BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tekanan Darah Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong dengan tekanan dari jantung. Tekanan sistemik atau arteri darah, tekanan darah dalam sistem arteri tubuh, adalah indikator yang baik tentang kesehatan kardiovaskuler. Aliran darah mengalir pada sistem sirkulasi karena perubahan tekanan. Darah mengalir pada daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang tekananya rendah (Potter & Perry, 2005). Tekanan darah adalah kekuatan darah mengalir di dinding pembuluh darah yang keluar dari jantung (pembuluh arteri) dan yang kembali ke jantung (pembuluh balik) (Sustrani, 2004). Secara umum ada 2 komponen tekanan darah yaitu tekanan sistolik (angka atas) yaitu tekanan yang timbul akibat pengerutan bilik jantung sehingga akan memompa darah dengan tekanan terbesar dan tekanan distolik (angka bawah) yang merupakan kekuatan penahan pada dinding pembuluh darah saat jantung mengembang antar denyut, terjadi pada saat jantung dalam keadaan mengembang (saat beristirahat) sehingga tekanan darah akan berkurang. Tekanan darah normal (normatensif) sangat dibutuhkan untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh yaitu untuk mengangkut oksigen dan zat-zat besi. Darah mengalir melalui pembuluh 10 Pengaruh Konsumsi Buah..., Rizki Fatimah, S1 Keperawatan UMP, 2015
19
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tekanan Darahrepository.ump.ac.id/3200/3/Rizki Fatimah BAB II.pdf · Klasifikasi Hipertensi . Berdasarkan penyebabnya dikenal dua jenis hipertensi, yaitu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh
darah yang didorong dengan tekanan dari jantung. Tekanan sistemik atau
arteri darah, tekanan darah dalam sistem arteri tubuh, adalah indikator
yang baik tentang kesehatan kardiovaskuler. Aliran darah mengalir pada
sistem sirkulasi karena perubahan tekanan. Darah mengalir pada daerah
yang bertekanan tinggi ke daerah yang tekananya rendah (Potter & Perry,
2005).
Tekanan darah adalah kekuatan darah mengalir di dinding
pembuluh darah yang keluar dari jantung (pembuluh arteri) dan yang
kembali ke jantung (pembuluh balik) (Sustrani, 2004).
Secara umum ada 2 komponen tekanan darah yaitu tekanan sistolik
(angka atas) yaitu tekanan yang timbul akibat pengerutan bilik jantung
sehingga akan memompa darah dengan tekanan terbesar dan tekanan
distolik (angka bawah) yang merupakan kekuatan penahan pada dinding
pembuluh darah saat jantung mengembang antar denyut, terjadi pada saat
jantung dalam keadaan mengembang (saat beristirahat) sehingga tekanan
darah akan berkurang. Tekanan darah normal (normatensif) sangat
dibutuhkan untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh yaitu untuk
mengangkut oksigen dan zat-zat besi. Darah mengalir melalui pembuluh
10
Pengaruh Konsumsi Buah..., Rizki Fatimah, S1 Keperawatan UMP, 2015
11
darah dan memiliki kekuatan untuk menekan dinding pembuluh darah
tersebut, inilah yang disebut sebagai tekanan darah. Tekanan darah
terendah ada di pembuluh darah vena, sedangkan tekanan darah tertinggi
ada dalam arteri terbesar. Detak jantung yang kita rasakan, berkisar 60-70
X/menit dalam keadaan istirahat, menunjukan bahwa jantung sedang
memompa darah kita melewati pembuluh darah. Dinding pembuluh darah
bersifat elastis dan memiliki ketahanan kuat sehingga muncul tekanan
setiap kali jantung berdenyut (Martuti, 2009).
WHO dan International Society of Hypertension Working Group
(ISHWG) telah mengelompokkan hipertensi dalam klasifikasi optimal,
normal, normal-tinggi, hipertensi ringan, hipertensi sedang, dan hipertensi
berat (Wahdah, 2011).
Tabel 2.1 : Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO (2003)
Kategori Tekanan Darah
Sistole (mmHg)
Tekanan Darah
Diatole (mmHg)
Optimal
Normal
Normal-Tinggi
< 120
< 130
130-139
< 80
< 85
85-89
Tingkat 1 (Hipertensi Ringan)
Sub-group: perbatasan
140-159
140-149
90-99
90-94
Tingkat 2 (Hipertensi Sedang) 160-179 100-109
Tingkat 3 (Hipertensi Berat) ≥ 180 ≥ 110
B. Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah faktor utama penyebab kematian karena stroke
dan faktor yang memperberat infark miokard. Kondisi tersebut
merupakan gangguan yang paling umum pada tekanan darah.
Pengaruh Konsumsi Buah..., Rizki Fatimah, S1 Keperawatan UMP, 2015
12
Hipertensi merupakan gangguan asimptomatik yang sering terjadi
ditandai dengan peningkatan tekanan darah secara presisten. Diagnosa
hipertensi pada orang dewasa dibuat saat bacaan diastolik rata-rata
dua atau lebih, paling sedikit dua kunjungan berikut 90 mmHg atau
lebih bila tekanan darah multiple sistolik pada dua atau lebih
kunjungan secara konsisten lebih dari 140 mmHg (Maureen, 2007)
Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang
memberi gejala yang akan berlanjut ke suatu organ target seperti
stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah
jantung) dan hipertrofi ventrikel kanan. Dengan target organ di otak
yang berupa stroke, hipertensi menjadi penyebab utama stroke yang
membawa kematian yang tinggi (Bustan, 2007).
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen
dan nutrisi yang dibawa oleh darah sehingga terhambat sampai ke
jaringan tubuh yang membutuhkan. Hipertensi sering kali disebut
sebagai pembunuh gelap (silent killer), karena termasuk penyakit yang
mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu
sebagai peringatan bagi korbannya (Sustrani, 2004).
2. Epidemiologi
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang
memberikan gejala berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke
untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung
Pengaruh Konsumsi Buah..., Rizki Fatimah, S1 Keperawatan UMP, 2015
13
dan untuk otot jantung. Penyakit ini telah menjadi masalah utama
dalam kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia maupun di
beberapa negara yang ada di dunia. Diperkirakan sekitar 80% kenaikan
kasus hipertensi terutama dinegara berkembang tahun 2025 dari
sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, di perkirakan menjadi 1.115
milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka
penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini
(Armilawaty, 2007).
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
Corwin (2000) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala klinis
timbul setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun berupa : Nyeri
kepala, disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah
intrakranial. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat
hipertensi. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi
glomerolus. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan
tekanan kapiler.
Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain
tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada
retina, seperti perdarahan, eskudat (kumpulan cairan) penyempitan
pembuluh darah, dan pada kasus berat edema pupil (edema pada discus
optikus). Individu yang menderita hipertensi kadang tidak
menampakan gejala sampai bertahun-tahun. Gejala bila ada
menunjukan kerusakan vaskuler, dengan manisfestasi yang khas sesuai
Pengaruh Konsumsi Buah..., Rizki Fatimah, S1 Keperawatan UMP, 2015
14
sistem organ yang divaskularisasi oleh pembuluh darah bersangkutan.
Perubahan patologis pada ginjal dapat bermanisfestasi sebagai nokturia
(peningkatan urinasi pada malam hari). Keterlibatan pembuluh darah
otak dapat menyebabkan stroke atau serangan iskemik transient yang
bermanisfestasi sebagai paralysis sementara pada satu sisi (hemiplegia)
atau gangguan tajam penglihatan (Smeltzer, Bore, 2002).
4. Klasifikasi Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya dikenal dua jenis hipertensi, yaitu :
Hipertensi primer (esensial), hipertensi ini tidak diketahui secara
jelas penyebabnya. Suatu kondisi dimana terjadinya tekanan tinggi
sebagai akibat dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan.
Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan
kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal
untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula seseorang
yang berada ada dalam lingkungan atau kondisi stresor tinggi sangat
mungkin terkena penyakit darah tinggi termasuk orang-orang yang
kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi. (Smeltzer,
Bore, 2002)
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang telah diketahui
penyebabnya. Hanya 5 sampai 10% saja dikatakan hipertensi sekunder.
Hipertensi sekunder merupakan akibat dari suatu penyakit, kondisi dan
kebiasaan seseorang, antara lain kelainan pembuluh darah ginjal,