7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA E. Konsep Dasar Penyakit Gastritis 1. Pengertian Gastritis Gastritis merupakan peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronis, difus dan lokal. Dua jenis gastritis yang sering terjadi adalah gastritis superfisial akut dan gastritis atropik kronis (Hardi, & Huda, 2015). Gastritis merupakan peradangan yang terjadi pada mukosa lambung. Peradangan ini dapat menyebabkan pembengkakan lambung sampai terlepasnya epitel mukosa superfisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel dapat merangsang timbulnya inflamasi pada lambung (Sukarmin, 2011). 2. Etiologi Gastritis Penyebab utama gastritis adalah bakteri Helicobacter pylori, virus, atau parasit lainnya juga dapat menyebakan gastritis. Kontributor gastritis akut adalah meminum alkohol secara berlebihan, infeksi dari kontaminasi makanan yang dimakan, dan penggunaan kokain. Kortikosteroid juga dapat menyebabkan gastritis seperti NSAID aspirin dan ibuprofen (Dewit dkk, 2016). Menurut (Gomez, 2012) penyebab gastritis adalah sebagai berikut : a. Infeksi bakteri b. Sering menggunakan pereda nyeri c. Stres d. Autoimun
19
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA E. 1. Pengertian Gastritisrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4344/3/BAB II...tangan, pinggang, paha dan kaki dengan menggunakan jari dan telapak tangan, masing-masing
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
E. Konsep Dasar Penyakit Gastritis
1. Pengertian Gastritis
Gastritis merupakan peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronis,
difus dan lokal. Dua jenis gastritis yang sering terjadi adalah gastritis superfisial
akut dan gastritis atropik kronis (Hardi, & Huda, 2015). Gastritis merupakan
peradangan yang terjadi pada mukosa lambung. Peradangan ini dapat
menyebabkan pembengkakan lambung sampai terlepasnya epitel mukosa
superfisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran
pencernaan. Pelepasan epitel dapat merangsang timbulnya inflamasi pada
lambung (Sukarmin, 2011).
2. Etiologi Gastritis
Penyebab utama gastritis adalah bakteri Helicobacter pylori, virus, atau parasit
lainnya juga dapat menyebakan gastritis. Kontributor gastritis akut adalah
meminum alkohol secara berlebihan, infeksi dari kontaminasi makanan yang
dimakan, dan penggunaan kokain. Kortikosteroid juga dapat menyebabkan
gastritis seperti NSAID aspirin dan ibuprofen (Dewit dkk, 2016). Menurut
(Gomez, 2012) penyebab gastritis adalah sebagai berikut :
a. Infeksi bakteri
b. Sering menggunakan pereda nyeri
c. Stres
d. Autoimun
8
3. Manifestasi Klinis
a. Gambaran klinis gastritis akut meliputi :
1. Dapat terjadi ulserasi superfisial dan dapat menimbulkan hemoragi.
2. Rasa tidak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual, dan
anoreksia. disertai muntah dan cegukan.
3. Beberapa pasien menunjukkan asimptomatik.
4. Dapat terjadi kolik dan diare jika makanan yang mengiritasi tidak
dimuntahkan, tetapi malah mencapai usus.
5. Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu mungkin akan
hilang selama 2 sampai 3 hari (Smeltzer & Bare, 2002).
b. Gambaran klinis gastritis kronis meliputi :
Pasien dengan Gastritis tipe A secara khusus asimtomatik kecuali untuk gejala
defisiensi vitamin B12. Pada gastritis tipe B, pasien mengeluh anoreksia (nafsu
makan menurun), nyeri ulu hati setelah makan, kembung, rasa asam di mulut, atau
mual dan muntah (Smeltzer & Bare, 2002).
4. Komplikasi Gastritis
a. Gastritis akut
Komplikasi yang dapat di timbulkan oleh gastritis akut adalah perdahan
saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa haematomesis dan melena, dapat
berakhir dengan shock hemoragik. Khusus untuk perdarahan SCBA perlu di
bedakan dengan tukak peptik. Gambaran klinis yang di perlihatkan hampir sama.
Namun pada tukak peptik penyebab utamanya adalah Helicobacter Pylory,
sebesar 100 % pada tukak duodenum dan 60-90 % pada tukak lambung. Diagnosis
pasti dapat di tegakkan dengan endoskopi (Hardi & Huda, 2015).
9
b. Gastritis kronis
Perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, ferporasi dan anemia karena
faring posterior Terapeutik 1. Kontrol faktor lingkungan penyebab
muntah
2. Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab muntah
Edukasi 1. Anjurkan memperbanyak istirahat 2. Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologis (akupresur) Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antiemetik jika perlu
24
4. Pelaksanaan
Implementasi adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan rencana asuhan
keperawatan kedalam bentuk intervensi keperawatan guna membantu pasien
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perawat melaksanakan atau
mendelegasikan tindakan keperawatan untuk intervensi yang disusun dalam tahap
perencanaan dan kemudian mengakhiri tahap implementasi dengan mencatat
tindakan keperawatan dan respons pasien terhadap tindakan tersebut (Kozier,
2010).
5. Evaluasi
Evaluasi adalah fase kelima dan fase terakhir proses keperawatan, dalam
konteks ini aktivitas yang direncanakan, berkelanjutan dan terarah ketika pasien
dan professional kesehatan menentukan kemajuan pasien menuju pencapaian
tujuan/hasil dan keefektifan rencana asuhan keperawatan. Evaluasi keperawatan
dapat disusun dengan menggunakan SOAP (Subjektif, Objektif,
Analisis/Assessment, dan Planing) (Kozier, 2010)
25
Tabel 3
Evaluasi Keperawatan pada Pasien Gastritis dengan Nausea
Diagnosis Keperawatan Evaluasi
1 2
Nausea S : Data dari respon klien secara verbal O : 1. Keluhan mual dan muntah menurun 2. Perasaan releks setelah dilakukan
akupresur 3. Klien tampak tenang A : 1. Tujuan tercapai apabila respon klien sesuai tujuan dan kriteria hasil 2. Tujuan belum tercapai apabila respon klien tidak sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil
P : 1. Pertahankan dan tingkatkan kondisi klien apabila tujuan tercapai 2. Lanjutkan intervensi apabila tujuan belum tercapai
6. 3. Berikan penyuluhan dan informasi terkait pijat akupresur untuk menurunkan