11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian UMKM. Menurut UUD 1945 kemudian dikuatkan melalui TAP MPR NO.XVI/MPR-RI/1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi Ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu diberdayakan sebagai bagian integral ekonomi rakyat yang mempunyai kedudukan, peran, dan potensi strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang makin seimbang, berkembang, dan berkeadilan. Selanjutnya dibuatklah pengertian UMKM melalui UU No.9 Tahun 1999 dan karena keadaan perkembangan yang semakin dinamis dirubah ke Undang-Undang No.20 Pasal 1 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah maka Batasan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah dibagi menjadi tiga jenis yaitu usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah: Tabel 2.1 Usaha Mikro, Kecil, Menengah Jenis Usaha Definisi Kekayaan Bersih Hasil Penjualanan Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/ badan usaha perorangan Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah). Pengaruh Literasi Keuangan..., Risa Listanti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
18
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Pengertian UMKM.repository.ump.ac.id/8685/3/Risa Listanti Bab II.pdf · 2019-05-14 · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian UMKM.
Menurut UUD 1945 kemudian dikuatkan melalui TAP MPR
NO.XVI/MPR-RI/1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi
Ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu diberdayakan sebagai
bagian integral ekonomi rakyat yang mempunyai kedudukan, peran, dan
potensi strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang
makin seimbang, berkembang, dan berkeadilan. Selanjutnya dibuatklah
pengertian UMKM melalui UU No.9 Tahun 1999 dan karena keadaan
perkembangan yang semakin dinamis dirubah ke Undang-Undang No.20
Pasal 1 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah maka
Batasan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menurut UU No. 20 Tahun
2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah dibagi menjadi tiga jenis
yaitu usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah:
Tabel 2.1
Usaha Mikro, Kecil, Menengah
Jenis
Usaha
Definisi Kekayaan Bersih Hasil Penjualanan
Usaha
Mikro
adalah usaha
produktif milik
orang perorangan
dan/ badan usaha
perorangan
Memiliki kekayaan
bersih paling
banyak Rp.
50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah)
tidak termasuk
tanah dan bangunan
tempat usaha.
Memiliki hasil penjualan
tahunan paling banyak
Rp. 300.000.000,- (tiga
ratus juta rupiah).
Pengaruh Literasi Keuangan..., Risa Listanti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
12
Usaha
Kecil
Usaha Kecil
adalah usaha
ekonomi
produktif yang
berdiri sendiri,
yang dilakukan
oleh orang
perorangan atau
badan usaha yang
bukan merupakan
anak perusahaan
atau bukan
cabang
perusahaan yang
dimiliki, dikuasai,
atau menjadi
bagian baik
langsung maupun
tak langsung dari
usaha menengah
atau usaha besar
Memiliki kekayaan
bersih lebih dari
Rp. 50.000.000,-
(lima puluh juta
rupiah) sampai
dengan paling
banyak Rp.
500.000.000,- (lima
ratus juta rupiah)
tidak termasuk
tanah dan bangunan
tempat usaha
Memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp.
300.000.000,- (tiga ratus
juta rupiah) sampai
dengan paling banyak
Rp. 2.500.000.000,- (dua
miliar lima ratus rupiah).
Usaha
Menengah
Usaha Menengah
adalah usaha
ekonomi
produktif berdiri
sendiri, yang
dilakukan oleh
orang perorangan
atau badan usaha
yang bukan
merupakan anak
perusahaan atau
badan cabang
perusahaan yang
dimiliki, dikuasai,
atau menjadi
bagian langsung
maupun tak
langsung dari
usaha kecil atau
usaha besar
Memiliki kekayaan
bersih lebih dari
Rp. 500.000.000,-
(lima ratus juta
rupiah) sampai
dengan paling
banyak Rp.
10.000.000.000,-
(sepuluh miliar
rupiah) tidak
termasuk tanah dan
bangunan tempat
usaha
Memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp.
2.500.000.000,- (dua
miliar lima ratus rupiah)
sampai dengan paling
banyak Rp.
50.000.000.000,- (lima
puluh miliar rupiah).
Pengaruh Literasi Keuangan..., Risa Listanti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
13
2. Kinerja Usaha Menengah Kecil & Mikro.
Mutegi dkk. (2015) mendefinisikan kinerja UKM adalah hasil
kerja yang dicapai oleh individu dan menyesuaikan dengan peran atau
tugas individu tersebut dalam suatu perusahaan pada suatu periode waktu
tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standart
tertentu dari perusahaan individu tersebut bekerja. Kinerja Usaha mikro
kecil merupakan salah satu sasaran yang paling penting dari manajemen
keuangan satu tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimalisasi
kemakmuran pemilik selain memaksimumkan nilai perusahaan (Husnan
dan Pudjiastuti, 2015).
Menurut Srimindarti (2006) dalam Sudiarta (2014), kinerja
adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional organisasi, bagian
organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang
telah ditetapkan sebelumnya. Jadi kinerja adalah prestasi yang dicapai
suatu organisasi atau entitas dalam periode akuntansi tertentu yang diukur
berdasarkan perbandingan dengan berbagai standar.
Kinerja Usaha mikro kecil merupakan salah satu sasaran yang
paling penting dari manajemen keuangan satu tujuan manajemen keuangan
adalah untuk memaksimalisasi kemakmuran pemilik selain
memaksimumkan nilai perusahaan (Husnan dan Pudjiastuti, 2015).
Kinerja bisnis amat penting dalam menentukan keberhasilan dan
kegagalan dari sebuah bisnis. Umumnya pada tahap pembentukan atau
pendirian, sebuah bisnis sangat mungkin tidak menguntungkan karena
investasi dan biaya untuk mendirikan atau memulai bisnis. Namun ketika
bisnis mulai berkembang menjadi dewasa, keuntungan sudah harus
dihasilkan. Wawerau dan Ngugi (2014, 1-20) menyarankan bahwa
Pengaruh Literasi Keuangan..., Risa Listanti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
14
perusahaan kecil butuh konsentrasi pada kinerja, responden setuju bahwa
dengan laporan laba tersebut sangat penting karena itu dibutuhkan untuk
kelangsungan bisnis karena itu mempengaruhi kinerja usaha mikro kecil.
Kinerja keuangan dengan menggunakan tolok ukur laba sangat penting
karena dipahami bahwa laba merupakan daya tarik bagi investor/pemodal
untuk menanamkan modalnya dalam perusahaan atau bisnis, laba
merupakan salah satu ukuran keberhasilan pengelola atau pemilik dalam
mengelola sumberdaya yang terbatas untuk memperoleh hasil tertentu.
Laba juga merupakan faktor penentu kelangsungan hidup bisnis, dan dapat
menjadi motivator bagi pemilik dan pengelola guna meningkatkan kinerja