4 Universitas Muhammadiyah Riau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Sahin, (2007) telah melakukan penelitian dengan judul “Evaluation of the joint-interface properties of austenitic-stainless stell (AISI 304) joined by friction welding” mengatakan metode pengelasan gesekan continuous drive berhasil diadopsi kan untuk austenitic-stainless baja (AISI 304), supaya mendapatkan hasil yang optimal parameter pengelasan yang dipilih harus benar, sehingga akan mendapatkan kekuatan maksimal sekitar 96% pada hasil pengelasan austenitic- stainless baja (AISI 304). Özdemir, Sarsilmaz, & Hasçalik, (2007) telah melakukan penelitian dengan judul “Effect of rotational speed on the interface properties of friction- welded AISI 304L to 4340 steel” mengatakan perubahan struktur mikro yang lebih tinggi terjadi pada daerah HAZ (heat effected zone), hal ini disebabkan terbentuk nya pengkristalan ulang pada struktur mikro logam, penggunaan kecepatan putaran ini menghasilkan kekuatan tarik yang lebih besar pada daerah sambungan las. Sathiya, Aravindan, & Noorul Haq, (2007) telah melakukan penelitian dengan judul - “Effect of friction welding parameters on mechanical and metallurgical properties of ferritic stainless steel” mengatakan kekuatan tekanan hasil sambungan las gesek mencapai 90-95%, ketangguhan ini terjadi akibat penyempurnaan ukuran butir pada sambungan las, adaapun kegagalan spesimen pengujian tarik dikaitkan dengan kerataan permukaan yang di las. Alfi Junaidi (2013) telah melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Waktu Gesek dan Forging Pressure pada sambungan Las Gesek Material Stailess Steel 202 dan Alumunium AA6103” mengatakan semakin meningkatnya friction time maka nilai tegangan tarik dan tegangan mulur sambungan las juga akan semakin meningkat, sedangkan semakin besarnya forging pressure maka tegangan tariknya semakin menurun.
17
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA - smartlib.umri.ac.idGambar 2.1 Proses Linier Friction Welding Sumber : ED Nichola, dkk. (2003). 2.2.2 Friction Stir Welding Stir friction welding merupakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
4
Universitas Muhammadiyah Riau
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
Sahin, (2007) telah melakukan penelitian dengan judul “Evaluation of the
joint-interface properties of austenitic-stainless stell (AISI 304) joined by friction
welding” mengatakan metode pengelasan gesekan continuous drive berhasil
diadopsi kan untuk austenitic-stainless baja (AISI 304), supaya mendapatkan hasil
yang optimal parameter pengelasan yang dipilih harus benar, sehingga akan
mendapatkan kekuatan maksimal sekitar 96% pada hasil pengelasan austenitic-
stainless baja (AISI 304).
Özdemir, Sarsilmaz, & Hasçalik, (2007) telah melakukan penelitian
dengan judul “Effect of rotational speed on the interface properties of friction-
welded AISI 304L to 4340 steel” mengatakan perubahan struktur mikro yang lebih
tinggi terjadi pada daerah HAZ (heat effected zone), hal ini disebabkan terbentuk
nya pengkristalan ulang pada struktur mikro logam, penggunaan kecepatan
putaran ini menghasilkan kekuatan tarik yang lebih besar pada daerah sambungan
las.
Sathiya, Aravindan, & Noorul Haq, (2007) telah melakukan penelitian
dengan judul - “Effect of friction welding parameters on mechanical and
metallurgical properties of ferritic stainless steel” mengatakan kekuatan tekanan
hasil sambungan las gesek mencapai 90-95%, ketangguhan ini terjadi akibat
penyempurnaan ukuran butir pada sambungan las, adaapun kegagalan spesimen
pengujian tarik dikaitkan dengan kerataan permukaan yang di las.
Alfi Junaidi (2013) telah melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Waktu Gesek dan Forging Pressure pada sambungan Las Gesek Material Stailess
Steel 202 dan Alumunium AA6103” mengatakan semakin meningkatnya friction
time maka nilai tegangan tarik dan tegangan mulur sambungan las juga akan
semakin meningkat, sedangkan semakin besarnya forging pressure maka tegangan
tariknya semakin menurun.
5
Universitas Muhammadiyah Riau
Nasution, Murni, Sing, Idris, & Hermawan, (2015) telah melakukan
penelitian dengan judul “Partially Degradable Friction-Welded Pure Iron–
Stainless Steel 316L Bone Pin” mengatakan metode Friction welding digunakan
untuk proses penyambungan SS316L dan Fe murni dengan parameter yang
ditentukan. Parameter optimal didapat pada tekanan tempa 33,2 kPa, waktu
gesekan 25 detik, panjang burn-off 15 mm dan panas input 4,58 J / s. Parameter
ini menghasilkan maksimum kekuatan tarik 666 MPa dan perpanjangan 13%.
Husodo, Suseno, W, Hidayat, & Hidayat, (2015) telah melakukan
penelitian dengan judul “Upaya Alternatif Proses Maufaktur Produk Katup Mesin
(Engine Valve) Bahan SS 304 Berbasis Proses Operasional Las Gesek (Friction
Welding)” mengatakan waktu gesekan berpengaruh terhadap temperatur
pengelasan yang selanjutnya akan turut mempengaruhi sifat mekanik yaitu
kekuatan sambungan dan nilai kekerasan serta metalografi benda uji. Pada
tekanan tempa 24,45 kgf/mm2 dan tekanan gesek 12,23 kgf/mm2 dengan waktu
gesekan 35 detik, spesimen hasil proses operasional pengelasan gesek memiliki
kekuatan sambungan yang paling tinggi (532.25 N/mm²) serta nilai kekerasan
pada daerah lasan tertinggi yaitu 59 HRA, dibandingkan dengan spesimen pada
variabel waktu lainnya.
Riski Ramadhan, (2017) telah melakukan penelitian dengan judul
“Pengembnagan Material Batang Katup Kendaraan Menggunakan Alumunium
Dengan Metode Friction Welding” mengatakan metode friction welding dengan
parameter friction time 50s forging pressure 9.3 kpa , hasil pengujian tarik
mengalami patahan berada pada sambungan las bukan pada HAZ (heat effected
zone) hal ini disebabkan oleh permukaan masing masing spesimen tidak rata.
2.2 Friction welding
Teknologi friction welding merupakan salah satu metoda proses pengelasan
jenis solid state welding. Panas yang terjadi ditimbulkan oleh dua buah
permukaan logam yang saling begesekan. Dengan mengkombinasikan panas dan
tekanan tempa maka dua buah logam akan tersambung (Husodo, Sanyoto,
Bangun, & Mahirul, n.d.), bentuk lain dari las gesek ialah las gesek puntir
6
Universitas Muhammadiyah Riau
(friction stir welding), yang memiliki sedikit perbedaan dengan las gesek yaitu,
tool yang perputar diantara benda kerja yang akan disambung dengan diberikan
sedikit penekanan (Prabowo et al., 2017).
Pengelasan gesek merupakan salah satu solusi dalam memecahkan
permasalahan penyambungan logam yang sulit dilakukan dengan fusion welding