10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kajian Teoritis 2.1.1. Pariwisata Pariwisata secara etimologis berasal dari bahasa sansekerta yang terbentuk dari dua suku kata yaitu “pari” dan “wisata”. Pari berarti berulang atau berkali kali sedangkan wisata berarti perjalan atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara berulang ulang. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang yang mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi , pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi. Menurut WTO (2014), Pariwisata merupakan kegiatan manusia dengan melakukan perjalanan ke negara atau daerah diluar aktivitas sehari hari untuk tujuan pribadi ataupun tujuan bisnis. Weaver dan Oppermann dalam Robiatul (2016), dalam penelitian nya bahwa pariwisata berkembang dari aktivitas lokal berkembang dalam memajukan ekonomi global sekitar 6 persen dan menciptakan sekitar 200 juta pekerjaan di seluruh dunia selama satu dekade dari abad ke dua puluh. Menurut J.Spillane (1989), mendefinisikan pariwisata secara luas, yakni sebuah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, dilakukan perorangan atau
23
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kajian Teoritis 2.1.1. Pariwisatamedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_2_8475.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kajian Teoritis 2.1.1. Pariwisata Pariwisata
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teoritis
2.1.1. Pariwisata
Pariwisata secara etimologis berasal dari bahasa sansekerta yang terbentuk
dari dua suku kata yaitu “pari” dan “wisata”. Pari berarti berulang atau berkali kali
sedangkan wisata berarti perjalan atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan
yang dilakukan secara berulang ulang. Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, Wisata adalah kegiatan
perjalanan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang yang mengunjungi
tempat tertentu untuk tujuan rekreasi , pengembangan pribadi, atau mempelajari
keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi.
Menurut WTO (2014), Pariwisata merupakan kegiatan manusia dengan
melakukan perjalanan ke negara atau daerah diluar aktivitas sehari hari untuk tujuan
pribadi ataupun tujuan bisnis. Weaver dan Oppermann dalam Robiatul
(2016), dalam penelitian nya bahwa pariwisata berkembang dari aktivitas lokal
berkembang dalam memajukan ekonomi global sekitar 6 persen dan menciptakan
sekitar 200 juta pekerjaan di seluruh dunia selama satu dekade dari abad ke dua
puluh.
Menurut J.Spillane (1989), mendefinisikan pariwisata secara luas, yakni
sebuah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, dilakukan perorangan atau
11
kelompok, bersifat sementara, sebagai upaya untuk mencari keseimbangan atau
keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial,
budaya, alam dan ilmu. Spillane juga mengelompokan pariwisata menjadi beberapa
bagian berdasarkan motivasi nya yaitu :
1) Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourisme)
Bentuk pariwisata ini dilakukan oleh orang orang yang meninggalkan tempat
tinggalnya untuk berlibur, untuk mencari udara segar uang baru, untuk
memenuhi keingin-tahuannya, untuk mendapatkan ketenangan, untuk menikati
keindahan alam dan sebagainya.
2) Pariwisata Untuk Rekreasi (Recreation Tourisme)
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang menginginkan
pemanfaatan hari-hari liburnya digunakan untuk beristirahat, untuk memulihkan
kembali kesegaran jasmani dan rohaninya yang akan menyegarkan keletihan dan
kelelahannya.
3) Pariwisata untuk Kebudayaan ( Cultural Tourisme)
Jenis pariwisata ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi, seperti keinginan
untuk belajar di pusat pusat pengajaran dan riset, untuk mendalami adat-istiadat,
kelembagaan dan cara hidup rakyat di negara lain, untuk mengunjungi monumen
sejarah, dan sebagainya.
4) Pariwisata untuk Olah Raga (Sport Tourisme)
Jenis pariwisata ini bertujuan untuk olah raga baik untuk mempraktikan sendiri
dan berlatih atau menarik perhatian tidak hanya olah ragawan nya sendiri tetapi
penonton atau penggemarnya. sendiir
12
5) Pariwisata untuk Urusan Dagang Besar ( Business Tourism)
Jenis pariwisata ini menekankan bahwa kesempatan yang di gunakan oleh orang
yang melakukan perjalan bisnisnya menggunakan waktu bebasnya untuk
menikmati dirinya sebagai wiatawan untuk mengunjungi berbagai objek wisata
dan jenis pariwisata lain.
6) Pariwisata untuk Berkonvensi (Convention Tourisme)
Jenis pariwisata ini merupakan negara yang tertarik dan menganggap jenis
pariwisata ini dengan banyaknya hotel atau bangunan bangunan yang khusus
dilengkapi untuk menunjang concention tourism.
Selain itu, Gamal Suwantoro dalam (Abdillah, 2015), membagi bentuk
perjalan menjadi beberapa segi berdasarkan maksud dan tujuannya, yaitu :
1) Wisata liburan (holiday tour), merupakan suatu perjalanan wisata yang
dilakukan dan diikuti oleh anggotanya guna berlibur, bersenang-senang dan
menghibur diri.
2) Wisata Pengenalan (familiarization tour), merupakan suatu perjalanan yang
bertujuan untuk mengenal lebih lanjut bidang atau daerah yang mempunyai
kaitan dengan pekerjaan.
3) Wisata Pendidikan ( educational tour), merupakan suatu perjalanan wisata
dengan tujuan memberi gambaran,studi, perbandingan maupun pengetahuan
mengenai bidang kerja yang dikunjungi.
4) Wisata pengetahuan (scientific tour), merupakan suatu perjalanan wisata dengan
tujuan guna mendapat pengetahuan atau penyelidikan terhadap suatu bidang
ilmu pengetahuan.
13
5) Wisata keagamaan (pileimage tour) merupakan bentuk perjalanan wisata dengan
tujuan untuk melakukan ibadah keagamaan.
6) Wisata program khusus (special mission tour), merupakan perjalanan wisata
dengan tujuan untuk mengisi kekosongan khusus.
7) Wisata perburuan (hunting tour) merupakan perjalanan wisata dengan tujuan
untuk melakukan perburuan binatang yang diizinkan sebagai hiburan.
2.1.2. Wisatawan
Menurut Undang Undang No. 10 Tahun 2009, wisatawan adalah orang yang
melalukan wisata. Terdapat empat alasan utama dalam hal perilaku wisatawan yaitu
:
1) Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan yang jauh dari tempat
tinggalnya untuk mengunjungi tempat atau negara lain.
2) Setiap perjalanan wisata umumnya meiliki waktu minimum tetapi bersifat
sementara dan bukan untuk menetap di tempat baru yang di kunjungi.
3) Perilaku wisata muncul pada waktu luang.
4) Perjalanan wisata melibatkan hubungan emosional antara wisatawan dengan
beberapa karakteristik tempat yang dituju.
Sedangkan menurut Karyono (1997) wisatawan dapat dikategorikan
berdasarkan sifat dan lokasi perjalanan sebagai berikut :
1) Wisatawan mancanegara adalah wisatawan yang melalukan perjalanan wisata
menuju negara lain yang buka negara dimana dia tinggal.
14
2) Wisatawan domestik merupakan wisatawan yang melakukan perjalanan wisata
di negaranya sendiri.
Menurut Spillane (1987) definisi wisatawan adalah pengunjung sementara
yang tinggal kurang dari 24 jam di Negara yang di kunjungi dan tujuan
perjalanannya adalah :
1) Pesiar yaitu keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi, keagamaan,
olahraga.
2) Hubungan dagang, kepentingan keluarga, konferensi serta misi.
Wisatawan memiliki berbagai tujuan dalam melakukan kegiatan pariwisata.
Hal ini terjadi karena setiap wisatawan memiliki berbagai kepentingan dan
keinginan tersendiri mengenai pilihan wisata yang akan di kunjungi. Wisatawan
memiliki berbagai minat, motif dan ekspektasi, karater, sosial-ekonomi, budaya
dan sebagainya. Dengan demikian wisatawan akan melakukan perjalanan yang
berbeda beda sesuai dengan kebutuhan yang diingkinkan.
2.1.3. Objek wisata dan daya tarik wista
Menurut Undang Undang no 10 Tahun 2009 tentang kepariwistaan, objek
wisata atau tujuan wisata adalah kawasan geografis yang berada dalam suatu atau
lebih wilayah administrasi yang didalamnya terdapat daya tarik wisata. Sedangkan
daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan
nilai yang berupa keanekaragaman alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang
menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Kemudian menurut Marpaung
dalam (Antariksa, 2011) objek dan daya tarik wisata merupakan aktifitas dan
15
fasilitas yang berhubungan, yang menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk
datang ke suatu daerah atau tempat tertentu. Menurut Karyono (1997) bahwa objek
wisata adalah segala sesuatu yang terdapat didaerah tujuan wisata yang merupakan
daya tarik agar orang-orang mau datang untuk mengunjungi ke tempat wisata
tersebut.
Jackson dalam (Gaol, 2014) mengelompokan jenis jenis objek wisata
menjadi tiga, yaitu:
1. Wisata alam, seperti : laut, pantai, gunung, danau , sungai,fauna, kawasan
lindung, cagar alam, pemandangan alam dan sebagainya.
2. Wisata budaya, seperti : upacara kelahiran, pakaian adat, kain tenun, bangunan