5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Konsep Kebutuhan Dasar Cairan dan Elektrolit 1. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia Manusia mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan adalah hal yang sangat penting, bermanfaat, dan diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Menurut Abraham Maslow manusia memiliki lima ketegori kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, yaitu: a. Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan fisiologis meliputi kebutuhan udara, makanan, minuman, dan sebagainya yang ditandai oleh kekurangan (defisit) sesuatu dalam tubuh orang yang bersangkutan. Kebutuhan ini dinamakan kebutuhan dasar yang jika tidak terpenuhi dalam keadaan yang sangat ekstream manusia yang bersangkutan akan kehilangan kendali atas prilakunya sendiri karena seluruh kapasitas manusia tersebut dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Manusia memiliki delapan macam kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi urin dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan temperatur, serta kebutuhan seksual. Penting untuk mempertahankan kebutuhan tersebut guna kelangsungan umat manusia. b. Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman Yang dimaksud dengan kebutuhan keselamatan dan rasa aman adalah aman dari berbagai aspek baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan perlindungan diri
28
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Konsep …repository.poltekkes-tjk.ac.id/385/3/BAB II.pdf2. Konsep Dasar Cairan dan Elektrolit Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Konsep Kebutuhan Dasar Cairan dan Elektrolit
1. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia
Manusia mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik fisiologis
maupun psikologis. Kebutuhan adalah hal yang sangat penting,
bermanfaat, dan diperlukan untuk menjaga homeostatis dan
kehidupan itu sendiri. Menurut Abraham Maslow manusia memiliki
lima ketegori kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis meliputi kebutuhan udara, makanan,
minuman, dan sebagainya yang ditandai oleh kekurangan
(defisit) sesuatu dalam tubuh orang yang bersangkutan.
Kebutuhan ini dinamakan kebutuhan dasar yang jika tidak
terpenuhi dalam keadaan yang sangat ekstream manusia yang
bersangkutan akan kehilangan kendali atas prilakunya sendiri
karena seluruh kapasitas manusia tersebut dikerahkan dan
dipusatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
Manusia memiliki delapan macam kebutuhan fisiologis, yaitu
kebutuhan akan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan
dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi urin dan
fekal, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan tempat tinggal,
kebutuhan temperatur, serta kebutuhan seksual. Penting untuk
mempertahankan kebutuhan tersebut guna kelangsungan umat
manusia.
b. Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman
Yang dimaksud dengan kebutuhan keselamatan dan rasa
aman adalah aman dari berbagai aspek baik fisiologis maupun
psikologis. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan perlindungan diri
6
dari udara dingin, panas, kecelakaan, dan infeksi. Bebas dari rasa
takut dan kecemasan, bebas dari perasaan terancam atau tertekan
karena pengalaman baru atau asing.
c. Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki dan Dimiliki
Adalah kebutuhan saling memiliki dan dimiliki terdiri dari
memberi dan menerima kasih sayang. Perasaan dimiliki dan
hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangata,
persahabatan, mendapat tempat atau diakui dalam sebuah
lingkungan sosial.
d. Kebutuhan Haga Diri
Kebutuhan harga diri meliputi perasaan tidak bergantung
pada orang lain, kompeten, penghargaan terhadap diri sendiri,
dan orang lain.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan ini meliputi dapat mengenal diri sendiri dengan
baik, belajar memenuhi kebutuhan diri sendiri, tidak emosional,
memiliki dedikasi yang tinggi, kreatif dan mempunyai
kepercayaan diri yang tinggi dan sebagainya. (Mubarak &
Chayatin, 2007)
2. Konsep Dasar Cairan dan Elektrolit
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia
secara fisiologis yang memiliki peranan besar di dalam tubuh, hampir
90% dari total berat badan tubuh. Secara keseluruhan persentase cairan
tubuh berdasarkan umur adalah : bayi baru lahir 75% dari total berat
badan, pria dewasa 75%, wanita dewasa 55%, dan dewasa tua 45%.
Persentase cairan tubuh bervariasi, bergantung pada faktor usia, lemak
tubuh, dan jenis kelamin. Jika lemak tubuh sedikit maka cairan dalam
tubuh lebih besar. Wanita dewasa mempunyai jumlah cairan tubuh lebih
sedikit dibanding pria karena pada wanita dewasa jumlah lemak dalam
tubuh lebih banyak dibanding pada pria.
7
Tabel 1.1 Kebutuhan Air Berdasarkan Umur dan Berat Badan :
Kebutuhan Air
Umur Jumlah air dalam 24 jam ml/kg berat badan
3 hari 250-300 80-100
1 tahun 1150-1300 120-135
2 tahun 1350-1500 115-125
4 tahun 1600-1800 100-110
10 tahun 2000-2500 70-85
14 tahun 2200-2700 50-60
18 tahun 2200-2700 40-50
Dewasa 2400-2600 20-30
Sumber : Berhrman, RE, dkk, 1996 dalam A.Aziz Alimul H, 2009.
1) Pengaturan Volume CairanTubuh
Menurut Haswita dalam buku Kebutuhan Dasar Manusia (2017)
Keseimbangan cairan dalam tubuh dihitung dari keseimbangan
antara cairan yang masuk dan cairan yang keluar.
a. Asupan Cairan
Asupan(intake) cairan untuk kondisi normal pada rang
dewasa adalah ±2500 cc per hari. Pengaturan mekanisme
keseimbangan cairan ini menggunakan mekanisme rasa
haus. Pusat pengaturan haus adalah hipotalamus. Apabila
terjadi ketidakseimbangan volume cairan tubuh di mana
asupan cairan kurang atau adanya perdarahan, maka curah
jantung menurun, menyebabkan terjadinya penurunan
tekanan darah.
b. Pengeluaran Cairan
Pengeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam
mengimbangi asupan cairan pada orang dewasa dalam
kondisi normal adalah ±2300 cc. Jumlah cairan yang paling
banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal (berupa urine),
8
sebanyak ±1500cc perhari pada orang dewasa. Hal ini juga
begantung pada banyaknya asupan air melalui mulut.
Pengeluaran cairan juga dapat dilakukan melalui kulit
(berupa keringat) dan saluran pencernaan (berupa feses).
Pasien dengan ketidakadekuatan pengeluaran cairan
memerlukan pengawasan asupan dan pengeluaran cairan
secara khusus. Peningkatan jumlah dan kecepatan
pernapasan, demam, keringat, dan diare dapat menyebabka
kehilangan cairan secara berlebihan. Kondisi lain yang dapat
menyebabka kehilangan cairan secara berlebihan adalah
muntah secara terus menerus.
Hasil-hasil pengeluaran cairan adalah :
1. Urine, pembentukan urine terjadi di ginjal dan
dikeluarkan melalui vesika urinaria (kandung
kemih). Proses ini merupakan proses pengeluaran
cairan tubuh yang utama. Cairan dalam ginjal
disaring pada glomerulus dan dalam tubulus ginjal
untuk kemudian diserap kembali ke dalam aliran
darah. Hasil ekskresi terakhir proses ini adalah urine.
Jika terjadi penurunan volume urine dalam
sirkulasi darah, reseptor atrium jantung kiri dan
kanan akan mengirimkan impuls ke otak, emudian
otak akan mengirimkan impuls kembali ke ginjal dan
memproduksi ADH sehingga memengaruhi
pengeluaran urine.
2. Keringat, terbentuk bila tubuh menjadi panas akibat
pengaruh suhu. Keringat mengandung banyak
garam, urea, asam laktat, dan ion kalium. Banyaknya
jumlah keringat yang keluar akan memengaruhi
kadar natrium dalam plasma.
9
3. Feses, yang keluar mengandung air dan sisanya
berbentuk padat. Pengeluaran air melalui feses
merupakan pengeluaran cairan paling sedikit
jumlahnya. Jika cairan yang keluar melalui feses
jumlahnya berlebihan, maka dapat mengakibatkan
tubuh lemas. Jumlah rata-rata pengeluaran cairan
melalui feses adalah 100ml/hari.
c. Masalah Kebutuhan Cairan
1. Hipovolume atau Dehidrasi
Kekurangan cairan eksternal terjadi karena penurunan
asupan cairan dan kelebihan pengeluaran cairan. Tubuh
akan merespon kekurangan cairan dengan
mengosongkan cairan vaskuler. Sebagai kompensasi
akibat penurunan cairan interstisial, tubuh akan
mengalirkan cairan keluar sel. Pengosongan cairan ini
terjadi pada pasien diare dan muntah. Ada tiga macam
kekurangan volume cairan ekstrasel, yaitu :
1. Dehidrasi inotonik, terjadi jika tubuh kehilangan
sejumlah cairan dan elektrolit secara seimbang.
2. Dehidrasi hipertonik, terjadi jika tubuh kehilangan
lebih banyak air daripada elektrolit.
3. Dehidrasi hipotonik, terjadi jika tubuh kehilangan
lebih banyak elektrolit daripada air.
Kehilangan cairan ekstrasel secara berlebihan
menyebabkan volume ekstrasel berkurang dan
perubahan hematokrit. Kekurangan cairan alam ubuh
dapat terjadi secara lambat atau cepat dan tidak selalu
cepat diketahui. Kelebihan asupan pelarut seperti
protein dan klorida/natrium akan menyebabkan
ekskresi atau pengeluaran urine secara berlebihan
serta berkeringat dalam waktu lama dan terus
10
menerus. Hal ini dapat terjadi pada pasien yang
mengalami gangguan hipotalamus, kelenjar gondok,
ginjal, diare, muntah secara terus menerus,
pemasangan drainase, dan lain-lain.
Macam-macam dehidrasi berdasarkan derajatnya
1. Dehidrasi berat, dengan ciri
a. Pengeluaran/kehilagan cairan sevanyak 4-6
liter.
b. Serum natrium mencapai 159-166 mEq/lt
c. Hipotensi
d. Turgor kulit buruk
e. Oliguria
f. Nadi dan pernapasan meningkat
g. Kehilangan cairan mencapai 10% BB
2. Dehidrasi Sedang
a. Kehilangan cairan 2-4 lt atau antara 5-10%
BB
b. Serum natrium mencapai 152-158 mEq/lt
c. Mata cekung
3. Dehidrasi Ringan, dengan ciri kehilangan cairan
mencapai 5%BB atau 1,5-2 lt.
2. Hipervolume atau Overhidrasi
Terdapat dua manifestasi yang ditimbulkan akibat
kelebihan cairan, yaitu hipervolume (peningkatan
volume darah) dan edema ( kelebihan cairan interstisial).
Normalnya, cairan interstisial tidak terikat dengan air,
tetapi elastis dan hanya terdapat diantara jaringan. Pitting
edema merupakan edema yang berada pada daerah
perifer atau akan berbentuk cekung setelah ditekan pada
daerah yang bengkak, hal ini disebabkan oleh
perpindahan cairan ke jaringan melalui titik tekan. Cairan
11
dalam jaringan yang edema tidak dapat digerakkan ke
permukaan lain dengan penekanan jari. Nonpitting
edema tidak menunjukkan tanda kelebihan cairan
ekstrasel, tetapi sering karena infeksi dan trauma yang
menyebabkan membekunya cairan pada permukaan
jaringan. Kelebihan cairan vaskuler meningkatkan
hidrostatik cairan dan akan menekan cairan ke
permukaan interstisial.
Pada kelebihan ekstrasel, gejala yang sering
ditimbulkan adalah edema perifer, asites, kelopak mata
membengkak, suara napas ronchi basah, penambahan
berat badan secara tidak nomal, dan nilai hematokrit
umumnya normal, akan tetapi menurun bila kelebihan
cairannya bersifat akut.
2) Mengukur Intake dan Output Cairan
Pengertian :
Pengukuran intake dan output cairan merupakan suatu tindakan yang
dilakukan untuk mengukur jumlah cairan yang masuk kedalam tubuh
(intake) dan jumlah cairan yang keluar dari tubuh (output).
Tujuan :
a. Menentukan status keseimbangan cairan tubuh klien.
b. Menentukan tingkat dehidrasi ataupun tingkat kelebihan cairan klien.
Prosedur :
a. Tentukan jumlah cairan yang masuk kedalam tubuh. Cairan yang masuk
kedalam tubuh melalui air minum, air dalam makanan, air hasil oksidasi
(metabolism), dan cairan intravena.
b. Tentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien. Cairan yang keluar
dari tubuh terdiri atas urine, insensible water loss (IWL), feses, dan
muntah.
c. Tentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan rumus :
12
Balance Cairan = intake-output
Hal yang perlu diperhatikan :
a. Rata-rata intake cairan per hari :
1. Air minum : 1500-2500 ml
2. Air dari makanan : 750 ml
3. Air hasil metabolism oksidatif : 300 ml
b. Rata-rata output cairan per hari :
1. Urine : 1-2 cc/kgBB/jam
2. Insensible water loss (IWL) :
a) Dewasa : 10-15 cc/kgBB/hari
b) Anak-anak : 30-umur (th) cc/kgBB/hari
c) Bila ada kenaikan suhu : 200 (suhu sekarang-36,80C)
3. Feses : 100-200 ml
Sumber : Horne dan Swearingen 2001 dalam (Asmadi, 2009)
3) KEBUTUHAN ELEKTROLIT
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung
oksigen, nutrien, dan sisa metabolisme seperti karbondioksida, yang semuanya
disebut dengan ion. Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah dalam bentuk
ion elektrolit. Contohnya NaCl akan dipecah menjadi ion Na+ dan Cl+. Pecahan
elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Ion
yang bermuatan negatif disebut anion sedangkan ion yang bermuata positif
disebut kation. Contoh kation antara lain natrium, kalsium, dan magnesium,
sedangkan anion antara lain klorida, bikarbonat, dan fosfat.
Komposisi elektrolit dalam plasma adalah sebagai berikut :