6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TRAKTOR TANGAN Traktor tangan (hand tractor) merupakan sumber penggerak dari implemen (peralatan) pertanian. Traktor tangan ini digerakkan oleh motor penggerak dengan daya yang dihasilkan sekitar 4-12 hp. Menurut Soedjatmiko (1972), traktor tangan merupakan salah satu sumber tenaga alat pengolahan tanah yang digunakan baik di lahan sawah (basah) maupun di tegalan (lahan kering) yang bertenaga mesin ”Internal Combustion Engine”, beroda dua dan mempunyai tenaga kurang dari 12 hp serta bersifat serba guna. Jenis motor penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel satu silinder dengan daya yang dihasilkan kurang dari 12 hp. Penggunaan motor diesel umumnya lebih murah, baik pada saat pengoperasiannya maupun perawatannya. Motor diesel lebih awet dibanding motor jenis lain, asal perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak awal. Untuk menghidupkan motor diesel digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali starter. B. RODA TRAKTOR TANGAN Salah satu perangkat traksi pada traktor tangan adalah roda. Sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Saat ini, roda traktor yang tersedia di pasaran memiliki berbagai bentuk dan ukuran yang digunakan sesuai dengan kondisi lahan. Penggunaan berbagai jenis roda ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan traksi roda yang bekerja pada kondisi tanah tertentu. Performansi roda traktor di lahan didasarkan pada kemampuan cengkeraman tapak roda terhadap permukaan jalan. Faktor-faktor yang
17
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA · dalam tanah dan gaya dorong sirip karena ... dan gaya akibat berat traktor (Plackett, 1985). Traksi adalah gaya dorong yang dapat ... interaksi alat traksi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TRAKTOR TANGAN
Traktor tangan (hand tractor) merupakan sumber penggerak dari
implemen (peralatan) pertanian. Traktor tangan ini digerakkan oleh motor
penggerak dengan daya yang dihasilkan sekitar 4-12 hp. Menurut Soedjatmiko
(1972), traktor tangan merupakan salah satu sumber tenaga alat pengolahan tanah
yang digunakan baik di lahan sawah (basah) maupun di tegalan (lahan kering)
yang bertenaga mesin ”Internal Combustion Engine”, beroda dua dan mempunyai
tenaga kurang dari 12 hp serta bersifat serba guna.
Jenis motor penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel satu
silinder dengan daya yang dihasilkan kurang dari 12 hp. Penggunaan motor diesel
umumnya lebih murah, baik pada saat pengoperasiannya maupun perawatannya.
Motor diesel lebih awet dibanding motor jenis lain, asal perawatannya dilakukan
dengan baik dan benar sejak awal. Untuk menghidupkan motor diesel digunakan
engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali
starter.
B. RODA TRAKTOR TANGAN
Salah satu perangkat traksi pada traktor tangan adalah roda. Sebuah traktor
tangan dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran
poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Saat ini, roda traktor yang
tersedia di pasaran memiliki berbagai bentuk dan ukuran yang digunakan sesuai
dengan kondisi lahan. Penggunaan berbagai jenis roda ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan traksi roda yang bekerja pada kondisi tanah tertentu.
Performansi roda traktor di lahan didasarkan pada kemampuan
cengkeraman tapak roda terhadap permukaan jalan. Faktor-faktor yang
7
mempengaruhi performansi roda ini ditentukan oleh kondisi lahan, daya yang
disalurkan ke roda, jumlah sirip, dimensi roda serta bentuk dan ukuran sirip.
Dengan menggunakan berbagai tipe roda ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan traksi roda yang bekerja pada kondisi lahan yang berbeda.
Berdasarkan material pembuat roda, roda traktor dapat dikelompokkan
menjadi 2 kelompok, yaitu :
1. Roda Ban Karet
Merupakan roda traktor yang terbuat dari material karet. Roda ban karet
ini umumnya digunakan untuk penggunaan traktor tangan sebagai trailer atau
penggunaan traktor tangan sebagai alat transportasi. Bentuk permukaan roda ban
ini beralur agak dalam yang bertujuan untuk mencegah slip. Roda ban karet juga
dapat meredam getaran, sehingga tidak merusak jalan.
2. Roda Besi
Merupakan roda traktor yang terbuat dari material besi. Roda Besi ini
dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu roda besi untuk lahan sawah (roda besi
standar) dan roda besi untuk lahan kering. Untuk penggunaan di lahan sawah,
sirip-sirip yang digunakan lebih lebar dibandingkan ukuran sirip pada roda besi
lahan kering. Ini bertujuan agar roda dapat menahan beban traktor sehingga tidak
tenggelam kedalam lumpur.
Gambar 1. Roda Besi Standar
8
Perbaikan traksi dengan roda besi standar banyak kaitannya dengan slip
roda yang terjadi. Tanah basah (sawah) pada dasarnya mempunyai tahanan tanah
terhadap pembajakan relatif lebih rendah dibandingkan tanah kering, tetapi pada
kondisi ini slip roda yang terjadi akan lebih tinggi (Irwanto, 1983).
Untuk penggunaan di lahan sawah, sirip-sirip yang ada lebih besar dan
jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan yang ada di lahan kering. Karena
jarak sirip-sirip lebih lebar atau pitch sirip lebih panjang, dan jumlah sirip lebih
sedikit pada rim roda, maka sangat efektif untuk mencegah bongkah-bongkah
tanah menempel atau terperangkap diantara sirip (Sakai et al., 1998).
Roda besi sirip lengkung digunakan untuk pembajakan di lahan kering.
Sirip pada roda besi akan menancap ke tanah, sehingga akan mengurangi
terjadinya slip pada saat menarik beban berat.
(a) (b)
Gambar 2. Roda besi prototip ideal (a) dan prototip industri (b)
(Radite, 2008)
Roda sirip lengkung prototype industri ini dapat mengatasi kelengketan
tanah pada sirip, tetapi mempunyai sedikit kekurangan dalam hal penetrasi sirip ke
dalam tanah dan gaya dorong sirip karena bentuk siripnya yang melengkung
tersebut. Sirip lengkung ini dipasang selang-seling antara rim kiri dan kanan yang
bertujuan untuk meningkatkan efektifitas penetrasi sirip ke dalam tanah.
Dengan mempertimbangkan bahwa jarak sirip harus maksimum agar
gerakan sirip hanya ke arah bawah dan belakang di dalam tanah, diharapkan
9
gerakan sirip seperti itu akan menghasilkan hanya suatu reaksi tanah vertikal dan
tarikan kotor (gross traction) dengan tahanan gerak (motion resistance) yang
minimum.
Gambar 3. Sirip dan gerakannya (Sakai et al., 1998)
Untuk memperkirakan jumlah sirip minimum NL dari roda besi
dirumuskan dari segi perencanaan desain dengan menggunakan persamaan berikut