung.
2. Definisi dalam arti menengah
4
Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-
lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang
berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham-saham, obligasi-
obligasi, pinjaman berjangka hipotek dan tabungan serta deposito
berjangka.
3. Definisi dalam arti sempit
Pasar modal adalah tempat pasar terorganisasi yang memperdagangkan
saham-saham dan obligasi-obligasi dengan memakai jasa dari makelar
komisioner dan para underwriter.
Menurut Husnan (2005:4) dalam Mushawir (2017:7-8), pasar
modal memiliki dua fungsi, yaitu :
1. Fungsi Ekonomi
Pasar modal sebagai fungsi ekonomi, yaitu menyediakan fasilitas untuk
memindahkan dana dari lenders (para investor yang menanamkan
dananya dalam pasar modal) ke borrowers (emiten atau perusahaan
yang menerbitkan efek di pasar modal). Lenders mengharapkan akan
memperoleh keuntungan imbalan dari penyerahan dana tersebut.
Sedangkan dari sisi borrowers tersedianya dana dari pihak luar
memungkinkan melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya
dana dari hasil operasi perusahaan.
5
2. Fungsi Keuangan
Pasar modal sebagai fungsi keuangan adalah dengan menyediakan dana
yang diperlukan oleh para borrowers. Lenders menyediakan dana tanpa
terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk
investasi tersebut.
Sedangkan menurut Tandelilin (2001:13) pasar modal berfungsi
sebagai lembaga perantara (intermediaries). Fungsi ini menunjukkan
peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena
pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana
dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana.
Dasar-dasar Hukum Pasar Modal adalah :
a. UU RI no. 8/1995 tentang pasar modal
b. UU RI no 40/2007 tentang Perseroan Terbatas (PT)
c. UU RI no. 23/2002 tentang Surat Utang Negara
d. Peraturan Pemerintah RI no. 45 tentang penyelenggaraan kegiatan
di bidang pasar modal
e. Peraturan BAPEPAM-LK
f. Peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI)
g. Peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
h. Peraturan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)
6
2.Pasar Modal dan Mekanisme Perdagangan
Menurut Brigham dan Houston (2006) dalam (Diana, 2016) pasar modal
terbagi dalam dua jenis, yaitu:
a. Pasar Perdana (Primary Market)
Pasar Perdana (Primary Market) adalah pasar di mana perusahaan
memperoleh modal baru. Pasar perdana merupakan tempat penawaran
saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang
ditetapkan oleh pihak penerbit(issue) sebelum saham tersebut
diperdagamgkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-
kurangnya6 hari kerja.
Harga saham di Pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan
perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan
yang bersangkutan. Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh
dana yang diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi
untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi
barang dan jasa. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang
adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan
pemesanan yang dilakukan melaui agen penjualan.
Menurut Mushawir (2017:14-15) pasar perdana adalah penawaran
efek dari suatu perusahaan kepada masyarakat (publik) oleh suatu sindikasi
penjaminan untuk pertama kalinya sebelum efek tersebut diperdagangkan di
Bursa Efek. Mekanisme perdagangannya adalah sebagai berikut : pertama
saham atau efek yang diterbitkan oleh perusahaan penerbit (emiten) akan
7
ditawarkan kepada investor oleh pihak penjamin emisi (underwriter)
melalui perantara pedagang efek (broker-dealer) yang bertindak sebagai
agen penjual saham. Proses ini disebut dengan Penawaran Umum Perdana
(IPO).
Gambar 2.1 Proses Perdagangan pada Pasar Perdana
Dana
Efek
Sumber : Modul Portofolio dan Investasi (Mushawir, 2017)
Prosedur penawaran dan pemesanan efek di pasar perdana dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a) Penawaran perdana suatu saham atau obligasi suatu perusahaan kepada
investor publik dilakukan melalui penjamin emisi dan agen penjual. Tata
cara pemesanan saham atau obligasi seperti harga penawaran, jumlah
saham yang ditawarkan, masa penawaran dan informasi lain yang penting
harus dipublikasikan di surat kabar berskala nasional dan juga dibagikan
ke publik dalam bentuk prospektus.
b) Investor yang berminat dapat memesan saham atau obligasi dengancara
menghubungi penjamin emisi atau agen penjual dan kemudian mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan.
Penjamin Emisi
Emiten Investor
Agen Penjual
8
c) Investor kemudian melakukan pemesanan saham atau obligasi tersebut
dengan disertai pembayaran.
d) Penjamin emisi dan agen penjual kemudian mengumumkan hasil
penawaran umum tersebut kepada investor yang telah melakukan
pemesanan.
e) Proses penjatahan saham atau obligasi (biasa disebut dengan allotment)
kepada investor yang telah memesan dilakukan oleh penjamin emisi dan
emiten yang telah mengeluarkan saham atau obligasi. Dalam proses
penjatahan ini ada beberapa istilah yang harus diperhatikan:
1) Undersubscribed, adalah kondisi dimana total saham atau
obligasi yang dipesan oleh investor kurang dari total saham
atau obligasi yang ditawarkan. Dalam kondisi ini semua
investor akan mendapatkan saham atau obligasi sesuai
dengan jumlah yang dipesannya.
2) Oversubscribed, kondisi dimana total saham atau obligasi
yang dipesan oleh investor lebih dari total saham atau
obligasi yang ditawarkan. Dalam kondisi ini terdapat
kemungkinan investor mendapatkan saham atau obligasi
kurang dari jumlah yang dipesan atau bahkan tidak
mendapatkan sama sekali.
f) Apabila jumlah saham atau obligasi telah terjadi oversubscribed maka
kelebihan dana investor akan dikembalikan (refund)
9
g) Saham atau obligasi tersebut kemudian didistribusikan kepada investor
melalui penjamin emisi atau agen penjual.
b. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder adalah pasar di mana sekuritas yang telah beredar
diperdagangkan di antara para investor. Pasar sekunder merupakan tempat
atau sarana transaksi jual-beli antar investor dan harga dibentuk oleh
investor melalui perantara efek.Dengan adanya pasar modal para investor
dapat membeli dan menjual efek setiap saat.
Di pasar sekunder terbentuklah harga pasar karena harga
ditentukan oleh tawaran jual dan tawaran beli dari para investor yang
disebut orderdriven market.Dengan adanya pasar sekunder, investor dapat
melakukan perdagangan sekuritas untuk mendapatkan keuntungan
(Mohamad Samsul:2006).
Menurut Mushawir (2017:16) pasar sekunder adalah pasar dimana
efek-efek yang telah dicatatkan di Bursa Efek diperjualbelikan.Pasar
sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau
menjual efek-efek yang tercatat di bursa setelah terlaksananya penawaran
perdana. Di pasar ini efek-efek diperdagangkan dari satu investor ke
investor lain.
10
Gambar 2.2 Proses Perdagangan pada Pasar Sekunder
Dana
Efek
Sumber : Modul Portofolio dan Investasi (Mushawir, 2017)
Perusahaan efek yang telah mendapatkan izin sebagai Pedagang
Perantara Efek di Bursa Efek Indonesia dapat melakukan aktivitas jual beli
efek di bursa efek.Perusahaan efek membeli dan atau menjual efek
berdasarkan perintah jual dan atau beli dari investor. Setiap perusahaan
mempunyai karyawan yang disebut sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek
yang mempunyai wewenang untuk memasukkan semua perintah jual
ataupun perintah beli ke dalam sistem perdagangan yang terdapat di bursa
efek.
Sejak tahun 1995 proses perdagangan efek di pasar modal
Indonesia telah menggunakan sistem terkomputerisasi yang disebut dengan
JATS (Jakarta Automated Trading System) yang beroperasi berdasarkan
sistem tawar menawar (auction) secara terus-menerus selama periode
perdagangan. Perintah order beli dan jual dari investor dapat cocok
(matched) berdasarkan prioritas harga dan waktu. Prioritas harga artinya
siapapun yang memasukkan order permintaan dengan harga beli (bid price)
yang paling tinggi akan mendapat prioritas utama untuk bertemu dengan
Investor
Jual
Broker
Jual
BURSA
EFEK
Broker
Beli
Investor
Beli
11
siapapun yang memasukkan order penawaran dengan harga jual (offer
price) yang paling rendah. Prioritas waktu artinya siapapun yang
memasukkan order beli atau jual terlebih dahulu akan mendapat prioritas
pertama untuk dicocokkan (matched) oleh sistem.
Bursa Efek Indonesia menggolongkan perdagangan saham ke
dalam tiga pasar, yaitu :
a) Pasar reguler. Saham di pasar reguler diperdagangkan dalam satuan lot dan
berdasarkan mekanisme tawar menawar yang berlangsung secara terus
menerus selama proses perdagangan. Harga-harga yang terjadi di pasar ini
akan digunakan sebagai dasar perhitungan indeks di BEI.
b) Pasar negosiasi. Pasar ini dilaksanakan berdasarkan tawar menawar
individual antara anggota bursa beli dan anggota bursa jual dengan
berpedoman pada kurs terakhir di pasar reguler.
c) Pasar tunai. Pasar ini tersedia untuk menyelesaikan kegagalan anggota
bursa dalam memenuhi kewajibannya di pasar reguler dan pasar negosiasi.
Pasar tunai dilaksanakan dengan prinsip pembayaran dan penyerahan
seketika (cash and carry).
Perdagangan efek di Pasar Reguler, Pasar Negosiasi, dan Pasar
Tunai dilakukan selama jam perdagangan pada setiap Hari Bursa dengan
berpedoman pada Waktu JATS.
12
Hari Sesi Pertama Sesi Kedua
Senin
–
Kamis
09:30 sampai
12:00 WIB
13:30 sampai
16:00 WIB
Jumat 09:30 sampai
11:30 WIB
14:00 sampai
16:00 WIB
Sedangkan pra-pembukaan untuk pasar reguler dilakukan setiap
hari bursa dengan ketentuan sebagai berikut :
Waktu Aktivitas
09:10:00 sampai
09:25:00 WIB
Anggota bursa memasukkan
penawaran jual atau
permintaan beli
09:25:01 sampai
09:29:59 WIB
JATS melakukan proses
pembentukan Harga Pra-
pembukaan dan alokasi
transaksi yang terjadi.
13
3. Manfaat Pasar Modal
Menurut Mohamad Samsul (2006:43) manfaat pasar modal dapat
dilihat dari tiga sudut pandang :
1. Sudut Pandang Emiten
a. Sarana untuk mencari dana lebih besar dengan biaya yang lebih
murah
b. Memperbaiki struktur permodalan perusahaan karena perusahaan
memiliki modal sendiri yang lebih tinggi dibandingkan dengan
utang. Sehingga ketergantungan modal pinjaman dari perbankan
semakin berkurang.
c. Manajemen perusahaan yang tertutup menjadi manajemen yang
terbuka sehingga menguntungkan bagi pemegang saham karena
lebih transparan.
d. Memperluas jaringan bisnis baik dengan perusahaan domestik
maupun perusahaan luar negeri.
2. Sudut Pandang Masyarakat
a. Sarana yang terbaik untuk berinvestasi dengan jumlah yang tidak
terlalu besar bagi kebanyakan masyarakat
b. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan yang tercermin
pada meningkatnya harga saham yang menjadi capital gain
c. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen
untuk memperkecil resiko secara keseluruhan dan memaksimumkan
keuntungan.
14
3. Sudut Pandang Pemerintah
a. Sebagai sumber pembiayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
sehingga tidak tergantung lagi pada subsidi pemerintah
b. Manajemen badan usaha menjadi lebih baik, manajemen di tuntut
untuk lebih profesional
c. Meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, penghematan
devisa bagi pembiayaan pembangunan serta memperluas
kesempatan kerja.
Sedangkan menurut Mushawir (2017:8-9) manfaat keberadaan Pasar
Modal adalah :
1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia
usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal
2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus
memungkinkan upaya diversifikasi
3. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat
menengah
4. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan
mempunyai prospek
5. Keterbukaan dan profesionalisme, menciptakan iklim berusaha yang
sehat
6. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik
15
2.1.2 Saham
1. Pengertian Saham
Eduardus Tandelilin (2001) menyatakan bahwa Saham merupakan
surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham.
Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai
hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi
dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan.
Menurut Suad Husnan, 1998 dalam Verawati, 2014 saham
merupakan selembar kertas yang menunjukkan hak pemodal (memiliki
kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan
organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut.
2. Macam-macam Saham
Beberapa saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia adalah
sebagai berikut :
1. Saham Biasa (Common Stock)
Saham yang menempatkan pemiliknya paling akhir terhadap
claim(Nor Hadi, 2013:68). Saham biasa merupakan jenis saham yang akan
menerima laba setelah laba sebagian saham preferen dibagikan. Apabila
perusahaan menderita kerugian maka pemegang saham biasa lah yang akan
menanggung kerugian tersebut terlebih dahulu. Pemegang saham biasa
memiliki suara dalam RUPS (Mohamad samsul, 2006:45).
16
Menurut Jogiyanto (2010) ada beberapa hak yang dimiliki oleh
pemegang saham biasa :
a. Hak kontrol
Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan
direksi. Hal ini berarti pemegang saham biasa berhak untuk mengontrol
siapa yang akan memimpin perusahaan. Pemegang saham dapat melakukan
hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi di Rapat
Tahunan Pemegang Saham atau memveto pada tindakan-tindakan yang
membutuhkan persetujuan pemegang saham.
b. Hak menerima pembagian keuntungan
Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak
mendapat bagian dari keuntungan perusahaan. Laba dibagikan dalam
bentuk dividen. Pembagian dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika
perusahaan sudah membayarkan dividen untuk saham preferen.
c. Hak preemptif
Preemptive Right adalah hak untuk mendapatkan persentase
pemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar
saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham, maka
jumlah saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase
kepemilikan pemegang saham yang lama akan menurun. Hak preemptif
memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan
saham yang baru, sehingga persentase kepemilikannya tidak berubah.
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
17
Saham preferen (preferred stock) adalah jenis saham yang
memiliki hak laba kumulatif. Hak kumulatif adalah hak untuk mendapatkan
laba yang tidak dibagikan pada suatu tahun yang mengalami kerugian,
tetapi dibayar pada tahun yang mengalami keuntungan. Hak istimewa ini
diberikan kepada pemegang saham preferen karena merekalah yang
memasok dana ke perusahaan sewaktu mengalami kesulitan (Mohamad
samsul, 2006:45).
Karakteristik saham preferen menurut Jogiyanto (2010) sebagai berikut :
a. Pemegang saham preferen memiliki hak untuk menerima dividen terlebih
dahulu dibandingkan pemegang saham biasa
b. Saham preferen umumnya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu
memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun-
tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa
menerima dividennya.
c. Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan
dibanding hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi likuidasi.
Menurut kasmir (2010:210), jenis-jenis saham jika ditinjau dari
segi peralihannya ada dua, yaitu :
1. Saham atas Unjuk (Bearer Stock)
Merupakan saham yang tidak mempunyai nama atau tidak tertulis
nama pemilik dalam saham tersebut. Saham jenis ini mudah untuk
dialihkan kepada pihak lain tidak diperlukan syarat dan prosedur tertentu.
2. Saham atas Nama (Registered Stock)
18
Di dalam saham tertulis nama pemilik saham tersebut dan untuk
dialihkan kepada pihak lain diperlukan syarat dan prosedur tertentu.
2.1.3 Return saham
1. Pengertian Return Saham
Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi sedangkan saham
merupakan tanda bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan yang
berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Return (kembalian) adalah tingkat
keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang
dilakukannya. Tanpa adanya keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu
investasi, tentunya pemodal tidak melakukan investasi (Robert Ang, 1997
dalam Arista, 2012).
Dengan demikian, setiap investasi baik jangka pendek maupun
jangka panjang tentunya mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh
keuntungan atau yang sering disebut dengan return (pengembalian). Return
tersebut bisa didapat secara langsung maupun tidak langsung. Yang harus
menjadi pertimbangan oleh seorang investor dalam berinvestasi ada 2 hal,
yang pertama adalah expected return (keuntungan yang diharapkan dari
sebuah investasi) dan yang kedua adalah risk (resiko yang timbul dari
sebuah investasi).
Husnan (1998) dalam Martono (2009) memaparkan teori
keuangan yang membahas tentang analisis investasi yang memiliki high risk
(resiko tinggi) maka, para investor mensyaratkan tingkat return yang tinggi
pula. Return saham berbanding positif dengan resiko, artinya semakin besar
19
return yang diperoleh maka akan semakin besar pula resiko yang didapat,
begitu juga sebaliknya. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa return saham adalah keuntungan yang akan diperoleh
oleh pemegang saham dari sebuah investasi. Keuntungan yang diperoleh
oleh pemegang saham yang berupa return tersebut bisa berupa dividen
(yield) dan bisa juga berupa selisih antara harga saham sekarang dengan
harga saham periode sebelumnya (capital gain).
Return atau bisa juga disebut dengan tingkat pengembalian adalah
selisih antara jumlah yang diterima dengan jumlah yang diinvestasikan
(Brigham dan Houston, 2006:215, dalam Diana, 2017).
2. Komponen Return Saham
Menurut Wahyudi (2003) return saham memiliki dua komponen, yaitu :
a. Current income
Bentuk dari current income berupa keuntungan yang diperoleh
melalui pembayaran yang bersifat periodik berupa dividen sebagai hasil
kinerja fundamental perusahaan.
b. Capital gain
Sedangkan capital gain berupa keuntungan yang diterima karena
selisih antara harga jual dengan harga beli saham. Besarnya capital gain
suatu saham akan positif, bilamana harga jual dari saham yang dimiliki
lebih tinggi dari harga belinya.
20
3. Macam-macam Return Saham
Menurut Jogiyanto (2003:109) return saham dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Return realisasi
Return realisasi merupakan return yang telah terjadi
b. Return Ekspektasi
Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan
diperoleh oleh investor di masa yang akan dating
4. Indeks Harga Saham
Menurut Mushawir (2017:18-19), sekarang ini PT Bursa Efek
Indonesia memiliki jenis indeks harga saham yang secara terus menerus
disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik sebagai salah satu
pedoman bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal. Ke sebelas jenis
indeks tersebut adalah :
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menggunakan semua
emiten yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. Saat ini
beberapa emiten tidak dimasukkan dalam perhitungan IHSG,
misalnya emiten-emiten eks Bursa Efek Surabaya karena alasan
tidak (atau belum ada) aktivitas transaksi sehingga belum tercipta
harga pasar.
2. Indeks Sektoral, menggunakan semua emiten yang ada pada
masing-masing sektor
21
3. Indeks LQ45, menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-
kriteria yang telah ditentukan.
4. Jakarta Islamic Index (JII), menggunakan 30 emiten yang masuk
dalam kriteria syariah, (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh
BAPEPAM-LK) dan termasuk saham yang memiliki kapitalisasi
besar dan likuiditas tinggi.
5. Indeks Kompas100, menggunakan 100 emiten yang dipilih
berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan
kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
6. Indeks BISNIS-27, menggunakan 27 emiten yang dipilih
berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT
Bursa Efek Indonesia dengan Harian Bisnis Indonesia
7. Indeks PEFINDO25, menggunakan 25 emiten yang dipilih
berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT
Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO.
8. Indeks SRI-KEHATI, menggunakan 25 emiten yang dipilih
berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT
Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan KEHATI
9. Indeks Papan Utama, menggunakan emiten yang masuk dalam
kriteria papan utama.
10. Indeks Papan Pengembangan, menggunakan emiten yang masuk
dalam kriteria papan pengembangan.
22
11. Indeks Individual, yaitu indeks harga saham masing-masing emiten.
Seluruh indeks yang terdapat di BEI menggunakan metode
perhitungan yang sama, yaitu metode rata-rata tertimbang berdasarkan
jumlah saham tercatat. Indeks-indeks tersebut ditampilkan terus menerus
melalui display walldi lantai bursa dan disebarkan ke masyarakat luas oleh
data vendor melalui data feed.
Indeks LQ45 pertama kali diluncurkan pada Februari 1997.Ukuran
utama likuiditas transaksi adalah nilai transaksinya pada pasar
reguler.Sesuai dengan perkembangan pasar dan untuk lebih mempertajam
kriteria likuiditas, maka sejak review bulan Januari tahun 2005 jumlah hari
perdagangan dan frekuensi transaksi di masukkan sebagai ukuran likuiditas.
Maka munculah kriteria-kriteria saham yang bisa masuk dalam
indeks LQ45 sebagai berikut:
1. Telah tercatat di BEI selama 3 bulan
2. Sedang termasuk didalam 60 emiten di pasar reguler seperti volume, nilai,
dan frekuensi transaksinya
3. Kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar, keadaan keuangan serta prospek
pertumbuhan perusahaan sangat dipertimbangkan
4. 30 emiten dari 60 emiten tersebut yaitu dengan nilai transaksi terbesar
akan masuk dalam perhitungan indeks LQ45 dengan secara otomatis
23
Bursa Efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan
kinerja komponen emiten-emiten yang masuk dalam perhitungan indeks
LQ45.BEI dalam setiap tiga bulan sekali melakukan evaluasi atas
pergerakan urutan emiten-emiten tersebut. Kemudian penggantian emiten-
emiten akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan
Februari dan awal bulan Agustus.
Adapun faktor-faktor yang berperan dalam pergerakan indeks
LQ45, yaitu:
1. Tingkat suku bunga SBI sebagai patokan (benchmark) portofolio
investasi di pasar keuangan Indonesia
2. Tingkat toleransi investor terhadap risiko
3. Saham-saham penggerak indeks (Index mover stocks) yang
notabenenya merupakan saham berkapitalisasi pasar besar di Bursa
Efek Indonesia
Faktor-faktor yang berpengaruh Terhadap Naiknya Indeks LQ45
adalah :
1) Penguatan bursa global dan regional menyusul penurunan harga
minyak mentah dunia
2) Penguatan nilai tukar rupiah yang mampu mengangkat indeks LQ45
ke zona positif.
24
Dalam indeks LQ45 sudah pasti jumlah perusahaan yang terdaftar
berjumlah 45. Dan setiap 6 bulan sekali akan diperbarui. Periode daftar
saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45 adalah Februari-Juli
dan Agustus-Januari.
2.1.4 Jenis-jenis Rasio
Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston dalam bukunya
Manajemen Keuangan, menyebutkan bahwa ada beberapa jenis analisis
rasio, yaitu :
1. Rasio Likuiditas (Liquid Ratio)
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan
aktiva lancar lainnya dan kewajiban lancar.
Ada 2 jenis rasio likuiditas, yaitu:
a. Rasio lancar (Current Ratio) adalah rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek. Dihitung dengan membagi antara total aktiva lancar
dengan total kewajiban lancar.
b. Rasio cepat (acid test) merupakan pengukur untuk kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan
aktiva lancar tanpa mengandalkan persediaan. Dapat dihitung
dengan mengurangkan aktiva lancar dengan persediaan kemudian