7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
1/18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
II.1.1 Pengertian Korosi
Korosi atau secara awam lebih dikenal dengan istilah perkaratanmerupakan perubahan oksida besi menjadi besi (II) oksida (Fe2O3). Korosi
merupakan salah satu contoh dari reaksi kimia yang berlangsung lambat dan
merugikan secara ekonomis (Kamilati, 2006).
korosi pada logam terjadi akibat interaksi antara logam dan lingkungan
yang bersiat korosi! yaitu lingkungan yang lembap (mengandung uap air)
dan diinduksi oleh adanya gas O2! "O2! atau #2$. Korosi dapat juga terjadi
akibat suhu tinggi. Korosi pada logam dapat juga dipandang sebagai proses
pengembalian logam ke keadaan asalanya! yaitu bijih logam (Yayan Sunarya,
2007).Korosi dide%nisikan sebagai kehancuran atau kerusakan material
karena reaksi dengan lingkungan. &eberapa pengertian menekankan bahwa
de%nisi harus dibatasi untuk logam! tetapi sering para ahli korosi harus
mempertimbangkan baik logam dan non logam untuk solusi dari masalah
yang diberikan. $ebagai contoh! kerusakan cat dan karet oleh sinar matahari
atau bahan kimia! 'uks dari lapisan dari tungku pembuatan baja! dan
menyerang dari logam padat dengan logam cair lain (korosi logam cair)
semua dianggap korosi (Apri Malani Putri, 2012).
#ampir sebagaian besar peristiwa korosi yang terjadi disebabkan olehreaksi elektrokimia karena logam disebabkan oleh reaksi elektrokimia karena
logam pasti memiliki elektron bebas yang mampu menimbulkan sel
elektrokimia pada skala kecil di
dalam logam itu sendiri. $ebagian logam akan terkorosi di dalam air dan
atmos%r terbuka! sehingga semua lingkungan dapat dikatakan korosi pada
skala tertentu (Batu Mahadi Siregar, 2005).
enurut &atu ahadi $iregar (2*) bahwa! korosi terjadi adanya +
elemen pembentuk korosi ,
a. -noda
-nodik! disini terjadi adalah metal reduction! dimana atom elektron dari
logam terlepas! dan membuat logam tersebut menjadi bersiat anodik!
secara reaksi ditulis ,
// ne0
Fe Fe2// 2e0
-l -l3// 3e0! dan lain sebagainya
b. KatodaKatoda! pada Katoda terjadi 2 proses yaitu ,
Oksigen reduksi
O2/ +# / +e0
2#2O (Aid S!luti!n)O2/ #2O / +e0 +O# ("eutraldan basa)
#ydr!gen e$!luti!n
2#// 2e #2II-1
7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
2/18
&ab II 1injauanustaka
-&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-
c. -rus istrik-rus listrik! akan terjadi bila logam melakukan pelepasan alektron
maupun melakukan reaksi pembentukan atau ikatan dengan atom lain.
"ontoh ,
Fe 3// e0 Fe2/menghasilkan /!:: ;olt
d. 9lektrolit9lektrolit!adalah cairan yang bersiat dapa dialiri oleh arus listrk yang
timbul akibat reaksi pada anodik maupun katodik.
II.1.2 Proses Terjadinya Korosi
Korosi logam melibatkan proses anodik! yaitu oksidasi logam menjadi
ion dengan melepaskan elektron ke dalam permukaan logam dan proses
katodik yang mengkonsumsi electron tersebut dengan laju yang sama.
roses katodik merupakan reduksi ion hidrogen atau oksigen dari lingkungan
sekitarnya (%umpal &'ahan , 201*).
Gambar II.1 roses Korosi pada &esi
"ontoh korosi logam besi proses reaksinya dapat dinyatakan sebagai
berikut ,
&esi (2Fe) / O2 &esi berkarat (Fe2O3)
4eaksi ini terjadi pada lingkungan asam dimana ion #/sebagian dapat
diperoleh dari reaksi karbon dioksida atmoser dengan air membentuk
#2"O3. Ion Fe/2yang terbentuk! di anoda kemudian teroksidasi lebih lanjut
oleh oksigen membentuk besi oksida ,
Fe/2(a #/(a
7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
3/18
&ab II 1injauanustaka
-&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-
alumunium mempunyai potensial reduksi jauh lebih negati ketimbang besi!
namun proses korosi lanjut menjadi terhambat karena hasil oksidasi -l2O3!
yang melapisinya tidak bersiat p!r!u+ sehingga melindungi logam yang
dilapisi dari kontak dengan udara luar (%umpal &'ahan , 201*).
II.1.3 a!am"a!am KorosiKebanyakan logam ada secara alami sebagai bijih0bijih yang stabil dari
oksida0oksida! karbonat atau sul%da. 7iperlukan energi untuk mengubah
bijih logam menjadi sesuatu yang bermanaat!. Korosi hanyalah perjalanan
siat pembalikan satu proses yang tidak wajar kembali kepada suatu keadaan
tenaga yang lebih rendah (Sidi, 201*).
enurut $idi< (2@3) bahwa! secara umum! tipe dari korosi dapat
diklasi%kasikan sebagai berikut ,
1) Korosi $eragam ( -ni.!rm /!rr!+i!n )
Korosi seragam merupakan korosi dengan serangan merata pada seluruhpermukaan logam. Korosi terjadi pada permukaan logam yang terekspos
pada lingkungan korosi.
Gambar II.2 Korosi $eragam
2) Korosi 6alAanik
Korosi galAanik terjadi jika dua logam yang berbeda tersambung melalui
elektrolit sehingga salah satu dari logam tersebut akan terserang korosi
sedang lainnya terlindungi dari korosi. 5ntuk memprediksi logam yang
terkorosi pada korosi galAanik dapat dilihat pada deret galAanik.
II - 3
7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
4/18
&ab II 1injauanustaka
-&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-
Gambar II.3 Korosi 6alAanik
3) Korosi "elah
irip dengan korosi galAanik! dengan pengecualian pada perbedaan
konsentrasi media korosinya. "elah atau ketidak teraturan permukaan
lainnya seperti celah paku keling (ri$et)! baut! a+her, gasket! deposit dan
sebagainya! yang bersentuhan dengan media korosi dapat menyebabkankorosi terlokalisasi.
Gambar II.# Korosi "elah
+) Korosi $umuran
Korosi sumuran terjadi karena adanya serangan korosi lokal pada
permukaan logam sehingga membentuk cekungan atau lubang pada
permukaan logam. Korosi logam pada baja tahan karat terjadi karena
rusaknya lapisan pelindung (pa++i$e lm).
Gambar II.$ Korosi $umuran
*) 4etak engaruh ingkungan (en$ir!nmentally indued raing )
erupakan patah getas dari logam paduan ulet yang beroperasi di
lingkungan yang menyebabkan terjadinya korosi seragam. -da tiga jenis tipe
perpatahan pada kelompok ini! yaitu , +tre++ !rr!+i!n raing ($$")!
!rr!+i!n .atigue raing ("F")! dan hydr!gen3indued raing (#I").
II - 4
7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
5/18
&ab II 1injauanustaka
-&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-
Gambar II.% Korosi 4etak engaruh ingkungan
B) Kerusakan -kibat #idrogen (#ydr!gen damage )
Kerusakan ini disebabkan karena serangan hidrogen yaitu reaksi antara
hidrogen dengan karbida pada baja dan membentuk metana sehingga
menyebabkan terjadinya dekarburasi! rongga! atau retak pada permukaan
logam. ada logam reaktik seperti titanium! magnesium! Circonium dan
Aanadium! terbentuknya hidrida menyebabkan terjadinya penggetasan pada
logam.
7) Korosi &atas &utir (intergranular !rr!+i!n)
Korosi yang menyerang pada batas butir akibat adanya segregasi dari
unsur pasi seperti krom meninggalkan batas butir sehingga pada batas butir
bersiat anodik.
Gambar II.& Korosi &atas &utir
4) eall!ying
eall!ying adalah lepasnya unsur0unsur paduan yang lebih akti (anodik)
dari logam paduan! sebagai contoh , lepasnya unsur seng atau Dn pada
kuningan ("uEDn) dan dikenal dengan istilah den+iati!n
II - 5
7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
6/18
&ab II 1injauanustaka
-&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-
Gambar II.' Korosi eall!ying
) Korosi 9rosi
Korosi erosi disebabkan oleh kombinasi 'uida korosi dan kecepatan aliran
yang tinggi. &agian 'uida yang kecepatan alirannya rendah akan mengalami
laju korosi rendah! sedangkan 'uida kecepatan tinggi menyebabkan
terjadinya erosi dan dapat menggerus lapisan pelindung sehingga
mempercepat korosi.
Gambar II.( Korosi 9rosi
10) Korosi -liran (l! indued /!rr!+i!n)
Korosi aliran digambarkan sebagai eek dari aliran terhadap terjadinya
korosi. eskipun mirip! antara korosi aliran dan korosi erosi adalah dua hal
yang berbeda. Korosi aliran adalah peningkatan laju korosi yang disebabkan
oleh turbulensi 'uida dan perpindahan massa akibat dari aliran 'uida diatas
permukaan logam. Korosi erosi adalah naiknya korosi dikarenakan benturan
secara %sik pada permukaan oleh partikel yang terbawa 'uida.
II - 6
7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
7/18
&ab II 1injauanustaka
-&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-
II.1.# )aj* Korosi
aju korosi adalah peristiwa merambatnya proses korosi yang terjadi
pada suatu material. ada beberapa pengujian korosi sebagian besar yang
dilakukan pengukuran adalah laju korosi. #al ini disebabkan karena laju
korosi berhungan erat dengan nilai ekonomis dan teknis pada suatu material.
aju korosi merupakan salah satu parameter yang biasa digunakan untukmengukur ketahanan suatu material terhadap korosi sehingga nantinya akan
dapat diperkirakan kapan material dinyatakan tidak layak dan sebagainya.
$atuan yang digunakan adalah mpy (mil+ per year) Ketahanan material
terhadap korosi pada umumnya mempunyai nilai laju korosi antara @ sampai
dengan 2 mpy. 1abel dibawah ini menggolongkan tingkat ketahanan
material berdasarkan nilai laju korosinya (Pra!t! #ardian+yah, 2012).
Tabe+ II.11ingkat ketahanan material terhadap korosi berdasarkan nilai laju
korosinya
4elatiAe"orrosion
4esistance
-ppro=imate etric 9
7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
8/18
&ab II 1injauanustaka
-&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-
etode ini adalah mengukur kembali berat awal dari benda uji (objek
yang ingin diketahui laju korosi yang terjadi padanya)! kekurangan berat dari
pada berat awal merupakan nilai kehilangan berat. Kekurangan berat
dikembalikan kedalam rumus untuk mendapatkan laju kehilangan beratnya
(Pra!t! #ardian+yah, 2012).
etode 9lektrokimiaenurut Fedriansyah riyantoro (2@2) bahwa! metode elektrokimia
adalah metode mengukur laju korosi dengan mengukur beda potensial objek
hingga didapat laju korosi yang terjadi! metode ini mengukur laju korosi pada
saat diukur saja dimana memperkirakan laju tersebut dengan waktu yang
panjang (memperkirakan walaupun hasil yang terjadi antara satu waktu
dengan eaktu lainnya berbeda). etode elektrokimia ini meggunakan rumus
yang didasari pada #ukum Faraday yaitu menggunakan rumus sebagai
berikut ,
7imana ,
aju korosi dengan satuan mmGyear atau mmpy
a J berat atom logam yang terkorosi (gramGmol)
i J ikorr J kerapatan arus (H-Gcm2)
k J konstanta (.@2 untuk satuan mpy dan .32: untuk satuan mmpy)
n J jumlah electron yang dilepas pada logam terkorosi
7 J massa jenis logam terkorosi (gramGcm3)
KonAersi ,
@ mpy J .2*+ mmGyr J 2*.+ HmGyr J 2. nmGyr J .>* pmG$6
Kelemahan metode ini adalah tidak dapat menggambarkan secara
pasti laju korosi yang terjadi secara akurat karena hanya dapat mengukur
laju korosi hanya pada waktu tertentu saja! hingga secara umur pemakaian
maupun kondisi untuk dapat ditreatmen tidak dapat diketahui. Kelebihan
metode ini adalah kita langsung dapat mengetahui laju korosi pada saat di
ukur! hingga waktu pengukuran tidak memakan waktu yang lama (Pra!t!
#ardian+yah, 2012).
II.1.$ ,a-tor",a-tor yang emengar*/i )aj* Korosi
enurut $idi< (2@3) bahwa! umumnya problem korosi disebabkan oleh air!
tetapi ada beberapa aktor selain air yang mempengaruhi laju korosi!
diantaranya,
@) Faktor 6as 1erlarut.
Oksigen (O2)! adanya oksigen yang terlarut akan menyebabkan korosi
pada metal seperti laju korosi pada mild +tell all!y+ akan bertambah
dengan meningkatnya kandungan oksigen. 4eaksi korosi secara umum
pada besi karena adanya kelarutan oksigen adalah sebagai berikut ,4eaksi -noda , Fe Fe20/ 2e
4eaksi katoda , O2/ 2#2O/ +e +O#
aju korosi Jk
a i
n D
II - 8
7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
9/18
&ab II 1injauanustaka
-&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-
Karbondioksida ("O2)! jika karbon dioksida dilarutkan dalam air maka
akan terbentuk asam karbonat (#2"O3) yang dapat menurunkan p# air
dan meningkatkan korosi%tas! biasanya bentuk korosinya berupa
pittingyang secara umum reaksinya adalah,
"O2/ #2O#2"O3
Fe / #2"O3Fe"O3/#2
2) Faktor 1emperatur
enambahan temperatur umumnya menambah laju korosi walaupun
kenyataannya kelarutan oksigen berkurang dengan meningkatnya
temperatur. -pabila metal pada temperatur yang tidak uniorm! maka akan
besar kemungkinan terbentuk korosi.
3) Faktor p#
p# netral adalah :! sedangkan ph : bersiat asam dan korosi!
sedangkan untuk p# L : bersiat basa juga korosi. 1etapi untuk besi! laju
korosi rendah pada p# antara : sampai @3. aju korosi akan meningkat padap# : dan pada p# L @3.
+) Faktor &akteri ereduksi atau $ulat eduing Bateria($4&)-danya bakteri pereduksi sulat akan mereduksi ion sulat menjadi gas
#2$! yang mana jika gas tersebut kontak dengan besi akan menyebabkan
terjadinya korosi.*) Faktor adatan 1erlarut
Klorida ("l)! klorida menyerang lapisan mild +teeldan lapisan +tainle++
+teel. adatan ini menyebabkan terjadinya pitting! creAice corrosion!
dan juga menyebabkan pecahnya alooys.
Karbonat ("O3)! kalsium karbonat sering digunakan sebagai pengontrol
korosi dimana %lm karbonat diendapkan sebagai lapisan pelindung
permukaan metal! tetapi dalam produksi minyak hal ini cenderung
menimbulkan masalah +ale. $ulat ($O+)! ion sulat ini biasanya
terdapat dalam minyak. 7alam air! ion sulat juga ditemukan dalam
konsentrasi yang cukup tinggi dan bersiat kontaminan! dan oleh
bakteri $4& sulat diubah menjadi sul%d yang korosi.
II.1.% Dama- dari Korosi
Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersiatalamiah dan berlangsung dengan sendirinya! oleh karena itu korosi tidak
dapat dicegah atau dihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan
atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya.
7ilihat dari aspek elektrokimia! korosi merupakan proses terjadinya transer
elektron dari logam ke lingkungannya. ogam berlaku sebagai sel yang
memberikan elektron (anoda) dan lingkungannya sebagai penerima elektron
(katoda). 4eaksi yang terjadi pada logam yang mengalami korosi adalah
reaksi oksidasi! dimana atom0atom logam larut kelingkungannya menjadi
ion0ion dengan melepaskan elektron pada logam tersebut. $edangkan darikatoda terjadi reaksi! dimana ion0ion dari lingkungan mendekati logam dan
II - 9
7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
10/18
&ab II 1injauanustaka
-&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-
menangkap elektron0 elektron yang tertinggal pada logam (%umpal &'ahan
, 201*).
7ampak yang ditimbulkan korosi dapat berupa kerugian langsung dan
kerugian tidak langsung. Kerugian langsung adalah berupa terjadinya
kerusakan pada peralatan! permesinan atau stuktur bangunan. $edangkan
kerugian tidak langsung berupa terhentinya akti%tas produksi karenaterjadinya penggantian peralatan yang rusak akibat korosi! terakumulasinya
produk korosi pada alat penukar panas dan jaringan pemipaan akan
menurunkan e%siensi perpindahan panasnya! dan lain sebagainya. &ahkan
kerugian tidak langsung dapat berupa terjadinya kecelakaan yang
menimbulkan korban jiwa (%umpal &'ahan , 201*).
enurut 8ota 9Mandi (2+) bahwa korosi merupakan beban bagi
manusia karena ,
@) 7ari segi biaya korosi itu sangant mahal
2) Korosi sangat emboroskan sumberdaya alam3) Korosi sangat tidak nyaman bagi manusia dari merusak pemandangan
dan penampilan+) Kadang0kadang bahkan korosi dapat mendatangkan maut
enurut $idi< (2@3) bahwa! korosi yang terjadi pada logam tidak dapat
dihindari! tetapi hanya dapat dicegah dan dikendalikan sehingga struktur
atau komponen mempunyai masa pakai yang lebih lama. $etiap komponen
atau struktur mengalami tiga tahapan utama yaitu perancangan! pembuatan
dan pemakaian. Ketidakberhasilan salah satu aspek seperti korosi
menyebabkan komponen akan mengalami kegagalan. Kerugian yang akan
dialami dengan adanya korosi meliputi %nansial dan +a.ety! diantaranya ,
enurunan kekuatan material
enipisan
7owntime dari e
7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
11/18
&ab II 1injauanustaka
-&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-
ogam terbenam dalam tanah2) $eleksi aterial
etode umum yang sering digunakan dalam pencegahan korosi yaitu
pemilihan logam atau paduan dalam suatu lingkungan korosi tertentu untuk
mengurangi resiko terjadinya korosi.
3) roteksi Katodik (/ath!di Pr!teti!n)roteksi katodik adalah jenis perlindungan korosi dengan menghubungkan
logam yang mempunyai potensial lebih tinggi ke struktur logam sehingga
tercipta suatu sel elektrokimia dengan logam berpotensial rendah bersiat
katodik dan terproteksi.
acam ,
9mpre++ed /urrent
:al$ani Sariial An!de
:al$ani ;in Appliati!n
;in Metalli
7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
12/18
&ab II 1injauanustaka
-&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-
rinsip umum dari pelapisan yaitu melapiskan logam induk dengan suatu
bahan atau material pelindung.
?enis 0 jenis coating ,
Q Metalli !ating+
Q Paint >!rgani !ating+
Q /hemial !n$er+i!n !ating+Q Mi+ellane!u+ !ating+ (enamel, therm!pla+ti+)
II.1.' Potensia+ Se+
4eaksi sel Aolta menghasilkan energI listrik. Oleh karena itu! sel
memiliki suatu nilai potensial sel (9sel). otensial sel yang diukur pada kondisi
standar (suhu 2*o" dan tekanan @ atm) disebut potensial sel standar (9osel).
8ilai suatu potensial sel standar pada sel Aolta ini merupakan jumlah dari
nilai potensial standar oksidasi dan potensial standar reduksi (/ahyana,
Suandar, ? ahmat, 2007).enurut 4iyanto (2@3)! nilai 9osel ditentukan dengan rumus
9oreduksi adalah nilai potensial elektroda standar pada elektroda yang
mengalami reduksi dan 9ooksidasiadalah nilai potensial elektroda standar dari
elektroda yang mengalami oksidasi. 9lektroda yang memiliki potensial
reduksi lebih kecil akan mengalami oksidasi! sebaliknya elektroda yang
potensial reduksinya lebih besar akan mengalami reduksi (iyant!, 201*).
otensial sel dapat juga diartikan sebagai perbedaan atau selisih
potensial antara setengah sel yang satu dengan setengah sel yang lain.
7alam perhitungan suatu reaksi! rumus 9osel dapat juga dituliskan dengan
memprakirakan elektroda dan nilai potensial sel yang dimiliki suatu unsur
(/ahyana, Suandar, ? ahmat, 2007).
otensial elektroda (9) merupakan potensial yang dihasilkan suatu
unsur dibandingkan dengan nilai potensial dari hydrogen. Oleh karena itulah
nilai potensial dari reaksi reduksi atau oksidasi hydrogen adalah !.
-pabila potensial elektroda diukur pada kondisi standar maka disebut
potensial elektroda standar (9o) (/ahyana, Suandar, ? ahmat, 2007).
Tabe+ II.2 otensial 9lektroda $tandar
0ea-si 0ed*-si )ogam o
o+t4K// e0R K 02!2&a2// 2e0R &a 02!
Eosel= Eoreduksi- E
ooksidasi
Eosel= Eoreduksi- E
ooksidasi
atau
Eosel= Eokatoda- E
oanoda
II - 12
7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
13/18
&ab II 1injauanustaka
-&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-
"a2// 2e0R "a 02!>:8a// e0R 8a 02!:@g2// 2e0R g 02!3:-l3// 3e0R -l 0@!BBn2// 2e0R n 0@!*2#2O / 2e0R #// 2O#0 0!>3Dn2// 2e0R Dn 0!:B"r3// 3e0R "r 0!:@4eaksi reduksi logamFe2// 2e0R Fe 0!++"d2// 2e0R "d 0!+8i2// 2e0R 8i 0!2>$n2// 2e0R $n 0!2*b2// 2e0R b 0!@+2#// 2e0R #2 0!$b3// 3e0R $b /!@
&i3// 3e0R &i /!3"u2// 2e0R "u /!3+#g2// 2e0R #g /!B2-g/ / e0R -g /!>t2// 2e0R t /@!*-u3// 3e0R -u /@!:
&erdasarkan harga 9o tersebut! dibuat deret ukuran 9ostandar yang
dikenal dengan 7eret ;olta! yaitu
akin ke kanan makin mudah mengalami reaksi reduksi (9o makin
positi) sedangkan makin ke kiri makin mudah mengalami oksidasi (9omakin
negati). Itulah sebabnya dalam deret ;olta unsur0unsur hanya mampu
mereduksi unsur yang berada di sebelah kanan (/ahyana, Suandar, ?
ahmat, 2007).
8ilai potensial elektroda standar (9ored atau 9okat) tidak bergantung
kepada koe%sien reaksi. ?ika penyetaraan reaksi reduksi memerlukan
pengalian koe%sien reaksi maka nilai potensial elektroda adalah tetap
(/ahyana, Suandar, ? ahmat, 2007).8ilai potensial sel standar (9osel) dapat digunakan untuk
memprakirakan reaksi redoks berjalan spontan atau tidak. ?ika 9oselbernilai
(/) berarti reaksi tidak berjalan spontan. ?ika bernilai (0) berarti reaksi
berjalan spontan (/ahyana, Suandar, ? ahmat, 2007).
$uatu sel elektrokimia dapat terjadi secara spontan atau tidak spontan!
dapat diperkirakan dari nilai potensial sel atau 9osel. ?ika potensial sel
bernilai positi! maka reaksi redoks berlangsung spontan. $ebaliknya jika
potensial sel bernilai negati maka reaksi tidak berlangsung spontan
(iyant!, 201*).II.1.( Se+ 5o+ta
LiKBaCaNaMgAlZnCrFeCd
CoNiSnPb(H) SbCuHgAgPtAu
II - 13
7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
14/18
&ab II 1injauanustaka
-&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-
$el Aolta sering disebut juga sebagai sel galAani karena ;olta dan
6alAani adalah ahli yang menemukan enomena sel elektrokimia. uigi
6alAani (@:3:0@:>)! ahli %siologi berkebngsaan Italia yang menyatakan
adanya siat listrik pada tulang hewan lewat percobaannya pada tulang
katak. $ementara -lessandro ;olta (@:+*0@>2:)! ahli %sika yang juga
berkebangsaan Italia! melakukan percobaan yang sama dan menyatakanbahwa aliran listrik yang terjadi adalah karena kontak logam yang tidak
sama (/ahyana, Suandar, ? ahmat, 2007).
ada sel galAani! reaksi kimia terjadi secara spontan yang
menghasilkan aliran elektron atau arus listrik. $pontanitas reaksi kimia
tersebut yang menyebabkan pada sel galAani! daerah anoda dan katoda
dipisahkan dan diperlukan suatu jembatan garam (ahmaati, 201*).
Gambar II.16 $el ;olta
$el galAani yaitu sel yang menghasilkan arus listrik. ada sel galAani!
anoda berungsi sebagai elektroda bermuatan negati dan katoda bermuatan
positi. -rus listrik mengalir dari katoda menuju anoda. 4eaksi kimia yang
terjadi pada sel galAani berlangsung secara spontan. $alah satu penerapan
sel galAani adalah penggunaan sel DnG-g2O3 untuk baterai jam (iyant!,
201*).
ada sel Aolta! kedua sel dihubungkan dengan jembatan garam. suatu
jembatan garam biasanya berupa tabung berbentuk 5 yang diisi dengan
agar0agar yang dijenuhkan dengan K"l atau K8O3 atau garam lainnya
(/ahyana, Suandar, ? ahmat, 2007).
?embatan garam berungsi untuk menjaga kenetralan muatan listrik
pada larutan. Karena konsentrasi larutan elektrolit pada jembatan garam
lebih tinggi daripada konsentrasi elektrolit di kedua bagian elektroda
sehingga ion negati dari jembatan garam masuk ke salah satu sel yang
berlebihan muatan positi dan ion positi dari jembatan garam berdiusi ke
bagian lain yang berlebihan muatan negati (/ahyana, Suandar, ? ahmat,2007).
II - 14
7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
15/18
&ab II 1injauanustaka
-&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-
-danya jembatan garam menyebabkan aliran elektrolit yang tetap
(kontinu) melalui kawat pada rangkaian luar dan aliran ion0ion melalui
larutan sebagai akibat dari reaksi redoks spontan (/ahyana, Suandar, ?
ahmat, 2007).
II.1.16 nergi Bebaserubahan energi S6 bebas adalah ukuran langsung dari kapasitas
kerja atau energi listrik maksimum yang tersedia dari sistem. ?ika perubahan
energi bebas yang menyertai transisi dari sistem dari satu keadaan ke yang
lain adalah negati! menunjukkan hilangnya energi bebas dan juga arah
reaksi spontan dari sistem. Taitu! jika tidak ada kekuatan eksternal bertindak
pada sistem! sistem akan cenderung untuk mengubah ke keadaan energi
terendah. ?ika perubahan energi bebas positi! ini menunjukkan bahwa
transisi merupakan peningkatan energi! dan ini membutuhkan energi
tambahan ditambahkan ke sistem. rinsip0prinsip ini diilustrasikan pada6ambar II0@@ oleh analogi mekanik. ?ika bola bergerak dari posisi @ ke posisi
2 adalah arah spontan untuk sistem tertentu. Kebalikan transormasi dari
posisi 2 ke posisi @0bukan arah spontan dan membutuhkan penerapan energi
(!ntana, 1@47).
Gambar II.11 erubahan 9nergi &ebas pada -nalogi ekanikerubahan energi bebas adalah ungsi keadaan dan independen dari
jalur reaksi. Ini diilustrasikan pada 6ambar II0@@! yang mirip dengan 6ambar
II0@@ kecuali bahwa ada dua kemungkinan jalur reaksi - dan &. 5ntuk jalanbaik! perubahan energi bebas untuk transisi dari keadaan @ ke keadaan 2-
atau 2& atau persis sama. ?elas! bagaimanapun! bahwa transormasi
sepanjang jalan & akan membutuhkan lebih banyak waktu dan akan lebih
lambat dari sepanjang jalan -. 4eaksi kimia dan reaksi korosi berperilaku
persis dengan cara yang sama. 1idak mungkin akurat memprediksi
kecepatan reaksi dari perubahan energi bebas. arameter ini hanya
mencerminkan arah reaksi itu dengan tanda! dan prediksi kecepatan
berdasarkan besarnya perubahan energi bebas mungkin keliru! seperti ini
digambarkan dalam gambar II0@2 (!ntana, 1@47).
II - 15
7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
16/18
7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
17/18
&ab II 1injauanustaka
-&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-
Korosi merupakan degradasi logam akibat berinteraksi dengan
lingkungannya! karena secara alamiah logam akan kembali menuju kondisi
termodinamis yang lebih stabil sebagai senyawanya. endekatan yang
diambil dalam pengendalian korosi adalah dengan cara mengurangi atau
mengeliminasi salah satu atau keduanya sehingga reaksi tidak berlangsung.7alam metoda kinetika pengendalian korosi dilakukan dengan memberi
hambatan pada interaksi dengan lingkungannya sehingga laju korosinya
dapat dikurangi! tetapi kecenderungan untuk terjadinya korosi itu sendiri
tidak diselesaikan!sehingga apabila hambatan ditiadakan korosi akan segera
berlangsung lagi. $elain dari pada itu apabila jumlah hambatan yang
ditambahkan tidak mencukupi maka korosi akan menjadi lebih parah lagi
misalnya terjadinya korosi setempat. $alah satu metoda termodinamika
adalah proteksi katodik yang diterapkan secara luas. rinsip proteksi katodik
sebenarnya sederhana! yaitu dengan cara memperlakukan struktur logamyang diproteksi sebagai katoda! dengan jalan.
roteksi katodik merupakan salah satu metoda pengendalian korosi
struktur baja dalam lingkungan elektrolit dengan cara memperlakukan
struktur logam sebagai katoda.etoda ini dilakukan dengan jalan
mengalirkan arus listrik searah melalui elektrolit ke logam sehingga potensial
antarmuka logam0larutan elektrolit turun menuju atau mencapai daerah
immunnya atau sampai nilai tertentu sehingga laju korosi logam masih
diperbolehkan atau minimum. $umber arus listrik searah dapat diperoleh
dengan dua cara yaitu , arus listrik searah diperoleh dari sumber luar disebut
metoda arus yang dipaksakan (impre++ed curent)!dan cara kedua arus listrik
searah diperoleh dari reaksi galAanik disebut metoda anoda tumbal
(+ariial an!de) ogam -@ dan Dn dapat digunakan sebagai anoda tumbal
!karena potensial korosinya lebih elektronegati dibanding dengan baja
secara spontan memberikan arus listrik searah pada struktur logam yang
dilindungi sehingga potensial antar muka logam turun.
ada penelitian ini sebagai tetapan adalah baja -I$I 0 $-9 @@>! dan
sebagai lingkungan adalah larutan 8a"l 3!* U dengan peubah sebagai
anoda tumbal (+ariial an!de) -l dan Dn dan lama waktu kontak @B> sGd
>+ jam.
ogam baja -I$I $-9 @@> dengan ukuran @ = 3= ! @ cm diampelas
mulai grade
+ sGd 2 kemudian dicuci dengan aguadest selanjutnya diultrasonic
untuk menghilangkan kotoran yang melekat kemudian dicelupkan dalam
alkohol dan dikeringkan. ogam yang sudah kering dihubungkan dengan
anoda tumbal! selanjutnya dicelupkan dalam@ lt larutan 8a"I 3!*U pada
rentang waktu @B> sGd >+ jam dengan panjang logam tercelup Bcm dan
yang tidak tercelup dicat (!ting) $etelah waktu tertentu logam diangkat
untuk dianalisa korosinya dengan metode kehilangan berat. engukuran lajukorosi berdasarkan kehilangan berat dapat dinyatakan sebagai besarnya
II - 17
7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF
18/18