Top Banner
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islam Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) figur adalah bentuk atau wujud, tokoh atau panutan, artinya sentral yang menjadi pusat, perhatian. Persamaan dari kata figur sendiri adalah profil, sosok (yang mengandung makna bentuk tubuh, bodi, perawakan, postur, raut badan, dan kepribadian atau sikap tubuh), tokoh dan panutan. Menurut Alwi (2002:316) figur adalah suatu bentuk wujud tokoh, peran seseorang dan merupakan sentral yang menjadi pusat perhatian banyak orang. Figur guru dapat diartikan dengan melihat sudut pandang. Secara konseptual, guru yang diharapkan adalah sosok guru yang diidamkan oleh setiap pihak yang terkait. Misalnya dari sudut pandang siswa, guru harus dapat dijadikan sebagai sumber motivasi belajar, sumber keteladanan, ramah dan penuh dengan kasih sayang. Sebagai teladan guru harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan profil dan idola, atau dengan kata lain, seluruh kehidupannya adalah figur bagi anak didik dan masyarakat. Sedangkan dari sudut pandang orangtua, guru diharapkan dapat menjadi mitra pendidik bagi siswa, dengan harapan guru bisa menjadi orangtua disekolah. Mulyasa, (2013:177) mengatakan derasnya arus informasi yang berkembang di masyarakat menuntut setiap orang untuk bekerja keras agar dapat mengikuti dan memahaminya, kalau tidak kita akan ketinggalan jaman. 7 Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

Dec 01, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Figur guru dalam pandangan Islam

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) figur adalah bentuk

atau wujud, tokoh atau panutan, artinya sentral yang menjadi pusat, perhatian.

Persamaan dari kata figur sendiri adalah profil, sosok (yang mengandung

makna bentuk tubuh, bodi, perawakan, postur, raut badan, dan kepribadian

atau sikap tubuh), tokoh dan panutan.

Menurut Alwi (2002:316) figur adalah suatu bentuk wujud tokoh, peran

seseorang dan merupakan sentral yang menjadi pusat perhatian banyak orang.

Figur guru dapat diartikan dengan melihat sudut pandang. Secara konseptual,

guru yang diharapkan adalah sosok guru yang diidamkan oleh setiap pihak

yang terkait. Misalnya dari sudut pandang siswa, guru harus dapat dijadikan

sebagai sumber motivasi belajar, sumber keteladanan, ramah dan penuh

dengan kasih sayang. Sebagai teladan guru harus memiliki kepribadian yang

dapat dijadikan profil dan idola, atau dengan kata lain, seluruh kehidupannya

adalah figur bagi anak didik dan masyarakat. Sedangkan dari sudut pandang

orangtua, guru diharapkan dapat menjadi mitra pendidik bagi siswa, dengan

harapan guru bisa menjadi orangtua disekolah.

Mulyasa, (2013:177) mengatakan derasnya arus informasi yang

berkembang di masyarakat menuntut setiap orang untuk bekerja keras agar

dapat mengikuti dan memahaminya, kalau tidak kita akan ketinggalan jaman.

7

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

8

Demikan halnya dalam pembelajaran di sekolah, untuk memperoleh yang

optimal dituntut tidak hanya mengandalkan terhadap apa yang ada didalam

kelas, tetapi harus mampu dan mau menelusuri aneka ragam sumber belajar

yang diperlukan. Figur guru profesional memang saat ini sedang sangat dicari

dikalangan guru dan dunia pendidikan. Kehadiran guru sebagai figur karena

sejak dahulu seorang guru sudah mengantongi pendidikan lebih dari

kebanyakan orang. Sehingga perilaku guru perlu ditiru oleh kebanyakan

orang.

Menurut Djamarah, (2010:2) guru adalah unsur manusiawi dalam

pendidikan, guru adalah figur manusia, yaitu sumber yang menempati posisi

dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Guru dan anak didik

adalah dua sosok manusia yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan.

Boleh jadi dimana ada guru disitu ada anak didik yang ingin belajar dari guru.

Guru dengan ikhlas memberikan apa yang diinginkan oleh anak didiknya.

Menurut Daradjat dan kawan-kawan (1992:41) yang dikutip oleh

Djamarah, (2010:32) menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang

sembarangan, tetapi harus memenuhi syarat, diantaranya adalah guru harus

takwa kepada Allah swt. Artinya, guru sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan

islam, tidak mungkin mendidik anak didik agar bertakwa kepada Allah, jika

ia sendiri tidak bertakwa kepada-Nya. Sebab, ia adalah teladan bagi anak

didiknya sebagaimana Rasulullah saw, menjadi teladan bagi umatnya.

Sejauhmana seorang guru mampu memberi teladan yang baik kepada semua

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

9

anak didiknya, sejauh itu pulalah ia diperkirakan akan berhasil mendidik

mereka agar menjadi generasi penerus bangsa yang baik dan mulia.

Secara singkat, guru bermutu (efektif) menurut Haris, Mujis (2005) yang

dikutip oleh Musfah, (2015:21) memiliki empat kemampuan sebagai berikut :

a. Profesionalitas, sebuah komitmen dalam menjalankan fungsi agar peserta

didik berhasil, percaya diri, selalu siap menghadapi tantangan, amanah,

serta menghargai keragaman anak didik.

b. Kemampuan berfikir serta analitik dan konseptual

c. Memiliki dorongan kuat untuk melakukan perbaikan , keingintahuan

yang tinggi, dan inisiatif

d. Kemampuan guru memimpin dalam kelas.

Guru agama Islam menurut Musfah, (2015:19) adalah seseorang yang

mengajar dan mendidik agama Islam dengan membimbing, menuntun,

memberi tauladan dan membantu mengantarkan anak didiknya ke arah

kedewasaan jasmani dan rohani. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan

agama yang hendak di capai yaitu membimbing anak agar menjadi seorang

muslim yang sejati, beriman, teguh, beramal sholeh dan berakhlak mulia,

serta berguna bagi masyarakat, agama dan Negara.

Djamarah, (2010:4) mengatakan pendidikan rohani untuk membentuk

kepribadian anak didik lebih dipentingkan. Anak didik yang berilmu dan

berketerampilan belum tentu berakhlak mulia. Cukup banyak orang yang

berilmu dan berketerampilan tetapi karena tidak mempunyai akhlak yang

mulia, mereka terkadang menggunakannya untuk hal-hal yang negatif.

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

10

Namun demikian bukan berarti orang yang berilmu dan berketerampilan tidak

diharapkan, tetapi yang sangat diperlukan tentu saja adalah orang yang

berilmu dan berketerampilan, serta yang berakhlak mulia. Pembinaan anak

didik oleh guru mencakup pada tiga aspek yaitu anak didik yang berakhlak

mulia/bersusila, cakap dan terampil.

Djamarah, (2010:6) mengatakan ebagai guru pendidikan agama Islam

haruslah taat kepada Tuhan, mengamalkan segala perintahnya dan menjauhi

segala larangannya. Bagaimana ia akan dapat menganjurkan dan mendidik

anak untuk berbakti kepada Tuhan kalau ia sendiri tidak mengamalkannya,

jadi sebagai guru agama haruslah berpegang teguh kepada agamanya,

memberi teladan yang baik dan menjauhi yang buruk. Anak mempunyai

dorongan meniru, segala tingkah laku dan perbuatan guru akan ditiru oleh

anak-anak. Bukan hanya terbatas pada hal itu saja, tetapi sampai segala apa

yang dikatakan guru itulah yang dipercayai murid, dan tidak percaya kepada

apa yang tidak dikatakannya.

B. Aspek-Aspek Figur Guru PAI

1. Karakteristik guru PAI

Peran guru dalam pendidikan menurut Tim Nasional Dosen

Kependidikan, (2016:43) memiliki peran strategis dan sering dikatakan

pula sebagai ujung tombak dari keberhasilan pendidikan. Karena itu

dalam meningkatkan mutu pendidikan yang pertama-tama perlu

diperbaiki dalam meningkatkan mutu pendidikan terlebih dahulu adalah

perbaikan mutu gurunya.

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

11

Tim Nasional Dosen Kependidikan, (2016:44) menjelaskan lebih

rinci bahwa tugas menjadi guru memang tidak mudah dan tidak semua

orang dapat melakukan tugas sebagai guru. Menurut Daradjat,

sebagaimana dikutip oleh Qomari Anwar (2002) ada sejumlah

persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang guru, yaitu:

a. Bertaqwa kepada Allah

b. Berilmu

c. Sehat jasmani

d. Berkelakuan baik

Istilah karakterisitk atau sifat menurut Musfah, (2015:164), dapat

diartikan dasar watak yang dibawa sejak lahir. Menjadi guru di abad ini,

tidak cukup hanya mempunyai kemampuan teknis semacam penguasaan

materi, penguasaan metode pengajaran dan penguasaan menata dan

mengatur kelas. Guru saat ini dituntut untuk memiliki sedikitnya delapan

karakteristik. Kedelapan karakterisitk itu merupakan tuntutan kebutuhan

bagi para murid yang disebut digital native. Berikut adalah ke delapan

karakterisitik guru di abad ke-21 yaitu:

a. Adaptor (mampu mengadaptasi)

b. Communicator (mampu berkomunikasi)

c. Learner

d. Visionary

e. Leader (pemimpin)

f. Model

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

12

g. Collaborator

h. Risk Taker (berani mengambil resiko).

Oktradiksa, (2012: 9-10) menjelaskan bahwa karakteristik

kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru dalam menggeluti

profesinya adalah meliputi:

a. Guru yang fleksibel

Pada umumnya ditandai dengan keterbukaan berpikir dan

beradaptasi selain itu, ia juga memiliki resistensi (daya tahan)

terhadap ketertutupan ranah cipta yang prematur (terlampau dini)

dalam pengamatan dan pengenalan. Ketika mengamati dan

mengenali suatu objek atau situasi tertentu. Seorang guru yang

fleksibel selalu berpikir kritis. Berpikir kritis adalah berpikir dengan

penuh pertimbangan akal sehat yang dipusatkan pada pengambilan

keputusan untuk mempercayai atau melakukan atau menghindar

sesuatu. Dalam proses belajar mengajar, fleksibilitas kognitif guru

terdiri dari tiga dimensi yaitu : (1) dimensi karakteristik pribadi guru

; (2) dimensi sikap kognitif guru terhadap siswa; (3) dimensi sikap

kognitif guru terhadap mata pelajaran dan metode mengajar.

b. Guru yang terbuka

Secara psikologis biasanya ditandai dengan kesediaannya yang

relatif tinggi untuk mengkomunikasikan dirinya dengan faktor-faktor

eksteren antara lain (1) siswa, (2) teman sejawat, dan (3) lingkungan

pendidikan tempatnya bekerja. Ia mau menerima kritik dengan

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

13

ikhlas. Di samping itu ia juga memiliki empati, yakni respon afektif

terhadap pengalaman emosional dan perasaan tertentu orang lain.

Ditinjau dari sudut fungsi dan signifikansi, keterbukaan psikologis

merupakan karakteristik kepribadian yang penting bagi guru dalam

hubungannya sebagai direktor belajar sebagai anutan siswa.

Menurut Firdaus, (2011:8), untuk membentuk moralitas dan

akhlak terhadap peserta didik, maka terlebih dahulu seorang guru

harus menghiasi dirinya dengan sifat dan akhlaq karimah dalam

setiap gerak tindak dan perbuatannya. Seorang guru yang jauh dari

sifat dan akhlaq karimah, maka akan sulitlah bagi guru tersebut

untuk menginternalisasikan norma dan akhlaq yang mulia ke dalam

diri peserta anak didiknya, bahkan guru tersebut akan runtuh

kewibawaannya di hadapan para anak didiknya.

Al-Abrasyi yang dikutip oleh Nurhidayah, (2009:27)

menyebutkan bahwa guru agama Islam sebaiknya memiliki sifat-

sifat sebagai berikut:

a. Zuhud: tidak mengutamakan materi, dan lebih mengutamakan

mengajar karena mengajar untuk mencari ridho Allah SWT

b. Bersih tubuhnya : penampilan lahiriyah yang menyenangkan

c. Bersih jiwanya : tidak mempunyai dosa besar

d. Tidak riya

e. Tidak memendam rasa dengki dan iri hati

f. Tidak menyukai permusuhan

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

14

g. Ikhlas dalam melaksanakan tugas

h. Sesuai antara perkataan dan perbuatan

i. Tidak malu mengakui ketidaktahuan

j. Bijaksana dan tegas dalam perkataan maupun perbuatan

k. Rendah hati (tidak sombong)

l. Lemah lembut, pemaaf dan sabar

m. Mengetahui karakter murid, mencakup pembawaan,

pembiasaan, perasaan, dan pemikiran.

2. Kompetensi guru PAI

Musfah, (2015:180) mengatakan dari tugas profesi, tampak sekali

bahwa tugas guru sudah cukup berat, belum lagi tugas kemanusiaan dan

kemasyarakatan. Karena itu, untuk menjadi guru sebaiknya harus diawali

dengan panggilan jiwa/ hati nurani, sehinnga tumbuh minat yang kuat

terhadap jabatan atau profesi itu. Jika minat sudah tumbuh, maka tugas

seberat apapun tidak akan dirasakan berat, bahkan mungkin akan muncul

perasaan bangga dan bahagia dengan tugas profesinya itu, karena tugas

sebagai guru merupakan salah satu tugas yang tergolong mulia

Kompetensi menurut Tim Nasional Dosen Kependidikan, (2016:73)

merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap

yang ditampilkan melalui unjuk kerja. Kepmendiknas No. 045/U/2002

menyebutkan kompetensi sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh

tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan

tertentu. Jadi kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

15

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan

penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen

pembelajaran.

Tim Nasional Dosen Kependidikan, (2016:71) menjelaskan bahwa di

dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen dijelaskan bahwa “kompetensi adalah seperangkat

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki, dihayati, dan

dikuasai oleh guru dan dosen dalam melaksanakan tugas

keprofesionalannya”

Hanafiah, (2010:103) mengatakan bahwa guru sebagai pelaku

otonomi kelas memiliki wewenang untuk melakukan reformasi kelas

(classroom reform) dalam rangka melakukan perubahan perilaku peserta

didik secara berkelanjutan yang sejalan dengan tugas perkembangannya

dan tuntutan lingkungan di sekitarnya. Guru sebagai arsitek perubahan

perilaku peserta didik dan sekaligus sebagai model panutan para peserta

didik dituntut memiliki kompetensi yang paripurna, seperti :

a. Kompetensi paedagogik

Kompetensi paedagogik yang harus dikuasai seorang guru/pendidik

adalah sebagai berikut:

1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,

spritual, sosial, cultural, emosional, dan intelektual

2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang

mendidik

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

16

3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran

yang diajarkan

4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

kepentingan pembelajaran

6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki

7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta

didik

8) Menyelenggarakan penilaian evaluasi proses dan hasil belajar

9) Memanfaatkan hasil penilaian untuk kepentingan pembelajaran

10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas

pembelajaran

b. Kompetensi kepribadian

Kompetensi kepribadian yang harus dimiliki guru adalah sebagai

berikut:

1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan

kebudayaan nasional Indonesia

2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia,

dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat

3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,

arif dan berwibawa

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

17

4) Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga

menjadi guru, dan rasa percaya diri.

5) Menjunjung tinggi kode etik guru

c. Kompetensi sosial

Kompetensi sosial yang harus dimiliki guru adalah sebagai berikut :

1) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif

karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar

belakang keluarga dan status sosial ekonomi

2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orangtua dan masyarakat

3) Beradaptasi di tempat bertugas diseluruh wilayah Republik

Indonesia yang memiliki keragaman budaya

4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain

secara lisan dan tulisan atau bentuk lain

d. Kompetensi profesional

Kompetensi profesional yang harus dimiliki guru adalah sebagai

berikut :

1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diajarkan

2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran yang diajarkan

3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diajarkan secara

kreatif

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

18

4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif

5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mengembangkan diri.

Sesuai dengan tugas profesionalnya, Musfah, (2015:180) menjelaskan

bahwa ada beberapa kemampuan dasar atau kompetensi yang harus

dimiliki oleh seorang guru menurut Benjamin Bloom yaitu:

a. Kemampuan bidang pengetahuan (kognitif)

b. Kemampuan bidang sikap-perilaku (afektif)

c. Kemampuan keterampilan (psikomotor)

C. Peran dan tugas guru PAI

Tim Nasional Dosen Kependidikan, (2016:113) menjelaskan bahwa

pekerjaan guru merupakan pekerjaan profesi, artinya pekerjaan atau kegiatan

yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi penghasilan kehidupan yang

memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar

mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Konsekuensinya guru harus mengembangkan keprofesiannya secara

berkelanjutan (PKB), untuk dapat memperkecil jarak antara kompetensi yang

dimiliki guru sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan kedepan berkaitan

dengan profesinya.

Menurut Peters, yang dikutip oleh Sudjana, (2010:15) ada tiga tugas dan

tanggung jawab guru yaitu guru sebagai pengajar, guru sebagai pembimbing

dan guru sebagai administrator kelas. Ketiga tugas guru tersebut merupakan

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

19

tugas pokok profesi guru. Guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada

tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam tugas ini

guru dituntut untuk memiiki seperangkat pengetahuan dan keterampilan

teknis mengajar.

Djamarah, (2010:44) menerangkan bahwa banyak peranan yang

diperlukan dari guru sebagai pendidik, atau siapa saja yang telah menerjunkan

diri menjadi guru. Semua peranan yang diharapkan dari guru selama ini

adalah:

1. Informator

2. Organisator

3. Motivator

4. Inisiator

5. Fasilitator

6. Pembimbing

7. Pengelola kelas

8. Mediator

9. Supervisor

Sudjana, (2010:15) berpendapat bahwa guru sebagai pemegang otonomi

kelas atau pelaku reformasi kelas dapat melaksanakan peranannya sebagai

berikut:

1. Guru sebagai pendidik

Guru sebagai pendidik yaitu guru memiliki kewajiban untuk

melakukan reformasi kelas sehingga diberi otonomi untuk melakukan

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

20

inovasi dan perubahan di lingkungan kelasnya. Peranan guru sebagai

pendidik memiliki tanggung jawab yang lebih dalam dan luas didunia

dan akhirat baik yang bersifat intelektual, moral, emosional, dan estetika

2. Guru sebagai pengajar

Mengajar merupakan proses merupakan transmisi dan transformasi

sistem nilai kepada peserta didik. Menurut Amstrong, tugas dan tangung

jawab guru dibagi menjadi lima kategori yaitu tanggung jawab

pengajaran, tanggung jawab dalam memberikan bimbingan, tanggung

jawab dalam mengembangkan kurikulum, tanggung jawab dalam

mengembangkan profesi, dan tanggung jawab dalam membina hubungan

dengan masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa guru adalah figur inspirator dan motivator

bagi murid dalam mengukir masa depannya. Sedangkan seorang guru

pendidikan Agama Islam ialah merupakan figur seorang pemimpin yang

mana disetiap perkataan atau perbuatannya akan menjadi panutan bagi

anak didik. karakteristik kepribadian guru pendidikan Agama Islam

sangat mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan, karena guru

pendidikan Agama Islam sebagai profil pribadi yang ditiru dan diteladani

oleh siswa baik secara sengaja atau tidak. Dengan kata lain, baik tidaknya

citra seorang guru pendidikan Agama Islam ditentukan kepribadianya

atau karakteristiknya, dan Karakteristik guru pendidikan Agama Islam

akan tercermin dalam sikap dan perbuatanya dalam membina dan

membimbing anak didik. Peranan guru sebagai pendidik professional

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

21

sesungguhnya sangat kompleks, tidak terbatas pada saat berlangsungnya

interaktif edukatif di kelas tetapi juga diluar kelas.

D. Pengertian perilaku siswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) perilaku adalah

tangapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.

Sedangkan menurut Notoatmodjo (2003:49) perilaku adalah tindakan atau

aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat

luas, antara lain berjalan, berbicara, menangis, tertawa, belajar, kuliah,

menulis, membaca, dan sebagainya. Jadi perilaku manusia atau siswa adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang diamati langsung, maupun

yang tidak diamati oleh pihak luar.

Sarwono, (2011:150) menjelaskan sekolah adalah lingkungan pendidikan

sekunder. Bagi anak yang sudah sekolah lingkungan yang setiap hari

dimasukinnya selain lingkungan rumah adalah sekolahnya. Anak remaja yang

umumnya sudah duduk dibangku SMP atau SMA umumnya menghabiskan

waktu sekitar 7 jam sehari disekolahnya. Tidak mengherankan jika pengaruh

sekolah terhadap perkembangan jiwa remaja cukup besar. Pengaruh sekolah

diharapkan memberikan dampak positif terhadap perkembangan jiwa remaja

karena sekolah adalah lembaga pendidikan. Fungsi sekolah sebagai

pembentuk nilai dalam diri anak sekarang ini banyak menghadapi tantangan.

Sekolah dan kelengkapannya sudah tidak lagi sudah bukan mereupakan satu-

satunya lingkungan setelah lingkungan keluarga. Apalagi ketika motivasi

belajar murid memang menurun akibat adanya berbagai hal disekolah. Salah

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

22

satu faktor yang sering dianggap menurunkan motivasi siswa remaja untuk

belajar adalah materi pelajaran itu sendiri dan guru yang menyampaikan

materi pelajaran. Materi pelajaran sering dikeluhkan oleh para siswa sebagai

sesuatu yang membosankan, terlalu banyak bahannya untuk waktu yang

terbatas dan sebagainya.

Mengenai peranan sekolah dalam mengembangkan kepribadian anak,

Hurlock yang dikutip oleh Yusuf, (2014:54) mengemukakan bahwa sekolah

merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak (siswa), baik

dalam cara berfikir, bersikap maupun cara berperilaku. Sekolah berperan

sebagai keluarga, dan guru sebagai substitusi orangtua. Ada beberapa

mengapa sekolah memainkan peranan yang berarti bagi kepribadian anak,

yaitu (a) para siswa harus hadir disekolah, (b) sekolah memberikan pengaruh

kepada anak secara dini, seiring perkembangan “konsep diri”, (c) anak-anak

benyak menghabiskan waktunya disekolah daripada di tempat lain di luar

rumah, (d) sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk meraih

sukses, dan (e) sekolah memberi kesempatam pertama kepada anak untuk

menilai dirinya, dan kemampuannya secara realistik.

Menurut Cowley, yang telah diterjemahkan oleh Gania (2011:123)

dalam mengajar, guru harus bisa merubah perilaku siswa. Karena tujuan guru

adalah membuat siswa berperilaku dengan baik. Guru juga harus memberikan

pelajaran yang berkualitas tinggi. Walaupun hal tersebut bukanlah formula

ajaib untuk menciptakan perilaku yang sempurna, hal ini merupakan bagian

dari praktik yang dapat guru sesuaikan dengan mudah.

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

23

Sikap menurut Mubtadi, (2006:6) biasanya dikaitkan dengan perilaku.

Perilaku merupakan manifestasi dari respon atau reaksi seseorang terhadap

stimulus lingkungan sosial tertentu. Perilaku termasuk dalam domain

psikomotor. Dalam pandangan Noeng Muhadjir dikatakan bahwa perilaku

tidak hanya sekedar psikomotor tetapi merupakan performance kecakapan.

Perilaku lebih cenderung mengarah pada perilaku dalam bertindak (watak

baik/buruk) sesuai dengan norma (adab/etika) ajaran islam.

Menurut Walgito, (2010:12) perilaku manusia dapat dibedakan antara

perilaku yang reflekesif dan perilaku yang non reflekesif. Perilaku reflekesif

merupakan perilaku yang terjadi atas reaksi secara spontan terhadap stimulus

yang mengenai organisme tersebut. Misalnya reaksi kedip mata bila terkena

sinar, menarik jari bila terkena api dan sebagainya. Reaksi atau perilaku

reflekesif adalah perilaku yang terjadi dengan sendirinya atau secara

otomatis. Sedangkan perilaku non reflekesif adalah perilaku yang

dikendalikan atau diatur oleh pusat kesadaran otak.

Menurut Cowley yang telah dtermahkan oleh Gania (2011: 173), cara

siswa berperilaku dipengaruhi oleh:

1. Tata letak dari lingkungan tempat guru mengajar

Untuk menciptakan perilaku siswa yang terbaik, pastikan guru

membuat ruangan kelas menjadi:

a) Terbuka untuk siapa saja

b) Tertata dengan baik

c) Memiliki alat bantu yang lengkap

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

24

d) Nyaman dan aman

e) Menyenangkan, penuh warna, menarik dan multisensor

2. Cara guru menata dan mendesain kelas

Tata letak dan desain kelas memiliki dampak yang kuat terhadap

perilaku dan pembelajaran siswa.

a) Bagaimana “barang-barang” didalam ruangan diatur

b) Bagaimana guru bergerak disekitar ruangan

c) Cara guru memanfaatkan tempat atau ruangan mengajar dapat

mengendalikan guru dalam berperilaku.

Peserta didik menurut Suwarno, (2006: 36).adalah anak didik atau

individu yang mengalami perubahan, perkembangan sehingga masih

memerlukan bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian serta

sebagai bagian dari struktural proses pendidikan. Dengan kata lain peserta

didik adalah seorang individu yang tengah mengalami fase perkembangan

atau pertumbuhan baik dari segi fisik dan mental maupun pikiran. Peserta

didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri

melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis

pendidikan tertentu.

E. Bentuk-bentuk Perilaku Siswa

Menurut Isthifa, (2014:500) pada saat ini, tidak mudah untuk

menanamkan perilaku disiplin kepada anak didik. Banyak sekali faktor yang

menjadi halangan untuk membentuk anak didik agar mempunyai perilaku

disiplin. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor gaya hidup yang semakin

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

25

lama semakin modern, adanya budaya baru dari luar, semakin maju dan

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan masih banyak

lagi.

Menurut Mujib (2006:34) untuk merealisasikan kepribadian dalam

pendidikan islam yang ada maka diperlukan tiga proses dasar pembentukan

perilaku siswa:

1. Pembentukan Pembiasaan

Pembentukan ini ditujukan pada aspek kejasmanian dari kepribadian

yang memberi kecakapan berbuat dan mengucapkan sesuatu, seperti

puasa, sholat, dan lain-lain.

2. Pembentukan Pengertian

Pembentukan yang meliputi sikap dan minat untuk memberi

pengertian tentang aktifitas yang akan dilaksanakan, agar seseorang

terdorong ke arah perbuatan yang positif.

3. Pembentukan Kerohanian yang Luhur

Pembentukan ini tergerak untuk terbentuknya sifat takwa yang

mengandung nilai-nilai luhur, seperti jujur, disiplin, toleransi, ikhlas, dan

menepati janji.

Proses pembentukan kepribadian dalam pendidikan islam

berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan. Dengan demikian

pembentukan kepribadian merupakan rangkaian kegiatan yang saling

berhubungan dan saling tergantung sesamanya.

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

26

Isthifa, (2014:501) menjelaskan proses pembentukan perilaku dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal yang berasal dari dalam

diri individu itu sendiri maupun faktor eksternal yang berasal dari luar

individu. Faktor internal dari dalam diri sendiri mencakup pengetahuan,

kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi, dan sebagainya yang berfungsi untuk

mengolah rangsangan dari luar. Sedangkan faktor eksternal dari luar individu

meliputi lingkungan sekitar, baik fisik maupun non fisik seperti iklim,

manusia, sosial-ekonomi, kebudayaan, dan lain sebagainya.

Walgito, (2010:16) menjelaskan ada beberapa langkah dalam

pembentukan perilaku peserta didik yaitu:

1. Pembentukan perilaku dengan conditioning atau kebiasaan

Yaitu dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku sesuai yang

diharapkan dan akhirnya akan terbentuk perilaku tersebut.

2. Pembentukan perilaku dengan pengertian atau insight

Cara ini berdasarkan teori belajar kognitif yaitu belajar dengan disertai

adanya pengertian

3. Pembentukan dengan model atau contoh.

F. Faktor perkembangan perilaku siswa

Sekolah menurut Yusuf, (2014:15) merupakan lembaga pendidikan

formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran,

dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan

potensinya, baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual,

emosional maupun sosial. Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

27

yang agresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai

laihir sampai mati”. Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-

perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat

kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis,

progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis”

Yusuf, (2014:23) menjelaskan bahwa dalam hubungannya dengan proses

belajar mengajar, tahapan perkembangan yang dipergunakan sebaiknya

bersifat elektif, maksudnya tidak terpaku pada suatu pendapat saja tetapi

bersifat luas untuk meramu dari berbagai pendapat yang mempunyai

hubungan yang erat. Berdasarkan pendirian tersebut, perkembangan individu

sejak lahir sampai masa kematangan itu dapat dapat digambarkan melalui

fase-fase berikut:

1. Masa Usia Prasekolah (0,0 – 6,0)

Pada masa usia prasekolah dapat dibagi menjadi dua masa, yaitu:

a) Masa vital

b) Masa estetik

2. Masa usia sekolah dasar (6,0 – 12,0)

3. Masa usia sekolah menengah (12,0 – 18,0)

Masa usia sekolah menengah bertepatan dengan masa remaja. Masa

remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian, karena sifat

khasnya dan peranannya yang menentukan individu dalam masyarakat

orang dewasa. Masa ini diperinci menjadi tiga fase yaitu:

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

28

a) Masa praremaja (remaja awal)

Berlangsung hanya dalam waktu singkat. Masa ini ditandai oleh

sifat negatif pada si remaja sehingga seringkali masa ini disebut

masa negatif

b) Masa remaja (remaja madya)

Mulai tumbuh pada diri remaja dorongan untuk hidup.

Kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami dan

menolongnya, teman yang dapat turut merasakan suka dan dukanya.

c) Masa remaja akhir

Setelah remaja dapat menentukan pendirian hidupnya, pada

dasarnya telah tercapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhi

tugas perkembangan masa remaja yaitu menemukan pendirian hidup

dan masuknya individu kedalam fase dewasa

d) Masa usia mahasiswa (18,0 – 25,0)

Dapat disimpulkan bahwa perilaku peserta didik adalah hasil

dari segala pengalaman serta interaksi dengan lingkungannya.

Perilaku juga didorong dan diarahkan ke tujuan dan salah satu cara

agar guru dapat memberikan contoh perilaku yang baik kepada siswa

adalah dengan memperlakukan mereka sebagaimana kita ingin

diperlakukan. Sedangkan pembentukan perilaku peserta didik

terbentuk karena adanya kebutuhan motivasi, faktor perangsang,

pengaruh sikap dan kepercayaan.

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

29

H. Penelitian terdahulu

Berdasarkan hasil pencarian penulis selama ini, penulis menemukan

penelitian tentang pribadi guru, seperti :

1. Munis Fachrunisa (UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016)

Meneliti tentang “Kompetensi Kepribadian Guru Menurut

Pandangan An-Nawawi (Telaah kitab At-Tibyan Fi Adabi Hamalah Al-

quran Karya Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi)”. Dalam

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kompetensi kepribadian guru

menurut An-Nawawi dapat dikelompokan menjadi 4 aspek yaitu (a) guru

senantiasa ridho kepada Allah tanpa mengharap hasil dunia, (b)

menghiasi diri dengan berakhlak mulia, (c) mendahulukan giliran murid

yang hadir lebih awal, dan (d) bersemangat dalam mengajar. Sedangkan

implikasi kompetensi guru menurut kitab “At-Tibyan Fi Adabi Hamalah

Al-quran Karya Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi”

terhadap pendidikan islam yaitu dapat berdampak dalam diri pendidik

sendiri dan juga peserta didik. Dalam diri pendidik akan terbentuk sikap

dan sifat yang menghargai posisinya sebagai pendidik dan jika peserta

didik sudah memiliki kompetensi kepribadian guru maka akan

mencontohkan kepada muridnya.

Perbedaan skripsi diatas dengan skripsi penulis adalah skripsi

penulis lebih membahas kepada figur guru dan perilaku siswa, sedangkan

skripsi diatas lebih membahas kepada kompetensi kepribadian guru.

Untuk metode pengumpulan data juga berbeda, dimana penelitian diatas

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

30

tidak menggunakan metode interview dan angket, akan tetapi bersumber

pada buku (kepustakaan), sedangkan skripsi penulis akan menggunakan

metode interview dan angket.

Persamaan skripsi diatas dengan skripsi peneliti adalah keduanya

menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek

penelitian, dengan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

2. Iim Hilman (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010)

Meneliti tentang “Profil Guru Ideal (Studi Tokoh Muslimah dalam

Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata)”. Dalam penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa profil guru ideal yang ditampilkan oleh ibu

Muslimah Hafsari dalam novel laskar pelangi adalah guru yang memiliki

kesabaran, berilmu, memiliki pandangan jauh ke depan atau memiliki

visi, adil dan bijak terhadap siswa, memahami kondisi siswa dan mudah

memberikan pujian kepada siswa-siswanya. Sedangkan kontribusi yang

bisa diberikan novel laskar pelangi terhadap pembentukan Guru

Pendidikan Agama Islam diantaranya mampu menjadikan guru semakin

mencintai profesinya, menambah profesionalitas seorang pendidik, dan

menambah inspirasi untuk mengembangkan metode belajar serta

memiliki jiwa motivator.

Perbedaan skripsi diatas dengan skripsi penulis adalah jenis

penelitiannya yang berbeda, dimana penelitian diatas menggunakan jenis

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

31

penelitian library research, sedangkan skripsi penulis menggunakan jenis

penelitian deskriptif kualitatif. Untuk metode pengumpulan data juga

berbeda, dimana penelitian diatas tidak menggunakan metode interview

dan angket, akan tetapi bersumber pada buku (kepustakaan), sedangkan

skripsi penulis akan menggunakan metode interview dan angket.

Persamaan skripsi diatas dengan skripsi peneliti adalah keduanya

meneliti tentang profil/figur guru yang selama ini diinginkan oleh peserta

didik dan masyarakat, dimana peneliti menginginkan guru yang

mencintai profesinya, serta dapat menjadi motivator untuk peserta didik,

dan dapat menunjukkan tingkah laku yang baik kepada peserta didik.

3. Rukmini (Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, 2011)

Meneliti tentang “Profil Guru Ideal Dalam Perspektif Siswa Kelas

Tinggi Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara

Kota Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011”. Dalam penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa profil guru ideal adalah sosok guru yang memiliki

kemampuan untuk mengelola pembelajaran secara efektif dan mampu

meningkatkan proses pembelajaran sehingga dapat mewujudkan tujuan

yang akan dicapai. Berdasarkan hasil penelitian perspektif siswa kelas

tinggi Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara

Kota Semarang tahun pelajaran 2010/2011, bahwa guru 85,38 %,

kemudian dikorelasikan ke kreteria 85,38 % cenderung tinggi, artinya

berdasarkan perspektif siswa kelas tinggi melalui penelitian ini, para

guru di Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo secara

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Figur guru dalam pandangan Islamrepository.ump.ac.id/4556/3/BAB II_ARIANTIKA HIMANIAR_PAI'17.pdf · Kemampuan guru memimpin dalam kelas. Guru agama Islam

32

persentasinya 85,38 % telak melaksanakan sebagai guru idel, sedangkan

sisanya 14,62 % cenderung kriteria rendah dan kriteria sedang, sehingga

masih perlu meneladani dan banyak belajar tentang keempat kemampuan

atau kompetensi guru sebagai sosok guru ideal.

Perbedaan skripsi diatas dengan skripsi penulis adalah teknik

pengumpulan data juga sedikit berbeda, dimana skripsi penulis hanya

menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket dan interview

sedangkan skripsi diatas menggunakan teknik pengumpulan data berupa

sampel dan populasi.

Persamaan skripsi diatas dengan skripsi peneliti adalah keduanya

meneliti tentang profil/figur guru yang mampu memberikan keteladanan

terhadap siswa, orang tua siswa dan masyarakat dalam berperilaku dan

bersikap sehari-hari serta seorang guru yang mampu meningkatkan,

,mengembangkan, memberikan motivasi-motivasi semangat belajar

kepada siswanya, guru yang mempunyai disiplin tinggi, menguasai

materi dan tujuan pembelajaran. Untuk teknik pengumpulan data

penelitian saya dan penelitian diatas menggunakan teknik pengumpulan

angket. Sedangkan untuk jenis penelitiannya sama-sama menggunakan

jenis penelitian deskriptif.

Figur Guru Pendidikan…, Ariantika Himaniar, Fakultas Agama Islam UMP, 2017