15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam penelitian ini. Terdapat beberapa teori utama yang menjadi dasar pemikiran dalam penelitian relevan dengan permasalahan yang akan diteliti, yaitu: 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia a) Pengertian Bahasa Indonesia Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu, pengertian umum bahasa yaitu merupakan alat untuk beriteraksi atau berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan yang digunakan oleh seorang manusia. Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu, pengertian umum bahasa yaitu merupakan alat untuk beriteraksi atau berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan yang digunakan oleh seorang manusia. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer dan bermakna konvensional yang dengannya satu kelompok masyarakat berkomunikasi antara sesama anggota. Manusia sendiri tidak dapat terlepas dari bahasa, kegiatan yang dilakukan manusia apapun itu pasti disertai kehadiran bahasa Parera (1993: 15). Sedangkan menurut Dardjowidjojo (2010: 16) bahasa merupakan suatu sistem simbol lisan yang arbiter yang dipakai oleh anggota suatu masyarakat, bahasa digunakan untuk berkomunikasi dan Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
46
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam
penelitian ini. Terdapat beberapa teori utama yang menjadi dasar pemikiran
dalam penelitian relevan dengan permasalahan yang akan diteliti, yaitu:
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia
a) Pengertian Bahasa Indonesia
Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi
individu, pengertian umum bahasa yaitu merupakan alat untuk
beriteraksi atau berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan,
konsep atau perasaan yang digunakan oleh seorang manusia. Bahasa
adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu, pengertian
umum bahasa yaitu merupakan alat untuk beriteraksi atau
berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau
perasaan yang digunakan oleh seorang manusia. Bahasa merupakan
sistem lambang bunyi yang arbitrer dan bermakna konvensional yang
dengannya satu kelompok masyarakat berkomunikasi antara sesama
anggota. Manusia sendiri tidak dapat terlepas dari bahasa, kegiatan yang
dilakukan manusia apapun itu pasti disertai kehadiran bahasa Parera
(1993: 15). Sedangkan menurut Dardjowidjojo (2010: 16) bahasa
merupakan suatu sistem simbol lisan yang arbiter yang dipakai oleh
anggota suatu masyarakat, bahasa digunakan untuk berkomunikasi dan
Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
16
berinteraksi antara sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka
miliki bersama. Bahasa merupakan wujud yang tidak dapat terlepas dari
kehidupan manusia.
Seperti yang diungkapkan Abdul Chaer bahwa bahasa adalah
alat untuk menyampaikan isi pikiran, bahasa adalah alat untuk
berinteraksi, bahasa adalah alat untuk mengekspresi diri, dan bahasa
adalah alat untuk menampung hasil kebudayaan, semuanya dapat
diterima (2003: v), sedangkan menurut Skinner, bahasa tidak lain
hanyalah merupakan seperangkat kebiasaan. Bahasa merupakan
gabungan berurutan antara dua proses yaitu proses produktif dan proses
resptif. Proses produktif berasal dari pembicara yang menghasilkan
kode-kode bahasa yang bermakna dan berguna, sedangkan proses resptif
berasal pendengar yang menerima kode-kode bahasa yang bermakna
dan berguna yang disampaikan oleh pembicara melalui alat-alat
artikulasi dan diterima melalui alat-alat pendengar (Chaer, 2003: 46).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa bahasa adalah lambang bunyi yang memiliki makna, digunakan
oleh sekelompok orang sebagai alat komunikasi.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi
fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah
sebagai alat untuk berkomunikasi, sedangkan fungsi bahasa secara
khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-
Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
17
hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan
untuk mengeksploitasi pengetahuan dan teknologi. Seperti yang
disampaikan oleh Oktavianus (2006: 1), bahasa tidak hanya berfungsi
sebagai alat untuk berkomunikasi tetapi juga berfungsi sebagai media
untuk melakukan tindakan dan cerminan budaya dari penuturnya.
Nababan (1993: 38) menjelaskan bahasa dapat dibagi menjadi dua aspek
yaitu hakekat dan fungsinya. Secara garis besar bahasa adalah suatu
sistem persyaratan yang terdiri dari unsur-unsur isyarat dan hubungan
antara unsur-unsur itu yang berupa fonem, morfem, frasa, dan kalimat.
Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk
berkomunikasi. Bahasa juga dibedakan menjadi empat golongan fungsi
yaitu fungsi kebudayaan, fungsi kemasyarakatan, fungsi perorangan,
dan fungsi pendidikan.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita pakai sehari-hari
dan juga bahasa resmi negara kita. Dalam penggunaannya, Bahasa
Indonesia mempunyai beberapa aturan yang harus ditaati agar kita bisa
menggunakannya dengan baik dan benar.
Menurut Wibowo mendefinisikan bahasa adalah sebuah sistem
atau sistem simbol bunyi yang bermakna berartikulasi yang bersifat
arbitrer dan konvensional yang bisa dipakai sebagai alat berkomunikasi
oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Yang
kedua adalah menurut Susanto yang mendefinisikan bahasa sebagai
Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
18
rangkaian bunyi yang bisa dihasilkan oleh alat ucap manusia secara
sadar yang ketiga menurut para ahli ada juga dari para ahli yaitu Tarigan
yang mendefinisikan bahasa sebagai suatu sistem yang sangat sistematis
untuk sistem generatif.
b) Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Seperti yang kita tahu, pembelajaran Bahasa Indonesia adalah
salah satu materi yang di ajarkan di bangku sekolah. Adapun tujuan
pembelajaran ini dapat kita tinjau dari dua sudut pandang, untuk para
siswa ditujukan agar para siswa mampu menghayati bahasa dan juga
sastra Indonesia serta mempunyai kemampuan yang baik dan benar
dalam berbahasa. Sementara tujuan bagi para guru yaitu untuk
mengembangkan potensi para siswa dalam berbahasa Indonesia, serta
agar lebih mandiri dalam menyiapkan dan menentukan bahan ajar sesuai
dengan kemampuan siswa dan kondisi lingkungan.
Selain itu, yang menjadi tujuan umum dari pembelajaran suatu
Bahasa yakni peran pentingnya di dalam perkembangan intelektual dan
emosional siswa serta sebagai penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua mata pelajaran. Di samping itu pembelajaran Bahasa
Indonesia juga dapat memungkinkan manusia untuk bisa saling
berkomunikasi dan berbagi pengalaman serta saling belajar satu sama
lain untuk meningkatkan kemampuan intelektual.
Adapun pembelajaran Bahasa Indonesia di bangku sekolah
diharapkan bisa membantu para siswa untuk mengenal dirinya sendiri,
Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
19
budayanya, budaya orang lain, belajar untuk menyampaikan gagasan,
serta mampu menggunakan kemampuan imajinatif dan analitis yang
terdapat pada diri masing-masing siswa. Peserta didik diharapkan bisa
berkomunikasi secara lebih efektif dan juga efisien serta mampu
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai etika dan kesopanan.
Peserta didik diharapkan bisa semakin menghargai bahasa Indonesia dan
bangga terhadap bahasa pemersatu bangsa tersebut.
Peserta didik diharapkan bisa memahami bahasa Indonesia dan
juga mampu menggunakannya secara tepat. Peserta didik diharapkan
bisa menggunakan bahasa Indonesia untuk semakin meningkatkan
kemampuannya. Peserta didik diharapkan mampu membaca untuk
memperluas wawasan mereka serta bisa memperhalus budi pekerti.
Peserta didik diharapkan bisa lebih menghayati sastra Indonesia.
Jadi, tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di bangku sekolah adalah
sebagai berikut:
1. Peserta didik diharapkan bisa berkomunikasi secara lebih efektif dan juga
efisien serta mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai etika
dan kesopanan.
2. Peserta didik diharapkan bisa semakin menghargai bahasa Indonesia dan
bangga terhadap bahasa pemersatu bangsa tersebut.
3. Peserta didik diharapkan bisa memahami bahasa Indonesia dan juga mampu
menggunakanya secara tepat.
Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
20
4. Peserta didik diharapkan bisa menggunakan Bahasa Indonesia untuk semakin
meningkatkan kemampuannya.
5. Peserta didik diharapkan mampu membaca untuk memperluas wawasan
mereka serta bisa memperhalus budi pekerti.
6. Peserta didik diharapkan bisa lebih menghayati Sastra Indonesia.
7. Peserta didik diharapkan bertambah hakekat kemampuan Membaca dan
Menulis.
Di dalam Bahasa Indonesia sendiri memiliki beberapa fungsi yang mana
dari pembahasan tentang pengertian bahasa Indonesia ini, fungsi tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Yang pertama adalah fungsi dari bahasa Indonesia itu sendiri adalah
mengungkapkan segala sesuatu yang ada hubungannya atau dalam diri
seseorang baik berbentuk perasaan pikiran kemudian bisa juga Gagasan dan
keinginan yang dimiliki oleh orang tersebut.
2. Bahasa Indonesia juga bisa untuk mempermudah kita dalam berbicara
dengan menggunakan tata bahasa di lingkungan baru untuk beradaptasi
dengan orang lain. Jadi pada tahapan ini bahasa Indonesia sangat
mempermudah dan juga bisa menilai baik orang lain atau diri kita dan
seperti apa kita dalam kehidupan masyarakat.
3. Bahasa Indonesia juga bisa disebut alat kontrol sosial karena dalam
konsepnya ilustrasi akan penulis berikan seperti ini misalnya jika ada
seseorang yang merasa sangat emosi tidak terbendung ya dapat
melampiaskannya dengan menuliskan sebuah kata-kata kemudian bernyanyi
Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
21
atau bisa disesuaikan dengan kebiasaan orang tersebut oleh karena itu kita
bicara memiliki sudut pandang baru sikap baru kemudian tindakan baru yang
baik dan dapat kita nilai dalam kehidupan kita sehingga dapat kita gunakan
sebagai alat kontrol sosial.
4. Yang ke-4 adalah bahasa Indonesia juga dapat memberikan fungsi sebagai
sosial dalam hal yang dapat bicara kita gunakan sehari-hari contohnya saja
seperti belajar atau bekerja dalam sebuah perusahaan dan bisa berorganisasi
atau melakukan yang paling mudah yaitu pengucapan Bahasa Indonesia
yang baik dalam diri kita akan memberikan penilaian yang sangat baik
tersendiri dari lawan bicara kita jadi anda akan tahu bahasa indonesia
tersebut dalam penggunaan sosial.
Membaca adalah suatu keterampilan yang kompleks, yang rumit, yang
mencakup atau melibatkan serangkaian keterampilan-keterampilan yang lebih
kecil, mencakup tiga komponen yaitu: (a) pengenalan terhadap aksara serta
tanda-tanda baca; (b) korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur
linguistik yang formal; (c) hubungan lebih lanjut dari keduanya (Tarigan.
2008:11).
Sedangkan menurut Sanjaya dalam (Sukirno. 2009:2), membaca adalah
proses untuk memperoleh pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan kata.
Membaca dalam arti luas mencakup berbagai macam keterampilan. Baik
keterampilan membaca pesan-pesan yang terkandung dalam bahan bacaan,
keterampilan memahami yang tersirat dalam yang tersurat, maupun keterampilan
dalam berkomunikasi lewat bahasa tulis.
Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
22
Sedangkan menurut Klein dalam (Dalman. 2014:6), Membaca merupakan
suatu proses, artinya adalah informasi dari teks atau pengetahuan sipembaca
mempunyai peran utama dalam membentuk makna. Membaca adalah strategis,
artinya pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi sesuai dengan teks
dan konteks untuk mengonstruk ketika membaca. Membaca adalah interaktif,
artinya keterlibatan pembaca dengan teks tergantung konteks. Ketika orang
membaca suatu teks yang bermanfaat akan menemukan ide dan punya tujuan
sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks, dan pada akhirnya pembaca
mampu memahami isinya dan dapat menerangkan dengan bahasanya sendiri.
Dari beberapa uraian di atas, penulis dapat mengambil simpulan bahwa
membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan atau maksud yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media bahasa
tulis berupa rangkaian kata-kata. Dari kegiatan membaca, pembaca dapat
menerangan kembali dengan bahasanya sendiri melalui tulisan ataupun
menjelaskan melalui kata-kata kepada orang lain.
Keterampilan membaca seorang siswa diperoleh melalui pembelajaran
yang berlangsung secara terprogram dan terus menerus. Kemampuan membaca
siswa-siswi jenjang Sekolah Dasar (SD) dapat diukur dalam tabel sebagai
berikut:
Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
23
Tabel. 2.1.
Tabel kemampuan membaca.
No Kelas Interval Keterangan
1 I 60 – 80 kata per menit
2 II 90 – 100 kata per menit
3 III 120 – 140 kata per menit
4 IV 150 – 160 kata per menit
5 V 170 – 180 kata per menit
6 VI 190 – 250 kata per menit
(Harras dkk, 1997 dalam Dalman, 2014:45)
Secara khusus, perkembangan kemampuan membaca pada anak
berlangsung dalam beberapa tahap sebagai berikut:
a. Tahap fantasi (magical stage)
Pada tahap ini anak mulai belajar menggunakan buku, mulai berpikir bahwa
buku itu penting, melihat atau membolak-balikan buku dan kadang-kadang
anak membawa buku kesukaannya. Pada tahap pertama, guru dapat
memberikan atau menunjukkan model/contoh tentang perlunya membaca,
membacakan sesuatu pada anak, membicarakan buku pada anak.
b. Tahap pembentukan konsep diri (self concept stage)
Anak memandang dirinya sebagai pembaca, dan mulai melibatkan diri
dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku, memberi makna pada
gambar atau pengalaman sebelumnya dengan buku, menggunakan bahasa
buku meskipun tidak cocok dengan tulisan. Pada tahap kedua ini, orang tua
atau guru memberikan rangsangan dengan jalan membacakan sesuatu pada
anak. Guru hendaknya memberikan akses pada buku-buku yang diketahui
anak-anak. Orang tua atau guru juga hendaknya melibatkan anak
membacakan buku.
Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
24
c. Tahap membaca gambar (bridging reading stage)
Pada tahap ini anak menjadi sadar pada cetakan yang tampak serta dapat
menemukan kata yang sudah dikenal, dapat mengungkapkan kata-kata yang
memiliki makna dengan dirinya, dapat mengulang kembali cerita yang
tertulis, dapat mengenal cetakan kata dari puisi atau lagu yang dikenalinya
serta sudah mengenal abjad. Pada tahap ketiga ini, guru membacakan
sesuatu pada anak-anak, menghadirkan berbagai kosakata pada lagu dan
puisi, memberikan kesempatan sesering mungkin.
d. Tahap pengenalan bacaan (take-off reader stage)
Anak mulai menggunakan tiga sistem isyarat (fraphoponic, semantic dan
syntactic) secara bersama-sama. Anak tertarik pada bacaan, mulai mengingat
kembali cetakan pada konteknya, berusaha mengenal tanda-tanda pada
lingkungan serta membaca berbagai tanda seperti kotak susu, pasta gigi, atau
papan iklan. Pada tahap keempat ini, guru masih harus membacakan sesuatu
pada anak-anak sehingga mendorong anak membaca suatu pada berbagai
situasi. Orang tua dan guru jangan memaksa anak membaca huruf secara
sempurna.
Untuk memberikan rangsangan positif terhadap munculnya berbagai
potensi keberbahasaan anak maka lingkungan (termasuk didalamnya peranan
orang tua dan guru) seharusnya menciptakan berbagai aktifitas bermain
secara sederhana yang memberikan arah dan bimbingan agar berbagai
potensi yang tampak akan tumbuh dan berkembang secara optimal.
Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
25
Sedangkan menulis merupakan media komunikasi pengungkapan
pikiran, ide dan gagasan untuk mencapai suatu maksud tertentu. Syamsudin
(2011: 2) menyampaikan dengan merangkai serta menyusun secara cermat
buah pikiran ke dalam bentuk tulisan yang teratur tentang suatu masalah
merupakan kegiatan menulis.
Sementara menurut Tarigan (2008: 3) menulis merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara
tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis
merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Mengkombinasikan
dan menganalisis setiap unsur kebahasaan dalam sebuah karangan
merupakan suatu keharusan bagi penulis, dari sinilah akan terlihat sejauh
mana pengetahuan yang dimiliki penulis dalam menciptakan sebuah
karangan. Berikut ini merupakan hubungan antara penulis dan responsi
pembaca:
Tabel. 2.2. hubungan antar penulis dan responsi pembaca.
(Tarigan, 2008:5)
MAKSUD PENULIS RESPONSI PEMBACA
Memberitahukan atau mengajar
Mengerti/memahami
Meyakinkan atau mendesak
Percaya atau menentang
Menghibur atau menyenangkan
Kesenangan ertetis
Mengutarakan/mengekspresikan perasaan
dan emosi yang berapi-api
Tingkah laku/pemikiran yang
dikendalikan oleh emosi
Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
26
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah aktivitas
dalam menuangkan ide, penyampaian pesan atau informasi, dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai medianya, secara emosional dan logika dalam
penyampaiannya, sehingga menjadi kalimat yang bermakna. Seorang guru
Bahasa Indonesia harus mampu mengembangkan keterampilan menulis seorang
siswa. Seorang guru harus senantiasa mengadopsi beberapa teknik dan alternatif
dalam mengembangkan keterampilan siswa.
2. Hakekat Pembelajaran
Dalam pembelajaran ada dua aktivitas yaitu kegiatan belajar dan
kegiatan mengajar, terjadi interaksi dua arah antara guru dan siswa.
Pembelajaran harus dikelola dengan manjemen yang baik, oleh karena itu
pengelolaan kelas menjadi hal yang sangat penting. Pembelajaran diawali
dengan informasi spesifik tentang apa yang akan dicapai dari pembelajaran
yang dimaksud, bangkitkan respons positif dari siswa sehingga transfer
pengetahuan akan dapat dicerna dengan baik.
Kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi
dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilannya. Kegiatan pembelajaran
harus diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian kompetensi yang telah
dirancang dalam kurikulum agar setiap siswa mampu menjadi pembelajar
mandiri sepanjang hayat (Permendikbud No. 81A, 2013)
Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
27
Murid yang berkesulitan belajar memerlukan waktu, kesempatan dan
cara belajar yang berbeda dengan para murid yang normal. Dengan kata lain,
murid yang berkesulitan belajar pasti memerlukan layanan dan perlakuan
khusus. Mengapa demikian? Pertama mentransfer ilmu pengetahuan adalah
merupakan kewajiban bagi guru. Kedua layanan pendidikan adalah hak bagi
setiap anak untuk memperoleh pengetahuan dalam menyongsong masa
depan. Ketiga guru tidak boleh memberikan perlakuan yang sama terhadap
siswa yang berbeda kemampuan. Keempat pembelajaran remidial sebagai
bagian dari inovasi pembelajaran yang tak terpisahkan dalam kegiatan
pembelajaran. Sehingga guru harus memperhatikan dalam perencanaan
ruang kelas untuk pembelajaran yang baik dan benar.
Gradler, (2011; 141) mengutip pendapat Skinner ada tiga hal yang
perlu dipertimbangkan dalam perencanaan ruang kelas, yaitu:
a) Stimulasi diskriminatif, kejadian spesifik yang akan direspons oleh siswa.
b) Kontingensi penguatan, mengatur siswa, mempertimbangkan karakteristik
siswa.
c) Dinamika ruang kelas.
Dengan memperhatikan berbagai dinamika dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, guru dituntut memperhatikan arah kebijakan
sekolah, memperhatikan perkembangan dan karakteristik siswa, hal itu untuk
menyesuaikan materi yang ada pada silabus dengan tuntutan masa kini dan
kebutuhan masa datang. Pengembangan pembelajaran harus dikemas
sedemikian rupa dengan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
28
a) Berpusat pada siswa.
b) Mengembangkan kreatifitas siswa.
c) Menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang.
d) Bermuatan nilai etika, estetika, logika dan kinestetika.
e) Pengalaman belajar yang beragam dengan penerapan berbagai strategi
dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif,
efisien dan bermakna.
Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas
mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan
seorang guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi
yang harmonis antara pengajar itu sendiri dengan si murid yang sedang
belajar. (Rivai, Metode Mengajar dalam www. google.com).
Gagne dan Briggs menyebutkan prosedur umum pembelajaran ada
sembilan (9) urutan kegiatan pembelajaran, yaitu:
1) Memberikan motivasi atau menarik perhatian,
2) Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik,
3) Mengingatkan kompetensi prasyarat,
4) Memberikan stimulus (masalah, topik dan konsep),
5) Memberikan petunjuk belajar (cara mempelajari),
6) Menimbulkan penampilan peserta didik,
7) Memberikan umpan balik,
8) Menilai penampilan,
9) Menyimpulkan.
Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
29
Berdasarkan pendapat tersebut, prosedur umum pembelajaran dapat
diuraikan dalam urutan kegiatan pembelajaran sebagai berikut :
a. Pra Kegiatan
Menciptakan kondisi mendidik
Menciptakan kesiapan belajar siswa
Menciptakan suasana belajar yang kondusif
b. Kegiatan Awal
Mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi sebelumnya
Memberikan komentar atas jawaban yang diberikan siswa dalam
kegiatan pembelajaran
c. Kegiatan Inti
Menyampaikan tujuan khusus pembelajaran kepada siswa,
Mengingatkan dan sedikit mengulas kompetensi prasyarat (free
roqusife material)
Menyampaikan alternatif kegiatan yang akan ditempuh siswa
Membahas materi pelajaran atau menyampaikan materi pelajaran
Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi
material
Melaksanakan penilaian proses di sela-sela penyampaian materi
pelajaran
d. Kegiatan Akhir
Melaksanakan umpan balik
Menyimpulkan materi pelajaran yang telah disampaikan
Melaksanakan penilaian hasil
Melaksanakan tindak lanjut pembelajaran
Mengemukakan topik yang akan dipelajari pada waktu yang akan
datang
Menutup kegiatan pembelajaran
Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
30
Bagan 1
Berikut merupakan bagan faktor-faktor pendukung pembelajaran
(Arikunto, 2004: 32)
Suharsimi Arikunto, (2004: 31) menyatakan bahwa terdapat 6 (enam)
faktor penting yang mendulang keberhasilan proses pembelajaran, yaitu: (1)
siswa, (2) guru, (3) kurikulum, (4) sarana dan prasarana pendidikan (5)
pengelolaan dan (6) lingkungan dan situasi umum sekolah.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah merupakan proses interaksi dan komunikasi,
penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu ke penerima
pesan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Proses yang
dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam rancangan
tertentu, sumber pesannya guru, siswa, buku dan media pembelajaran.
Lulusan
Pribadi
seutuhnya
PEMBELAJARAN
Siswa
Guru
Kurikulum Sarana &
Prasarana Pengelolaan
Lingkungan & situasi
umum
Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
31
3. Hakekat Remidial
Pada umumnya, dalam setiap pembelajaran dapat ditemukan tiga
kelompok siswa ditinjau dari hasil belajarnya, yaitu kelompok siswa dengan
hasil belajar tinggi, sedang dan rendah. Berkaitan dengan hal tersebut maka
diperlukan penanganan yang bijaksana kepada ketiga kelompok tersebut.
Dalam hal ini kelompok dengan hasil belajar yang tinggi dan sedang dapat
diberikan pengayaan, sedangkan kelompok dengan hasil belajar yang rendah
diberikan remidial.
Remidial berasal dari kata remedy (Bahasa Inggris) yang berarti obat,
memperbaiki, atau menolong. Oleh karena itu, remidial berarti hal-hal yang
berhubungan dengan perbaikan. Pengajaran remidial merupakan suatu
bentuk pengajaran yang bersifat mengobati, menyembuhkan, atau
membetulkan pengajaran dan membuatnya menjadi lebih baik dalam rangka
mencapai tujuan pengajaran yang maksimal. Remidial merupakan suatu
sistem belajar yang dilakukan berdasarkan diagnosis yang komprehensif
(menyeluruh), yang dimaksudkan untuk menemukan kekurangan-
kekurangan yang dialami peserta didik dalam belajar sehingga dapat
mengoptimalkan prestasi belajar. Dengan kata lain, kegiatan perbaikan yang
dilakukan merupakan segala usaha yang dilaksanakan untuk
mengidentifikasi jenis-jenis dan sifat-sifat kesulitan belajar, menemukan
faktor-faktor penyebabnya, dan kemudian mengupayakan alternatif-alternatif
pemecahan masalah kesulitan belajar, baik dengan cara pencegahan maupun
penyembuhan, berdasarkan data dan informasi yang lengkap dan objektif.
Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018
32
Pembelajaran remidial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan
bagi peserta didik yang mengalami kesulitan atau kelambatan belajar
(Direktorat PSMA, 2010). Pemberian pembelajaran remidial meliputi dua
langkah pokok, yaitu pertama mendiagnosis kesulitan belajar, dan kedua
memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remidial. Remedial bukan
mengulang tes (ulangan harian) dengan materi yang sama, tetapi guru
pendidik memberikan perbaikan pembelajaran pada KD yang belum
dikuasai oleh peserta didik melalui upaya tertentu. Setelah perbaikan
pembelajaran dilakukan, guru melakukan tes untuk mengetahui apakah
peserta didik telah memenuhi kompetensi minimal dari KD yang
diremedialkan.
Setiap guru berharap peserta didiknya dapat mencapai penguasaan
kompetensi yang telah ditentukan. Berdasarkan permendikbud No.65 tentang
Standar Proses, No.66 thn 2013 tentang standar penilaian, setiap pendidik