Top Banner

of 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

Feb 24, 2018

Download

Documents

DelindaFirlie
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    1/18

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 Dasar Teori

    II.1.1 Pengertian Korosi

    Korosi atau secara awam lebih dikenal dengan istilah perkaratanmerupakan perubahan oksida besi menjadi besi (II) oksida (Fe2O3). Korosi

    merupakan salah satu contoh dari reaksi kimia yang berlangsung lambat dan

    merugikan secara ekonomis (Kamilati, 2006).

    korosi pada logam terjadi akibat interaksi antara logam dan lingkungan

    yang bersiat korosi! yaitu lingkungan yang lembap (mengandung uap air)

    dan diinduksi oleh adanya gas O2! "O2! atau #2$. Korosi dapat juga terjadi

    akibat suhu tinggi. Korosi pada logam dapat juga dipandang sebagai proses

    pengembalian logam ke keadaan asalanya! yaitu bijih logam (Yayan Sunarya,

    2007).Korosi dide%nisikan sebagai kehancuran atau kerusakan material

    karena reaksi dengan lingkungan. &eberapa pengertian menekankan bahwa

    de%nisi harus dibatasi untuk logam! tetapi sering para ahli korosi harus

    mempertimbangkan baik logam dan non logam untuk solusi dari masalah

    yang diberikan. $ebagai contoh! kerusakan cat dan karet oleh sinar matahari

    atau bahan kimia! 'uks dari lapisan dari tungku pembuatan baja! dan

    menyerang dari logam padat dengan logam cair lain (korosi logam cair)

    semua dianggap korosi (Apri Malani Putri, 2012).

    #ampir sebagaian besar peristiwa korosi yang terjadi disebabkan olehreaksi elektrokimia karena logam disebabkan oleh reaksi elektrokimia karena

    logam pasti memiliki elektron bebas yang mampu menimbulkan sel

    elektrokimia pada skala kecil di

    dalam logam itu sendiri. $ebagian logam akan terkorosi di dalam air dan

    atmos%r terbuka! sehingga semua lingkungan dapat dikatakan korosi pada

    skala tertentu (Batu Mahadi Siregar, 2005).

    enurut &atu ahadi $iregar (2*) bahwa! korosi terjadi adanya +

    elemen pembentuk korosi ,

    a. -noda

    -nodik! disini terjadi adalah metal reduction! dimana atom elektron dari

    logam terlepas! dan membuat logam tersebut menjadi bersiat anodik!

    secara reaksi ditulis ,

    // ne0

    Fe Fe2// 2e0

    -l -l3// 3e0! dan lain sebagainya

    b. KatodaKatoda! pada Katoda terjadi 2 proses yaitu ,

    Oksigen reduksi

    O2/ +# / +e0

    2#2O (Aid S!luti!n)O2/ #2O / +e0 +O# ("eutraldan basa)

    #ydr!gen e$!luti!n

    2#// 2e #2II-1

  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    2/18

    &ab II 1injauanustaka

    -&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-

    c. -rus istrik-rus listrik! akan terjadi bila logam melakukan pelepasan alektron

    maupun melakukan reaksi pembentukan atau ikatan dengan atom lain.

    "ontoh ,

    Fe 3// e0 Fe2/menghasilkan /!:: ;olt

    d. 9lektrolit9lektrolit!adalah cairan yang bersiat dapa dialiri oleh arus listrk yang

    timbul akibat reaksi pada anodik maupun katodik.

    II.1.2 Proses Terjadinya Korosi

    Korosi logam melibatkan proses anodik! yaitu oksidasi logam menjadi

    ion dengan melepaskan elektron ke dalam permukaan logam dan proses

    katodik yang mengkonsumsi electron tersebut dengan laju yang sama.

    roses katodik merupakan reduksi ion hidrogen atau oksigen dari lingkungan

    sekitarnya (%umpal &'ahan , 201*).

    Gambar II.1 roses Korosi pada &esi

    "ontoh korosi logam besi proses reaksinya dapat dinyatakan sebagai

    berikut ,

    &esi (2Fe) / O2 &esi berkarat (Fe2O3)

    4eaksi ini terjadi pada lingkungan asam dimana ion #/sebagian dapat

    diperoleh dari reaksi karbon dioksida atmoser dengan air membentuk

    #2"O3. Ion Fe/2yang terbentuk! di anoda kemudian teroksidasi lebih lanjut

    oleh oksigen membentuk besi oksida ,

    Fe/2(a #/(a

  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    3/18

    &ab II 1injauanustaka

    -&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-

    alumunium mempunyai potensial reduksi jauh lebih negati ketimbang besi!

    namun proses korosi lanjut menjadi terhambat karena hasil oksidasi -l2O3!

    yang melapisinya tidak bersiat p!r!u+ sehingga melindungi logam yang

    dilapisi dari kontak dengan udara luar (%umpal &'ahan , 201*).

    II.1.3 a!am"a!am KorosiKebanyakan logam ada secara alami sebagai bijih0bijih yang stabil dari

    oksida0oksida! karbonat atau sul%da. 7iperlukan energi untuk mengubah

    bijih logam menjadi sesuatu yang bermanaat!. Korosi hanyalah perjalanan

    siat pembalikan satu proses yang tidak wajar kembali kepada suatu keadaan

    tenaga yang lebih rendah (Sidi, 201*).

    enurut $idi< (2@3) bahwa! secara umum! tipe dari korosi dapat

    diklasi%kasikan sebagai berikut ,

    1) Korosi $eragam ( -ni.!rm /!rr!+i!n )

    Korosi seragam merupakan korosi dengan serangan merata pada seluruhpermukaan logam. Korosi terjadi pada permukaan logam yang terekspos

    pada lingkungan korosi.

    Gambar II.2 Korosi $eragam

    2) Korosi 6alAanik

    Korosi galAanik terjadi jika dua logam yang berbeda tersambung melalui

    elektrolit sehingga salah satu dari logam tersebut akan terserang korosi

    sedang lainnya terlindungi dari korosi. 5ntuk memprediksi logam yang

    terkorosi pada korosi galAanik dapat dilihat pada deret galAanik.

    II - 3

  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    4/18

    &ab II 1injauanustaka

    -&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-

    Gambar II.3 Korosi 6alAanik

    3) Korosi "elah

    irip dengan korosi galAanik! dengan pengecualian pada perbedaan

    konsentrasi media korosinya. "elah atau ketidak teraturan permukaan

    lainnya seperti celah paku keling (ri$et)! baut! a+her, gasket! deposit dan

    sebagainya! yang bersentuhan dengan media korosi dapat menyebabkankorosi terlokalisasi.

    Gambar II.# Korosi "elah

    +) Korosi $umuran

    Korosi sumuran terjadi karena adanya serangan korosi lokal pada

    permukaan logam sehingga membentuk cekungan atau lubang pada

    permukaan logam. Korosi logam pada baja tahan karat terjadi karena

    rusaknya lapisan pelindung (pa++i$e lm).

    Gambar II.$ Korosi $umuran

    *) 4etak engaruh ingkungan (en$ir!nmentally indued raing )

    erupakan patah getas dari logam paduan ulet yang beroperasi di

    lingkungan yang menyebabkan terjadinya korosi seragam. -da tiga jenis tipe

    perpatahan pada kelompok ini! yaitu , +tre++ !rr!+i!n raing ($$")!

    !rr!+i!n .atigue raing ("F")! dan hydr!gen3indued raing (#I").

    II - 4

  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    5/18

    &ab II 1injauanustaka

    -&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-

    Gambar II.% Korosi 4etak engaruh ingkungan

    B) Kerusakan -kibat #idrogen (#ydr!gen damage )

    Kerusakan ini disebabkan karena serangan hidrogen yaitu reaksi antara

    hidrogen dengan karbida pada baja dan membentuk metana sehingga

    menyebabkan terjadinya dekarburasi! rongga! atau retak pada permukaan

    logam. ada logam reaktik seperti titanium! magnesium! Circonium dan

    Aanadium! terbentuknya hidrida menyebabkan terjadinya penggetasan pada

    logam.

    7) Korosi &atas &utir (intergranular !rr!+i!n)

    Korosi yang menyerang pada batas butir akibat adanya segregasi dari

    unsur pasi seperti krom meninggalkan batas butir sehingga pada batas butir

    bersiat anodik.

    Gambar II.& Korosi &atas &utir

    4) eall!ying

    eall!ying adalah lepasnya unsur0unsur paduan yang lebih akti (anodik)

    dari logam paduan! sebagai contoh , lepasnya unsur seng atau Dn pada

    kuningan ("uEDn) dan dikenal dengan istilah den+iati!n

    II - 5

  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    6/18

    &ab II 1injauanustaka

    -&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-

    Gambar II.' Korosi eall!ying

    ) Korosi 9rosi

    Korosi erosi disebabkan oleh kombinasi 'uida korosi dan kecepatan aliran

    yang tinggi. &agian 'uida yang kecepatan alirannya rendah akan mengalami

    laju korosi rendah! sedangkan 'uida kecepatan tinggi menyebabkan

    terjadinya erosi dan dapat menggerus lapisan pelindung sehingga

    mempercepat korosi.

    Gambar II.( Korosi 9rosi

    10) Korosi -liran (l! indued /!rr!+i!n)

    Korosi aliran digambarkan sebagai eek dari aliran terhadap terjadinya

    korosi. eskipun mirip! antara korosi aliran dan korosi erosi adalah dua hal

    yang berbeda. Korosi aliran adalah peningkatan laju korosi yang disebabkan

    oleh turbulensi 'uida dan perpindahan massa akibat dari aliran 'uida diatas

    permukaan logam. Korosi erosi adalah naiknya korosi dikarenakan benturan

    secara %sik pada permukaan oleh partikel yang terbawa 'uida.

    II - 6

  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    7/18

    &ab II 1injauanustaka

    -&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-

    II.1.# )aj* Korosi

    aju korosi adalah peristiwa merambatnya proses korosi yang terjadi

    pada suatu material. ada beberapa pengujian korosi sebagian besar yang

    dilakukan pengukuran adalah laju korosi. #al ini disebabkan karena laju

    korosi berhungan erat dengan nilai ekonomis dan teknis pada suatu material.

    aju korosi merupakan salah satu parameter yang biasa digunakan untukmengukur ketahanan suatu material terhadap korosi sehingga nantinya akan

    dapat diperkirakan kapan material dinyatakan tidak layak dan sebagainya.

    $atuan yang digunakan adalah mpy (mil+ per year) Ketahanan material

    terhadap korosi pada umumnya mempunyai nilai laju korosi antara @ sampai

    dengan 2 mpy. 1abel dibawah ini menggolongkan tingkat ketahanan

    material berdasarkan nilai laju korosinya (Pra!t! #ardian+yah, 2012).

    Tabe+ II.11ingkat ketahanan material terhadap korosi berdasarkan nilai laju

    korosinya

    4elatiAe"orrosion

    4esistance

    -ppro=imate etric 9

  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    8/18

    &ab II 1injauanustaka

    -&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-

    etode ini adalah mengukur kembali berat awal dari benda uji (objek

    yang ingin diketahui laju korosi yang terjadi padanya)! kekurangan berat dari

    pada berat awal merupakan nilai kehilangan berat. Kekurangan berat

    dikembalikan kedalam rumus untuk mendapatkan laju kehilangan beratnya

    (Pra!t! #ardian+yah, 2012).

    etode 9lektrokimiaenurut Fedriansyah riyantoro (2@2) bahwa! metode elektrokimia

    adalah metode mengukur laju korosi dengan mengukur beda potensial objek

    hingga didapat laju korosi yang terjadi! metode ini mengukur laju korosi pada

    saat diukur saja dimana memperkirakan laju tersebut dengan waktu yang

    panjang (memperkirakan walaupun hasil yang terjadi antara satu waktu

    dengan eaktu lainnya berbeda). etode elektrokimia ini meggunakan rumus

    yang didasari pada #ukum Faraday yaitu menggunakan rumus sebagai

    berikut ,

    7imana ,

    aju korosi dengan satuan mmGyear atau mmpy

    a J berat atom logam yang terkorosi (gramGmol)

    i J ikorr J kerapatan arus (H-Gcm2)

    k J konstanta (.@2 untuk satuan mpy dan .32: untuk satuan mmpy)

    n J jumlah electron yang dilepas pada logam terkorosi

    7 J massa jenis logam terkorosi (gramGcm3)

    KonAersi ,

    @ mpy J .2*+ mmGyr J 2*.+ HmGyr J 2. nmGyr J .>* pmG$6

    Kelemahan metode ini adalah tidak dapat menggambarkan secara

    pasti laju korosi yang terjadi secara akurat karena hanya dapat mengukur

    laju korosi hanya pada waktu tertentu saja! hingga secara umur pemakaian

    maupun kondisi untuk dapat ditreatmen tidak dapat diketahui. Kelebihan

    metode ini adalah kita langsung dapat mengetahui laju korosi pada saat di

    ukur! hingga waktu pengukuran tidak memakan waktu yang lama (Pra!t!

    #ardian+yah, 2012).

    II.1.$ ,a-tor",a-tor yang emengar*/i )aj* Korosi

    enurut $idi< (2@3) bahwa! umumnya problem korosi disebabkan oleh air!

    tetapi ada beberapa aktor selain air yang mempengaruhi laju korosi!

    diantaranya,

    @) Faktor 6as 1erlarut.

    Oksigen (O2)! adanya oksigen yang terlarut akan menyebabkan korosi

    pada metal seperti laju korosi pada mild +tell all!y+ akan bertambah

    dengan meningkatnya kandungan oksigen. 4eaksi korosi secara umum

    pada besi karena adanya kelarutan oksigen adalah sebagai berikut ,4eaksi -noda , Fe Fe20/ 2e

    4eaksi katoda , O2/ 2#2O/ +e +O#

    aju korosi Jk

    a i

    n D

    II - 8

  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    9/18

    &ab II 1injauanustaka

    -&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-

    Karbondioksida ("O2)! jika karbon dioksida dilarutkan dalam air maka

    akan terbentuk asam karbonat (#2"O3) yang dapat menurunkan p# air

    dan meningkatkan korosi%tas! biasanya bentuk korosinya berupa

    pittingyang secara umum reaksinya adalah,

    "O2/ #2O#2"O3

    Fe / #2"O3Fe"O3/#2

    2) Faktor 1emperatur

    enambahan temperatur umumnya menambah laju korosi walaupun

    kenyataannya kelarutan oksigen berkurang dengan meningkatnya

    temperatur. -pabila metal pada temperatur yang tidak uniorm! maka akan

    besar kemungkinan terbentuk korosi.

    3) Faktor p#

    p# netral adalah :! sedangkan ph : bersiat asam dan korosi!

    sedangkan untuk p# L : bersiat basa juga korosi. 1etapi untuk besi! laju

    korosi rendah pada p# antara : sampai @3. aju korosi akan meningkat padap# : dan pada p# L @3.

    +) Faktor &akteri ereduksi atau $ulat eduing Bateria($4&)-danya bakteri pereduksi sulat akan mereduksi ion sulat menjadi gas

    #2$! yang mana jika gas tersebut kontak dengan besi akan menyebabkan

    terjadinya korosi.*) Faktor adatan 1erlarut

    Klorida ("l)! klorida menyerang lapisan mild +teeldan lapisan +tainle++

    +teel. adatan ini menyebabkan terjadinya pitting! creAice corrosion!

    dan juga menyebabkan pecahnya alooys.

    Karbonat ("O3)! kalsium karbonat sering digunakan sebagai pengontrol

    korosi dimana %lm karbonat diendapkan sebagai lapisan pelindung

    permukaan metal! tetapi dalam produksi minyak hal ini cenderung

    menimbulkan masalah +ale. $ulat ($O+)! ion sulat ini biasanya

    terdapat dalam minyak. 7alam air! ion sulat juga ditemukan dalam

    konsentrasi yang cukup tinggi dan bersiat kontaminan! dan oleh

    bakteri $4& sulat diubah menjadi sul%d yang korosi.

    II.1.% Dama- dari Korosi

    Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersiatalamiah dan berlangsung dengan sendirinya! oleh karena itu korosi tidak

    dapat dicegah atau dihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan

    atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya.

    7ilihat dari aspek elektrokimia! korosi merupakan proses terjadinya transer

    elektron dari logam ke lingkungannya. ogam berlaku sebagai sel yang

    memberikan elektron (anoda) dan lingkungannya sebagai penerima elektron

    (katoda). 4eaksi yang terjadi pada logam yang mengalami korosi adalah

    reaksi oksidasi! dimana atom0atom logam larut kelingkungannya menjadi

    ion0ion dengan melepaskan elektron pada logam tersebut. $edangkan darikatoda terjadi reaksi! dimana ion0ion dari lingkungan mendekati logam dan

    II - 9

  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    10/18

    &ab II 1injauanustaka

    -&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-

    menangkap elektron0 elektron yang tertinggal pada logam (%umpal &'ahan

    , 201*).

    7ampak yang ditimbulkan korosi dapat berupa kerugian langsung dan

    kerugian tidak langsung. Kerugian langsung adalah berupa terjadinya

    kerusakan pada peralatan! permesinan atau stuktur bangunan. $edangkan

    kerugian tidak langsung berupa terhentinya akti%tas produksi karenaterjadinya penggantian peralatan yang rusak akibat korosi! terakumulasinya

    produk korosi pada alat penukar panas dan jaringan pemipaan akan

    menurunkan e%siensi perpindahan panasnya! dan lain sebagainya. &ahkan

    kerugian tidak langsung dapat berupa terjadinya kecelakaan yang

    menimbulkan korban jiwa (%umpal &'ahan , 201*).

    enurut 8ota 9Mandi (2+) bahwa korosi merupakan beban bagi

    manusia karena ,

    @) 7ari segi biaya korosi itu sangant mahal

    2) Korosi sangat emboroskan sumberdaya alam3) Korosi sangat tidak nyaman bagi manusia dari merusak pemandangan

    dan penampilan+) Kadang0kadang bahkan korosi dapat mendatangkan maut

    enurut $idi< (2@3) bahwa! korosi yang terjadi pada logam tidak dapat

    dihindari! tetapi hanya dapat dicegah dan dikendalikan sehingga struktur

    atau komponen mempunyai masa pakai yang lebih lama. $etiap komponen

    atau struktur mengalami tiga tahapan utama yaitu perancangan! pembuatan

    dan pemakaian. Ketidakberhasilan salah satu aspek seperti korosi

    menyebabkan komponen akan mengalami kegagalan. Kerugian yang akan

    dialami dengan adanya korosi meliputi %nansial dan +a.ety! diantaranya ,

    enurunan kekuatan material

    enipisan

    7owntime dari e

  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    11/18

    &ab II 1injauanustaka

    -&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-

    ogam terbenam dalam tanah2) $eleksi aterial

    etode umum yang sering digunakan dalam pencegahan korosi yaitu

    pemilihan logam atau paduan dalam suatu lingkungan korosi tertentu untuk

    mengurangi resiko terjadinya korosi.

    3) roteksi Katodik (/ath!di Pr!teti!n)roteksi katodik adalah jenis perlindungan korosi dengan menghubungkan

    logam yang mempunyai potensial lebih tinggi ke struktur logam sehingga

    tercipta suatu sel elektrokimia dengan logam berpotensial rendah bersiat

    katodik dan terproteksi.

    acam ,

    9mpre++ed /urrent

    :al$ani Sariial An!de

    :al$ani ;in Appliati!n

    ;in Metalli

  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    12/18

    &ab II 1injauanustaka

    -&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-

    rinsip umum dari pelapisan yaitu melapiskan logam induk dengan suatu

    bahan atau material pelindung.

    ?enis 0 jenis coating ,

    Q Metalli !ating+

    Q Paint >!rgani !ating+

    Q /hemial !n$er+i!n !ating+Q Mi+ellane!u+ !ating+ (enamel, therm!pla+ti+)

    II.1.' Potensia+ Se+

    4eaksi sel Aolta menghasilkan energI listrik. Oleh karena itu! sel

    memiliki suatu nilai potensial sel (9sel). otensial sel yang diukur pada kondisi

    standar (suhu 2*o" dan tekanan @ atm) disebut potensial sel standar (9osel).

    8ilai suatu potensial sel standar pada sel Aolta ini merupakan jumlah dari

    nilai potensial standar oksidasi dan potensial standar reduksi (/ahyana,

    Suandar, ? ahmat, 2007).enurut 4iyanto (2@3)! nilai 9osel ditentukan dengan rumus

    9oreduksi adalah nilai potensial elektroda standar pada elektroda yang

    mengalami reduksi dan 9ooksidasiadalah nilai potensial elektroda standar dari

    elektroda yang mengalami oksidasi. 9lektroda yang memiliki potensial

    reduksi lebih kecil akan mengalami oksidasi! sebaliknya elektroda yang

    potensial reduksinya lebih besar akan mengalami reduksi (iyant!, 201*).

    otensial sel dapat juga diartikan sebagai perbedaan atau selisih

    potensial antara setengah sel yang satu dengan setengah sel yang lain.

    7alam perhitungan suatu reaksi! rumus 9osel dapat juga dituliskan dengan

    memprakirakan elektroda dan nilai potensial sel yang dimiliki suatu unsur

    (/ahyana, Suandar, ? ahmat, 2007).

    otensial elektroda (9) merupakan potensial yang dihasilkan suatu

    unsur dibandingkan dengan nilai potensial dari hydrogen. Oleh karena itulah

    nilai potensial dari reaksi reduksi atau oksidasi hydrogen adalah !.

    -pabila potensial elektroda diukur pada kondisi standar maka disebut

    potensial elektroda standar (9o) (/ahyana, Suandar, ? ahmat, 2007).

    Tabe+ II.2 otensial 9lektroda $tandar

    0ea-si 0ed*-si )ogam o

    o+t4K// e0R K 02!2&a2// 2e0R &a 02!

    Eosel= Eoreduksi- E

    ooksidasi

    Eosel= Eoreduksi- E

    ooksidasi

    atau

    Eosel= Eokatoda- E

    oanoda

    II - 12

  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    13/18

    &ab II 1injauanustaka

    -&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-

    "a2// 2e0R "a 02!>:8a// e0R 8a 02!:@g2// 2e0R g 02!3:-l3// 3e0R -l 0@!BBn2// 2e0R n 0@!*2#2O / 2e0R #// 2O#0 0!>3Dn2// 2e0R Dn 0!:B"r3// 3e0R "r 0!:@4eaksi reduksi logamFe2// 2e0R Fe 0!++"d2// 2e0R "d 0!+8i2// 2e0R 8i 0!2>$n2// 2e0R $n 0!2*b2// 2e0R b 0!@+2#// 2e0R #2 0!$b3// 3e0R $b /!@

    &i3// 3e0R &i /!3"u2// 2e0R "u /!3+#g2// 2e0R #g /!B2-g/ / e0R -g /!>t2// 2e0R t /@!*-u3// 3e0R -u /@!:

    &erdasarkan harga 9o tersebut! dibuat deret ukuran 9ostandar yang

    dikenal dengan 7eret ;olta! yaitu

    akin ke kanan makin mudah mengalami reaksi reduksi (9o makin

    positi) sedangkan makin ke kiri makin mudah mengalami oksidasi (9omakin

    negati). Itulah sebabnya dalam deret ;olta unsur0unsur hanya mampu

    mereduksi unsur yang berada di sebelah kanan (/ahyana, Suandar, ?

    ahmat, 2007).

    8ilai potensial elektroda standar (9ored atau 9okat) tidak bergantung

    kepada koe%sien reaksi. ?ika penyetaraan reaksi reduksi memerlukan

    pengalian koe%sien reaksi maka nilai potensial elektroda adalah tetap

    (/ahyana, Suandar, ? ahmat, 2007).8ilai potensial sel standar (9osel) dapat digunakan untuk

    memprakirakan reaksi redoks berjalan spontan atau tidak. ?ika 9oselbernilai

    (/) berarti reaksi tidak berjalan spontan. ?ika bernilai (0) berarti reaksi

    berjalan spontan (/ahyana, Suandar, ? ahmat, 2007).

    $uatu sel elektrokimia dapat terjadi secara spontan atau tidak spontan!

    dapat diperkirakan dari nilai potensial sel atau 9osel. ?ika potensial sel

    bernilai positi! maka reaksi redoks berlangsung spontan. $ebaliknya jika

    potensial sel bernilai negati maka reaksi tidak berlangsung spontan

    (iyant!, 201*).II.1.( Se+ 5o+ta

    LiKBaCaNaMgAlZnCrFeCd

    CoNiSnPb(H) SbCuHgAgPtAu

    II - 13

  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    14/18

    &ab II 1injauanustaka

    -&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-

    $el Aolta sering disebut juga sebagai sel galAani karena ;olta dan

    6alAani adalah ahli yang menemukan enomena sel elektrokimia. uigi

    6alAani (@:3:0@:>)! ahli %siologi berkebngsaan Italia yang menyatakan

    adanya siat listrik pada tulang hewan lewat percobaannya pada tulang

    katak. $ementara -lessandro ;olta (@:+*0@>2:)! ahli %sika yang juga

    berkebangsaan Italia! melakukan percobaan yang sama dan menyatakanbahwa aliran listrik yang terjadi adalah karena kontak logam yang tidak

    sama (/ahyana, Suandar, ? ahmat, 2007).

    ada sel galAani! reaksi kimia terjadi secara spontan yang

    menghasilkan aliran elektron atau arus listrik. $pontanitas reaksi kimia

    tersebut yang menyebabkan pada sel galAani! daerah anoda dan katoda

    dipisahkan dan diperlukan suatu jembatan garam (ahmaati, 201*).

    Gambar II.16 $el ;olta

    $el galAani yaitu sel yang menghasilkan arus listrik. ada sel galAani!

    anoda berungsi sebagai elektroda bermuatan negati dan katoda bermuatan

    positi. -rus listrik mengalir dari katoda menuju anoda. 4eaksi kimia yang

    terjadi pada sel galAani berlangsung secara spontan. $alah satu penerapan

    sel galAani adalah penggunaan sel DnG-g2O3 untuk baterai jam (iyant!,

    201*).

    ada sel Aolta! kedua sel dihubungkan dengan jembatan garam. suatu

    jembatan garam biasanya berupa tabung berbentuk 5 yang diisi dengan

    agar0agar yang dijenuhkan dengan K"l atau K8O3 atau garam lainnya

    (/ahyana, Suandar, ? ahmat, 2007).

    ?embatan garam berungsi untuk menjaga kenetralan muatan listrik

    pada larutan. Karena konsentrasi larutan elektrolit pada jembatan garam

    lebih tinggi daripada konsentrasi elektrolit di kedua bagian elektroda

    sehingga ion negati dari jembatan garam masuk ke salah satu sel yang

    berlebihan muatan positi dan ion positi dari jembatan garam berdiusi ke

    bagian lain yang berlebihan muatan negati (/ahyana, Suandar, ? ahmat,2007).

    II - 14

  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    15/18

    &ab II 1injauanustaka

    -&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-

    -danya jembatan garam menyebabkan aliran elektrolit yang tetap

    (kontinu) melalui kawat pada rangkaian luar dan aliran ion0ion melalui

    larutan sebagai akibat dari reaksi redoks spontan (/ahyana, Suandar, ?

    ahmat, 2007).

    II.1.16 nergi Bebaserubahan energi S6 bebas adalah ukuran langsung dari kapasitas

    kerja atau energi listrik maksimum yang tersedia dari sistem. ?ika perubahan

    energi bebas yang menyertai transisi dari sistem dari satu keadaan ke yang

    lain adalah negati! menunjukkan hilangnya energi bebas dan juga arah

    reaksi spontan dari sistem. Taitu! jika tidak ada kekuatan eksternal bertindak

    pada sistem! sistem akan cenderung untuk mengubah ke keadaan energi

    terendah. ?ika perubahan energi bebas positi! ini menunjukkan bahwa

    transisi merupakan peningkatan energi! dan ini membutuhkan energi

    tambahan ditambahkan ke sistem. rinsip0prinsip ini diilustrasikan pada6ambar II0@@ oleh analogi mekanik. ?ika bola bergerak dari posisi @ ke posisi

    2 adalah arah spontan untuk sistem tertentu. Kebalikan transormasi dari

    posisi 2 ke posisi @0bukan arah spontan dan membutuhkan penerapan energi

    (!ntana, 1@47).

    Gambar II.11 erubahan 9nergi &ebas pada -nalogi ekanikerubahan energi bebas adalah ungsi keadaan dan independen dari

    jalur reaksi. Ini diilustrasikan pada 6ambar II0@@! yang mirip dengan 6ambar

    II0@@ kecuali bahwa ada dua kemungkinan jalur reaksi - dan &. 5ntuk jalanbaik! perubahan energi bebas untuk transisi dari keadaan @ ke keadaan 2-

    atau 2& atau persis sama. ?elas! bagaimanapun! bahwa transormasi

    sepanjang jalan & akan membutuhkan lebih banyak waktu dan akan lebih

    lambat dari sepanjang jalan -. 4eaksi kimia dan reaksi korosi berperilaku

    persis dengan cara yang sama. 1idak mungkin akurat memprediksi

    kecepatan reaksi dari perubahan energi bebas. arameter ini hanya

    mencerminkan arah reaksi itu dengan tanda! dan prediksi kecepatan

    berdasarkan besarnya perubahan energi bebas mungkin keliru! seperti ini

    digambarkan dalam gambar II0@2 (!ntana, 1@47).

    II - 15

  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    16/18

  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    17/18

    &ab II 1injauanustaka

    -&O4-1O4I5 I5 O6- 7-8KO4O$I4O64- $157I 7III 19K8IK KII-

    Korosi merupakan degradasi logam akibat berinteraksi dengan

    lingkungannya! karena secara alamiah logam akan kembali menuju kondisi

    termodinamis yang lebih stabil sebagai senyawanya. endekatan yang

    diambil dalam pengendalian korosi adalah dengan cara mengurangi atau

    mengeliminasi salah satu atau keduanya sehingga reaksi tidak berlangsung.7alam metoda kinetika pengendalian korosi dilakukan dengan memberi

    hambatan pada interaksi dengan lingkungannya sehingga laju korosinya

    dapat dikurangi! tetapi kecenderungan untuk terjadinya korosi itu sendiri

    tidak diselesaikan!sehingga apabila hambatan ditiadakan korosi akan segera

    berlangsung lagi. $elain dari pada itu apabila jumlah hambatan yang

    ditambahkan tidak mencukupi maka korosi akan menjadi lebih parah lagi

    misalnya terjadinya korosi setempat. $alah satu metoda termodinamika

    adalah proteksi katodik yang diterapkan secara luas. rinsip proteksi katodik

    sebenarnya sederhana! yaitu dengan cara memperlakukan struktur logamyang diproteksi sebagai katoda! dengan jalan.

    roteksi katodik merupakan salah satu metoda pengendalian korosi

    struktur baja dalam lingkungan elektrolit dengan cara memperlakukan

    struktur logam sebagai katoda.etoda ini dilakukan dengan jalan

    mengalirkan arus listrik searah melalui elektrolit ke logam sehingga potensial

    antarmuka logam0larutan elektrolit turun menuju atau mencapai daerah

    immunnya atau sampai nilai tertentu sehingga laju korosi logam masih

    diperbolehkan atau minimum. $umber arus listrik searah dapat diperoleh

    dengan dua cara yaitu , arus listrik searah diperoleh dari sumber luar disebut

    metoda arus yang dipaksakan (impre++ed curent)!dan cara kedua arus listrik

    searah diperoleh dari reaksi galAanik disebut metoda anoda tumbal

    (+ariial an!de) ogam -@ dan Dn dapat digunakan sebagai anoda tumbal

    !karena potensial korosinya lebih elektronegati dibanding dengan baja

    secara spontan memberikan arus listrik searah pada struktur logam yang

    dilindungi sehingga potensial antar muka logam turun.

    ada penelitian ini sebagai tetapan adalah baja -I$I 0 $-9 @@>! dan

    sebagai lingkungan adalah larutan 8a"l 3!* U dengan peubah sebagai

    anoda tumbal (+ariial an!de) -l dan Dn dan lama waktu kontak @B> sGd

    >+ jam.

    ogam baja -I$I $-9 @@> dengan ukuran @ = 3= ! @ cm diampelas

    mulai grade

    + sGd 2 kemudian dicuci dengan aguadest selanjutnya diultrasonic

    untuk menghilangkan kotoran yang melekat kemudian dicelupkan dalam

    alkohol dan dikeringkan. ogam yang sudah kering dihubungkan dengan

    anoda tumbal! selanjutnya dicelupkan dalam@ lt larutan 8a"I 3!*U pada

    rentang waktu @B> sGd >+ jam dengan panjang logam tercelup Bcm dan

    yang tidak tercelup dicat (!ting) $etelah waktu tertentu logam diangkat

    untuk dianalisa korosinya dengan metode kehilangan berat. engukuran lajukorosi berdasarkan kehilangan berat dapat dinyatakan sebagai besarnya

    II - 17

  • 7/24/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ENERGI RELATIF

    18/18