4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka. Penulis menggunakan beberapa bahan acuan kepustakaan yang bersumber pada beberapa penelitian sebelumnya tentang seleksi guna pengambilan keputusan, untuk menjadi bahan referensi seperti penelitian. Sistem pemdukung keputusan seleksi penerimaan calon siswa/I Baru menggunakan algoritma C4.5 studi kasus : SDIT An-Najah Jatinom Klaten. Penelitan yang dilakukan oleh Rozi, (2015) meneliti tentang penerimaan siswa/I baru dengan studi kasus SDIT An-Najah Jatinom Klaten denagn menggunakan algoritma C4.5, dimana algoritma C4.5 akan digunakan sebagai pembentuk pohon keputusan yang nantinya akan digunakan untuk proses seleksi penerimaaan calon siswa/i baru. Pada penelitian, hasil dan evaluasi menunjukan proses penghitungan, perangkingan dan seleksi lebih cepat serta akurat. Sistem pendukung keputusan untuk pemilihan objek wisata di kabupaten pasuruan dengan menggunakan metode fuzzy Busthomy, et al, (2016) (Busthomy, Akhmad; Sultoni; Hariyanto, Rudi;, 2016)dalam penelitianya menghasilkan suatu sistem yang dapat membantu para pembuat keputusan untuk menentukan solusi pemilihan objek wisata di Kabupaten Pasuruan yang optimal disertai dengan visualisasi peta objek wisata dalam pemilihan objek wisata di Kabupaten Pasuran dengan menggunakan metode fuzzy. Dengan menggunakan metode fuzzy, mampu memberikan rekomendasi pemilihan objek wisata sesuai dengan kriteria yang dipilih. Metode fuzzy mempunyai keakuratan data yang tepat untuk sistem pendukung keputusan pemilihan objek wisata di kabupaten Pasuran. Sistem Informasi Penilaian Supplier Komputer Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Dengan Simple Additive Weighting. Penelitan yang dilakukan oleh Harjayanti, et al, (2016) tentang penelitian terhadap penentuan penilaian supplier komputer terbaik dengan hasil yang didapat yaitu Merancang aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) untuk mempermudah penentuan penilaian supplier terbaik yang dapat mengimplementasikan metode
19
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORIeprints.mercubuana-yogya.ac.id/835/2/BAB II.pdf · permohonan visa akan di proses sebelum di ajukan ke Dirjen Imigrasi syarat-syarat permohonan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka.
Penulis menggunakan beberapa bahan acuan kepustakaan yang bersumber
pada beberapa penelitian sebelumnya tentang seleksi guna pengambilan
keputusan, untuk menjadi bahan referensi seperti penelitian.
Sistem pemdukung keputusan seleksi penerimaan calon siswa/I Baru
menggunakan algoritma C4.5 studi kasus : SDIT An-Najah Jatinom Klaten.
Penelitan yang dilakukan oleh Rozi, (2015) meneliti tentang penerimaan siswa/I
baru dengan studi kasus SDIT An-Najah Jatinom Klaten denagn menggunakan
algoritma C4.5, dimana algoritma C4.5 akan digunakan sebagai pembentuk pohon
keputusan yang nantinya akan digunakan untuk proses seleksi penerimaaan calon
siswa/i baru. Pada penelitian, hasil dan evaluasi menunjukan proses penghitungan,
perangkingan dan seleksi lebih cepat serta akurat.
Sistem pendukung keputusan untuk pemilihan objek wisata di kabupaten
pasuruan dengan menggunakan metode fuzzy Busthomy, et al, (2016) (Busthomy,
Akhmad; Sultoni; Hariyanto, Rudi;, 2016)dalam penelitianya menghasilkan suatu
sistem yang dapat membantu para pembuat keputusan untuk menentukan solusi
pemilihan objek wisata di Kabupaten Pasuruan yang optimal disertai dengan
visualisasi peta objek wisata dalam pemilihan objek wisata di Kabupaten Pasuran
dengan menggunakan metode fuzzy. Dengan menggunakan metode fuzzy, mampu
memberikan rekomendasi pemilihan objek wisata sesuai dengan kriteria yang
dipilih. Metode fuzzy mempunyai keakuratan data yang tepat untuk sistem
pendukung keputusan pemilihan objek wisata di kabupaten Pasuran.
Sistem Informasi Penilaian Supplier Komputer Menggunakan Metode
Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Dengan Simple Additive Weighting.
Penelitan yang dilakukan oleh Harjayanti, et al, (2016) tentang penelitian terhadap
penentuan penilaian supplier komputer terbaik dengan hasil yang didapat yaitu
Merancang aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) untuk mempermudah
penentuan penilaian supplier terbaik yang dapat mengimplementasikan metode
5
Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan Simple Additive
Weighting (SAW) untuk membantu perusahaan dalam melakukan pengambilan
keputusan penentuan penilaian supplier terbaik.
A preliminary requirement of decision support system for Building
Information Modelling software selection. Penelitan yang dilakukan oleh Omar,
et al, (2014) tentang penelitian Building Informarion Modeling mengidentifikasi
adanya kebutuhan untuk membantu pengambilan keputusan pembangunan
organisasi dalam rangka pemilihan software BIM yang sesuai dengan kebutuhan
proyek tertentu. Jurnal ini membahas beberapa aspek dari BIM, Multi Kriteria
Pengambilan Keputusan (MCDM) dan Decision Support System (DSS) sebagai
alat keputusan dalam seleksi BIM. Analisis dokumen dilakukan untuk
mengumpulkan informasi mengenai building block DSS dan data yang diperlukan
untuk mendukung model keputusan pengembangan. Literatur menunjukkan
bahwa kriteria seleksi software dapat dikategorikan menjadi teknis, manajerial
dan pertimbangan biaya.
Analisis Sistem Pendukung Keputusan Dalam Memilih Program Studi
Menggunakan Metode Logika, Rohayani, (2013) dalam penelitianya
menyimpulkan Metode Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FMADM) dan
metode Fuzzy Multi-Criteria Decision Making (FMCDM) dapat memberikan
alternatif terbaik dalam memilih Program Studi. Analisis dengan menggunakan
metode Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FMADM) lebih sederhana
sehingga lebih mudah untuk dipahami. Sedangkan metode Fuzzy Multi-Criteria
Decision Making (FMCDM) memberikan hasil analisis yang lebih teliti karena
metode ini menggunakan tiga derajat keoptimisan untuk menyeleksi alternatif
yang optimal.
Penelitian ini fokus terhadap sistem informasi penyeleksian permohonan
visa kitas lansia (ritiretment visa-kitas) di PT. Mulia Prima Permai, syarat syarat
permohonan visa akan di proses sebelum di ajukan ke Dirjen Imigrasi syarat-
syarat permohonan visa mempunyai bobot yang tidak jelas tetapi harus dipenuhi,
sehingga penelitian ini fokus terhadap pengembangan sistem yang berguna untuk
menyeleksi bobot syarat-syarat yang tidak jelas tersebut. Sistem yang akan
6
dikembangkan menggunakan metode Fuzzy Multi-Atribut Decision Making
(FMADM).
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Sistem Penunjang Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS)
merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan
dan pemanipulasian data. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambil
keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur
dimana tidak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya
dibuat (Kusrini, 2007). Karakteristik dari sistem pendukung keputusan
(Noviansyah, 2014), yaitu :
1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau
perusahaan.
2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap
memegang kontrol proses pengambilan keputusan.
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah
terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang
saling berinteraksi.
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan
keputusan.
5. Memliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai kesatuan sistem.
6. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.
Karakteristik dari sistem pendukung keputusan untuk membantu
pengambil keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak
terstruktur dapat dilihat pada Gambar 2.1.
7
Gambar 2. 1 Fase Proses Pengambilan Keputusan (sumber:
Noviansyah, 2014)
Gambar 2.1 menjelaskan tentang fase proses pengambilan keputusan,
bahwa pengambilan keputusan melewati beberapa aktivitas. Menurut Simon
(1960) dalam buku (Noviansyah, 2014) yang berjudul Konsep Data Mining
dengan Sistem Pendukung, keputusan ada tiga fase dalam proses pengambilan
keputusan diantaranya sebagai berikut:
1. Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari ruang
lingkup problematika secara proses pengenalan masalah. Data
masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasi
masalah.
2. Design
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan, dan
menganalisis alternative tindakan yang bias dilakukan. Tahap ini
meliputi menguji kelayakan solusi.
3. Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif
8
tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian
diimplementasikan dalm proses pengambilan keputusan.
Adapun tujuan dari pembuatan sistem pendukung keputusan adalah sebagai
berikut :
1. Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang
terstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya
dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil lebih daripada
perbaikan efisiensinya.
4. Kecepatan komputasi komputer memungkinkan para pengambil
keputusan untuk banyak melakukan komputasi secara cepat dengan
biaya yang rendah.
2.2.2 Visa
Orang asing yang masuk wilayah Indonesia dengan visa tinggal terbatas
atau orang asing yang diberikan alih status dari izin tinggal kunjungan, yang
meliputi (www.imigrasijogja.go.id) :
1. Orang asing dalam rangka penanaman modal;
2. Bekerja sebagai tenaga ahli;
3. Melakukan tugas sebagai rohaniawan;
4. Mengikuti pendidikan dan pelatihan;
5. Mengadakan penelitian ilmiah;
6. Menggabungkan diri dengan suami atau istri pemegang izin tinggal
terbatas;
7. Menggabungkan diri dengan ayah dan/atau ibu bagi anak
berkewarganegaraan asing yang mempunyai hubungan hukum
kekeluargaan dengan ayah dan/atau ibu warga negara Indonesia;
8. Menggabungkan diri dengan ayah dan/atau ibu pemegang izin tinggal
terbatas atau izin tinggal tetap bagi anak yang berusia di bawah 18
(delapan belas) tahun dan belum kawin;
9
9. Orang asing eks warga negara Indonesia; dan
10. Wisatawan lanjut usia mancanegara.
Setiap prosedur permohonan visa merupakan wewenang masing-masing
negara dalam tertib administrasi dan kebijakan keamanaan terhadap orang asing
yang berkunjung ke negaranya. Orang asing yang masuk ke wilayah Indonesia
yang dikecualikan tidak harus memiliki visa diantaranya warga negara asing dari
negara-negara yang berdasarkan Keputusan Presiden tidak diwajibkan untuk
memiliki visa (Sihombing, 2009). Dalam hal prosedur permohonan visa ini akan
diproses dengan ketentuan waktu yang ditetapkan oleh masing-masing negara.
Visa yang telah diberikan kepada pemohon juga harus dipergunakan sebelum
batas berlakunya habis. Pemberian visa kepada orang asing ini juga telah di
kategorikan berdasarkan tujuan dan jangka waktu pemohon visa.
2.2.3 Visa –Kitas Lansia (Ritiretment Visa-Kitas)
Visa – Kitas lansia (ritiretment visa-kitas) merupakan jenis visa yang di
khususkan untuk wisatawan lanjut usia mancanegara. Untuk memperoleh jenis
visa ini, orang asing dapat mengajukan permohonannya ke kantor perwakilan
Republik Indonesia (konsulat/kedutaan Indonesia diluar negeri) yang terdekat,
atau penjaminnya dapat mengajukan ke Direktorat Jenderal Imigrasi setelah