BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Motorik 1. Pengertian Motorik Motorik berasal dari kata “motor” yang merupakan suatu dasar biologis atau mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak (Gallahue). Dengan kata lain, gerak (movement) adalah kulminasi dari suatu tindakan yang didasari oleh proses gerak motorik. Menurut Hurlock dalam Wuryani (2008: 2.14) perkembangan motorik adalah perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi. OTAK SARAF OTOT Ketiga unsur di atas melaksanakan masing-masing perannya secara interaksi positif, artinya unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsurnya untuk mencapai kondisi motorik yang lebih sempurna keadaannya. Anak yang otaknya mengalami gangguan tampak kurang terampil menggerak-gerakkan tubuhnya. Berdasarkan tiga unsur di atas bentuk perilaku gerak yang dimunculkan terbagi menjadi dua bentuk yaitu: motorik kasar (melibatkan otot-otot besar, saraf dan otak) dan motorik halus (melibatkan otot-otot kecil, saraf dan otak). Kemampuan motorik merepresentasikan keinginan anak. Misalnya ketika anak melihat mainan dengan beraneka ragam, anak mempersepsikan dalam otaknya bahwa dia ingin memainkannya. Persepsi tersebut memotivasi 5
40
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Motorik2. Tahap Perkembangan Motorik Anak Usia Dini Perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan Motorik
1. Pengertian Motorik
Motorik berasal dari kata “motor” yang merupakan suatu dasar
biologis atau mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak (Gallahue).
Dengan kata lain, gerak (movement) adalah kulminasi dari suatu tindakan
yang didasari oleh proses gerak motorik.
Menurut Hurlock dalam Wuryani (2008: 2.14) perkembangan motorik
adalah perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat
syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi.
OTAK SARAF OTOT
Ketiga unsur di atas melaksanakan masing-masing perannya secara
interaksi positif, artinya unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang,
saling melengkapi dengan unsurnya untuk mencapai kondisi motorik yang
lebih sempurna keadaannya. Anak yang otaknya mengalami gangguan tampak
kurang terampil menggerak-gerakkan tubuhnya.
Berdasarkan tiga unsur di atas bentuk perilaku gerak yang
dimunculkan terbagi menjadi dua bentuk yaitu: motorik kasar (melibatkan
otot-otot besar, saraf dan otak) dan motorik halus (melibatkan otot-otot kecil,
saraf dan otak).
Kemampuan motorik merepresentasikan keinginan anak. Misalnya
ketika anak melihat mainan dengan beraneka ragam, anak mempersepsikan
dalam otaknya bahwa dia ingin memainkannya. Persepsi tersebut memotivasi
5
2
anak untuk melakukan sesuatu, yaitu bergerak untuk mengambilnya. Akibat
gerakan tersebut, anak berhasil mendapatkan apa yang ditujunya yaitu
mengambil mainan yang menarik baginya.
Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa
pengaruh perkembangan motorik terhadap konsitensi perkembangan individu
dipaparkan oleh Hurlock (1996) dalam Wuryani (2008: 2.17) sebagai berikut:
Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan
memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan
memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap
bola atau memainkan alat-alat mainan.
Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak
berdaya pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang
independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan
dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang
perkembangan rasa percaya diri.
Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal
Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis
dan baris-berbaris.
Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat
bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak
normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman
sebayanya bahkan dia akan terkucilkan atau menjadi anak yang fringer
(terpinggirkan)
3
Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan
self-concept atau kepribadian anak.
Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otaklah
yang mengendalikan setiap gerakan yang dilakukan anak. Semakin matangnya
perkembangan system syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan
berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik anak. Perkembangan
motorik anak dibagi menjadi motorik kasar dan motorik halus.
2. Tahap Perkembangan Motorik Anak Usia Dini
Perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur
kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Ada tiga unsur yang menentukan
dalam perkembangan motorik, yaitu otak, syaraf dan otot. Ketiga motorik
bekerja, ketiga unsur tersebut melakukan masing-masing perannya secara
interaktif positif, artinya unsur-unsur yang satu saling berkaitan, saling
menunjang, saling melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai
kondisi motorik yang lebih sempurna keadaannya. Ketiga unsur tersebut
saling bekerja sama sehingga terbentuk suatu gerakan yang bertujuan,
misalnya berbicara, berjalan, menulis, menggambar dan sebagainya.
Proses perkembangan motorik sangat erat kaitannya dengan
perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan motorik berkembang
sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh karena itu, setiap gerakan
yang dilakukan anak, sesederhana apapun sebenarnya merupakan hasil pola
interaksi kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang
dikontrol otak. Jadi otaklah sebagai bagian dari susunan saraf pusat yang
mengantur semua aktivitas fisik dan mental. Dengan kata lain, aktivitas anak
4
terjadi di bawah kontrol otak, secara simultan (berkesinambungan) otak terus
mengolah informasi yang diterimanya. Bersamaan dengan itu, otak bersama
jaringan saraf yang membentuk sistem saraf pusat yang mencakup lima pusat
kontrol akan mendiktekan setiap gerakan anak.
Menurut Hurlock dalam Wuryani (2008: 2.18) dapat dilihat pada
bagan yang menggambarkan fungsi lima pusat kontrol di otak tersebut.
Otak dan Pusat Kontrol Saraf
Fungsi
Cerebral Cortex (Otak Besar)
Merupakan pusat kontrol, yang menerima dan memproses informasi pengindraan.
Bagal Ganglia Kumpulan sel saraf di dalam sistem syaraf pusat yang menyebabkan gerakan tanpa direncanakan terlebih dahulu.
Cerebellum (otak kecil)
Bagian yang mengatur pergerakan seluruh tubuh dan koordinasi gerakan tubuh.
Batang Otak Merupakan bagian yang menghubungkan otak dengan jaringan saraf, memiliki fungsi menyeleksi informasi dan membiarkan otak bereaksi sesuai kebutuhan.
Jaringan Saraf Merupakan jalur transmisi bagi pesan-pesan yang datang menuju otak.
Semakin matangnya perkembangan sistem saraf otak yang mengatur
otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau keterampilan motorik
anak. Di samping keterampilan motorik, otak mempunyai pengaruh yang
sangat menentukan bagi perkembangan aspek-aspek perkembangan individual
lainnya, keterampilan intelektual, emosional, sosial, moral dan kepribadian.
Pertumbuhan otak yang normal dan sehat berpengaruh positif bagi
perkembangan aspek-aspek lainnya. Apabila pertumbuhan dan perkembangan
5
otak tidak normal cenderung akan menghambat perkembangan keseluruhan
aspek-aspek tersebut.
Asesmen perkembangan fisik anak dilaksanakan secara terus-menerus
dan berkesinambungan. Oleh karena itu, harus ada rekaman tingkah kemajuan
tiap anak untuk mengikuti perkembangan belajarnya. Mengingat bahwa
perkembangan anak usia dini berjalan sangat pesat, maka tiap aspek
perkembangan perlu dirincikan indikatornya untuk setiap rentangan usia
tertentu.
Indikator perkembangan anak sebenarnya merupakan langkah awal
yang harus disusun dan ditetapkan dalam proses asesmen perkembangan anak,
agar pelaporan menjadi objektif dan tepat sasaran. Indikator perkembangan
merupakan gambaran perilaku yang tampak pada anak sebagai derajat atau
tingkatan pencapaian suatu kemampuan tertentu. Gambaran perilaku ini harus
dapat diamati (observable) dan dapat diukur (measurable). Pengembangan
indikator membutuhkan pemahaman terhadap perkembangan tahun awal.
Tantangan koordinasi yang sebelum ini dihindarinya, seperti melompat
dengan satu kaki, melompat dengan kedua kaki diangkat bersama, dan
menjaga keseimbangan, sekarang dapat dilakukannya dan dia berusaha
melakukan banyak aktivitas. Tentu saja masih diperlukan waktu yang lama
sebelum dia mencapai kompetensi total dalam bidang-bidang ini. Tapi dia
secara bermakna lebih gesit dan atletik daripada sebelumnya. Perbedaan
dalam kemampuan bergerak antar anak yang baru berjalan dan anak
6
prasekolah amat mencolok. Anak senang mempraktekkan keterampilan fisik
baru ini, baik di rumah, di sekolah bermain atau di taman.
Berikut ini akan diuraikan tahap-tahap perkembangan motorik yang
meliputi perkembangan koordinasi mata – tangan pada anak usia 3 – 5 tahun
secara lebih rinci.
Transformasi fisik
Alasan utama penyebab kematangan keterampilan bergerak ini
adalah perubahan fisik yang penting terjadi antara usia 2,5 dan 5 tahun.
Tinggi tubuh anak-anak bertambah sekitar 8 cm lebih tinggi setiap
tahunnya dan berat badannya bertambah sekitar 3 kg. Ukuran kepalanya
menjadi lebih besar dibandingkan dengan bagian tubuh badan yang lain,
dan wajahnya menjadi lebih besar dalam persiapan untuk mengkoordinasi
rangkaian gigi kedua yang akan muncul dalam beberapa tahun. Perubahan
neurologi terjadi dalam otak, tulang belakang, dan juga sistem saraf.
Pengaruh gabungan dari semua perubahan fisik normal ini adalah
bahwa anak menjadi pembelajar dan lebih gesit. Badannya mempunyai
bentuk yang lebih baik dan lebih kuat, dengan jaringan lemak yang
berkurang sehingga tidak menghalangi gerakannya, dan dia dapat ikut
serta dalam aktivitas fisik dengan penuh semangat tanpa merasa lelah.
Kita juga akan menyadari bahwa dalam periode ini ukuran dari perutnya
berkurang, perubahan ini juga menambah kegesitan dari setiap gerakan
lengan dan tungkainya.
7
Banyak orang tua yang khawatir bahwa anak mereka tidak cukup
makan untuk mengimbangi transformasi fisik ini. Kekhawatiran seperti ini
biasanya tidak perlu. Anak yang sedang tumbuh hampir pasti mendapat
asupan makanan dan minuman setiap hari, dan memeriksakan anak ke
dokter secara rutin menjadi sangat penting.
Perkembangan gerakan
Keterampilan fisik anak menjadi semakin baik. Pada usia ini, anak
amat senang menggunakan keterampilan motoriknya yang semakin baik,
bahkan ketika beraktivitas itu berbahaya. Banyak orang tua merasa bahwa
anak mereka menjadi sedikit pemberani di tahap ini, sebagai hasil dari
antusiasme prasekolah yang biasa. Pastikan anak mempunyai banyak
peluang untuk menjajaki dengan aman, jadi anak tidak perlu mengambil
resiko yang membahayakan dirinya ketika berpetualang dan
bergembira.tempat bermain di luar rumah/sekolah yang dibangun dengan
baik dengan ayunan dan bagian yang dapat berputar-putar, kerangka untuk
dipanjat dan balok untuk melatih keseimbangan badan amat
menyenangkan anak dan dapat membantu menjaga rangsangan rasa ingin
tahunya dengan keindahannya. Sarana yang dirancang dengan
pertimbangan keselamatan anak-anak lebih diutamakan.
Bawalah anak untuk melakukan kegiatan pada waktu senggang,
seperti berenang, senam, atau olah raga lainnya. Jadikan kelas terawasi
dengan baik, dan mempunyai lingkungan yang aman. Energi dan
antusiasme didorong dalam aktivitas jenis ini, bukannya ditekan.
8
Walaupun anak mungkin mula-mula enggan mengikutinya, anak akan
segera menyesuakan diri setelah dia menyadari kegembiraanya yang akan
diperolehnya.
Berikan banyak pujian kepada anak kalau melihatnya bermain
dengan penuh semangat. Tunjukkan betapa kita senang bahwa anak
memanjat kerangka hanya sampai di tengah karena anak ragu-ragu cara
untuk turunnya nanti. Peluklah dia ketika anak ingin untuk berjalan di
trotoar, bukan berlari ke sana kemari.
Tidak mudah untuk memperoleh keseimbangan saat melindungi
anak sehingga ia menjadi takut ikut dalam permainan, atau
membiarkannya berkelana sampai dia mencapai titik yang membahayakan
dirinya. Kombinasi dari pedoman yang masuk akal mengenai menjaga
keselamatan, digabungkan dengan pengarahan positif mengenai cara
bertualang tanpa membahayakan diri, merupakan strategi yang paling
efektif.
Takut-takut
Beberapa anak mempunyai sifat takut-takut dan tidak berani
menjajaki ruang yang terbuka lebar di taman atau berpetualang di taman
bermain. Hal ini akan menghilangkan kesempatan anak untuk menikmati
aneka macam aktivitas yang menstimulasi.
Bila anak benar-benar takut dirinya akan terluka atau terjatuh maka
dia akan tetap tidak beranjak sekalipun ditekan untuk lebih berani
berpetualang. Jauh lebih baik menggunakan bujukan lembut. Sensitif,
9
bersikap sarkastis, atau mencemooh tingkah lakunya yang takut-takut
hanya akan membuat keadaan menjadi lebih buruk. Dia perlu merasa
bahwa orang dewasa ada di sisinya, siap membimbingnya bukan
menertawakannya. Ingat bahwa anak yang takut-takut akan lebih bersedia
mengeser batas-batas keterampilan fisiknya ketika ada pengawasan dari
orang dewasa. Misalnya, rasa takut untuk belajar berenang akan berkurang
bila ada pengawas, misalnya orang tua atau seorang guru berada dalam
kolam di sampingnya.
Perkembangan koordinasi tangan-mata
Ketika anak sedang tumbuh melewati tahun-tahun prasekolah,
pengendalian tangan menjadi semakin penting, bukan hanya karena
kendali itu membantunya menjadi lebih mandiri. Tetapi juga karena ada
kaitannya dengan pemecahan masalah dan untuk belajar
Proses kematangan
Kemajuan anak dengan koordinasi tangan-mata tergantung pada
interaksi anak stimulasi dan dorongan yang diterimanya setiap hari,
perkembangan fisik dan sarafnya dan memotivasinya. Tiga dimensi yang
berbeda ini perlu diseimbangkan dengan hati-hati sebelum dia dapat
bergerak dari satu tahap ke tahap berikutnya. Secara khusus, anak tidak
akan mampu menulis seperti anak berumur 5 tahun ketika dia baru
berumur 3 tahun. Tidak peduli betapa keras usahanya karena kematangan
otot dan sarafnya memang belum memadai untuk melakukan gerakan
tangan demikian halus.
10
Bila orang tua memaksa anak, misalnya untuk menulis dengan rapi
seperti kakaknya, sebenarnya mengandung resiko dia akan kehilangan
minat untuk menulis. Jangan menetapkan target yang didasarkan pada
gambar dan tulisan yang dibuat oleh anak yang lebih tua, sebaliknya
cermati dengan seksama kemampuan anak dan kemudian didorong dia
untuk mengembangkannya sedikit lebih maju.
Penggunaan cat atau krayon
Mungkin kita juga menyadari bahwa anak lebih suka
menggunakan cat daripada krayon, dan juga menggambar garis lurus
seperti dasar yang kita inginkan. Kuas cat lebih menarik daripada pensil
atau krayon bagi seorang anak, dengan beberapa alasan. Pertama, lebih
mudah untuk membuat gambar berukuran besar dan berwarna-warni
dengan menyapukan kuas daripada dengan sebatang krayon. Gambar
tercipta dengan lebih cepat dengan cat. Kedua tangkai kuas yang gemuk
lebih mudah untuk dipegang dan tidak memerlukan kendali yang halus
dengan jari. Ketiga, menggambar menggunakan cat biasanya berakhir
dengan tangan, baju, meja dan sebagian kotor yang pada umumnya
disukai oleh anak-anak prasekolah.
Anak perlu merasakan sendiri pengalaman mengambar dengan cat
dan juga menggambar dan menulis. Setiap aktivitas mengembangkan
keterampilan yang membantu keterampilan lain. Jadi, biarkanlah dia
memilih antara cat, krayon dan pensil. Seiring dengan aktivitas mencoba-
11
coba pilihan di atas, koordinasi tangan-mata anak akan mengalami
kemajuan dengan kecepatan yang memuaskan.
Kiri atau kanan
Pilihan anak untuk menggunakan tangan kiri atau tangan kanannya
sudah terbentuk sepenuhnya pada waktu anak mulai sekolah walaupun
kira-kira 10 persen anak-anak balita masih berganti-ganti antara tangan
kiri dan tangan kanannya. Ahli psikologi tidak mengetahui dengan pasti
apakah kidal dan tidak merupakan sifat bawaan atau dipelajari, namun ada
beberapa bukti yang dihubungkan dengan kedua belah otak. Misalnya,
pada anak-anak yang tidak kidal, otak sebelah kiri mempunyai hubungan
yang lebih kuat dengan seluruh sisi kanan badan. Akan tetapi, apapun
penjelasannya yang sebenarnya, kita akan sudah mempunyai pilihan
menggunakan tangan kanan atau kiri mulai dari sekitar umur 2 tahun.
Tolak dorongan yang mungkin kita rasakan untuk mengubah anak yang
kidal menjadi tidak kidal sebelum dia mulai sekolah. Itu merupakan
tindakan yang keliru.
Perbandingan
Pada masa ini anak lebih banyak berbaur dengan anak-anak lain,
baik temah-temannya yang datang ke rumah untuk bermain maupun
bergabung dengan anak-anak lain di kelompok bermain. Dia
membandingkan dirinya sendiri dengan teman-temannya. Dia menilai
hasil mewarnai dan lukisannya dengan hasil dari anak-anak lain yang
bermain dengannya. Ini mempunyai pengaruh positif apabila dia
12
menganggap usaha kreatifnya paling sedikit sama, baik dengan hasil
teman-temannya dan pengaruh negatif bila dia yakin bahwa kemampuan
menggambarnya lebih rendah dibandingkan dengan bakat kreatif teman-
temannya.
Antusiasme anak berumur 4 tahun terhadap tantangan yang
melibatkan koordinasi tangan-mata akan menguap dengan cepat kalau
menghadapi temannya yang lebih baik. Ketika anak kehilangan keyakinan
pada kemampuannya sendiri, dia akan amat enggan untuk mewarnai,
melukis atau menulis bila kesempatan berikutnya datang. Itulah sebabnya
dia memerlukan banyak bujukan untuk melanjutkan aktivitas yang
memerlukan pengendalian tangan, seperti merangkai manik-manik kayu
kecil menggunakan benang, memotong kertas menjadi potongan-potongan
kecil menggunakan gunting, meniru tulisan namanya di atas secarik kertas,
mewarnai gambar, atau menggambar garis atau menyelesaikan teka-teki
menghubungkan titik-titik menjadi gambar. Komentar positif akan
meningkatkan motivasinya.
Perbaikan koordinasi tangan-mata biasanya terjadi dengan matang
secara berangsur-angsur antara umur 3 – 5 tahun. Namun, kemajuan
tersebut sulit dideteksi. Anak mungkin memerlukan petunjuk bahwa dia
sekarang jauh lebih pandai memotong makanan menggunakan pisau
daripada beberapa bulan yang lalu. Anak memerlukan orang dewasa untuk
mengarahkan perhatiannya pada langkah-langkah kecil.
13
3. Indikator Pencapaian Tahap Perkembangan Motorik Anak Usia Dini
Benyamin Bloom dalam Wuryani (2008: 2.23) menyatakan bahwa
rentangan penguasaan psikomotorik ditunjukkan oleh gerakan yang kaku
sampai kepada gerakan yang lancar dan luwes. Dave (1970) dalam Wuryani
(2008: 2.23) memperjelaskannya dengan mengklasifikasikan domain
psikomotorik ke dalam lima kategori mulai dari yang paling rendah sampai
pada tingkatan yang paling tinggi sebagai berikut:
Imitation (Peniruan)
Yaitu suatu keterampilan untuk menirukan suatu gerakan yang
telah dilihat, didengar atau dialaminya. Jadi kemampuan ini terjadi ketika
anak mengamati suatu gerakan, dimana ia mulai memberi respon serupa
dengan apa yang diamatinya. Gerakan meniru ini akan mengurangi
koordinasi dan kontrol otot-otot syaraf, karena peniruan gerakan
umumnya dilakukan dalam bentuk global dan tidak sempurna. Contoh
gerakan ini adalah menirukan gerakan binatang, menirukan gambar
tentang suatu gerakan dan menirukan langkah kaki.
Manipulation (Penggunaan Konsep)
Yaitu suatu keterampilan untuk menggunakan konsep dalam
melakukan kegiatan (gerakan). Keterampilan manipulasi ini menekankan
pada perkembangan kemampuan mengikuti arahan, penampilan gerakan-
gerakan pilihan dan menetapkan suatu penampilan melalui latihan. Jadi
penampilan gerakan anak menurut petunjuk-petunjuk dan tidak hanya
meniru tingkah laku saja. Contohnya adalah menjalankan mesin,
14
menggergaji, dan melakukan gerakan senam kesegaran jasmani yang
didemontrasikan.
Presition (Ketelitian)
Yaitu suatu keterampilan yang berhubungan dengan kegiatan
melakukan gerakan secara teliti dan benar. Keterampilan ini sebenarnya
hampir sama dengan gerakan manipulasi tetapi dilakukan dengan kontrol
yang lebih baik dan kesalahan yang lebih sedikit. Keterampilan ini selain
membutuhkan kecermatan juga proporsi dan kepastian yang lebih tinggi
dalam penampilannya. Respons-respons lebih terkoreksi dan kesalahan
dibatasi sampai pada tingkat minimum. Contoh gerakan ini adalah gerakan
mengendarai/menyetir mobil dengan terampil, atau berjalan di atas papan
titian.
Articulation (Perangkaian)
Yaitu suatu keterampilan untuk merangkaikan bermacam-macam
gerakan secara berkesinambungan. Gerakan artikulasi ini menekankan
pada koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan tepat
dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal antara gerakan-
gerakan yang berbeda. Contoh keterampilan gerakan ini adalah mengetik
dengan ketepatan dan kecepatan tertentu, menulis dan menjahit.
Naturalization (Kewajaran/Pengalamiahan)
Yaitu suatu keterampilan untuk melakukan gerakan secara wajar.
Menurut tingkah laku yang ditampilkan, gerakan ini paling biasanya
dilakukan secara rutin sehingga telah menunjukkan keluwesannya.
15
Misalnya memainkan bola dengan mahir, menampilkan gaya yang benar
dalam berenang, mendemonstrasikan suatu gerakan, pantomim dan
sebagainya.
Apa yang dikemukakan oleh Dave di atas menggambarkan tentang
tingkatan yang terendah sampai tertinggi tentang keterampilan motorik
manusia. Artinya setiap aktivitas motorik yang dilakukan anak, pada
dasarnya memiliki ciri khas dan membutuhkan kecakapan yang berbeda.
Untuk sampai pada tingkat yang tertinggi yaitu naturalization
(kewajaran/pengalamiahan) membutuhkan proses yang panjang dan
prasyarat kemampuan awal/sebelumnya yang harus dikuasai anak. Oleh
karena itu setiap anak harus memiliki kemampuan akan berbagai
indikator-indikator pencapaian tahap perkembangan fisik/motorik yang
sesuai dengan tingkat usianya.
Berikut ini akan dijabarkan indikator-indikator pencapaian tahap
perkembangan fisik/motorik anak yang meliputi perkembangan motorik
kasar dan motorik halus usia 3 – 6 tahun. Indikator-indikator ini
diturunkan dari karakteristik yang terlihat pada tahap-tahap perkembangan
anak, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.
16
Tabel 1 Indikator Pencapaian Tahap Perkembangan Motorik Kasar
Anak Usia 3 – 6 tahun
USIA INDIKATOR PENCAPAIAN Kegesitan dan koordinasi anak membuat dia cukup percaya diri untuk mencoba semua jenis permainan di area bermain di luar rumah, bukan membatasi diri sendiri hanya pada beberapa mainan yang sudah dikenal. Bergerak dengan gesit ketika menaiki anak tangga tidak lagi menjadi tugas yang demikian menantang bagi anak. Anak dapat secara matang naik-turun tangga dengan sikap yang lebih matang dan percaya diri.
3,5 - 4 tahun
Sekarang anak lebih tertarik pada permainan dengan bola. Keterampilan bergeraknya membuat dia dapat mengambil bagian dalam aktivitas yang berkaitan dengan bola yang sebelumnya dirasakan demikian sulit. Keseimbangan, kekuatan otot, tungkai, dan koordinasi anggota badan anak sudah memadai baginya untuk melakukan usaha yang masuk akal untuk melompat dengan satu kaki di lantai. Anak dapat juga berjalan mengikuti garis lurus yang sempit. Anak berusaha untuk melompat tali, walaupun aktivitas ini amat sulit karena kombinasi keterampilan gerakan, keseimbangan dan koordinasi.
4 - 4,5 tahun
Anak dapat mengendalikan gerakkannya ketika berlari sehingga dia dapat mempertahankan kecepatan dengan cukup mantap sementara dia dapat berbelok-belok untuk menghindari halangan yang menghadang di jalan. Kemampuan anak bergerak membuatnya dapat mengambil bagian dalam semua aktivitas permainan energik, paling sedikit sampai tingkat tertentu. Anak dapat menghadapi tes kegiatan dasar, karena percaya dirinya, keterampilannya bergerak dan kematangan secara umum.
4,5 – 6 tahun
Anak bersedia mencoba permainan dan mainan yang melibatkan gerakan, walaupun dia akan memerlukan dukungan dan dorongan ketika dia belajar cara menggunakannya.
17
Tabel 2 Indikator Pencapaian Tahap Perkembangan Motorik Halus
Anak Usia 3 – 6 tahun
USIA INDIKATOR PENCAPAIAN
Keterampilan menggambar anak mengalami kemajuan demikian pesat sehingga ia dapat meniru secara akurat banyak garis-garis dasar yang menjadi bagian dari huruf tertulis, walaupun ia belum dapat membentuk huruf yang lengkap.
3,5 – 4 tahun
Koordinasi tangan-matanya yang bertambah baik membuat dia dapat menggunakan satu macam alat makan di masing-masing tangan, untuk makan dengan cara yang lebih rapi dan untuk minum dari cangkir tanpa ada yang tumpah. Dia suka aktivitas menantang yang menggunakan koordinasi tangan-mata dan bersiap untuk mencobanya beberapa kali agar sukses. Pemahaman anak yang mengalami kemajuan ditambah dengan pengendalian tangannya yang lebih baik berarti bahwa dia ingin menulis namanya asalkan dia mempunyai contoh tulisan untuk ditiru. Dia sudah sepenuhnya mendahulukan kepentingan sendiri, berkehendak melakukan sendiri tugas dasar untuk dirinya tanpa bantuan. Anak lebih suka membasuh tangan, mengenakan baju, dan makan sendiri secara mandiri. Dia menggubah plastisin menjadi sebuah bentuk, menggunakan jari-jarinya untuk mencetaknya bukan membentuk dengan tekanan dari tangannya. Anak akan memperoleh banyak keterampilan menulis awal yang diperlukan untuk mengikuti kurikulum kelas balita, dan dia terus mengalami kemajuan dalam setiap bulan yang berlaku.
4 – 6 tahun
Kendalinya atas pensil lebih matang dan hal ini ditunjukkan dalam hal segala aspek dari kegiatan menggambar dan mewarnai. Hasil dari mewarnai gambar lebih rapi dan lebih dekat dengan baris batas. Dibandingkan dengan hasil setahun yang lalu, orang dan benda yang digambarnya mempunyai jauh lebih banyak rincian. Orang yang digambarnya mempunyai hidung, mata, telinga, rambut, kaki, tangan, dan bahkan jari-jari tangan.
18
USIA INDIKATOR PENCAPAIAN Tugas rumit seperti memotong kertas menggunakan gunting menjadi lebih mudah, dan dia melakukan ini dengan akurat kalau dia diberi waktu dan bersiap untuk bersikap sabar.
4. Jenis Motorik
Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik
kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian
besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu
sendiri. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik turun tangga
dan sebagainya.
Sedangkan menurut Sumantri (2005: 11) motorik halus adalah gerakan
yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang
dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya,
kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencorat-coret, menyusun
balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut
sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.
a. Motorik Kasar
1) Pengembangan Motorik Kasar
Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-
otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang
dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Perkembangan motorik
kasar meliputi penggunaan otot-otot kasar seperti tangan, kaki dan
badan.
19
Pertumbuhan dan perkembangan masing-masing anak berbeda,
ada yang cepat dan ada yang lambat, tergantung faktor bakat (genetik),
lingkungan (gizi dan cara perawatan kesehatan), dan konvergensi
(perpaduan antara bakat dan lingkungan). Oleh karena itu perlakukan
terhadap anak tidak dapat disamaratakan, sebaiknya dengan
mempertimbangkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak
(Diteknis Diklusepa, 2003: 8)
Pada prinsipnya, motorik kasar merupakan gerakan otot-otot
besar. Yakni gerakan yang dihasilkan otot-otot besar seperti otot
tungkai dan lengan. Misalnya gerakan menendang, menjejak, meraih
dan melempar.
Tujuan pendidikan fisik motorik atau disebut motorik kasar ini
agar anak-anak yang masih kecil adalah untuk mengembangkan
keterampilan dan ketertarikan fisik jangka panjang.
Seperti halnya teori Karl Groos dalam Izzaty (2005: 27), yang
teorinya bermana teori biologis mengatakan:
“Anak-anak bermain oleh karena anak-anak harus mempersiapkan diri dengan anak-anak binatang, yang bermain sebagai latihan mencari nafkah, maka anak manusiapun bermain untuk melatih organ-organ jasmani dan rohaninya untuk menghadapi masa depannya.”
Hakekatnya, perkembangan motorik anak berkaitan erat
dengan faktor lainnya. Selain berkaitan erat dengan fisik dan
intelektual anak, kemampuan motorikpun berhubungan dengan aspek
psikologis anak.
20
Damon & Hart menyatakan bahwa kemampuan fisik berkaitan
dengan self imager anak. Anak yang memiliki kemampuan fisik yang
lebih baik di bidang olah raga akan menyebabkan dia dihargai teman-
temannya. Hal ini juga seiring dengan hasil penelitian yang dilakukan
Ellerman bahwa kemampuan motorik yang baik berhubungan erat
dengan self-esteem. (Sumantri, 2005: 25)
Anak-anak menyenangi latihan keterampilan. Anak akan
berdiri pada papan keseimbangan atau menendang bola, mencoba
beberapa teknik berbeda sampai menentukan suatu pekerjaan yang
benar. Hal ini memberikan rasa percaya diri untuk mengembangkan
keterampilan selanjutnya seperti aktif berinisiatif ketika anak bermain
sendiri. Banyak aktivitas permainan yang melibatkan motorik kasar
anak pada usia 0 – 6 tahun yang dilakukan di lembaga Pendidikan
Usia Dini antara lain bermain ayunan, memanjat, menggali
terowongan di pasir, melempar dan menangkap bola, melompat tali,
berjalan lambat pada papan keseimbangan, mengendarai sepeda roda
tiga, meluncur diperosotan, menarik gerobak mainan, mendorong
kereta dorong, melukis dengan cat air, berlari di atas rumput,
mengetuk palu, menggergaji, menanam, bermain pasir dan lain
sebagainya.
21
Sebagai gerakan dasar motorik kasar adalah sebagai berikut:
Berjalan, meliputi jalan cepat, jalan lambat, jalan mundur, jalan
dengan ujung jari, jalan dengan tangan di pinggang dan lain-lain.
Berdiri, meliputi berdiri dengan ujung kaki dan dihitung
sampai 5, berdiri dengan satu kaki dan menghitung sampai 5,
berdiri dengan cara sebelumnya dengan mata tertutup.
Keseimbangan. Aktivitas ini dapat dilakukan pada papan titian.
Pertama berdiri di atas papan titian, berjalan dengan satu kaki pada
papan titian dan satu kaki lainnya di lantai, berjalan pada papan
titian dengan dua kaki, berjalan perlahan ( ke depan), berjalan
menyamping (dimulai dengan kaki yang dominan), berjalan
dengan tas (benda lain) di atas kepala, berjalan perlahan (mundur)
dan berjalan mundur dengan tas (sesuatu) di atas kepala.
Berlari, meliputi berlari cepat, berlari perlahan, berlari dengan
ujung jari, berlari dengan tangan ke belakang, berlari dengan
langkah pendek dan langkah panjang, berlari ke arah tertentu yang
disebutkan guru dan seterusnya.
Melompat, meliputi, melompat di tempat ke atas dan ke bawah,
melompat dengan satu kaki (engklek), melompat ke depan,
melompat ke belakang, melompat ke udara dan melompat dengan
membuat putaran (memutar), melompat dengan mata tertutup dan
seterusnya. Melompat dengan ketinggian tertentu (mulai dari
22
melompat rendah), melompat seperti binatang (katak, belalang atau
kanguru).
Mencongklang, yaitu gerakan dengan langkah maju pada satu
kaki dan satu kaki lainnya mengikuti namun dengan posisi tetap di
belakang. Gerakan ini dilakukan seperti gerakan kuda atau rusa
berlari. Sebaiknya anak-anak dibantu melakukan gerakan dengan
prosedur/cara yang benar.
Meloncat. Meloncat mungkin merupakan gerakan tubuh yang
cukup sulit bagi anak usia dini. Sebelum melakukan, pendidik
harus menjelaskan cara melakukan gerakan meloncat. Gerakan ini
dilakukan dengan cara melangkahkan satu kaki, ketika kaki
tersebut berada di udara, kaki lainnya melangkah maju.
Bermain bola, seperti melempar, menangkap, menendang,