3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tumbuhan Pegagan (Centella asiatica(L) Urb) 1. Taksonomi (Backer dan Van Der Brick, 1986) Divisio : Spermathophyta Subdivisio : Angiospermae Classis : Dicotyledonaee Ordo : Umbillates Familia : Apiaceae Genus : Centella Spesies : Centella asiatica(L) Urb 2. Uraian Tanaman Tumbuhan pegagan merupakan terna liar dan berasal dari Asia. Pegagan tumbuh di tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari, seperti di padang rumput, pinggir selokan, sawah, dan sebagainya. Pegagan di tanam sebagai penutup tanah dan sebagai tanaman sayuran. Pegagan berupa tumbuhan menahun yang batangnya merayap. Banyak menghasilkan cabang yang membentuk tumbuhan baru, sehingga membentuk rumpun yang menutupi tanah.Daunnya bundar, berbentuk seperti ginjal yang tepinya bergerigi, letaknya bergerombol sekitar batang.Bunganya berwarna putih atau merah muda, sedangkan buahnya kecil – kecil seperti buni, berbentuk lonjong, berbau agak wangi, dan rasanya pahit. Tumbuhan ini tumbuh di sekitar pantai sampai dengan ketinggian 2500 meter di atas permukaan laut (Tampubolon,1981:27). 3. Kandungan Musilago, pektin, villarine (suatu senyawa antilepra dan sipilis).Juga ada vitamin B dalam jumlah yang agak banyak, resin, gula, dan juga asiaticoside (suatu senyawa heteroside) yang berkhasiat untuk mempercepat penyembuhan luka. Tumbuhan ini juga kaya akan mineral 3 Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012
13
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2715/3/ATIQOH BAB II.pdf · farmakologi. Bahan penghancur ... kerja pengikat akan lebih efektif apabila ... Metode
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tumbuhan Pegagan (Centella asiatica(L) Urb)
1. Taksonomi (Backer dan Van Der Brick, 1986)
Divisio : Spermathophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledonaee
Ordo : Umbillates
Familia : Apiaceae
Genus : Centella
Spesies : Centella asiatica(L) Urb
2. Uraian Tanaman
Tumbuhan pegagan merupakan terna liar dan berasal dari Asia.
Pegagan tumbuh di tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar
matahari, seperti di padang rumput, pinggir selokan, sawah, dan
sebagainya. Pegagan di tanam sebagai penutup tanah dan sebagai
tanaman sayuran. Pegagan berupa tumbuhan menahun yang batangnya
merayap. Banyak menghasilkan cabang yang membentuk tumbuhan
baru, sehingga membentuk rumpun yang menutupi tanah.Daunnya
bundar, berbentuk seperti ginjal yang tepinya bergerigi, letaknya
bergerombol sekitar batang.Bunganya berwarna putih atau merah muda,
sedangkan buahnya kecil – kecil seperti buni, berbentuk lonjong, berbau
agak wangi, dan rasanya pahit. Tumbuhan ini tumbuh di sekitar pantai
sampai dengan ketinggian 2500 meter di atas permukaan laut
(Tampubolon,1981:27).
3. Kandungan
Musilago, pektin, villarine (suatu senyawa antilepra dan
sipilis).Juga ada vitamin B dalam jumlah yang agak banyak, resin, gula,
dan juga asiaticoside (suatu senyawa heteroside) yang berkhasiat untuk
mempercepat penyembuhan luka. Tumbuhan ini juga kaya akan mineral
3
Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012
4
seperti garam – garam kalium, magnesium, kalsium dan besi
(Tampubolon,1981:27).
B. Pektin
Pektin adalah suatu koloid yang reversibel, dapat larut dalam air, dapat
diendapkan, dipisahkan, dan dikeringkan.Dapat dilarutkan kembali tanpa
kapasitas pembentukan gel. Semakin tinggi kadar pektin, maka semakin padat
serabut yang terbentuk dan semakin kuat mengikat cairan, demikian
sebaliknya (Pitojo, 2008:37).
C. Tablet
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa
bahan pengisi. Sebagian besar tablet dibuat dengan cara pengempaan dan
merupakan bentuk sediaan yang paling banyak digunakan. Tablet dibuat
dalam berbagai ukuran, bentuk dan penandaan permukaan tergantung pada
desain cetakan tablet (Depkes RI, 1995:4).
Tablet harus merupakan produk menarik (bagus dilihat) yang
mempunyai identitas sendiri serta bebas dari serpihan, keretakan, pemucatan /
pelunturan, kontaminasi, sanggup menahan guncangan mekanik selama
produksi, pengepakanserta harus mempunyai kestabilan fisika dan kimia
untuk mempertahankan kelengkapan fisiknya sepanjang waktu.Kemudian dari
segi lain, tablet harus dapat melepas zat berkhasiat ke dalam tubuh (Lachman,
1994:647-648).
Menurut Lachman dkk, (1994:645) dengan mempertimbangkan
beberapa perbandingan, keuntungan tablet antara lain:
1. Merupakan bentuk sediaan yang utuh (mengandung dosis zat aktif yang
tepat/teliti) dan menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk
sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas yang rendah.
2. Merupakan sediaan oral yang paling ringan dan kompak.
3. Merupakan sediaan oral yang paling mudah dan murah untuk dikemas
serta dikirim.
Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012
5
4. Merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah.
5. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah.
6. Dapat dijadikan produk dengan profil penglepasan khusus, seperti
pelepasan di usus atau produk lepas lambat.
7. Paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal di
tenggorokan, terutama bila bersalut yang memungkinkan pecah /
hancurnya tablet tidak segera terjadi.
8. Dapat diproduksi secara besar – besaran, sederhana, cepat, sehingga
biaya produksinyalebih rendah.
9. Merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kimia,
mekanik serta stabilitas mikrobiologi yang paling baik.
Menurut Lachman dkk, (1994: 645-646) tablet juga mempunyai
kerugian, antara lain:
1. Beberapa obat tidak dapat dikempa padat dan kompak, tergantung pada
keadaan amorfnya, flokulasi, atau rendahnya bobot jenis.
2. Obat yang sukar dibasahkan, lambat melarut, dosisnya cukup atau tinggi,
absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna atau setiap kombinasi
dari sifat tersebut, akan sukar atau tidak mungkin diformulasi dan
dipabrikasi dalam bentuk tablet yang masih menghasilkan
bioavailabilitas obat cukup.
3. Obat yang rasanya pahit, obat dengan bau yang tidak dapat dihilangkan,
atau obat yang peka terhadap oksigen atau kelembaban udara perlu
pengapsulan atau penyelubungan dulu. Padakeadaan ini kapsul dapat
merupakan jalan keluar yang paling baik serta lebih murah.
D. Bahan Tambahan Tablet
Komposisi tablet umumnya terdiri dari beberapa bahan tambahan.
Pada dasarnya bahan tambahan dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan tujuan
spesifiknya, yaitu bahan pengisi, bahan pengikat, bahan pelicin, bahan
penghancur, dan bahan tambahan lain yang cocok.
Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012
6
1. Bahan Pengisi (Diluents)
Bahan pengisi diperlukan bila dosis obat tidak cukup untuk
membuat bulk.Obat yang mempunyai dosis cukup tinggi, bahan pengisi
tidak diperlukan (misal aspirin, dan antibiotik tertentu).Pengisi juga dapat
ditambahkan karena alasan kedua yaitu memperbaiki daya kohesi sehingga
dapat dikempa langsung atau untuk memacu aliran (Lachman dkk,
1994:697).
Menurut Lachman dkk, (1994:698) bahan pengisi harus
mempunyai beberapa kriteria, diantaranya:
a. Non toksik dan dapat memenuhi peraturan – peraturan dari negara
dimana produk akan dipasarkan.
b. Tersedia dalam jumlah yang cukup di semua negara tempat produk itu
dibuat.
c. Stabil secara fisik dan kimia, baik dalam kombinasi dengan berbagai
obat atau komponen tablet lain.
d. Bila obat itu termasuk sebagai makanan (produk-produk vitamin
tertentu), bahan pengisi dan bahan pembantu lainnya harus
mendapatkan persetujuan sebagai bahan aditif pada makanan.
e. Harganya harus cukup murah.
f. Colour compactible (tidak boleh mengganggu warna).
g. Tidak boleh mengganggu bioavailabilitas obat.
Beberapa bahan pengisi yang sering digunakan yaitu Laktosa yang
dapat dikombinasi dengan zat aktif sebanyak 20 – 25%, tepung gandum,
jagung atau kentang (Lachman, 1994:699).Bahan lainnya Avicel dengan
70% zat aktif (Agoes, 2006:180).
2. Bahan Pengikat (Binders)
Bahan pengikat dimaksudkan untuk memberikan kekompakan dan
daya tahan tablet. Oleh karena itu, bahan pengikat menjamin penyatuan
beberapa partikel serbuk dalam sebuah butir granulat.Demikian juga
kekompakan tablet dapat dipengaruhi baik oleh tekanan pencetakan
ataupun bahan pengikat. Oleh sebab itu, sebaiknya bahan pengikat
Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012
7
digunakan sesedikit mungkin.Bahan pengikat dalam jumlah memadai
ditambahkan ke dalam bahan yang akan di tabletasi melalui bahan pelarut
atau larutan bahan pengikat yang digunakan pada saat granulasi (Voight,
1995:202).
Contoh dari bahan pengikat adalah amilum, gelatin, avicel, larutan
sukrosa, turunan selulosa (Solusio Metilsellulose 5%), mucillago Gummi
Arabici 10 – 20% dan PVP 5 – 10% dalam air atau dalam alkohol (Anief,
2000:211).
3. Bahan Pelincir, Antilekat, dan Pelicin (Lubrikant, antiadherent, dan
glidant)
Suatu bahan anti lekat juga mempunyai sifat – sifat pelincir dan
pelicin.Suatu pelincir diharapkan dapat mengurangi gesekan antara
dinding tablet dengan dinding die, pada saat tablet ditekan ke luar.
Antilekat bertujuan untuk mengurangi lengket atau adhesi bubuk atau
granul pada permukaan punch atau dinding die. Pelicin ditujukan untuk
memacu aliran serbuk atau granul dengan jalan mengurangi gesekan
diantara partikel – partikel (Lachman dkk, 1994:703).
Lubrikan ditambahkan secara kering saat semuanya homogen, lalu
dicampur pada 2 – 5 menit akhir dari total waktu pencampuran 10 – 30
menit. Penambahan lubrikan di akhir (sebagai fase luar) memberikan hasil
yang lebih baik terhadap kekerasan tablet dan kemudahanya untuk
dikeluarkan dari cetakan. Beberapa contoh bahan pelincir, antilekat, dan
pelicin antara lain talcum 5%, magnesii stearas, acidum stearicum (Anief,
2000:211).
4. Bahan Penghancur (Disintegrant)
Bahan penghancur ditambahkan untuk memudahkan pecahnya atau
hancurnya tablet ketika berkontak dengan cairan saluran cerna. Syarat
bahan penghancur adalah harus inert, yaitu tidak memiliki efek
farmakologi. Bahan penghancur digunakan bila diinginkan pemisahan
yang cepat dari bahan-bahan tablet kempa. Hal ini menjamin pelepasan
segera dari partikel – partikel obat ke dalam proses melarut yang akan
Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012
8
meningkatkan absorbsi obat (Ansel, 2005:257). Bahan penghancur
berfungsi menarik air ke dalam tablet, mengembang dan menyebabkan
tablet pecah menjadi bagian – bagian.Fragmen – fragmen itu mungkin
sangat menentukan kelarutan selanjutnya dari obat dan tercapai
biovailabilitas yang diharapkan.Kanji USP dan jenis – jenis lainnya
merupakan bahan penghancur yang paling banyak dipakai, dan harganya
juga murah.Biasanya digunakan dengan konsentrasi 5 – 20% dari bobot
tablet(Lachman, 1994:702). Macam –macam kanji sebelum gelatinisasi
juga dipakai sebagai bahan penghancur biasanya dengan konsentrasi 5%
(Lachman dkk, 1994:702).
Cara penambahan bahan penghancur :
a. Penambahan Ekstragranular
Bahan penghancur yang ditambahkan secara ekstragranular
akan membantu hancurnya tablet menjadi granul (Sulaiman, 2007:95).
b. Penambahan Intragranular
Pada penambahan secara intragranular, bahan penghancur
yang ditambahkan dapat berfungsi menghancurkan granul menjadi
partikel halus (Sulaiman, 2007:95).
c. Kombinasi antara penambahan eksternal dan internal
Penambahan bahan penghancur memakai kombinasi kedua cara
tersebut, yaitu sebagian bahan penghancur ditambah secara eksternal dan
sebagian secara internal, dengan jalan ini diharapkan efektifitas
penghancur tablet dapat lebih baik karena penambahan dengan cara
kombinasi dimaksudkan agar ikatan antar granul cepat terpisah (eksternal)
dan cepat menjadi partikel-partikel kasar (internal) (Sulaiman, 2007:95).
Bahan penghancur yang digunakan adalah serbuk pegagan.Serbuk
pegagan merupakan suatu alternatif untuk memenuhi tuntutan pemakaian
secara cepat dan praktis.Serbuk pegagan bersifat lebih awet, ringkas dan
mudah dikemas.Pektin pada tanaman sebagian besarterdapat pada lamela
tengah dinding sel (Nurdin & Suharyono, 2007).
Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012
9
E. Metode Pembuatan Tablet
Metode pembuatan sediaan tablet disesuaikan dengan karakteristik zat
aktif yang akan dibuat tablet, yaitu kemampuan untuk mengalir dan dapat
dicetak. Karakteristik lainnya yang diinginkan adalah kompresibilitas yaitu
sifat untuk membentuk massa yang stabil, kompak bila diberi tekanan. Hal –
hal yang menyebabkan tablet menjadi bentuk sediaan yang popular seperti
kekompakan dan stabilitas kimianya terutama ditentukan oleh kualitas
granulasinya. Granulasi adalah proses yang bertujuan untuk meningkatkan
aliran serbuk dengan jalan membentuknya menjadi bulatan – bulatan atau
agregat – agregat dalam bentuk beraturan yang disebut granul (Lachman dkk,
1994:680-681).
Sediaan tablet dapat dibuatdengan tiga cara umum, yaitu granulasi
basah, granulasi kering, dan kempa langsung (Depkes RI, 1995:5).
1. Granulasi Basah
Granulasi basah merupakan metode yang paling banyak digunakan
dalam memproduksi tabletkompresi.Granul dibentuk dengan jalan
mengikat serbuk suatu perekat sebagai pengganti pengompakan.Umumnya
kerja pengikat akan lebih efektif apabila serbuk dicampur dengan perekat
dalam bentuk cair. Bahan pengikat yang ditambahkan harus memberikan
kelembaban yang cukup. Apabila dibasahi secara berlebihan akan
menghasilkan granul yang terlalu keras dan pembasahan yang kurang akan
menghasilkan tablet yang lunak dan cenderung mudah remuk (Ansel,
2005:263).
Pembuatan tablet dengan cara granulasi basah `dapat dilakukan
sebagai berikut: zat berkhasiat, zat pengisi, dan zat penghancur dicampur
homogen, kemudian dibasahi dengan larutan bahan pengikat, bila perlu
ditambah dengan pewarna. Setelah itu diayak menjadi granul dan
dikeringkan dalam almari pengering pada suhu 40 – 600C.Setelah kering
diayak lagi untuk memperoleh granul dengan ukuran yang diperlukan dan
ditambahkan bahan pelicin kemudian dikempa menjadi tablet dengan
mesin tablet (Anief, 2000:211).
Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012
10
Keuntungan granulasi basah yaitu meningkatkan fluiditas dan
kompaktibilitas, sesuai untuk tablet dosis tinggi dengan sifat aliran /